PROSIDING SEMINAR NASIONAL
INDUSTRIAL ENGINEERING
CONFERENCE 2014
Diterbitkan oleh:
Jurusan Teknik Industri
Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36A, Kentingan, Surakarta 57126
Telp/Fax 0271-632110
Website: www.industri.ft.uns.ac.id
Copyright 2014, Teknik Industri UNS, Surakarta
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Cetakan pertama, Mei 2014
Dicetak oleh Tiara Jaya
Surakarta 2014
DAFTAR ISI
Simulasi Sistem Persediaan Bahan Baku di Perusahaan Pembuat Pakan Ternak
1
Gigih Anggoro Jati, Baju Bawono
Perancangan Promosi Jabatan di PT.X
8
Dewi Shofi M, Agus Nana Supena, Kiki Purnamasari
Evaluasi Penilaian Resiko Postur Kerja pada Pekerja Gerabah
18
Indah Pratiwi, Purnomo, Rini Dharmastiti, Lientje Setyawati
Perencanaan Produksi untuk Mereduksi Lead Time dengan Strategi Make To Stock
(MTS) dan Make To Order (MTO)
26
Reni Amaranti, Chaznin R. Muhamad, Nia Rusniani
Perbaikan Sistem Kerja pada Industri Rumah Tangga Sepatu di Cibadayut Bandung
untuk Meminimasi Beban Kerja Mental
36
Yanti Sri Rejeki,
d, Eri Achiraeniwati, Martinda Akbar Taofiq
Perancangan Sistem Pemotongan Horisontal Mesin Strip Tablet di PT.X
45
Andreas Twistiaji Mulyawan, Paulus Wisnu Anggoro
Sistem Penilaian Kinerja Karyawan dengan Pendekatan Mix Model di PT. X
54
Perencanaan Persediaan Multi Item pada Consumable Part Mesin Packaging
62
Bernardus Sukma Wijayanto, Slamet Setio Wigati
Analisis Persediaan Barang Multi Item dengan Demand dan Leadtime
Probabilistik dan Kapasitas Gudang Terbatas
70
Daniel Wahyu Perbawa, Slamet Setio Wigati
Peranan Kepercayaan Individu dan Dukungan Lingkungan dalam Membangkitkan
Daya Kreativitas (Studi Kasus : Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Manajemen Inovasi
Program Studi Teknik Industri UNISBA)
75
Aviasti
Rancangan Implementasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan pada UKM
Pengolahan Ikan Rakyat di Sukabumi
83
Sawarni Hasibuan, Fia Sri Mumpuni, Hermawan Thaheer
Analisis Keseimbangan Bahan pada Kaji Awal Lingkungan Perencanaan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 Industri Minuman Sari Buah
90
Hermawan Thaheer, Sawarni Hasibuan
Identifikasi Hambatan dan Permasalahan Penerapan Kebijakan Produksni
Hery Suliantoro, Nia Budi Puspitasari, Diana Puspitasari, Aries Susanti, Muhdam Azhar
Usulan Perbaikan Pelayanan Swalayan Berdasarkan Analisis Tingkat Kepentingan
dan Tingkat Kepuasan Pelanggan
111
Puti Renosori, Otong Rukmana, Soni Jaka Maulana
Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Kesejahteraan Keluarga
M. Yusuf, I Made Anom Santiana
119
Evaluasi Beban Kerja pada Pekerja Pembajak Sawah di Kabupaten Tabanan.
128
Anom Santiana,M. Yusuf
Pengembangan Model Persediaan Pemasok Tunggal-Pembeli Tunggal dengan
Mempertimbangkan Diskon Kuantitas Pembelian dan Diskon Kuantitas Pengiriman 135
Kartika Winingsih,Wakhid Ahmad Jauhari, Azizah Aisyati
Implementasi Lean Manufacturing untuk Meminimalisir Waste di Perusahaan
Daerah Air Minum Banyuwangi
144
Harliwanti Prisilia
Perancangan Mesin Bokashi Two In Oneuntuk Meningkatkan Perekonomian
Peternak di Lingkungan Pesisir Sobo Kabupaten Banyuwangi
152
Endang Suprihatin
Mini Plant Baterai Lithium-Ion di Indonesia
157
Levinia Dian Laraswati, Wahyudi Sutopo, Nur Atikah
Analisis Indeks Persaingan Usaha Sektor Penerbangan dari Sudut Pandang
Konsumen
163
Aam Hamid Al Ghabid, Nur Atikah, Roni Zakaria, Wahyudi Sutopo
Analisis Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Penerapan Manajemen
Kinerja Perusahaan Kecil dan Menengah : Studi Kasus
173
Ahmad Faiz Haqqoni, Nerissa Arviana Putri, Wahyudi Sutopo
Penanganan Risiko Berbasis Traceability dalam Menciptakan Rantai Pasok
Makanan yang Robust
180
Dwi Iryaning Handayani
Analisis Pengaruh Marketing MixTerhadap Keputusan Pembelian Samsung
Galaxy Tab
187
Rudy Vernando Silalahi, Laurence, Wilson
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa UPH dalam Memilih Varian
Blackberry Berdasarkan Dimensi Kualitas Produk
196
Rudy Vernando Silalahi, Ishak, Albertus
Analisis Sistem Antrian Unit Rawat Jalan Subspesialis untuk Minimasi Waktu
Agus Darmawan, Dinda Fauzia Anindar
Penentuan Variabel - Variabel yang Berpengaruh terhadap Pemilihan Sebuah Mal
di Surabaya (Studi Kasus : Plaza Tunjungan, Delta Plaza, Galaxy Mal )
213
