• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEL"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di masyarakat tempat mereka berada. Adalah suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan formal di sekolah.

Pembelajaran IPA yang berlangsung saat ini menurut pengamatan penulis terkesan belum maksimal. Hal ini dari beberapa indikator antara lain hasil tes semester yang kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), pengakuan siswa secara obyektif bahwa IPA termasuk dalam kategori sulit menurut mereka disamping Matematika dan IPS.

(2)

Pembelajaran di kelas masih dikuasai dengan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran dengan strategi ekspositori. Guru masih senang menjadi pusat pembelajaran dan satu-satunya sumber belajar. Guru kurang dapat membuat dan menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Strategi konvensional atau dikenal dengan ekspositori menjadi strategi favorit guru karena strategi ini tidak memerlukan media yang beraneka ragam.

Guru hanya datang kemudian menjelaskan kepada siswa dan terkadang diselingi dengan mencatat. Strategi yang seperti ini membuat siswa merasakan bosan dan menjadi tidak tertarik untuk belajar. Siswa lebih memilih untuk bermain atau melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran ketika di dalam kelas. Kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran harus dibuktikan. Guru dituntut untuk dapat membuat pembelajaran menarik entah dari segi metode atau media.

Kenyataan di kelas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPA ada saja tingkah laku anak yang kadang kala tidak sesuai dengan harapan guru, Seperti bergurau dengan teman saat di terangkan, tidak mengerjakan PR, tidak mau membuat catatan, tidak mau memperhatikan saat diterangkan dan lain sebagainya. Gejala tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. Perilaku yang ditunjukkan sebagian anak tersebut merupakan suatu tindakan yang negatif yang akan menghambat pencapaian prestasi belajar.

(3)

belajar siswa atau prestasi belajar siswa akan diperoleh setelah siswa menempuh proses atau pengalam belajarnya. Pengalaman belajar (learning experience) merupakan proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh alternatif metode mengajar yang digunakan oleh guru.

Kita katahui saat ini banyak Guru IPA yang masih menekankan pada konsep – konsep yang terdapat dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa dan juga masih banyak guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA, Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cen-derung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA sangat me-merlukan adanya pemanfaatan alam sekitar di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Dalam hal ini merupakan dasar menanamkan rasa cinta terhadap alam sekitar.

Melihat realita di atas maka guru harus dapat melaksanakan perbaikan sistem pembelajaran, selama ini pembelajaran IPA yang dilaksanakan tanpa menggunakan alat peraga, media pembelajaran, tidak terlibat langsung dengan lingkungan alam sekitar sekolah kurang menarik perhatian siswa, sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di SDN 101815 Sidodadi.

(4)

Negeri 101815 Sidodadi maka guru IPA yang ada di sekolah tersebut harus pandai-pandai memanfaatkan sarana yang ada di sekitar sekolah untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Namun belum semua guru mampu memanfaatkan sarana yang ada disekitar sekolah untuk proses belajar mengajar bahkan cenderung tidak pernah digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Untuk mengetahui benar tidaknya media lingkungan sekitar sekolah dapat meningkatkan hasil brlajar siswa pada pelajaran IPA maka perlu diadakan penelitian, yang selanjutnya penelitian ini diberikan judul meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dikelas VA SDN 101815 Sidodadi Kecamatan Biru-Biru.

B. Rumusan Masalah

Berpijak pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah adalah

Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA kelas VA SDN 101815 Sidodadi Kecamatan Biru-Biru dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah T.P 2014/2015 ?

C. Tujuan Penelitian

(5)

Membuktikan bahwa dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA pada siswa Kelas VA SDN 101815 Sidodadi Kecamatan Biru-Biru T.P 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

- Memberi pengalaman yang baru bagi guru dengan memberikan pembelajarn melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah.

- Memberikan masukan bagi guru bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dapat membantu siswa dalam pemahaman pelajaran IPA.

2. Bagi Peserta Didik

- Mendapatkan pengalaman belajar diluar ruangan kelas.

- Memperoleh pembelajaran IPA yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan.

- Lebih mengenal keadaan lingkungan alam sekitar sekolah

- Meningkatkan prestasi belajar IPA.

(6)
(7)

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian tentang belajar

Beberapa definisi tentang belajar sebagai berikut : menurut Syah (2004:92) menjelaskan bahwa belajar ditinjau secara institusional adalah proses validitasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Sedangkan belajar ditinjau dari kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.

Sedangkan menurut Purwanto (2004:85) menjelaskan belajar sebagai berikut. 1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik. 2) Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. 3) Untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. 4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.

(8)

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Pendapat lain tentang belajar dijelaskan Winkel (2005:59) yaitu “ Belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas ”.

