• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Implementasi Kendali Cerdas Logika Fuzzy Pada Kontrol Posisi Motor Servo AC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan dan Implementasi Kendali Cerdas Logika Fuzzy Pada Kontrol Posisi Motor Servo AC"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi Kendali Cerdas Logika Fuzzy

Pada Kontrol Posisi Motor Servo AC

Muhammad Ilhamdi Rusydi 1), Refdinal Nazir 2), Ahmad Rivai 3)

1)

Labor Kontrol dan Aautomasi, 2) Labor Konversi Energi Elektrik, 3) Labor Elektronika Industri

Abstrak – Makalah ini membahas kontrol posisi motor servo AC yang diimplementasikan dengan kendali cerdas logika fuzzy. Makalah ini akan melihat keunggulan kontrol logika fuzzy dibandingkan dengan kontrol on/off. Pengontrolan posisi dilakukan dengan menerapkan konsep pengaturan kecepatan dengan metode Volt/Hertz. Tegangan supply motor diatur dengan variasi frekuensi dan amplitudo tegangan sinyal kontrol. Proses inference engine menggunakan metode Mamdani. Proses defuzzyfication menggunakan weight average methode.

1. Pendahuluan

Motor servo merupakan motor yang digunakan sebagai sumber bergerak dalam sistem servo, dengan umpan balik berupa posisi dan kecepatan untuk setiap aksi pengontrolan. Motor servo dapat bekerja dengan tepat mengikuti instruksi yang diberikan, meliputi posisi dan kecepatan dengan karakteristik sebagai berikut (Surya Saputra, 2002):

1. Berputar dengan mantap pada daerah kecepatan yang diberikan.

2. Mengubah kecepatan dengan cepat, dan membangkitkan torka yang besar dari ukuran yang kecil.

Salah satu aplikasi motor servo AC adalah untuk mengontrol posisi beban. Pengontrolan posisi beban dapat dilakukan dengan menerapkan konsep pengaturan kecepatan dengan metode Volt/Hertz. Metode ini dapat mengatur kecepatan motor untuk setiap posisi yang diinginkan. Kecepatan motor dapat divariasikan dengan mengatur frekuensi

power supply. Agar motor dapat menghasilkan torka

yang sama untuk setiap perubahan nilai kecepatan maka tegangan supply motor juga perlu diatur mengikuti perubahan frekuensi tersebut (Surya Saputra, 2002).

Banyak sekali sistem kontrol pada saat ini yang menginginkan keluaran dengan ketelitian yang tinggi, sehingga sistem kontrol tersebut membutuhkan suatu sistem yang cukup kompleks. Dengan fuzzy maka tidak diperlukan lagi suatu sistem kontrol yang sangat kompleks (Tim IE & Igit Purwahyudi, 2003).

Logika fuzzy memiliki keunggulan dibandingkan teknik pengontrolan biasa. Pengendali ini tidak memerlukan model matematis dari suatu sistem. Ada 3 ciri utama dari fuzzy : (1) menggunakan linguistically described concepts daripada rumus; (2) menggunakan logika daripada ilmu hitung; dan (3) menggunakan metode logika fuzzy (Nikola K. Kasabov. 1998).

Dengan beberapa keunggulan-keunggulan pengontrolan logika fuzzy di atas maka penulis mencoba untuk membuat suatu sistem pengontrolan posisi motor servo AC dengan sistem kendali logika fuzzy.

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan membuat pengontrolan posisi motor servo AC dengan sistem kendali logika fuzzy.

Dari penelitian ini diharapkan dihasilkan suatu rancangan pengontrolan posisi motor servo AC dengan algoritma logika fuzzy.

2. Desain Perangkat Keras dan Perangkat

Lunak

Skema umum sistem pengontrolan posisi pada motor servo AC dapat dilihat pada gambar 1. Sistem kontrol posisi motor servo AC ini secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari komputer, DAC, counter, driver motor servo AC, motor servo AC dan encoder.

Gambar 1 Blok diagram sistem kendali motor servo AC.

Perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman delphi. Input program berupa sudut yang diinginkan (sudut set). Program kontrol logika fuzzi akan mengeluarkan sinyal kontrol pada DAC, program juga membaca umpan balik motor servo dari encoder menggunakan counter. Umpan balik yang diperoleh counter diubah dalam bentuk sudut aktual. Selisih sudut aktual dan sudut set ini disebut error dan selisih error sebelumnya dengan error sekarang disebut delta error. Error dan delta error inilah yang menjadi parameter kontrol logika fuzzi. Blok diagram pengontrolan posisi dengan logika fuzzy dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 Blok diagram pengontrolan posisi dengan logika fuzzy

(2)

A2-90

3 Kontrol Logika Fuzzi

a. Preprocessing

Preprocessing merupakan proses awal

pada tahap ini dilakukan penghitungan error dan

delta error. Untuk memudahkan dalam

pembentukan himpunan fuzzy, error dinormalisasi terlebih dahulu agar memiliki range -1 sampai 1. Seperti terlihat pada gambar 3 error sebesar -180o diwakili oleh -1 sedangkan error 180o diwakili oleh 1.

Gambar 3 Himpunan Fuzzy error.

b. Fuzzyfication

Error dan delta error diubah dalam bentuk

fuzzy. Dengan himpunan fuzzy untuk error terdiri dari tujuh fungsi keanggotaan (NL (Negative Large), NM (Negative Medium), NS (Negative Small), ZE (Zero), PS (Positive Small), PM (Positive Medium), PL (Positive Large) ) seperti gambar 3. a1, a2, a3, a4, a5, a6 dan a7 merupakan nilai variabel pada fungsi keanggotaan. Begitu juga dengan himpunan fuzzy delta error seperti gambar 4.

Gambar 4 Himpunan Fuzzy delta error.

c. Inference

fuzzy input dan fuzzy output dihubungkan dengan beberapa aturan yang dibuat dalam sebuah

Fuzzy Associative Memories (FAM). Output pada

sistem kendali fuzzy ini adalah berupa perubahan nilai frekuensi kontrol. Tabel FAM dapat dilihat pada Tabel 1. Proses inference dilakukan dengan menggunakan metode mamdani.

Tabel 1 Tabel FAM (Fuzzy Associative Memories)

Delta Error Error NL NM NS ZE PS PM PL NL NL NL NL NL NL NL NL NM NM NM NM NM NM NL NL NS NS NS NS NS NS NS NM ZE NS NS NS ZE PS PS PS PS PS PS PS PS PS PM PM PM PM PM PM PM PM PM PL PL PL PL PL PL PL PL PL d. Defuzzyfication

Output dalam nilai fuzzy diubah menjadi output berupa nilai crisp. Nilai crisp inilah yang mewakili besarnya frekuensi kontrol. Proses

Defuzzyfication menggunakan Weighted Average Method. Himpunan fuzzy output dapat dilihat pada

gambar 5.

Gambar 5 Himpunan Fuzzy output.

e. Postprocessing

Output berupa perubahan sinyal kontrol yang dihasilkan oleh proses defuzzyfication masih berupa bilangan yang berada dalam range -1 hingga 1 seperti gambar 5. Nilai output ini harus disesuaikan dengan nilai frekuensi yang dibutuhkan oleh kontroller.

Untuk memperoleh torka yang konstan dalam suatu daerah kecepatan yang berbeda, maka ditentukan amplitudo tegangan kontrol dengan hubungan Volt/Hertz dari frekuensi kontrol yang didapat.

3 Hasil dan Diskusi

Rasio Tegangan Terhadap Frekuensi (Volt/Hertz) Untuk mendapatkan hubungan antara frekuensi dan tegangan motor, pada penelitian ini dinyatakan dengan persamaan Ac (amplitudo tegangan kontrol) dan fc (frekuensi tegangan kontrol). Untuk setiap frekuensi input ditentukan amplitudo kontrol yang cocok sehingga arus motor dapat dipertahankan konstan. Dengan mempertahankan arus motor pada nilai yang tetap, maka torka yang dihasilkan motor tidak berubah terhadap variasi frekuensi input atau kecepatan motor. Pada tabel 2 dapat dilihat data pengujian rasio tegangan terhadap frekuensi.

