• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Bahan Bangunan (Studi pada CV. Bangun Cipta Mandiri) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Pengembangan Usaha Bahan Bangunan (Studi pada CV. Bangun Cipta Mandiri) Chapter III V"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penulis menggunakan pendekatan deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti pada toko CV. Bangun Cipta Mandiri. 3.2Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di toko CV. Bangun Cipta Mandiri Jalan Setia Budi no 264-B Medan.

3.3Informan Penelitian

Penelitian deskriptif kualitatif tidak dikenal populasi dan sampel seperti dalam penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian berangkat (starting point) dari kasus keberadaan individu atau kelompok dalam situasi sosial tertentu dan hasilnya hanya berlaku pada situasi sosial itu.

Subjek penelitian ini menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian, informan penelitian ini meliputi beberapa macam seperti:

1. informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,

(2)

3. informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. (Muri, 2014:368).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informan kunci 1 orang yaitu pemilik usaha CV. Bangun Cipta Mandiri. Informan utama yaitu karyawan dari CV. Bangun Cipta Mandiri.

3.4Definisi Konsep

Definisi konsep diperlukan peneliti dalam melakukan penelitian yakni dengan menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan sebuah fenomena yang hendak diteliti secara tepat. Definisi konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan cara perluasan skala usaha, perluasan cakupan usaha, dan perluasan dengan kerjasama, Suryana (2013:216)

2. Analisis SWOT adalah analisis dengan mengamati lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan maupun peluang dan ancaman untuk mengetahui strategi yang tepat digunakan oleh perusahaan di dalam menghadapi persaingan.

3.5Teknik Pengumpulan Data

(3)

gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. (Jusuf 2012:160)

1. Data Primer

Data Primer adalah data informasi yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Data primer dilakukan dengan instrumen :

Wawancara

Wawancara adalah cara atau teknik untuk mendapatkan informasi atau data dari interviewee atau responden dengan wawancara secara langsung face to face, antara interviewer dengan interviewee. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara langsung kepada pemilik usaha.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Data hasil sensus adalah contoh data sekunder.

a. Dokumentasi

(4)

b. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan buku – buku yang berhubungan dengan penelitian dan bertujuan untuk menemukan teori, konsep dan variabel lain yang mendukung penelitian, seperti jurnal dan artikel – artikel di internet yang relevan dengan penelitian ini.

3.6Teknik Analisis Data

(5)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Usaha

CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV. Bangun Cipta Mandiri merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dibidang barang dan jasa seperti gypsum, dinding partisi, profil, kontraktor, arsitektur, civil engineering, interior, pemasangan plafon gypsum dan plafon shunda, dinding partisi, list profil serta pemasangan rangka baja ringan yang terletak di kota medan. Dengan pengalaman dalam inovasi dan membangun lebih dari 15 tahun, CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV. Bangun Cipta Mandiri telah menjadi yang terdepan di bidang teknologi papan bangunan, profil dan dinding partisi. Sistem CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV. Bangun Cipta Mandiri terbukti telah terpakai di seluruh Indonesia dengan sukses. Kepemimpinan CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV. Bangun Cipta Mandiri diraih melalui kombinasi dari keahlian dibidangnya pemahaman kebutuhan pelanggan dan catatan prestasi dalam merintis produk gypsum dan profil serta dinding partisi.

(6)

0238/02. 13/PK/II/2001 dan CV. Bangun Cipta Mandiri berdiri berdasarkan Surat Izin Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara Nomor 1349/02. 13/PK/VIII/2002.