Menurut tokoh teori belajar humanistik Habernas dalam Budingsih (2012:73), belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungan nya. Lingkungan belajar yang dimaksud disini adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab antara kedua nya tidak dapat dipisah. Sehingga Habernas membagi tipe blajar menjadi tiga, yaitu belajar teknis,belajar praktis dan belajar emansipatoris.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.[1] Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

(9)

(stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur

Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang meliputi pengetahuan, nilai, sikap serta ketrampilan sebagai hasil pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Hasil Belajar

Peserta didik merupakan sasaran dalam belajar setelah peserta didik mendapatkan pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu diketahui hasil belajarnya. Untuk mengetahui hasil belajar dan potensi yang dimiliki peserta didik setelah pembelajaran dapat dilakukan melalui pengukuran dan penilaian. Hasil belajar peserta didik merupakann perubahan yang terjadi pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

(10)

kemanusiaan saja, tetapi pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

Peneliti berpendapat bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang pada dasarnya hasil belajar itu dibentuk dari hasil interaksi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran secara keseluruhan. Adanya hasil belajar karena adanya proses belajar mengajar, sedangkan hasil belajar karena adanya evaluasi.

Menurut Bloom dalam Hamalik (2010:81) menyatakan bahwa ”Hasil belajar mencakup aspek kemampuan pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilan (psikomotorik)”.

a. Aspek Kognitif

(11)

b. Aspek Afektif

Aspek afektif adalah aspek yang meliputi sikap dan minat, motivasi, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang merupakan aspek-aspek penting perkembangan siswa. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Menurut Krathwol dalam Hamalik (2010:81) klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori, yaitu: (1) Penerimaan yaitu suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima; (2) Sambutan yaitu suatu sikap terbuka ke arah sambutan, kemauan untuk merespon; (3) Menilai yaitu penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai; (4) Organisasi yaitu suatu konseptualisasi tentang suatu nilai; (5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai yaitu suatu formasi mengenai perangkat umum.

c. Aspek Psikomotorik

(12)

mengubah respon-respon dalam situasi-situasi yang baru; dan (7) Organisasi dalam menciptakan tindakan- tindakan baru.

Clark dalam Sabri (2010:45) mengatakan bahwa Hasil belajar siswa disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya 70 persen dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 persen dipengaruhi oleh lingkungan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar peserta didik. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari lingkungan dan faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya.

Bloom dalam Sabri (2010:46) mengatakan bahwa ada tiga variabel utama dalam teori belajar disekolah, yakni karakteristik individu, kualitas pengajaran, dan hasil belajar siswa. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran, oleh sebab itu hasil belajar siswa disekolah dan kualitas pengajarannya.

(13)

3. Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

Seperti yang tercantum dalam GBPP SD (1994:125) menjelaskan bahwa “Ilmu pengetahuan alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian”. Sedangkan menurut Ensiklopedi Indonesia (1981 : 1382) dijelaskan; Ilmu-ilmu alam (realita dari bahasa latin realis) artinya nyata adalah Ilmu Pengetahuan alam yang bertujuan merumuskan paham-paham dan hukum-hukum alam serta menciptakan teori-teori secara sistematis.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan suatu ilmu teoritis, akan tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan pada gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori yang dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan atau observasi. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan atau alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperimen), kemudian berdasarkan hasil dari eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori pun tidak dapat berdiri sendiri, teori selalu di dasari oleh suatu hasil pengamatan.

(14)

adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu Pertama, bahwa IPA suatu kumpulan pengetahuan yang berupa teori-teori. Kedua, bahwa teori-teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam.

IPA merupakan penyelidikan dan interpretasi dari kejadian alam, lingkungan fisik, dan tubuh kita. Seperti halnya setiap ilmu pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai objek dan permasalahan jelas yaitu berobjek benda-benda alam dan mengungkapkan misteri (gejala-gejala) alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.

Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya

(15)

serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

4. Tinjauan Tentang Lingkungan Sekitar

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

(16)

terdapat dalam diri individu, seperti kondisi organ, perubahan-perubahan organ dan lain-lain. Secara Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmani di dalam tubuh, seperti gizi, vitamin, sistem saraf, dan kesehatan jasmani. Secara kultural lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi, dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain.

Lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan siswa. Sedangkan menurut Purwanto (2004:28) lingkungan adalah semua kondisi– kondisi dalam dunia ini yang dalamn cara – cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Sehingga lingkungan adalah keseluruhan kondisi yang ada di sekitar manusia yang dapat dipengaruhi atau mempengaruhi perkembangan siswa dalam mencapai tugas perkembangan dan pertumbuhannya.

