BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PKS PT. Multimas Nabati Asahan- Kuala Tanjung adalah salah satu pabrik yang
memproduksi dan menghasilkan minyak kasar kelapa sawit kasa (CPO) dan inti
sawit (PKO). Proses pengolahan ini terdiri dari beberapa proses pengolahan
seperti : penimbangan, perebusan, penabahan, pelumatan, pengempaan,
pemurnian, dan pengutipan ini. Dalam setiap proses pengolahan buah kelapa sawit
menginginkan agar kehilangan minyak (oil losses) dapat di tekan sekecil
mungkin. Hal ini akan dapat di capai apabila proses pengolahan berjalan lancar
dan di tunjang dengan cara kondisi pengoperasian yang tepat serta pemahaman
terhadap sifat – sifat buah kelapa sawit yang di olah(Suyatno risza,1994).
Proses pengempaan buah kelapa sawit di dalam screw press harus
diperhatikan. Penggunaan tekanan hidrolik yang tidak sesuai, akan mengakibatkan
tingginya oil losses, atau sebaliknya. Oleh karena itu perusahaan harus
mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. Untuk mencegah kerugian yang
tidak diinginkan maka perusahaan menerapkan norma – norma kehilangan
minyak (oil losses)
Efisien tekanan yang terjadi pada stasiun pengempaan (screw press) dapat
menentukan jumlah minyak yang dihasilkan. Jika tekanan kurang tepat maka
dapat mengakibatkan kehilangan minyak pada ampas press tinggi, atau dapat
mengakibatkan jumlah biji pecah pada proses pengolahan tinggi. Oleh karena itu
diperlukan tekanan yang paling sesuai untuk proses pengempaan ini agar hasil
yang diperoleh dapat lebih maksimal dan menguntungkan(Suyatno risza,1994).
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengadakan pengamatan yang
bertujuan untuk mengetahui “EFEK TEKANAN TERHADAP KEHILANGAN MINYAK KELAPA SAWIT PADA FIBER PRESS DI UNIT SCREW
PRESS DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI’’
1.2. Permasalahan
Proses pengempaan dimaksudkan untuk memisahkan minyak dari daging buah.
Pada alat screw press berfungsi ganda yakni disamping pengempa minyak dari
daging buah juga berfungsi merajang buah yang belum dilumatkan dalam digester
(ketel adukan).
Kemudian waktu operasi pengepresan ini harus dilakukan pengontrolan
terhadap kadar minyak yang dihasilkan tanpa mengakibatkan kondisi mutunya.
Bila kadar minyak yang diperoleh terlalu kecil berarti banyak minyak yang hilang,
maka tekanan yang terbawa oleh fiber (kehilangan minyak pada ampas pressan).
Faktor – faktor yang mempengaruhi kehilangan minyak pada stasiun
pengepressan (screw press) adalah :
1. Pemanenan buah yang terlalu dini (buah masih muntah)
2. Penggunaan steam yang tidak sesuai pada proses perebusan
3. Penggunaan tekanan yang tidak tepat
4. Alat screw press yang telah haus
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh tekanan hidrolik yang terjadi pada proses
pengempaan terhadap oil losses pada fiber.
2. Untuk mengetahui berapa tekanan hidrolik yang diberikan untuk mengurangi
persentase kehilangan minyak.
1.4. Manfaat
Sebagai petunjuk dalam mengatasi atau menanggulangi permasalahan yang
menyebabkan kehilangan minyak pada ampass press guna memperoleh efesiensi
pemisahan minyak sawit dan mutu produksi yang jauh lebih baik.