• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

CARA-CARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

Pembelajaran matematika yang baik menuntut penggunaan metode-metode pembelajaran yang bervariasi. Hal ini masuk dalam logika, karena suatu topik matematika, kadang-kadang dapat diajarkan secara lebih baik hanya dengan metode tertentu. Jika guru matematika hanya menggunakan satu jenis metode mengajar, maka akan membuat para siswa menjadi lebih cepat bosan atau jemu terhadap pesan yang disajikan. Terdapat banyak metode pembelajaran matematika di Sekolah Dasar yang digunakan antara lain :

1. MetodeEkspositori

Metode ekspositori sering disebut dengan metode ceramah, guru menjelaskan dan menyampaikan informasi, pesan atau konsep kepada siswa. David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.

Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna (tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) meng utamakan antara lain kepada pengertian daripada kepada caranvil menyelesaikan soal, maka pada tahun enampuiuhan metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan permainan.

Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna. Sebaiknya. metode baru se¬perti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya itu : dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat ngawur. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai. Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode: pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis; mengajarkan materi yang berguna bagi menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan ketrampilan dasar pada umumnya.

Ausubel membedakan :

a. Belajar menerima (reception learning),materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk akhir

(2)

Ia juga membedakan antara :

a. Belajar menghafal (rote learning)

b. Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya nomor dua

Langkah-langkah pembelajaran ekspositor : a. Tahap persiapan

 Sebelum menjelaskan dan menyampaikan pesan atau konsep,guru menulisakan konsep

 Guru menuliskan topik

 Menginformasikan tujuan pembelajaran

 Menyampaiakan dan mengulas materi prasyarat  Serta memotivasi siswa

b. Penyajian

 Guru menjelaskan dan menyajikan pesan atau konsep kepada para siswa secara lisan dan tuliasan

 Penggunaan bahasa  Intonasi suara

 Menggunakan kemampuan guru untuk menjaga agar suasana kelas tetap hidup dan menyenangkan

c. Korelasi

Tahap korelasi adalah langkah yang di lakukan untuk memberiakan makna terhadap materi pelajaran baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang setalah di miliki siswa maupun makna untuk meningkatkan kualitas memampuan berfikir dan kemapuan motorik siswa

d. Menyimpulkan

Menyimpulkan adalah tahap untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah di sajikan.melalui langkah ini siswa dapat mengambil inti sari adari proses penyajian.

e. Mengaplikasikan

(3)

antanya,dengan membuat tugas,serta dengan memberi test materi yang telah di ajar kan.

Ada hal yang harus diperhatiakan dalam metode ini yaitu konsep disajikan secara lisan atau verbal serta pembelajaran yang terarah, terpusat, atau terorientasi pada guru.

Kelebiahan Metode Ekspositori

 Dengan metode ini guru dapat mengontrol urutan atau keluasan pelajaran dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yag telah di ajarkan

 Metode pembelajaran Ekspositori di anggap sangat efektif apabiala materi pelajaran yang harus di kuasau cukup luas sementari waktu yang di miliki terbatas

 melalui strategi pembelajaran ini selain siswa dapat mendengar penuturan suatu materi pelajaran,juga sekaligus siswa bisa meliahat atau mengonservasi (melalui pelaksanan demondterasi)

 Metode ini bisa di gunakan ubtu jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

Kelemahan Metode Ekspositori

 Metode ini hanya mungkin dapat di lakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik

 Metode ini tidak mungkin dapat melayanio perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar siswa

 Metode ini sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam kemampuan sosialisasi, hubungan inter persoanal serta kemampuan berfikir kritis  Keberhasialan metode pembelajaran eskpositori sangat tergantung

kepada apa yang di miliki guru seperti persiapan,pengetahuan,rasa percaya diri,kemampuan mengelola kelas dll.

 Pengetahuan yang di miliki siswa akan terbatas pada apa yang di berikan guru.mengingat gaya komunikasi metode ini lebih banyak terjadi satu arah.