Menurut Purwanto (2004:28-29) membagi lingkungan menjadi 3 bagian yaitu. 1) Lingkungan alam/luar (external or physical environment). 2) Lingkungan dalam (internal environment). 3) Lingkungan sosial/masyarakat (social environment)

(17)

B. Kerangka Berpikir

Guru belum maksimal dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai salah satu sumber belajar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan masih banyak siswa yg memperoleh nilai IPA dibawah KKM pada mata pelajaran IPA, khususnya materi pelajaran yang berkaitan dengan lingkungan alam. Seperti bagaimana proses tumbuhan membuat makanan nya sendiri yang disebut dengan fotosintesis, bagaimana penyesuaian mahluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya.

Hendaknya guru memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar khususnya pada mata pelajaran IPA, mengajak siswa belajar lebih dekat untuk mengenal dan memahami lingkungan sekitar sekolah, dimana kita mengetahui bahwa lingkungan alam merupakan segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia seperti rumah, tumbuhan – tumbuhan, air, iklim, hewan dan sebagainya yang dapat digunakan untuk kepentingan hidup manusia.

(18)

alam sekitar akan dapat membantu pengembangan kemampuan bercerita anak dalam menjalani tugas perkembangannya demi menjadi manusia yang dapat menyelesaikan tugas perkembangannya. Hal ini terjadi karena ketika belajar, anak membutuhkan sarana atau sumber belajar untuk menunjang kegiatan belajarnya. Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah, pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa merasa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, serta mendapatkan pengalaman baru dalam belajar. Sehingga diharapkan nilai hasil belajar semua siswa akan meningkat mencapai KKM, bahkan bisa melebihi dari nilai KKM yg telah ditetapkan.

Kondisi Awal

- Keterbatasan akan media pembelajaran di sekolah.

- Masih banyak siswa yg memperoleh nilai IPA

Proses

- Guru mengajak siswa keluar dari kelas dan belajar lebih dekat untuk mengenal dan memahami lingkungan sekitar sekolah.

- Siwa memperhatikan lingkungan sekitar

Hasil

- Guru menjadi lebih kreatif, walaupun media/sumber belajar kurang memadai di sekolah.

(19)

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SDN 101815 Sidodadi Kecamatan Biru-biru. Adapun alasan pemilihan kelas VA SDN 101815 Sidodadi Kecamatan Biru-biru sebagai tempat penelitian adalah karena peneliti merupakan sebagai guru kelas VA yang bertugas di SD tersebut sejak tahun 2005 sampai sekarang.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan September -Nopember semester ganjil tahun Pelajaran 2014/2015, Dan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar maka penelitian ini dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VA SDN 101815 Sidodadi Kecamatan Biru-biru tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan.

C. Metode Penelitian

(21)

D. Prosedur Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah :

 Penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang direncanakan dalam PTK.

 Membuat soal test yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pemebelajaran siswa.

 Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin,maupun etnis.

 Memberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran yang akan dilaksanakan

 Mempersiapkan alat dan bahan / sumber belajar pokok bahasan

proses pembuatan makanan pada tumbuhan.

 Mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa

b. Tindakan

(22)

b. Guru menjelaskan tentang proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang disebut fotosintesis, Mengetahui bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan untuk membuat makanan yaitu:

1. Air → diperoleh melalui akar

2. Karbon dioksida → masuk dari udara melalui stomata dan lentisel 3. Cahaya matahari → diserap oleh klorofil

c. Pada saat siswa belajar berkelompok guru mengawasi cara kerja setiap kelompok

d. Guru mempersilahkan setiap kelompok menampilkan hasil kerja dan mempersentasikannya di depan kelas.

e. Guru memberi komentar mengenai penampilan kelompok

f. Selanjutnya kelompok siswa lainnya yang mendapatkan giliran berbicara (presentasi) di depan kelas.

g. Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan menegaskan kembali inti dari pembelajaran yang telah berlangsung.

i. Guru menutup pelajaran. c. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, 2 orang guru melakukan pengamatan antara lain: 1. Aktivitas guru

(23)

 Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh

 Guru memberi bimbingan kepada siswa saat kerja kelompok dilaksanakan

 Guru memberikan evaluasi  Guru memberikan kesimpulan 2. Aktivitas belajar siswa

- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

- Siswa diberi kesempatan untuk melakukan kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

- Siswa aktif dalam kegiatan kerja kelompok

- Siswa tepat waktu mengumpulkan tugas kelompok - Siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok.

d. Refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang berdasarkan masalah nyata dan benar. Tes ini digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep IPA dalam masalah – masalah nyata dan penyelesaiannya dengan atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan.

