• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROFIL BMT SM NU CABANG KESESI. produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROFIL BMT SM NU CABANG KESESI. produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB III

PROFIL BMT SM NU CABANG KESESI

A. Gambaran Umum

1. Sejarah berdirinya BMT SM NU

BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan konsep Baitul Maal Tamwil. Kegiatan BMT mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha mikro, antara lain mendorong kegiatan ekonominya. Sedangkan kegiatan baitul maal wat tamwil, menerima titipan BAZ dari dana zakat, infak dan shodaqoh dan menjalankannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

Sejarah telah mencatat, peran Nahdatul Ulama dalam proses kemerdekaan RI, penumpasan PKI dan komitmen untuk tetap setia kepada NKRI serta Pancasila sebagai asas organisasi adalah sebagai bukti bahwa Nahdatul Ulama mengambil posisi penting untuk ikut serta mengantarkan bangsa Indonesia menuju Negara yang adil dan makmur berkeadilan. Di samping bahwa sejak Nahdatul Ulama kembali ke Khittah 1926, kiprah Nahdatul Ulama secara organisasi maupun individu warga nahdliyyin tidak perlu diragukan lagi.

Demikian halnya dengan Nahdatul Ulama Kota Pekalongan, peran serta terhadap kemajuan bangsa khususnya masyarakat Pekalongan dapat dilihat dari semangat para pejuang NU di bidang

(2)

pendidikan, sosial dan dakwah, adalah bukti bahwa warga nahdliyyin yang terkenal dengan kaum sarungan, tidak mau ketinggalan dalam ikut serta membangun bangsa. Akan tetapi sebagaimana lazimnya organisasi kemasyarakatan pada umumnya, NU dihantui bahaya laten yang selalu mengalami kesulitan penggalan dana untuk menjalankan program-program organisasi, sehingga sering didapatkan, banyaknya program-program tidak dapat dilaksanankan karena ketiadaan dana. Bahkan yang lebih ekstrim lagi banyak organsasi kemasyarakatan pada mandul gara-gara tidak punya sumber dana tetap.

Inilah yang mendasari beberapa orang yang aktif sebagai pengurus Cabang NU Kota Pekalongan pada periode 2002-2007 merintis usaha bersama berdirinya koperasi Nahdlatut Tujjar melalui unit usaha simpan pinjam syariah BMT SM NU. Rintisan yang dipelopori oleh lima orang yakni: H. Abu Almafachir, H. Ahmad Rofiq, H. Sulaiman dan Much. Ngisom Cholil. Kini telah berkembang cukup pesat dan Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan secara rutin setiap bulan telah menerima hasilnya dan program-program organisasi dapat berjalan sesuai amanat konferensi. Meskipun perhatian ini belum terlalu besar bagi organisasi Nahdlatul Ulama, akan tetapi paling tidak BMT SM NU Kota Pekalongan telah memberikan kontribusi nyata kepada Jam’iyyah Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan maupun NU dimana cabang BMT SM NU berada.

(3)

BMT Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama yang didirikan tanggal 29 Agustus 2004 dengan modal sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta) yang diperoleh dari pendirinya. Diharapkan dapat menjadi lembaga milik semua warga Nahdliyyin, menjadi pendukung kegiatan ekonomi masyarakat bawah / asyarakat kecil NU dengan berlandaskan sistem syariah Islam. BMT SM NU Pekalongan merupakan unit usaha simpan pinjam syariah dan perdagangan riil yang berbadan hukum Koperasi Serba Usaha (KSU) Nahdlatut Tujjar nomor: 180/135/ 2004 Tanggal 1 Oktober 2004 di bawah naungan Departemen Koperasi dan UKM. Jadi BMT SM NU Kota Pekalongan merupakan koperasi yang menggunakan sistem bagi hasil. BMT SM NU telah memiliki 14 kantor cabang, yaitu:

a. Kantor kas BMT SM NU Pekalongan, area Gedung ASWAJA Jl. Siwijaya

b. Kantor kas BMT SM NU Kradenan, Jl.Urip Sumoharjo No. 230 Kradenan

c. Kantor kas BMT SM NU Siwalan, Jalan Raya Rembun d/a SMP Islam Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan.

d. Kantor kas BMT SM NU Sragi, Jalan Raya Purwodadi, Sragi Kabupaten Pekalongan.

e. Kantor kas BMT SM NU Pemalang, Jl. Jendral Sudirman Timur Pemalang.

