• Tidak ada hasil yang ditemukan

Palopokota | Website Resmi Pemerintah Kota Palopo BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Palopokota | Website Resmi Pemerintah Kota Palopo BAB I"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Palopo merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi

Sulawesi Selatan dimana pembentukannya berdasarkan Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota

Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan.

Ide awal peningkatan status Kota Administratif Palopo menjadi kota

otonom, bergulir melalui aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan

status yang ditandai dengan lahirnya dukungan dari berbagai unsur organisasi

kelembagaan seperti organisasi politik, pemuda, wanita dan profesi, serta

dibarengi aksi bersama segenap komponen masyarakat untuk

memperjuangkan perubahan status Kotif Palopo menjadi Kota Palopo .

Secara historis, Kota Palopo tidak terlepas dari sejarah Kedatuan Luwu

yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi Selatan. Wilayah

Kedatuan Luwu pada saat itu meliputi 6 (enam) daerah otonom yang telah

terbentuk saat ini yaitu Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten

Luwu Timur, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Utara dan Kota Palopo.

Disamping sebagai pusat penyebaran Islam di wilayah utara Sulawesi Selatan,

Palopo juga sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan Kerajaan

Luwu. Bukti-bukti dari sejarah tersebut dapat dilihat dengan adanya

peninggalan istana datu Luwu, masjid jami’ tua dan pelabuhan yang semua itu

berada di jantung Kota Palopo.

Rentang sejarah yang cukup panjang tersebut telah mewariskan

nilai-nilai budaya lokal yang sangat berarti bagi perkembangan Kota Palopo ke

depan. Setidaknya nilai-nilai budaya lokal tersebut secara emosional dapat

(2)

pada saat sekarang ini dalam bingkai adat istiadat. Selain itu dapat

memberikan motivasi dan semangat kerja bagi pemerintah dan masyarakat

dalam memberikan pengabdian terbaik bagi kemajuan Kota Palopo.

Seiring dengan perjalanan waktu, hingga saat ini Kota Palopo masih

merupakan pusat kegiatan ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya. Sesuai

dengan konteks Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional , Kota Palopo

merupakan salah satu kawasan andalan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan

sektor unggulan pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata.

Berdasarkan karakteristik sejarah Kota Palopo dan Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional sebagai salah satu kawasan andalan, maka perencanaan

pembangunan di Kota Palopo harus dilakukan secara komprehensif, terpadu,

terarah, sistematis dan berkesinambungan. Untuk itu, dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD

Kota Palopo 2013 - 2018, sebagai amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sangat sesuai dengan

kondisi dan realitas Kota Palopo dalam merencanakan pembangunan di

segala bidang. Dokumen RPJMD akan menciptakan Kota Palopo yang

mempunyai daya saing yang tinggi demi mewujudkan kesejahteraan

masyarakat.

RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5

(lima) tahun yang merupakan operasionalisasi dari visi dan misi Walikota

terpilih. Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, RPJMD mempunyai

kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis

jangka panjang dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Dalam

operasionalisasinya, RPJMD harus dijadikan rujukan utama seluruh pemangku

kepentingan (stakeholder) dalam pembangunan daerah guna mencapai

(3)

Dalam RPJMD terkandung visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah

kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah serta indikasi

rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan, yang

merupakan implementasi periode lima tahunan dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD. RPJMD ini

selanjutnya harus dijadikan acuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Daerah sebagai bentuk perencanaan tahunan selama 5 (lima) tahun periode

pemerintahan.

Bagi Kota Palopo, RPJMD 2013 – 2018 merupakan pelaksanaan dari

periode kedua RPJPD Kota Palopo, dimana proses dan tahapan

penyusunannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Secara garis

besar, RPJMD terdiri atas 7 (tujuh) tahapan yang diawali dengan persiapan

penyusunan RPJMD, penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan

rancangan RPJMD, penyusunan kebijakan umum RPJMD, pelaksanaan

musrenbang RPJMD, perumusan rancangan akhir RPJMD dan penetapan

Peraturan Daerah tentang RPJMD.

