• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA DI KOTA MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

SUNDARI NIM 4103121077

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Studi Implementasi Standar Penilaian Terhadap Instrumen Penilaian Yang Digunakan Oleh Guru Fisika Di Beberapa Sekolah

Menengah Atas (Sma) Di Kota Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

(5)

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua Ayahanda Syukriadi dan Ibunda tercinta Boinem yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan Bayu adikku tersayang serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Sarah, Rati, Nia, Imeh, Nining, Dwi, Priastuti, Yani, Indah, Thaufik dan Laskar 14 Muslim (Maria Sarah, Ela, Mita, Umi dan Desi) terima kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik A 2010, terima kasih atas saran-saran dan masukkannya. Terakhir penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi penyemangat bagi penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(6)

iii

STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA

S E K O L AH ME NE NG AH AT AS (S MA) DI K O T A ME DAN

Sundari ( 4103121077 ) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan guru bidang studi fisika belum memvariasikan instrumen penilaian disekolah, mengetahui bagaimana penyusunan instrumen penilaian yang biasa digunakan oleh guru fisika disekolah dan mengetahui penyebab instrumen penilaian yang disuun oleh guru fisika masih terfokus pada penilaian aspek kognitif.

Penelitian dilaksanakan di beberapa SMA di Kota Medan dengan semua SMA berstatus negeri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian diskriptif kualitatif yang menggunakan model penelitian ex post facto dengan sumber data tiga belas orang guru mata pelajaran Fisika yang ditetapkan secara purposive sampling. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling adalah pengambilan sampel dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Data yang diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Pada penelitian ini ditemukan faktor-faktor penyebab guru belum memvariasikan instrumen penilaian yang sesuai dengan standar penilaian. Faktor tersebut yaitu waktu, tidak adanya tuntutan dari sekolah, guru belum memahami penyusunan instrumen penilaian yang baik, kurangnya sosialisasi dari lembaga terkait. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 23% guru fisika menyusun instrumen penilaian sesuai dengan kaidah penyusunan instrumen penilaian yang terdapat pada BNSP, sebanyak 31% guru fisika menyusun instrumen penilaian untuk semua aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik, dan dari total sampel sumber data yang ada hanya 46% guru fisika yang memvariasikan instrumen penilaian. Kemudian peneliti menemukan penyebab instrumen penilaian yang digunakan oleh guru fisika disekolah masih terfokus pada penilaian kognitif, hal ini dikarenakan para guru menganggap bahwa penilaian aspek kognitif lebih mudah, lebih banyak sumber dalam memperolehnya dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyusunannya. Untuk itu perlu adanya peningkatan pemahaman guru baik dari internal maupun ekternal dalam penyusunan instrumen penilaian yang sesuai dengan standar penilaian pendidikan agar dapat ditrapkan dalam proses belajar mengajar.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

1.7. Definisi Operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Pengertian Pendidikan ... 7

2.2. Pengertian Evaluasi ... 7

2.3. Pengertian Penilaian ... 8

2.4. Standar Nasional Pendidikan ... 9

2.5. Standar Penilaian dalam Standar Nasional Pendidikan ... 10

2.6. Landasan Filosofis dan Yuridis Standar Penilaian ... 12

2.6.1 Landasan Filosofis ... 12

2.6.2 Landasan Yuridis... 12

2.7 Standar Penilaian Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan .. 14

2.7.1 Prinsip Penilaian menurut BSNP ... 15

2.7.2 Pedoman Penilaian oleh Pendidik ... 16

2.7.3 Standar Penilaian Oleh Satuan Pendidikan ... 20

2.8. Mekanisme dan Prosedur Penilaian Menurut BSNP ... 21

2.9. Prinsip Penilaian ... 24

2.10. Teknik Penilaian dan Instrumen Penilaian ... 25

2.10.1 Teknik Penilaian ... 25

2.10.2 Instrumen Penilaian ... 27

2.11. Tujuan Penilaian ... 32

2.12. Penelitian Kualitatif ... 32

2.12.1 Karakteristik Penelitian Kualitatif ... 33

2.12.2 Prosedur Penelitian Kualitatif ... 35

2.13. Penelitian Ex Post Facto ... 35

(8)

vii

2.13.2 Ciri-ciri Penelitian Ex Post Facto ... 36

2.13.3 Langkah-langkah Dalam Penelitian Ex Post Facto ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1. Pendekatan Penelitian ... 42

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.3. Instrumen Penelitian ... 42

3.4. Sampel Sumber Data ... 43

3.5. Teknik Pengumpulan Data... 43

3.6. Prosedur Penelitian ... 44

3.7. Teknik Analisis Data ... 44

3.7.1 Reduksi Data ... 46

3.7.2 Display Penelitian ... 46

3.7.3 Verifikasi ... 46

3.7.4 Uji Keabsahan Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1. Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