(24)

2. Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pada siklus ke II ini guru (peneliti) mengadakan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terutama pada peran guru pada kegiatan pembelajaran.

b. Tindakan

a. Siswa dibagi atas 5 kelompok

b. Guru menjelaskan tentang tumbuhan hijau sebagai sumber makanan, dan bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan yaitu: bunga-bungaan, daun-daunan, buah-buahan, umbi-umbian, tunas dan biji.

c. Secara berkelompok guru mengajak siswa melakukan pengamatan di lapangan sekolah (lingkungan sekitar sekolah)

d. Pada saat siswa belajar berkelompok guru mengawasi cara kerja setiap kelompok

e. Guru mempersilahkan setiap kelompok menampilkan hasil kerja dan mempersentasikannya di depan kelas.

f. Guru memberi komentar mengenai penampilan kelompok

g. Selanjutnya kelompok siswa lainnya yang mendapatkan giliran berbicara (presentasi) di depan kelas.

(25)

i. Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, 2 orang guru melakukan pengamatan antara lain: 1. Aktivitas guru

 Guru melaksanakan apersepsi

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh

 Guru memberi bimbingan kepada siswa saat saat akan melaksanakan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah

 Guru memberikan evaluasi  Guru memberikan kesimpulan 2. Aktivitas belajar siswa

- Siswa diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah

- Siswa diberi kesempatan untuk melakukan kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

- Siswa aktif dalam kegiatan kerja kelompok

- Siswa tepat waktu mengumpulkan tugas kelompok - Siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok.

(26)

Evaluasi dilakukan sama seperti di siklus I yaitu dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal. Tes ini digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep IPA dalam masalah – masalah nyata dan penyelesaiannya dengan atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan.

Pada tahap refleksi, penulis menggunakan prosedur berdiskusi dengan observer tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrument refleksi. Penulis bersama observer melaksanakan kegiatan refleksi dengan sumber informasi berasal dari data – data berupa lembar observasi.

E. Instrumen Penelitian

1) Tes Tertulis

Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengevaluasi hasil dan mengukur suatu proses. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Tes tertulis diberikan setelah tindakan penelitian setiap siklus dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa. Bentuk soal tes tertulis yang diberikan adalah bentuk soal pilihan ganda dan.

2) Observasi

(27)

mengerjakan tugas dari guru, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, siswa berani dan aktif dalam mengemukakan pendapatnya.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tehnik pengumpulan data yang berbentuk tes tertulis dan observasi. Data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah hasil nilai tes, sedangkan data kualitatif adalah hasil observasi antara siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran berlangsung dan pada saat pengamatan diluar kelas ketika mengamati lingkungan sekitar sekolah.

Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes sebagai alat evaluasi kepada siswa, tes diberikan sesudah tindakan. Dan penulis dalam hal ini merekam semua kegiatan penerapan pembelajaran dan kegiatan penelitian dalam bentuk dokumentasi.

G. Tehnik Analisis Data

Data hasil belajar siswa dapat diketahui nilai ketuntasan belajar siswa dengan soal yang berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 4 (empat) option pilihan yang dimana jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan untuk jawaban salah diberi skor 0 (nol), dengan rumus:

Nilai=Skor Menta h Jumla h item x100 Kriteria niai ketuntasan belajar

(28)

N ≤ 69 Belum Tuntas

Untuk mengetahui persen siswa yang sudah tuntas belajar secara klasikal digunakan rumus:

PKK=P N x100 PKK = Persen Keberhasilan Klasikal P = Banyak siswa ketuntasan ≥ 70 N = Banyak siswa

Analisis data dilakukan dengan mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

P=F n x100 P = Angka Prestasi

F = Jumlah siswa yang mengalami perubahan n = Jumlah seluruh siswa

Kategori penilaian :

90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 65% - 79% = Cukup 55% - 64% = Kurang

0 % - 54% = Sangat Kurang

(29)

Tercapainya ketuntasan belajar siswa sebesar ≥ 85 %, dan meningkatnya ketuntasan belajar siswa diharapkan meningkatnya prestasi siswa dan sudah mencapai KKM yaitu 70.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Awal

Jumlah siswa SD Negeri 101815 Sidodadi dari kelas 1- 6 adalah sebanyak 420 orang. Sedangkan di Kelas VA tempat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terdapat 39 siswa, terdiri 22 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Prestasi dari siswa kelas VA SDN 101815 Sidodadi dapat dikatakan rata-rata. Antara siswa satu dengan siswa yang lain prestasi belajarnya tidak terpaut terlalu jauh. Hubungan sosial antara anggota kelas cukup bagus, baik guru dengan siswa maupun hubungan siswa dengan siswa.

Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan survey dan pengamatan terhadap subjek. Survey berupa data hasil raport bulanan siswa dengan nilai KKM adalah 70. Berikut ini adalah data tabel nilai siswa kelas VA SDN 101815 Sidodadi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Tabel 4.1 Daftar hasil belajar siswa pada deskripsi awal.

