• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kondisi Hygiene Sanitasi Pemondokan dan Keluhan Kesehatan Kulit di Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Pulo Brayan Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kondisi Hygiene Sanitasi Pemondokan dan Keluhan Kesehatan Kulit di Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Pulo Brayan Medan Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan (Hidayat, 2009).

Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh didalamnya, maka kebersihan kulit perlu dijaga kesehatannya. Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Salah satu bagian tubuh manusia yang sangat cukup sensitif terhadap berbagai macam penyakit adalah kulit.

Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek bagi kulit. Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan menjadi sumber munculnya bebagai macam penyakit antara lain penyakit kulit (Harahap, 2000). Bakteri, bersama-sama dengan jamur dan virus, dapat menyebabkan banyak penyakit kulit. Infeksi bakteri pada kulit yang paling sering adalah pioderma. Manifestasi klinis infeksi bakteri pada kulit sangat bervariasi, sesuai dengan bakteri penyebabnya, bagian tubuh yang dikenai, dan keadaan imunologik penderita (Harahap, 2000).

(2)

sosio-ekonomi yang kurang memadai (Harahap, 2000). Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kulit adalah kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit, kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan kuku.

Tingginya kepadatan hunian dan interaksi atau kontak fisik antar individu memudahkan terjadinya penyakit kulit. Oleh karena itu, prevalensi penyakit kulit yang tinggi umumnya ditemukan di lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal tinggi seperti penjara, panti asuhan, dan pondok pesantren. Sehingga disinilah kunci penyebab penyakit ini dengan panti asuhan. Kondisi seperti ini sangat memungkinkan terjadinya penularan penyakit kulit, diare dan ispa apabila para penghuni panti dan pengelolanya tidak sadar akan pentingnya menjaga kebersihan baik kebersihan lingkungan maupun personalhygiene.

Penyakit kulit masih menjadi masalah di Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006 penyakit kulit dan jaringan subkutan berdasarkan prevalensi 10 penyakit terbanyak pada masyarakat Indonesia menduduki peringkat kedua setelah infeksi saluran pernapasan akut dengan jumlah 501.280 kasus atau 3,16% (Bahar, 2009).

(3)

Di Indonesia masih banyak ditemukan masyarakat sosial ekonomi menengah ke bawah, yang dikarenakan perilaku hidup bersih yang kurang serta kurang memadai ketersediaan sanitasi. Pada anak-anak masalah ini lebih banyak dialami, karena individu tersebut belum mampu secara mandiri melakukan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan. Anak senang bermain dengan teman-temannya tanpa meperhatikan kebersihan diri, sehingga memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, bersenggolan atau bermain bersama. Kondisi anak yang kurang memperhatikan perilaku kesehatan membuat mereka lebih rentan untuk tertular penyakit.

Pada penelitian sebelumnya Frenki (2011), yaitu ada hubungan yang bermakna antara kebersihan handuk santri sebesar 34% dengan terjadinya penyakit kulit scabies di asrama dan pada penelitian Sadjida (2013), yaitu ada hubungan yang bermakna antara kebersihan tempat tidur dan sprei sebesar 2,5% yang menyebabkan keluhan penyakit kulit di kelurahan Denai Kecamatan Denai Kota Medan Panti Asuhan yang terdapat di Pulo Brayan yaitu Panti Asuhan Al-Jamiyatul Washliyah Pulo Brayan Medan telah di jumpai beberapa santri dari seluruh penghuni panti mengalami gangguan kesehatan kulit. Itulah sebabnya penulis membuat judul tersebut untuk mengetahui “Analisis Kondisi Hygiene

Sanitasi Pemondokan dan Keluhan Kesehatan Kulit di Panti Asuhan

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Prevalensi penyakit kulit yang tinggi umummnya ditentukan di lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal tinggi hal ini Panti Asuhan sangat memungkinkan terjadinya penyakit kulit bahkan terjadinya penularan penyakit kulit antar santri. Selain karena kurangnya pengawasan dari pengelola, kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan pada santri sementara Panti Asuhan merupakan tempat tinggal bagi santri. Maka berdasarkan hal ini perumusan masalah yang ada yaitu mengetahui kondisi hygiene sanitasi pemondokan dan keluhan kesehatan kulit penghuni Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Washliyah Pulo Brayan Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menganlisis Kondisi Hygiene Sanitasi Pemondokan dan Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Washliyah Pulo Brayan Medan Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

(5)

3. Untuk mengetahui gambaran sanitasi pemondokan panti asuhan meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pembuangan air limbah, dan pengelolaan sampah di Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Washliyah Pulo Brayan Medan memenuhi syarat atau tidak.

4. Untuk mengetahui keluhan kesehatan kulit penghuni Panti Asuhan Dipanti Asuhan Al-Jam’iyatul Washliyah Pulo Brayan Medan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pemilik panti asuhan tentang hygiene sanitasi pemondokan yang baik serta syarat rumah sehat serta kaitannya dengan kesehatan kulit,

2. Untuk menambah wawasan pengetahuan penghuni panti asuhan di Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Washliyah Pulo Brayan Medan,

3. Sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi penulis tentang syarat rumah sehat serta kondisi fisik rumah sehat menurut Kepmenkes RI Nomor 829/Menkes/ SK/VII/1999,

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan perhitungan economic and emission dispatch untuk menentukan total biaya bahan bakar yang minimum dengan menggunakan Modified Artificial Bee Colony

Upaya mengat asi masalah gizi disaran- kan dilakukan dengan pendekat an yang l ebih berkelanj ut an dan mempunyai nilai pengemba- lian ekonomi ( economi c r et ur n ) yang relat if

Berdasarkan uji sidik ragam yang dilakukan pada penilaian tingkat kesukaan, dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan terhadap rasa produk susu fermentasi kering tidak

Siswa SMK PGRI 3 Salatiga membenarkan bahwa metode project based learning dan problem based learning sama-sama dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Sesuai

Melanie Pita Lestari, SS., MH selaku Dosen Pembimbing 2 yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis terkait dengan materi dan teknik penulisan skripsi ini, sehingga skripsi

Hendro Gunawan, MA

Informasi yang dikumpulkan berupa materi yang diperlukan dalam pengembangan produk.; (3) Desain Produk, langkah selanjutnya adalah mengembangkan desain produk buku

The experiments presented in the next sections (accuracy of image orientation, point cloud generation and surface extraction) were always carried out with a