• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pembuatan Efek Analog Stompbox Distortion pada Gitar Elektrik Oleh Bapak Fredrik Tarigan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Pembuatan Efek Analog Stompbox Distortion pada Gitar Elektrik Oleh Bapak Fredrik Tarigan Chapter III V"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

Endru

Total 39

Tabel 2.3: data konsumen yang menggunakan efek buatan Fredrik Tarigan.

BAB III

TEKNIK PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN EFEK ANALOG

STOMPBOX DISTORSI

3.1 Sejarah Penemuan Efek

Efek suara awalnya sering di pakai studio rekaman. Pada pertengahan tahun 1940-an, insinyur rekaman dan musisi eksperimental seperti Les Paul mulai memanipulasi rekaman pita reel-to-reel untuk menciptakan efek echo dan tidak biasa, suara futuristik. Mic-ing, teknik yang digunakan penempatan Mikrofon dalam ruang dengan sifat akustik yang dirancang khusus untuk mensimulasikan echo kamar.Amplifier built-in adalah efek pertama yang akan digunakan secara teratur di luar studio oleh pemain gitar. Pada akhir 1940-an dan seterusnya, Gibson Guitar Corp mulai memasukan sirkuit vibrato di amplifier combo. Tahun 1950 Ray Butts amplifier Echosonic menjadi yang pertama untuk fitur suara echo slapback, yang dengan cepat menarik perhatian gitaris seperti Chet Atkins, Carl

Perkins, Scotty Moore, Luther Perkins, dan Roy Orbison. Pada tahun 1950 tremolo, vibrato dan reverb banyak tersedia sebagai efek yang sudah tersedia

(2)

tidak menarik perhatian awalnya saat dipersentasikan oleh produsen amplifier, tetapi memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan pada saat overdriving pasokan listrik di amplifier tabung awal. Gitaris Johnny Burnette dan Willie Johnson adalah orang yang pertama menuturkan istilah efek Warm Distortion. Dave Davies dari The Kinks menjadi pioneer dalam mengembangkan amplifier dengan efek-efek tersebut dengan pisau cukur untuk menghasilkan efek suara gitar yang Grittier pada lagu 1964 "You Really Got Me". Pada tahun 1965 perusahaan

Amplifikasi Marshall mulai menjual Marshall 1959, yaitu amplifier gitar yang mampu menghasilkan nada Warm dan distorsi crunch sesuai dengan karakter kasar yang mulai menarik perhatian musisi-musisi pada masa itu. Efek Stand-alone tahun 1950 dan awal 1960 seperti unit GA-VI vibrato Gibson dan Box

reverb Fender kurang menarik perhatian pemain gitar dikarenakan harga yang

mahal dan tidak praktis karena membutuhkan transformer besar dan tegangan tinggi. Unit amplifier yang disatukan dengan efek kemudian diproduksi secara besar-besaran dan tidak bergantung pada permintaan konsumen. Amplifier pertama yang populer dari konsep diatas adalah Watkins 1958 Copicat, amplifier portabel dengan efek gema yang dipopulerkan oleh band Inggris, The Shadows. Ditemukannya transistor pada bidang elektronika memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan kreativitas aural dari studio rekaman menjadi lebih sederhana, unit stompbox yang sangat portabel. Transistor menggantikan peran tabung vakum, yang dikembangkan untuk susunan yang lebih teratur dengan jumlah yang lebih banyak dan stabilitas yang lebih besar.

(3)

banyak diperbincangkan oleh para musisi dan pemain gitar setelah digunakan dalam salah satu lagu hit dari band asal Inggris, Rolling Stones pada tahun 1965 yang berjudul (I Can't Get No) Satisfaction. pada tahun 1967, Warwick Electronics adalah perusahaan yang memproduksi efek wah-wah pedal pertama, The Clyde McCoy, dan pada tahun yang sama Roger Mayer mengeluarkan efek

oktaf pertama, Octavia. Pada tahun 1968 Univox mulai melakukan pemasaran Uni-Vibe pedal, sebuah efek yang dirancang oleh insinyur audio yang bernama

Fumio Mieda yang meniru pergeseran fase aneh dan efek chorus dari speaker Leslie (speaker yang berputar untuk memodifikasi sinyal suara) yang digunakan dalam organ Hammond. Efek pedal tersebut kemudian menjadi amplifier kesukaan dikalangan gitaris seperti Jimi Hendrix dan Robin Trower setelah pertama kali mendengar Octavia. Jimi Hendrix kemudian menggunakannya dalam

rekaman solo gitar pada lagu Purple Haze dan Fire. Pada pertengahan 1970, berbagai efek pedal solid-state13 yaitu, flangers, chorus pedals, ring modulators dan phase-shifters mulai tersedia. Pada tahun 1980, unit digital rackmount mulai

menggantikan stompbox sebagai format efek pilihan. Namun keberhasilan album Nirvana's Nevermind pada tahun 1991 memberi pengaruh yang besar dalam menyalakan kembali minat terhadap efek stompbox. Sepanjang tahun 1990, banyak musisi memberi perhatian pada efek lo-fi aesthic14 seperti J Mascis dari Dinosaur Jr, Stephen Malkmus dari Harder dan Robert Pollard.

3.2 Klasifikasi Umum Efek Gitar

13

Saklar elektronik yang terdapat pada efek dan digunakan atau diaplikasikan sebagai alat pengendali.

14

(4)

Meskipun saat ini belum ada konsensus tentang bagaimana untuk mengkategorikan efek, berikut adalah enam klasifikasi umum: dynamics, time-based, tone, filter, pitch/frequency and feedback/sustain.

1. Dynamics

Dynamics merupakan tanda volume dan efek amplitudo yang berfungsi

untuk memodifikasi volume instrumen dan meningkatkan beberapa aspek output sinyal listriknya. Berikut ini adalah jenis efek-efek dynamic yang umum digunakan :

a. Efek Clean / Volume, Semburan clean menguatkan volume

instrumen dengan meningkatkan beberapa aspek output sinyal listriknya. Unit ini umumnya digunakan untuk boosting (meningkatkan) volume selama solo dan mencegah kehilangan sinyal dalam “Efek chain” yang panjang. Sebuah gitaris beralih dari rhythm guitar menjadi lead gitar agar dapat menggunakan clean boost untuk meningkatkan volume solo nya. Beberapa efek volume diantaranya : Guyatone Tremolo Vintage VT2, MXR MicroAmp, Fender Volume Pedal.

(5)

b. Preamplifier Microfon atau "preamp mic" adalah perangkat yang meningkatkan output tegangan mikrofon yang rendah pada tingkatan tertentu dan difunakan sebagai perangkat yang menggabungkan konsol dan headphone. Beberapa pre-amp mic juga memberikan daya tambahan (misalnya phantom power) untuk mikrofon kondensor. Salah satu contoh efek preamplifier microfon adalah MXR micro amp.

Gambar 3.2: MXR micro amp.

(6)

Gambar 3.3: MXR Dyna Comp.

d. Tremolo merupakan Sebuah efek yang menghasilkan variasi, sedikit cepat dalam volume note atau akord. efek tremolo biasanya memiliki "tingkat" tombol yang memungkinkan pemain untuk mengubah kecepatan variasi. "Efek tremolo" tidak harus bingung dengan nama "bar tremolo"yang membingungkan, sebuah perangkat pada bridge gitar yang memungkinkan pemain untuk menciptakan vibrato atau efek "pitch-bending". intro gitar di Rolling Stones '" Gimme Shelter " merupakan fitur efek tremolo. Efek yang termasuk ke dalam tremolo yaitu Fender Tremolux, Roger Mayer Voodoo Vibe.

