• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KURSI MAKAN CONVERTIBLE (DAPAT DIUBAH) MENJADI KURSI MAKAN ANAK DAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KURSI MAKAN CONVERTIBLE (DAPAT DIUBAH) MENJADI KURSI MAKAN ANAK DAN KELUARGA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN KURSI MAKAN CONVERTIBLE (DAPAT DIUBAH)

MENJADI KURSI MAKAN ANAK DAN KELUARGA

Deti Yulianita

Jurusan Desain Produk Industri Universitas Paramadina

detiyulianita@gmail.com

ABSTRAK

Kursi makan khusus untuk anak (high chair) memiliki banyak manfaat, di antaranya melatih kemandirian dan kedisplinan anak. Kursi makan anak menunjang aktivitas makan bersama keluarga di meja makan sehingga anak terlibat dalam rutinitas atau tradisi sebuah keluarga pada umumnya. Saat ini, tidak semua masyarakat yang memanfaatkan kursi makan khusus anak tersebut dengan berbagai alasan. Hasil dari kuesioner yang disebar ke 32 responden menunjukkan, sebanyak 31% ibu rumah tangga lebih memilih memanfaatkan kursi makan reguler atau kursi makan dengan ukuran orang dewasa untuk digunakan oleh anak. Kursi makan reguler memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan tubuh anak berpotensi membahayakan anak. Penelitian ini akan menjadi landasan perancangan kursi makan yang bisa digunakan oleh anak maupun keluarga (orang dewasa) dengan ukuran yang sesuai dengan antropometri anak dan dewasa. Metode perancangan ini dilakukan dalam 3 tahapan utama. Tahap awal, penelitian pendahuluan dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan studi literatur. Tahap kedua, pengolahan dan analisis data. Tahap ketiga, perancangan produk dan kesimpulan. Hasil perancangan berupa produk kursi makan convertible (bisa diubah) menjadi kursi makan anak dan juga kursi makan reguler (orang dewasa) dengan sistem rotasi. Selain dapat digunakan oleh orang dewasa juga bisa digunakan oleh anak-anak secara ergonomis (aman dan nyaman) dan sesuai antropometri (ukuran tubuh manusia).

Kata kunci: Kursi makan anak, convertible, antropometri, ergonomis.

ABSTRACT

Dining chairs for children (high chair) has many benefits. Itcan trained child to be independent and disipline. In addition, the dining chairs supporting eating activity with family at table. The children can involved in routine activity or family traditon. However, some people don’t use the dining chairs yet. Result of a questionnaire with 32 women respondent showed that 31% prefer to use regular family dining chair for her child. Family dining chairs size and form is too big and can caused harm for the child. This research aims to find dining chairs that can be used by children and families (adults) in accordance with anthropometry (the size of the body). Design method divided to 3 stage. First, collecting research data through questionnaires and literatur. Second, tabulation and data analysis. Last, designing product and conclusion. Output of this design proccess is family dining chair that can converted into a dining chair for a child with a rotation system.

Keywords: child dining chair, convertible, anthropometry, ergonomics.

PENDAHULUAN

Makan bersama merupakan kebiasaan atau tradisi dalam sebuah keluarga. Ada yang dilakukan dengan menggunakan kursi dan meja, ada juga yang hanya duduk di lantai atau biasa yang disebut dengan lesehan (duduk di lantai/tikar). Makan bersama pun memiliki banyak manfaat dalam sebuah keluarga, termasuk bagi anak-anak.

(2)

2

Para peneliti di Rutgers, State University of New Jersey, Amerika Serikat, menemukan bahwa banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh anak-anak yang memiliki kebiasaan makan bersama keluarga, sebagai berikut (sumber: http://www.parenting.co.id/article/mode/manfaat.makan.bersama.keluarga/001/003/690, diakses pada tanggal 20 Juni 2014 pukul 11.38 WIB):

1. Kebiasaan makan malam bersama keluarga bisa mencegah terjadinya obesitas pada anak.

2. Makan bersama keluarga mendorong anak untuk mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, serat, serta berbagai jenis makanan yang kaya kalsium dan vitamin.

3. Anak-anak dari keluarga yang memiliki kebiasaan makan malam bersama jarang mengonsumsi junk food dan soft drink.

4. Anak-anak ini cenderung memiliki pola makan yang lebih baik.

5. Anak-anak ini juga cenderung memiliki prestasi yang lebih baik di sekolah

Bagi sebagian keluarga yang memiliki anak terutama balita, rutinitas makan bersama menjadi terkendala. Makan bersama yang biasanya dilakukan di meja makan, tidak mengikut sertakan anak balita karena ukuran kursi makan reguler yang biasa dipakai tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya. Akibatnya, anak tidak ikut serta dalam aktivitas makan bersama tersebut.