4.1.2 Karakteristik Sampel Sumber Data ... 50

4.1.3 Hasil Penelitian ... 51

4.1.3.1 Angket Wakil Kepala Sekolah ... 53

4.1.3.2 Angket Prosedur Penyusunan Instrumen Penilaian Oleh Guru Bidang Studi Fisika ... 55

4.1.3.3 Angket Pemahaman Siswa Terhadap Instrumen Penilaian yang Disusun Oleh Guru Fisika ... 57

4.1.3.4 Jumlah Guru yang Menyusun Instrumen Penilaian pada Setiap Aspek Penilaian ... 59

4.1.3.5 Angket Telaah Instrumen Penilaian Aspek Kognitif ... 60

4.1.3.6 Angket Telaah Instrumen Penilaian Aspek Afektif ... 65

4.1.3.7 Angket Telaah iIstrumen Penilaian Aspek Psikomotorik ... 72

4.1.3.8 Hubungan Kualifkasi Guru dalam Penyusunan Instrumen ... 78

4.2 Pembahasan Penelitian ... 82

4.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belum Bervariasinya Instrumen Penilaian yang Disusun oleh Guru Fisika ... 82

4.2.2 Prosedur Penyusunan Instrumen Penilaian oleh Guru Bidang Studi Fisika ... 83

4.2.3 Faktor-faktor yang Menyebabkan Instrumen Penilaian yang Disusun Guru Bidang Studi Fisika masih Terfokus pada Penilaian Kognitif ... 85

4.2.4 Keterbatasan dalam Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 86

(9)

5.2. Saran ... 86

(10)

x

Daftar Tabel

2.1 Klasifikasi Teknik Penilaian ... 28

4.1 Data umum Sampel Sumber Data ... 50

4.2 Persentase Angket Wakasek ... 53

4.3 Persentase Angeket Guru Bidang Studi Fisika ... 55

4.4 Persentase Angket Siswa ... 57

4.5 Jumlah Guru yang Menyususn Instrumen Penilaian ... 59

4.6 Angket Telaah Instrumen Penilaian Aspek Kognitif ... 60

4.7 Angket Telaah Instrumen Penilaian Aspek Afektif ... 65

(11)

Daftar Grafik

4.1 Persentase Angket Wakasek ... 54

4.2 Persentase Angeket Guru Bidang Studi Fisika ... 56

4.3 Persentase Angket Siswa ... 58

4.4 Jumlah Guru yang Menyusun Instrumen Penilaian ... 60

4.5 Persentase Telaah Instrumen Aspek Kognitif Fokus Subtansi ... 63

4.6 Persentase Telaah Instrumen Aspek Kognitif Fokus Kontruksi ... 63

4.7 Persentase Telaah Instrumen Aspek Kognitif Fokus Bahasa... 64

4.8 Persentase Telaah Instrumen Aspek Afektif Fokus Subtansi ... 69

4.9 Persentase Telaah Instrumen Aspek Afektif Fokus Kontruksi ... 69

4.10 Persentase Telaah Instrumen Aspek Afektif Fokus Bahasa ... 70

4.11 Persentase Telaah Instrumen Aspek Psikomotorik Fokus Subtansi ... 75

4.12 Persentase Telaah Instrumen Aspek Psikomotorik Fokus Kontruksi... 75

4.13 Persentase Telaah Instrumen Aspek Psikomotorik Fokus Bahasa ... 76

4.14 Jumlah Guru yang Membuat Kisi-kisi Penilaian ... 78

4.15 Jumlah Guru yang Membuat Rubrik Penilaian ... 78

4.16 Jumlah Guru yang Melakukan Uji Coba Instrumen ... 79

4.17 Jumlah Guru yang Menganalisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 79

4.18 Jumlah Guru yang Melakukan Perbaikan pada Instrumen Penilaian ... 80

4.19 Jumlah Guru yang Menyusun Instrumen Penilaian Aspek Kognitif ... 80

4.20 Jumlah Guru yang Menyusun Instrumen Penilaian Aspek Afektif ... 81

(12)

ix

Daftar Gambar

2.1 Situasi Sosial ... 34

3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.2 Prosedur Penelitian ... 44

3.3 Komponen Dalam Analisis Data (Flow Model ) ... 45

3.4 Komponen Dalam Analisis Data ... 45

3.5 Ilustrasi: Reduksi data, Display data, dan verifikasi ... 46

(13)

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Identitas Sekolah ... 90

Lampiran 2 Angket Wakil Kepala Sekolah ... 91

Lampiran 3 Biodata Guru ... 95

Lampiran 4 Angket Guru Bidang Studi Fisika ... 96

Lampiran 5 Lembar Telaah Instrumen Penilaian Kognitif ... 97

Lampiran 6 Lembar Telaah Instrumen Penilaian Afektif ... 99

Lampiran 7 Lembar Telaah Instrumen Penilaian Psikomotorik ... 101

Lampiran 8 Angket Siswa ... 103

Lampiran 9 Lembar Wawancara ... 104

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 menyebutkan: “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan undang-undang diatas secara eksplisit menegaskan bahwa fungsi utama pendidikan nasional tidak hanya mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keahlian akan tetapi pentingnya pembentukan karakter dan akhlak mulia.