4.1.2 Visi dan Misi

Suatu organisasi, baik instansi ataupun usaha kecil maupun besar pasti memiliki suatu impian yang sering disebut dengan visi. Dimana visi akan diwujudkan melalui langkah-langkah yang telah disusun dan direncanakan yang sering disebut dengan misi. Untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan visi dan misi yang kuat yang dapat diwujudkan melalui kerja nyata oleh pihak-pihak yang ada didalam organisasi usaha tersebut. Berikut merupakan visi dan misi yang diterapkan oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun CIpta Mandiri.

a. Visi

Menjadi perusahaan yang terdepan di bidang pengadaan barang dan jasa kontraktor, arsitektur, civil engineering, interior, pemasangan gypsum dan plafon shunda, dll.

b. Misi

1. Meningkatkan enam pilar usaha : Pemasaran, Operasional, Keuangan, Sumber Daya Manusia, Mutu dan Teknologi Informasi.

(7)

4.1.3 Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan memerlukan struktur organisasi yang akan memberikan pengertian yang mudah mengenai organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap anggota yang terdapat dalam struktur organisasi harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi CV. Bangun Cipta Mandiri

Sumber : Struktur Organisasi CV. Bangun Cipta Mandiri 4.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi yang telah dibentuk sesuai dengan kebijakan dari usaha, antara lain sebagai berikut:

1. Direktur Utama

a. Merupakan pimpinan sekaligus pemilik usaha bahan bangunan.

b. Melakukan pengawasan operasional kerja lapangan dan memberikan motivasi kerja.

Direktur Utama

Karyawan Administrasi

Karyawan Supir

(8)

c. Mengatur tugas – tugas karyawan

d. Ikut membantu mempromosikan hasil produk.

e. Membantu membuat laporan keuangan dan melakukan pencatatan langsung. f. Mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan.

2. Asisten Direktur

a. Membantu pengawasan operasional kerja di lapangan. b. Mencatat laporan barang keluar untuk pembangunan . 3. Karyawan Administrasi

a. Melayani calon pembeli.

b. Mencatat pembukuan laporan keuangan.

c. Membantu memberikan informasi baik di lingkungan internal maupun di lingkungan eksternal perusahaan.

4. Karyawan Supir

a. Membantu mengangkut barang yang di distribusikan b. Membantu mengirim barang yang di distribusikan 5. Karyawan Lapangan (Tukang Bangunan)

a. Melaksanakan perintah atasan dalam pembangunan proyek

b. Memberi laporan kepada atasan apabila proyek dalam kondisi bermasalah. 4.1.5 Keuangan

(9)

Henry Simanjuntak menggunakan modal pribadi. Namun, modal yang berasal dari milik pribadi saja menjadi suatu keterbatasan untuk mengembangkan usaha karena modal yang dibutuhkan relatif cukup besar untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pelanggan serta untuk melakukan kegiatan promosi yang lebih intensif. Modal awal mendirikan usaha bahan material bangunan ini dimulai dengan modal investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Sistem laporan keuangannya dilakukan secara sederhana dengan mencatat secara manual jumlah penjualan dan pemasukan perusahaan yang diperoleh.

4.1.6 Pasar Sasaran

(10)

4.1.7 Strategi Pengembangan Usaha yang Diterapkan

Adapun strategi pengembangan usaha yang telah diterapkan oleh toko CV. Bangun Cipta Mandiri adalah dengan Pengembangan Skala Usaha sebagai berikut :

1. Toko CV. Bangun Cipta Mandiri saat ini sedang berupaya memperluas skala usaha dengan menambah produksi produk setiap bulannya. Hal ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan persediaan produk seperti gypsum, shunda plafon, puring, dll. Peningkatan stock barang tadi, berimplikasi pada banyaknya preferensi produk dan minat pembeli terhadap suatu barang. 2. Selain dari peningkatan produksi, dalam hal penyediaan jasa kontraktor, untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi program kerja, usaha ini juga akan menambah tenaga kerja lapangan yang diharapkan dapat membantu sekaligus mempercepat pembangunan proyek dengan target yang sudah ditentukan. 4.2Penyajian Data

Pada bagian ini, penulis akan menyajikan hasil pengumpulan data yang diperoleh selama masa penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh dengan mengunakan metode wawancara secara mendalam kepada pemilik usaha Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri selaku informan kunci.