Penyusunan RPJMD dilakukan dengan empat pendekatan penting

yaitu: Pertama, pendekatan teknokratik yakni proses penyusunan dengan

berdasarkan pada penggunaan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh

lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Kedua,

pendekatan partisipatif yakni dengan memberikan kesempatan kepada

stakeholder untuk memberikan masukan, saran dan kritikan atas rancangan

RPJMD. Ketiga, pendekatan politis yakni menetapkan RPJMD berdasarkan

visi misi Walikota terpilih dan melalui proses legislasi daerah dalam bentuk

peraturan daerah. Keempat, pendekatan bottom up dan top down yang

merupakan proses perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah

atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

(4)

dilaksanakan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap

terhadap perubahan maka perlu disusun sebuah perencanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan yang dimaksud adalah perencanaan

pembangunan yang disusun secara terpadu oleh kementerian/lembaga dan

pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Untuk menjabarkan

amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut di atas

digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RPJMD Kota Palopo.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan RPJMD Kota Palopo adalah menjadi

pedoman dan arah pembangunan bagi seluruh stakeholder (pemerintah,

masyarakat dan swasta) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kota

Palopo sesuai dengan visi, misi dan program pembangunan dari Walikota

terpilih, sehingga seluruh upaya pembangunan dilakukan dengan

sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di

dalam satu pola sikap dan pola tindak. Oleh karena itu, RPJMD Kota

Palopo menjadi dokumen perencanaan sebagai landasan bagi

Pemerintah Daerah dalam menyusun RKPD untuk setiap jangka waktu

tahunan selama lima tahun kedepan.

Pada prinsipnya tujuan penyusunan RPJMD Kota Palopo adalah

(5)

efisien, efektif, berorientasi terhadap visi dan misi, berkesinambungan,

terarah dan terpadu dalam merealisasikan setiap program kebijakan yang

telah disusun. Secara khusus tujuan penyusunan RPJMD adalah sebagai

berikut :

1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala

prioritas yang lebih terarah agar menjadi indikator perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan;

2. Menjadi pedoman dan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA);

3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pembangunan;

4. Menciptakan pengelolaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan;

5. Menjadi panduan/pedoman operasional visi dan misi Walikota

terpilih dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan;

6. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan

strategis jangka panjang dengan tujuan perencanaan

penganggaran lima tahunan dan tahunan pembangunan daerah;

7. Mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta

dan masyarakat terhadap program pembangunan daerah;

8. Sebagai instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja

dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan

pelayanan pada masyarakat.

1.3 Dasar Hukum Penyusunan

Dasar Hukum Penyusunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 -

2018 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan

(6)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Naegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor )

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68, Tambahan

(7)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar

Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4503);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Repuiblik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5156) ;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

(8)

Negeri Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perubahan Ketiga atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 tentang

pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2005 – 2025;

18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan 2008 – 2013;

19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

20. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

21. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palopo 2012 – 2032;

22. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 11 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Palopo 2005 – 2025.

1.4 Hubungan dengan Dokumen Perencanaan lainnya

RPJMD Kota Palopo bukanlah suatu dokumen yang berdiri

sendiri melainkan merupakan suatu rangkaian dokumen dari

perencanaan lainnya baik pada level Nasional maupun Provinsi. Semua

(9)

mendukung dan melengkapi. Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional diwujudkan lebih lanjut dalam bentuk RPJPD, RPJMD dan

RKPD.

Sebagai konsekuensi negara kesatuan, perencanaan

pembangunan daerah seharusnya tidak bertentangan dengan

kepentingan nasional. Bahkan sistem perencanaan pembangunan

daerah merupakan pilar dalam menentukan keberhasilan pembangunan

nasional. Untuk itu, Perencanaan Pembangunan Nasional yang tertuang

dalam RPJP Nasional dan RPJM Nasional memberikan keleluasaan

bagi daerah untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam menjalankan

otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan tidak mengabaikan

kepentingan negara.

RPJMD Kota Palopo merupakan bagian integral dari Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam penyusunan dokumen

tersebut mempertimbangkan aspek-aspek dokumen perencanaan lain

seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJP Provinsi, RPJM Provinsi,

RPJP Kota Palopo, RPJP Kabupaten Daerah sekitar, RTRW Nasional,

RTRW Propinsi, RTRW Kota Palopo dan RTRW Kabupaten Daerah

sekitar.