Tabel 2 Tabel data pengujian rasio tegangan terhadap frekuensi. Frekuensi kontrol fc (Hz) Amplitudo kontrol Ac (Volt) Tegangan Terminal VLL (Vrms) Arus motor Ia (Arms) Keterangan 0 0 0.6 0.02 motor diam 2.5 1.04 6.96 0.5 5 1.05 7.39 0.5 7.5 1.06 7.46 0.5 10 1.08 7.7 0.5 12.5 1.08 7.81 0.5 15 1.12 8.05 0.5 17.5 1.15 8.33 0.5 20 1.19 8.58 0.5 22.5 1.23 8.95 0.5 25 1.26 9.2 0.5 27.5 1.31 9.47 0.5 30 1.37 10 0.5 32.5 1.41 10.45 0.5 35 1.48 10.7 0.5 37.5 1.52 11.06 0.5 40 1.58 11.45 0.5 42.5 - - - Putaran motor tidak bagus

(3)

A2-91

Dengan mengambil nilai pengujian pada frekuensi 2.5 Hz dan 40 Hz dapat dilakukan perhitungan untuk mencari persamaan frekuensi kontrol (fc) dan amplitudo tegangan kontrol (Ac).

Dimana,

fc1 = 2.5 Hz, dan Ac1 = 1.04 V

fc2 = 40 Hz, dan Ac2 = 1.58 V

maka dengan pendekatan persamaan linier, diperoleh gradien Ac sebagai beriut:

0144

.

0

5

.

2

40

04

.

1

58

.

1

1 2 1 2 12

=

=

=

c c c c

f

f

A

A

m

Dari gradien yang diperleh dapat ditentukan persamaan Ac terhadap fc sebagai berikut:

k

f

A

c

=

(

0

.

0144

×

c

)

+

Jika konstanta k diberi nilai 0.9 maka dapat dibuat grafik seperti gambar 7.

Gambar 7 Kurva hubungan amplitudo tegangan kontrol (Ac) terhadap frekuensi kontrol (fc)

Pengujian Pengaruh Perubahan Frekuensi

Kontrol (fc) Terhadap Kecepatan Motor

Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk melihat respon kecepatan terhadap perubahan frekuensi kontrol yang diberikan. Pengujian ini dilakukan menggunakan kontrol OnOff dengan menvariasikan frekuensi kontrol (fc) pada set posisi 360o.

Gambar 8 Grafik posisi terhadap waktu dengan variasi fc

Gambar 9 Grafik kecepata motor terhadap frekuensi kontrol.

Kontrol Posisi dengan Logika Fuzzi

Pengujian kontrol posisi dengan logika fuzzi dilakukan dengan beberpa set posisi. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk melihat respon kontrol logika fuzzi terhadap waktu. Berikut dapat dilihat kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi untuk posisi set yang bervariasi.

-15 -10-5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 10 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 45o)

-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 11 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 75o)

-20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 12 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 90o)

-30 -15 0 15 30 45 60 75 90 105 120 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -30 -15 0 15 30 45 60 75 90 105 120 s u d u t (d e ra ja t)

Gambar 13 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 120o)

-20 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 P o s is i (d e ra ja t) 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 1 2 3 4 5 6 7 8 t(detik) sudut (derajat) 15 Hz 20 Hz 25 Hz 30 Hz 35 Hz

Set Posisi 360 derajat

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 fc(Hz) Volt Ac(Percobaan) Ac = (0.0144 x fc) + 0.9 52.9412 72 90 108.667 126.272 0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 20 40 60 80 100 120 140 Kecepatan Sudut (derajat/Hz)

(4)

A2-92

Gambar 14 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 180o)

-30 0 30 60 90 120 150 180 210 240 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -30 0 30 60 90 120 150 180 210 240 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 15 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 240o)

0 60 120 180 240 300 360 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) 0 60 120 180 240 300 360 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 16 Kurva posisi dan kecepatan kontrol logika fuzzi (sudut set = 360o)

Dari pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat kecepatan motor akan berkurang saat akan mencapai tujuan (sudut set). Pada pengujian motor berosilasi pada sudut set 75o, 120 o dan 240 o, ini

disebabkan oleh encoder pada motor memiliki resolusi 1000 ppr dan gear 1:50 sedangkan mode operasi counter yang digunakan 2-phase input, Asynchronization clear, Quadruple multiplication mode. Dengan mode ini maka counter akan menghitung sebagai berikut.

maka o o o ppr ppr ppr 0018 . 0 1 000 . 200 360 4 50 1000 360 = = × × =

Karena hasil pembagian 75o, 120o dan 240o dengan 0.0018 bukan bilangan bulat maka motor tidak bisa mencapai posisi tersebut.

