• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI TAHUN 2009"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROFIL PEMERINTAHAN

KOTA CIMAHI TAHUN 2009

ISBN :

-

Katalog BPS

: 1411.3277

No. Publikasi

: 3277.0903

Ukuran Buku

: 28 cm x 21 cm

Naskah :

Seksi

Statistik

Sosial

Gambar Kulit

: BPS Kota Cimahi

Diterbitkan Oleh

: BPS Kota Cimahi

Dicetak Oleh

: -

(3)
(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA SAMBUTAN ………... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ………...………... iii

DAFTAR TABEL ……….……... v

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……… ... 1

1.2. Tujuan ... 1

1.3. Sistematika Penyajian ... 1

BAB II. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI 2.1 Cakupan Wilayah ……… ... 3

2.2 Jenis Data yang Dikumpulkan ... 3

2.3 Metode Pengumpulan Data ... 3

2.4 Metode Pengolahan Data ... 4

BAB III. KONSEP DAN DEFINISI 3.1 Umum ... 5

3.2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan ... 5

3.3 Perumahan dan Lingkungan ... 7

3.4 Pendidikan dan Kesehatan ... 9

(5)

3.6 Rekreasi, Hiburan dan Olahraga ... 13

3.7 Angkutan, Komunikasi dan Informasi ... 14

3.8 Ekonomi ... 16

(6)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9

Jumlah RW, RT, Ketua RT, Karang Taruna dan Anggota Karang Taruna Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Kader PKK, PDPP, Dasawisma, LPM dan Posyandu Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Keluarga Pra KS dan KS I Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Penduduk Penerima Kartu Sehat, Keluarga Penerima BLT dan Yang Minta Surat Keterangan Miskin Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Penduduk Yang Seharusnya Mendapatkan KTP dan Yang Sudah Memiliki KTP Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Kedatangan dan Kepindahan Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

(7)

No. Judul Hal 2.10 2.11 2.12 2.13 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7

Jumlah Penduduk Yang Bekerja sebagai TKI dan Mayoritas Negara Tujuan Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Penduduk WNI Keturunan dan WNA Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Penduduk Laki-laki Menurut Kelompok Umur dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Penduduk Perempuan Menurut Kelompok Umur dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Keluarga Yang Menggunakan Listrik PLN dan Non PLN Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Keberadaan Penerangan Jalan dan Jenis Penerangan Jalan Utama

Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jenis Bahan Bakar Yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga Untuk Memasak Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Tempat Buang Sampah Yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jamban yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah keluarga Yang Tinggal di Bantaran Tepi Sungai dan Di Bawah Tegangan Tinggi Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Lokasi, Bangunan Rumah dan Keluarga Yang Tinggal di Pemukiman Kumuh Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

(8)

No. Judul Hal 3.8 3.9 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5.1 5.2

Jumlah Rumah Menurut Sifat Rumah Penduduk dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Kepala Keluarga Yang Sudah Memiliki Rumah dan Yang Belum Memiliki Rumah Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Menurut Tingkatan dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Lembaga Pendidikan Ketrampilan Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah KK Penerima Kartu Peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin dan Pemohon ”Surat Miskin" Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Wabah Penyakit Selama Setahun Terakhir Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Persentase Sumber Air Untuk Minum/Memasak Yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga

Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Bayi Yang Lahir, Mati, Ibu Yang Melahirkan dan Ibu Yang Melahirkan Mati Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2008

Jumlah Balita dan Cakupan Imunisasi Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Pemuka Agama Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

(9)

No. Judul Hal 5.3 5.4 5.5 5.6 6.1 6.2 6.3 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5

Jumlah Pondok Pesantren, Santri dan JemaahHaji Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2005/2009 Jumlah Fasilitas Perlindungan Sosial dan Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan

Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Penyandang Cacat Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Situs/Bangunan Bersejarah Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Tempat Hiburan/Tempat Rekreasi (Komersial) Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Tempat/Lapangan Olahraga Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Keberadaan Grup Kesenian Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Persentase Jenis Permukaan Jalan Terluas, Dapat Dilalui Mobil dan Jumlah Terminal Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah KK Yang Berlangganan Telepon Kabel, Sarana Telepon Umum, Koin, Wartel dan Warnet Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Keberadaan Kantor Pos, Pos Keliling dan Jarak Ke Kantor Pos Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Pos Jaga Jalan, Daerah Rawan Kecelakaan, Pangkalan Ojek dan Ojek Sepeda Motor Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah KK Yang Memiliki Kendaraan Mobil atau Motor Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

(10)

No. Judul Hal 7.6 7.7 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 8.7 8.8 8.9 8.10 9.1

Jumlah Angkutan Delman dan Becak Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah KK Yang Memiliki TV dan Yang Berlangganan Koran/Majalah Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Bank Umum, BPR, KUD, Non KUD/KOSIPA, KOPONPES dan Pegadaian Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Sarana Belanja, Rental VCD, Restoran dan Warung Nasi Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Hotel dan Penginapan/Losmen Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Industri Rumahtangga Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah Gedung Pertemuan dan Balai Pertemuan Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Perusahaan Industri Besar, Sedang dan Kecil Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Fasilitas Kredit Yang Diterima Warga Selama Setahun Terakhir Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Bengkel/Reparasi Kendaraan, Elektronik dan Las Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009 Jumlah Usaha dan Jasa Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jumlah KK Yang Memiliki Kontrakan dan Yang Tidak Memiliki Kontrakan Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Kebutuhan Fasilitas Yang Sangat Mendesak Untuk Dilakukan Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78

(11)

No. Judul Hal 9.2

9.3

Jumlah Pos Hansip, Anggota Hansip, Regu Penjaga Keamanan Lingkungan dan Jarak Ke Polisi Terdekat Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Jenis Kejahatan Yang Terjadi Selama Setahun Terakhir Menurut Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

79

(12)

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pengenalan kondisi yang terjadi di suatu Kota memerlukan data awal yang dapat dibaca secara cepat dan mudah. Dalam kaitan itu publikasi ini menyajikan gambaran secara menyeluruh mengenai potensi yang ada di wilayah Kelurahan se Kota Cimahi. Kami berupaya merangkum informasi secara lengkap dan terkini sampai ke tingkat wilayah administrasi yang terkecil seperti Kelurahan.

Data yang disajikan dalam publikasi ini sebagian besar bersumber pada data yang tersedia di Kelurahan, RW, kader maupun yang mewakilinya. Oleh karena itu kami menyampaikan apresiasi kepada para Kepala Kelurahan atas kerjasama yang terjalin sehingga terbit publikasi ini. Kami berharap Publikasi “Profil Pemerintahan Kota Cimahi Tahun 2009” dapat terus berkesinambungan setiap tahunnya untuk dapat menggambarkan potret perjalanan Kota Cimahi.

Tak lupa kami sampaikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Pusat Statistik Kota Cimahi dan semua pihak yang telah bekerja keras menerbitkan publikasi ini.

Akhirnya kita sambut publikasi “Profil Pemerintahan Kota Cimahi Tahun 2009” ini dengan gembira. Semoga produk yang dihimpun dapat bermanfaat, baik sebagai bahan perencanaan dan penyusunan kerangka kebijakan pembangunan bagi para birokrat maupun sebagai pertimbangan investasi bagi dunia usaha dan masyarakat umum secara luas untuk selanjutnya dapat berperan bagi kemajuan Kota Cimahi umumnya

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Cimahi, Desember 2009 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI Kepala,

IR. DIDI AHMADI DJAMHIR, MT

(13)

KATA PENGANTAR

Publikasi “Profil Pemerintahan Kota Cimahi 2009” merupakan hasil dari Pendataan Potensi Kelurahan. Data yang ditampilkan berasal dari 15 kelurahan di Kota Cimahi. Informasi yang dikumpulkan berasal dari hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan atau yang mewakilinya.

Informasi yang dikumpulkan pada Pendataan Potensi Kelurahan ini mencakup data tentang keterangan umum Kelurahan, kependudukan dan ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, sosial budaya, hiburan, rekreasi, olahraga, angkutan dan komunikasi, ekonomi, politik dan keamanan.

Diharapkan publikasi ini menjadi rujukan bagi para perencana pembangunan di pemerintah kota, peneliti, akademisi serta pemakai data umumnya. Khususnya bagi Pemerintah Kota Cimahi, Publikasi ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi hasil pembangunan.

Disadari bahwa dalam publikasi ini masih banyak kelemahan dan ketidaksempurnaan. Kritik dan saran bagi penyempurnaan publikasi ini sangat diharapkan.

Cimahi, Desember 2009 Kepala Badan Pusat Statistik

Kota Cimahi,

Dra. Lilis Pujiawati Nip. 196108141990032001

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era otonomi daerah ini, setiap daerah memiliki implikasi keleluasaan daerah untuk mengelola dan me managemen wilayah masing-masing. Oleh sebab itu dalam rangka pembangunan daerah, data yang berkaitan dengan potensi suatu wilayah yang merupakan masukan utama yang menjadi pertimbangan para perumus kebijakan dan perencana daerah, ketika membuat skala prioritas. Di tingkat wilayah administrasi yang paling rendah, informasi tentang potensi yang dimiliki suatu wilayah berperan dan berfungsi dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan yang menyeluruh dan terpadu. Misalnya dalam rangka program pengentasan kemiskinan. Data statistik wilayah kecil yang komprehensif semakin dibutuhkan guna membantu perencanaan program Pemerintah Kota Cimahi yang tepat sasaran. Kebijaksanaan lokal yang menjadi wewenang daerah makin terarah dengan semakin lengkapnya informasi mikro.

