• Tidak ada hasil yang ditemukan

persamaan dan perbedaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "persamaan dan perbedaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Kelompok: Dea Deviana A (20120730027) Reni Nur Hidayah (20120730033) Dhyka Rahmaeni (201207300) Ananda Syahdini (20120730039) Melinda Dwijayanti (20120730041)

1. PBI No : 13 / 1 / PBI /2011 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum , disebutkan pada Pasal 4 tentang peran Bank Indonesia . Diskusikan pada kelompok anda bagaimana dengan peran Otoritas Jasa Keuangan!. Pada pasal 6 disebutkan bahwa bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan RBBR, bagaiaman dengan metoda CAMELS!

2. PBI No : 12 / 23 / PBI / 2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Diskusikan persamaan dan perbedaanrisk management bank umum konvensional dengan bank umum syariah termasuk Unit Usaha Syariah.

Jawaban:

1) Menurut UU no.21 2011 tentang OJK, pada pasal 6 OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan; b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan

c. kegiatanjasakeuangandisektorPerasuransian,Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Dan dijelaskan pada pasal 7 mengenai pelaksanakantugaspengaturan danpengawasandi sektor Perbankan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, OJK mempunyai wewenang:

a. pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi: 1. perizinanuntukpendirianbank,pembukaankantor

bank,anggarandasar,rencanakerja, kepemilikan, kepengurusan dansumber daya manusia,merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan

2. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;

(2)

1. likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;

2. laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank; 3. sistem informasi debitur;

4. pengujian kredit (credit testing); dan 5. standar akuntansi bank

c. pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati- hatian bank, meliputi: 1. manajemen risiko;

2. tata kelola bank;

3. prinsipmengenalnasabahdanantipencucianuang;dan

4. pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan 5. pemeriksaan bank.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/24/PBI/2011menyatakan bahwa sistem penilaian analisis kesehatan bank diubah dari CAMELS menjadi RGEC (Risk profile, Good corporate governance, Earnings, & Capital), sekaligus menggantikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/24/PBI/2011.

Tingkat kesehatan bank berdasarkan CAMELS, selama ini telah efektif dalam memberikan gambaran kesehatan banknamun perlu disempurnakan sesuai dengan perkembangan kompleksitas bisnis bank dan memenuhi ekspektasi stakeholders yang semakin tinggi.

Konsep Risk Based Bank Rating (RBBR)

Diuraikan pada bagian sebelumnya, evaluasi kinerja yang dilakukan bank selama ini lebih banyak terfokus sisi upside bisnis (pencapaian laba dan pertumbuhan), tetapi hanya sedikit membahas sisi downside (risiko). Evaluasi yang hanya fokus pada sisi upside cenderung bias dan tidak berorientasi pencapaian jangka panjang sehingga penilaian tingkat kesehatan bank (mencakup sisi upside dan downside) menjadi solusi penilaian kinerja yang lebih komprehensif.

(3)

1. Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), 2. Profil Risiko,

3. Earning (pendapatan) 4. Capital (permodalan).

Penilaian faktor Pendapatan dan faktor Permodalan hanya merupakan dampak (impact) dari strategi yang telah dilakukan manajemen.

2) Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.../POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank wajib melakukan penilaiansendiri Tingkat Kesehatan Bank dengan pendekatan

Risk-based Bank Rating (RBBR). PenilaianTingkat KesehatanBank Umum

Syariahdilakukan secara individual maupun konsolidasi,sedangkan penilaian Tingkat Kesehatan Unit Usaha Syariah dilakukan secara individual, dengan tata cara sebagai berikut:

1. TataCaraPenilaianTingkatKesehatanBankUmumSyariahdan Unit Usaha Syariah Secara Individual Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individualuntuk Bank Umum Syariahmencakup penilaian terhadap faktor-faktor:Profil Risiko,Good CorporateGovernance,Rentabilitas,danPermodalan,sedangkan untuk Unit Usaha Syariah hanya mencakup faktorProfil Risiko.

a. Penilaian Faktor Profil Risiko

Penilaian faktor Profil Risikomerupakan penilaian terhadapRisiko inheren dan kualitas penerapanManajemen Risikodalam aktivitas operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 10 (sepuluh)jenis Risikoyaitu RisikoKredit, Risiko Pasar,Risiko Likuiditas,Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan,Risiko Reputasi, Risiko Imbal Hasil, danRisiko Investasi. Dalam menilaiProfil Risiko, Bank wajib pula

memperhatikan cakupanpenerapanManajemenRisiko

sebagaimanadiaturdalam ketentuan yang berlaku mengenai penerapan ManajemenRisiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 1. Penilaian Risiko Inheren

Penilaian Risiko inheren merupakan penilaian atas Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank,baikyangdapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhiposisikeuangan

(4)

Bank.prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan BankUmumSyariahdanUnitUsahaSyariah.

PenetapantingkatRisikoinherenuntuk masing-masingjenis Risiko dikategorikan ke dalam5 (lima) peringkat yakni peringkat1(low),peringkat2(low tomoderate),peringkat3 (moderate), peringkat 4 (moderateto high), dan peringkat5 (high). Berikut ini adalahbeberapa parameter/indikator minimum yang wajib menjadiacuan

Bank dalammenilaiRisiko inheren.