2. MetodePenemuan

(4)

memakan waktu lama, karena kegiatan ini mengembangkan konsep maupun ketrampilan matematika dan kaitannya dengan pemecahan masalah maupun ketrampilan matematika dan kaitannya dengan pemecahan masalah. Metode penemuan atau pengajaran penemuan dapat di bagi menjadi dua jenis :

a. Penemuan murni

Penemuan murni,pelajaran terfokus pada siswa dan tidak terokus pada siswa dan tidak terfokus pada siswa dan tidak terfokus pada guru.Siswa lah yang menentukan tujuan dan pengalaman bejar yang di ingin kan,guru hanya memberi masalah dan situasi belajar kepada siswa.Siswa mengkaji fakta dan relasi yang terdapat pada masalah itu dan menarik kesimpulan dari apa yang siswa temukan.Kegiatan ini hampir tidak mendapat bimbingan guru.penemuan murni biasanya di lakuakan pada kelas yang pandai.

b. Penemuan Terbimbing

Pada pengajaran dalam penemuan ini guru mengarahkan tentang materi pelajaran.Bent Bimbingan yang di berikan guru dapat berupa petunjuk,arahan,pertanyaan atau dialog,sehingga diharap kan siswa dapat menyimpulkan sesuai dengan rancangan guru. Kesimpulan yang harus di temukan oleh siswa harus dirancang secara jelas oleh guru.pada pengajaran dengan merode penemuan siswa harus benear-benar aktif dalam balajar menemukan sendiri bahan yang di pelajarinya.

Adapun peranan siswa dan guru di dalam metode penemuan menurut Setiawan (2010:33) adalah sebagai berikut :

Metode Peranan Guru Peranan Siswa

Penemuan Murni – Sebagai sumber – Tidak berbuat

Mendefinisikan, memecahkan masalah Sedikit Bimbingan Menyatakan persoalan Menemukan pemecahan

Banyak Bimbingan – Menyatakan persoalan – Memberikan bimbngan

Mengikuti petunjuk Menemukan penyelesaian

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa, metode penemuan terbimbing adalah suatu metode pembelajaran yang dalam pelaksanaannya guru memperkenankan siswanya untuk berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum yang diinginkan dengan bimbingan dan petunjuk dari guru.

(5)

a. Tahap pertama dalah diskusi.pada tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk di diskusikan secara bersama-sama sebelum lembar kerja siswa diberikan kepada siswa.

b. Tahap kedua proses.pada tahap ini siswa mengadakan kegiatan laboraturium sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam lembar kerja siswa guna membuktikan sekaligus menemukan konsep yang sesuai dengan konsep yang benar.

c. Tahap ketiga merupakan tahap pemecahan masalah.setelah mengadakan kegiatan laboraturium siswa di minta untuk membandingkan hasil diskusi sebelum kegiatan laboraturium dengan hasil setelah laboraturium sesuai dengan lembaran kerja siswa hingga menemukan konsep yang benar tentang masalah yang ingin dipecahakan.

Kelebihan penemuan terbimbing

 Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang di sajikan.

 Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inqury(mencari-temukan)

 Mendukung kemampuan problem solving siswa

 Memberikan wahana interaksi antara siswa,maupun siswa dengan guru,dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

 Materi yang di pelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan tahan lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya.

Kelemahan

 Untuk materi tertentu,waktu yang tersita lebih lama.

 Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.di lapangan beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan metode ceramah.

 Tidak demua topik cocok disampaikan dengan metode ini.umumnya topik-topik yang berhubungan dangan prinsip dapat dikembangkan dengan metode penemuan terbimbing.

(6)

Metode laboratori merupakan metode mengajar yang orientasi kegiatannya didasarkan atas percobaan dan penyelidikan dengan objek-objek fisik. Siswa melakukan penyelidikan individual, berpasangan atau berkelompok dengan menggunakan benda-benda yang dapat dimanipulasi.

Didalam metode ekspositori guru menggunakan teknik aturan yang merupakan proses mengajar dimana guru mengemukakan aturan-aturan, hukum, prosedur atau rumus tertentu untuk diikuti siswa. Teknik ini hampir sama dengan teknik definisi dan contoh. Teknik kedua yang digunakan adalah teknik analisis yang merupakan suatu proses mengajar dimana guru berusaha memilah-milah atau menguraikan suatu konsep k edalam langkah-langkah tertentu.