(30)

Blm Tuntas

1 ADE SURYANI P 70 Tuntas

2 ADELIA TRI TANTI P 60 Tdk tuntas

3 ALDI KUSNADI L 40 Blm Tuntas

4 ALPRIAN KURNIADI PRASETIA L 50 Blm Tuntas

5 ARISMA DWI YANA P 40 Blm Tuntas

6 BELLA AYU FAHIRA P 70 Tuntas

7 DARIZ RADYANDA BARUS L 50 Blm Tuntas

8 DAVIN ALFARIZ L 40 Blm Tuntas

9 DEA AMELIA P 60 Blm Tuntas

10 DEDEK NURBETI P 40 Blm Tuntas

11 DITO INDIARTO PRATAMA L 40 Blm Tuntas

12 EGI RAMADANI L 40 Blm Tuntas

13 EKO ARISMAN L 40 Blm Tuntas

14 FADILLAH SYAHPUTRI P 50 Blm Tuntas

15 FAISAL APRIANTO L 40 Blm Tuntas

16 FAJRI ALFI SYAHRIN L 80 Tuntas

17 FAZAR RAMADHAN L 40 Blm Tuntas

18 FEBRI AMELIA P 40 Blm Tuntas

19 IBNU ZACKY MUZAFFAR L 60 Blm Tuntas

20 IKA AMALIA P 70 Tuntas

21 ILYAS AL MUADZ L 40 Blm Tuntas

22 ILYASA NAMAS L 40 Blm Tuntas

23 MARSYAH PINKAN ADITYA P 40 Blm Tuntas

24 MIRA APRILLIA P 40 Blm Tuntas

25 MONIKA SARI P 40 Blm Tuntas

26 NADIA AMANDA P 50 Blm Tuntas

27 NANDA GILANG RAMADHAN L 50 Blm Tuntas

28 NICO PRAMANSYAH L 40 Blm Tuntas

29 NURHALIZAH SARY FITRI P 40 Blm Tuntas

30 NURJANAH P 40 Blm Tuntas

31 PEDRO YOGA PRATAMA L 50 Blm Tuntas

32 PUTRI AMELIA AYUNDA P 40 Blm Tuntas

33 RASYIDDIN L 50 Blm Tuntas

34 RENDY SURYA PRATAMA L 40 Blm Tuntas

35 RICO ARDIANSYAH L 50 Blm Tuntas

36 RIDHO SANJAYA L 40 Blm Tuntas

37 SEPTI DWI ANDINI P 50 Blm Tuntas

38 TEGAR PANGESTU L 40 Blm Tuntas

(31)

a. Jumlah Siswa yang mendapatkan nilai 40 ada 22 orang, nilai 50 ada 9 orang, nilai 60 ada 3 orang, nilai 70 ada 3 orang, dan nilai 80 ada 2 orang. Sehingga nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 dan nilai terendah 40 dengan demikian nilai rata – rata yang diperoleh siswa adalah 48,21.

b. Siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas sebanyak 5 orang.

c. Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 34 orang.

d. Yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar ( dengan nilai 70 ke atas) sebanyak 5 orang (12,82 %) dari jumlah 39 siswa, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak 34 orang (87,18 %) dari jumlah 39 siswa.

Berdasarkan data diatas apabila dibuat dalam bentuk histogram sebagai berikut:

40 50 60 70 80

0 5 10 15 20 25

(32)

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Tahap persiapan pelaksanaan atau perencanaan

Sebelum pembelajaran dimulai guru mempersiapkan fasilitas sebagai berikut :

a. RPP yang akan diimplementasikan b. Penataan ruang belajar

c. Buku pelajaran d. Alat peraga

e. Lembar kerja siswa f. Lembar evaluasi g. Lembar observasi

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan I

(33)

Apersepsi dan Motivasi :

- Mengucapkan salam pembuka - Mengecek kehadiran siswa

- Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan Inti

 Menjelaskan peta konsep tentang tumbuhan hijau

 Memahami proses pembuatan makanan pada tumbuhan sebagai fotosintesis

 Mengetahui bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan untuk membuat makanan

- air → diperoleh melalui akar

- karbon dioksida → masuk dari udara melalui stomata dan lentisel - cahaya matahari → diserap oleh klorofil

 Mengetahui proses pengubahan air dan karbondioksida menjadi karbohidrat

 Mengetahui hasil fotosintesis berupa - Karbohidrat

- oksigen

 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

(34)

 Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini 2. Kegiatan Inti

 Menjelaskan peta konsep tentang tumbuhan hijau

 Memahami bahwa karbohidrat yang dihasilkan digunakan untuk tumbuh, memperbanyak diri dan makanan cadangan

 Mengetahui bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan untuk membuat makanan

(35)

mangga

 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

3. Kegiatan Akhir

 Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.  Siswa mencatat simpulan.