BPS Kota Cimahi mencoba melakukan pendataan potensi yang dimiliki suatu wilayah di kelurahan, yang dikenal dengan Potensi Kelurahan. Kegiatan penyelenggaraan pengumpulan data Potensi Kelurahan dilaksanakan pada bulan

September sampai dengan November 2009 yang dikenal dengan nama Pendataan Potensi Kelurahan.

1.2 Tujuan

Publikasi ini mempunyai tujuan menyajikan informasi global/agregat dari kegiatan statistik pada wilayah kecil, dan dapat merupakan informasi awal bagi penelitian lebih lanjut. Secara lengkap tujuan publikasi seperti berikut :

1. Menginformasikan tentang potensi fasilitas/keadaan pembangunan di Kelurahan yang meliputi keadaan sosial ekonomi, sarana dan prasarana infrastruktur yang ada di wilayah administrasi terbawah.

2. Menyediakan data untuk dasar perencanaan regional (spasial) dan sekaligus informasi pencapaian pembangunan di Kelurahan.

3. Menyediakan data pokok bagi penyusunan statistik wilayah kecil (small area statistics)

1.3 Sistematika Penyajian

Publikasi ini terutama menyajikan tabel-tabel per kelurahan yang merupakan hasil rekapitulasi pengolahan seluruh potensi Kelurahan se-Kota Cimahi. Penyajian secara lengkap sebagai berikut :

(15)

penulisan.

Bab Kedua menampilkan ruang lingkup, jenis data yang dikumpulkan serta metode pengumpulan dan pengolahan data.

Bab Ketiga mengenai konsep dan definisi dari variable/informasi yang dikumpulkan.

Bab Empat merupakan inti publikasi ini berisi tabel-tabel hasil pengolahan seluruh informasi Potensi Kelurahan 2009.

(16)

BAB II

RUANG LINGKUP DAN

METODOLOGI

Cakupan Wilayah

Pencacahan Potensi Kelurahan ini dilakukan terhadap seluruh kelurahan di Kota Cimahi.

Kelurahan adalah suatu wilayah lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dan atau daerah kota di bawah kecamatan. ( UU RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah ).

Jenis Data Yang Dikumpulkan

Jenis data dan jumlah rincian yang dikumpulkan pada Potensi Kelurahan ini dapat dikelompokan sebagai berikut :

No Kelompok Jumlah Rincian

1. Pengenalan Tempat 9

2. Keterangan Umum 5

3. Kependudukan dan Ketenagakerjaan 9 4. Perumahan dan Lingkungan Hidup 9

5. Pendidikan dan Kesehatan 11

6. Sosial Budaya 7

7. Rekreasi, Hiburan dan Olahraga 5 8. Angkutan, Komunikasi dan Informasi 18

9. Ekonomi 27

10. Politik dan Keamanan 3

Total Rincian 103

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data Potensi Kelurahan dilakukan dengan cara sensus (complete enumeration). Pencacahan dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas pencacah ( PCL ) terhadap Kepala Kelurahan. Kelebihan tehnik wawancara, adalah bahwa petugas pencacah sekaligus memposisikan diri sebagai saksi mata tentang keadaan Kelurahan. Hasil pendataan dibuat 2 ( dua ) rangkap dengan 1 (satu) rangkap dikirim ke BPS Kota Cimahi dan 1 (satu) rangkap sebagai pertinggal di Kelurahan.

(17)

Petugas PCL adalah Staf Kelurahan dan mitra statistik yang telah dibriefing yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi lapangan dan diutamakan menguasai wilayah kerjanya. Seorang PCL mendata sekitar 1 (satu) Kelurahan dan dibantu mitra statistik untuk melakukan kunjungan ulang. Staf BPS Kota Cimahi bertindak sebagai petugas pengawas/pemeriksa (PML). Seorang PML membawahi sekitar 3 (tiga) orang PCL.

Metode Pengolahan Data

Seperti halnya Potensi Kelurahan, kegiatan editing dan perekaman data Potensi Kelurahan dilakukan di BPS Kota Cimahi. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran isian (clean data), selanjutnya data siap diolah.

Agar pengolahan data selesai tepat waktu, penanggung jawab pelaksana Potensi Kelurahan di Kota Cimahi harus mematuhi jadwal yang telah ditetapkan.

(18)

BAB III

KONSEP DAN DEFINISI

Umum

Kelurahan adalah suatu wilayah lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dan atau/daerah Kota dibawah Kecamatan. (UU RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah). Rukun Tetangga (RT) adalah organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotong-royongan dan kekeluargaan serta untu membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintah, pembangunan dan masyarakat di desa/kelurahan. Dari segi ukuran, RT biasanya lebih kecil dari RW. Jumlah keluarga di dalam RT biasanya lebih kecil dari 30 keluarga untuk desa dan 50 untuk kelurahan. Dari setiap RW biasanya terdiri dari paling sedikit 2 RT di desa dan 3 RT di kelurahan ( Permendagri No.5 Th 1981 tentang pembentukan dusun dan lingkungan dalam kelurahan, pasal 4 ).

Satuan lingkungan setempat (SLS) adalah bagian wilayah dalam desa/kelurahan yang merupakan lingkungan kerja

pelaksanaan pemerintahan desa/kelurahan. Syarat-syarat pembentukannya harus memperhatikan factor jumlah penduduk, luas wilayah, letak, prasarana, dan sarana serta kondisi kemampuan ekonomi masyarakat. Setiap dusun/lingkungan paling sedikit dibentuk oleh 2-3 RW (Permendagri No.5 Th 1981, Pasal 4).

Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Penduduk adalah semua orang yang beromisili di desa/kelurahan tersebut selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Banyaknya penduduk desa/kelurahan yang dicatat adalah jumlah penduduk yang tercatat pada buku administrasi kependudukan desa.

Keluarga adalah semua orang yang tinggal bersama, baik mempunyai hubungan darah maupun perkawinan (suami, istri, anak, sanak saudara).

Pra Keluarga Sejahtera (KS) adalah keluarga yang belum memenuhi salah satu atau lebih syarat berikut:

(19)

2. Mempunyai pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan,

3. Lantai rumah bukan tanah, dan

4. Bila anaknya sakit dibawa berobat ke sarana/petugas kesehatan.

Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I) adalah keluarga yang sudah memenuhi syarat:

1. Bisa makan dua kali sehari atau lebih,

2. Sudah mempunyai pakaian yang berbeda untuk keperluan yang berbeda,

3. Lantai rumah bukan terbuat dari tanah, dan

4. Sudah sadar membawa anaknya yang sakit ke sarana/petugas kesehatan.

Informasi Keuarga Sejahtera di desa/kelurahan biasa ditanyakan pada Petugas Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD). Apabila data di PPKBD tidak tersedia, atau data yang mutakhir tersedia pada Petugas lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di kecamatan, maka data yang digunakan adalah yang berasal dari kecamatan. Sumber data dapat juga diperoleh dari BKKBN yang ada dalam buku register di desa/kelurahan.

Pertanian meliputi pertanian tanaman pangan dan tanaman pertanian lainnya; peternakan; jasa pertanian dan peternakan;

kehutanan dan penebangan hutan; perburuan/penangkapan; dan pembiakan binatang liar; perikanan laut dan perikanan darat. Pertambangan dan penggalian adalah kegiatan/lapangan usaha di bidang pertambangan dan penggalian, seperti pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, biji logam, penggalian batu-batuan, tanah liat, pasir, penambangan dan penggalian garam, pertambangan mineral bahan kimia dan bahan pupuk, penambangan gips, aspal, dan lain-lain.

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi, dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Secara garis besar industri meliputi:

1) Industri makanan, minuman dan tembakau 2) Industri tektil, pakaian jadi dan kulit

3) Industri barang dari kayu, termasuk perabot rumah tangga

4) Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan penerbitan

5) Industri kimia dan bahan kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plastik.

6) Industri bahan galian bukan logam, kecuali minyak dan batu bara

(20)

8) Industri barang dari logam, mesin dan peralatan 9) Industri pengolahan lainnya.

Perdagangan besar/eceran, rumah makan dan akomodasi adalah kegiatan jual beli barang termasuk juga usaha restoran/rumah makan dan minuman, katering, restorasi di kereta api, kafetaria, kantin, warung, penginapan (hotel, motel, hostel, dan losmen).

