• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.9 Proses Pembuatan

3.9.1 Pemasangan Komponen Pada Papan Perf

Pemasangan komponen pada papan perf merupakan hal yang pertama dilakukan dan komponen yang pertama dipasang pada papan perf adalah transistor. Pada umumnya transistor digunakan dalam jumlah yang banyak pada banyak papan sirkuit. Transistor berfungsi sebagai penguat seperti amplifier.

Gambar 3.45: Skema rangkaian komponen- komponen pada papan perf.

Transistor yang akan digunakan adalah 2N3904, 2N5088, and 2N5089 tipe BJT (Bi-Junction Transistor). Jenis Transistor BJT memiliki tiga terminal yaitu collector, base, emitter.

Gambar 3.46 : terminal yang terdapat dalam transistor.

Meskipun letak terminal transistor diletakkan dalam posisi vertikal, ketiga komponen harus sejajar dan terhubung satu sama lain pada papan proyek (breadboard).

Gambar 3.47 : letak transistor pada papan proyek (breadboard).15

15

Transistor pada papan proyek dapat diletakkan secara bebas tetapi diposisikan secara melengkung ke atas dan posisi collector di kanan sedangkan emitter di kiri. Disarankan meletakkan pertama Transistor 2N3904 pada papan proyek dan meletakkan kedua transistor lainnya setelah transistor pertama.

Tahap kedua adalah meletakkan resistor pada papan proyek. Pada tahap ini dibutuhkan resistor 68K untuk menghubungkan collector komponen transistor. Kemudian menempatkan salah satu ujung resistor di bus yang sama dengan collector tersebut dan ujung lainnya pada bus 9 volt yang berwarna merah. Kemudian dibutuhkan resistor 470R16 untuk menghubungkan emitter dari transistor ke dasar papan proyek. Kemudian pada tahap ketiga adalah peletakan kapasitor pada papan proyek. Dalam beberapa kasus, orientasi kapasitor penting tetapi tidak dengan cap kapasitor yang akan digunakan. Orientasi yang terpenting bukan material pada cap kapasitor tersebut melainkan nilai yang tertera di cap kapasitor tersebut. Nilai yang dicetak pada kapasitor memiliki perbedaan seperti berikut: 1. 104 = .1µF = 100n 2. 683 = .068µF = 68n 3. 473 = .047µF = 47n 16

R pada transistor berarti dalam satuan Ohm. Resistor 470R ini berarti setengah dari harga 1K (1000 Ohm)

Gambar 3.48: skema dasar letak komponen dan fungsinya

Gambar diatas menjelaskan bahwa pada tanda 1, sinyal gitar masuk dan C1 bertindak sebagai filter serta apabila kapasitor berukuran kecil maka orientasinya lebih rendah. Tanda 2 menjelaskan bahwa transistor menguatkan sinyal gitar dalam jumlah yang banyak sehingga menghasilkan distorsi dan transistor yang berbeda memberikan jumlah sinyal yang berbeda. Pada tanda 3 menunjukan daya baterai dari komponen transistor. R2 berfungsi mengatur jumlah arus mencapai transistor. Pada tanda 4, R3 mengatur jumlah arus yang mengalir dari transistor ke dasar. Nilai-nilai yang lebih rendah setara dengan banyaknya gain. Pada tanda 5, R1 menambahkan beberapa arus dari baterai untuk sinyal input pre-transistor dan di tanda 6, C2 menghilangkan sinyal DC, dan mencegah sinyal DC mencapai amplifier.

Tahap selanjutnya adalah menempatkan satu kaki dari cap kapasitor tersebut pada bus yang sama dengan input gitar dan kaki kedua harus terhubung ke wilayah

transistor. Hal ini memungkinkan kita untuk melakukannya tanpa kabel jumper, tetapi jika menggunakan salah satu kabel tersebut akan kita lebih banyak ruang siku pada papan proyek (breadboard). Kemudian tempatkan output-cap sehingga satu kaki menghubungkan ke kolektor transistor dan empat kabel berada di bus yang sama. Setelah itu tempatkan kaki paling kanan dari cap kapasitor pada bus yang kosong, dan menggunakan jumper lain untuk menghubungkan kembali ke output amplifier.