Tujuan Penggunaan Metode Laboratori

Mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sebdiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.Debgan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori yang sedang dipelajarinya.Metode ini juga memberi pemahaman kepada siswa dalam bidang kognitif,afektif,dan psikomotor.serta membimbing siswa untuk menemukan fakta-fakta dalam matematika serta mengaplikasikan pengetahuaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan Metode Laboratori

 Anak didik dapat aktif mengambil bagian berbuat untuk diri sendiri.ia tidak hanya melihat orang lain menyelesaikan suatu eksperimen,tetapi juga dengan berbuat sendiri ia memperoleh kepandaian-keoandaian yang diperlukan.

 Ia mendapatkan kesempatan yang sebesar-besarnyauntuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.

 Siswa dapat memperoleh fakta-fakta yang jelas

 Memupuk percaya diri

 Memupuk keberanian untuk berbuat

 Memupuk kemampuan untuk menerapkan matematiaka dalam kehidupannya.

(7)

 Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan

 Jika percobaan memerlukan jamgka waktu yang lama,ia harus menanti untuk melanjutkan pelajaran

 Kurangnya persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan di dalam melakukan percobaan

 Tidak semua topic dapat di ajarkan dengan metode ini.

 Memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit

 Memerlukan perencanaan yang rumit dan matang dari guru yang akan mengajar

Prosedur-prosedur dalam metode laboratori adalah :

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan percobaan, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui percobaan

b. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan

Alat itu bisa berupa alat peraga yang digunakan dalam pengajaran. Alat peraga pengajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pelajaran yang banyak menggunakan verbalisme tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau senang karena meraka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Belajar akan lebih efektif jika dibantu alat peraga pengajaran dari pada siswa belajar tanpa dibantu alat peraga.

Dalam pemilihan alat peraga yang hendak digunakan oleh guru haruslah diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta individual dalam kelompok

 Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan  Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu

 Penggunaan alat peraga harus disertai dengan kelanjutannya seperti diskusi, analisis dan evaluasi

(8)

KALKULATOR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Pendidik matematika telah lama memahami manfaat kalkulator dalam belajar matematika. Sejak 1976, NCTM telah mempublikasikan bermacam-macam artikel, buku-buku. dan pernyataan posisi, semuanya menyarankan penggunaan kalkulator secara reguler dalam pengajaran matematika pada semua tingkatan. Pad a pernyataan posisinya tahun 2005 tentang perhitungan dan kalkulator, NCTM menjelaskan pandangannya yang telah berlangsung lama bahwa ada tempat yang penting dalam kurikulum untuk pengunaan kalkulator dan pengembangan berbagai jenis keterampilan perhitungan. (www.nctm.org).

(9)

mempelajari matematika. Selain itu, orang tua harus belajar bahwa pemakaian kalkulator dan komputer dibutuhkan oleh siswa dalam memecahkan soal. Kalkulator selalu menghitung sesuai dengan input yang masuk. Kalkulator tidak dapat mengganti pemahaman.

Keuntungan Penggunaan Kalkulator

Daripada takut akan bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan kalkulator, penting untuk dipahami bagaimana kalkulator berperan dalam mempelajari matematika. Dalam bagian ini difokuskan pada kalkulator sederhana. Pembahasan tentang kalkulator untuk membuat grafik akan menyusul.

Kalkulator Dapat Digunakan untuk Mengembangkan Konsep

Kalkulator bisa berarti lebih dari sekedar alat untuk menghitung. Kalkulator juga dapat digunakan secara efektif untuk mengembangkan konsep. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics (NRC, 2001) memuat beberapa penelitian jangka panjang yang telah menunjukkan bahwa siswa kelas 4-6 yang menggunakan kalkulator meningkat pemahaman konsepnya.