Gambar 3.4: Roger Mayer Voodoo Vibe

2. Tone

Tone adalah Jenis efek yang memodifikasi nada asli intrumen menjadi

nada yang berbeda dengan suara aslinya. Efek Tone juga terdiri dari 3 bagian, yaitu:

a. Distorsi dan Overdrive yang berfungsi meningkatkan sinyal suara

(7)

re-shaping or "clipping. Dalam amplifier tabung, efek distorsi mengkompresi sinyal

listrik yang keluar dari instrumen kedalam tabung hampa udara atau valves. Dalam unit digital, efek ini disimulasikan oleh transistor atau chip komputer. Perbedaan efek distorsi dari efek overdrive adalah meskipun efek overdrive menghasilkan jumlah sinyal suara yang hampir sama dengan efek distorsi pada volume apapun, disisi lain efek overdrive memiliki perbedaan yang signifikan yaitu dapat memproduksi Clean pada volume rendah dan suara terdistorsi pada volume keras. Beberapa efek distorsi dan overdrive, yaitu: Boss DS-1, Boss MT-2 Metal Zone, Electro-Harmonix LPB-1, Ibanez Tube Screamer, Marshall ShredMaster, MXR Distortion +, Pro Co RAT.

Gambar 3.5: Boss DS-1.

b. Fuzz pedal atau "fuzzbox" adalah jenis efek pedal dengan klip

(8)

Gambar 3.6: Vox Tone Bender.

c. Noise gate merupakan jenis efek yang berfungsi mengurangi suara derau yaitu hum (suara yang berdegung), hiss (suara seperti mendesis) , dan static (gangguan elektris berbetuk impuls). Efek ini secara signifikan mengurangi gangguan suara yang masuk ke dalam peragkat (unit "lo-fi" melakukan kebalikannya, menambahkan suara, desisan, dan statis). Jika digabungkan melalui pengaturan reverb yang tepat, dapat menciptakan suara yang tidak biasa seperti efek drum-gated yang digunakan dalam lagu tahun1980-an dan dipopulerkan melalui salah satu lagu Phil Collins yang berudul In the Air Tonight. Salah satu conth efek Noise Gate adalah BOSS Noise Gate NF-1.

Gambar 3.7: BOSS Noise Gate NF-1.

(9)

Jenis efek ini memiliki fungsi mengubah konten frekuensi sinyal audio yang melewati dengan meningkatkan atau memperlemah frekuensi tertentu maupun daerah frekuensi. Jenis efek ini terdiri dari 4 bagian, yaitu:

a. Equalizer adalah sebuah set filter yang memperkuat ("meningkatkan") atau melemahkan ("cut") daerah frekuensi tertentu. Stereo sering memiliki equalizer yang menyesuaikan bass dan treble Teknisi audio menggunakan equalizer sangat canggih untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan, membuat instrumen atau suara yang lebih menonjol, dan meningkatkan aspek-aspek tertentu dari nada sebuah instrumen.

gambar 3.8: Equalizer GE-7 BOSS.

(10)

Gambar 3.9: Talkbox

c. Wah-wah pedal menciptakan suara vokal seperti dengan mengubah spektrum frekuensi yang dihasilkan oleh instrumen-yakni bagaimana keras itu pada setiap saat terpisah frekuensi-dalam yang dikenal sebagai spectral glide. Perangkat ini dioperasikan oleh pedal kaki dengan membuka dan menutup potensiometer. Wah-wah pedal sering digunakan oleh gitaris rock, funk, dan psychedelic. Efek Wah yang terkemuka: Dunlop Cry Baby, Morley Power Wah Boost, Musitronics Mu-Tron III, Z.Vex Seek Wah.

Gambar 3.10: Dunlop Cry Baby.

d. De-Esser menyaring frekuensi yang lebih tinggi suara yang

(11)

Gambar 3.11: Voicetone TC-Helicon.

4. Pitch / Frekuensi

Pitch/Frequency, Jenis efek yang berfungsi untuk memodifikasi nada dengan

mengubah frekuensi gelombang suara atau menambahkan hamoni baru. Jenis efek ini terdiri dari 7 bagian, yaitu:

a. Chorus

Chorus merupakan efek pedal yang diproduksi secara alami dengan meniru efek

fase penguncian yang memadukan suara seperti paduan suara dan orkestra strings yang memiliki sedikit perbedaan pada suara timbre-nya kemudian pitch mengasimilasi satu sama lain. Sebuah efek chorus membagi instrumen menjadi penguat sinyal listrik dengan menambah variasi frekuensi sedikit atau vibrato ke bagian sinyal sementara sisanya tidak berubah dengan pengaturan secara ekstrim. Efek chorus dapat menghasilkan sebuah suara spacey. Penggunaan spacey chorus

yang paling populer terdapat pada melodi gitar lagu band Nirvana, come as you are. Beberapa contoh chorus effects yang terkemuka, yaitu: Boss CE-1 Chorus

(12)

G

nis efek yang memodifikasi suara seperti suara pe ang dihasilkan dengan memegang tepi reel pita au dengan sifat sementara. Flangers menambahka

dengan aslinya kemudian menciptakan efek co enal menggunakan efek flanger seperti pada salah

alking on the Moon and Barracuda, salah satu h flanger effects: Electro-Harmonix Electric Mistr

Gambar 3.13: MXR Flanger

Shifter

yang menciptakan suara sedikit beriak dengan m

(13)

of-fase kemudian menggandakan gelombang suara ke gelombang suara asli. Phase-shifter merupakan efek yang popular digunakan selama tahun 1970, salah

satu contohnya pada bagian melodi keyboard dalam salah satu lagu Billy, Just the Way You Are dan lagu Paul Simon, Slip Slidin’ Away. Beberapa contoh efek

phase-shifter, yaitu: Electro-Harmonix Small Stone, MXR Phase 90, Roland AP-7 Jet Phaser.

Gambar 3.14: Phase Shifter

d. Pitch shifter: Sebuah pitch shifter meningkatkan atau menurunkan

(14)

Gambar 3.15 : Pitch shifter.

e. Ring modulator: Ring modulator mengeluarkan resonansi/bunyi

(resonansi logam) dengan mencampur gelombang yang dihasilkan oleh alat dengan gelombang yang dihasilkan oleh perangkat osilator internal untuk menciptakan sinyal nada yang kaya. Penggunaan efek Ring Modulator yang paling dikenal terdapat pada melodi gitar dalam lagu Black Sabbath “Paranoid”. Ring efek modulator: Moog MF-102 Moogerfooger.

Gambar 3.16: Ring Modulator.

f. Vibrato: Jenis efek yang menghasilkan slight, variasi cepat pada

(15)

serta perbedaan dalam pitch (misalnya depth) secara leluasa. Sebuah vibrato dengan pengaturan depth yang ekstrim (misalnya, setengah sem/ tone atau lebih) akan menghasilkan sinyal suara yang bergelombang dengan seketika.

Gambar 3.17: Vibrato.

g. Harmonic exciter: efek dengan fungsi menambahkan nada halus dengan Middle-High dan Treble (diperlukan disambiguasi). Efek tersebut paling sering digunakan pada tahap pasca produksi rekaman, baik untuk 65ocal atau dengan seluruh lagu. Efek ini dikembangkan di pertengahan 1970-an untuk menambah brightness pada rekaman audio tape reel-to-reel yang memiliki masalah terhadap suara rekaman yang kurang baik akibat kompresi atau pengaruh overdub yang berulang-ulang.

Gambar 3.18: Harmonic Exciter.

(16)

Merupakan Jenis efek yang berfungsi untuk menunda sinyal suara atau menambahkan echo (gema).

a. Delay / Echo: Delay / echo merupakan unit yang menghasilkan efek gema dengan cara menggandakan suara alat musik dan memperkuat sinyal listrik pada sinyal asli dengan jarak waktu yang relatif pendek. Efeknya dapat dikelola menjadi suara slap (slapback), atau berupa suara yang bergema. Beberapa delay effects yang terkemuka: Boss DM-2 Delay, Boss DD-3 Digital Delay, Electro-Harmonix 16-Second Digital Delay, Electro-Harmonix Memory Man, Line 6 DL4 Delay Modeler, MXR Carbon Copy.

Gambar 3.19: Delay.

(17)

pada umumnya menggunakan sirkuit late-feedback. Genre (aliran musik) Rockabilly dan Guitar surfing adalah dua genre yang sering menggunakan reverb.

Beberapa contoh reverb effects: Fender Reverb Unit.