Gambar 3.49: pemasangan komponen pada papan breadboard.

Jika terdengar apa pun selain suara distorsi yang berat, dapat diatasi dengan memeriksa semua koneksi secara detail terutama pada pin transistor yang biasanya sering bermasalah akibat kesalahan teknis, kemudian membandingkan rangkaian komponen dengan skema, dan menggunakan fungsi kontinuitas dari alat multimeter untuk memverifikasi jarak koneksi.. Jika rangkaian tidak bekerja seperti yang diharapkan, kemungkinan besar adalah karena kesalahan manusia/ teknis dan sangat jarang disebabkan oleh komponen yang bermasalah kecuali apabila menggunakan kabel jumper yang murah.

Suara distorsi yang dihasilkan masih bersifat mentah yaitu suara yang dihasilkan begitu keras yang memenuhi input dari amplifier dan nada yang terlalu terkompresi dan mungkin terdengar seperti suara bass yang berat dan kotor. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan komponen dioda yang berfungsi untuk mengubah tone dari distorsi mentah tersebut.

Gambar 3.50: letak dioda pada skema rangkaian.

Dioda adalah komponen yang mentransfer arus dalam satu arah meskipun kedua dioda berlawanan arah. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak seperti resistor dan kapasitor yang telah digunakan, orientasi diode bersifat bebas (dengan kata lain, diode merupakan komponen yang terpolarisasi). Terminal positif pada diode disebut anoda dan terminal negatif disebut katoda. Katoda dilambangkan dengan sebuah band di salah satu ujung komponen, dan dengan garis horizontal di skematik simbol (Gambar. 5). Dioda yang berbeda memberikan nada yang

berbeda melalui dua atau dioda yan berbeda. Pada umumnya banyak teknisi efek menggunakan dioda yang bervariasi pada papan sirkuit selama bagian anoda terhubung ke dasar, dan katoda terhubung ke dasar. Dioda merupakan komponen yang melatarbelakangi efek-efek yang bervariasi dalam jumlah yang banyak. Misalnya, Dioda germanium seperti 1N34A cenderung terdengar sedikit lebih hangat / tubbier dari dioda silikon dan LED cenderung lebih cerah dan glassier.

Gambar 3.51: symbol skematis dioda

Dioda yang sering digunakan adalah dioda yang terbuat dari silikon, dan dioda germanium biasanya sebagai subtitusi dioda silikon. Pada dioda LED juga sering menggunakan dioda yang terbuat dari silikon . Salah satu kaki pada dioda LED umumnya sedikit lebih panjang dari yang lain dan juga merupakan anoda (sisi positif) pada dioda LED tersebut. Bila ditambahkan sepasang dioda antara sinyal audio dan tanah dengan orientasi pada arah yang berlawanan dapat menghasilkan jenis suara distorsi yang khas. Diode banyak diterapkan melalui cara tersebut pada desain stompbox yang tak terhitung jumlahnya oleh perusahaan efek pedal dan amplifier seperti efek pedal tahun 60-an yang bersifat primitif

seperti Jordan Bosstone, stompbox tahun 70-an seperti MXR Distortion + dan DOD 250, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Ibanez Tabung Screamer. Dioda juga mempengaruhi distorsi yang terdengar pada amplifier- amplifier Hard-rock modern, seperti Marshall JCM800s. Tahap perangkaian selanjutnya adalah menghubungkan anoda dari dioda 1N4001 dan katoda dari dioda 1N914 ke tanah. Kemudian tekan ujung lain dari kedua dioda ke bus vertikal yang sama di mana kaki kanan dari C2 terhubung ke kawat jumper menuju output dan juga harus mendengar penurunan substansial pada volume agar suara distorsi lebih terkontrol dengan graininess yang baik. Jika terdapat gangguan pada suara, dapat diatasi dengan memeriksa penempatan dan orientasi diode serta apabila dioda tidak berorientasi pada berlawanan arah akan menyebabkan sinyal hilang (stack).