Kalkulator dapat digunakan untuk Drill

Kalkulator adalah alat yang sangat baik untuk drill yang tidak merlukan komputer atau piranti lunak. Kalkulator TI-10 dan TI-15 sekarang mempunyai penyelesaian soal yang sudah terprogram yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar fakta-fakta perhitungan, mengembangkan daftar fakta-fakta yang terkait, dan menguji kesamaan atau ketidaksamaan ekspresi aritmetika pada kedua sisi dari simbol hubungannya.

(10)

penggunaan kalkulator meningkatkan penguasaan keterampilan-keterampilan dasar (NRC, 2001).

Kalkulator Meningkatkan Pemecahan Soal

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan kalkulator memperbaiki kemampuan pemecahan soal dari pelajar pada segala tingkatan untuk semua kelas (NRC, 2001). Mekanisme perhitungan kadang dapat memecah perhatian siswa dari problem yang mereka kerjakan. SambiI memahami arti dari operasi, siswa harus diperkenalkan dengan soal nyata dengan bilangan-bilangan yang realistis. Bilangannya mungkin di atas kemampuan mereka untuk menghitung, tetapi kalkulator membuat soal nyata ini dapat diselesaikan.

Kalkulator Menghemat Waktu

Perhitungan dengan tangan akan memakan waktu, terutama untuk siswa usia dini yang belum mengembangkan penguasaan teknik-teknik perhitungan. Mengapa waktu harus dihabiskan oleh siswa untuk menjumlahkan bilangan-bilangan untuk mencari keIiling dari sebuah poIigon? Mengapa menghitung rata-rata, mencari persentase, mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal, atau memecahkan beberapa soal dengan metode pensil dan kertas ketika kemampuan berhitung bukan merupakan tujuan dari pelajaran?

Kalkulator Banyak Digunakan di Kehidupan Sehari-hari

Sekarang ini, hampir setiap orang menggunakan kalkulator dalam kehidupannya untuk melakukan perhitungan kecuali anak-anak sekolah. Siswa harus diajarkan bagaimana untuk menggunakan kalkulator, sebagai alat yang efektif yang mudah ditemukan, dan juga belajar untuk menguji kebenaran dengan kalkulator apabila diperIukan. Banyak orang dewasa tidak mempelajari bagaimana untuk menggunakan sifat-sifat otomatis dari kalkulator dan tidak dilatih mengenaIi dari kesalahan besar yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan kalkulator. Penggunaan kalkulator secara efektif adalah sebuah keterampilan yang penting. Ketarampilan ini paling baik dipelajari dengan cara menggunakan kalkulator secara teratur dan penuh arti.

Mitos dan Kekhawatiran tentang Penggunaan Kalkulator

(11)

karena menggunakan kalkulator masih ada, walaupun sudah diketahui bahwa buktinya berkebalikan.

a. Jika Anak Menggunakan Kalkukator, Mereka Tidak Akan Belajar "Dasar"

Setiap saran penggunaan kalkulator pasti menjelaskan kepada orang tua bahwa penguasaan fakta-fakta dasar, keterampilan perhitungan yang fleksibel, termasuk perhitungan mental, tetap menjadi tujuan penting dalam kurikulum. Secara keseluruhan, penelitian telah menunjukkan bahwa keberadaan kalkulator tidak membawa pengaruh negatif pada kemampuan tradisional (NRC, 2001). Meskipun data penilaian NAEP kedelapan menunjukkan penurunan dalam prestasi bagi siswa kelas empat yang menggunakan kalkulator baik mingguan atau setiap hari, penting untuk dicatat bahwa data yang sama menunjukkan hanya 5 persen dari guru-guru yang melaporkan pemakaian kalkulator setiap hari dan hanya 21 persen guru yang melaporkan pemakaian kalkulator mingguan.

Selain itu, bukti dari meta-analisis dari penggunaan kalkulator menunjukkan adanya sedikit efek negatif dari penggunaan kalkulator di antara siswa kelas empat tetapi bukan di antara siswa dari kelas-kelas yang lain (NRC,200l). Hal ini menjadi salah satu bukti dari penelitian tentang penggunaan kalkulator yang melibatkan siswa kelas empat. Yang paling penting, perhitungan dengan tangan yang membosankan tidak melibatkan pemikiran atau pemahaman atau penyelesaian soal. Atasan menginginkan karyawan yang dapat berpikir dan menyelesaikan soal baru.