Gambar 3.20: Reverb.

c. Looper pedal: efek dengan kinerja yang memungkinkan pengguna

untuk merekamnya sebagai rekaman suara dan jeda, atau bagian lainnya dari sebuah lagu. Loops dapat dibuat dimana saja baik pada saat pertunjukan atau sebelum pertunjukan. Beberapa jumlah unit yang tersedia memungkinkan pengguna untuk melakukan loop beberapa kali. Efek loop pertama kali diciptakan dengan pita reel-to-reel tape yang menggunakan sebuah loop. Efek loop High-end

boutique hingga saat ini masih digunakan oleh beberapa studio yang

(18)

Gambar 3.21: Looper Pedal.

6. Feedback / Sustain

Feedback/ Sustain Merupakan efek yang dihasilkan ketika suara penguatannya dijemput

oleh mikrofon dan diputar kembali melalui amplifier

a. Audio feedback adalah efek yang dihasilkan ketika suara

penguatannya dijemput oleh mikrofon dan diputar kembali melalui amplifier, kemudian memulai proses feedback loop. Feedback ini pada awalnya sebuah teknik permainan yang dipelopori oleh gitaris seperti Jimi Hendrix yang dihasilkan dengan memainkan gitar secara langsung di depan amplifier yang telah diatur dalam volume tinggi. Teknik ini cenderung sulit untuk menghasilkan nada yang tinggi dan melengking namun cenderung tidak stabil dan gagal.

b. The Ebow merupakan perangkat umumnya disebut pick-up

(19)

senar pada gitar elektrik sambil meminimalkan nada tertinggi lalu membuat nada tersebut stabil. Banyak jenis kompresor pedal yang sering juga dipasarkan sebagai

sustainer pedals sebagai penopang nada untuk menghindari 69nergy dan volume yang hilang karena mengurangi getaran dalam string. Kompresor pedal meningkatkan sinyal listrik untuk rentang yang dinamis, serta memberikan sedikit perpanjangan durasi note.

Gambar 3.22 : perangkat Ebow.

3.3 Sejarah Penemuan Efek Distorsi

(20)

Pada tahun 1951 di Sun Studio Memphis, seorang gitaris yang bernama Willie Kizart secara tidak sengaja menjatuhkan amplifiernya dan memecahkan kerucut speaker pada amplifier tersebut sehingga menimbulkan suara bising saat dimainkan. Suara distorsi tersebut pertama kalinya didengar dalam lagu Rocket 88 yang dianggap oleh beberapa sejarawan musik sebagai lagu rock n roll pertama. Contoh penting lainnya dalam sejarah penemuan distorsi adalah Link Wray, seorang pemain gitar dan penyayi yang memiliki sebuah amplifier dan tabung amplifier tersebut lepas secara tidak sengaja kemudian memberikan sebuah gagasan baru bagi Link Wray untuk menggunakan distorsi pada melodi gitarnya. Suara yang lazim digunakan dalam musik bergenre rock tersebut dikemukakan dan dipopulerkan oleh Dave Davies dari The Kinks pada tahun 1960 dengan menggunakan metode ortodoks untuk menciptakan suara distorsi. Pada

pertengahan 1960-an, merupakan masa awal kejayaan musik rock bersamaan dengan revolusi transistor yang diterapkan pada efek stompbox yang teratur, portabel dan serbaguna.

Efek distorsi adalah perangkat elektronik yang mengubah bagaimana sebuah alat musik atau sumber audio lainnya ( efek ) yang digunakan tidak hanya pada gitar listrik. Saat ini efek distorsi bass listrik, dan amplifikasi lainnya seperti organ Hammond, synthesizer, yang menggunakan klip sinyal elektronik. Jenis yang paling lembut dalam distorsi adalah distorsi yang menambahkan nada warm pada nada asli, pada umumnya digunakan dalam gitar blues elektrik. Sementara untuk tipe yang lebih ekstrim (suara bising) dari efek fuzzbox tahun 1960 dengan

(21)

gaya Trash dan Hard-edged pada genre musik cadas/ekstrim seperti hardcore, punk, grunge dan metal pada akhir 1980-an. Sebuah efek fuzzbox mampu meningkatkan dan mengikat sinyal untuk mengubah gelombang sinus standar menjadi gelombang yang lebih dekat dengan gelombang persegi. Hal ini menyebabkan fuzzbox memberikan suara yang lebih terdistorsi dibanding efek distorsi atau overdrive. Efek fuzzbox juga cenderung memiliki frekuensi menengah-kebawah dibanding jenis distorsi lainnya. Efek distorsi dapat dihasilkan dari beberapa perangkat yang memiliki komponen penguat sinyal seperti efek pedal, pra-amplifier, power amplifier, speaker atau software serta perangkat amplifier digital yang kini banyak bermunculan. Banyak musisi yang mengkombinasikan efek pedal distorsi pada gitar untuk mendapatkan ciri khas mereka. Salah satunya pada aliran musik grunge. Genre musik tersebut muncul

dengan ciri khasnya yaitu distorsi yang sangat tebal pada gitar, dinamika lagu yang kontras, dan lirik lagu yang bersifat apatis. Grunge dikenal oleh banyak orang karena penampilan mereka yang tidak terpelihara dan ungkapan perasaan yang ditolak oleh masyarakat. Salah satu band grunge yang sangat terkenal antara lain Nirvana. Band yang beranggotakan Kurt Cobain (vokalis, gitar), Dave grohl (drum), Krist Novoselic (gitar bass) ini dikenal lewat single mereka Smells Like Teen Spirit pada awal 1990-an. Selain itu, distorsi juga banyak digunakan oleh

band metal. Salah satunya adalah Iron Maiden, band heavy metal asal Leyton, Inggris, yang digawangi oleh Bruce Dickinson (vokalis), Dave Murray (gitar), Adrian Smith (gitar, backing vokal), Janick Gers (gitar), Steve Harris (bass gitar),

(22)

Distorsi gitar rock diperoleh dan dibentuk di berbagai titik pemrosesan sinyal, termasuk beberapa fase, distorsi pre-amp, daya katup distorsi, output dan transformasi daya, dan speaker distorsi khusus gitar. Sebagian besar karakter distorsi atau penyuaraanya dikendalikan oleh kurva respon frekuensi sebelum dan setelah setiap fase distorsi. Hubungan suara distorsi pada respon frekuensi dapat didengar dalam efek pedal wah-wah, atau dengan menggunakan pedal EQ untuk mendukung suara bass atau komponen treble dari sinyal pickup gitar sebelum distorsi pada tahap pertama. Beberapa gitaris membuat posisi pedal equalizer setelah efek distorsi, untuk menekan atau sebaliknya frekuensi yang berbeda dan menciptakan warna nada yang berbeda. Pengontrol suara amplifier gitar membentuk kekuatan katup suara distorsi yang berbeda jika 72ontrol nada ditetapkan untuk menekankan pada bass atau treble.

Jenis Distortion adalah efek yang paling diminati meskipun jenis Fuzz (Granddaddy of Distortion Effect) dibuat dan dikomersialkan karena memiliki

suara yang lebih intens daripada Overdrive dan bahkan menghilangkan suara asli gitar listrik lebih jauh disbanding Fuzz. Distortion memiliki tingkatan menghasilkan dan mempertahankan gain yang lebih tinggi. Distortion banyak digunakan oleh musisi beraliran hard rock, heavy metal, punk dan musik alternative (misalnya Nirvana, Iron Maiden dan Black Sabbath). Bila dilihat

berdasarkan sejarah, pengunaan distorsi seperti telah mengalami banyak perubahan makna dari awal kemunculannya. Pada saat pertama kali ditemukan, distorsi digunakan dengan tujuan agar suara yang dihasilkan memiliki nada yang

(23)

perlawanan atau himne kebebasan karena penggunaan distorsi dianggap cocok dengan genre musik punk, heavy metal, hard rock, dan grunge. Pada musik punk misalnya, punk yang identik dengan amarah, pandangan anti-otoritas, dan anti kesesuaian.