(4)

g. Kantor kas BMT SM NU Bojong, Jalan Raya Babalan Kidul (Kantor MWC NU Bojong).

h. Kantor kas BMT SM NU Comal, Jalan Raya Jend Sudirman Timur No. 8 Comal.

i. Kantor kas BMT SM NU YKPI Comal, Jl. Raya Sidorejo / SMK Nuasantara 1 Comal.

j. Kantor kas BMT SM NU Batang, Jl. Gaja Mada No. 163 Proyonanggan Selatan.

k. Kantor kas BMT SM NU Warungasem, Jl. Gapuro No. 7 Warungasem.

l. Kantor kas BMT SM NU Kedungwuni, Jl. Raya Gembong Kedungwuni.

m. Kantor kas BMT SM NU Wiradesa, Jl. May.Jend. Sutoyo No. 534. n. Kantor kas BMT SM NU Kajen, Jl. Diponegoro No. 450 Kajen.

BMT SM NU Kesesi merupakan cabang dari BMT SM NU Pekalongan. BMT SM NU Kantor cabang Kesesi yang bertempat di jl. raya Kesesi No. 518 B kode pos 51162 telp (0285)448 3312, dengan kepala cabang Bapak Mutamakin S.Pd.i . BMT SM NU Kesesi adalah singkatan Baitul Wattamwil Syirkah Mu’amanah Nahdlahtul Ulama. BMT SM NU NU Kesesi ini didirikan pada tanggal 9 maret 2008, yang merupakan bagian dari koperasi serba usaha Nahdlatuttujar.

BMT SM NU Kesesi adalah salah satu lembaga yang bergerak di bidang simpan pinjam, dimana BMT menghimpun dana dari masyarakat

(5)

yang berbentuk tabungan kemudian di salurkan kepada masyarakat yang berbentuk kredit atau pembiayaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat dalam bidang ekonomi.

BMT SM NU Kesesi merupakan salah satu dari 14 kantor BMT SM NU kota Pekalongan yang merupakan unit usaha simpanan syariah dan perdagangan sector riil yang berbadan hukum koperasi serba usaha (KSU) Nahdlatut tujar Nomor : 180/135/2004 tanggal 1 Oktober 2004 di bawah naungan Departemen Koperasi dan UKM.

2. Visi dan Misi a. Visi

Menjadikan BMT SM NU sebagai lembaga keuangan syari’ah yang handal untuk menghasilkan keuntungan dengan menepis riba menuai pahala dan memberikan laba.

b. Misi

1) Meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat, nasabah mitra usaha, karyawan dan pemegang saham.

2) Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan usaha pengusaha kecil dan membina kepedulian aghniya kepada dhu’afa secara terpadu dan berkesinambungan. 3) Menyelenggarakan berbagai progam tabungan dan pembiayaan

dan kegiatan lain yang mendukung dengan tingkat kepuasan maksimal bagi nasabah dan mitra usaha.

(6)

3. Tujuan

1) Menghimpun dana melalui zakat, infaq, shadaqah dan sejenisnya untuk di salurkan kepada yang berhak.

2) Menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana melalui tabungan dan deposito sesuai dengan prinsip syari’ah berdasarkan ketentuan yang berlaku ( baitul tamwil).

3) Menuai pahala, prinsip tolong menolong sesama muslim dengan tetap berpedoman pada prinsip perbankan syari’ah atas dasar keikhlasan kedua belah pihak.

4) Membagi laba, prinsip yang di kembangkan BMT SM NU adalah saling memberi keuntungan antara pihak BMT dengan penabung, Deposan maupun kreditur.

B. Produk dan Pelayanan BMT SM NU Kesesi

1. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan BMT SM NU Kesesi

Cara–cara perolehan dana di BMT SM NU, antara lain dari penghimpunan dana melalui produk – produk :

a. Simpanan

1) Simpanan Mudharabah

Simpanan mudharabah yaitu simpanan yang di lakukan oleh pemilik dana (shaibul maal) pada BMT yang akan mendapatkan bagi hasil yang sesuai dengan kesepakatan di muka berdasarkan presentase Pendapatan BMT pada setiap bulannya.