Pengujian Pada Tiga Posisi

Pengujian ini bertujuan untuk melihat respon posisi dan kecepatan motor terhadap perubahan arah putar. Pada pengujian ini diset tiga buah sudut, sudut set akan berubah setiap waktu 10 detik. Pada pengujian didapatkan untuk kontrol On/Off motor bergerak dengan kecepatan tetap untuk setiap sudut set yang diberikan sedangkan pada kontrol logika fuzzy motor akan berkurang setiap akan mencapai

sudut set yang diberikan. Berikut dapat dilihat kurva posisi dan kecepatan hasil pengujian.

-150 -100 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -150 -100 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 P o s is i (D e ra ja t)

Gambar 17 Kurva posisi dan kecepatan tiga posisi kontrol logika fuzzi

sudut set 180o, 360o dan 0o

-320 -280 -240 -200 -160 -120 -80 -400 40 80 120 160 200 240 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -320 -280 -240 -200 -160 -120 -80 -40 0 40 80 120 160 200 240 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 18 Kurva posisi dan kecepatan tiga posisi kontrol logika fuzzi

sudut set -300o, 240o dan 90o

-150 -100 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -150 -100 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 19 Kurva posisi dan kecepatan tiga posisi On/Off

sudut set 180o, 360o, dan 0o

-320 -280 -240 -200 -160 -120 -80 -40 0 40 80 120 160 200 240 280 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 t (detik) ω ( d e ra ja t/ d e ti k ) -320 -280 -240 -200 -160 -120 -80 -40 0 40 80 120 160 200 240 280 P o s is i (d e ra ja t)

Gambar 20 Kurva posisi dan kecepatan tiga posisi On/Off

sudut set -300o, 240o dan 90o

Perbandingan Energi Kinetik Kontrol logika Fuzzy dengan On/Off

Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan besar energi kinetik yang dihasilkan oleh kontrol logika fuzzy dengan on/off. Pada pengujian ini diset sudut sebesar 360o lalu dicari rata-rata frekuensi kontrol yang digunakan. Frekuensi rata-rata ini digunakan pada kontrol on/oof. Dari percobaan didapat rata-rata sebesar 12.93 Hz. Pada gambar 21 dapat dilihat kurva posisi

(5)

A2-93

terhadap waktu untuk kontrol logika fuzzy dan on/off. Kontrol logika fuzzy mencapai sudut 360o pada t = 7.9 detik dan kontrol On/Off pada t = 8 detik.

0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 t (detik) derajat

Kontrol Logika Fuzzi Kontrol On/Off (fc = 12.93 Hz)

Gambar 21 Kurva posisi terhadap waktu kontrol logika fuzzy dan on/off (fc = 12.93 Hz) sudut set

360o

Dari data yang diperoleh dapat ditentukan energi kinetik rotasi dengan hubungan sebagai berikut: 2

2

1

ω

I

E

k

=

Karena kecepatan sudut pada data dalam

o

/detik maka diubah dalam rad/detik.

2 4 2 2 2

10

52

.

1

)

180

(

2

1

)

180

(

2

1

180

a k a k a k a

I

E

I

E

I

E

ω

ω

π

π

ω

π

ω

ω

×

=

×

=

×

=

×

=

Dari percobaan didapat energi kinetik total yang dibutuhkan oleh kontrol logika fuzzy lebih besar dari pada kontrol on/off. Pada kontrol logika fuzzy dibutuhkan energi 42.338I J sedangkan kontrol on/off 24.814I J.

Dari percoban ini juga dapat dihitung momentum saat motor akan mencapai sudut set.

a a

mr

P

mr

P

mr

P

mv

P

ω

ω

π

ω

0174

.