3.4 Pokok-Pokok Dalam Distorsi

Menurut Davis (2004), seorang insinyur yang memproduksi komponen dengan tingkat ketahanan yang lebih tinggi agar menghasilkan suara dengan sedikit distorsi. Tujuan mereka adalah untuk mereproduksi sinyal yang masuk dengan akurasi sempurna. Hal ini mungkin berpengaruh dengan baik untuk bagian dari alat yang merekam dan menghasilkan suara, namun para musisi secara alami tahu bahwa gitar atau bass saja tidak sepenuhnya lengkap. Diperlukan kombinasi efek, amplifier, speaker dan lainnya, dan tanpa semua ini bekerja sama suara akan berbeda. Distorsi dapat dipisahkan menjadi distorsi yang diinginkan dan tidak diinginkan. Efek yang diinginkan adalah setiap perubahan sinyal yang menambah kualitas musik atau menghasilkan efek yang diinginkan. Distorsi yang tidak diinginkan adalah setiap perubahan sinyal yang mengganggu kualitas musik dan menghancurkan sinyal awal. Sontheimer (1998) menjelaskan bahwa distorsi harmonik dan distorsi intermodulasi adalah dua bentuk umum distorsi yang dihasilkan setiap kali ada sinyal yang diperkuat.

(24)

harmonik yang terdengar. Distorsi intermodulasi (IMD) merupakan hasil suara dari penjumlahan dan perbedaan frekuensi dari frekuensi lainnya dalam bentuk gelombang input, dengan jumlah yang bervariasi dan klip yang keras. Jumlah intermodulation adalah karakteristik sirkuit yang menghasilkan distorsi.

Menurut Ross (1998), distorsi dapat dipisahkan menjadi dua bagian umum, yaitu:

Soft Distortion

Hard Distortion

Soft Distortion atau distorsi yang lembut mengacu pada distorsi yang

terjadi ketika tabung kelebihan beban, dan perubahan ini bertahap dari suara clean ke dalam yang memungkinkan tabung untuk mencapai peningkatan distorsi yang lebih besar dan kemungkinan dinamis. Hal ini memungkinkan distorsi terdengar lebih alami dan lembut. Sedangkan Hard Distortion atau distorsi yang kasar mengacu pada distorsi yang terjadi ketika transistor kelebihan beban tetapi tidak seperti kelebihan pada tabung. Perubahan ini bertahap dari suara clean dan mencapai peningkatan distorsi secara tiba-tiba dan suara yang dihasilkan lebih menggelegar. Peningkatan distorsi yang membedakan jenis distorsi ini dapat dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:

(25)

Keen (2000) memberikan contoh sirkuit yang menyebabkan distorsi yang terdiri: (tiga tabung pertama menggunakan tabung hampa atau amplifier sementara sisanya menggunakan teknologi solid-state.)

Hood (1998) menyarankan metode-metode tertentu dan peralatan yang diperlukan untuk mengukur distorsi. Hal tersebut membantu insinyur yang mendesain atau memproduksi efek distorsi untuk menemukan cacat pada sinyal listrik dan mungkin meminimalisir atau menghindari distorsi yang tidak iinginkan. Pengukuran dapat dibuktikan melalui pendengaran manusia tanpa menggunakan peralatan mengukur suara untuk menemukan cacat sinyal, namun peralatan tersebut memiliki kelebihan dibanding alat pendengaran manusia yaitu pola-pola perilaku dari banyak komponen di sirkuit yang terlalu kompleks untuk menghitung secara akurat. Terdapat 3 alat yang dapat mengukur sinyal yaitu:

(26)

c. Osiloskop atau instrumen gelombang lainnya

Generator sinyal menyediakan satu frekuensi gelombang sinus tetap sebagai sinyal masukan. Hal tersebut berguna untuk memastikan bahwa tidak ada distorsi yang melekat atau frekuensi lain yang dapat mengganggu pengukuran. Sedangkan Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan sinyal output sehingga memastikan bahwa output gelombang tidak menjadi distorsi yang parah atau melebihi kondisi beban tertentu. Di sisi lain, Osiloskop menyediakan fasilitas untuk menganalisis bentuk gelombang visual. Distorsi sinyal atau perubahan apapun dalam sinyal asli dapat dilihat dan diverifikasi. Jumlah kliping dalam tahap overloading juga bisa disesuaikan. instrumen gelombang lain yang bisa digunakan adalah Total Harmonic Distortion (THD) meter, Intermodulation Distortion (IMD) meter dan Analysers Spectrum. Analysers spektrum adalah alat ukur yang paling akurat namun analisisnya lebih dikhususkan pada gelombang. Hal ini dilakukan dengan memasukkan sinyal kemudian mengukur amplitudo dari semua sinyal yang keluar dari komponen. Hal ini akan mengungkapkan kedua harmonik dan produk intermodulation juga.

(27)

dan

amp-transistorized. Menurut artikel oleh Hiraga (2005) yang diterjemahkan oleh

Jan Didden terkait tes yang dilakukan oleh dua peneliti Wegel dan Lane untuk studi dasar analisis penguat distorsi harmonik dan pengaruh subjektifnya pada tahun 1930. Para ilmuwan ini ditentukan dengan presisi besar pada tingkat masing masing harmonik yang memungkinkan kita untuk melihat ilusi nada murni tanpa distorsi yang harmonik. Melalui tes tersebut mereka menyimpulkan bahwa dasar dari 400Hz dapat didengar pada tingkat 76 dB SPL dan harmonik kedua, ketiga serta keempat harus memiliki tingkat 61dB, 58dB, dan 50dB supaya terdengar. Kemudian Sontheimer (1998) melakukan berbagai tes akustik untuk menguji perbandingan antara suara yang dihasilkan amplifier, kaset rekaman dan suara asli, serta rekaman digital. Dia ingin menguji teori bahwa pendengar bisa

mendengar distorsi bawah 1 persen. Dia menemukan bahwa pendengar tidak bisa mendengar perbedaan dalam kualitas suara antara dua amplifier audio yang mahal dan yang jauh lebih murah. Untuk kedua tes, trek CD digandakan pada kaset perekam dan kemudian diuji pada sekelompok pendengar. Ini adalah cara untuk menguji apakah pendengar bisa mendengar distorsi yang melekat dalam rekaman kaset. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pendengar yang dapat membedakannya pada kaset maupun CD asli. Tes akhir dilakukan dengan merekam track CD pada alat perekam DAT yang berkualitas baik. Kemudian kedua sumber diuji pada pendengar. Hasil tes menunjukkan bahwa pendengar juga tidak bisa merasakan perbedaan. Terdapat suatu perbedaan ketika alat

(28)

mendengar beberapa perbedaan. Ini menjelaskan bahwa pendengar hanya bisa

mendengar perbedaan setelah mengurangi tingkat sampling hingga 15kHz.

3.6 Distorsi Yang dapat Diterima Telinga

(29)

Gambar 3.24: bagian-bagian pada telinga (sumber: www.zakapedia.com).

Menurut Hartmann (1997), non-linearitas dari telinga telah diketahui selama

beberapa abad meskipun hal tersebut relatif baru diketahui bahwa OHC koklea diidentifikasi sebagai penyebab utama. Telinga tengah lebih linear pada tekanan suara dari 40-110 dBSPL, dan tidak mengakibatkan gangguan distorsi pada tingkat mendengarkan secara normal. Telinga dalam yang tidak linearitas tidak menghasilkan distorsi yang dapat didengar dan diukur dalam liang telinga.Teknik pengukuran pada suara distorsi dalam saluran telinga juga digunakan sebagai tes pendengaran untuk bayi yang baru lahir ketika suara distorsi kemungkinan tidak

ada dalam beberapa bentuk gangguan pendengaran.

(30)

Konstruksi Efek Pedal Dan Efek Analog Stompbox Distortion adalah gambaran mengenai perangkat Efek Pedal Dan Efek Analog Stompbox Distortion yang terdiri dari 5 buah efek dan 1 buah adaptor.

Gambar 3.25 : Konstruksi Efek Analog Stompbox Distortion

(31)

Gambar 3.27: Ukuran sisi samping efek analog stompbox distortion.

Gambar 3.28 : Ukuran efek Analog Distorsi.

(32)

Gambar 3.30: ukuran efek Analog Booster.

Gambar 3.31 : ukuran efek Analog Equalizer.