Sebuah kursi makan khusus untuk anak (high chair) menjadi solusi yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Pada umumnya high chair digunakan untuk usia 6 – 36 bulan agar anak bisa makan dengan duduk sejajar di antara kursi makan reguler. Selain itu, kursi makan anak tersebut memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu mengajarkan kedisplinan anak dan memotivasi kemandirian anak untuk belajar makan sendiri (sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/tips/balita.menolak.high.chair/001/005/1097/1/1, diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 12.04 WIB). Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada kepada 32 ibu rumah tangga, diketahui hanya 14% ibu yang memiliki kursi makan anak (high chair) dan sebanyak 31% ibu lebih memilih memanfaatkan kursi makan reguler untuk digunakan anaknya saat makan. Anak makan dengan cara lesehan (tanpa kursi) sebanyak 28% dan anak makan dengan cara disuapi sambil digendong oleh ibunya sebanyak 14%, dengan konsekuensi anak menjadi tidak terlibat langsung dalam aktivitas makan bersama keluarga dan waktu makan anak pun terpisah dari

(3)

3

waktu makan bersama keluarga. Beberapa alasan ibu tidak memiliki kursi makan khusus anak (high chair), diantaranya yaitu:

Harga yang relatif mahal Masa pakai yang relatif singkat

Lebih memilih memanfaatkan barang yang sudah ada di rumah

Metode Perancangan

Perancangan ini dilakukan dalam 3 tahapan utama. Pertama, penelitian pendahuluan berupa pengumpulan data melalui kuesioner dan studi literatur. Tahap kedua, pengolahan dan analisis data-data yang dibutuhkan. Tahap ketiga, perancangan produk dan kesimpulan. Tahap awal yaitu penelitian pendahuluan dengan cara menyebarkan kuesioner sebagai survey awal untuk mengetahui fenomena-fenomena atau permasalahan-permasalahan yang muncul berkaitan dengan penggunaan kursi makan untuk anak. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data-data ergonomi termasuk antropometri. Hasil dari kuesioner dan studi literatur tersebut lalu diolah dan diinterpretasikan sebagai keinginan atau kebutuhan konsumen dan menjadi indikator perancangan produk. Tahap kedua merupakan tahap pengolahan data-data yang dibutuhkan lalu dianalisis dan diinterpretasikan sebagai dasar dari proses pemecahan masalah. Tahap ketiga merupakan tahap akhir yang terdiri dari sketsa ide awal, perancangan desain akhir, lalu kesimpulan dan saran yang perlu diberikan.

PEMBAHASAN PROSES PERANCANGAN PRODUK

Data antropometri yang digunakan untuk perencanaan kursi makan ini mengacu pada dimensi tubuh dari populasi pengguna yaitu orang dewasa dan anak-anak. Data antropometri dibutuhkan untuk perancangan kursi makan reguler yang akan dipakai oleh orang dewasa dengan mengambil persentil P50 laki-laki dan anak persentil P50 laki-laki usia 3 tahun.

(4)

4

Tabel 1. Data antropometri laki-laki dewasa untuk kebutuhan kursi makan

Sumber: http://antropometri.ti.itb.ac.id/lihat_data.php, diakses pada tanggal 6 Maret 2013 pukul 20.14 WIB.

Tabel 2. Data rata-rata dimensi antropometri anak usia 4 - 6 tahun untuk kebutuhan kursi makan anak

(5)

5

Berikut adalah tabel data bobot dan ukuran tubuh bayi dan anak Indonesia yang disadur dari ISO Indonesia Vol. 45, 2010-2011. ‘Bayi’ adalah usia 0 bulan hingga 12 bulan sedangkan ‘anak’ adalah usia 1 tahun hingga 5 tahun (zzzulfan, 2012).

Tabel 3. Bobot dan ukuran tubuh bayi & anak Indonesia

Usia dalam Pria Wanita

Tahun Bulan Bobot (Kg) Panjang (Cm) Bobot (Kg) Panjang (Cm) 0 6 7,3 64 6,8 63 0 7 7,5 65 7,1 64 0 8 7,6 66 7,4 66 0 9 7,7 67 7,5 67 0 10 8,0 69 7,6 68 0 11 8,0 70 7,8 69 0 12 8,2 71 8,0 70 1 0 8,1 71,3 7,6 71,3 2 0 9,6 79,4 9,3 78,4 3 0 11,4 86,4 11,0 85,3 4 0 13,0 93,5 12,6 92,5 5 0 14,4 101,9 14,2 100,0

(6)

