• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK TANAH TERHADAP PENGGGUNAAN GAS ELPIJI UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK TANAH TERHADAP PENGGGUNAAN GAS ELPIJI UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

127, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, Nomor 1, Desember 2013, hlm. 127 - 131  ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK TANAH TERHADAP

PENGGGUNAAN GAS ELPIJI UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA Ramlah1, Teguh Widodo2, Supriati3

Mahasiswa1, Dosen2,3, Jurusan Administrasi Bisnis Ramlah_ram@yahoo.co.id1, Teguhparon@yahoo.co.id2

ABSTRACT

Trend of world oil prices is the main factor that prompt the government to raise and lower the price of subsidized fuel. The increasing of price of fuel will influence directly or indirectly toward the purchasing ability commonly people. Kerosene is one of fuel (BBM) which is very needed by Indonesian people that get subsidi from government. This research is supposed to discuss about the impact of increasing of price kerosene to using LPGas household need,the factors causing of society to leave the using of kerosene as household need, the factors causing of society to move the using of LPG as household need, and the development of using LPG as household need from 2010-2012 years in Sungai Alam Bengkalis Village. This is descriptive research The Results of analysis explained that the impact of the increasing of kerosene’s price make the krosene, hard to find, the society’s purchasing ability decrease and the distribution of kerosene is not managed well    have increased the using of LPG household need in Sungai Alam Village Bengkalis District now. Many Society in Sungai Alam Village move to use gas LPG because some reasons: the using LPG more clean, it is easy to get, price is reachable, and more economic.

Keywords : The Increasing Of Kerosene’s Price, User Of LPG PENDAHULUAN

Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas bumi merupakan kekayaan alam yang di-kuasai oleh negara dan dipergunakan sepe-nuhnya untuk kemakmuran dan kesejah-teraan rakyat Indonesia. Pemerintah men-jamin ketersediaan dan kelancaran pendis-tribusian BBM yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang ba-nyak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat ini, masya-rakat sedang merasakan kenaikan harga minyak tanah yang tinggi sejak dicabutnya subsidi oleh pemerintah. Pada umumnya masyarakat sekarang sudah banyak meng-gunakan atau sebagian besar sudah mema-kai elpiji. Bahkan pada tahun 2011 seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan bantuan elpiji dari pemerintah. Tapi mengapa sam-pai sekarang harga minyak tanah mahal dan sulit dicari. Tentunya ada banyak faktor yang menyebabkannya diantaranya faktor pendistribusian dimana waktu masuk atau datangnya minyak tersebut satu bulan sekali sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat dan faktor kebijakan peme-rintah yang ingin menghapus minyak tanah sebagai bahan bakar. Karena minyak tanah datangnya sebulan sekali masyarakat sering terjadi antrian di SPBU. Untuk menangani masalah tersebut maka masyarakat desa

Su-ngai Alam banyak yang menggunakan elpiji dalam menghemat biaya pengeluaran.

Menurut Swastha (2001) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk men-dapatkan sejumlah kombinasi barang beser-ta pelayanannya. Menurut Abdullah dan Tantri (2012) distribusi adalah pencakupan pasar struktur eceran dan grosir saluran-saluran yang dipergunakan untuk membawa produk kepasarnya.

Dari dua teori di atas dapat disimpul-kan bahwa naik turunnya harga sangat ber-pengaruh dengan perekonomian masyarakat yang mampu dan tidak mampu. Seperti ya-ng dirasakan saat ini, naiknya harga minyak tanah membuat masyarakat masak meng-gunakan elpiji, kayu bakar atau arang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

Dalam rangka menjamin kelancaran dan keterjangkauan pelayanan dan pemenu-han kebutupemenu-han minyak tanah bersubsidi dan elpiji bagi masyarakat, perlu adanya pengawasan dan pemantauan penyaluran Bahan Bakar Minyak dan Gas dari pe-nyimpangan distribusi, pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET), kelangkaan dan penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi. Pengawasan bermaksud mengawasi pendis-tribusian minyak tanah bersubsidi dan Gas agar tepat sasaran efektif dan efisien, meng-ingat jumlah kebutuhan minyak tanah ber-___

(2)

                                                                                                                                                                                             

subsidi yang dibutuhkan masyarakat sangat terbatas.

