BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda atau getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara berkelanjutan terhadap waktu, suara berhubungan erat dengan rasa mendengar. Suara atau bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara atau bunyi tidak bisa merambat melalui ruang hampa. Sedangkan musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui suara atau bunyi yang unsur dasarnya berupa irama, melodi, harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan, sifat, dan warna bunyi. Namun dalam penyajiannya cenderung terpadu pada unsur bahasa, gerak, dan berbagai hal yang dianggap mendukung.
Musik sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk audio maupun video, yang dimainkan dengan alat-alat musik modern dan alat-alat musik tradisional. Proses perkembangan musik dalam era modern selalu berkaitan dengan teknik maupun teknologi di dalamnya. Tanpa mengurangi kepedulian terhadap musik tradisional yang semakin lama semakin tenggelam dalam arus globalisasi, pengkajian terhadap perkembangan teknologi dalam musik tentunya diperlukan sebagai sarana pengetahuan dan sarana dalam pengembangan musik.
saat ini dan permintaan yang selalu berubah demi suara musik yang baru untuk menarik antusias orang lain , maka tidak mengherankan bahwa produsen membuat perangkat elektronik secara pesat untuk mengatasi keinginan tersebut.Alat musik gitar yang pada awalnya berawal dari instrumen yang tanpa menggunakan teknologi apapun kemudian berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan jaman sehingga muncul gitar elektrik. Gitar elektrik kemudian berkembang lagi dengan beberapa tambahan komponen antara lain dengan penggunaan efek gitar.
Efek merupakan manipulasi atau modifikasi pada sinyal suara yang asli sehingga menghasilkan suara yang memiliki variasi lain dari suara aslinya. Seiring dengan perkembangan jaman, keperluan efek di dalam industri musik memiliki pengaruh besar terutama pada instrumen gitar. Berbagai ragam atau jenis bentuk efek telah diproduksi oleh berbagai perusahaan di bidang alat dan aksesoris musik sejak insinyur rekaman dan musisi eksperimental seperti Les Paul1 mulai memanipulasi rekaman pita reel-to-reel2 untuk menciptakan efek echo dan tidak biasa pada pertengahan tahun 1940-an dengan teknik miking, yaitu menempatkan mikrofon dalam ruang dengan sifat akustik yang dirancang khusus untuk mensimulasikan echo kamar.
Meskipun saat ini belum ada konsensus tentang bagaimana untuk mengkategorikan efek, terdapat enam klasifikasi umum yang terdiri dari dynamic, time-based, tone, filter, pitch/ frequency, dan feedback/sustain. Penggunaan efek
1Les Paul, seorang pemain musik Jazz asal Amerika Serikat dan juga dikenal sebagai pioneer dalam mengembangkan solid-body gitar.
2
pada umumnya digunakan pemain gitar elektrik untuk meningkatkan kualitas suara gitar. Efek yang sering digunakan terbagi dalam dua jenis, yaitu: efek analog dan efek digital. Efek analog merupakan jenis efek yang hanya memiliki satu jenis karakter suara dan pada umumnya dikoneksikan secara paralel untuk menghasilkan karakter suara yang baik. Efek seperti ini memiliki karakter suara yang lebih asli dibandingkan dengan efek digital atau dengan kata lain suara dawai pada gitar masih terdengar jelas keasliannya walaupun sudah dieksplor dengan beragam efek. Efek analog sendiri juga memiliki beberapa jenis diantaranya adalah Stompbox yang berupa kotak-kotak kecil yang disusun secara paralel dan Rack System yang disusun secara paralel seperti rak dan ukurannya jauh lebih besar. Sedangkan efek digital atau multi-effect merupakan perangkat efek yang lebih ringkas, multi fungsi, dan terdapat beragam jenis efek yang