Berdasarkan kebijakan pemerintah dibidang pendidikan salah satunya adalah rumusan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana-prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. PP No. 19 Passal 25 ayat 4 menyatakan bahwa kompetensi lulusan mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal ini menunjukan bahwa pembelajran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

(15)

yang dimaksud adalah aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Untuk merancang dan melaksanakan penialaian yang sesuai dengan standar penilaian, guru harus memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan yang memadai dalam penyusunan instrumen penilaian.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Untuk mengetahui sejauhmana tujuan pendidikan telah dicapai perlu dilakukan penilaian. Salah satu prinsip penilaian dalam KTSP adalah mengukur tiga ranah / aspek untuk setiap individual siswa secara adil. Ketiga ranah dimaksud adalah ranah kognitif, psikomotorik dan afektif yang akan dilaporkan kepada peserta didik dan orang tua dalam bentuk laporan hasil belajar peserta didik atau rapor (BSNP, 2006).

Salah satu kegiatan pokok dalam pendidikan di sekolah yang juga merupakan salah satu tugas utama guru dalam proses pembelajaran adalah mengadakan penilaian hasil belajar siswa. Penilaian dapat digunakan sebagai alat ukur untuk guru dan siswa dalam kaitannya dengan analisis tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Peran penting penilaian untuk guru adalah penilaian dapat dijadikan acuan dalam mencapai tujuan pembelajaran sekaligus dapat memberikan masukan tentang kondisi peserta didik sedangkan untuk siswa penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam mengikuti pelajaran (Darmayeni. dkk, 2012)

(16)

3

belajar. Perangkat penilaian yang demikian pada akhirnya dapat dijadikan sebagai acuan guru dalam pengambilan keputusan yang tepat terhadap siswa. Depdiknas (2008) dalam menyusun sebuah instrumen penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik di setiap domain ada sebelas hal yang perlu diperhatikan yaitu: (1) Menentukan spesifikasi instrumen (2) Menulis instrumen (3) Menentukan skala instrumen (4) Menentukan pedoman penskoran (5) Menelaah instrumen (6) Merakit instrumen (7) Melakukan ujicoba (8) Menganalisis hasil ujicoba (9) Memperbaiki instrumen (10) Melaksanakan pengukuran (11) Menafsirkan hasil pengukuran.

Dalam Stadar Penilaian Pendidikan meliputi perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian dan pengolahan penilaian oleh pendidik. Penilaian diperoleh melalui teknik tes maupun non-tes dari berbagai perangkat ukur maupun bentuk lainya (tes tertulis, lisan, atau kinerja) dan dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram. Penilaian hasil belajar semestinya menggunakan standar penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata pelajaran yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Instrumen yang digunakan dalam penilaian hasil belajar harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan pada standar penilaian pendidikan yaitu : subatansi, kontruksi dan tata bahasa (BSNP).

(17)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap instrumen penilaian yang digunakan guru dalam mengukur hasil belajar siswa di beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Medan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian yang digunakan belum bervariasi

2. Penyusunan instrument penilaian belum sesuai indikator yang ada di RPP 3. Penilaian yang dilakukan guru masih terfokus pada penilaian domain kognitif

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasanya permasalahan, maka perlunya dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Medan yang berakreditasi sama (Akerditasi A)

2. Penelitian ini di titik beratkan pada instrumen penilaian yang digunakan dan disusun oleh guru fisika disekolah.

3. Guru yang akan diteliti berdasarkan kualifikasi yaitu sertifikasi, golongan dan lama bekerja.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut :

1. Apakah penyebab instrumen penilaian yang digunakan oleh guru belum bervariasi ?

(18)

5

3. Apakah penyebab instrumen penilaian yang disusun oleh guru masih terfokus pada penilaian aspek kognitif ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi guru dalam menentukan jenis instrumen penilaian

2. Mengetahui prosedur penyusunan instrumen penilaian yang digunakan guru fisika disekolah

3. Mengetahui penyebab instrumen penilaian yang disusun oleh guru masih terfokus pada penilaian aspek kognitif

1.6. Manfaat Penelitian

1. Menambah informasi dan memperluas wawasan peneliti tentang penilaian 2. Menjadi motivasi dan referensi bagi guru-guru dalam melakukan proses

penilaian yang lebih baik

3. Pedoman penelitian bagi peneliti selanjutnya

1.7. Definisi Operasional

1. Instrumen : Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar peserta didik Dalam penelitian ini, instrumen yang dimaksud adalah perangkat penilaian yang digunaka oleh guru