Suparto, Mimin Noviani
Analisis Kualitas Layanan Pengemudi Kendaraan Umum Eksekutif di DKI Jakarta
224 Ibnu
Annishfu Sya'ban,
Raihan, Mulki S
Analisa Pengelompokan Pengeluaran untuk Perhitungan BEP pada PT. XYZ
231
Budhi Santri Kusuma
Ekolabel Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Studi Kasus pada Industri Furnitur Kayu di
Jawa Tengah dan Yogyakarta
Haryo Santoso
241
Analisa Variabilitas Cacat pada Produksi dengan Menggunakan Metode Six Sigma
247
Miftakhur Rojib , Suhartini
Analisis Indeks Persaingan Usaha Biro Perjalanan di Surakarta
251
Arinda Soraya Putri, Rina Wiji Astuti, MurmanBudijanto, Wahyudi Sutopo
Pengembangan Model Kebijakan Promosi Investasi pada Kawasan Teknopolitan
260
Ayu Erliza, Wahyudi Sutopo, Anugerah Widiyanto
Nilai WACC: Studi Kasus
269
Nur Atikah, Wahyudi Sutopo
Hazard dan Penilaian Risiko pada Industri Pengecoran Logam Sistem Tungku
Induksi (Studi Kasus Di PT. X Ceper, Klaten)
274
Wahyu Susihono
Ergonomics Approach Analysis sebagai Dasar Identifikasi dan Perbaikan Kondisi
Kerja pada Industri Pengecoran Logam Sistem Dapur Induksi (Studi Kasus di PT. X
Ceper, Klaten)
284
Wahyu Susihono
Kerangka Pengukuran Kesiapan Pendirian University Spin-Offs: Studi Kasus
291
Rina Wiji Astuti,Yuniaristanto Wahyudi Sutopo
Analisis Indeks Persaingan Usaha untuk UMKM Penerima Kredit Perbankan
299
Citra Kusuma, Yuniaristanto, Wahyudi Sutopo
Perkembangan Riset Bidang Supply Chain Management: Studi Komparatif
306
Danis Eka Prasetya Wicaksana, Muhammad Hisjam, Wahyudi Sutopo
Perancangan Tata Letak Area Produksi Preparation Collar di PT. Ungaran Sari
Garment III Unit Pringapus 1 dengan Metode Systematic Layout Planning
314
Penentuan Harga dan Waktu Produksi Order pada Perusahaan Make To Order dengan
Mempertimbangkan Orde Kontingensi untuk
Memaksimasi Profit (Studi Kasus: CV. Barokah Alumunium)
326
Bara Bimantara Putra, Azizah Aisyati, Pringgo Widyo Laksono
Inovasi Kemasan untuk Industri Rumah Tangga Menuju Standar Keamanan Pangan 340
Esti Dwi Rinawiyanti, Alasen Sembiring Milala
Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Petugas Lapangan PJTKI Menggunakan
Metode Analisis Diskriminan (Studi Kasus di PT. Rimba Ciptaan Indah)
348
Diana Puspita Sari, Hery Suliantoro, Gusti Agung Chandra Dewi
Efektivitas Transfer Teknologi Berkelanjutan pada Klaster Industri Kerajinan
Tembaga di Tumang Boyolali
358
Naniek Utami Handayan, Haryo Santoso, Dhimas Aji Adhitya Yulianto
Perancangan Casing Berkemampuan Noise Shielding pada Modul Pengolah Sinyal
Mioelektrik (SME) dengan Elektroda Permukaan Tanpa Eksternal Stimulator
369
Adnan Prabowo, Susy Susmartini, Ilham Priadythama
Penjadwalan dan Penentuan Rute Distribusi Produk di PT.XYZ dengan
Menggunakan Metode Savings Matrix
376
Elly Wuryaningtyas Yunitasari
Klinik Umum Rawat Inap Budi Sehat Purworejo
385
Ringgo Ismoyo Buwono, Yusuf Priyandari, Wakhid Ahmad Jauhari
Penentuan Kriteria Daya Saing Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit Berdasarkan
Metode AHP
397
Lukmandono, Alva Edy Tontowi, Andi Sudiarso, Hargo Utomo
Analisa Pengendalian Kualitas Produksi dalam Usaha Mengurangi Produk Cacat
404
Ni luh Putu Hariastuti
Sifat Fisis dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Komposit Serat Batang Pisang
yang di Treatment Menggunakan KMnO
4dengan Matrik Polyester
412
Ngafwan, Rendy Dwi Wibowo
Pengaruh Motivasi, Pengembangan Karir, dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan
419
Putiri Bhuana Katili, Shanti K. Anggraeni, Audra Bianca
Pemetaan Model Interaksi Pertumbuhan Bisnis
429
Arman Hakim Nasution, Alva Edy Tontowi, Bertha Maya Shopa, Budi Hartono
Pemetaan Model Pertumbuhan Kinerja Berbasis Simulasi
439
Arman Hakim Nasution, Alva Edy Tontowi, Bertha Maya Shopa, Budi Hartono
Jaka Purnama, Suhartini
Peningkatan Kinerja Impak pada Rekayasa Bahan Komposit Berpenguat Serat Kelapa
Bermatrik Gypsum untuk Panelling
456
Agus Hariyanto
Industri Kreatif Keranjang Rotan di Beton-Menganti
463
Sufiana
Penerapan Konsep Poka Yoke di Laboratorium APK untuk Memperbaiki Kinerja
Praktikan dalam Praktikum Proses Produksi
475
Sri Rahayu ,Pram Eliyah Yuliana
Penentuan Jumlah dan Lokasi Gudang Distribusi Aspal Batu Buton untuk Wilayah
Indonesia
483
Asep Toto Kartaman, Miranty Biru