Jasa adalah kegiatan yang menghasilkan jasa dengan tujuan untuk dijual baik seluruhnya atau sebagian, meliputi:

1. Real estat, jasa persewaan, dan jasa perusahaan 2. Jasa pendidikan

3. Jasa kesehatan dan kebersihan 4. Jasa dan kegiatan social

5. Jasa rekreasi, kebudyaan, dan olahraga 6. Jasa perusahaan dan rumahtangga

Buruh tani adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh pertanian tanaman pangan/perkebunan dengan diberi upah oleh penguasa lahan. Jika seseorang sedang bekerja sebagai buruh tani, tetapi ada kalanya bekerja di tanahnya sendiri, tanyakan mana yang lebih utama sebagai penopang ekonomi rumahtangganya. Karena pertanyaan pada Potensi Kelurahan ini

bukan pendekatan rumahtangga maka sifatnya mengetahui kecenderungan umum yang diketahui oleh kepala Kelurahan.

3.3 Perumahan dan Lingkungan

Keluarga pengguna listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah keluarga yang berlangganan listrik secara resmi dari PLN. Sumber data pengguna listrik PLN dapat diperoleh dari kantor pembayaran listrik PLN (mempunyai meteran PLN). Tidak termasuk keluarga yang mencuri listrik dari keluarga lain. Keluarga pengguna listrik non-PLN adalah keluarga yang berlangganan listrik dari Non PLN, misalnya dari diesel/generator yang diusahakan perorangan atau diusahakan secara bersama. Termasuk dari diesel/generator yang bangkitkan sendiri (tidak diusahakan) dan hanya digunakan sendiri.

Jalan utama adalah jalan besar yang menjadi pangkal dari jalan-jalan yang lain di dalam RW. Penerangan jalan-jalan yang diusahakan oleh masyarakat atau perusahaan walaupun sumbernya dari PLN dimasukan listrik non pemerintah.

(21)

Bahan bakar untuk memasak adalah bahan bakar yang digunakan untuk keperluan memasak oleh sebagian besar penduduk di desa/keluarahan.

Gas kota/Liquid Petroleum Gas (LPG) adalah gas LPG dan gas kota dari perusahaan gas termasuk listrik dari perusahaan listrik.

Tempat sampah kemudian diangkut adalah jika sampah diangkut petugas baik langsung dari keluarga maupun dari tempat pembuangan sementara.

Dalam lubang/dibakar adalah jika sampah dibuang ke dalam lubang, baik lubang buatan maupun alamiah, atau sampah tersebut dibakar.

Sungai apabila sebagian besar keluarga membuang sampah ke kali/sungai.

Lainnya misalnya dipakai sebagai bahan pembuatan kompos. Catatan: Apabila ada dua atau lebih tempat buang sampah yang

digunakan dengan persentase keluarga yang sama, maka yang pilih adalah kode tempat buang sampah yang terkecil.

Jamban adalah tempat buang air besar yang pembuatannya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain menggunakan tangki septic.

Jamban sendiri adalah jamban yang hanya digunakan oleh satu keluarga.

Jamban umum adala jamban yang dapat digunakan oleh setiap warga desa/kelurahan yang bersangkutan maupun masyarakat lainnya.

Bukan jamban termasuk tempat pembuangan air besar yang penampungan akhirnya sungai, kolam, lubang, dan sebagainya. Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dar tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam (PP No.35 tahun 1991 tentang sungai).

Dikatakan jaringan listrik tegangan tinggi apabila kawat yang melintas mempunyai tegangan listrik lebih dari 500 KV. Keluarga dan bangunan yang dicatat pada rincian ini adalah keluarga dan bangunan yang berada di bawah jaringan dan berjarak 20 meter dari lintasan jaringan tersebut. (Permentamben No. 1.P/47/MTE/1992).

Rumah tidak layak huni adalah rumah yang dibuat dari bahan bekas/sampah (seperti potongan triplek, lembaran plastik sisa, dsb) yang dipertimbangkan tidak cocok untuk bertempat tinggal atau terletak pada areal yang diperuntukan bukan untuk pemukiman. Termasuk rumah gubuk.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang dimulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

(22)

Dalam Potensi RW ini dicatat pula sekolah taman kanak-kanak, SLB, Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah dan seminari atau sejejnisnya,tetapi tidak termasuk pendidikan paket kelompok belajar.

3.4. Pendidikan dan Kesehatan

Pondok pesantren adalah pendidikan formal yang menyeenggarakan salah satu tingkat pendidikan seperti, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

Madrasah Diniyah adalah pendidikan informal yang mengkonsentrasikan pada bidang keagamaan ( Agama Islam ). Pendidikan keterampilan adalah pendidikan luar sekolah yang dikelola oleh suatu lembaga tentang keterampilan tertentu yang sifatnya khusus, jangka waktunya relatif pendek, ditujukan kepada masyarakat umum dan menyediakan sertifikat bagi peserta yang lulus serta diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Kursus montir mobil/motor antara lain kursus membetulkan sepeda motor dan mobil. Kursus elektonik anatara lain membetulkan radio, TV, AC, kulkas, komputer dan sebagainya.

Rumah sakit adalah tempat pemeriksaan dan perawatan kesehatan, biasanya berada di bawah pengawasan dokter/tenaga medis, tidak termasuk puskesmas.

Rumah sakit bersalin/BKIA adalah rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melahirkan, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan ibu dan anak serta berada di bawah pengawasan dokter dan atau bidan senior.

Rumah bersalin adalah rumah yang dilengkapi fasilitas untuk melahirkan , pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan ibu dan anak, berada di bawah pengawasan bidan senior.

Poliklinik adalah tempat pemeriksaan kesehatan, biasanya tanpa fasilitas perawatan menginap, berada di bawah pengawsan dokter/tenaga medis, tidak termasuk klinik yang terdapat di puskesmas/rumah sakit. Poliklinik yang karena satu dan lain hal menyediakan tempat perawatan menginap, tetap digolongkan ke dalam Poliklinik (bukan rumah sakit).

Balai pengobatan adalah tempat pemeriksaan kesehatan di bawah pengawasan mantri.

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelayanan kesehatan milik pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan atau kelurahan (missal di DKI Jakarta). Tim Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan

(23)

Puskesmas ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat.

Puskesmas pembantu (Pustu) yaitu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang membantu kegiatan puskesmas di sebagian dari wilayah kerja. Pada beberapa daerah balai pengobatan telah berubah fungsi menjadi Pustu walaupun papan nama masih tertulis balai pengobatan.

Tempat Praktek Dokter adalah tempat seorang atau lebih dokter melakukan praktek pribadi melayani masalah kesehatan anggota masyarakat.

Tempat Praktek Bidan adalah tempat seorang bidan atau lebih melakukan praktek pribadi melayani masalah kesehatan anggota masyarakat dan biasanya dilengkapi dengan fasilitas untuk pemeriksaan kehamilan dan melahirkan.

Posyandu adalah pos pelayanan terpadu yang merupakan kegiatan pelayanan terpadu khususnya untuk imunisasi, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, penanggulangan diare dan gizi (penimbangan dan pemberian makanan tambahan untuk balita) dan diselenggarakan oleh masyarakat melalui kader kesehatan di bawah bimbingan Puskesmas.

Apotik adalah tempat penjualan obat yang mempunyai izin oprasi dari Departemen Kesehatan, u.p. Ditjen POM, di bawah pengawasan apoteker.

Toko khusus obat/jamu adalah tempat penjualan obat/jamu baik berupa toko/warung mempunyai izin atau tidak yang fungsinya khusus menjual obat/jamu termasuk toko obat tradisional (tidak termasuk kaki lima yang menjual obat).

Dokter yang dicakup adalah dokter umum dan dokter ahli/spesialis (THT, Kelamin, Kebidanan, mata, dan sebagainya ) tidak termasuk dokter hewan.

Mantri kesehatan adalah petugas paramedis yang melayani pemeriksaan kesehatan pasien baik di puskesmas, balai pengobatan atau di rumah.

Bidan adalah seorang petugas paramedis yang berdomisili/tinggal di RW.

Dukun bayi adalah orang yang pekerjaannya menolong wanita melahirkan, baik sebagai pekerjaan sambilan maupun utama. Contoh: Paraji (di Jawa Barat).

Surat miskin adalah surat yang dikeluarkan oleh desa/kelurahan bagi penduduk desa/kelurahan yang dianggap tidak mampu, biasanya surat keterangan miskin ini digunakan untuk memperoleh keringanan/pembebasan biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit dan keringanan biaya pendidikan bagi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu.

Wabah penyakit adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar anggota masyarakat.

(24)

Wabah penyakit yang diamati secara umum adalah muntaber, demam berdarah, infeksi saluran pernafasan, campak, dan malaria, sedangkan lainnya seperti sakit mata.

Penjelasan:

1) Penentuan adanya wabah menurut jumlah penduduk yang terserang belum seragam. Sepanjang penyakit tersebut berjangkit secara cepat, sehingga Dinas kesehatan turun tangan mengatasi/melakukan pencegahan (misalnya dengan penyemprotan), atau Kades/Lurah setempat mengetahui adanya wabah, walaupun yang terserang hanya sedikit atau hanya sekelompok penduduk saja, tetap dianggap ada wabah.

2) Satu kasus dapat dikatakan sebagai wabah apabila kasus tersebut sangat penting. Contohnya penyakit Tetanus Neonetorum (Tetanus pada bayi).