Untuk menentukan kebutuhan minyak tanah bersubsidi dan gas supaya berjalan dengan baik perlu adanya pengawasan dan pengendalian distribusi bahan bakar mi-nyak. Beberapa jenis permasalahan yang berpotensi terjadi adalah sebagai berikut : 1. Pelanggaran Harga Eceran Tertinggi

(HET) yakni apakah dalam menentu-kan harga eceran tertinggi sudah sesu-ai dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah atau sampai dengan batas toleransi harga yang ditentukan. Batas harga eceran tertinggi yang diperboleh-kan adalah harga penjualan minyak ta-nah di Pangkalan.

2. Kelangkaan minyak tanah adalah tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat sesuai dengan yang diajukan pemerin-tah daerah .

3. Penyalahgunaan minyak tanah bersub-sidi, yaitu pemakaian yang tidak sesuai dengan peruntukkannya, misalnya mi-nyak tanah untuk kebutuhan rumah ta-ngga digunakan atau dijual untuk In-dustri atau dicampur dengan bahan ba-kar lainnya.

Pengawasan distribusi minyak tanah bersubsidi adalah merupakan serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lainnya un-tuk menguji kepatuhan dalam pendis-tribusian Minyak Tanah bersubsidi, hal ini merupakan salah satu upaya demi terwu-judnya tata kelola Pemerintah yang baik.

Dari meningkatnya harga dan kelang-kaan minyak tanah yang dirasakan dari tahun ketahun pemerintah mengurangi sub-sidi BBM (Bahan Bakar Minyak), de-ngan mengalihkan pemakaian minyak tanah ke elpiji untuk keperluan rumah tangga. Prog-ram ini diimplementasikan dengan mem-bagikan paket tabung elpiji beserta isinya, kompor gas dan perlengkapannya kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna minyak tanah. Elpiji digunakan untuk nangani solusi yang telah terjadi dalam me-ngurangi penderitaan masyarakat. Di za-

man yang semakin modern sekarang ini masyarakat lebih banyak menggunakan el-piji untuk memasak dalam memenuhi ke-butuhan hidupnya. Namun ada segenap masyarakat yang enggan menggunakan el-piji karena beberapa faktor tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat di-simpulkan bahwa segenap masyarakat be-lum semua merasakan masak menggunakan elpiji sejak terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan minyak tanah tersebut. Mas-yarakat desa Sungai Alam masih ada yang enggan berpindah ke gas elpiji karena ber-bagai alasan tertentu. Salah satu alasan tersebut adalah masyarakat masih ada yang takut dalam menggunakan gas elpiji dika-renakan adanya ledakkan gas elpiji yang bi-sa merenggut nyawa dan memakan korban yang telah terjadi.

Tabel 1. Penggunaan Minyak Tanah dan Gas Elpiji Pada Tahun 2010 - 2012 di Desa

Sungai Alam Kecamatan Bengkalis

Keterangan 2010 2011 2012 Persen tase

Minyak Tanah 255 78 58 5%

Gas Elpiji 800 1047 1106 95% Sumber : Data Olahan (2013)

Dilihat pada tabel di atas bahwa pengguna minyak tanah sebanyak 5 % sedangkan, gas elpiji sebanyak 95 % berarti penggunaan minyak tanah dan gas elpiji dari tahun ketahun mengalami perubahan. Masyarakat desa Sungai Alam banyak yang mening-galkan minyak tanah dan beralih menggu-nakan gas elpiji untuk keperluan rumah tangga.

LANDASAN TEORI

Tugiman (2000) dampak merupakan sebuah konsep pengawasan internal sangat penting yang dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu yang dipahami dan ditang-gapi secara serius oleh manajemen. Seda-ngkan pengertian dampak secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya sesuatu. Dampak itu sendiri juga bisa berarti, konsekuensi se-belum dan sesudah adanya sesuatu.

(3)

129, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, Nomor 1, Desember 2013, hlm. 129 - 131                                                                                                                                                                                                                         

rupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atas jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau mengguna-kan produk atau jasa tersebut.