Formulasi Model Pricing dan Keputusan Order/Delivery pada Skenario Koordinasi Supply
Chain Ritel Modern
490
Evi Yuliawati, Luky Agus Hermanto
Analisa Pengaruh Penurunan Stok Ikan Lemuru Terhadap Keberlanjutan Industri
Pengolahan Ikan Muncar Banyuwangi dengan Model Sistem Dinamik
498
Evaluasi Efektivitas Mesin Shredder dengan Pendekatan Overall Equipment
Effectiveness (OEE) pada Perusahaan Karet Remah
509
Heri Wibowo, Emy Khikmawati
Penyusunan Draft SKKNI Bidang Industri Pengolahan Kakao
518
Yusep Ikhrawan, Rizki Wahyuniardi, Tantan Widiantara, Sidik Nurjaman
Model Capacitated Lot Sizing Problem (CLSP) untuk Meminimasi Biaya Setup
dan Biaya Simpan untuk Menentukan Lot Sizing Optimalpada Industri
Jamu Tradisonal
525
Azizah Aisyati, Wakhid Ahmad Jauhari, Esti Setyorini
Desain Stasiun Kerja Blanket Basah Berbasis Ergonomi Mereduksi Beban Kerja
dan Waktu Siklus Proses Produksi Di PT. Sunan Rubber Palembang
536
Heri Setiawan
Penyelesaian Vehicle Routing Problems (VRP) Menggunakan Algoritma Adaptive
Large Neighborhood Search(ALNS)
543
Ratna Ekawati , Maria Ulfa, Desi Sulistiani
Penentuan Konsumsi Oksigen (VO2) Maksimal Terpapar Temperatur
553
Annisa Purbasari, Nur Aini Masruroh, Rini Dharmastiti
Jauh Resolusi Menengah
559
Wiweka, Etty Parwati, Teguh Prayogo, Yennie Marini, Syarif Budiman
Pengaruh Orientasi Pasar, Kelengkapan Produk dan Efektivitas Saluran Distribusi
Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Klaster Industri Kecil Menengah Oleh-Oleh
Keripik Tempe Sanan Malang)
567
Dinda Arlini Cahya, Dearma Elfridawati Purba, Realyandieto, Yudha Adikusuma, Agustina
Eunike
Penyusunan Dokumen Kerjasama Waralaba di CV. Proners Layanan Prima
580
Kautzar Rizka Igaputra, Roni Zakaria, Yusuf Priyandari
Tren Keilmuan Manajemen Keuangan di Bidang Rekayasa dan Bisnis
558
Wahyudi Sutopo, Citra Kusuma
Optimisasi Model Keamanan Pangan pada Sistem Manajemen Industri
Pakan Unggas
594
Legis Tsaniyah, Hartisari Hardjomidjojo, Sapta Raharja
Desain Peningkatan Produktivitas Melalui Perbaikan Metode Kerja dan Perancangan
Ulang Fasilitas Pendukung Proses Finishing pada PT. Lees (Persero) Probolinggo
602
Rony Prabowo
Perencanaan Kebijakan Perawatan Mesin Guna Mencapai Ekspektasi Pendapatan Maksimum
Dengan Pendekatan Rantai Markov di Cv. Alextra Travel
612
Suparjo
Award
619
Retno Wulan Damayanti
Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental Operator pada Stasiun Penjahitan
(Studi Kasus : Perusahaan Konveksi AG)
626
Rahmaniyah Dwi Astuti, Aryanto Dwi Nugroho
Analisis Kinerja Pengemudi Truk Kontainer dengan Menggunakan Metode Plibel
dan Occupational Vibration Method
630
Boy Nurtjahyo Moch., Erlinda Muslim, Mars Rekhy, Deo G. N. Laksana
Perbandingan Tiga Macam Gerakan Rukuk dan Dua Macam Gerakan Sujud dengan
Metode Posture Evaluation Index (PEI)
639
Boy Nurtjahyo Moch., Erlinda Muslim, Adi Zulfikar, Maulida Bellafaransi
Pendekatan Makroergonomi dalam Tahapan Proses Pengembangan Produk pada
Usaha Kecil Menengah (UKM) Kreatif di Indonesia yang Berorientasi Ekspor
647
Erlinda Muslim, Boy Nurtjahyo Moch., Muhammad Zidni Mubarok, Hardini R. Dewi
Analisis Tampilan dan Penyusunan Informasi pada Papan Menu Coffee Shop Berbasis
Eye-Tracker
654
Erlinda Muslim, Boy Nurtjahyo Moch., Sherly Juanita, Maria Helena Lado
Desain Kamar Mandi untuk Orang Lanjut Usia (Studi Kasus Panti Wredha
Dharma Bakti)
661
Bambang Suhardi, Brian Pujo Utomo, Taufiq Rochman
Jurusan Teknik Mesin UNS)
672
Bambang Suhardi, Pringgo Widyo Laksono, dan Bekti Budisantosa
Penentuan Konfigurasi Rancangan Tempat Kerja yang Ergonomis pada Station
Numbering dan Press Melalui Virtual Environment Modeling
680
Boy Nurtjahyo Moch, Erlinda Muslim, Anggraini Oktavianingrum, Rinda Ramadhiani
Penentuan Konfigurasi Desain Tempat Kerja Terhadap Postur Pekerja yang Ergonomis
pada Area Material Cutting Industri Mebel Menggunakan Virtual Human Modelling 688
Maya Arlini Puspasari, Boy Nurtjahyo Moch., Malouna Fellisa, Dita Dirganta Asyrof
Evaluasi Desain Ergonomi Pemicu / Trigger Senjata Api Jenis Pistol
697
Maya Arlini Puspasari, Erlinda Muslim, Tansha Muwarman Tidan, Danar Nugroho
Penentuan Jumlah Pejabat Fungsional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Berdasarkan
Analisis Beban Kerja
705
Arizal Noor Hakim, Yusuf Priyandari, Bambang Suhardi