Berfikir secara matematis hampir semuanya melibatkan perhitungan dengan tangan. Orang yang menggunakan kalkulator ketika menyelesaikan soal menggunakan kepandaian mereka dalam hal yang lebih penting-memahami, menduga, menguji ide-ide, dan menyelesaikan soal. Bila digunakan secara benar, kalkulator mendukung proses belajar.

b. Siswa Harus Belajar "Cara yang Nyata" sebelum Menggunakan Kalkulator

(12)

panjang dengan teknik tersebut. Untuk satu tingkatan atau yang lainnya, hal yang sama berlaku untuk hampir semua prosedur .

Penting untuk menegaskan bahwa teknik perhitungan dengan tangan tidak dapat sepenuhnya diabaikan dan eksplorasi awal sering paling baik dilakukan tanpa menggunakan kalkulator. Guru harns memainkan peran dalam mengatur eksplorasi di dalam kelas.

c. Siswa Akan Sangat Tergantung pada Kalkulator

Kalkulator yang dijauhkan dari siswa seperti buah terlarang. Saat diperbolehkan untuk menggunakan kalkulator, siswa kadang menggunakan untuk tugas yang paling mudah. Guru-guru pada kelas l0 ke atas mengeluhkan bahwa siswa menggunakan kalkulator pada setiap waktu.

Penting bahwa penguasaan fakta-fakta dasar, perhitungan mental, dan perhatian kepada teknik perhitungan dengan tangan tetap penting bagi semua siswa. Dalam pelajaran di mana keterampilan tersebut adalah sebagai tujuannya, kalkulator harus secara terbatas digunakan. Ketika siswa mempelajari kemampuan dasar di mana kalkulator tidak diperlukan, mereka jarang menggunakan kalkulator secara tidak tepat. Jika kalkulator selalu ada untuk penggunaan yang tepat, siswa akan belajar kapan dan bagaimana menggunakannya dengan baik.

Kalkulator untuk Setiap Siswa, Setiap Hari

Kalkulator harus ada di dalam atau pada meja siswa pada setiap waktu dari tingkat TK sampai sekolah menengah atas. Sebagai tambahan dari keuntungan-keuntungan yang sudah dijelaskan, berikut adalah beberapa pendapat dalam pemakaian kalkulator setiap hari:

 Pertama dan yang paling penting, kalkulator tidak membahayakan. Setiap guru dapat menyelenggarakan kegiatan atau memberikan tugas di mana kalkulator diberi batasan. Keberadaan dari kalkulator tidak menyimpang dari pengembangan kemampuan dasar.

(13)

 Ketika kalkulator dijauhkan dari siswa, kalkulator cenderung digunakan pada saat "pelajaran kalkulator" yan khusus, meningkatkan kepercayaan siswa bahwa kalkulator bukanlah alat yang umum untuk menyelesaik soal.

 Siswa harus belajar untuk membuat pilihan bijak tentang kapan menggunakan kalkulator untuk perhitungan yang melelahkan dan kapan untuk berhitung dalam hati untuk perhitungan sederhana dan penaksiran. Mereka belajar ini hanya dengan membuat piliha secara independen dan reguler.

Beberapa Gagasan Penggunaan Kalkulator dalam Pembelajaran Matematika di SD

Jika anda akan menggunakan beberapa gagasan ini, pastikan bahwa kalkulator tidak menghilangkan motivasi peserta didik tentang perlunya belajar matematika. Kalkulator dapat berfungsi sebagai alat yang digunakan peserta didik untuk menginvestigasi dan mengeksplorasi konsep-konsep matematika, tetapi setelah itu guru harus menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep matematika tersebut, menunjukkan pola dan aturan-aturan matematika, dan menempatkannya bersama.