Menurut Hidayatno dan Mayawati (2008) Minyak tanah (bahasa Inggris: kero-sene atau paraffin) adalah cairan hidro-karbon yang tak berwarna dan mudah ter-bakar. Pengguna minyak tanah pada umum-nya untuk keperluan bahan bakar di rumah tangga, tetapi pada beberapa industri juga memerlukan minyak tanah untuk beberapa peralatan pembakarannya.

Elpiji pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum gas, harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari ber-bagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga

me-ngandung hidrokarbon ringan lain dalam

jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan

pentana (C5H12).

Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk mengirimkan produk-produknya kepasar. Perantara pe-masaran merupakan suatu saluran pema-saran (juga disebut sebagai saluran perda-gangan atau saluran distribusi). Menurut Stre dan El-Ansary mengenai saluran pe-masaran: “Saluaran pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau di-konsumsi.

Malthus (2012) situasi atau keadaan di-mana jumlah sumber daya yang ada dira-sakan kurang atau tidak cukup untuk me-menuhi kebutuhan manusia. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan memiliki dua makna : 1. Terbatas, dalam arti tidak cukup

diban-dingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.

2. Terbatas, dalam arti manusia harus me-lakukan pengorbanan untuk memper-olehnya.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian pada Masyarakat Sungai Alam yang terletak di Jl. Bathin Alam Sungai Alam Kecamatan Bengkalis. objek penelitian yang di ambil adalah Ana-lisis Dampak Kenaikan Harga Minyak Ta-nah terhadap Penggunaan Gas Elpiji Untuk Ke-perluan Rumah Tangga : Studi Kasus pada Masyarakat Sungai Alam Kecamatan Bengkalis. Jenis data yaitu Data Kualitatif yaitu data yang berupa pendapat sehingga tidak berupa angka, tetapi berupa kata atau kalimat dan Data Kuantitatif Adalah data yang berupa angka atau bilangan. Sumber data yang digunakan yaitu Data Primer ya-itu data yang diperoleh langsung dari res-ponden atau sumbernya dengan objek pe-nelitian yang dilakukan. Data ini berupa ta-nggapan atau hasil wawancara, observasi langsung dengan responden atau pihak ma-najemen perusahaan dan Data Sekunder adalah data penunjang dari data primer ya-ng mana data tersebut sudah jadi atau tidak perlu diolah lagi.

Adapun Teknik Pengumpulan Data ya-ng digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, yaitu suatu kegiatan yang dila-kukan dalam jangka pengamatan dan pen-catatan terhadap obyek untuk mendapatkan gambaran dalam rangka penelitian. Wawan-cara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara lang-sung dengan responden. Studi pustaka yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari bahan ba-caan yang berkaitan dengan penelitian. Daftar pertanyaan yaitu teknik pengum-pulan data dengan cara membuat daftar per-tanyaan yang berhubungan dengan data ya-ng diperlukan dan digajukan kepada res-ponden.

Tabel 2. Data penduduk menggunakan Elpiji No Tahun Penggunaan Gas Elpiji 1 2010 1.055 KK 2 2011 1.125 KK 3 2012 1.164 KK

(4)

                                                                                                        Gamb Tanah Ga G B jelaska hun 2 pening Desa S elpiji h ngan j nggun kemun menta dak. S ledaka bahkan ta yan masya 1 1 1 1 1 1 20 2 Sum bar 1. Peruba h Bersubsidi ambar 2. Dat Gas Elpiji Pa erdasarkan g an bahwa pe 2010 sampai gkatan. Dar Sungai Alam hampir 95 % jelas bahwa nakan gas elp ngkinan dise l atau takut Sudah banyak an gas elpij n nyawa ses ng telah ter arakat ada y 0 5 10 15 2009 20 H 900 000 100 200 300 2010 P Tabel 3. D Tahun 009 (Sebelum 012 (Sesuda