digunakan dalam satu perangkat saja. Efek seperti ini juga memiliki fasilitas lain yang bisa digunakan selain terdapat bermacam-macam efek, yaitu : metronome, tuner, recorder, dan sampling-sampling bawaan pabrik. Salah satu jenis efek gitar yang populer adalah efek distortion (distorsi), yaitu efek gitar yang biasa digunakan pada genre musik rock and roll. Menurut Chappell (2001), efek distorsi meningkatkan gain pada sinyal gitar. Karena terlalu banyak gain, rangkaian tidak dapat menangani sinyal tersebut. Hasilnya adalah rangkaian menjadi clip atau distort. Yeh dkk. (2007) menambahkan bahwa modul distorsi pada dasarnya adalah rangkaian pembentuk gelombang non linier untuk mengubah bentuk input yang menyebabkan perubahan pada spektrumnya,
Di kota Medan sendiri penggunaan efek digital dan stompbox sudah lama berkembang dikalangan para gitaris kota Medan. Namun penggunaan efek stompbox kini lebih diminati oleh para gitaris dikarenakan suara yang dihasilkan lebih asli dibanding efek digital. Alasan lain yang menjadi daya tarik para gitaris menggunakan efek stompbox adalah dari segi ekonomis dalam pembuatan efek tersebut. Para gitaris dapat membuat atau membeli efek tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing. kelebihan lain yang menjadi alasan para gitaris lebih memilih efek stompbox adalah efek tersebut dapat diupgrade melalui penambahan atau penggantian salah satu dari komponen efek tersebut dapat apabila mengalami kerusakan maupun keinginan pengguna untuk meningkatkan atau menemukan kreasi yang baru.
Daya tarik yang besar para gitaris di kota medan terhadap efek stompbox mendorong salah satu gitaris kota Medan yang bernama Fredrik Tarigan membuat efek stompbox. Beliau yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Musik Medan ( SMM Medan) tersebut mulai membuat efek stompbox pada tahun 2011. Menurut beliau efek stompbox adalah salah satu faktor penting yang membangun karakter permainan bagi seorang gitaris. Selain menjadi pembuat efek stompbox, beliau juga merupakan seorang gitaris yang dikenal universalist (menguasai banyak genre musik) oleh para gitaris kota medan. bahkan beliau juga merupakan endorse salah satu merk gitar ternama yaitu Ibanez. Beliau juga aktif dalam berbagai komunitas gitar di medan seperti Medan Blues Society (MBS) sekaligus sebagai instruktur gitar di MJG (Medan Jazz Guitar ).
efek stompbox buatan beliau dengan efek stompbox buatan lainnya. Beliau membuat efek tersebut dengan menyesuaikan genre yang diinginkan pembeli. Efek buatan beliau juga cenderung relatif murah tanpa mengabaikan kualitasnya karena pada umumnya diperuntukkan untuk kalangan siswa/ mahasiswa. Menurut beliau efek stompbox dengan harga tinggi banyak dipengaruhi oleh merk dari efek tersebut dan gitaris dunia yang menggunakan merk efek tersebut. Misalnya efek Vox Satchurator Original Joe Satriani memiliki harga yang lebih tinggi dibanding harga Vox Satchurator biasa meski kualitasnya tidak jauh berbeda. Beliau juga menambahkan bahwa sifat efek stompbox adalah fleksibel yaitu dapat dipergunakan sebagai Rhytm (pengiring) maupun Lead ( melody) sesuai kebutuhan gitaris yang menggunakan efek tersebut. Sebagian besar referensi beliau dalam membuat efek adalah melalui Youtube yang dikombinasikan dengan
kreasi sendiri. Referensi yang berbeda-beda melalui media tersebut dikatakan beliau sangat membantu dalam membuat efek stompbox yang baik.
Skripsi ini akan membahas tentang pembuatan dan perancangan efek analog stompbox pada gitar listrik yang kini banyak digunakan oleh pemain gitar pemula maupun musisi gitar internasional seperti Joe Satriani dan Steve Vai.
analog stompbox kompleks mungkin memliki beberapa footswitch3, switch tambahan, dan layar alfanumerik4 yang menunjukkan status efek dengan akronim pendek (misalnya DIST untuk “distorsi”).