Sumber air yang dicakup adalah sumber air bersih untuk keperluan minum/masak sebagian besar penduduk.

Perusahaan air minum (PAM) adalah perusahaan yang menyalurkan air minum yang telah mengalami penjernihan, seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Dinas Air Minum (DAM).

Membeli air untuk minum/masak (bukan air dalam kemasan) adalah penduduk desa/kelurahan yang membeli air

untuk minum/masak yang berasal dari PDAM maupun dari sumber lain, tidak termasuk air dalam kemasan.

Tempat Ibadah adalah tempat yang digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Tempat ibadah yang khusus dipakai untuk pribadi tidak dihitung.

Masjid adalah tempat peribadatan umat islam, yang dapat digunakan untuk shalat jum’at.

Surau/Langgar adalah tempat peribadatan umat islam, lebih kecil dari mesjid dan tidak digunakan untuk shalat jum’at.

Gereja Kristen adalah tempat ibadah untuk umat Kristen. Gereja Katolik adalah tempat ibadah untuk umat khatolik. Pura adalah tempat sembahyang umat Hindu.

Vihara/Klenteng adalah tempat sembahyang umat Budha/Konghucu.

LSM adalah lembaga swadaya masyarakat non pemerintah yang bergerak dalam bidang pembangunan yang bertujuan mengakomodasi inspirasi dan memberdayakan masyarakat.

Contoh:

LSM Lingkungan : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

LSM Perempuan : Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK

(25)

LSM Hukum dan Hak Asasi : Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI), komisi untuk orang hilang dan tindakan kekerasan (KONTRAS).

Penyandang cacat adalah setiap orang yang mengalami kecacatan sehingga mengganggu atau mendapatkan rintangan atau hambatan baginya untuk melakukan sesuatu secara selayaknya. Penyandang cacat terdiri dari penyandang cacat fisik, mental, serta fisik dan mental.

Tuna netra (buta), dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu buta total dan kurang awas (low vision). Buta total jika kedua mata tidak dapat emlihat sama sekali.Kurang awas, bila dua mata tidak dapat menghitung jari-jari tangan yang digerakan pada jarak 1 meter di depannya walaupun memakai kacamata atau ada cukup cahaya untuk melihat.

Tuna rungu (Bisu-Tuli), bila kedua telinga tidak dapat mendengar/tidak dapat bicara sama sekali atau memahami perkataan yang disampaikan pada jarak 1 meter tanpa alat Bantu dengar.

Tuna Grahita (Keterbelakangan mental) adalah kelainan yang biasanya terjadi sejak kecil, misalnya anak yang terhambat perkembangan kepandaiannya (duduk, berdiri, jalan, bicara, berpakaian, makan),orang yang tidak bisa mempelajari dan melakukan perbuatan yang umum dilakukan orang lain

seusianya (berkomunikasi dengan orang lain), dan orang yang tidak dapat mengikuti sekolah biasa ( harus sekolah SLB). Wajah penderita terlihat seperti wajah dungu.

Tuna Daksa (cacat tubuh) adalah kelainan pada tulang, otot atau sendi anggota gerak dan tubuh, kelumpuhan pada anggota gerak dan tubuh, tidak ada atau tidak lengkapnya anggota gerak atas dan anggota gerak bawah sehingga menimbulkan gangguan gerak.

Tuna Ganda adalah seseorang menyandang cacat lebih dari satu (misal: tuna daksa sekaligus tuna rungu).

Yang dimaksud tinggal di panti adalah penyandang cacat yang tinggal di panti dan berada di dalam wilayah desa tersebut. Panti dimaksud baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun swasta.

3.5 Sosial Budaya

Peninggalan bersejarah dan purbakala merupakan hasil kebudayaan masa lalu yang bersifat fisik serta dapat merupakan identitas Kebudayaan Bangsa (cultural Identity) yang meliputi: ¶ Benda-benda bergerak maupun tidak bergerak yang

dibuat oleh manusia, bagian atau kelompok benda-benda dan juga sisa-sia pokoknya berumur 50 tahun atau

(26)

memiliki masa langgam yang sedikitnya berumur 50 tahun dan diangggap mempunyai nilai penting bagi prasejarah, sejarah atau kesenian.

¶ Benda-benda yang dianggap mempunyai nilai penting di pandang dari sudut palaeo anthropologi.

¶ Situs yang mempunyai petunjuk yang kuat dasarnya di dalamnya terdapat benda-benda yang dimaksud pada 2 butir diatas.

3.6 Rekreasi, Hiburan dan Olahraga

Tempat hiburan/tempat rekreasi (komersial) adalah tempat rekreasi yang banyak dikunjungi orang karena mempunyai daya tarik secara alamiah maupun buatan manusia, dengan membayar.

Taman Wisata Alam meliputi kegiatan untuk menyelenggarkan usaha sarana dan prasarana pariwisata aam dengan pemanfaatnanya yang bertujuan untuk pariwisata dan rekreasi alam, yaitu pariwisata alam bahari dan pariwisata alam non bahari.

Contoh:

Alam Bahari: Pangandaran di jawa Barat, Pulau Seribu Alam non bahari: Taman Nasional Tanjung Putting

Budaya: Museum, Taman Mini Indonesia Indah

Lainnya: Taman Bunga, Taman Safari dan Kebun Binatang Gedung Bioskop adalah gedung yang khusus digunakan untuk pertunjukan film, biasanya dilengkapi tempat penjualan tanda masuk (karcis) dan tempat menggantungkan gambar iklan film yang sedang atau akan diputar.

Pub/diskotik/tempat karaoke adalah tempat/gedung yang digunakan untuk pub/diskotik/karaoke. Tidak termasuk peralatan karaoke yang disewakan.

Lapangan olah raga adalah tempat melakukan olah raga yang ada di desa/kelurahan sesuai dengan persyaratan olahraga yang bersangkutan.

Lapangan sepakbola adalah lapangan yang diperuntukan bagi prasarana cabang olah raga sepakbola dengan ukuran 110m x 70 m.

Lapangan bola voli adalah prasarana olah raga yang diperuntukan bagi permainan bola voli dengan ukuran 18 m x 9 m dengan lantai terbuat dari tanah atau beton.

Lapangan Bulu tangkis adalah prasarana olah raga yang diperuntukan bagi permainan bulu tangkis dengan ukuran

(27)

lapangan 14,40 m x 6,10 m dengan lantai terbat dari tanah/beton.

Lapangan bola basket adalah prasana olah raga yang diperuntukan bagi permainan bola basket dengan ukuran lapangan 28m x 15 m dengan lantai terbuat dari beton.

Lapangan tennis adalah prasarana olah raga yang diperuntukan bagi olah raga tennis lapangan dengan ukuran lapangan 23,77 m x 10,97 m dengan lantai terbuat dari rumput/gravel/beton.

Kolam renang adalah prasarana olah raga yang berupa bangunan kolam renang dan diperuntukkan bagi olah raga renang dengan ukuran kolam 50m x 25m atau 25 m x 15 m. Kelompok kegiatan olah raga adalah kelompok penduduk desa/kelurahan dlam melakukan olah raga, tanpa memperhatikan apakah olahraga tersebut dilakukan di desa/kelurahan ini maupun di tempat lain.

3.7 Angkutan, Komunikasi dan Informasi

Angkutan adalah suatu kegiatan usaha yang menyediakan jasa angkutan penumpang dan atau barang/ternak dari suatu tempat

ke tempat lain dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor, baik melalui darat, air maupun udara. Komunikasi adalah proses penyampaian lambang-lambang yang mengandung arti antara satu orang dengan orang lain. Komunikasi meliputi kegiatan telekomunikasi dan kegiatan pos dan giro.

Informasi adalah proses penyampaian antara satu orang dengan orang lain, baik berbentuk media TV, radio, surat kabar dll.

Telekomunikasi adalah hubungan komunikasi jarak jauh melalui pemancaran, pengiriman atau penerimaan segala jenis tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara atau berita melalui kawat, radio, secara visual atau system elektronik. Contoh: telepon, telegrafh, telex dan sejenisnya.

Pos adalah pelayanan lalulintas surat pos, uang, barang dan pelayanan jasa lainnya.

Terminal penumpang kendaraan bermotor roda 4 atau lebih adalah suatu tempat kedatangan/keberangkatan pemberhentian armada jalan raya, yang kegiatannya meliputi kedatangan/keberangkatan penumpang, merupakan daerah

(28)

lingkungan kerja ekonomi yang dikelola resmi oleh pemerintah daerah (Pemda). Tidak termasuk pangkalan taksi, pangkalan kendaraan seperti bemo, bajaj, helicak atau terminal bayangan yang dikelola desa/kelurahan.

Keluarga yang berlangganan telepon kabel adalah keluarga yang mempunyai sambungan telepon (yang dimiliki atau dikuasai oleh pelanggan secara pribadi). Apabila ada keluarga yang memiliki/menguasai lebih dari satu sambungan telepon tetap dihitung sebagai satu.