Bankdapatmenambahparameter/indikatorlainyangrelevan

dengankarakteristikdankompleksitasusahaBankdengan memperhatikan prinsip proporsionalitas

a. Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati

b. Risiko Pasar

Risiko Pasaradalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratifakibat perubahan harga pasar, antaralainRisikoberupaperubahan nilaidariasetyang dapat diperdagangkan atau disewakan

c. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditasadalah Risikoakibatketidakmampuan Bankuntuk memenuhikewajibanyangjatuhtempodari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

d. Risiko Operasional

Risiko Operasionaladalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internalyang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,dan/atauadanya kejadianeksternalyang mempengaruhi operasional Bank.

e. Risiko Hukum

Risiko Hukumadalah Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis

(5)

f. Risiko Stratejik

g. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusanstratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. h. Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan adalah Risikoakibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku,serta prinsip syariah.

i. Risiko Reputasi

Risiko ReputasiadalahRisikoakibat menurunnya tingkat kepercayaanstakeholder yangbersumberdaripersepsi negatif terhadap Bank.

j. Risiko Imbal Hasil

RisikoImbalHasil(Rateof ReturnRisk)adalahRisiko akibatperubahantingkatimbalhasil yangdibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank daripenyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah danapihak ketiga Bank.

k. Risiko Investasi

Risiko Investasi(Equity InvestmentRisk)adalah Risiko akibatBankikutmenanggung kerugianusahanasabah yang dibiayai

dalam pembiayaanberbasis bagi hasilbaik

yangmenggunakanmetodenet revenuesharingmaupun yang menggunakan metode profit and loss sharing

RISIKO DAN MANJEMEN RISIKO KONVENSIONAL Risiko dapat diklasifikasikan menjadi ke dalam dua kategori, yaitu:

1. Risiko Murni dan Spekulatif

Risiko Murni adalah risiko yang dapat mengakibatkan kerugian dan tidak sedikitpun mengandung kemungkinan keuntungan. Contoh dari risiko ini adalah setiap aset pada perusahaan memiliki risiko pencurian dan tidak ada pencurian yang mengandung keuntungkan.

(6)

Risiko Spekulatif adalah risiko yang mengakibatkan dua kemungkinan, apakah risiko tersebut mengakibatkan keuntungan atau kerugian. Misalnya, perusahaan yang menyimpan valuta asing dapat memperoleh keuntungan saat nilai tukar valuta sing tersebut menguat, akan tetapi saat mengalami penurunan nilai tukar valas tersebut, perusahaan akan mengalami kerugian.

2. Risiko Sistemik dan Spesifik

Risiko sistemik adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi. Ciri dari risiko sistemik adalah tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan penggabungan dengan risiko lain.

Risiko spesifik adalah risiko yang dapat didiversifikasi, dapat dihilangkan melalui proses penggabungan. Contoh dari risiko spesifik adalah saat mendekati Lebaran pedagang menjual ketupat, namun pada tahun baru tiba, para pedagang ketupat tersebut berjualan terompet. Contoh tersebut menunjukkan pada saat tahun baru tiba penjualan ketupat akan menurun sehingga pedagang tersebut beralih menjual terompet.

Bank yang memiliki ukuran dan kompleksitas usaha yang tinggi wajib menerapkan Manajemen Risiko untuk seluruh jenis risiko. Bank yang tidak memiliki ukuran dan kompleksitas usaha yang tinggi wajib menerapkan Manajemen Risiko sekurang-kurangnya untuk 4 (empat) jenis Risiko :

 Risiko Kredit

Risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty (Peminjam dana) dalam memenuhi kewajibannya.

 Risiko Pasar

Risiko yang timbuk karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan Bank. Variabel pasar dalam huruf ini adalah suku bunga dan nilai tukar.

(7)

Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

 Risiko Strategis

Risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsif Bank terhadap perbuhan eksternal.

Risiko tidak selamanya mendatangkan kerugian. Kemampuan mengenali perilaku risiko dapat menjadi keunggulan dengan cara membuat komposisi aset yang baik. Jika ingin menjdi investor, investasi dapat didesain dengan risiko yang rendah tetapi tepa menghasilkan pengembalian (return) yang tinggi.

Manajemen risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat digunakan antara lain mentransfer risiko pada pihak lain, mengindari risiko, mengurangi efek buruk dari risiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari risiko tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarip retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk pelayanan rawat jalan rawat inap, rawat darurat,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectonal, yaitu menggambarkan jenis bakteri tonsilitis kronis dari

Demikian juga menurut pengamat berdasarkan hasil analisis video pembelajaran menggunakan lembar observasi kelas dikjasor masuk dalam kategori baik dengan nilai 68,35%; (3)

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa algoritma enkripsi citra berbasis chaos tersebut aman terhadap serangan selective plaintext, karena pengacakan pixel-pixel citra

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan permainan tradisonal yang ada di Indonesia khususnya permainan tradisonal Margalah yang berasal dari Batak, Cing

Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning service tentang

Apabila dikemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan

Lokasi tapak proyek pembangunan hotel butik dan apartemen terletak di bantaran Sungai Deli dan berada pada salah satu situs bersejarah Kota Medan yaitu Istana