Perancangan efek analog stompbox didasari akan pemrosesan sinyal dari gitar yang diubah menjadi lebih bertenaga sebelum disalurkan ke amplifier dengan mengkompresi arus listrik dari instrumen ke dalam tabung hampa udara. Pembuatan efek analog stompbox pada gitar elektrik sangat ditentukan oleh proses pendesainan dan perealisasian yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian secara mendalam untuk menghasilkan efek analog stompbox pada gitar elektrik yang menghasilkan keragaman suara yang baik.
Ada tiga hal yang menjadi titik berat (fokus) dalam yang melatarbelakangi penulisan ini, yaitu alasan yang menjadi latar belakang gitaris beralih menggunakan efek stompbox, keunggulan dan kekurangan yang terdapat antara efek stompbox dengan efek digital, dan teknik pembuatan efek analog distorsi serta merangkainya pada efek stompbox.
Dari pemaparan yang diatas dapat disimpulkan penulis bahwa efek analog stompbox adalah rangkaian beberapa efek analog yang disusun secara paralel yang berfungsi sebagai unsur pendukung dimana bunyi asli yang dihasilkan dari instrumen diubah sesuai dengan karakter suara yang diinginkan.
1.2 Pokok Permasalahan
3
Footswitch merupakan saklar yang didesain khusus untuk kaki yang berfungsi sebagai pengontak dan terminal yang saling terhubung.
4
Untuk lebih mengarahkan tulisan ini sesuai dengan judul yang ada, maka penulis mengkaji pokok permasalahannya pada masalah pembuatan dan struktur rangkaian efek analog stompbox, kemudian terhadap masalah yang muncul apabila menggunakan banyak efek, serta mengkaji pengaturan atau setting dari setiap efek untuk mengatasi masalah suara bising dan dengung yang tidak diinginkan. Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengapa efek analog stompbox lebih diminati dibanding efek digital saat ini.
2. Apa keunggulan efek analog stompbox dibandingkan dengan efek digital.
3. Bagaimana mengukur suara dan frekuensi yang dimanipulasi oleh tiap-tiap efek.
1.3 Batasan Masalah
Pembahasan studi ini dibatasi oleh beberapa hal, antara lain:
1. Pembuatan efek analog stompbox dikhususkan pada karakter suara distorsi.
2. Penggunaan gitar elektrik sebagai masukannya. 3. Penggunaan amplifier sebagai output suara.
Setiap kegiatan penelitian tentunya berorientasi kepada tujuan tertentu. Demikian juga halnya dengan penulisan skripsi ini, dimana tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya. Maka tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Menemukan alasan yang melatarbelakangi gitaris terutama di kota Medan beralih menggunakan efek analog stompbox
2. Menemukan perbandingan keunggulan dan kekurangan yang terdapat antara efek analog stompbox dan efek digital.
3. Mampu melakukan pembuatan terhadap efek analog stompbox distorsi dan membandingkan hasilnya dengan efek digital dan teori-teori yang digunakan.
1.4.2 Manfaat penelitian
Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
1. Sebagai referensi bagi mahasiswa khususnya Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara tentang pembuatan efek analog stompbox distortion.
1.5 Konsep dan Kerangka Teori 1.5.1 Konsep yang digunakan
Konsep merupakan unsur pokok dalam sebuah penelitian. Bila masalahnya serta kerangka teoritisnya sudah jelas, maka dapat diketahui dengan mudah fakta mengenai gejala-gejala yang merupakan pusat perhatian seperti yang dikatakan R. Merton bahwa konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati. Studi disebut juga dengan kajian (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kajian merupakan kata jadian dari kata ”kaji” yang berarti mengkaji, mempelajari, memeriksa, mempertimbangkan secara matang, dan mendalami.