Perancangan Alat Pengering Simplisia Menggunakan Tenaga Matahari
718
Ferry Tri Susilo, Ilham Priyadythama,Rahmaniyah Dwi Astuti
Identifikasi Tren Bisnis di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus di Universitas
Surabaya)
728
Esti Dwi Rinawiyanti,Linda Herawati Gunawan
Analisis Kekuatan Bending Green Composite limbah kertas CD/SekamPadi/
Lem Kanji sebagai Core Papan Partikel
735
Rekayasa dan Manufaktur Papan Partikel Berbahan Ampas Tebu yang
Berkarakteristik Hambat Panas
742
Rohandi Latif, R. Hari Setyanto, Ilham Priadythama
Rekayasa Papan Partikel Hambat Panas dari Limbah Bagasse Polivinil Asetat
Sebagai Partisi Rumah Hunian
749
Adhe Chandra S.G, Susy Susmartini, R. Hari Setyanto
Analisis Manual Material Handling (MMH) Menggunakan NIOSH Equation
(Studi Kasus Wanita Penjual Jamu Gendong di Medan)
756
Kimberly Febrina Kodrat
Preventive Maintenance pada Konveyor Kapasitas 45 Ton/Jam dan Penyebab
Terjadinya Kerusakan di PT.XYZ
766
Melliana, Trisna Mesra, Sahrul
Pengembangan Standar Operating Procedure (SOP) Pengolahan Pasca Panen
Rimpang Kunyit pada Klaster Biofarmaka Karanganyar dengan PendekatanPlan,
Do, Check, Dan Act (PDCA)
774
Fakhrina Fahma
Analisis Produktivitas Kerja Menggunakan Tabel Standar Kerja (TSK) dan Loading
Chart pada Proses Produksi
783
Analisis Kebutuhan Mesin Weighing untuk Mengurangi Work In Process
Menggunakan Metode Value Stream Mapping (Studi Kasus :Lini 7 Factory B
PT.GarudaFood Putra Putri Jaya)
791
Hadid Triyono, Cucuk Nur Rosyidi
Pengukuran Beban Kerja Mental dalam Shift yang Berbeda di Divisi Finishing
Printing PT. Dan Liris
798
Etika Muslimah, Irfan Achmad Riyadi, Muchlison Anis
Analisis Prioritas In-Store Marketing Berbasis Eye- Tracking
Erlinda Muslim, Boy Nurtjahyo Moch., Regina Prisilia,
805
Triasni M. L. Sibarani
Model Kebijakan Distribusi Bantuan Dan Penentuan Jalur
Evakuasi Korban Bencana Gunung Merapi
814
Azizah Aisyati, Aditya Respati, Wakhid Ahmad Jauhari ,
Pringgo Widyo Laksono
Analisis Human Error Operator Mesin Ring Yarn Dengan Metode
Human Error Assessment And Reduction Technique (Heart)
827
Mila Failasufa, Purwanto, Ratnanto Fitriadi
Identifikasi Hambatan dan Permasalahan Penerapan Kebijakan SNI dalam
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
835
Hery Suliantoro, Nia Budi Puspitasari, Diana Puspitasari, Aries Susanti,
Muhdam Azhar
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
376
PENJADWALAN DAN PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK DI PT.
XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX
Elly Wuryaningtyas Yunitasari
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 157 Yogyakarta 55165
Telp. 0274-586949 Email : ellyyunitasari@gmail.com ABSTRAKS
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui matrik jarak lintasan di PT. XYZ, mengetahui matrik penghematan (savings matrix) dalam rute, mengetahui alokasi depo ke kendaraan atau rute dan mengurutkan depo (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi. Alokasi toko atau depo ke kendaraan atau rute :Depo Sragen : Rute 1 = Karanganyar dan Tawangmangu, Rute 2 = Mantingan dan Boyolali, Depo Solo : Rute = Sukoharjo, Solo Raya dan Wonogiri, Depo Yogyakarta 1 : Rute 1 = Sleman dan Yogyakarta Kota, Rute 2 = Wates dan Gamping, Depo Yogyakarta 2 : Rute 1 = Klaten, Prambanan dan Kalasan, Rute 2 = Wonosari dan Kotagede, Depo Magelang : Rute 1 = Wonosobo dan Banjarnegara, Rute 2 = Temanggung, Parakan dan Muntilan, Depo Purwokerto : Rute 1 = Cilacap dan Majenang, Rute 2 = Buntu dan Purbalingga, Depo Kebumen : Rute = Purworejo-Kutoarjo-Gombong.Urutan toko atau depo atau tujuan dalam rute yang sudah terdefinisi yaitu Depo Sragen : Rute 1 = Karanganyar-Tawangmangu-Gudang, Rute 2 = Mantingan-Boyolali-Gudang, Depo Solo : Rute = Gudang-Solo Raya-Sukoharjo-Wonogiri-Gudang, Depo Yogyakarta 1 : Rute 1 = Gudang-YK Kota-Sleman-Gudang, Rute 2 = Gudang-Gamping-Wates-Kota-Sleman-Gudang, Depo Yogyakarta 2 : Rute 1 = Gudang-Kalasan-Prambanan-Klaten-Gudang, Rute 2 = Gudang-Kotagede-Wonosari-Gudang, Depo Magelang : Rute 1 = Gudang-Wonosobo-Banjarnegara-Gudang, Rute 2 = Gudang-Muntilan-Temanggung-Parakan-Gudang, Depo Purwokerto : Rute 1 = Gudang-Cilacap-Majenang-Gudang, Rute 2 = Gudang-Buntu-Purbalingga-Gudang, Depo Kebumen : Rute = Gudang-Gombong-Kutoarjo-Purworejo-Gudang.