(11)

Tabel 4.1

Identitas Informan Kunci Penelitian

No. Nama Usia Jenis Kelamin Keterangan

1 Henry Simanjuntak 35 Laki – Laki Pemilik Usaha Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta

Mandiri

Sumber : Data Diolah, 2016.

Selain data dari informan kunci, peneliti juga memperoleh data dari informan utama. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti dan dalam penelitian ini informan utamanya adalah pelanggan Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang melakukan pembelian lebih dari satu kali. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri serta perbandingannya dengan pesaing yang diketahui oleh narasumber.

(12)

Tabel 4.2

Identitas Informan Umum Penelitian

No. Nama Usia Pekerjaan Pendapatan

1 Agin Ariatma 25 Wirausaha Rp 5.000.000 – Rp 8.000.000 2 Dodi Jhon 24 Mahasiswa < Rp 1.000.000

3 Devi Herty 26 Karyawati Rp 5.000.000

4 Johan Sitompul 33 Karyawan Rp 8.000.000 – Rp 13.000.000 5 Ricky Siagian 27 Wirausaha Rp 5.000.000 – Rp 8.000.000 Sumber : Data Diolah, 2016.

Penjelasan mengenai table diatas, yaitu :

1. Penulis menetapkan informan utama di dalam proses wawancara sebanyak 5 orang, informan utama rata- rata berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan merupakan pelanggan Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang merupakan pelanggan yang telah melakukan pembelian lebih dari satu kali.

2. Jumlah informan utama yang berusia 24 – 30 tahun berjumlah 3 orang dan yang berusia 45 – 50 tahun berjumlah 2 orang.

3. Informan utama penelitian memiliki profesi yang beraneka ragam. Informan utama yang berprofesi sebagai mahasiswa berjumlah 1 orang, karyawan swasta berjumlah 1 orang, wirausaha yang berjumlah 1 orang dan kuli bangunan yang berjumlah 2 orang.

(13)

peluang dan ancaman pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri serta perbandingannya dengan pesaing yang diketahui oleh narasumber. 4.2.1 Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Faktor internal adalah faktor – faktor yang berada di dalam Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang mencakup kekuatan dan kelemahan ditinjau dari analisis lingkungan internal. Faktor – faktor internal pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang dilakukan oleh peneliti secara langsung dalam hal pemasaran sebagai berikut :

Untuk menganalisis faktor pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, digunakan strategi bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan 4P (product,price,place dan promotion). Analisis yang lebih jelas mengenai bauran pemasaran, dapat dilihat pada uraian di bawah ini :

a. Produk (product)

Dalam hal pemasaran produk merupakan salah satu komponen penting dalam menerapkan strategi. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri merupakan usaha berskala. kecil menengah yang menyediakan produk – produk khususnya bahan bangunan rumah, hotel, restaurant, dll. Adapun bidang usaha (produk) yang dipasarkan oleh usaha Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sebagai berikut

a. Gysum dan GRC Board b. Profil Gypsum

c. Panel Gypsum d. Biding

(14)

f. Sudut Wayang g. Sudut Corner h. Shunda Plafon i. Rangka Baja Ringan j. List Profil Shunda Plafon

Berdasarkan dari hasil wawancara, adapun keunggulan produk Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dibandingkan dengan toko bahan bangunan lannya yaitu memiliki keunggulan pada kualitas produk dibandingkan dengan toko bangunan lainnya. Kualitas produk pada usaha ini memiliki bahan komposisi design produk yang kuat serta bisa menjamin ketahanan seperti pembangunan atap gypsum, shunda plafond an profil untuk rumah, restaurant, gedung, dll . faktor kualitas produk sebagai kunci agar menarik perhatian konsumen untuk membeli produk yang berkualitas pada toko CV. Bangun Cipta Mandiri.

Pelanggan menyebutkan bahwa kualitas dari produk Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sudah sangat baik, pelanggan juga membenarkan bahwa produk yang ditawarkan telah membuktikan kualitas dari ketahanannya yang terjangkau.

b. Harga (price)

Price atau harga menjadi salah satu kompenen dari pelanggan dalam menentukan keputusan pembelian pelanggan, sehingga harga dapat menjadi salah satu yang harus diperhatikan dalam pemasaran.