Telepon umum koin adalah telepon yang penggunaannya dengan koin/uang logam dan dapat digunakan oleh setiap warga Kelurahan yang dicacah maupun anggota masyarakat lainnya. Telepon umum kartu adalah telepon yang dapat digunakan oleh setiap warga Kelurahan yang dicacah maupun anggota masyarakat lainnya yang penggunaannya dengan kartu telepon biasa atau kartu telepon chip.

Warung Telekomunikasi (Wartel)/Kios Telepon

(Kiospon) adalah tempat yang disediakan untuk

menyelenggarakan pelayanan jasa telekomunikasi.

Warung Pos dan Telekomunikasi (Warpostel) adalah tempata yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan jasa pos dan jasa telekomunikasi.

Warung Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Warparpostel) adalah tempat yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan jasa pos, agen perjalanan/paket pariwisata dan telekomunikasi.

Warnet adalah tempat yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan jasa internet.

Kantor pos adalah pemberi pelayananpengiriman barang, uang dsb, dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pengguna pelayanan biasanya diharuskan menempel perangko yang cukup pada sampul surat, kartu pos, pos wesel, warkat pos, paket dsb. Rumah pos berfungsi sama seperti kantor pos dan kantor pos pembantu, bedanya rumah pos biasanya terletak di daerah terpencil.

Pos keliling adalah pelayanan pos (menjual, mengirim dan menerima benda pos) keliling dengan menggunakan mobil atau sarana angkutan yang berfungsi sama seperti kantor pos atau

(29)

kantor pos pembantu. Pos keliling tidak melihat frekuensi kehadiran arau keberadaannya.

3.8 Ekonomi

Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha dari bank umum tersebut adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan serta menyalurkan kembali danya dalam bentuk pemberian kredit.

Kantor Pusat adalah kantor yang berwenang dan bertanggung jawab penuh dalam membuat kebijakan-kebijakan manajemen untuk keberhasilan tujuan perbankan.

Kantor Cabang/Cabang Pembantu adalah setiap kantor bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada kantor pusat bank yang bersangkutan.

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu kemudian menyalurkan dananya dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkan seperti PT Bank Pasar, PT Bank Desa.

KUD adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselengkarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.

Restoran adalah perusahaan/usaha yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi peralatan dan perlengkapan proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian. Proses pembuatan dari bahan baku menjadi bahan jadi dilakukan di tempat usahanya.

Rumah Makan adalah perusahaan/usaha yang kegiatannya hanya menyediakan/emnjual makanan (hidangan) dan minuman bagi umum di tempat usahanya, yang proses pembuatan dari bahan baku menjadi bahan jadi tidak dilakukan di tempat usahanya.

Warung/Kedai Makan Minum meliputi usaha yang menjual bermacam-macam makanan kecil dan minuman siap dikonsumsi yang dijual di tempat tetap, termasuk kantin.

Hotel/Penginapan adalah usaha yang menggunakan bangunan atau sebagian dari bangunan untuk penginapan umum baik

(30)

dilengkapi maupun tidak dilengkapi fasilitas restoran. Penginapan disini termasuk motel, hostel, losmen dan wisma.

3.9 Politik dan Keamanan

Pencurian adalah pengambilan barang dan atau uang milik orang tanpa sepengetahuan dan seizin yang empunya dengan melawan hukum.

Penjarahan adalah pencurian pada waktu terjadi kebakaran, banjir, gempa bumi, letusan gunung api, kapal karan, kapal terdampar, kecelakaan kereta api, huru hara, pemberontakan, atau kesengsaraan di masa perang, termasuk penjarahan ketika terjadi huru hara.

Perampokan adalah pencurian barang atau ternak yang didahului, disertai, diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu, memudahkan/memberi kesempatan pelaku melarikan diri atau jika tertangkap basah (kepergok), supaya barang yang dicuri tetap ada di tangan pelaku.

Penganiayaan adalah perbuatan dengan sengaja mengakibatkan rusaknya kesehatan orang lain, mulai dari yang tidak menimbulkan halangan bagi korban, luka/cacat atau menjadi sakit sehingga tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara sempurna.

Pembakaran adalah perbuatan dengan segaja membakar sesuatu, misalnya rumah, hutan, mobil dan kapal yang dapat mendatangkan bahaya bagi barang, jiwa atau badan orang lain. Bunuh diri adalah perbuatan dengan sengaja membunuh diri sendiri atau menghilangkan nyawa sendiri atas kemauan sendiri atau karena bujukan, rayuan dan hasutan.

Pos Polisi adalah tempat polisi menjaga kamtibmas wilayah sekitar, biasanya hanya beberapa personil.

(31)

GEOGRAFIS KOTA CIMAHI

Kota Cimahi terletak diantara 107° 30’30’’ BT - 107°34’30’’ dan 6°50’00’’ - 6°56’00’’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Cimahi 40,36 Km2 menurut UU No.9 Tahun 2001 dengan

batas-batas administrative sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Andir Kota Bandung.

Sebelah Selatan : Kecamatan Margaasih, Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung dan Kulon Kota Bandung

Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Propinsi Jawa Barat dan meliputi 3 Kecamatan yang terdiri dari 15 Kelurahan yaitu : Kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 5 Kelurahan, Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan dan Kecamatan Cimahi Utara yang terdiri dari 4 Kelurahan.

Secara geografis wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai ke arah selatan dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 meter dpl (Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara), yang merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian selatan sekitar ± 685 meter dpl (Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan) yang mengarah ke Sungai Citarum. Sungai yang melalui Kota Cimahi adalah Sungai Cimahi dengan debit air rata-rata 3.830l/dt, dengan anak sungai nya ada lima yaitu Kali Cibodas, ciputri, Cimindi, cibeureum (masing-masing di bawah 200 l/dt) dan kali Cisangkan (496 l/dt) sementara itu mata air yang terdapat di Kota Cimahi adalah mata air Cikuda dengan debit air 4 l/dt dan mata air Cisintok (93 l/dt).

(32)

RW RT Ketua RW Ketua RT Karang Taruna 1)

Ada, 0) Tidak Anggota Karang Taruna

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 010 CIMAHI SELATAN 115 684 115 684 1.678 001 MELONG 36 191 36 191 1 373 002 CIBEUREUM 29 171 29 171 1 726 003 UTAMA 16 91 16 91 1 314 004 LEUWIGAJAH 20 146 20 146 1 115 005 CIBEBER 14 85 14 85 1 150 020 CIMAHI TENGAH 110 571 107 571 1.308 001 BAROS 25 105 25 105 1 15 002 CIGUGUR TENGAH 19 112 19 112 1 95 003 KARANGMEKAR 17 75 17 75 1 529 004 SETIAMANAH 18 81 18 81 1 129 005 PADASUKA 21 148 19 148 1 430 006 CIMAHI 10 50 9 50 1 110 030 CIMAHI UTARA 87 469 87 469 408 001 PASIRKALIKI 14 70 14 70 1 75 002 CIBABAT 25 138 25 138 1 255 003 CITEUREUP 19 113 19 113 1 71 004 CIPAGERAN 29 148 29 148 1 7 KOTA CIMAHI 312 1.724 309 1.724 3.394

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

J u m l a h

Tabel 1.1 Jumlah RW, RT, Ketua RT, Karang Taruna Dan Anggota Karang Taruna Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(33)

PKK PDPP Dasawisma LPM Posyandu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 010 CIMAHI SELATAN 2.567 64 2.728 139 856 840 001 MELONG 58 3 747 25 39 296 002 CIBEUREUM 391 50 598 30 290 182 003 UTAMA 17 5 398 26 160 101 004 LEUWIGAJAH 1.285 6 536 25 218 166 005 CIBEBER 816 0 449 33 149 95 020 CIMAHI TENGAH 1.735 24 4.043 109 629 555 001 BAROS 224 3 538 13 188 125 002 CIGUGUR TENGAH 212 4 1.406 20 31 122 003 KARANGMEKAR 692 3 416 13 169 90 004 SETIAMANAH 210 10 470 13 109 0 005 PADASUKA 192 0 903 25 31 158 006 CIMAHI 205 4 310 25 101 60 030 CIMAHI UTARA 2.136 13 3.184 45 683 394 001 PASIRKALIKI 573 3 407 12 123 75 002 CIBABAT 1.227 1 1.039 15 291 148 003 CITEUREUP 154 5 800 12 24 113 004 CIPAGERAN 182 4 938 6 245 58 KOTA CIMAHI 6.438 101 9.955 293 2.168 1.789

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Hansip/Linmas Kelurahan

J u m l a h Kader Kode

Tabel 1.2 Jumlah Kader PKK, PDPP Dasawisma, LPM dan Posyandu Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(34)