Kata kunci : alokasi, jarak, metode savings matrix, rute, urutan Latar Belakang
Salah satu keputusan operasional yang sangat penting dalam manajemen distribusi adalah penentuan jadwal serta rute pengiriman dari satu lokasi ke beberapa lokasi tujuan. Keputusan seperti ini sangat penting bagi mereka yang harus mengirimkan barang dari satu lokasi ke berbagai depo yang tersebar di sebuah kota. Secara umum permasalahan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman bisa memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan untuk menentukan rute pengiriman, menentukan urutan rute kunjungan, atau meminimumkan jarak tempuh.
Langkah-langkah Penelitian
Mengidentifikasikan matrix jarak.
Mengidentifikasikan matrix penghematan (savings matrix).
S(x,y) = J(G,x) + J(G,y) - J(x,y) (1) Mengalokasikan depo ke kendaraan atau rute.
Mengurutkan depo (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Data Penelitian
a. Depo Sragen membawahi Sragen, Mantingan, Boyolali, Karanganyar dan Tawangmangu Tabel 1. Lokasi tujuan dan ukuran order
Menggunakan 2 truk dengan kapasitas masing-masing 300 karton
Toko Tujuan Ukuran order
Mantingan 125
Boyolali 115
Karanganyar 105
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
377
Tabel 2. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km)
Gudang
Sragen Mantingan Boyolali Karanganyar Tawangmangu
Mantingan 32,9 0
Boyolali 37,2 66 0
Karanganyar 28,4 50,1 41,7 0
Tawangmangu 47,4 50,9 67,2 25,7 0
b. Depo Solo membawahi Wonogiri, Sukoharjo dan Solo Raya Tabel 3. Lokasi tujuan dan ukuran order Toko Tujuan Ukuran order Wonogiri 105
Sukoharjo 125 Solo Raya 110
Menggunakan 1 truk dengan kapasitas masing-masing 350 karton
Tabel 4. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km)
Gudang
Solo Wonogiri Sukoharjo Solo Raya
Wonogiri 54,2 0
Sukoharjo 9,4 60,7 0
Solo Raya 3,8 55,4 5,5 0
c. Depo Yogyakarta membawahi Yogyakarta 1 dan Yogyakarta 2 - Yogyakarta 1 membawahi Sleman, Wates, Gamping dan Yogyakarta kota
Tabel 5. Lokasi tujuan dan ukuran order
Menggunakan 2 truk dengan kapasitas masing-masing 350 karton
Tabel 6. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km)
Gudang YK Sleman Wates Gamping YK kota
Sleman 24 0
Wates 34,9 44,6 0
Gamping 9,6 15,9 29,4 0
YK kota 5 9,6 34,7 10,2 0
- Yogyakarta 2 (Bantul) membawahi Klaten, Prambanan, Wonosari, Kotagede dan Kalasan Tabel 7. Lokasi tujuan dan ukuran order
Toko Tujuan Ukuran order
Klaten 105
Prambanan 115
Wonosari 215
Kotagede 125
Kalasan 125
Menggunakan 2 truk dengan kapasitas masing-masing 350 karton
Toko Tujuan Ukuran order
Sleman 160
Wates 125
Gamping 155
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
378
Tabel 8. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km) Gudang
Bantul Klaten Prambanan Wonosari Kotagede Kalasan Klaten 41,2 0
Prambanan 28,9 14,1 0
Wonosari 38,4 39,5 34,6 0
Kotagede 13 28,2 13,7 33,4 0
Kalasan 26,7 16,5 5,5 34,9 13,6 0
d. Depo Magelang membawahi Muntilan, Magelang, Temanggung, Parakan, Wonosobo dan Banjarnegara
Tabel 9. Lokasi tujuan dan ukuran order Toko Tujuan Ukuran order Muntilan 105
Temanggung 115
Parakan 100
Wonosobo 125 Banjarnegara 130 Menggunakan 2 truk dengan kapasitas masing-masing 350 karton
Tabel 10. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km) Gudang
Magelang Muntilan Temanggung Parakan Wonosobo Banjarnegara Muntilan 15,6 0
Temanggung 22,7 37,2 0
Parakan 33,7 49,8 10,5 0
Wonosobo 51,4 62,1 40 30,7 0
Banjarnegara 77,5 88,2 66,4 57,1 31,8 0
e. Depo Purwokerto membawahi Buntu, Purbalingga, Cilacap dan Majenang Tabel 11. Lokasi tujuan dan ukuran order
Menggunakan 2 truk dengan kapasitas masing-masing 350 karton
Tabel 12. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km) Gudang
Purwokerto Buntu Purbalingga Cilacap Majenang
Buntu 26,1 0
Purbalingga 34,5 46,8 0
Cilacap 62,9 55,4 95,9 0
Majenang 74,1 81,6 104 66,5 0
f. Depo Kebumen membawahi Purworejo, Kutoarjo dan Gombong Tabel 13. Lokasi tujuan dan ukuran order Toko Tujuan Ukuran order Purworejo 125
Kutoarjo 105
Gombong 115
Menggunakan 1 truk dengan kapasitas masing-masing 350 karton Toko Tujuan Ukuran order
Buntu 155
Purbalingga 185
Cilacap 165
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
379
Tabel 14. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko (dalam Km) Gudang
Kebumen Purworejo Kutoarjo Gombong Purworejo 54,2 0
Kutoarjo 42,3 12,8 0
Gombong 16,8 61,8 49,9 0
Analisis Data a. Depo Sragen
