• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

(065)

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2015

(Audited)

(2)
(3)
(4)

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (2) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Laporan Keuangan Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada periode TA 2015 seluruhnya merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.106.927.229,00. Tidak terdapat estimasi pendapatan pada TA 2015 dalam DIPA BKPM, namun setiap penerimaan Negara yang diterima tetap disetorkan ke Kas Negara dan dibukukan sebagai pendapatan. Adapun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1.106.927.229,00 diperoleh dari pendapatan atas pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), pendapatan denda, dan pendapatan penerimaan dari setoran Tahun Anggaran yang Lalu (TAYL). Realisasi Belanja Negara pada periode TA 2015 adalah sebesar Rp572.399.412.270,00 atau mencapai 90,01 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp635.922.699.000,00.

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

(5)

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah) TA 2014

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN B.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak - 1,106,927,229 0.00 3,065,701,477

JUMLAH PENDAPATAN - 1,106,927,229 0.00 3,065,701,477

BELANJA B.2.

Belanja Rupiah Murni

Belanja Pegawai B.3 115,289,761,000 109,694,163,034 95.15 72,396,363,607 Belanja Barang B.4 473,247,951,000 421,632,294,646 89.09 442,605,610,180 Belanja Modal B.5 47,384,987,000 41,072,954,590 86.68 8,384,719,380

Jumlah Belanja 635,922,699,000 572,399,412,270 90.01 523,386,693,167

Belanja Pinjaman dan Hibah

Belanja Barang B.6 - - 0.00 3,741,681,580 Jumlah Belanja - - 0.00 3,741,681,580 JUMLAH BELANJA 635,922,699,000 572,399,412,270 90.01 527,128,374,747 % thd Angg CATATAN URAIAN TA 2015 Penjelasan : Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai pada periode TA 2015 dibandingkan dengan Belanja Pegawai Tahun 2014 adalah masing-masing sebesar Rp109.694.163.034 dan Rp72.396.363.607,00. Terdapat kenaikan realisasi Belanja Pegawai sebesar 51,52 persen yang antara lain disebabkan oleh adanya penambahan jumlah pegawai baru dan kenaikan pangkat/golongan pegawai.

Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang pada periode TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar 421.632.294.646 dan Rp442.605.610.180,00.

Penurunan realisasi Belanja Barang sebesar 4,74 persen antara lain disebabkan adanya efisiensi penggunaan belanja barang non operasional, belanja jasa dan belanja pemeliharaan serta penghematan anggaran perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

(6)

Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp41.072.954.590,00 dan Rp8.384.719.380,00. Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan asset tetap dan asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 389,85 persen dibandingkan realisasi TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh peningkatan fasilitas pendukung bagi terlaksananya Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat berupa peralatan dan mesin serta belanja modal lainnya.

Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program

Selain hal tersebut di atas, dapat diinformasikan pula bahwa Belanja Tahun 2015 dilihat berdasarkan program, menunjukkan informasi sebagai berikut :

ANGGARAN REALISASI

Progra m Dukunga n Ma na jemen da n

Pel a ks a na a n Tuga s Tekni s La i nnya BKPM 233,743,762,000.00 218,310,183,299.00 93.40

Progra m Peni ngka ta n Sa ra na da n

Pra s a ra na Apa ra tur BKPM 7,232,400,000.00 5,735,253,086.00 79.30

Progra m Peni ngka ta n Da ya Sa i ng

Pena na ma n Moda l 394,946,537,000.00 348,353,975,885.00 88.20

Total Belanja 635,922,699,000.00 572,399,412,270.00 90.01

PROGRAM 2015 %

Realisasi Belanja TA 2015 mengalami peningkatan sebesar 9,36 persen dibandingkan dengan TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain karena peningkatan pada realisasi belanja pegawai dan belanja modal.

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) %

Belanja Pegawai 109,694,163,034.00 72,396,363,607.00 51.52 Belanja Barang 421,632,294,646.00 442,605,610,180.00 (4.74) Belanja Modal 41,072,954,590.00 8,384,719,380.00 389.85

(7)

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2015 dan 2014.

Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp719.184.931.342,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp14.602.878.608,00, Aset Tetap sebesar Rp587.220.656.274,00, dan Aset Lainnya sebesar Rp117.358.396.460,00.

Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp6.430.483.189,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.

Sementara itu nilai Ekuitas adalah sebesar Rp712.754.448.153,00.

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut :

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013

2015 2014 Rp % 14,605,878,608 15,198,245,224 (592,366,616) -3.90% 587,220,656,274 594,066,860,569 (6,846,204,295) -1.15% ASET LAINNYA 117,358,396,460 98,369,889,770 18,988,506,690 19.30% JUMLAH ASET 719,184,931,342 707,634,995,563 11,549,935,779 1.63% 6,430,483,189 7,788,901,756 (1,358,418,567) -17.44% 6,430,483,189 7,788,901,756 (1,358,418,567) -17.44% JUMLAH EKUITAS 712,754,448,153 699,846,093,807 12,908,354,346 1.84% 719,184,931,342 707,634,995,563 11,549,935,779 1.63% Tanggal Neraca Kenaikan/(Penurunan)

KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET

ASET TETAP ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS

URAIAN

(8)

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas Laporan Keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.

Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.

I. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI

Berdasarkan Surat Tugas Nomor : 16/ST/IV-XV/02/2016 tanggal 9 Februari 2016, Badan Pemeriksa Keuangan R.I. telah melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun Anggaran 2015 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan BKPM dengan memperhatikan kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan, efektivitas sistem pengendalian intern, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan anggaran.

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

IV. PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN OLEH BADAN

PEMERIKSA KEUANGAN RI (BPK RI)

(9)

II. Opini BPK RI

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, BPK RI memberikan opini ”Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP)” dalam semua hal yang material posisi keuangan BKPM tanggal 31 Desember 2015, serta

realisasi anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

III. Tindak Lanjut atas Rekomendasi BPK RI

Dalam rangka meningkatkan kualitas Laporan Keuangan BKPM, BPK RI memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan pengelolaan anggaran. Terhadap rekomendasi tersebut BKPM telah melakukan tindak lanjut sebagaimana mestinya.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun pada kenyataan nya, peran Pemerintah tersebut tidak banyak dirasakan dalam program pemberdayaan pemuda melalui dana CSR PT Pertamina EP Asset 4 Cepu

Untuk membuat sebuah database dari model yang sudah di buat, dibutuhkan bahasa untuk mentransformasikan model tersebut kedalam bentuk fisikal. 90) DDL adalah sebuah bahasa

Dalam upaya mewujudkan negara hukum, Indonesia telah memberikan perlindungan kepada Konsumen dengan memberlakukan UUPK yang bertujuan mengangkat kedudukan konsumen yang

Alamat Kuasa : (AMR PARTNERSHIP) Gandaria 8, 3rd Floor Unit D, Jalan Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah), Jakarta Selatan 12240... Belinda Rosalina,

SKPD: BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH UKPD: DINAS KESEHATAN..

Menurut peneliti hasil penelitian didapatkan remaja komunitas scooter tinggal bersama dengan orangtuanya, bila remaja komunitas scooter berada dalam lingkungan keluarga

Atas doa serta bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan penyusunan penelitian skripsi ini dengan judul “PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS

Buku Guru Tema 2: Terminal, Stasiun, Pelabuhan, dan Bandara.. Siswa dibimbing belajar tentang lalu lintas seperti penunjuk arah dengan contoh gambar atau VCD... 7. Siswa