LPP

Laki-laki Perempuan Jumlah 2008-2009

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 010 CIMAHI SELATAN 123.519 117.816 241.335 1.693,93 104,84 2,66 142,470 001 MELONG 33.945 32.172 66.117 313,06 105,51 1,78 211,196 002 CIBEUREUM 35.012 32.569 67.581 274,71 107,50 2,30 246,009 003 UTAMA 20.179 20.884 41.063 380,20 96,62 2,97 108,004 004 LEUWIGAJAH 23.266 21.811 45.077 393,40 106,67 3,86 114,583 005 CIBEBER 11.117 10.380 21.497 332,56 107,10 1,84 64,641 020 CIMAHI TENGAH 92.161 84.064 176.225 1.010,23 109,63 2,05 1028,291 001 BAROS 12.899 11.450 24.349 225,00 112,66 1,28 108,218 002 CIGUGUR TENGAH 26.992 24.463 51.455 235,13 110,34 0,97 218,836 003 KARANGMEKAR 9.893 9.266 19.159 131,10 106,77 2,15 146,140 004 SETIAMANAH 14.424 13.189 27.613 137,00 109,36 2,59 201,555 005 PADASUKA 21.785 19.815 41.600 198,00 109,94 3,51 210,101 006 CIMAHI 6.168 5.881 12.049 84,00 104,88 1,04 143,440 030 CIMAHI UTARA 77.988 70.672 148.660 1.332,29 110,35 3,85 518,496 001 PASIRKALIKI 11.091 10.410 21.501 127,05 106,54 4,16 169,233 002 CIBABAT 24.061 21.171 45.232 287,38 113,65 1,89 157,394 003 CITEUREUP 20.220 18.140 38.360 323,54 111,47 6,31 118,563 004 CIPAGERAN 22.616 20.951 43.567 594,32 107,95 3,98 73,306 KOTA CIMAHI 293.668 272.552 566.220 4.036 107,75 2,72 140,277

Sumber : Proyeksi Penduduk Kota Cimahi Tahun 2001-2010

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

Penduduk

(35)

Keluarga Pra KS KS I (1) (2) (3) (4) (5) 010 CIMAHI SELATAN 58.743 3.923 14.212 001 MELONG 16.619 701 3.434 002 CIBEUREUM 18.511 1.578 4.879 003 UTAMA 7.844 414 2.604 004 LEUWIGAJAH 9.800 749 2.279 005 CIBEBER 5.969 481 1.016 020 CIMAHI TENGAH 38.301 1.352 8.547 001 BAROS 5.506 120 1.137 002 CIGUGUR TENGAH 11.011 469 1.223 003 KARANGMEKAR 3.412 93 1.245 004 SETIAMANAH 6.198 243 1.690 005 PADASUKA 9.038 409 1.968 006 CIMAHI 3.136 18 1.284 030 CIMAHI UTARA 32.043 3.125 7.552 001 PASIRKALIKI 4.058 216 598 002 CIBABAT 10.856 532 2.534 003 CITEUREUP 7.936 240 539 004 CIPAGERAN 9.193 2.137 3.881 KOTA CIMAHI 129.087 8.400 30.311

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 2.2 Jumlah Keluarga, Pra KS Dan KS I Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

(36)

(1) (2) (3) (4) (5) 010 CIMAHI SELATAN 21,397 9,195 8,740 001 MELONG 7,973 2,552 2,241 002 CIBEUREUM 2,719 2,719 2,719 003 UTAMA 4,391 1,251 1,251 004 LEUWIGAJAH 5,150 1,565 1,421 005 CIBEBER 1,164 1,108 1,108 020 CIMAHI TENGAH 14,236 6,388 6,609 001 BAROS 1,257 609 638 002 CIGUGUR TENGAH 1,692 1,692 1,692 003 KARANGMEKAR 2,673 509 611 004 SETIAMANAH 4,686 907 1,000 005 PADASUKA 1,057 2,007 2,007 006 CIMAHI 2,871 664 661 030 CIMAHI UTARA 20,396 6,198 9,759 001 PASIRKALIKI 2,330 632 632 002 CIBABAT 8,648 1,876 1,876 003 CITEUREUP 817 1,439 5,000 004 CIPAGERAN 8,601 2,251 2,251 KOTA CIMAHI 56,029 21,781 25,108

Sum b er : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Kelurahan Penerima Kartu Sehat Penerima BLT Yg minta "Surat Ket. Mis kin" Kode

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Penerima Kartu Sehat, Keluarga Penerima BLT Dan Yang Minta Surat Keterangan Miskin Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(37)

Tdk /Blm Pernah Sekolah

Tdk /Blm

Tamat SD SD SLTP SLTA Akademi/D3 S1/S2/S3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 010 CIMAHI SELATAN 9.471 7.602 46.003 56.910 77.803 23.085 20.460 001 MELONG 56 101 15.931 17.869 21.106 6.758 4.296 002 CIBEUREUM 9.327 5.996 13.465 14.554 19.979 1.629 2.631 003 UTAMA 9 790 5.344 10.466 17.837 3.928 2.690 004 LEUWIGAJAH 72 569 6.276 11.109 13.293 5.487 8.271 005 CIBEBER 8 146 4.988 2.913 5.588 5.283 2.572 020 CIMAHI TENGAH 15.641 14.584 32.887 40.557 52.549 11.091 8.917 001 BAROS 0 304 7.124 7.716 6.167 1.596 1.441 002 CIGUGUR TENGAH 9.363 732 9.542 11.300 16.930 2.142 1.447 003 KARANGMEKAR 1.505 658 2.955 3.163 4.890 3.234 2.755 004 SETIAMANAH 3.697 2.793 3.872 4.982 9.069 1.721 1.480 005 PADASUKA 28 9.969 7.769 9.131 11.791 1.532 1.379 006 CIMAHI 1.047 128 1.624 4.266 3.703 866 415 030 CIMAHI UTARA 3.844 5.077 39.045 36.215 44.266 7.482 12.731 001 PASIRKALIKI 128 203 4.593 8.086 6.841 690 959 002 CIBABAT 35 226 10.690 9.922 14.375 2.656 7.328 003 CITEUREUP 773 1.780 9.563 7.615 12.666 2.644 3.319 004 CIPAGERAN 2.908 2.868 14.199 10.592 10.385 1.492 1.125 KOTA CIMAHI 28.956 27.263 117.935 133.682 174.618 41.657 42.109 Kode Kelurahan

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

(38)

Islam Protestan Katholik Hindu Budha (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 CIMAHI SELATAN 221.652 10.156 8.768 399 360 001 MELONG 60.819 1.769 3.258 138 133 002 CIBEUREUM 59.099 4.876 3.359 82 164 003 UTAMA 40.531 46 448 2 35 004 LEUWIGAJAH 41.506 2.080 1.325 151 15 005 CIBEBER 19.697 1.383 378 26 13 020 CIMAHI TENGAH 161.513 10.763 3.163 378 409 001 BAROS 19.060 4.105 1.065 118 1 002 CIGUGUR TENGAH 50.194 940 269 17 35 003 KARANGMEKAR 15.761 2.282 894 86 136 004 SETIAMANAH 25.649 1.343 383 109 129 005 PADASUKA 39.831 1.414 308 34 13 006 CIMAHI 11.017 679 244 13 95 030 CIMAHI UTARA 140.198 4.964 2.727 447 324 001 PASIRKALIKI 20.569 342 353 121 117 002 CIBABAT 41.102 2.908 1.019 121 82 003 CITEUREUP 36.349 1.075 804 83 49 004 CIPAGERAN 42.179 639 551 123 76 KOTA CIMAHI 523.363 25.883 14.657 1.224 1.093

Sumber : BPS Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama Dan Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

(39)

Petani Buruh Tani Pengu saha Buruh Pengu saha Buruh (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 010 CIMAHI SELATAN 293 862 10 348 870 88.412 546 119 150 16.976 7.072 306 42.176 1.869 1.017 21.523 58.785 001 MELONG 0 131 4 0 462 23.570 150 53 113 1.028 762 158 23.570 859 488 7.280 7.490 002 CIBEUREUM 39 348 6 348 248 18.903 336 48 38 7.411 3.782 124 8.697 193 76 13.134 13.850 003 UTAMA 0 0 0 0 56 28.805 22 5 0 4.751 365 9 1.220 196 22 0 5.612 004 LEUWIGAJAH 24 331 0 0 67 7.201 37 12 0 1.387 345 16 4.068 146 175 853 30.415 005 CIBEBER 231 51 0 0 37 9.932 1 0 0 2.399 1.819 0 4.621 474 257 256 1.419 020 CIMAHI TENGAH 160 290 0 0 626 17.153 296 168 61 13.173 1.541 442 17.575 5.009 1.437 21.615 96.678 001 BAROS 0 8 0 0 9 3.474 11 0 0 908 78 13 8.679 2.802 288 2.019 6.060 002 CIGUGUR TENGAH 12 31 0 0 31 230 19 5 32 2.157 201 6 1.097 161 464 14.874 32.134 003 KARANGMEKAR 0 6 0 0 126 1.674 76 4 2 2.459 277 152 944 813 167 1.372 11.088 004 SETIAMANAH 0 6 0 0 460 3.429 21 0 26 1.366 577 31 1.461 830 295 311 18.801 005 PADASUKA 145 213 0 0 0 4.066 169 159 0 4.620 304 127 3.643 356 187 3.039 24.572 006 CIMAHI 3 26 0 0 0 4.281 0 0 0 1.664 105 112 1.751 47 38 0 4.021 030 CIMAHI UTARA 551 4.481 0 0 2.848 9.630 589 165 82 28.927 2.997 442 17.407 1.675 363 43.472 35.029 001 PASIRKALIKI 45 64 0 0 0 2.169 102 136 80 375 341 159 1.477 355 114 11.831 4.253 002 CIBABAT 173 3.655 0 0 19 1.103 304 0 0 23.077 1.714 142 5.223 746 23 1.864 7.190 003 CITEUREUP 232 335 0 0 2.827 3.113 110 14 3 1.097 699 106 5.045 158 184 21.882 2.554 004 CIPAGERAN 100 428 0 0 2 3.246 73 15 0 4.378 244 35 5.662 417 42 7.895 21.032 KOTA CIMAHI 1.004 5.632 10 348 4.345 115.195 1.431 452 293 59.077 11.611 1.191 77.158 8.553 2.818 86.610 190.492