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 32,9+37,2-66 = 4,1 S(3,1) = 32,9+28,4-50,1 = 11,2 S(4,1) = 32,9+47,4-50,9 = 29,4 S(3,2) = 37,2+28,4-41,7 = 23,9 S(4,2) = 37,2+47,4-67,2=17,4 S(4,3) = 28,4+47,4-25,7 = 50,1
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 15. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah
Mantingan Boyolali Karanganyar Tawangmangu Mantingan 0
Boyolali 4,1 0
Karanganyar 11,2 23,9 0
Tawangmangu 29,4 17,4 50,1 0
Order 125 115 105 150
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi Rute 1 = 50,1 = (Karanganyar+Tawangmangu) = (105+150 = 255) Rute 2 = 4,1 = (Mantingan+Boyolali) = (125+115 = 240)
Metode Nearest Neighbor :
Rute 1 = Karanganyar-Tawangmangu Gudang-Karanganyar = 28,4 (minimum) Gudang- Tawangmangu = 47,4 Gudang-Karanganyar-Tawangmangu-Gudang = 28,4+25,7+47,4 = 101,5 Rute 2 = Mantingan-Boyolali Gudang-Mantingan = 32,9 (minimum) Gudang- Boyolali = 37,2 Gudang-Mantingan-Boyolali-Gudang = 32,9+66+37,2 = 136,1 b. Depo Solo
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 54,2+9,4-60,7 = 2,9
S(3,1) = 54,2+3,8-55,4 = 2,6 S(3,2) = 9,4+3,8-5,5 = 7,7
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 16. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah Wonogiri Sukoharjo Solo Raya Wonogiri 0
Sukoharjo 2,9 0
Solo Raya 2,6 7,7 0
Order 105 125 110
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
Rute = 7,7 = (Sukoharjo+Solo Raya+Wonogiri) = (125+110+105 = 340) Metode Nearest Neighbor :
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
380 Gudang-Sukoharjo = 9,4
Gudang-Solo Raya = 3,8 (minimum) Gudang-Wonogiri = 54,2
Solo Raya-Sukoharjo = 5,5 (minimum) Solo Raya-Wonogiri = 55,4
Gudang-Solo Raya-Sukoharjo-Wonogiri-Gudang = 3,8+5,5+60,7+54,2 = 124,2 c. Depo Yogyakarta 1
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 24+34,9-44,6 = 14,3 S(3,1) = 24+9,6-15,9 = 17,7 S(4,1) = 24+5-9,6 =19,4 S(3,2) = 34,9+9,6-29,4 = 15,1 S(4,2) = 34,9+5-34,7 = 5,2 S(4,3) = 9,6+5-10,2 = 4,4
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 17. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah
Sleman Wates Gamping YK Kota Sleman 0
Wates 14,3 0
Gamping 17,7 15,1 0
YK Kota 19,4 5,2 4,4 0
Order 160 125 155 180
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi Rute 1 = 19,4= (Sleman+YK Kota) = (160+180 = 340) Rute 2 = 15,1 = (Wates+Gamping) = (125+155 = 280) Metode Nearest Neighbor :
Rute 1 = Sleman-YK Kota Gudang-Sleman= 24
Gudang- YK Kota = 5 (minimum)
Gudang-YK Kota-Sleman-Gudang = 5+9,6+24 = 38,6 Rute 2 = Wates-Gamping
Gudang-Wates = 34,9
Gudang- Gamping= 9,6 (minimum)
Gudang-Gamping-Wates-Gudang = 9,6+29,4+34,9 = 73,9 d. Depo Yogyakarta 2
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 41,2+28,9-14,1 = 56 S(3,1) = 41,2+38,4-39,5 = 40,1 S(4,1) = 41,2+13-28,2 =26 S(5,1) = 41,2+26,7-16,5 = 51,4 S(3,2) = 28,9+38,4-34,6 = 32,7 S(4,2) = 28,9+13-13,7 = 28,2 S(5,2) = 28,9+26,7-5,5 = 50,1 S(4,3) = 38,4+13-33,4 = 18 S(5,3) = 38,4+26,7-34,9 = 30,2 S(5,4) = 13+26,7-13,6 = 26,1
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 18. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah
Klaten Prambanan Wonosari Kotagede Kalasan Klaten 0
Prambanan 56 0
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014 381 Kotagede 26 28,2 18 0 Kalasan 51,4 50,1 30,2 26,1 0 Order 105 115 215 125 125
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
Rute 1 = 51,4= (Klaten+Prambanan+Kalasan) = (105+115+125 = 345) Rute 2 = 18 = (Wonosari+Kotagede) = (215+125 = 340)
Metode Nearest Neighbor :
Rute 1 = Klaten-Prambanan-Kalasan Gudang-Klaten= 41,2
Gudang- Prambanan = 28,9 Gudang- Kalasan = 26,7 (minimum) Kalasan-Klaten = 16,5 Kalasan-Prambanan = 5,5 (minimum) Gudang-Kalasan-Prambanan-Klaten-Gudang = 26,7+5,5+14,1+41,2 = 87,5 Rute 2 = Wonosari-Kotagede Gudang-Wonosari = 38,4 Gudang-Kotagede= 13 (minimum) Gudang-Kotagede-Wonosari-Gudang = 13+33,4+38,4 = 84,8 e. Depo Magelang
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 15,6+22,7-37,2 = 1,1 S(3,1) = 15,6+33,7-49,8 = -0,5 S(4,1) = 15,6+51,4-62,1 = 4,9 S(5,1) = 15,6+77,5-88,2 = 4,9 S(3,2) = 22,7+33,7-10,5 = 45,9 S(4,2) = 22,7+51,4-40 = 34,1 S(5,2) = 22,7+77,5-66,4 = 33,8 S(4,3) = 33,7+51,4-30,7 = 54,4 S(5,3) = 33,7+77,5-57,1 = 54,1 S(5,4) = 51,4+77,5-31,8 =97,1
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 19. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah
Muntilan Temanggung Parakan Wonosobo Banjarnegara Muntilan 0 Temanggung 1,1 0 Parakan -0,5 45,9 0 Wonosobo 4,9 34,1 54,4 0 Banjarnegara 4,9 33,8 54,1 97,1 0 Order 105 115 100 125 130
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi Rute 1 = 97,1= (Wonosobo+Banjarnegara) = (125+130 = 255)
Rute 2 = 45,9= (Temanggung+Parakan+Muntilan) = (115+100+105 = 320) Metode Nearest Neighbor :
Rute 1 = Wonosobo-Banjarnegara Gudang-Wonosobo = 51,4 (minimum) Gudang-Banjarnegara = 77,5 Gudang-Wonosobo-Banjarnegara-Gudang = 51,4+31,8+77,5 = 160,7 Rute 2 = Temanggung-Parakan-Muntilan Gudang-Temanggung = 22,7 Gudang-Parakan = 33,7 Gudang-Muntilan = 15,6 (minimum) Muntilan-Temanggung = 37,2 (minimum) Muntilan-Parakan = 49,8 Gudang-Muntilan-Temanggung-Parakan-Gudang = 15,6+37,2+10,5+33,7 = 97
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
382 f. Depo Purwokerto
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 26,1+34,5-46,8 = 13,8 S(3,1) = 26,1+62,9-55,4 = 33,6 S(4,1) = 26,1+74,1-81,6 = 18,6 S(3,2) = 34,5+62,9-95,9 = 1,5 S(4,2) = 34,5+74,1-104 = 4,6 S(4,3) = 62,9+74,1-66,5 = 70,5
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 20. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah Buntu Purbalingga Cilacap Majenang
Buntu 0
Purbalingga 13,8 0
Cilacap 33,6 1,5 0
Majenang 18,6 4,6 70,5 0
Order 155 185 165 120
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi Rute 1 = 70,5 = (Cilacap+Majenang) = (165+120 = 285) Rute 2 = 13,8= (Buntu+Purbalingga) = (155+185 = 340) Metode Nearest Neighbor :
Rute 1 = Cilacap-Majenang Gudang-Cilacap = 62,9 (minimum) Gudang-Majenang = 74,1 Gudang-Cilacap-Majenang -Gudang = 62,9+66,5+74,1 = 203,5 Rute 2 = Buntu-Purbalingga Gudang-Buntu = 26,1 (minimum) Gudang-Purbalingga = 34,5 Gudang-Buntu-Purbalingga-Gudang = 26,1+46,8+34,5 = 107,4 g. Depo Kebumen
Mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix) S(2,1) = 54,2+42,3-12,8 = 83,7
S(3,1) = 54,2+16,8-61,8 = 9,2 S(3,2) = 42,3+16,8-49,9 = 9,2
Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute
Tabel 21. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah Purworejo Kutoarjo Gombong Purworejo 0
Kutoarjo 83,7 0
Gombong 9,2 9,2 0
Order 125 105 115
Mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
Rute = 9,2 = (Purworejo-Kutoarjo-Gombong) = (125+105+115 = 345) Metode Nearest Neighbor :
Rute = Purworejo-Kutoarjo-Gombong Gudang-Purworejo = 54,2 Gudang-Kutoarjo = 42,3 Gudang-Gombong = 16,8 (minimum) Gombong-Kutoarjo = 49,9 (minimum) Gombong-Purworejo= 61,8 Gudang-Gombong-Kutoarjo-Purworejo-Gudang = 16,8+49,9+12,8+54,2 = 133,7
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
383 PEMBAHASAN
Langkah 1 yang dilakukan adalah mengidentifikasikan matrik jarak. Pada langkah ini diperlukan jarak antara gudang ke masing-masing toko dan jarak antar toko. Untuk menyederhanakan permasalahan, akan digunakan lintasan terpendek sebagai jarak antar lokasi. Dalam penelitian ini jarak riil antar lokasi diketahui, sehingga menurut I Nyoman Pujawan jarak riil tersebut lebih baik digunakan dibandingkan dengan jarak teoritis yang dihitung menggunakan rumus. Seperti contoh di depo Sragen, depo tersebut membawahi Sragen, Mantingan, Boyolali, Karanganyar dan Tawangmangu. Gudang terletak di Sragen, angkutan yang digunakan truk 2 buah dengan kapasitas masing-masing 300 karton. Selanjutnya ke langkah 2 yaitu mengidentifikasikan matrik penghematan (savings matrix). Pada langkah ini diasumsikan bahwa setiap toko akan dikunjungi oleh satu truk. Dengan demikan untuk kasus depo Sragen, akan ada 2 rute yang berbeda dengan satu tujuan masing-masing. Tentu saja, akan ada penghematan yang akan diperoleh dengan menggabungkan dua atau lebih rute tersebut menjadi satu. Savings matrix merepresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Langkah ke 3 mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute. Dengan berbekal tabel penghematan di atas, bisa dilakukan alokasi toko ke kendaraan atau rute. Di awal dialokasikan tiap toko ke rute yang berbeda. Jadi seperti pada tabel 15 kita memiliki 4 rute awal. Namun toko-toko tersebut bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada. Penggabungan akan mulai dari nilai penghematan terbesar karena berupaya memaksimumkan penghematan. Jadi, dimulai dari angka 50,1 yang merupakan penghematan dari penggabungan antara toko Karanganyar dan toko Tawangmangu. Jumlah beban masing-masing adalah 105 dan150 sehingga