3.8 Teknik Pembuatan

(33)

3.8.1 Peralatan yang dibutuhkan

Merupakan benda-benda atau alat yang dipakai untuk proses pembuatan Efek Analog Stompbox. peralatan yang digunakan untuk pembuatan Efek Analog

Stompbox, yaitu Solder, Gergaji kecil, Tang Potong, Tang Lancip, Obeng,

De-Solder, Perekat Dua Sisi, Satu Set Kunci Pas.

3.8.1.1Solder ( Solder Timbal Bebas Timbal)

Solder merupakan paduan logam yang berfungsi untuk menggabungkan dua atau lebih komponen yang berupa logam atau paduan logam lainnya dengan cara melelehkan logam melalui panas.

Gambar 3.32: Solder.

3.8.1.2Gergaji Kecil

(34)

Gambar 3.33: Gergaji kecil.

3.8.1.3Tang Potong

Tang potong berfungsi untuk memotong kabel maupun timah sesuai dengan ukuran yang akan digunakan.

Gambar 3.34: Tang potong.

3.8.1.4Obeng

(35)

Gambar 3.35: Obeng.

3.8.1.5Perekat Dua Sisi (Double Tip)

Perekat dua sisi atau double tip berfungsi untuk menahan bagian bawah kotak pedal agar tidak bergeser.

Gambar 3.36: Double tip.

3.8.1.6Satu Set Kunci Pas

(36)

Gambar 3.37: satu set kunci pas.

3.8.1.7Tang Cucut

Tang Cucut digunakan sebagai penjepit kawat atau kabel dan juga memotong kawat yang tersisa dari proses solder.

Gambar 3.38: Tang Cucut.

3.8.2 Bahan yang Dibutuhkan

(37)

aktif adalah perangkat yang membutuhkan sumber daya melalui komponen dan menghasilkan daya untuk mengaktifkan perangkat tersebut sedangkan perangkat pasif mengkonsumsi daya. Beberapa komponen yang termasuk ke dalam perangkat aktif, yaitu: Transistor, Dioda, Op Amps, IC (Integrated Circuit/ Sirkuit Terpadu) dan komponen yang termasuk dalam perangkat pasif, yaitu:

Resistor, Kapasitor, potensiometer.

2.2.1.1Papan Perf (papan sirkuit)

Papan perf merupakan salah satu papan sirkuit yang berfungsi sebagai tempat peletakan komponen-komponen sehingga letak komponen tersebut teratur.

Gambar 3.39: papan perf.

2.2.1.2 Kapasitor

(38)

Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad. Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1Farad=1.000.000µF(mikroFarad) 1µF=1.000nF(nanoFarad)

1µF=1.000.000pF(pikoFarad)

1nF = 1.000pF (piko Farad) Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”. Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya,

(39)

Gambar 3.40: jenis-jenis Kapasitor.

Pada peralatan elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam rangkaian elektronika :

• Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik

• Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating

Current)

(40)

• Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)

• Sebagai Kopling

• Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator

• Sebagai Penggeser Fasa

• Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang

digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

Pada proses pembuatan efek analog ini, dibutuhkan Empat kapasitor non-terpolarisasi yaitu kapasitor 474 (disebut juga dengan 047 F atau 47n), kapasitor 684 (068 F atau 8n) dan dua unit kapasitor 105 (1 F atau 100n). Satu buah kapasitor elektrolit yang terpolarisasi 16V 22 F.

2.2.1.3Resistor

(41)

diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.

Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :

• Sebagai Pembatas Arus listrik

• Sebagai Pengatur Arus listrik

• Sebagai Pembagi Tegangan listrik

• Sebagai Penurun Tegangan listrik

Gambar 3.41: jenis-jenis Resistor.

2.2.1.4Potensiometer

Dalam Peralatan Elektronik, sering ditemukan Potensiometer yang berfungsi sebagai pengatur Volume di peralatan Audio / Video seperti Radio, Walkie Talkie, Tape Mobil, DVD Player dan Amplifier. Potensiometer juga sering digunakan dalam Rangkaian Pengatur terang gelapnya Lampu (Light Dimmer Circuit) dan Pengatur Tegangan pada Power Supply (DC Generator)

(42)

dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

Gambar 3.42: sistem lug pada potensiometer.

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam komponen potensiometer adalah :

1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper 2. Element Resistif

(43)

Prinsip kerja sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

2.2.1.5Trimpots atau Trimmer

Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi. Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3kaki selain kesamaan tersebut sistem kerja/cara kerjanya juga meyerupai potensio hanya saja kalau potensio mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan

Trimpot tidak. Cara merubah nilai resistansi sebuah Trimpot adalah dengan cara mengetrimnya menggunakan obeng pengetriman. Dalam rangkaian elektronika

Trimpot disimbolkan dengan huruf VR.

(44)

Contoh penggunaan Trimpot sering kita temukan pada rangkaian RGB sebagai tuning warna pada televisi berwarna dan sebagai tuning sub-bright serta kontras.

Gambar 3.43: bentuk-bentuk trimpot.

Trimpot dibagi menjadi dua jenis atau tipe yakni: Single turn Trimpot dan Multi turn Trimpot, single turn Trimpot merupakan tipe yang sering sekali digunakan karena harganya yang murah sedangkan Multi turn Trimpot digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pada resolusi yang tinggi.

Nilai resistansi pada trimpot pada umumnya tertera/tertulis langsung pada body trimpot tersebut, nilai tersebut ada yang memakai kode angka sama seperti pada Kapasitor/kondensator, sebagai contoh misal tertulis 472 atau barangkali 103. Cara mebacanya juga sama seperti membaca nilai kapasitor atau kondensator yaitu 472 berarti 4700 ohm dan 103 berarti 10.000 ohm (10k).

2.2.1.6Dioda

(45)

luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya

akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

1. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

(46)

3. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

4. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

5. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

Gambar 3.44: susunan dan simbol dioda pada rangkaian.

(47)

menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N. Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.

2.2.1.7Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

2.2.1.8IC dan Op Amps

(48)

mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitive terhadap ESD (ElectroStaticDischarge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

3.9 Proses Pembuatan

Tahap awal dalam proses pembuatan efek analog (pedal), dimana pada tahap ini semua cara dalam membentuk papan sirkuit efek analog dan pengukuran terdapat dalam proses ini.

3.9.1 Pemasangan Komponen Pada Papan Perf

(49)

Gambar 3.45: Skema rangkaian komponen- komponen pada papan perf.

(50)

Gambar 3.46 : terminal yang terdapat dalam transistor.

Meskipun letak terminal transistor diletakkan dalam posisi vertikal, ketiga komponen harus sejajar dan terhubung satu sama lain pada papan proyek (breadboard).

Gambar 3.47 : letak transistor pada papan proyek (breadboard).15

15

(51)

Tahap kedua adalah meletakkan resistor pada papan proyek. Pada tahap ini dibutuhkan resistor 68K untuk menghubungkan collector komponen transistor. Kemudian menempatkan salah satu ujung resistor di bus yang sama dengan collector tersebut dan ujung lainnya pada bus 9 volt yang berwarna merah.

Kemudian dibutuhkan resistor 470R16 untuk menghubungkan emitter dari transistor ke dasar papan proyek. Kemudian pada tahap ketiga adalah peletakan kapasitor pada papan proyek. Dalam beberapa kasus, orientasi kapasitor penting tetapi tidak dengan cap kapasitor yang akan digunakan. Orientasi yang terpenting bukan material pada cap kapasitor tersebut melainkan nilai yang tertera di cap kapasitor tersebut. Nilai yang dicetak pada kapasitor memiliki perbedaan seperti berikut:

1. 104 = .1µF = 100n

2. 683 = .068µF = 68n

3. 473 = .047µF = 47n

16

(52)

Gambar 3.48: skema dasar letak komponen dan fungsinya

Gambar diatas menjelaskan bahwa pada tanda 1, sinyal gitar masuk dan C1 bertindak sebagai filter serta apabila kapasitor berukuran kecil maka orientasinya lebih rendah. Tanda 2 menjelaskan bahwa transistor menguatkan sinyal gitar dalam jumlah yang banyak sehingga menghasilkan distorsi dan transistor yang berbeda memberikan jumlah sinyal yang berbeda. Pada tanda 3

menunjukan daya baterai dari komponen transistor. R2 berfungsi mengatur jumlah arus mencapai transistor. Pada tanda 4, R3 mengatur jumlah arus yang mengalir dari transistor ke dasar. Nilai-nilai yang lebih rendah setara dengan banyaknya gain. Pada tanda 5, R1 menambahkan beberapa arus dari baterai untuk sinyal

input pre-transistor dan di tanda 6, C2 menghilangkan sinyal DC, dan mencegah sinyal DC mencapai amplifier.

