• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP Pelayanan kesehatan puskesmas pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SOP Pelayanan kesehatan puskesmas pdf"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SOP Pengambilan Corpus Alienum di Telinga dan Hidung

Pengertian : Memberikan tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang yang masuk kedalam telinga dan hidung

Tujuan 1. Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut 2. mengembaliukan fungsi indera

Kebijakan Prosedur

PERSIAPAN ALAT : Streril

1. Bak instrumen

a. Spuit irigasi 50 cc b. Pinset anatomis c. Pinset chirrugis d. Arteri klem 2. THT shet

3. Kassa dan depres dalam tromol 4. Handschone / gloves steril 5. Neerbeken (bengkok) 6. Lampu kepala

7. Kom kecil/ sedang 8. Tetes telingga

9. Cairan pencuci luka dan disinfektan (CairanNS)

Non Streril

1. Schort / gown

2. Perlak + alas perlak / underpad 3. Handschone / gloves bersih 4. Sketsel / tirai

5. Neerbeken / bengkok

A PENATALAKSAAN CORPUS ALIENUM PADA TELINGA dan HIDUNG .

(2)

3. Perawat memeriksa lokasi corpus alienum ditelingga baik dengan langsungatau memakai lampu kepala

4. Perawat menetukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk ke telingga / hidung antara lain :

a. Benda Padat Biji-bijian dan Benda kotak

a) Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde sesuaidangan ukuran biji didalam)

b) Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar biji-bijian tersebut.

c)

Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sondesudah lebih dalam dari pada posisi bijian, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan biji-bijian.

d)

Bila biji-bijian belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal.

b.

Binatang

1)

Lintah

a)

Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arahmasuk melalui bagian luar lintah tersebut.

(3)

Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sondesudah lebih dalam dari pada posisi lintah, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan lintah

c)

Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sondesesuai dangan ukuran lintah didalam)

d)

Bila lintah belum keluar dilakukan pengulangan mulai awal

SOP Penatalaksanaan Jenasah HIV / Aids

(4)

Tujuan

1.

Upaya pencegahan standar atau pencegahan dasar pada semua kondisi

2.

Mencegah penularan secara kontak pada petugas atau masyarakat umum

KEBIJAKAN 1.

Semua kendali dan tanggung jawab ada pada tenaga medis dan paramedis

2.

Peralatan dalam keadaan steril saat digunakan diawal dan dilakukan strilisasiulang saat setelah pemakaian sesuai prosedur sterilisasi alat penanganan jenazah

3.

Prosedur disini dengan semua prosedur semua ditangani oleh petugas mulai saatmemandikan sampai menguburkan kecuali saat mensholati yang akan dipimpinoleh modin setempat

4.

Pelaksana perawatan jenazah adalah bidan dan perawat tumpang

5.

kewaspadaan dini dalam hal ini yang paling gencar saat ini adalah HIV-AIDSdan FLU burung, tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit –penyakit lainyang berbahaya.

Prosedur

Alat Yang Disiapkan :

Alat pelindung diri diantaranya : sarung tangan, pelindung muka (masker dan kacamata), gaun/jubah/apron dan pelindung kaki

Penatalaksanaan :

(5)

Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptik bisa pilih salahsatu antiseptik dan dilanjutkan dengan mencuci tangan kembali dengan air mengalir selama 2-5 Menit

2.

Semua Petugas memakai alat pelindung semua alat haru dipakai pada saatmenangani jenazah untuk mengurangi pejanan darah dan cairan tubuh jenazah

3.

Petugas yang sudahberpakain lengkap mengangakat jenazah ke meja untuk dimandikan

4.

Setelah selesasi dimandikan jenazah di siram dengan larutan kaporit , tunggu 5 – 10 menit dan bilas ulang dengan air sampai kering dengan dosis kaporit dengankonsentrasi 35 % : 14 dr kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi60% : 8 gr kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi 70 % :7,1 % gr kaporit dalam 1 liter air

5.

Setelah jenazah kering dilakukan pengkafanan dengan bungkus kain kafan yangharus dilakukan oleh petugas yang berpakaian lengkap

6.

Setelah dikafani pasien dibungkus dengan plastik 7.

Setelah petugas selesasi mengakfani petugas menyerahkan ke modin setempatuntuk disholatkan

8.

Modin memimpin pelaksanaan sholat jenazah sesuai pelaksanaan sholat jenazah

9.

Selesai sholat, Selanjutnya jenazah diangkat oleh petugas ke keranda mayat untuk dibawa ke pamakaman

10.

Pada saat sampai petugas menyerahkan kepada modin untuk melakukan ritualsesuai adat setempat , dan apabila lubang kuburan sudah siap maka selanjutnya pelaksanaan penguburan dapat dilaksanakan

11.

(6)

SOP Pemasangan NGT / Penduga Lambung

P e n g e r t i a n

Memasukkan NGT (Penduga lambung) melalui hidung ke dalam lambung.

1. Memberi makanan dan obat-obatan.

2. Membilas/mengumbah lambung

T u j u a n

Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasang NG

1. Membil as/mengumbah lambung

2. Memberi makanan dan obat-obatan.

K e b i j a k a n

-1 Perawat yang terampil

-2 Tersedia alat-alat lengkap

(7)

Persiapan alat :

1.NG

9. Stetoscope

2. Plester

10. Spuit 10 cc

3. Gunting

11. aquades dalam Ko

4. Bengkok

12. obat- obatan/ makanan yang akandimasukan

5. Sarung tangan

6. aqua Jell

13. . corong

(8)

14. kasa

8. Alat tulis

15. spatel

Referensi

Dokumen terkait