penggabungannya layak dilakukan. Dengan demikian, toko Karanganyar dan toko Tawangmangu menjadi rute 1. Selanjutnya penghematan terbesar kedua yang memenuhi syarat pada angka 4,1 yang merupakan penghematan dari penggabungan antara toko Mantingan dan toko Boyolali. Jumlah beban masing-masing adalah 125 dan115 sehingga penggabungannya layak dilakukan. Dengan demikian, toko Mantingan dan toko Boyolali menjadi rute 2. Jadi berakhir dengan 2 kelompok yaitu : Rute 1 : toko Karanganyar, toko Tawangmangu dengan beban 255 dan Rute 2 : toko Mantingan, toko Boyolali dengan beban 240. Langkah 4 mengurutkan toko (tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi. Setelah alokasi toko ke rute dilakukan, langkah berikutnya adalah menentukan urutan kunjungan. Di sini menggunakan metode Nearest Neighbor. Pada prinsipnya, tujuan dari pengurutan ini adalah untuk meminimumkan jarak perjalanan truk. Metode Nearest Neighbor prinsipnya selalu menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang dikunjungi terakhir. Di awal berangkat dari gudang sehingga dicari toko yang jaraknya terdekat dari gudang. Di antara 2 toko, yang terdekat adalah toko Karanganyar dengan jarak 28,4 Km. Sehingga rute 1 dimulai dari gudang ke toko Karanganyar kemudian ke toko Tawangmangu kemudian kembali ke gudang. Demikian juga untuk rute 2, di antara 2 toko, yang terdekat adalah toko Mantingan dengan jarak 32,9 Km. Sehingga rute 2 dimulai dari gudang ke toko Mantingan kemudian ke toko Boyolali kemudian kembali ke gudang. KESIMPULAN
1.Alokasi toko atau depo ke kendaraan atau rute : Depo Sragen : Rute 1 = Karanganyar dan Tawangmangu, Rute 2 = Mantingan dan Boyolali. Depo Solo : Rute = Sukoharjo, Solo Raya dan Wonogiri. Depo Yogyakarta 1 : Rute 1 = Sleman dan Yogyakarta Kota, Rute 2 = Wates dan Gamping. Depo Yogyakarta 2 : Rute 1 = Klaten, Prambanan dan Kalasan, Rute 2 = Wonosari dan Kotagede. Depo Magelang : Rute 1 = Wonosobo dan Banjarnegara, Rute 2 = Temanggung, Parakan dan Muntilan. Depo Purwokerto : Rute 1 = Cilacap dan Majenang, Rute 2 = Buntu dan Purbalingga. Depo Kebumen : Rute = Purworejo-Kutoarjo-Gombong.
2. Urutan toko atau depo atau tujuan dalam rute yang sudah terdefinisi : Depo Sragen : Rute 1 = Gudang-Karanganyar-Tawangmangu-Gudang, Rute 2 = Gudang-Mantingan-Boyolali-Gudang. Depo Solo : Rute = Gudang-Solo Raya-Sukoharjo-Wonogiri-Gudang. Depo Yogyakarta 1 : Rute 1 = Gudang-YK Kota-Sleman-Gudang, Rute 2 = Gudang-Gamping-Wates-Gudang.Depo Yogyakarta 2 : Rute 1 = Gudang-Kalasan-Prambanan-Klaten-Gudang, Rute 2 = Gudang-Kotagede-Wonosari-Gudang. Depo Magelang : Rute 1 = Gudang-Wonosobo-Banjarnegara-Gudang, Rute 2 = Gudang-Muntilan-Temanggung-Parakan-Gudang. Depo Purwokerto : Rute 1 = Gudang-Cilacap-Majenang-Gudang, Rute 2 = Gudang-Buntu-Purbalingga-Gudang.Depo Kebumen : Rute = Gudang-Gombong-Kutoarjo-Purworejo-Gudang
1.25Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014
384 DAFTAR PUSTAKA
Battarra, M et al.2007.Clarke and Wright Algorithm Laboratorio di Simulazione e Ottimizzazione L. Università di http://or.ingce.unibo.it/corsi/laboratorio-di-simulazione-ed-ottimizzazionel/clarke-wright.pdf diunduh 1 Agustus 2013
Kurniawan, I.S., Susanty, Susy dan Adianto, Hari. 2014. Usulan Rute Pendistribusian Air Mineral Dalam Kemasan Menggunakan Metode Nearest Neighbour dan Clarke & Wright Saving . Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. ISSN 2338-5081Vol. 02 No. 01 hlm. 125-136
Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Transportasi. Jakarta : Ghalia Indonesia P, Erlina. 2009.
Dengan Metode Savings Matrix . Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol. 9 No. 2 hlm. 143-150 Pujawan, I. Nyoman. 2010. SupplyChain Management. Edisi kedua. Surabaya : Gunawidya
Purnomo, Agus. Penentuan Rute Pengiriman Dan Biaya Transportasi Dengan Menggunakan Metode Clark and Wright Saving Heuristic.
Savelsberg, Martin.2002. Vehicle Routing and Scheduling.www.ima.umn.edu/talks/ workshops/9-9-13.2002/ .../VRP_part1.pdf diunduh 1 Agustus 2013
Tanujaya, William., Dewi, D.R.S dan Endah, Dini. 2011. Penerapan Algoritma Genetik Untuk Penyelesaian Masalah Vehicle Routing Di PT. MIF. Widya Teknik Vol. 10 No. 1 hlm.92-102 Yuniarti, Rahmi dan Astuti, Murti. 2013. Penerapan Metode Savings Matrix Dalam Penjadwalan Dan
Penentuan Rute Distribusi Premium Di SPBU Kota Malang. Jurnal Rekayasa Mesin . ISSN 0216-468X. Vol. 4 No. 1 hlm. 17-26