Sumber : BPS Kota Cimahi Tahun 2009

Tidak/Blm Bekerja Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Dan Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Pertanian Pertambangan Perindustrian

Listrik PDAM Gas Perda gangan Ang kutan Lainnya Bank/ ke uangan Jasa/ PNS/

(40)

Mendapatkan KTP Sudah Memiliki KTP (1) (2) (3) (4) 010 CIMAHI SELATAN 131,980 107,948 001 MELONG 39,024 26,206 002 CIBEUREUM 38,484 31,453 003 UTAMA 20,810 17,574 004 LEUWIGAJAH 19,191 18,315 005 CIBEBER 14,471 14,400 020 CIMAHI TENGAH 82,134 65,150 001 BAROS 13,417 1,210 002 CIGUGUR TENGAH 12,408 10,008 003 KARANGMEKAR 10,900 10,453 004 SETIAMANAH 15,968 14,371 005 PADASUKA 21,456 21,123 006 CIMAHI 7,985 7,985 030 CIMAHI UTARA 76,197 67,235 001 PASIRKALIKI 10,962 5,551 002 CIBABAT 25,671 24,088 003 CITEUREUP 15,397 14,093 004 CIPAGERAN 24,167 23,503 KOTA CIMAHI 290,311 240,333

Sum b er : Potensi Kelurahan Kota Cim ahi Tahun 2009

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Yang Seharusnya Mendapatkan KTP Dan Yang Sudah Memiliki KTP

Kode Kelurahan Jum lah Penduduk Yang Seharusnya

(41)

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 010 CIMAHI SELATAN 841 893 1.734 361 293 654 001 MELONG 53 34 87 62 45 107 002 CIBEUREUM 283 294 577 125 110 235 003 UTAMA 247 274 521 61 45 106 004 LEUWIGAJAH 81 104 185 62 51 113 005 CIBEBER 177 187 364 51 42 93 020 CIMAHI TENGAH 1.080 1.055 2.135 373 245 618 001 BAROS 9 8 17 89 40 129 002 CIGUGUR TENGAH 464 379 843 77 60 137 003 KARANGMEKAR 107 122 229 35 30 65 004 SETIAMANAH 95 108 203 90 54 144 005 PADASUKA 289 329 618 68 43 111 006 CIMAHI 116 109 225 14 18 32 030 CIMAHI UTARA 230 352 582 214 311 525 001 PASIRKALIKI 8 5 13 4 2 6 002 CIBABAT 169 310 479 89 221 310 003 CITEUREUP 28 19 47 97 69 166 004 CIPAGERAN 25 18 43 24 19 43 KOTA CIMAHI 2.151 2.300 4.451 948 849 1.797

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 2.8 Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis Kelamin Dan

Kode Kelurahan Kelahiran

Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(42)

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 010 CIMAHI SELATAN 1.287 1.531 2.818 1.025 826 1.851 001 MELONG 416 370 786 130 110 240 002 CIBEUREUM 556 662 1.218 305 200 505 003 UTAMA 100 100 200 231 237 468 004 LEUWIGAJAH 15 9 24 214 92 306 005 CIBEBER 200 390 590 145 187 332 020 CIMAHI TENGAH 1.082 1.259 2.341 1.305 1.279 2.584 001 BAROS 300 285 585 195 115 310 002 CIGUGUR TENGAH 101 187 288 193 186 379 003 KARANGMEKAR 310 351 661 305 325 630 004 SETIAMANAH 276 336 612 363 348 711 005 PADASUKA 276 258 534 332 332 664 006 CIMAHI 119 127 246 112 88 200 030 CIMAHI UTARA 1.841 1.603 3.444 1.147 1.101 2.248 001 PASIRKALIKI 56 54 110 97 85 182 002 CIBABAT 1.047 917 1.964 608 584 1.192 003 CITEUREUP 506 434 940 301 300 601 004 CIPAGERAN 232 198 430 141 132 273 KOTA CIMAHI 4.210 4.393 8.603 3.477 3.206 6.683

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

Tabel 2.9 Jumlah Kedatangan Dan Kepindahan Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(43)

TKI Laki-laki TKI

Perempuan Jumlah Negara Tujuan Mayoritas

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

010 CIMAHI SELATAN 25 52 77 Malaysia, Arab Saudi

001 MELONG 0 0 0 0

002 CIBEUREUM 12 30 42 Malaysia, Saudi

003 UTAMA 0 13 13 Malaysia, Saudi

004 LEUWIGAJAH 11 8 19 Saudi, Taiwan, Singapura

005 CIBEBER 2 1 3 Malaysia, Saudi

020 CIMAHI TENGAH 12 46 58 Malaysia, Arab Saudi

001 BAROS 0 4 4 m alaysia

002 CIGUGUR TENGAH 6 12 18 Arab Saudi

003 KARANGMEKAR 6 9 15 m alaysia

004 SETIAMANAH 0 15 15 Arab Saudi

005 PADASUKA 0 3 3 Arab Saudi

006 CIMAHI 0 3 3 Arab Saudi

030 CIMAHI UTARA 33 50 83 Arab Saudi, Malaysia

001 PASIRKALIKI 0 0 0 0

002 CIBABAT 3 3 6 Arab Saudi, Malaysia

003 CITEUREUP 30 41 71 Malaysia, Saudi

004 CIPAGERAN 0 6 6 Saudi

KOTA CIMAHI 70 148 218 Malaysia, Arab Saudi

Sumb er : Potensi Kelurahan Kota Cim ahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

Penduduk Yang Bekerja Sebagai TKI

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Yang Bekerja Sebagai TKI dan Mayoritas Negara Tujuan Menurut Jenis Kelam in Dan Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(44)

WNI Keturunan W N A (1) (2) (3) (4) 010 CIMAHI SELATAN 948 41 001 MELONG 169 21 002 CIBEUREUM 618 6 003 UTAMA 100 14 004 LEUWIGAJAH 51 0 005 CIBEBER 10 0 020 CIMAHI TENGAH 1.950 38 001 BAROS 59 0 002 CIGUGUR TENGAH 15 0 003 KARANGMEKAR 939 3 004 SETIAMANAH 35 10 005 PADASUKA 902 24 006 CIMAHI 0 1 030 CIMAHI UTARA 8.170 2 001 PASIRKALIKI 0 0 002 CIBABAT 7.930 0 003 CITEUREUP 173 2 004 CIPAGERAN 67 0 KOTA CIMAHI 11.068 81

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 2.11 Jumlah Penduduk WNI Keturunan Dan WNA Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

(45)
(46)
(47)

PLN Non PLN (1) (2) (3) (4) 010 CIMAHI SELATAN 58,743 0 001 MELONG 16,619 0 002 CIBEUREUM 18,511 0 003 UTAMA 7,844 0 004 LEUWIGAJAH 9,800 0 005 CIBEBER 5,969 0 020 CIMAHI TENGAH 38,301 0 001 BAROS 5,506 0 002 CIGUGUR TENGAH 11,011 0 003 KARANGMEKAR 3,412 0 004 SETIAMANAH 6,198 0 005 PADASUKA 9,038 0 006 CIMAHI 3,136 0 030 CIMAHI UTARA 31,922 121 001 PASIRKALIKI 4,058 0 002 CIBABAT 10,856 0 003 CITEUREUP 7,936 0 004 CIPAGERAN 9,072 121 KOTA CIMAHI 128,966 121

Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan

Keluarga Yang Menggunakan Listrik Tabel 3.1 Jumlah Keluarga Yang Menggunakan Listrik PLN Dan Non PLN

(48)

Penerangan Jalan Listrik Pemerintah Listrik Non Pemerintah Non Listrik (1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 CIMAHI SELATAN 001 MELONG Ada v - -002 CIBEUREUM Ada v - -003 UTAMA Ada v - -004 LEUWIGAJAH Ada v - -005 CIBEBER Ada v - -020 CIMAHI TENGAH 001 BAROS Ada v -

-002 CIGUGUR TENGAH Ada v -

-003 KARANGMEKAR Ada v - -004 SETIAMANAH Ada v - -005 PADASUKA Ada v - -006 CIMAHI Ada v - -030 CIMAHI UTARA 001 PASIRKALIKI Ada - v -002 CIBABAT Ada v - -003 CITEUREUP Ada v - -004 CIPAGERAN Ada v -

-Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 3.2 Keberadaan Penerangan Jalan Dan Jenis Penerangan Jalan Utama Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(49)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 CIMAHI SELATAN 001 MELONG v - - -002 CIBEUREUM v - - -003 UTAMA v - - -004 LEUWIGAJAH v - - -005 CIBEBER v - - -020 CIMAHI TENGAH 001 BAROS v - - -002 CIGUGUR TENGAH v - - -003 KARANGMEKAR v - - -004 SETIAMANAH v - - -005 PADASUKA v - - -006 CIMAHI v - - -030 CIMAHI UTARA 001 PASIRKALIKI v - - -002 CIBABAT v - - -003 CITEUREUP v - - -004 CIPAGERAN v - -

-Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 3.3 Jenis Bahan Bakar Yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga Untuk Memasak Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan Gas Kota/LPG Minyak Tanah Kayu Bakar Lainnya (Batubara,

(50)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 CIMAHI SELATAN 001 MELONG v - - -002 CIBEUREUM v - - -003 UTAMA v - - -004 LEUWIGAJAH v - - -005 CIBEBER v - - -020 CIMAHI TENGAH 001 BAROS v - - -002 CIGUGUR TENGAH v - - -003 KARANGMEKAR v - - -004 SETIAMANAH v - - -005 PADASUKA v - - -006 CIMAHI v - - -030 CIMAHI UTARA 001 PASIRKALIKI v - - -002 CIBABAT v - - -003 CITEUREUP v - - -004 CIPAGERAN v - -

-Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 3.4 Tempat Buang Sampah Yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Kode Kelurahan Tempat Sampah

(51)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 CIMAHI SELATAN 001 MELONG v - - -002 CIBEUREUM v - - -003 UTAMA v - - -004 LEUWIGAJAH v - - -005 CIBEBER v - - -020 CIMAHI TENGAH 001 BAROS v - - -002 CIGUGUR TENGAH v - - -003 KARANGMEKAR v - - -004 SETIAMANAH v - - -005 PADASUKA v - - -006 CIMAHI v - - -030 CIMAHI UTARA 001 PASIRKALIKI v - - -002 CIBABAT v - - -003 CITEUREUP v - - -004 CIPAGERAN v - -

-Sumber : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Tabel 3.5 Jamban Yang Digunakan Sebagian Besar Keluarga Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(52)

Dibantaran/Tepi Sungai (Radius 10 m )

Dibawah Tegangan Tinggi (Radius 20 m) (1) (2) (3) (4) 010 CIMAHI SELATAN 389 237 001 MELONG 350 98 002 CIBEUREUM 31 139 003 UTAMA 0 0 004 LEUWIGAJAH 8 0 005 CIBEBER 0 0 020 CIMAHI TENGAH 179 79 001 BAROS 79 79 002 CIGUGUR TENGAH 28 0 003 KARANGMEKAR 37 0 004 SETIAMANAH 35 0 005 PADASUKA 0 0 006 CIMAHI 0 0 030 CIMAHI UTARA 206 326 001 PASIRKALIKI 14 15 002 CIBABAT 50 215 003 CITEUREUP 84 20 004 CIPAGERAN 58 76 KOTA CIMAHI 774 642

Sum b er : Potensi Kelurahan Kota Cim ahi Tahun 2009

Kelurahan

Jumlah Keluarga Yang Tinggal Kode

Tabel 3.6 Jum lah Keluarga Yang Tinggal Dibantaran Tepi Sungai Dan Dibawah Tegangan Tinggi Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(53)

Lokasi Bangunan Rum ah Keluarga (1) (2) (3) (4) (5) 010 CIMAHI SELATAN 39 132 470 001 MELONG 12 47 398 002 CIBEUREUM 27 85 72 003 UTAMA 0 0 0 004 LEUWIGAJAH 0 0 0 005 CIBEBER 0 0 0 020 CIMAHI TENGAH 4 111 142 001 BAROS 1 6 10 002 CIGUGUR TENGAH 0 0 0 003 KARANGMEKAR 0 0 0 004 SETIAMANAH 0 0 0 005 PADASUKA 3 105 132 006 CIMAHI 0 0 0 030 CIMAHI UTARA 6 18 31 001 PASIRKALIKI 0 0 0 002 CIBABAT 6 18 31 003 CITEUREUP 0 0 0 004 CIPAGERAN 0 0 0 KOTA CIMAHI 49 261 643

Sum b er : Potensi Kelurahan Kota Cim ahi Tahun 2009

Jum lah Pemukim an Kumuh

Kode Kelurahan

Tabel 3.7 Jumlah Lokasi, Bangunan Rum ah Dan Keluarga Yang Tinggal Di Pemukim an Kumuh Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

(54)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 010 CIMAHI SELATAN 32,568 10,795 11 132 49 160 001 MELONG 3,872 1,482 0 72 9 65 002 CIBEUREUM 14,800 3,650 11 60 0 10 003 UTAMA 3,208 1,882 0 0 17 56 004 LEUWIGAJAH 6,471 3,294 0 0 6 29 005 CIBEBER 4,217 487 0 0 17 0 020 CIMAHI TENGAH 23,967 3,754 111 0 4 387 001 BAROS 6,274 31 0 0 0 0 002 CIGUGUR TENGAH 3,253 355 100 0 0 205 003 KARANGMEKAR 3,233 158 0 0 0 21 004 SETIAMANAH 4,610 90 0 0 0 44 005 PADASUKA 4,284 2,915 11 0 4 105 006 CIMAHI 2,313 205 0 0 0 12 030 CIMAHI UTARA 24,101 3,060 175 123 59 318 001 PASIRKALIKI 3,092 110 8 0 2 60 002 CIBABAT 10,351 93 0 0 5 35 003 CITEUREUP 4,155 1,970 146 50 14 59 004 CIPAGERAN 6,503 887 21 73 38 164 KOTA CIMAHI 80,636 17,609 297 255 112 865

Sum b er : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

Bam bu Lainnya Panggung Rumah Tdk Layak Huni

Kode Kelurahan Batu/Gedung

Permanen

Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Sem i Permanen Kayu/Papan

(55)

(1) (2) (3) (4) 010 CIMAHI SELATAN 12,878 45,865 001 MELONG 3,240 13,379 002 CIBEUREUM 6,133 12,378 003 UTAMA 2,737 5,107 004 LEUWIGAJAH 593 9,207 005 CIBEBER 175 5,794 020 CIMAHI TENGAH 14,830 23,471 001 BAROS 1,772 3,734 002 CIGUGUR TENGAH 7,098 3,913 003 KARANGMEKAR 502 2,910 004 SETIAMANAH 1,807 4,391 005 PADASUKA 1,121 7,917 006 CIMAHI 2,530 606 030 CIMAHI UTARA 4,562 27,481 001 PASIRKALIKI 1,428 2,630 002 CIBABAT 1,188 9,668 003 CITEUREUP 1,198 6,738 004 CIPAGERAN 748 8,445 KOTA CIMAHI 32,270 96,817

Sum b er : Potensi Kelurahan Kota Cimahi Tahun 2009

KK Yang Ngontrak KK Yang Sudah Punya Rumah Sendiri Tabel 3.9 Jumlah KK Yang Sudah Mem iliki Dan Belum Mem iliki Rum ah

Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah RW, RT, Ketua RT, Karang Taruna Dan Anggota Karang Taruna Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009
Tabel 1.2 Jumlah Kader PKK, PDPP Dasawisma, LPM dan Posyandu Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009
Tabel  2.2 Jumlah Keluarga,  Pra KS Dan KS I Menurut Kelurahan Di Kota Cimahi Tahun 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diketahui dari gambar tersebut bahwa sampai batasan 20 derajat tidak memperlihatkan perubahan nilai TEC yang kontinyu sehingga bisa dikatakan bahwa untuk sampai batasan

Analisis dilakukan terdahap residu insektisida organofosfat didalam tanah kemudian dari hasil pengukuran residu insektisida organofosfat dan hasil perhitungan total plate count

Maka dari kenyataan yang telah terjadi, Assauri (1999) menyimpulkan bahwa pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu

Nomor urut dan judul tabel ditulis di bagian atas tabel yang dijelaskan. Nomor urut dan judul gambar ditulis di bagian atas gambar

pelayanan teleradiologi kepada rumah sakit yang diampu harus.. didukung dengan pelayanan dokter spesialis radiologi yang cukup. jumlahnya. 2) Alat PACS merupakan

Untuk membangun nilai dan jiwa Kemandirian, dalam tubuh koperasi perlu perhatian dan pembela- jaran yang sangat intens atas dua indikator, yang ber- ada pada kuadran low priority

Zaman sekarang semakin berkembang. Muncul berbagai teknologi teknologi canggih. Banyaknya konsol game yang muncul sebagai sarana bermain anak anak era modern ini. Begitu juga

6HODLQ LQIUDVWUXNWXU MDODQ GLSHUOXNDQ LQIUDVWUXNWXU WUDQVSRUWDVL VHSHUWL SHPEDQJXQDQ GHUPDJD SHQ\HEHUDQJDQ GDQ NDSDO SHQ\HEHUDQJDQ XQWXN PHQJDQJNXW ZLVDWDZDQ VHUWD NHQGDUDDQ \DQJ