Ada beberapa konsep dan teori yang dibutuhkan dalam membicarakan permasalahan terhadap objek penelitian ini, studi organologi yang dimaksud adalah sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mantle Hood (1982:124) bahwa : organologi yang digunakan adalah berhubungan dengan alat musik. Istilah tersebut mempunyai tendensi untuk dijadikan batasan dalam mendeskripsikan penampilan fisik, properti akustik, dan sejarah alat musik. Selanjutnya menurut beliau organologi adalah ilmu pengetahuan alat musik, yang tidak hanya meliputi sejarah dan deskripsi alat musik, akan tetapi sama pentingnya dengan “ ilmu pengetahuan “ dari alat musik itu sendiri antara lain : teknik pertunjukan , fungsi musikal, dekoratif, dan variasi dari sosial budaya.
membentuk suara yang indah (Jones 2007:95). Sedangkan Karakteristik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. Karakteristik juga dapat dijabarkan sebagai sesuatu yang menjelaskan hal yang terkandung dalam suatu objek dengan sesuatu yang memiliki sifat-sifat khas. Pembuatan efek analog stompbox juga mengacu terhadap karakteristik seseorang. Gitar merupakan salah satu instrumen dawai yang dikenal masyarakat secara umum. Dalam buku Technology of Guitar membagi jenis gitar menjadi dua yaitu gitar akustik dan gitar elektrik. Hal yang membedakan antara dua jenis gitar tersebut adalah bagaimana suara dihasilkan dari getaran senar hingga dapat didengar oleh manusia (French 2012:78). Gitar akustik menggunakan getaran dari badan gitar untuk memberikan tekanan pada gelombang suara sehingga
menghasilkan suara yang dapat diterima oleh manusia. Sedangkan gitar elektrik menggunakan pick-up untuk menangkap getaran dari senar dan mengubahnya dalam bentuk sinyal elektrik. Menurut Vashigi (2007), pada gitar akustik, getaran senar ditangkap dan dirambatkan melalui mekanisme saddle-bridge ke badan gitar yang kemudian dikuatkan dan membentuk spektrum getaran tersebut. Sedangkan pada elektrik gitar, seperangkat kumparan pick-up elektromagnetis mengubah getaran senar menjadi arus listrik terinduksi yang selanjutnya dihubungkan ke sebuah alat penguat sinyal gitar (guitar amp).
Dari konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa kajian pembuatan efek analog stompbox pada gitar elektrik buatan Fredrik Tarigan, adalah penelitian secara mendalam mengenai tidak hanya teknik-teknik pembuatan efek analog stompbox pada gitar elektrik, termasuk juga sejarah dan deskripsi penggunaan efek pada instrumen gitar elektrik, fungsi secara musikal pada gitar elektrik yang berhubungan erat dengan efek analog stompbox.
Efek audio dipengaruhi oleh semua individu yang terlibat dalam generasi sinyal musik dan mulai dengan teknik bermain khusus oleh musisi, menggabungkan penggunaan khusus antara teknik mikrofon dan pemindahan ke dalam prosesor efek untuk penggabungan, perekaman, produksi dan jeda dari sinyal-sinyal musik. Berdasarkan konsep diatas, maka dalam tulisan ini penulis mengkaji mengenai proses pembuatan Efek Analog Stompbox Distorsi di Medan Baru, termasuk juga teknik pembuatan, proses pembuatannya, di jalan Bunga Cempaka, kelurahan Padang Bulan, kecamatan Medan baru, juga mengenai fungsi
dan cara menggunakan efek serta beberapa pendekatan sosial budayanya.