(15)

kualitas produknya maka semakin tinggi harga produk yang dijual. Usaha ini tidak sembarang menetapkan harga karena itu semua berdasarkan dari ukuran kualitas produk yang terjangkau. Harga produk bahan bangunan seperti gypsum, shunda plafon, puring, profil, dll berkisar dari Rp 50.000 – Rp 160.000. toko akan memberikan potongan harga kepada konsumen apabila total pembelian yang dibayar melebihi dari harga Rp 2.000.000. ini merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan dan menambah profit lebih besar.

Menurut responden melalui hasil wawancara menunjukkan bahwa harga yang dijual tidak berbeda - beda, namun harga tergantung dengan harga yang diperoleh dari distributor. Hasil wawancara menunjukan bawah harga yang ditawarkan oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sudah cukup murah dan kualitas juga cukup baik, namun murah atau mahalnya harga cukup relatif karena ini tergantung dengan pilihan dan kualitas produk yang dipilih, namun di Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harga yang ditawarkan cukup sebanding dengan kualitas produk.

c. Lokasi (place)

Place merupakan bagi penting dari pemasaran, lokasi yang strategis sangat menentukan jalannya sebuah usaha dalam praktik jual – beli produk.

(16)

kelebihan tersendiri bagi toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dalam meningkatkan pemesanan baik barang maupun jasa.

Pelanggan mengakui bahwa Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri tidak sulit untuk ditemukan, hal ini menunjukkan bahwa lokasi pada toko sangat strategis.

d. Promosi (promotion)

Promosi sebagai upaya untuk memperkenalkan usaha kepada para konsumen. Berdasarkan hasil wawancara, strategi promosi yang diterapkan oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sudah sangat efektif dan efisien. Dilihat dari beberapa macam kegiatan promosi yang dilakukan seperti lewat media online yakni website, blog, media sosial, brosur, bill board, seragam kerja karyawan. Spanduk dan stiker iklan didalam armada transportasi perusahaan, dan Koran.

Menurut responden bahwa strategi promosi yang diterapkan Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sangat mendukung dan pelanggan merasa cukup puas dengan berbagai macam promosi dan pelayanan yang sudah efektif dan efisien.

e. Sumber Daya Manusia (people)

(17)

guna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja seperti nilai kejujuran, nilai keterampilan, komunikasi yang baik, penguasahan produk, nilai kerajinan, dan ramah terhadap pelanggan. Pemilik usaha juga mendorong karyawan untuk mampu menyelesaikan target pembangunan proyek seperti perumahan, gedung, sekolahan, restaurant, dll dalam waktu yang sudah ditentukan oleh kesepakatan antara pemilik toko dan konsumen.

4.2.2 Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang mencakup peluang dan ancaman ditinjau dari analisis lingkungan eksternal. Faktor – faktor internal pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang dilakukan oleh peneliti secara langsung sebagai berikut :

a. Persaingan

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak dapat dihindari. Bagi beberapa pelaku bisnis, persaingan berkonotasi negatif karena bisa mengancam bisnis mereka karena takut akan berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih harga rendah dari pesaingnya. Salah satu indikator berkembangnya industri bahan bangunan adalah banyaknya bermunculan toko bahan bangunan yang memiliki konsep modern seperti pasar swalayan (Ace Hardware) dengan bangunan yang luas dan jumlah barang yang sangat banyak dan bervariasi sehingga menjadi one stop shopping untuk membeli bahan bangunan.

(18)

sudah sangat efisien seperti penyedia jasa pemasangan bahan material, produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, pelayanan yang ramah, dan sudah memiliki banyak pengalaman bekerja dibidang properti yang menjadi dasar untuk mampu bersaing secara sehat. Pemilik usaha lebih mengutamakan strategi penyediaan jasa kontraktor dalam pembangunan proyek daripada penjualan produk karena keuntungan yang jauh lebih besar.

b. Teknologi

Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif relatif dalam suatu industri. Berdasarkan hasil dari wawancara , Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memakai sistem teknologi seperti media online antara lain website, email, dan media sosial. Ini merupakan sebuah strategi usaha untuk meningkatkan kapasitas usaha dalam memenuhi kebutuhan pemasaran.