a. Biarkan anak-anak prasekolah atau anak-anak kelas pertama mengeksplorasi bilangan dengan menambahkan 1 berulang kali (yang dapat dilakukan dengan menekan pertama 1 + 1 = , dan kemudian menekan tombol = berulang-ulang) atau mengurangi 1 berulang kali. Amati wajah mereka ketika mereka sampai pada bilangan negatif! Atau, biarkan mereka menyelidiki apa yang terjadi pada sejumlah bilangan ketika Anda menambahkan nol untuk itu.

b. Kalkulator pola teka-teki. Sebuah perluasan dari gagasan di atas, di mana pertama anak-anak kelas tiga menambah atau mengurangi jumlah yang sama berulang kali menggunakan kalkulator. Anak-anak akan mengamati pola-pola yang muncul ketika Anda menambahkan 2 atau 5 atau 10 atau 100 berulang kali, atau mereka akan membuat sendiri “pola teka-teki” yang merupakan urutan bilangan dengan suatu pola di mana Anda menghilangkan beberapa bilangan, misalnya 7, 14, __, __, 35, __, 49. Aktivitas ini dengan mudah dapat dihubungkan pada konsep perkalian.

(14)

d. Tulis nomor satu juta di papan tulis. Mintalah siswa untuk memilih nomor yang mereka akan menambahkan berulang-ulang dengan kalkulator untuk mencapai satu juta dalam waktu kelas wajar. Jika mereka memilih nomor kecil seperti 68 atau 125 mereka tidak akan mencapai itu! Hal ini dapat mengajar anak-anak tentang bagaimana banyak dan besar nomor satu juta.

e. Ketika memperkenalkan Pi, peserta didik diminta untuk mengukur keliling dan diameter lingkaran dari beberapa objek, kemudian menghitung rasionya dengan kalkulator (hal ini dapat menghemat waktu dan membantu menjaga fokus pada konsep).

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menggunakan Kalkulator dalam Pembelajaran Matematika

Ketika kalkulator bebas digunakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Kalkulator adalah alat untuk melakukan perhitungan. Begitu pula pikiran kita dengan pensil-kertas. Peserta didik harus diajarkan kapan saatnya menggunakan kalkulator, dan kapan saatnya melakukan “mental calculations” atau perhitungan dengan pensil-kertas dan mana yang lebih efektif serta sesuai dengan permasalahan. Memilih alat yang tepat adalah bagian dari proses penyelesaian masalah secara efektif.

b. Sangat penting bagi peserta didik untuk belajar memperkirakan hasil sebelum melakukan perhitungan, karena sangat mudah melakukan kesalahan ketika menekan tombol angka-angka. Dan peserta didik harus belajar untuk tidak ‘mengandalkan’ hasil pada kalkulator tanpa memeriksa kewajaran dari jawaban.

c. Sebaiknya kalkulator tidak digunakan untuk mencoba secara acak semua kemungkinan operasi dan melihat mana yang menghasilkan jawaban yang benar. Sangat penting bagi peserta didik untuk memahami perbedaan dari setiap operasi matematika sehingga mereka tahu kapan menggunakan salah satunya ketika melakukan “mental calculations”, perhitungan dengan pensil-kertas atau perhitungan menggunakan kalkulator.

(15)

Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajara, khususnya dalam pembelajaran matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan siswa dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikir siswa dalam memahami matematika. Dengan demikian proses pembelajaran matematika dapat dilakukan guru dengan memberdayakan komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksplorasi matematik dapat dilakukan siswa dengan komputer. Selain itu program-program sederhana yang dapat dipelajari siswa dapat digunakan dalam penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika dan menyusun strategi dalam memecahkan masalah.

Belakangan ini sudah cukup banyak sekolah, dari SD sampai SMA, yang memiliki komputer. Sayangnya komputer ini kebanyakan belum dimanfaatkan dalam pembelajaran, namun baru digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan urusan administrasi atau mengfungsikan komputer sebagai mesin tik. Padahal banyak hal yang dapat dilakukan guru dengan komputer dalam pembelajaran matematika. Tentu saja hal ini menuntut kriativitas guru, harus bagaimana mempresentasikan matematika dalam kegiatan pembelajaran.