2. Penelitian Kualitatif : Merupakan penelitian yang bersifat deskriptif untuk memaparkan suatu fenomena atau suatu gejala

(19)

4. Penelitian ex post facto : penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian

(20)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan sampel sumber data belum bervariasi dalam menyusun instrumen penilaian yaitu waktu, tidak adanya tuntutan atau keharusan dari pihak seolah dalam memvariasikan jenis instrumen penilaian, kurangnya pemahaman dalam penyusunan instrumen penilaian, kurangnya sosialisai dari lembaga yang terkait.

2. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 23% guru fisika menyusun instrumen penilaian sesuai dengan kaidah penyusunan instrumen penilaian yang terdapat pada BNSP, sebanyak 31% guru fisika menyusun instrumen penilaian untuk semua aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik, dan dari total sampel sumber data yang ada hanya 46% guru fisika yang memvariasikan instrumen penilaian.

3. Penyebab instrumen penilaian yang disusun oleh guru fisika masih terfokus pada aspek kognitif, hal ini disebabkan oleh tingkat kemudahan, sumber yang lebih banyak, efisiensi waktu

5.2Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah:

1. Perlunya peningkatan pemahaman guru baik dari internal maupun ekternal dalam pelaksanaan standar penilaian pendidikan

2. Perlunya sosialisasi yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga khusus untuk melatih guru dalam melaksanakan penilaian yang baik dan benar 3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin mencoba penelitian sejenis topik

(21)
(22)

88

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. 2008. Learning to Teach Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya. Arifin, Z. 2012. Evaluasi Pembelajaran Edisi Revisi. Bandung: P.T Remaja

Rosdakarya.

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Ary, Donal. (1982). Pengantar Penelitian Dalam Kependidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

BNSP. 2010. http://PENILAIAN_STANDAR_BSNP.Pdf- [19 Januari 2014]

BNSP. 2012. http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=245/htm [Februari 2014] Dantes, N. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Darmayeni, dkk. 2012. Analisis Tingkat Keterlaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Pada Mata Pelajaran Ipa Fisika Kelas VII SMP Negeri Pekanbaru. Pekanbaru: UNRI.

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional, Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Departemen Pendidikan Nasional, Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Kognitif. Jakarta: Direktorat Jenderal Mana-jemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat PenilaianAfektif . Jakarta: Direktorat Jenderal Mana-jemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotorik. Jakarta: Direktorat Jenderal Mana-jemen Pendidikan Dasar dan Menengah

(23)

Hamad, I. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran. http://IndonesiaEducationStrategicplan/2010-2014.pdf

Info Skripsi. http://www.infoskripsi.com/Theory/Metode-Penelitian-Pendidikan.html [Maret 2014]

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Mudyahardjo, R. 2008. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya.

Muleong, L. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya.

Nadhifah, I. N. 2012. Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif Dan Karakter Pada Pemebelajaran Fisika Untuk Sekolah Menengah Atas. Skripsi FMIPA, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Nurjannah, S. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotorik IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII Semester I. Skripsi FMIPA, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Pasaribu, R. 2012. Studi Implementasi Guru Dalam Melaksanakan Standar Penilaian Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) Se-Kota Medan. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharno. 2008. Manajemen Pendidikan (Sebuah Pengantar Bagi Para Calon Guru). Surakarta: UNS Press.

Susilawati, S. 2009. TESIS: Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan Terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri di Kota Medan. Medan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan segala karunia dan rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Etanol Propolis terhadap Derajat Inflamasi

Namun gangguan kesehatan ini belum dapat dikatakan karena pajanan Hg atau As, karena masih banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam desain

Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan (pemegang usaha waralaba di wilayah Tembalang), berupa data

Uji F-statistik digunakan untuk menguji, Analisis regresi untuk mengetahui pengaruh factor Marketing Mix (Product, Place, Promotion, Price) terhadap keputusan masuk STIE

Pada penjelasan permasalahan, kajian-teori-dan hasil perhitungan yang-telah dipaparkan, maka-penelitian-ini diambil kesimpulannya diantaranya (1) Profitabilitas mampu

abo ve, the translator added the word “rapuh”, as on the table 3.3 to make the sentences clearer about the resemblance, and the translator did not change the image to keep the

pembelajaran IPA karena model ini memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut. 1) Model pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan motivasi siswa dalam

Reformasi birokrasi yang terdiri dari 4 dimensi yaitu penataan kelembagaan, penataan ketata- laksanaan, penataan sumberdaya pegawai dan akuntabilitas termasuk katagori