6

Identifikasi mengenai fenomena-fenomena atau permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan kursi makan anak yang dapat disimpulkan melalui tabel sebagai berikut: Tabel 4. Kesimpulan hasil interpretasi dan permasalahan kursi makan anak dari data kuesioner

No Permasalahan Solusi Indikator

1 Kursi makan anak tidak ergonomis untuk anak

Ukuran sesuai dengan data antropometri anak dan dimensi standar kursi makan anak:

Tinggi dudukan= 53,34 cm

Luas dudukan = 37cm (P) x 45cm (L)

Tinggi sandaran kursi dari dudukan= 30 cm

Kursi makan menggunakan sistem yang praktis ketika diubah menjadi kursi makan anak maupun kursi makan reguler

2 Kursi makan anak tidak bisa dipakai untuk fungsi lain

kursi makan anak dirancang multifungsi yaitu dengan dimensi/ukurannya yang bisa diubah menjadi kursi makan reguler

Ukuran kursi makan anak dapat diubah/disesuaikan dengan ukuran kursi makan reguler

Dimensi:

Kursi makan reguler

Tinggi dudukan = 40 cm

Luas dudukan = 40 cm (L) x 45 cm (P)

Tinggi sandaran kursi dari dudukan = 30 - 40 cm 3 Nampan makan pada

kursi makan anak tidak dapat menampung

mangkok/piring+gela s+mainan secara

Dimensi nampan anak; P: 45 cm, L: 47cm, Tebal: 2 cm

Dimensi nampan makan anak relatif luas

(7)

7 bersama karena

ukurannya sempit

No Permasalahan Solusi Indikator

4 Nampan makan anak dapat mempersempit jangkauan tangan anak saat memasuki usia balita (saat tidak digunakan lagi)

Nampan makan anak dapat dilepas dengan sistem rel atau bongkar pasang (knock-down) saat sedang tidak digunakan sehingga dilepas dan bisa disimpan

Nampan makan anak dapat dilepas dan disimpan saat tidak digunakan

5 Nampan/meja makan

sulit di

pasang/dilepas

Nampan makan anak memakai sistem pasang-lepas atau rel dengan material yang ringan

Nampan makan ringan dan mudah dilepas dan dipasang kembali

6 Kuncian pada sabuk pengaman susah, lama, tombol keras, berbelit, tidak otomatis

Sistem kuncian tombol menggunakan mekanisme satu titik dengan tali yang tarik ulur untuk disesuikan dengan tubuh anak

Tali dan kuncian sabuk pengaman simpel & praktis

Sketsa Ide Awal

Sketsa awal difokuskan pada teknik yang bisa diterapkan untuk sistem tranformasi atau

convertible (bisa diubah) dan ukuran yang dibutuhkan untuk anak dan orang dewasa. Sketsa

awal tersebut terdiri dari beberapa alternatif sistem yang praktis dan sederhana. Kesan bentuk dan style dipilih konsep minimalis yang merupakan gaya desain rumah yang banyak diminati oleh calon konsumen. Konsep warna produk juga disesuaikan dengan gaya desain rumah minimalis agar produk yang dirancang serasi dengan desain interior tempat tinggalnya tersebut. Rumah bergaya minimalis biasanya menggunakan warna-warna dinding yang natural seperti krem, putih, atau abu-abu. Warna-warna yang kontras diaplikasikan sebagai pengisi interiornya. Warna yang dipilih terdiri dari warna natural dan warna kontras.

Minimalis menjadi konsep tema desain kursi makan ini dengan mengarah pada kesan polos, tidak banyak ornamen atau pun corak, dan simpel.

(8)

8

Gambar 1. Image board minimalis pada produk

Gambar 2. Sketa ide desain

Setelah tahap pencarian ide melalui sketsa, didapat beberapa desain yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah desain alternatif.

(9)

9

Gambar 3. Rendering pengembangan desain alternatif

Rancangan Akhir

Gambar 4. Desain akhir produk kursi makan convertible

Desain akhir perancangan kursi makan convertible (dapat diubah) ini menggunakan sistem rotasi yang praktis dan dilengkapi dengan nampan yang luas dan bisa dilepas. Terdiri diri dari dua ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak dan juga orang dewasa. Pada bagian dudukan kursi makan untuk orang dewasa, terdapat sistem rel yang membuat dudukan dapat ditarik. Ketika dirubah menjadi kursi anak, dudukan tersebut menjadi penyangga yang dilengkapi dengan sebuah alas untuk pijakan kaki anak. Material yang digunakan sebagai konstruksi yaitu kayu solid

(10)

10

Bentuk yang sederhana dengan kombinasi warna natural dan kontras yang polos memberi kesan minimalis sehingga cocok sebagai pengisi interior rumah bergaya minimalis. Desain kursi makan ini menghasilkan kesan visual yang serasi dan kompak ketika dipadukan menjadi satu set kursi makan reguler untuk keluarga.

