• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010033 12.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010033 12."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

6

III.METODE PENELITIAN

A.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman anggrek di wilayah Kota Purwokerto dan Kota Cilacap. Alat yang digunakan yaitu altimeter, thermometer, buku identifikasi, bolpoin, penggaris dan kamera digital (Lampiran 1.).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kota Purwokerto yang meliputi 3 Kecamatan yaitu Purwokerto Timur, Purwokerto Utara, dan Purwokerto Selatan, setra Kota Cilacap meliputi 3 Kecamatan yaitu Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei-September 2014.

Menurut data BPS Kab. Banyumas dalam angka 2014, luas wilayah Kota Purwokerto adalah 3.585,34 ha. Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa, secara geografi Purwokerto terletak 109°-109°30’ Bujur Timur, 7°30’ Lintang Selatan. Berdasar topografi Purwokerto terletak pada ketinggian 74-150 mdpl. Berdasarkan letak geografis, wilayah kota Purwokerto dibagi dalam tiga kawasan, yaitu lingkungan rural (daerah pedesaan atau pinggiran) yang meliputi sebagian Kecamatan Purwokerto Utara dan Purwokerto Selatan, lingkungan urban (perkotaan) yaitu sebagian Purwokerto Utara dan Purwokerto Timur serta lingkungan transisi, yaitu Kecamatan Purwokerto Selatan (Lampiran 2.).

Menurut data BPS Kab. Cilacap dalam angka 2013, secara geografis

Kota Cilacap memiliki luas 2.142,59 ha terletak diantara 07°30 00 -07°45 20

lintang selatan dan 108°04 30 -109°30 30 bujur timur. Kabupaten Cilacap mempunyai topografi yang beragam namun kondisi topografi rata-rata merupakan dataran rendah dengan ketinggian 1-10 mdpl. Kondisi ini juga didukung oleh letak Kabupaten Cilacap yang berada pada daerah pesisir yang merupakan daerah pantai (Lampiran 2.).

(2)

7 B. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survai, teknik pengambilan sampel secara acak terpilih (Purposive Random Sampling) di wilayah Kota Cilacap, meliputi 3 Kecamatan, yaitu : Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara dan Kota Purwokerto meliputi 3 Kecamatan, yaitu : Purwokerto Utara, Purwokerto Selatan, Purwokerto Timur. Masing-masing kecamatan dipilih 3 desa dan tiap desa dipilih 10 pekarangan untuk diambil sampel keanekaragaman tanaman anggrek.

2. Parameter yang diamati

Parameter yang diamati meliputi parameter pokok, yaitu karakter morfologi akar, batang, daun, dan bunga, serta persebaran tanaman anggrek. Parameter pendukung yaitu ketinggian tempat dan suhu.

3. Cara Kerja

1. Sampel tanaman anggrek diambil secara acak terpilih dari wilayah Kota Cilacap meliputi Kecamatan Cilacap Utara (Kelurahan Kebon Manis, Tritih , Mertasinga); Kecamatan Cilacap Tengah (Kelurahan Donan, Lomanis, Tegal Reja); Kecamatan Cilacap Selatan (Kelurahan Sidakaya, Tegal Kamulyan, Gunung Simping); Kota Purwokerto meliputi Purwokerto Utara (Kelurahan Purwanegara, Sumampir, Pabuaran); Purwokerto Selatan (Kelurahan Teluk, Karang Pucung, Karang Klesem); Purwokerto Timur (Kelurahan Kranji, Sokanegara, Arcawinangun). Setiap kelurahan di ambil 10 pekarangan untuk diambil sampel keanekaragaman tanaman anggrek.

2. Setiap lokasi pengambilan sampel tanaman aggrek diukur faktor lingkungannya seperti ketinggian tempat dan suhu.

3. Sampel tanaman anggrek diamati akar (ada atau tidaknya pseudobulbus), batang (ukuran panjang batang dan habitus), daun (bentuk-bentuk daun, ukuran daun, dan warna daun), dan bunga (ukuran bunga, warna bunga, dan inflorensia), kemudian diamati morfologinya dan dicatat, didokumentasikan dengan foto.

(3)

8

5. Sampel diidentifikasi dengan pustaka dari buku-buku, seperti buku karya Moeso Suryowinoto (1987), Backer (1968), Panduan Karakterisasi Tanaman Hias Anggrek Balai Penelitian Tanaman Hias (2007).

6. Melakukan validasi data dengan world checklist plant.

7. Jumlah individu tiap jenis anggrek yang ditemukan di Kota Purwokerto dan Kota Cilacap dimasukkan dalam tabel jumlah individu (Lampiran 6 dan Lampiran 7).

8. Persebaran yang ada di tiap-tiap wilayah dimasukkan dalam tabel frekuensi persebaran jenis anggrek (Lampiran 4 dan lampiran 5).

9. Menghitung frekuensi persebaran tanaman anggrek yang di dapat dengan rumus frekuensi (Kershaw, 1973) sebagai berikut :

F = x 100%

F = Frekuensi tanaman anggrek

�y = Jumlah lokasi tanaman anggrek yang ditemukan �x = Jumlah lokasi pengambilan sampel

10.Sifat-sifat morfologi yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran ditabulasikan ke dalam tabel, lalu dianalisis secara deskriptif.

C. Metode Analisis

Data tumbuhan anggrek yang diperoleh dianalisis secara deskriptif berdasarkan karakter masing-masing jenis meliputi semua bagian tumbuhan anggrek yaitu akar, batang, daun, dan bunga kemudian dibandingkan dengan pustaka. Frekuensi persebarbaran tanaman anggrek yang ditemukan dihitung dan dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan pustaka.

(4)

9 D. Bagan Alir Penelitian

SURVEI

PENGAMBILAN SAMPEL ANGGREK

KOTA CILACAP - Cilacap Utara - Cilacap Tengah - Cilacap Selatan

KOTA PURWOKERTO - Purwokerto Utara - Purwokerto Selatan - Purwokerto Timur

Akar Batang Daun

Pengamatan Karakter Morfologi Identifikasi dengan pustaka

Analisis Deskriptif

Di dapat hasil keanekaragaman dan persebaran tanaman anggrek yang ada di Kota Purwokerto dan Kota Cilacap

Bunga

Referensi

Dokumen terkait

Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang diambil secara acak ( cluster random sampling ). Kelas yang menggunakan model TPS terpilih kelas XI-A3 dan kelas yang menggunakan

Penelitian ini menggunakan 20 sampel bakso daging sapi yang masing-masing berasal dari empat kecamatan yang terpilih secara acak sederhana dalam Kabupaten Pidie Jaya, yaitu

Menunjuk pada KeputusanPejabat Pengadaan Barang/Jasa Nomor: 602.1/13/64 tanggal 11 Maret 2016 , Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap

DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA KEJADIAN GAWAT.. DARURAT KELAUTAN DI KELURAHAN CILACAP

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif prosentase, dengan sampel penelitian berjumlah 400 orang pemilih yang diambil secara acak dari delapan

Sejalan dengan perkembangannya, di kecamatan Gunungpati ditemui beberapa tempat wisata, baik wisata alam Goa Kreo (di Kelurahan Kandri), juga ada tempat rekreasi Pemancingan

Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk Kota Administrasi Jakarta Barat. NPWP :

Kelayakan Kimia Mineral Lempung sebagai Bahan Baku Semen Portland di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap : Studi Kasus Pengembangan Eksplorasi Mineral Lempung