(53)

transistor. Hal ini memungkinkan kita untuk melakukannya tanpa kabel jumper, tetapi jika menggunakan salah satu kabel tersebut akan kita lebih banyak ruang siku pada papan proyek (breadboard). Kemudian tempatkan output-cap sehingga satu kaki menghubungkan ke kolektor transistor dan empat kabel berada di bus yang sama. Setelah itu tempatkan kaki paling kanan dari cap kapasitor pada bus yang kosong, dan menggunakan jumper lain untuk menghubungkan kembali ke output amplifier.

Gambar 3.49: pemasangan komponen pada papan breadboard.

(54)

Suara distorsi yang dihasilkan masih bersifat mentah yaitu suara yang dihasilkan begitu keras yang memenuhi input dari amplifier dan nada yang terlalu terkompresi dan mungkin terdengar seperti suara bass yang berat dan kotor. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan komponen dioda yang berfungsi untuk mengubah tone dari distorsi mentah tersebut.

Gambar 3.50: letak dioda pada skema rangkaian.

(55)

berbeda melalui dua atau dioda yan berbeda. Pada umumnya banyak teknisi efek menggunakan dioda yang bervariasi pada papan sirkuit selama bagian anoda terhubung ke dasar, dan katoda terhubung ke dasar. Dioda merupakan komponen yang melatarbelakangi efek-efek yang bervariasi dalam jumlah yang banyak. Misalnya, Dioda germanium seperti 1N34A cenderung terdengar sedikit lebih hangat / tubbier dari dioda silikon dan LED cenderung lebih cerah dan glassier.

Gambar 3.51: symbol skematis dioda

(56)

seperti Jordan Bosstone, stompbox tahun 70-an seperti MXR Distortion + dan DOD 250, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Ibanez Tabung Screamer. Dioda juga mempengaruhi distorsi yang terdengar pada amplifier-amplifier Hard-rock modern, seperti Marshall JCM800s. Tahap perangkaian selanjutnya adalah menghubungkan anoda dari dioda 1N4001 dan katoda dari dioda 1N914 ke tanah. Kemudian tekan ujung lain dari kedua dioda ke bus vertikal yang sama di mana kaki kanan dari C2 terhubung ke kawat jumper menuju output dan juga harus mendengar penurunan substansial pada volume agar suara distorsi lebih terkontrol dengan graininess yang baik. Jika terdapat gangguan pada suara, dapat diatasi dengan memeriksa penempatan dan orientasi diode serta apabila dioda tidak berorientasi pada berlawanan arah akan menyebabkan sinyal hilang (stack).

Rangkaian saat ini adalah untuk memperoleh gain maksimum dari transistor. Resistor menghubungkan emitter dari transistor ke tanah untuk menentukan jumlah gain. Resistor 470R yang digunakan memiliki nilai yang sangat rendah. Jika ditambahkan nilai resistor yang lebih tinggi member determinasi yang tinggi dan oleh karena itu didapatkan gain yang sedikitmisalnya dengan mengganti resistor 470R dengan resistor 10K, nada akan terdengar clean secara substansial. Eksperimen dengan nilai-nilai resistor yang berbeda merupakan langkah yang tepat untuk menemukan suara yang sesuai.

Tahap selanjutnya adalah Potensiometer (POT) yang disesuaikan dengan resistor. POT volume dan nada pada gitar menentukan berapa banyak aliran

(57)

diganti dengan POT 10K dapat memiliki tombol dial yang pada umumnya berjumlah 3 buah. lug 1 berada di sebelah kiri, lug 2 di tengah, dan lug 3 di sebelah kanan.

Gambar 3.52: urutan lug potensiometer pada umumnya.

Proses penyolderan dilakukan dengan membalik pot , dan pada umumnya penomoran lugs 3 berada di sebelah kiri dan 1 di sebelah kanan. Sinyal penuh biasanya masuk melalui lug 3. Lug 2 kemudian membawa variable sinyal sehingga output berubah saat Anda memutar poros. Kadang-kadang satu atau lebih lugs yang terhubung ke dasar

(58)

Setelah itu memasukkan sekitar ¼ “ kawat putih yang telah dikelupas melalui lug 3 dari POT C10K dan lipat kawat yang berlebih dengan tang lancip kemudian menahannya di tempat dengan ujung besi, lalu sentuh solder ke lug tersebut dan menyisakan sekitar 2 ½ “ kawat yang melekat pada pot lug. Proses ini lebih mudah dengan bantuan catok untuk menahan POT selama penyolderan seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini

Gambar 3.54: proses penyolderan lug potensiometer dengan kawat putih.

(59)

Gambar 3.55: panjang kawat putih yang sama pada kedua lug yang telah disolder.

Setelah proses penyolderan POT, Resistor 470R dilepaskan dan menempatkan POT C10K diposisi resistor sebelumnya. Hubungkan kawat putih

(60)

Gambar 3.56: pemasangan potensiometer pada papan breadboard. Angka pada pada gambar diatas

menunjukkan kawat putih dari masing-masing lug.

3.9.2 Merakit Komponen Pada Papan Sirkuit

Papan Perf memiliki ukuran yang bervariasi. Dibutuhkan sebuah papan perf yang memiliki 7 lubang pada tinggi papan dan 15 lubang pada lebar papan.

(61)

Gambar 3.57: proses pemotongan papan perf.

Setelah pemotongan papan, kawat dipasangkan pada bus positif dan bus negatif papan perf. Perlu diketahui bahwa kawat dan komponen dimasukkan melalui sisi atas papan bukan pada sisi yang tembaganya terlihat karena sisi tersebut merupakan area prose solder terjadi. Hal yang pertama dilakukan adalah membuat bus positif pada papan perf dengan menggunakan kawat. Kawat yang dimasukkan adalah kawat berwarna merah yang sudah terkelupas. Setelah itu, masukkan melalui lubang paling kanan dari baris atas, dan menarik kembali melalui paling kiri lubang kemudian menarik kawat secara perlahan untuk mengencangkan kawat tersebut.

(62)

Selanjutnya adalah membalik sisi atas papan perf dan melakukan solder pada kedua ujung kawat. Titik-titik yang terdapat pada papan tersebut tidak dapat disolder sebelum beberapa komponen dimasukkan. Disarankan untuk menggunakan kawat dengan panjang 5 "atau 6" pada bagian ini.

Gambar 3.59: ujung kawat yang telah telah disolder dan dipasangkan pada papan perf.

Ukuran kawat dapat diperpendek ketika memasukkannya ke dalam papan Perf , tetapi ukuran yang panjang sangat dibutuhkan ketika tahap menguji perakitan di papan breadboard.

Selanjutnya adalah membuat bus negatif. Proses pembuatan hampir sama dengan proses pemasangan kawat positif namun pemasangan kawat di sisi bawah papan perf, dan menggunakan kabel hitam.

Gambar 3.60: pemasangan kawat berwarna hitam pada papan perf melalui kawat yang telah

(63)

Kemudian transistor yang digunakan dipasang dekat titik tengah atas papan perf dengan asumsi 2N3904,2N5088, atau 2N5089 melengkung ke samping menghadap kiri.

Gambar 3.61: letak transistor pada papan perf.

Selanjutnya adalah menambahkan R1 dan R2. Pertama-tama bengkokkan R1, yaitu resistor berdaya 2,2 juta, menjadi bentuk "u" dan masukkan bersama transistor. Setelah itu tempatkan resistor berbatasan langsung dengan transistor sehingga satu kaki berada di baris horisontal yang searah dengan kolektor transistor (pin paling atas), dan kaki yang lain berada di baris yang sama sebagai dasar transistor (pin tengah).