Gambar 5. Set kursi makan reguler convertible

(a) (b)

Gambar 6. Produk prototype: (a) kursi makan anak (b) kursi makan reguler

(11)

11 KESIMPULAN

Kursi makan reguler yang biasa digunakan anak saat makan bersama keluarga tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya sehingga tidak aman dan nyaman bagi anak. Penelitian dilakukan untuk perancangan kursi makan orang dewasa yang bisa diubah menjadi kursi makan anak. Hasil dari perancangan kursi makan convertible ini yaitu dapat menghemat pengeluaran ibu rumah tangga dibanding harus membeli kursi makan anak (high chair) yang relatif mahal. Dengan kursi makan convertible ini, selain dapat digunakan oleh orang dewasa juga dapat digunakan oleh anak sehingga anak ikut serta dalam aktivitas makan bersama keluarga dengan ukuran yang sesuai dengan tubuhnya, aman dan nyaman saat digunakan.

Saran

Saran untuk desainer, rancangan dalam penelitian ini masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi seperti sistem kuncian dan konstruksi. Desain kursi ini masih memerlukan pengujian terhadap cara pengoperasiannya dan kekuatan konstruksi. Kursi makan convertible memiliki bobot yang cukup berat sehingga pemilihan materialnya dikembangkan agar lebih ringan sehingga mudah dioperasikan atau dipindahkan. Pengembangan sistem convertible pada produk ini masih bisa dilakukan dengan berbagai macam sistem, tidak hanya rotasi tapi bisa dengan sistem bongkar pasang (knockdown) dan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, J. (2005). Perancangan Mekanisasi Alat Pengepakan Studi Kasus di Home Industri Kopi Bubuk. Jurnal Ergonomi & Antropometri .

Nurkertamanda, D., Saptadi, S., & Herviyani, D. D. (2006). Tabel data rata-rata dimensi antropometri anak. Perancangan Meja Dan Kursi Anak Menggunakan Metode Quality

Function Deployment (QFD) Dengan Pendekatan Athropometri Dan Bentuk Fisik Anak, 11.

Panero. J.(2003). Human Dimension & Interior Space. Pedoman Dimensi-Dmensi

Antropometri yang Dibutuhkan Bagi Perancangan Kursi (hal. 128). New York:

(12)

12

zzzulfan. (2012, 04 08). Pharmacy Things. Dipetik 03 13, 2013, dari waytofindout: http://bingkaiperjuangan.wordpress.com/2012/04/08/ukuran-bobot-dan-ukuran-tubuh-bayi-dan-anak/

Media elektronik

"Data Antropometri Indonesia" dalam http://antropometri.ti.itb.ac.id/lihat_data.php, (diakses

2 Maret 2013)

“Balita Menolak High Chair” dalam

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/tips/balita.menolak.high.chair/001/005/1097/ 1/1, (diakses 7 Maret 2013 pukul 12.04 WIB)

“Manfaat Makan Bersama Keluarga” dalam

http://www.parenting.co.id/article/mode/manfaat.makan.bersama.keluarga/001/003/690, (diakses 20 Juni 2014 pukul 11.38 WIB)

Gambar

Tabel 2. Data rata-rata dimensi antropometri anak usia 4 - 6 tahun untuk kebutuhan kursi  makan anak
Tabel 3. Bobot dan ukuran tubuh bayi & anak Indonesia
Tabel  4.  Kesimpulan  hasil  interpretasi  dan  permasalahan  kursi  makan  anak  dari  data  kuesioner
Gambar 1. Image board minimalis pada produk
+3

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN

Oleh karena itu, apabila pembelajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dapat terorganisir dengan baik, maka akan memberikan sumbangan yang

Evaluasi Proses Belajar Mengajar Strategi DRTA dengan berbantuan SQ (Validasi Proses) Hasil (Validasi Produk).. strategi tersebut akan digunakan, dan revisi strategi

[r]

Damarini, S., 2009, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Kemampuan Penyelesaian Masalah Kehamilan Tidak Diinginkan pada Mahasiswi Kebidanan di

Beberapa keunggulan penggunaan virus patogen serangga NPV untuk mengendalikan hama tanaman dibandingkan dengan insektisida kimia, antara lain: efektif mengendalikan

Teta,i ti!ak  munkin ah/a ini meru,akan =aktor etioloi utama !alam (eaian esar kasus. Kartilao artikular !a,at rusak oleh trauma atau anuan

Namun, dalam perjanjian tersebut pihak PD Jawi telah menyatakan Namun, dalam perjanjian tersebut pihak PD Jawi telah menyatakan penghentian Akta Perjanjian