mber : Data Ola     ahan Harga B i Sejak Tahu   ta Penduduk ada Tahun 20   gambar 2 di engguna gas i tahun 201 ri 1.164 KK m yang men %. Maka, dap a jumlah ya piji sebanyak ebabkan kare t bila gas el k yang terjad i tersebut s seorang. Ber rjadi, memb yang belum 010 2011 20 Harga Rp/Liter 2011 2 Pengguna Elpij Data Penggu Jumla m) 1.01 ah) 1.16 ahan (2013) BBM Minya un 2009-201 k Pengguna 010-2012 atas dapat d elpiji dari t 12 mengalam K masyarak nggunakan g pat dilihat d ang tidak m k 5 %. Hal i ena tidak ku lpiji itu mel di korban da seperti ruma rdasarkan fa buat sebagia menggunaka 012 2012 i unaan Gas E Harg ah KK 1 KK 4 KK                                                                                                         ak 2 di- ta-mi kat gas de- me-ini uat le-ari ah ak-an an gas rasa aran kan gun men ga m yang sepe kata kepe Alam bih ngan tana dida Fak Tan Beb Des mak mah 1. 2. 3. 4. Fak Unt Fak gas BBM 1. 2. 3. lpiji Sebelum ga Minyak T Pengguna 116 110 elpiji saat i a lebih nyam ng untuk mem Berdasarka bahwa mas nakan Elpiji nghadapi kel minyak tanah Dengan ke g tinggi dari erti pada saa an terhadap p erluan ruma m Kecamata terjangkau n minyak t ah mahal, m apatkannya. ktor Penyeb nah Untuk K berapa alasa sa Sungai Al kaian minyak h tangga, ant Harga BBM Mahal Oleh Daya Beli nyak Tanah Kelangkaan kuranginya Distribusi B ktor Peralih tuk Keperlu ktor penyeba elpiji deng M minyak ta Lebih bersi Mudah dida Dijual rela tanah m Dan Sesud Tanah a Gas elpiji 6 KK 6 KK ini. Sejumlah man menggun masak. an penjelasan syarakat lebi dari pada ka langkaan da h tersebut. naikan harg i tahun ketah at ini menye penggunaan ah tangga d an Bengkali harganya di anah. Selain minyak tanah bab Pengh Keperluan R an mengapa lam mulai m k tanah untu tara lain : M Minyak T h Masyaraka Masyarakat h. n Minyak T a Subsidi BB BBM Minya han Penggun uan Rumah ab masyaraka gan adanya anah adalah ih dan efekti apatkan dan atif seharga dah Adanya Perse 1 9 h warga ini nakan kayu n dapat dije ih banyak m ayu bakar da an kenaikan ga minyak ta hun yang te ebabkan pen n gas elpiji u di Desa Su is. Gas elpij ibandingkan n harga min juga sulit u entian Min Rumah Tan a masyaraka meninggalkan uk keperluan Tanah Dirasa at Pada BBM Tanah Sejak BM ak Tanah naan Gas E Tangga at mengguna kenaikan h sebagai beri f harga terjan dengan min Kenaikan entase (%) 1,5 % 95 % me-atau elas- meng-alam har-anah rjadi ning-untuk ungai ji le-n de-nyak untuk nyak ngga at di n pe-n ru-akan Mi-k Di-Elpiji akan harga kut: ngkau nyak

(5)

131, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, Nomor 1, Desember 2013, hlm. 131 - 131                                                                                                                                                                                                                         

beralih menggunakan gas elpiji untuk keperluan rumah tangga karena gas elpiji lebih bersih dalam peggunaan-nya, harga terjangkau, lebih hemat dan dijual harganya relatif sama dengan minyak tanah.

4. Perkembangan penggunaan gas elpiji untuk keperluan rumah tangga dari ta-hun 2010-2012 di Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis mengalami pe-ningkatan karena dapat dilihat dari 1.164 KK hampir 95 % masyarakat Desa Sungai Alam yang menggunakan gas elpiji. Kondisi penggunaan minyak tanah oleh masyarakat Desa Sungai Alam mengalami perubahan setelah adanya program peralihan minyak ta-nah ke elpiji yang dilaksanakan oleh pemerintah. Sebagian besar masyarakat beralih menggunakan gas elpiji.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T., dan Tantri, F (2013) Mana-jemen Pemasaran. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kotler dan Amstrong (2008) Pengertian Harga http://www.referensionline info./pdf/, online 10 Januari 2013, 13.00 Wib

Hidayatno dan Mayawati, T (2008) Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 2003-2007. Online BPS, Ja-karta.