Gambar 3.62: letak resistor yang berdekatan dengan transistor pada papan perf.

(64)

resistor berdaya 68K yang menghubungkan kolektor transistor (paling atas pin) ke bus yang positif. Sekarang salah satu ujung masing-masing resistor harus bersamaan pada baris horisontal sebagai kolektor.

Gambar 3.63: letak kolektor ttransistor yang berada di atas pin.

Kemudian solder ujung paling atas R2 ke bus yang positif (sambungan dapat diverifikasi menggunakan multimeter ).

Gambar 3.64: proses solder ujung R2 ke bus positif.

(65)

Gambar 3.65: penambahan C1 dan C2 (kapasitor) pada papan perf.

Tahap selanjutnya adalah dengan membalikkan bagian atas papan. Kemudian gunakan tang lancip untuk memutar kawat yang terletak berdekatan pada baris yang sama dan menghubungkan salah satu ujung masing-masing R1 dan R2 ke kolektor transistor ( pin atas) dan sisi terdekat dari C2 (yang memiliki empat kabel).

Gambar 3.66: proses menghubungkan salah satu ujung masing-masing R1 dan R2 ke kolektor

transistor dan sisi terdekat dari C2.

Hubungkan ujung lainnya dari R1 ke basis transistor (pin tengah) dan sisi terdekat dari C1 (tiga kabel total). Kaki terluar dari C1 ands C2 dan emitor transistor (pin bawah) belum terhubung dengan apa pun .

(66)

Untuk menghubungkannya, Solder setiap gumpalan kawat dekat dengan lubang, dan kemudian potong kawat yang tersisa.

Gambar 3.68: proses penyolderan gumpalan kawat yang dekat dengan lubang.

Selanjutnya, tambahkan dioda yang telah ditentukan dan memeriksa orientasi komponen tersebut sebelumnya. Salah satu ujung dioda yaitu katoda ditempatkan pada bus negatif, dan orientasi anoda berlawanan dengan orientasi katoda. Apabila dioda yang ditentukan lebih dari dua, gunakan ruang tambahan di sisi anoda dan katoda yang pertama dan kaki dioda tersebut pada baris horizontal yang sama.

Gambar 3.69: penambahan dioda pada papan perf.

(67)

Kemudian bagian atas papan dibalikkan untuk menyatukan kedua kawat dengan cara memutarnya, kemudian menyolder dan memotong sisa kawat. Lakukan hal yang sama dengan kabel output dengan membelitkan kaki paling atas dari dioda dan kaki terluar C2. Setelah itu, Solder kedua kaki komponen dan memotong kawat yang tersisa.

Gambar 3.70: pemasangan kawat input dan kawat outpu pada papan perf.

(68)

Gambar 3.71: pemasangan kawat potensiometer pada papan perf.

(69)

Gambar 3.72: letak kapasitor elektrolit pdalam skema rangkaian.

Kapasitor Elektrolit 22 F berfungsi untuk menyaring noise (suara bising) karena komponen tersebut terpolarisasi. Dari skema diatas, menunjukkan bahwa R5 melindungi LED (jika aliran listrik positif langsung ke bus 9-volt, LED akan terbakar dalam hitungan detik). Simbol LED seperti simbol pada dioda, tetapi dengan tambahan simbol panah yang menunjukkan bahwa dioda memiliki pemancar cahaya.

(70)

Gambar 3.73: proses penyisipan resistor 4.7K di atas C1.

Selanjutnya menambahkan C3. Masukkan kapasitor elektrolit 22 F menuju sisi kiri papan Perf dengan kaki positif menghadap ke atas. Kemudian papan dibalikkan ke atas dan membengkokkan kaki kapasitor sehingga kawat panjang menyentuh bus positif dan kawat yang pendek menyentuh bus positif. Setelah kawat dibengkokkan, solder kawat tersebut dan potong kawat yang tersisa. Disarankan untuk memeriksa kembali bagian belakang papan.

Gambar 3.74: memeriksa kembali rangkaian solder pada bagian belakag papan perf

(71)

Papan perf yang telah dirangkai kemudian dipasangkan pada papan Breadboard untuk melakukan tes terhadap papan perf. Sambungkan kabel merah

pada bus positif dan kabel hitam pada bus negatif, kabel input pada jack input, kabel output pada jack output. Kemudian sambungkan LED, kaki pendek LED disambungkan pada bus negatif dan kaki panjang LED disambungkan pada R5 melalui kawat sebagai penghubung.

3.9.3 Pemasangan Papan Perf Pada Kotak Besi

Hal yang pertama dilakukan adalah memasang jack DC. komponen tersebut merupakan sumber tenaga bagi pedal. Sebagian besar jack DC terpasang melalui sebuah mur di dalam enclosure17, meskipun nut eksternal juga ada yang memungkinkan proses menyolder jack sebelum dipasang ke dalam enclosure, dan

menghapus semua elektronik dari enclosure tanpa melakukan de-solder ketika ingin melakukakn transplantasi sebuah efek ke dalam kotak dan. Jika jack DC yang ditentukan jenis sekrup internal, sekrup tersebut harus dipasang pada enclosure terlebih dahulu. Solder dua kabel ke dalam terminal negative: kabel

hitam dari baterai snap, dan kawat kedua yang akan terhubung ke lug tengah jack input stereo.kemudian hubungkan kabel merah dari baterai snap ke terminal

tengah jack DC(yang paling dekat dengan terminal negative).

17

(72)

Gambar 3.75: proses pemasangan kawat berwarna hitam dan merah pada jack DC.

(73)

Gambar 3.76: pemasangan kawat dari kabel berwarna hitam yang telah dikelupas pada kaki LED

yang negatif.

Ini adalah ide yang baik untuk menerapkan heat-shrink pada tabung untuk mencegah kabel tersebut dari korslet, dan juga untuk melindungi papan Perf yang terletak di atas koneksi tersebut. Jika tidak memiliki heat-shrink, sedikit pita listrik dapat menggantikan fungsi dari komponen tersebut. Beberapa pembuat efek juga menerapkan heat-shrink pada jack dan koneksi POT.

(74)

Tahap selanjutnya adalah membuat input jack stereo. Disebut jack stereo karena memiliki tiga terminal yang mampu membawa dua sinyal audio, tetapi pada tahap ini tidak dikonfigurasikan seperti itu. Sebaliknya, jack ini menggunakan dua lugs untuk koneksi ground.

Ketika sebuah steker dimasukkan, lugs dalam dan tengah dihubungkan,sehingga terminal negatif baterai telah dipasang dan arus mengalir. Ketika steker diputus, koneksi baterai ke tanah akan rusak, dan tidak menguras baterai.

Setiap pedal memiliki footswitch. Jenis footswitch 3PDT digunakan pada penelitian ini. 3PDT merupakan singkatan dari three pole / double throw, yang berarti memiliki tiga switch yang masing-masing kemungkinan memiliki posisi ganda. Ketika saklar off, tiga lugs tengah terkait dengan tiga lugs bawah dan

ketika saklar aktif, lugs tengah terhubung ke tiga lugs atas. Proses kerja perangkat ini dijelaskan melalui gambar yang tertera dibawah ini:

(75)

Footswitch ini juga dihubungkan oleh kabel jumper antara switch yang terletak pada kiri bawah dengan switch yang terletak pada kanan bawah, sehingga ketika footswitch mati, sinyal mengalir dari jack input melalui jumper ke jack output melewati efek.

Gambar 3.79: aliran sinyal pada footswitch.

Footswitch aktif ketika sinyal dari jack input disalurkan ke dalam papan Perf melalui lug kiri atas. Suara yang terpengaruh kembali pada lug kanan atas (Melalui pot volume, dalam hal ini), sebelum keluar melalui output jack.

Sementara itu, kolom tengah lugs berfungsi untuk proses switching LED. Pusat lug menghubungkan ke dasar dan lug yang terletak di tengah atas menuju ke terminal negatif LED. Ketika switch off, LED dalam posisi ungrounded.

(76)

Gambar 3.80: pemasangan footswitch pada kotak.