- Mengingatkan pelajaran yang telah lalu. - Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

2. Kegiatan Inti

 Menjelaskan peta konsep tentang tumbuhan hijau

(36)

 Mengetahui bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan untuk membuat makanan

 Menyebutkan tempat menyimpan makanan cadangan pada tumbuhan

 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

3. Kegiatan Akhir

 Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.  Siswa mencatat simpulan.

 Siswa mengerjakan evaluasi.  Pemberian tugas

 Salam penutup

Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dapat dilaksanakan dengan lancar. Seluruh siswa kelas VA SDN.101815 Sidodadi yang berjumlah 39 siswa ( laki – laki : 17 orang dan perempuan : 22 orang) seluruhnya hadir.

(37)

belajar siswa mencapai 60,00. Dan masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

Proses pembelajaran juga sudah baik, meskipun masih ada kekurangan yang masih perlu untuk di sempurnakan. Berdasarkan observasi dari observer, guru dalam mempersiapkan maupun melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik. Apersepsi sudah mulai diperhatikan siswa. Aktifitas siswa sudah mulai baik, sebagian siswa sudah mulai menyampaikan dan menanggapi guru maupan kelompok lain. Dan untuk sebagian siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran maupun pengetahuan, guru masih perlu membimbing dan memotivasi siswa tersebut.

c. Hasil Tindakan Siklus I

Adapun hasil evaluasi yang dilaksanakan setelah diadakan tindakan pada siklus I tercatat:

a. Jumlah Siswa yang mendapatkan nilai 40 ada 14 orang, nilai 60 ada 6 orang, nilai 70 ada 12 orang, nilai 80 ada 5 orang dan nilai 90 ada 2 orang. Sehingga nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 40 dengan demikian nilai rata – rata yang diperoleh siswa adalah 60,00.

b. Siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas sebanyak 19 orang.

(38)

d. Yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar ( dengan nilai 70 ke atas) sebanyak 19 orang (48,71 %) dari jumlah 39 siswa, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak 20 orang (51,29 %) dari jumlah 39 siswa.

40 60 70 80 90

0 2 4 6 8 10 12 14

Series 3

d. Refleksi Siklus I

Gambar.4.2 Histogram Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Siklus I

(39)

Setelah dilaksanakan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA dengan materi materi proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau pada siswa kelas V SDN.101815 Sidodadi, ternyata hasil evaluasi siswa mengalami peningkatan dari hasil sebelum tindakan, dengan hasil belajar pada siklus I. Hasil belajar sebelum tindakan, siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 (KKM) sebanyak 34 orang siswa (87,18%) dan yang memperoleh nilai diatas/sama dengan 70 sebanyak 5 orang siswa (12,82%), sedangkan pada siklus I siswa yang memperoleh nilai dibawah 70 (KKM) sebanyak 20 orang siswa (51,29%) dan yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 19 siswa (48,71%).

Proses pembelajaran juga sudah baik, meskipun masih ada kekurangan yang masih perlu untuk di sempurnakan. Berdasarkan observasi dari observer, guru dalam mempersiapkan maupun melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik. Apersepsi sudah mulai diperhatikan siswa. Aktifitas belajar siswa baik, yaitu sebesar 59,46 %. Siswa sudah mulai menyampaikan dan menanggapi materi pelajaran guru. Akan tetapi masih ada sebagian siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran maupun pengetahuan, dan guru masih perlu membimbing dan memotivasi siswa tersebut.

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II.

a. Tahap persiapan pelaksanaan atau perencanaan

(40)

proses kegiatan guru perlu memberikan tugas – tugas kelompok yang lebih menantang siswa yaitu meminta setiap kelompok untuk membawa alat tulis keluar kelas dan mengamati lingkungan sekitar sekolah.

Siswa diberi banyak waktu untuk berdiskusi tentang contoh permasalahan pada materi. Siswa juga diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya kepada kelompok lain maupun guru untuk menciptakan suasana yang aktif antar semua kelompok maupaum seluruh siswa.

Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat lebih memahami materi proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau sehingga siswa kelas VA SDN 101815 sidodadi akan mencapai peningkatan ketuntasan dalam belajar pada materi yang telah disampaikan oleh guru, dan hasil belajar siswa akan lebih baik lagi.

Siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Sebelum pembelajaran dimulai guru mempersiapkan fasilitas sebagai berikut :

a. RPP yang akan diimplementasikan b. Penataan ruang belajar

c. Buku pelajaran d. Alat peraga

e. Lembar kerja siswa f. Lembar evaluasi g. Lembar observasi

(41)

1. Kegiatan Awal

Apersepsi dan Motivasi :

- Mengucapkan salam pembuka - Mengecek kehadiran siswa

- Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan Inti

 Menjelaskan peta konsep tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.