(7)

Bila terjadi kerugian, akan di tutupi dari keuntungan dari sisi yang lain bila dimungkinkan, bilamana tidak, maka pengelola akan menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbalan kerja.

a) Simpanan Berguna (SIGUN) adalah simpanan anggota / calon anggota yang di lakuklan setiap saat dan dapat di ambil kapan saja di saat kantor di buka.

b) Simpanan Pendidikan (SIDIK) adalah simpanan angota /calon anggota untuk persiapan dana pendidikan yang di setor setiap saat dan dapat diambil saat akan melanjtkan pendidikan.

c) Simpanan Hari Raya (SIHARFI) adalah simpanan angota /calon anggota untuk persiapan lebaran di setor setiap minggu dan dapat di ambil 10 hari sebelum lebaran.

d) Simpanan (SIQOHWAL) adalah simpanan anggota /calon anggota untuk persiapan aqiqah atau qurban di setor setiap setiap saat dan dapat di ambil 10 hari sebelum aqiqah atau qurban tiba.

e) Simpanan Berjangka (DEPOSITO) adalah simpanan anggota /calon anggota yang simpananya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu.

(8)

2) Simpanan Wadiah

Simpanan wadiah adalah titipan dari pemilik dana kepada BMT untuk di kelola atas seijinya. Dimana BMT sebagai penerima amanah, wajib menjaga keuntungan dana keselamatan nilai nominal yang di titipkan, pemilik dana tidak dapat mendapat bagi hasil, dan titipan dapat di ambil setiap saat. Yang termasuk simpana wadiah yaitu tabungan wisata religi adalah simpanan anggota / calon anggota yang disetor setiap bulan dan hanya dapat diambil setelah akhir periode 24 bulan secara utuh dan akan mendapatkan bonus wisata ziarah (religi). Selain itu simpanan wadiah juga dapat menerima titipan untuk biaya perjalanan ibadah haji / umroh.

b. Pembiayaan

Sedangkan produk–produk penyaluran dana yang ada di BMT SM NU anatara lain :

1) Mudharabah adalah perjanjian antar pemilik dana dengan pengelola dana yang keuntungannya bagi menurut raiso/nasabah yang telah disepakati dimuka dan bila terjadi kerugian,akan ditutup dari keuntungan dari sisi yang lain bila dimungkinkan, bilamana tidak, maka pengelola akan menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbalan kerja.

2) Musyarakan adalah perjanjian kerjasama antar anggota dalam BMT, dimana modal dari kedua belah pihak digabungkan untuk

(9)

usaha tertentu yang akan dijalankan oleh anggota dan BMT, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan bersama.

3) Bai’ Bit Taqsithl, adalah peoses jual beli dimana BMT membayar barang yang dibutuhkan kemudian dijual kepada pembeli dengan membayar herga yang disepakati untuk dibayar secara angsuran. 4) Bai’ Bitsaman Ajil, adalah peoses jual beli dimana BMT

membayar barang yang dibutuhkan kemudian dijual kepada pembeli dengan membayar herga yang disepakati untuk dibayar secara tunai.

5) Qordhul Hasan, adalah pembiayaan kebijakan / lunak, dimana anggota yang menerimannya dikenakan membayar pokoknya saja tanpa bagi hasil.

2. Manajemen Rekruitment, Pengembangan SDM, Pembinaan Karier,

Reward and Punishment Pegawai

a. Manajemen Rekruitmen BMT SM UN Kesesi

Rekruitmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan bagian-bagian yang dibutuhkan. Dalam merekrut tenaga kerja BMT SM NU Pekalongan melaksanakan proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis untuk menjamin calon karyawan adalah calon yang tepat.

(10)

Sebagai Lembaga Keuangan Syariah berbasis Nahdlatul Ulama, BMT SM NU tidak lepas dari basik dan budaya yang berkembang di Nahdlatul Ulama, yakni pola yang menggunakan paham Ahlu Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perilaku dan budaya lingkungan BMT SM NU. Hal ini dapat di lihat dalam proses, pelaksanaan hingga evaluasi kerja seluruh aktivitas di lingkungan BMT SM NU. Dengan pola ini diharapkan akan memperoleh hasil kerja yang maksimal para nasabah. Sehingga seluruh para pengelola baik pengurus maupun karyawan dapat bekerja secara professional dan amanah dalam menjalankan tugas.

Usaha-usaha sistematis yang dilakukan oleh BMT SM NU tersebut antara lain:

1) Pemanggilan 2) Tes tertulis 3) Tes wawancara 4) Tes komputer 5) Psycho Test 6) On Job Training 7) Percobaan

(11)

b. Manajemen Pengembangan SDM

Manajemen pengembangan SDM bertujuan untuk menyiapkan para pegawai agar siap memangku jabatan yang akan datang. Pengembangan SDM yang dilakukan BMT SM NU Pekalongan adalah mendapatkan pelatihan-pelatihan bagi karyawan yang difasilitasi oleh pengurus BMT SM NU Pekalongan sendiri dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pengurus koperasi cabang Pekalongan. Pelatihan-pelatihan tersebut bersifat kontemporer.