Komputer memberikan kesempatan siswa lebih luas dalam menginvestigasi matematika daripada kalkulator. Hal ini disebabkan karena kemampuan memori komputer yang jauh lebih besar dari kemampuan menampilkan gambar dalam monitor yang lebih sempurna.

Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak digunakan untuk materi yang memerlukan gambar, animasi, visualisasi dan warna, misalnya geometri. Clements (1989:267-268) menyatakan bahwa pembelajaran geometri dengan komputer perlu dilakukan. Dengan komputer, siswa dapat termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah geometri. Satu hal yang paling penting adalah komputer dapat membuat konsep matematika (khususnya geometri) yang abstrak dan sulit menjadi lebih konkret dan jelas.

Selain untuk geometri, komputer juga dapat digunakan untuk materi matematika yang lain. Komputer dapat digunakan dalam aljabar, misalnya untuk menyelesaikan sistem persamaan linier; dalam kalkulus, misalnya untuk menggambar grafik; dan dalam aritmetika, misalnya untuk melatih kemampuan berhitung. Selain itu masih banyak lagi materi matematika yang dapat diajarkan dengan menggunakan komputer (Abdussakir & Sudarman, 2000:5).

(16)

peluang, (4) estimasi dan aproksimasi, (5) kemampuan berhitung, (6) geometri, (7) pengukuran, (8) membaca, menginterpretasi dan mengkonstruksi tabel, diagram dan grafik, (9) penggunaan matematika untuk prediksi, dan (10) “melek” komputer.

Komputer telah memainkan peranan penting dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan berbagai studi tentang penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika ditemukan bahwa hasil belajar siswa yang belajar matematika dengan komputer lebih baik daripada yang tidak menggunakan komputer.

Kelebihan Penggunaan Komputer

 Komputer dapat mengakomodasikan siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.

 Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah realisme.

 Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaanya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya bertanya dan menilai jawaban.

 Kemampuan merekan aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.

 Dapat berhubungan dengan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer-komputer.

Kelemahan Penggunaan Komputer

 Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.

(17)

 Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.

 Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas siswa.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen Matematika. 2016. “Pendidikan Matematika di Kelas Rendah”. Medan: Universitas Negeri Medan

http://www.sekolahdasar.net/2011/10/cara-cara-pembelajaran-matematika-di.html#ixzz40iEfyu4a

https://amin127.wordpress.com/about/komputer-dalam-pembelajaran-matematika/

http://karmawati-yusuf.blogspot.co.id/2009/01/kalkulator-dalam-pembelajaran_08.html

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis dengan uji t pada taraf signifikan α =0,05 dan dk =41, diperoleh hasil perhitungan thitung = 3,2 dan ttabel = 1,67, sehingga 3,2 > 1,67 atau

Kualitas kecap kilat sangat dipengaruhi beberapa hal berikut: jenis gula dan banyaknya gula digunakan, komposisi bumbu yang tepat, kandungan protein, rasa gurih yang terbentuk,

Menerima Surat Pengantar Pindah Program Studi beserta berkas-berkas lainnya (Surat Permohonan Pindah Program Studi dari Mahasiswa, Berita Acara Bimbingan Dosen

PEJABAT DI TINGKAT UNIVERSITAS : LPPM, BPM, P2K, PIP

Sehubungan dengan berita acara penetapan pemenang seleksi pemilihan penyedia jasa konsultansi nomor : 15/PPBJ-Pws PU 12/III/2016 tanggal 7 Maret 2016 berkaitan dengan

penelitian ini penulis akan mendekripsikan penelitian ini berkaitan dengan Peran gendre narkotika di SMU Negeri 1 Kualuh Selatan dalam Pencegahan Pemberantasan

•   DSS : Informasi + Semua Tipe Data à Grafik + Informasi (bersifat aktif, sistem mampu berfikir out of the box, namun sebatas sebagai sistem pendukung keputusan

Selain Instagram, Sha’an d’Anthes juga menggunakan media Tumblr sebagai sarana untuk berinteraksi dengan pengikut dan para netizen.. Tumblr yang dapat diakses melalui