Rangkaian saat ini adalah untuk memperoleh gain maksimum dari transistor. Resistor menghubungkan emitter dari transistor ke tanah untuk menentukan jumlah gain. Resistor 470R yang digunakan memiliki nilai yang sangat rendah. Jika ditambahkan nilai resistor yang lebih tinggi member determinasi yang tinggi dan oleh karena itu didapatkan gain yang sedikitmisalnya dengan mengganti resistor 470R dengan resistor 10K, nada akan terdengar clean secara substansial. Eksperimen dengan nilai-nilai resistor yang berbeda merupakan langkah yang tepat untuk menemukan suara yang sesuai.

Tahap selanjutnya adalah Potensiometer (POT) yang disesuaikan dengan resistor. POT volume dan nada pada gitar menentukan berapa banyak aliran sinyal listrik. Nilai dalam komponen ini ditentukan melalui jumlah penolakan yang diterapkan ketika POT dihidupkan. Jika resistor antara emitor dan dasar

diganti dengan POT 10K dapat memiliki tombol dial yang pada umumnya berjumlah 3 buah. lug 1 berada di sebelah kiri, lug 2 di tengah, dan lug 3 di sebelah kanan.

Gambar 3.52: urutan lug potensiometer pada umumnya.

Proses penyolderan dilakukan dengan membalik pot , dan pada umumnya penomoran lugs 3 berada di sebelah kiri dan 1 di sebelah kanan. Sinyal penuh biasanya masuk melalui lug 3. Lug 2 kemudian membawa variable sinyal sehingga output berubah saat Anda memutar poros. Kadang-kadang satu atau lebih lugs yang terhubung ke dasar

Setelah itu memasukkan sekitar ¼ “ kawat putih yang telah dikelupas melalui lug 3 dari POT C10K dan lipat kawat yang berlebih dengan tang lancip kemudian menahannya di tempat dengan ujung besi, lalu sentuh solder ke lug tersebut dan menyisakan sekitar 2 ½ “ kawat yang melekat pada pot lug. Proses ini lebih mudah dengan bantuan catok untuk menahan POT selama penyolderan seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini

Gambar 3.54: proses penyolderan lug potensiometer dengan kawat putih.

Jika POT C10K tidak tersedia, POT B10K umumnya digunakan sebagai pengganti POT C10K. setiap seri dari komponen POT memiliki kurva logaritmik dan sering digunakan sebagai kontrol pada volume. seri B pada POT adalah linear dan digunakan dalam kebanyakan kasus lainnya sedangkan POT dengan seri C adalah logaritmik terbalik. Kemudian menyolder kawat dengan panjang yang sama pada masing-masing lug di kedua POT. Pastikan bahwa tidak ada koneksi lug berdekatan dengan lug yang berlawanan

Gambar 3.55: panjang kawat putih yang sama pada kedua lug yang telah disolder.

Setelah proses penyolderan POT, Resistor 470R dilepaskan dan menempatkan POT C10K diposisi resistor sebelumnya. Hubungkan kawat putih lug 3 ke transistor emitor, dan dua kawat lainnya ke dasar. Ketika dua lugs terhubung ke arah yang sama antara lugs 1 dan 2 ditambahkan kawat yang berukuran pendek, dan kemudian menjalankan kawat tunggal ke dasar. Setelah proses penempatan POT selesai maka akan dihasilkan gain pot yang menghasilkan suara yang kotor apabila diputar searah jarum jam. Sebagai tambahan, Jika POT tidak sesuai dengan yang diinginkan (Misalnya, kontrol volume yang didapat lebih tenang ketika POT diputar searah jarum jam), dapat diatasi dengan membalik kabel dari lugs 1 dan 3. Pot dapat mengganti hampir semua resistor meskipun menghasilkan hasil suara yang bagus atau tidak. Misalnya, resistor R2 dapat diganti dengan pot 100K namun suara yang dihasilkan tidak akan terdengar seperti sesuatu yang dramatis jika nilai terlalu rendah. (Hal yang sama berlaku untuk R1.)

Gambar 3.56: pemasangan potensiometer pada papan breadboard. Angka pada pada gambar diatas menunjukkan kawat putih dari masing-masing lug.

Dokumen terkait