 Memahami tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.

 Melibatkan peserta didik secara aktif dengan mengajak siswa melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan tumbuhan-tumbuhan yang ada di luar kelas yaitu di lingkungan sekitar sekolah.  Mencatat nama-nama beberapa makhuk hidup dan

tumbuhan yang yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

3. Kegiatan Akhir

 Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.  Siswa mencatat simpulan.

 Pemberian tugas

 Salam penutup

(42)

1. Kegiatan Awal

Apersepsi dan Motivasi :

- Mengucapkan salam pembuka - Mengecek kehadiran siswa

- Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini 2. Kegiatan Inti

 Siswa dapat Memahami peta konsep hewan yang menyesuaikan dengan lingkungannya.

 Memahami penyesuaian diri hewan-hewan dalam memperoleh makanan

- Kupu-kupu → alat penghisap nektar yang panjang (probosis) - Lebah→ mempunyai bentuk mulut penjilat

- Nyamuk → mempunyai bentuk mulut penusuk

- Burung → mempunyai bentuk paruh dan kaki beraneka ragam - Unta → mempunyai punuk

 Melibatkan peserta didik secara langsung dalam pembelajaran/ melakukan pengamatan dengan mengajask siswa berkeliling di sekitar lingkungan sekolah.

3. Kegiatan Akhir

(43)

Pertemuan III 1. Kegiatan Awal

Apersepsi dan Motivasi :

- Mengucapkan salam pembuka - Mengecek kehadiran siswa

- Mengingatkan pelajaran yang telah lalu. - Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini 2. Kegiatan Inti

 Siswa dapat Memahami peta konsep hewan yang menyesuaikan dengan lingkungannya.

 Memamahami hewan-hewan dalam melindungi diri dari musuhnya - Bunglon → dapat mengubah warna tubuhnya

- Walang sangit → mengeluarkan bau yang sangat menyengat - Walang daun → bentuk dan warna tubuh yang menterupai daun - Harimau, anjing dan singa → mempunyai kuku dan gigi yang tajam - Sapi, kambing, kerbau dan kijang → mempunyai tanduk yang

runcing.

 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

(44)

 Membacakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas 3. Kegiatan Akhir

 Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.  Siswa mencatat simpulan.

 Siswa mengerjakan evaluasi.  Pemberian tugas

(45)

c. Hasil Tindakan Siklus II

Adapun hasil evaluasi yang dilaksanakan setelah diadakan tindakan pada siklus II tercatat:

a. Jumlah Siswa yang mendapatkan nilai 60 ada 2 orang, nilai 70 ada 19 orang, nilai 80 ada 14 orang, nilai 90 ada 4 orang. Sehingga nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 60 dengan demikian nilai rata – rata yang diperoleh siswa adalah 74,87.

b. Siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas sebanyak 37 orang.

c. Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 2 orang.

d. Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar ( dengan nilai 70 ke atas) sebanyak 37 orang (94,88 %) dari jumlah 39 siswa, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak 2 orang (5,12 %) dari jumlah 39 siswa

(46)

60 70 80 90 0

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Series 3

Nilai Siswa

(47)

Adapun hasil evaluasi yang dilaksanakan juga meningkat. Pada siklus I tercatat siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 atau belum tuntas (KKM) sebanyak 20 siswa (51,29%) dan memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 19 siswa (48,71%). Namun setelah dilakukan tindakan siklus 2, tercatat siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 sebanyak 2 siswa (5,12%) dan yang memperoleh nilai dari atau sama dengan 70 ke atas sebanyak 37 siswa (94,88%).

3. Refleksi Siklus II.

Setelah dilaksanakan siklus II terbukti hasil evaluasi siswa mengalami peningkatan dari hasil belajar perbaikan pembelajaran pada siklus I. Adapun hasil evaluasi yang dilaksanakan juga meningkat. Pada siklus I tercatat siswa yamg memperoleh nilai kurang dari 70 atau belum tuntas (KKM) sebanyak siswa 20 siswa (51,29%) dan memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 19 siswa (48,71%). Namun setelah dilakukan tindakan siklus 2, tercatat siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 sebanyak 2 siswa (5,12%) dan yang memperoleh nilai dari atau sama dengan 70 ke atas sebanyak 36 siswa (94,88%).

D. Pembahasan

(48)

Pada siklus I siswa yang belum tuntas yang memperoleh nilai belum tuntas dibawah 70 (KKM) sebanyak 20 orang siswa (51,29%) dan yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 19 orang siswa (48,71%).