Untuk memenuhi standar SDM sebagaimana lembaga keuangan syari’ah pada umumnya, maka pengurus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Karyawan minimal berpendidikan D3 untuk keahlian dan S1 untuk umum.

2) Bagi yang sudah terlanjur diterima dengan lulusan SMA, pengurus memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi.

3) Diprioritaskan memiliki keahlian di bidang akuntansi maupun manajemen

4) Setiap karyawan mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselanggarakan oleh Lembaga Perbankan umum maupun Syari’ah

(12)

5) Setiap karyawan mendapat kesempatan meraih jenjang lebih tinggi berdasarkan prestasi, dedikasi, pengabdian ,loyalitas dan tidak tercela (PDPLT)

6) Khusus bagi karyawan magang tidak mendapat honor standar UMR/UMK.

Disamping beberapa hal tersebut di atas, pengurus BMT SM NU Pekalongan juga melakukan langkah-langkah pembinaan secara berkala dalam hal:

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan BMT SM NU

2) Penambahan pengetahuan di bidang akad kredit syari’ah, jual beli cek ,akuntasi, dan mengatasi kredit macet dan lain-lain. c. Pembinaan Karier, Reward dan Punishment Karyawan

Untuk membangun potensi yang dimiliki karyawan, BMT SM NU memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan, karena pada dasarnya setiap karyawan disyaratkan memiliki keterampilan / kemampuan sesuai dengan keperluan untuk melaksanakan pekerjaannya, pendidikan, pelatihan pengembangan karyawan tersebut akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Konsep dasar perencanaan karier adalah:

1) Karier sebagai suatu urusan promosi atau transfer ke jabatan-jabatan yang lebih besar tanggung jawabnya atau lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang.

(13)

2) Karier sebagai petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematis dan jelas.

3) Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang atas serangkaian posisi yang di pegang selama kehidupan kerja.

Pelaksanaan pembinaan karier yang dilakukan BMT SM NU Pekalongan adalah sesuai dengan kebijakan manajemen terutama oleh para pengelola. Jenjang karier yang dilakukan BMT SM NU Pekalongan biasanya dengan pengangkatan sebagai asisten manajer.

Selain memberikan pembinaan karier, BMT SM NU juga memberikan reward. Reward merupakan pemberian penghargaan kepada karyawan yang berdedikasi, loyal dan mempunyai prestasi yang luar biasa yang patut diteladani oleh karyawan lainnya. pemberian reward bagi karyawan yang melakukan kerja lembur berupa tambahan gaji, yang dimaksud dengan kerja lembur disini adalah kerja yang ditentukan dan atau pada hari-hari libur resmi. Kerja lembur dilaksanakan atas perintah lembur dari atasan langsung ke karyawan, yang disetujui oleh pengurus, berdasarkan adanya kebutuhan dan tuntutan pekerjaan yang mendesak dan segera diselesaikan.

Selain reward, di BMT SM NU juga memberikan tindakan disiplin bagi karyawan yang melanggar peraturan (Punishement). Punishement adalah sanksi yang diberikan kepada pegawai yang melanggar tindakan kedisiplinan dan hal-hal yang merugikan

(14)

perusahaan. Adapun macam-macam tindakan-tindakann disiplin adalah:

1) Peringatan lisan

2) Peringatan tertulis/surat peringatan 3) Surat peringatan pertama (I) 4) Surat peringatan kedua (II) 5) Surat peringatan ketiga (III) 6) Skorsing

7) Pemutusan hubungan kerja

Perbuatan yang dikenai tindakan disiplin antara lain :

1) Secara garis beasar, tindakan disiplin dapat dilakukan perusahaan pada karyawan disebabkan semua atau satu dari hal-hal berikut : a) Menunjukan hasil kerja yang kurang / tidak memuaskan b) Melakukan pelanggaran

2) Kesalahan/pelanggaran yang dapat dikenakan tindakan disiplin pemberian surat peringatan antara lain:

a) Sering terlambat datang ke tempat kerja

b) Sering mendahului waktu yang telah ditentukan c) Mangkir

d) Menolak perintah lembur

e) Menggunakan waktu kerja dan atau fasilitas dan peralatan perusahaan untuk kepentingan sendiri

(15)