Malthus, R. T (2012) Pengertian Kelang-kaan http://fitriyantianz. Wordpress. Com/2012/03/20, online 2 Desember 2012, 10.00 Wib

Swastha, B (2001) definisi harga http:// mariaonmarketing.blogspot.com/2012/ 01/, online 4 Desember 2012, 14.20 Wib

Tugiman, H (2000) Pegertian Dampak, http://www.lepank.com/2012/07/,onlin e 19 Juli 2013, 10.00 Wib

Perkembangan Penggunaan Gas Elpiji Untuk Keperluan Rumah Tangga

Pada tahun 2012 masyarakat Desa Sungai Alam hampir semua menggunakan gas el-piji. Masyarakat lebih banyak mengkon-sumsi gas elpiji yang 3 kg dibandingkan dengan 12 kg . Gas elpiji yang 3 kg karena lebih murah dalam mengisi ulang dan lebih simple untuk pemakainya. Masyarakat se-makin cerdas dalam menggunakan gas el-piji. Mereka bisa memilih pipa yang terja-min kualitasnya dan menempatkan gas de-ngan keadaan rapi. Hal tersebut dilakukan supaya terhindar dari hal-hal yang mem-bahayakan dari gas elpiji tersebut. Sejak terjadinya kenaikan dan kelangkaan BBM minyak tanah hampir seluruh masyarakat menggunakan gas elpiji di Desa Sungai Al-am KecAl-amatan Bengkalis. Selain karena harga terjangkau dan mudah didapatkan, gas elpiji juga lebih hemat penggunaannya dibandingkan dengan minyak tanah yang mahal dan langka.

KESIMPULAN

1. Dampak kenaikan harga minyak tanah terhadap penggunaan gas elpiji untuk keperluan rumah tangga di Desa Su-ngai Alam mengalami perubahan ka-rena masyarakat banyak yang beralih menggunakan gas elpiji setelah adanya konversi kebijakan pemerintah dari mi-nyak tanah ke gas elpiji. Kenaikan har-ga minyak tanah terhadap penggunaan gas elpiji naik 95 % dari tahun sebe-lumnya yaitu 11,5 %.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan ma-syarakat meninggalkan pemakaian mi-nyak tanah untuk keperluan rumah ta-ngga disebabkan oleh empat hal, yaitu: harga BBM minyak tanah dirasakan mahal oleh masyarakat, daya beli masyarakat pada BBM minyak tanah yang semakin kurang terjangkau, mas-yarakat merasakan kelangkaan minyak tanah sejak dikuranginya subsidi BBM minyak tanah oleh pemerintah, dan adanya distribusi BBM minyak tanah yang kurang baik.

Gambar

Tabel 2. Data penduduk menggunakan  Elpiji  No Tahun  Penggunaan  Gas Elpiji  1 2010  1.055  KK  2 2011 1.125 KK 3 2012  1.164  KK

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak, Tarif Dasar Listrik, Tarif Telepon dan PIIIIYaiuran Dana Kompensasi Terhadap Ekonomi Makro dan Sektoral di

Judul Tesis : Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak, Tarif Dasar Listrik, Tarif Telepon dan PIIIIYaiuran Dana Kompensasi Terhadap Ekonomi Makro dan Sektoral di

Judul Skripsi : Dampak Pengumuman Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Return dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa

BAB IV KAJIAN DAMPAK HUKUM AKIBAT NAIK-TURUN NYA HARGA BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP REGULASI KENAIKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PADA KOPERASI ANGKUTAN UMUM (KPUM). Analisis

Setelah dibandingkan berdasarkan parameter teknis operasional dan keekonomian, alternatif penyimpanan dan distribusi melalui tabung LPG 3 kg dan tabung gas SENJI memiliki

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rata-rata permintaan minyak tanah per bulan

Tuasikal 2017 Judul : Analisis Permintaan Konsumen Terhadap Konsumsi Minyak Tanah Rumah Tangga Di Desa Pelauw Dengan Menggunakan Analisis Regresi Berganda Analisis Deskriptif