0

180

=

=

=

=

dari data yang diperoleh didapat momentum motor saat akan berhenti untuk control logika fuzzy lebih kecil dari pada kontrol on/off. Untuk kontrol logika fuzzy didapat momentum sebesar 0.0357mr Kg m/detik dan untuk kontrol on/off sebesar 0.7817mr Kg m/detik.

4 Kesimpulan

Pengontrolan posisi dengan metode pengaturan “Volt/Herzt” dilakukan dengan mempertahankan arus motor sebesar 0.5 A untuk daerah kerja frekuensi 0-40 Hz. Perubahan

frekuensi kontrol diikuti dengan perubahan amplitudo tegangan kontrol menurut persamaan:

9

.

0

)

0144

.

0

(

×

+

=

c c

f

A

Pada pengontrolan posisi dengan logika fuzzi kecepatan motor dipengaruhi oleh jarak sudut aktual dengan sudut set dan perubahan jarak (error dan delta error). Dengan FAM yang digunakan pada penelitian ini kecepatan motor akan berkurang saat mendekati sudut set. Sehingga momentum saat motor mencapai sudut set kontrol logika fuzzy lebih kecil dari kontrol on/off.

5 Pustakaan

[1] Sen, C. Paresh. 1987. Principles of Electric

Machines and Power Electronics ; p.c. sen”.

John Willey & Son, Inc.

[2] Rasyid, Muhammad H.1993. Power

Electronics, Circuits, Devices, and

Application.Prentice-Hall International Inc.

[3] Kasabov, Nikola K. 1998. foundations of neural networks, fuzzy sistems, and knowledge engineering; MIT Press. London, Rngland. [4] J.P.Rey. 2002. Lecture Notes Principles of

fuzzy Logic. Noordelijke Hogeschool

Leeuwarden.

[5] Nazir, Refdinal. 2002. Technical Report of Pair Research. Japan

[6] Saputra, Surya. 2002. Pengontrolan Posisi

Motor Servo AC dengan metode pengaturan “Volt/Hz”. Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro

UNAND. Padang.

[7] Igit, Purwahyudi & Tim IE. 2003. How 2 Use

DT-51 PetraFuz.

http://www.innovativeelectronics.com/innovativ e_electronics/download_files/artikel/AN16.pdf. [8] Zulhamdi. 2006. Simulasi Hybrid PI-Fuzzy

Kontroler pada Sistem Weight Feeder

Conveyor. Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro

UNAND. Padang.

[9] Saputra, Edi. 2007. Pengendalian Tegangan

Generator Sinkron Menggunakan Kendali Berbasis Logika Fuzzy. Tugas Akhir Jurusan

Teknik Elektro UNAND. Padang.

[10] Kuswadi, Son. 2007. Kendali Cerdas, Teori dan Aplikasi Proktisnya. Andi. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1 Blok diagram sistem kendali motor servo  AC.
Gambar 4 Himpunan Fuzzy delta error.
Gambar 21 Kurva posisi terhadap waktu kontrol  logika fuzzy dan on/off (fc = 12.93 Hz) sudut set

Referensi

Dokumen terkait

Makroekonomska raven Osnovni podatki Ekonomsko okolje Kazalniki makroekonomskega okolja Infrastruktura Komunikacijska in informacijska infrastruktura Prometna infrastruktura

Persentase Daya Kecambah Benih Normal pada medium PDA (%) Pengamatan dilakukan mulai hari ke-5 setelah benih dikecambahkan dengan melihat kecambah normal yang tumbuh pada medium

Kendala pokok yang dihadapi dalam sistem integrasi tanaman dan ternak adalah sumberdaya lahan, jumlah ternak sapi dan modal. Hasil solusi optimal dengan model analisis LP pada

S (2003) yang pernah menjabat sebagai Walikota Surabaya, yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan bagi kota Surabaya adalah pembangunan yang mempertimbangkan

Berdasarkan analisis data yang melibatkan ahli materi, ahli media,siswa dan hasil uji t yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa, media

kutatótársam; e munka utolsó készítése során is sok hasznos beszélgetést folytattunk. Tanszéki kollégám és szobatársam, Simon Dávid mindig inspiráló

[r]

Kajian sederhana ini mendeskripsikan berbagai hal yang terjadi dalam proses pengembangan kelembagaan MAN 1 Konawe Selatan, antara lain: profil dan perkembangan,