3) Kesalahan/pelanggaran yang dapat dikenakan tindakan disiplin pemberian surat peringatan yang bersifat ”Terakhir”

a) Tiga kali berturut-turut menolak menaati perintah atau penugasan yang layak sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan

b) Dengan sangaja atau karena lalai mengakibatkan dirinya dalam keadaan demikian sehingga ia tidak dapat menjalankan kewajiban/pekerjaan yang diberikan kepadanya

c) Mengakibatkan petunjuk-petunjuk atau peringatan untuk memperbaiki pekerjaan

d) Tidak cukup melakukan pekerjaan meski sudah dicoba dibanding tugas yang ada

e) Melakukan kewajiban secara srampangan

f) Tidak mematuhi ketentuan-ketentuan keslamatan kerja

g) Berulangkali melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan

4) Kesalahan/pelanggaran berat yang dapat dikenakan tindakan disiplin pemutusan hubungan kerja :

a) Pada saat perjanjian kerja diadakan memberikan keterangan palsu atau yang di palsukan

b) Minum – minuman keras, mabuk, membawa, menyimpan dan menyalahkan obat terlarang/ narkotika dan sejenisnya

(16)

c) Melakukan perbuatan asusila dilingkungan perusahaan tempat kerja. Termasuk disini adalah bermain judi, menjalankan perjudian dalam bentuk apapun, bertengkar / berkelahi dengan sesama karyawan di dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan dan perbuatan asusila lainya yang mengganggu lingkungan kerja. d) Melakukan perbuatan yang bertentanggan dengan hukum,

termasuk pencurian , memperdagangkan barang terlarang, atau kejahatan yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak pantas lagi mendapatkan kepercayaan dari perusahan.

e) Menerima sogokan/ suap dalam bentuk uang atau barang yang secara langsung mengakibatkan kerugian terhadap kepentingan perusahaan atau nama baik perusahaan.

f) Melakukan penghinaan. mengancaman, penganiayaan kepada pemimpin perusahaan, atasan, rekan kerja, bawahan, dan atau kepada keluarga mereka

g) Membunjuk pemimpin perusahaan, atasan, reka kerja, bawahan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan

h) Dengan sengaja atau karena kecerobohan merusak atau membiarkan diri atau teman kerja dalam keadaan bahaya

(17)

i) Membongkar/ membocorkan rahasia dan mencemarkan nama bai perusahaan, pemimpin perusahaan atau keluarganya yang seharusnya dirahasiakan

j) Melakukan perkelaihan/pemukulan antar teman atau dengan pengurus.

3. Sistem Layanan Jasa di BMT SM NU

Sistem yang dimiliki BMT SM NU dalam melayani nasabahnya pada bagian marketing adalah adanya sistem “jemput bola”, yaitu bagian marketing mendatangi nasabah-nasabah yang akan melakukan transaksi baik simpanan maupun penarikan, selain itu bagian marketing dalam merekrut nasabah juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam tabungan siswa.

Sedangkan yang dimiliki pada bagian teller dan accounting adalah adanya rekap manual disamping adanya rekap dengan sistem komputerisasi, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat secara langsung diketahui. Peningkatan kualitas pelayanan juga dilakukan melalui peningkatan sumber daya manusia yang langsung berhubungan dengan nasabah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan pada semua karyawan, khususnya pada petugas lapangan yang merupakan ujung tombak BMT SM NU Pusat Pekalongan di grada depan langsung berhubungan dengan nasabah.

Referensi

Dokumen terkait

 Strength : - memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kepada anak-anak, pemuda, dan warga dusun Butoh kidul. - Hadiah dan penghargaan yang diberikan diharapkan

perusahaan melalui laporan akhir ini dengan menggunakan judul “Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan Di Lingkungan Kerja PDAM Tirta Musi Unit Pelayanan KM.. 1.2

Maklumat yang diperuntukkan di sini mungkin tidak mengambil kira kesan disebabkan keperluan peraturan tambahan (contohnya, untuk bahan memenuhi definisi sesuatu buangan merbahaya

Fitur aplikasi yang terdapat dalam aplikasi Kabusaki ini adalah menu pencarian yang di dalamnya terdapat berbagai tombol yang dapat digunakan untuk mencari informasi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kadar karbohidrat dari tujuh makanan yang sering dikonsumsi siswa obesitas di SMA Negeri 4 Pekanbaru dapat

Hasil penelitian untuk jumlah tunas menunjukkan bahwa eksplan pada media ½ MS dengan konsentrasi BAP 2,5 ppm mengalami peningkatan pada semua umur pengamatan dan

68 | Efektivitas Penggunaan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Pengetahuan Konseptual Peserta Didik Pada Materi Mitigasi Bencana Alam tersebut maka yang