Sedangkan hasil pada siklus II tercatat siswa yang memperoleh nilai belum tuntas atau kurang dari 70 (KKM) sebanyak 2 siswa (5,12%) dan yang dinyatakan tuntas, atau memperoleh nilai lebih atau sama dengan 70 (KKM) ke atas sebanyak 37 siswa (94,88%). Jumlah siswa yang tuntas sudah mencapai indikator keberhasilan, dimana standar yang ditetapkan adalah 85 %, sedangkan perolehan persen ketuntasan belajar setelah dilakukan tindakan siklus kedua adalah 94,88 %.

Siswa sudah sangat aktif dalam proses pembelajaran dibandingakan dengan ketika di siklus I. Siswa sangat tertarik pada pembelajaran IPA karena mendapat pengalaman belajar yang baru yaitu melakukan pengamatan di luar kelas. Sebagian besar siswa juga sudah mampu menguasai materi proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dengan menjelaskan pengertian fotosintesis dan menuliskan reaksi nya, Siswa sudah bekerja sama dengan teman kelompoknya, lebih aktif bertanya serta memiliki motivasi belajar yang tinggi, dimana data keaktifan aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 59,46 % meningkat pada siklus II menjadi 85,50 %.

(49)

nilai siklus I dan nilai siklus II

No Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jml

Deskripsi Awal Siklus I Siklus II

(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Melalui Kegiatan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa semakin meningkat. Nilai rata-rata hasil belajar siswa Kelas VA pada sebelum siklus sebesar 48,20. Pada siklus I sebesar 60,00 dan pada siklus II sebesar 75,12 sehingga terdapat kenaikan nilai rata – rata dari sebelum siklus ke siklus I selanjutnya ke siklus II.

2. Prosentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus menunjukkan angka sebesar 12,83 % (5 orang siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 39 orang siswa ), pada siklus I sebesar 35,90 % (19 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 39 siswa) dan pada siklus II sebesar 94,88 % ( 37 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 39 siswa). Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II.

(51)

B. Saran

1. Bagi Sekolah

- Perlu menggiatkan adanya kelompok belajar, sebab dengan giatnya kelompok belajar maka waktu-waktu untuk belajar dapat meningkat dan kualitas belajarnya pun akan meningkat pula karena antara anggota kelompok dapat saling tukar pikiran.

- Menyediakan media pembelajaran yang dirancang bagi siswa dan guru atau memakai yang sesuai dengan materi/kurikulum perkembangan zaman khususnya pada mata pelajaran IPA.

2. Bagi Guru

- Agar memilih dan menggunakan media pembelajaran yang lengkap sesuai dengan topik yang dibahas dalam proses belajar-mengajar.

- Lebih kreatif dalam memanfaatkan segala yang ada sebagai media ataupun sumber belajar.

- Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung keberhasilan pembelajaran.

- Jangan segan-segan minta saran / bantuan guru lain, jika dirasa kurang mampu dalam mengajarkan materi tertentu.

(52)

- Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

- Meningkatkan usaha belajarnya, sehingga akan memperoleh hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Asri, Budiningsih.2004. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1995. Kurikulum SD tahun 1994. Jakarta: Depdikbud

Dasar, Sekolah. 2011.”Hakikat Pembelajaran IPA di SD”. http:// www.Sekolah dasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-disekolah.html.(diakses

tanggal 12 Desember 2014)

Dimyati dan Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Hamalik O. 2010. Proses Belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Handayani. 2002. Sains Kelas V. Klaten: CV Sahabat

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung Remaja Rosdakarya

Ngalim, Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Poerwanti, E. 2011. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta : Depdiknas

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat : Quantum Teaching

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

(53)

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta. Grasindo Sumadi Suryabrata, 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan

Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif,Efektif, menarik. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Siswa Deskripsi Awal

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap lingkungan kerja

Tabel 4.4 : Hasil uji deskriptif harga saham, Current Ratio, Debt To 36 Equity Ratio,Return On Equity dan Earnings Per Share..

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengertian Tabungan Faedah serta keunggulan dari produk Tabungan Faedah, Untuk mengetahui tatacara serta

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL wajib memiliki Izin lingkungan. Izin Lingkungan

Menurut Djajasudarma (1999: 6) pada dasarnya kata itu memiliki makna kognitif (denotatif, deskriptif), makna konotatif, dan makna emotif. Kata dengan makna kognitif.. digunakan

Banyaknya pulau di kawasan Nusantara di hubungkan oleh sebuah kebudayaan besar yang telah menjadi legenda bagi bangsa Indonesia, yang saat itu bangsa kita telah menguasai sebagian

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Jenis penelitian ini menggunakan tipe explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pengetahuan, pengalaman, nilai anak dan dukungan suami terhadap