Secara prosedural Rancangan RPJMD telah berpedoman pada

RPJP Nasional, RPJP Propinsi Sulawesi Selatan, RPJP Kota Palopo dan

RPJP daerah sekitar. Disamping itu RPJMD Kota Palopo disusun

dengan mengacu pada RPJM Nasional dan RPJMD Propinsi Sulawesi

Selatan, dan memperhatikan RPJMD daerah sekitar. RPJMD Kota

Palopo juga berpedoman pada Rencana Umum Tata Ruang Wilayah

Kota Palopo dan memperhatikan Rencana Umum Tata Ruang

Kabupaten Daerah sekitar agar terjadi keterpaduan pembangunan antar

(10)

Peraturan Daerah, akan dijabarkan ke dalam RKPD dan menjadi acuan

bagi SKPD untuk menyusun dan menetapkan Renstra dan Renja SKPD.

Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, hubungan antar

dokumen RPJMD Kota Palopo dengan dokumen perencanaan lain, baik

tingkat Nasional, tingkat Provinsi, dan Daerah sekitarnya dapat

(11)
(12)

RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-1.5 Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 – 2018

ini disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Adapun

susunannya :

Bab I Pendahuluan, yang memuat latar belakang, maksud dan tujuan,

dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RPJPD

dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya , dan

sistimatika penyusunan.

Bab II Gambaran umum kondisi daerah, yang memuat gambaran

umum geografis daerah, kondisi demografi, kesejahteraan

masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.

Bab III Gambaran Pengelolaan keuangan daerah yang memuat

gambaran kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan

keuangan masa lalu dan kerangka pendanaan.

Bab IV Analisis isu-isu strategis memuat permasalahan pembangunan

daerah termasuk kondisi internal daerah yang menjadi masalah

yang harus diatasi serta isu strategis dimana kondisi eksternal

yang berpengaruh baik positif maupu negatif dimasa datang

terhadap daerah.

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran merupakan tujuan pernyataan

secara umum tentang apa yang ingin dicapai di masa depan,

sedangkan sasaran merupakan tujuan yang ingin dicapai yang

sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batas waktu

yang jelas

(13)

langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi serta pernyataan yang menjelaskan

bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai,kemudian arah

kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan

strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan

dan sasaran dari waktu kewaktu selama 5 (lima) tahun.

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah, memuat

kebijakan umum yang merupakan arah/tindakan yang diambil

oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran,

sedang program pembangunan daerah merupakan bentuk

instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan

oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan

pembangunan daerah.

BabVIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Pendanaan, menjelaskan

rencana program prioritas serta kebijakan keuangan daerah

untuk memenuhi pendanaan selama 5 (lima) tahun

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah menjelaskan mengenai

indikator kinerja menurut Aspek, Fokus, Bidang Urusan atau

Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Menurut Urusan.

BabX Pedoman Transisi dan kaidah Pelaksanaan, Menjelaskan masa

transisi sebelum tersusunnya dokumen RPJMD priode berikutnya

sehingga tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan

sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan

Gambar

Gambar 1.1 Posisi Dokumen RPJMD Kota Palopo 2013 – 2018 terhadap Dokumen Perencanaan Lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama dan yang utama penulis memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Kehendak-Nya lewat limpahan mukjizat, kasih sayang, serta rahmat yang selalu tercurah

Secanggih apapun perkembangan suatu ilmu, tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya, sehingga ilmu tidak keluar dari esensinya yang bermanfaat bagi kehidupan

TL : Peserta SKD yang tidak memenuhi nilai ambang batas sesuai Permenpan&RB Nomor 37 Tahun 2018, tidak memenuhi peringkat sesuai Permenpan&RB Nomor 61 Tahun 2018 serta

Variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROIC dapat digunakan sebagai variabel independen dan dependen untuk menunjukkan adanya pengaruh tidak langsung

Penyediaan air bersih, pembuangan air limbah, dan fasilitas sambungan perpipaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan adalah pusat dari pencegahan, pengurangan

Hasil koefisien determinasi sebesar 26,5 % untuk variabel csr menunjukkan pengaruh carbon accounting terhadap implementasi csr sisanya 73,5% dipengaruhi oleh faktor

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Belas Bulan Mei Tahun Dua Ribu Tiga Belas , dimulai pukul 13.01 Wita dengan mengambil tempat Pada Portal LPSE Kabupaten Bone Bolango,

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli dan menyerahkan rekaman/copy untuk setiap data yang telah dikirim melalui form isian elektronik aplikasi