1.5.2 Teori yang Digunakan
ilmu sosial yang menekankan ketergantungan antara institusu-institusi dan kebiasaan pada masyarakat tertentu. Analisis fungsi, menjelaskan bahwa bagaimana susunan social didukung oleh fungsi institusi. Dalam bidang komunikasi, ada beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya mengenai fungsi komunikasi. Fungsi komunikasi memperlihatkan arus gerakan seiiring dengan gerakan masyarakat atau individu. Komunikasi berfungsi menurut keperluan pengguna atau individu yang berinteraksi. Oleh karena itu, fungsi komunikasi bisa dikaitkan dengan ekspresi (emosi), arahan, rujukan, puitis, fatik, dan metalinguitik yang berkaitan dengan bahasa. Secara umum fungsi komunikasi terdiri dari empat kategori utama yaitu fungsi memberitahu, fungsi mendidik, membujuk khalayak mengubah pandangan, dan untuk menghibur orang lain. Fungsi memberitahu artinya, melalui komunikasi sebagai konsep atau gagasan
diberitahukan kepada orang lain (penerima komunikasi), dan penerima ini menerimanya, yang kemudian dampaknya ia tahu tentang gagasan yang dikomunikasikan tersebut. Akhirnya isi komunikasi itu akan direspon oleh penerima, baik dalam perilaku, balasandanlainnya. Fungsi komunikasi lainnya adalah mendidik, artinya adalah komunikasi berperan dalam konteks pendidikan manusia. Komunikasi menjadi saluran ilmu dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang berfungsi untuk mengubah pandangan manusia atau membujuk khalayak untuk mengubah pandangannya.melalui komunikasi, pandangan seseorang dapat diubah, dari suatu pandangan ke pandangan lain. Fungsi komunikasi lainnya adalah bersifat menghibur, berarti bahwa melalui sebuah
lain sebagai penerima komunikasi, yang memang dalam konteks sosial sangat
diperlukan.
Pada dasarnya semua suara audio, baik vokal maupun bunyi tertentu merupakan suatu bentukan dari getaran. Seperti yang dikemukakan Diehl (1973) bahwa suara dihasilkan oleh gelombang yang menyerupai gelombang air. Ini menandakan semua audio memiliki bentuk gelombangnya masing-masing. Umumnya bentukan gelombangnya disebut dengan sinyal analog. Namun sebuah teknik memungkinkan sinyal ini diubah dan diproses sehingga menjadi lebih baik. Teknik ini memungkinkan perubahan sinyal analog menjadi bit-bit digital. Teknik itu disebut teknik sampling. Jika telah menjadi sinyal digital maka sinyal ini jauh lebih baik, sedikit noisenya dan juga dapat diproses dengan mudah. Digital Signal Prosessing merupakan perkembangan dari teknik ini yang memungkinkan kita membentuk sample-sample yang berupa suara seperti yang ada pada keyboard, synthetizer, Audio Prosessing, dll.
Gambar 1.1: Gelombang audio.
penyebaran dan migrasi kelompok manusia di muka bumi sekaligus menyebarkan unsur-unsur kebudayaan. Efek pada gitar elektrik merupakan salah satu unsur penyebaran kebudayaan bangsa Eropa dan Amerika.
Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz
(Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara desibel (dB). Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam
frekuensinya. Satuan dari frekuensi adalah Hertz(Hz),yang mana nama ini diambil dari nama seorang fisikawan Jerman yaitu Heinrich Rudolf Hertz. Jadi definisi Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dihasilkan oleh suatu benda dalam satu detik. Secara sederhananya bila benda tersebut bergetar 1 kali dalam 1 detik, maka kemudian kita akan mengatakan frekuensinya adalah 1 Hz. Dan bila benda tersebut bergetar 10 kali dalam 1 detik maka kita bisa mengatakan frekuensinya adalah 10 Hz. Dan bila benda tersebut bergetar 1000 kali dalam 1 detik maka kita bisa mengatakan frekuensinya adalah 1000 Hz atau 1 kHz, dan begitu seterusnya.
Gambar 1.2: Perbandingan rentang waktu gelombang audio.
Dari skema komunikasi Shannon dan Weaver yang sudah dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa noise atau gangguan akan ditemukan dalam proses komunikasi terutama dengan menggunakan komunikasi yang dimediasi oleh teknologi. Dengan adanya pengenalan noise tersebut, maka upaya untuk meminimalisir gangguan tersebut diciptakan guna menuju kefektifan dalam berkomunikasi. Selain itu, pengguna efek harus berusaha untuk dapat membuat penggunaan efek lebih mudah dengan memusatkan perhatian pada suara yang
akan dikeluarkan sehingga dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
Menurut Alan P Merriam (1964:219-226) fungsi dapat dibagi dalam sepuluh kategori yaitu: Fungsi Pengungkapan Emosional, Fungsi Pengungkapan Estetika, Fungsi Hiburan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Perlambangan, Fungsi Reaksi Jasmani, Fungsi yang Berkaitan Dengan Norma Sosial, Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial, Fungsi Kesinambungan Kebudayaan, dan Fungsi Pengintegrasian Masyarakat.
