1. Mengapa dan bagaimana proses kemunculan ilmu dalam peradaban manusia?
Jawaban: Ilmu pengetahuan muncul karena rasa kagum dan ingin tahu manusia terhadap alam sekitarnya baik alam macrocosmos maupun microcosmos. Manusia semenjak lahir sudah dibekali animal rationale berupa rasa ingin tahu. Pertanyaan-pertanyaan sederhana yang sering timbul adalah “Apa ini?”, “Apa itu?”, lalu “Mengapa begini?”, “Mengapa Begitu?”, selanjutnya berkembang menjadi “Bagaimana bisa terjadi?” atau “Bagaimana memecahkannya?”. Manusia selalu berusaha untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu dipacu oleh dorongan untuk ingin tahu. Namun apa yang dicari manusia esensinya adalah ilmu yang benar atau kebenaran yang sudah mempunyai data-data empiris.
Proses kemunculan ilmu ditandai dengan keinginan manusia untuk mencari kebenaran. Manusia mencari kebenaran dengan akal sehat dan dengan ilmu pengetahuan. Perbedaan akal sehat dengan ilmu pengetahuan, akal sehat berupa penalaran untuk mencapai suatu konsep atau bagan konseptual sedangkan ilmu pengetahuan merupakan kebenaran yang sudah diuji secara logis dan sistematik dengan memperhitungkan sebab-akibat.
Lalu proses munculnya ilmu menurut John Hospers dalam bukunya An Introduction to Philosophical Analysis, terdapat 6 hal yaitu:
a. Pengalaman Indra
Pengindraan merupakan bagian paling vital yang dimiliki manusia untuk memperoleh pengetahuan. Jadi pengetahuan merupakan kenyataan yang ditemukan manusia menggunakan indranya.
b. Nalar
Nalar adalah cara berpikir untuk menggabungkan beberapa pengetahuan untuk mendapat sebuah pengetahuan baru.
c. Otoritas
Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber pengetahuan, karena kelompoknya memiliki pengetahuan melalui seseorang yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuannya.
d. Intuisi
e. Wahyu
Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan umatnya.
f. Keyakinan
Keyakinan adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.
2. Apa yang dimaksud dengan kebenaran non-Ilmiah?
Jawaban: Kebenaran yang timbul tanpa melewati cara-cara atau langkah-langkah yang logis dan sistematik seperti lewat akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan otoritas ilmiah.
a. Kebenaran dengan akal sehat
Akal Sehat adalah serangkaian konsep atau bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi manusia. Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep dapat menunjukan kebenaran, tapi dapat pula menyesatkan.
b. Kebenaran dengan prasangka
Prasangka merupakan proses setelah akal sehat. Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit pengamatannya dan cenderung mengkambinghitamkan orang lain atau menyokong suatu pendapat. Hal demikian membuat akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Orang cenderung melihat hubungan dua hal sebagai suatu sebab-akibat langsung dan sederhana, padahal gejala akibat tersebut terjadi akibat dari berbagai hal.
c. Kebenaran dengan Intuisi
Jadi pada kebenaran dengan intuisi, orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau dipikirkan terlebih dahulu d. Kebenaran dengan Penemuan dan Coba-Coba
Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali.
e. Kebenaran dengan Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis
berbagai bidang. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji terlebih dahulu, padahal terkadang pendapat yang mereka nyatakan tidak sepenuhnya benar.
3. Apa yang dimaksud dengan kebenaran Ilmiah?
Jawaban: Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori tertentu kemudian akan terus berkembang secara sistematik dan terkontrol berdasar atas data yang empiris. Teori itu nantinya dapat dites dalam hal kekonsistenannya, artinya jika seseorang melakukan penelitian yang sama maka didapatkan juga hasil yang sama (konsisten).
4. Apa ciri-ciri Pendekatan Ilmiah?
Jawaban: - Bersifat kritis dan analistis, artinya menunjukan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecah masalah
- Bersifat Logis, artinya dapat memberi argumentasi ilmiah . Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang ada.
- Bersifat Obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dengan studi kasus yang sama pula.
- Bersifat Konseptual, artinya proses penelitian berjalan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya nanti dapat dipertanggungjawabkan.
- Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
5. Apakah perbedaan prinsip antara pendekatan ilmiah dan non ilmiah?
Jawaban: Prinsip-prinsip pada pendekatan non ilmiah antara lain terdapat objektivitas pengukuran dari sebuah fenomena, kemampuan untuk mengklarifikasi pengukuran yang dibuat oleh orang lain, koreksi mandiri atas kesalahan dan ketidaktepatan alasan.
Sedangkan pada prinsip pendekatan non ilmiah bersifat lebih intuitif, tidak sistematis dan tidak tahan uji.
6. Apa saja tugas pokok ilmu dan manfaatnya bagi manusia? Jawaban: Tugas pokok Ilmu antara lain:
a. Tugas mecandra atau mengadakan deskripsi b. Tugas menerangkan
e. Tugas Pengendalian Manfaat ilmu bagi manusia:
a. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir sempit dan tertutup.
b. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam berbagai masalah. c. Menyadarkan ilmuwan agar tidak terjebak dalam pola pikir yang hanya
berpikir murni pada bidangnya saja tanpa mengaitkan dengan kenyataan di luar.
d. Mengembangkan ilmu, teknologi dan industri demi kemajuan peradaban. e. Menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadimanapun dalam
hubungannya dengan orang lain, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa.
7. Mengapa pendekatan ilmiah dapat lebih berkembang pesat dibandingkan dengan cara mencari kebenaran lainnya?