Setelah itu, hubungkan kabel dari kaki negatif lampu LED ke tengah-atas lug footswitch . Biarkan kabel mengendur sehingga dapat menekan dan memungkinkan tersedianya ruang yang cukup untuk papan perf.

Gambar 3.81: proses menghubungkan kabel dari kaki negatif lampu LED ke tengah-atas lug

footswitch.

Kemudian solder kabel ke semua tiga lugs dari volume pot untuk breadboarding. Namun lug ketiga diganti dengan kawat output utama dari papan

(77)

pemasangan komponen LED pada papan sirkuit yaitu, pemangkasan volume efek sebelum kembali untuk footswitch dengan menghubungkan kabel dari lug tengah pot terhadap footswitch jack kanan.

Gambar 3.82: pemasangan komponen LED pada papan sirkuit.

(78)

Gambar 3.83: pemasangan sekrup pada gain POT C10K.

Setelah itu hubungkan kabel LED-pelindung resistor 4.7K pada kaki positif LED sekali lagi. Kemudian solder kawat listrik berwarna merah dari papan Perf ke lug yang tidak terpakai dari jack DC ( jack negatif yang besar ).

(79)

Tahap selanjutnya menghubungkan kawat efek dari input dan output. Solder kabel output dari papan Perf lug 3 yang masih kosong dari volume pot A100K. Solder kabel input dari papan perf ke footswitch yang berada di lug kiri atas.

Gammbar 3.85: proses menghubungkan kawat efek dari input dan output.

(80)

menyelesaikan koneksi ground dari LED). Potong kabel hitam dan solder salah satu ujung lug yang berada di atas-tengah footswitch.

Gambar 3.86: proses menghubungkan lug jack input ke lug pusat footswitch.

(81)

Gambar 3.87: proses menghubungkan ujung lain dari kawat ini ke inner-lug dari footswitch.

Tahap selanjutnya adalah melakukan solder pada kawat dari DC jack lug yag negatif terhadap lug tengah dari jack input untuk menyelesaikan pemasangan komponen pada kotak.

Gambar 3.88: proses solder pada kawat dari DC jack lug yag negatif terhadap lug tengah dari jack

input.

Sebelum mengencangkan semua komponen beliau menyarankan untuk menguji kembali fungsi dari tiap-tiap komponen. Pasangkan jack gitar kedalam jack input pedal dan jack output pada amplifier. Kemudian tekan footswitch untuk menyalakan efek yang ditandai dengan nyala lampu LED. Jika hanya lampu atau efek tersebut berfungsi, periksa kembali koneksi yang relevan dan memastikan

(82)

ketika melakukan perakitan papan perf pada papan sirkuit (breadboard). Kencangkan papan Perf ke belakang pot dengan perekat dua sisi berukura pendek agar posisi komponen kokoh dan mencegah komponen papan Perf dari korslet yang berlawanan dengan pot. Selanjutnya adalah mengatur kabel dengan mengggunakan kabel pengikat yang berukuran kecil untuk mengatur kabel-terutama dan Periksa lagi bahwa segala sesuatu bekerja.

Gambar 3.89: mengatur kabel dengan kawat pengikat.

3.10 Merangkai Efek Pedal Kedalam Stompbox

Dalam pemilihan jenis pedal efek yang akan dirakit harus berdasarkan genre musik yang telah ditentukan. Misalnya, seorang gitaris jazz tidak mungkin menggunakan pedal distorsi high gain yang di set full distorsi, begitu juga sebaliknya dengan seorang gitaris metal tidak akan menggunakan pedal accoustic simulator. Penyusunan efek di pedal board pada umumnya berurutan secara seri,

(83)

trial and error, yaitu percobaan yang dilakukan dalam menyusun urutan efek-efek

pedal yang kemungkinan besar menghasilkan kombinasi sound yang luas.

Gambar 3.90: contoh rangkaian seri efek analog stompbox

Terdapat dua jenis rangkaian efek stompbox, yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pemilihan rangkaian pada umumnya ditentukan berdasarkan jumlah efek yang akan digunakan atau ukuran kotak stompbox. Rangkaian seri lebih sering diterapkan pada efek analog stompbox.

(84)

Gambar 3.91: efek analog stompbox dengan rangkaian parallel dan menggunakan 2 jenis pedal

wah-wah

(85)

Gambar 3.92: efek analog stompbox dengan rangkaian parallel yang dikombinasikann dengan

head cabinet.

(86)

Gambar 3.93: dua rangkaian efek analog stompbox yang dihubungkan melalui perangkat line

selector.

Rangkaian diatas menjelaskan bahwa sinyal dari gitar di bagi dua oleh A/B box atau line selector. dengan pedal ini gitaris dapat memilih rangkaian mana yang akan di pakai, dan ampli mana yang akan dipakai, apakah A atau B, bahkan dengan pedal splitter kedua channel dapat aktif secara bersamaan, untuk

(87)

Gambar 3.94: penggunaan perangkat blender/mini mixer pada dua rangkaian efek analog

stompbox yang terhubung pada satu ampli.

Sebagian besar gitaris yang mengunakan looper pedal yaitu sebuah pedal yang berfungsi sebagai line selector dan blender sekaligus. Sebagian besar pembuat efek pedal menawarkan looper pedal untuk 2 loop, 3 loop atau bahkan 5 loop sekaligus dan memiliki prinsip kerja yang sama.

(88)

Efek analog stompbox distortion pada penelitian ini menggunakan rangkaian seri. Efek analog distorsi ditempatkan sebagai urutan pertama di sebelah kanan papan stomp, urutan kedua ditempatkan efek analog overdrive, urutan ketiga efek analog booster, urutan keempat efek analog delay, dan urutan kelima efek analog equalizer disebelah kiri papan stomp. Setiap efek dihubungkan dengan kabel jumper.

Gambar 3.96: Rangkaian efek analog stompbox buatan Bapak Fredrik Tarigan.

3.11 Kajian Fungional

(89)

suara bunyi, nada, warna nada dan kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut (Suzumu, 1978:174).

Dalam tulisan ini penulis akan mengkaji tentang kajian fungsional terhadap proses belajar, cara menggunakan efek analog stompbox, suara yang dihasilkan.

3.11.1 Proses belajar

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Fredrik Tarigan, proses belajar agar dapat menggunakan efek analog stompbox ini yang pertama kali harus didasari dengan kesabaran dala mendengarkan suara yang dihasilkan dari efek analog stompbox tersebut. Proses belajar menggunakan efek analog stompbox pada umumnya dilakukan secara otodidak dan juga dipengaruhi oleh faktor kebiasaan menggunakan perangkat tersebut dan mendengar suara yang dihasilkan.

Beliau mengatakan bahwa efek gitar memiliki banyak warna dan tidak memiliki aturan yang baku dalam proses belajar menggunakan efek analog stompbox.

3.11.2 Cara Menggunakan Efek Analog Stompbox

Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh pemain. Penggunaan efek analog stompbox bersifat sederhana namun memiliki kesulitan dalam mengatur jenis suara yang sesuai. Cara menggunakan perangkat tersebut adalah menyalakan setiap efek analog dengan menekan footswitch dengan kaki. Lampu LED yang menyala pada efek analog menandakan efek tersebut aktif dan sebaliknya apabila lampu LED padam

(90)

analog equalizer, naik atau turunkan switch untuk mendapatkan karakter yang diinginkan.

BAB IV

PENGGUNAAN DAN FUNGSI EFEK ANALOG STOMPBOX DISTORTION

4.1 Penggunaan dan fungsi Efek Analog Stompbox Distortion

Adapun penggunaan dan fungsi seperti dikemukakan oleh Merriam (1964 : 210 ) yaitu :

“Use then,refers to the situation on in which music is employed in human action; “Function” concerns the reson for it employment and particularly the

broader purpose which it serves”.

Terjemahan bebas sebagai berikut :

Gambar

Gambar 3.10: Dunlop Cry Baby.
Gambar 3.11: Voicetone TC-Helicon.
Gambar 3.13: MXR Flanger
Gambar 3.15 : Pitch shifter.
+7

Referensi

Dokumen terkait