susunannya. Aspek kedua adalah mengenai sisi ekonomi dalam efek stompbox tersebut. Penelitian tentang hal ini berkaitan dengan distribusi dan penjualannya, terutama di jalan Bunga Cempaka, kelurahan Padang Bulan, kecamatan Medan Baru.
1.6 Metode Penelitian
Metode adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar hasil dari pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan dikehendaki melalui cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005). Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, (Koentjaraningrat 1997:16).
Sementara penelitian merupakan kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis serta menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005).
Menurut Nettl (1962:62-64) ada dua hal yang esensial untuk melakukan aktivitas penelitian dalam disiplin etnomusikologi yaitu kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium. Kerja lapangan meliputi pemilihan informan, pendekatan dan pengambilan data, pengumpulan data, sedangkan kerja laboratorium meliputi pengolahan data yang diperoleh dari lapangan, kemudian menganalisa dan membuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh.
1.6.1 Studi Kepustakaan
Sebelum melakukan kerja lapangan terlebih dahulu penulis melakukan studi kepustakaan yang bersumber dari makalah, buku-buku, maupun internet yang memiliki kaitan dengan objek yang akan diteliti. Tujuan studi kepustakaan ini untuk mempelajari referensi-referensi tersebut tentang pembuatan efek analog stompbox dan konsep-konsepnya. Selanjutnya mempelajari prinsip kerja dan karakteristik tiap-tiap sistem yang terdapat di dalam perangkat tersebut. Kemudian memahami tentang prinsip kerja gitar listrik/ elektrik agar didapatkan warna suara distorsi yang diinginkan. Studi kepustakaan ini juga sebagai landasan penulis dalam penelitian.
1.6.2 Kerja Lapangan
Dalam hal ini, penulis langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan tiga hal yang telah diketahui sebelumnya yaitu, observasi, wawancara, dan pemotretan (pengambilan gambar) dan langsung melakukan wawancara bebas dan juga wawancara mendalam antara penulis dengan informan yaitu dengan mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, walaupun saat melakukan penelitian terdapat juga hal-hal yang baru, yang menjadi bahan pertanyaan yang dianggap mendukung dalam proses penelitian ini, semua ini dilakukan untuk tetap memperoleh keterangan-keterangan dan data-data yang dibutuhkan dan data yang
1.6.3 Wawancara
Dalam kerja lapangan ini penulis menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan data-data yang ada di lapangan. Adapun wawancara yang penulis terapkan adalah wawancara terfokus (focused interview) dan wawancara bebas (free interview). Pada wawancara terfokus, pertanyaan hanya berpusat pada aspek permasalahan, sedangkan pada wawancara bebas pertanyaan yang diajukan tidak terfokus terhadap satu pokok permasalahan, namun juga terhadap pertanyaan yang beralih dari pokok permasalahan yang bertujuan untuk memperoleh data yang beraneka ragam namun tidak menyimpang dari objek permasalahan yang ditulis. Perekaman dan pemotretan juga merupakan bagian penting pada saat waawancara dilakukan karena penelitian tentunya memerlukan data yang berfungsi sebagai penunjang dalam penulisan tugas akhir.
1.6.4 Kerja Laboratorium
Pada tahap ini data-data yang sudah diperoleh yang berupa wawancara,
pengolahan data tersebut disusun dalam satu laporan hasil penelitian berbentuk
skripsi. (Meriam 1995:85).
1.6.5 Lokasi Penelitian dan Pemilihan Informan
Adapun lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di lokasi yang merupakan tempat tinggal Bapak Fredrik Tarigan yang bertempat tinggal di Jalan Bunga Cempaka 15 No. 11 E pasar 3 , Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Medan.
BAB II