(19)

c. Aspek Hukum dan Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sebuah usaha baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun berbeda dengan yang dialami Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri bahwa peran pemerintah dalam aktivitas bisnis tidak ada sama sekali, tetapi pengaruh naik turunnya harga BBM menjadi alasan, seperti halnya dalam bidang transportasi. Misalnya, penyediaan jasa transportasi seperti pick up, setiap ada pengiriman barang akan dikenakan biaya tambahan dan itu dibebankan ke pembeli. kalau untuk produk tergantung dari harga distributor. apabila terjadinya kenaikan BBM maka pihak dari distributor akan menaikkan harga produk yang dijual.

d. Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Kondisi perekonomian suatu daerah dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan yang sedang atau berjalan. Kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh dapat dikatakan mengalami pergerakan secara signifikan. Hal ini dilihat pada tahun 2014 – 2016 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan khususnya dalam industri bahan bangunan. Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya beli konsumen, buruknya kondisi ekonomi tentu saja akan menurunkan daya beli masyarakat.

(20)

sekarang ini, namun mereka tetap optimis dan konsisten dalam upaya memenuhi kebutuhan usaha agar tetap bertahan di pasar.

4.3Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT, yang merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada mengunakan metode SWOT sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri. 4.3.1 Identifikasi Lingkungan Usaha

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri maka dapat diklasifikasikan faktor - faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi lingkungan internal dan ekternal. Lingkungan internal terdiri atas kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threats).

4.3.1.1Lingkungan Internal

1. Kekuatan (Strength)

(21)

berkreatif dan berinovatif dalam menggambarkan bentuk bangunan yang diinginkan pelanggan apabila ingin membuat rumah, kolam renang, gedung, dll dalam jasa arsitektur tersebut. ini menjadi modal dasar yang dimiliki oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya.

Secara garis besar kekuatan yang dimiliki oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang didapatkan dari analisa lingkungan internal adalah sebagai berikut :

a) Kualitas dan mutu produk yang baik

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri menerapkan kualitas pelayanan dengan menyediakan jasa pemasangan bahan bangunan untuk pembangunan proyek seperti perumahan, gedung, dll. Ini berguna untuk menambah omzet yang lebih besar daripada pendapatan penjualan produk saja. Pelayanan yang baik akan menambah keyakinan konsumen untuk selalu loyal agar datang kembali ke toko tersebut. Toko ini juga menerapkan strategi produk yang berkualitas dengan design yang berbeda di setiap aktivitas pemasaran dalam bisnisnya. agar menjaga kepercayaan pelanggan pemilik usaha memakai sistem tersebut untuk setiap produk yang mereka pasarkan. Kualitas produk yang dipasarkan oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiriselalu dijaga kualitasnya dengan sistem penyimpanan dan perawatan yang baik, serta pemilik usaha memilih produk yang berkualitas dari distributor yang terpercaya.

b) Menawarkan harga yang kompetitif

(22)

hal ini bertujuan agar pelanggan tidak perlu melakukan tawar menawar kepada pegawainya. Namun ada satu strategi yang diterapkan oleh pemilik usaha agar konsumen mendapatkan discount harga dari produk yang dibeli yaitu dengan cara membeli sistem paket barang. Produk yang dibeli harus memenuhi harga minimal 500 ribu baru akan mendapatkan potongan harga. Ini merupakan salah satu strategi usaha untuk meningkatkan keyakinan konsumen dengan kualitas produk yang dijual seimbang dengan harga jual yang terjangkau.

c) Lokasi yang strategis

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan perumahan – perumahan, sekolah, gedung kantoran, gedung kampus, dan hotel sehingga pelanggan tidak kesulitan mencari lokasi toko tersebut.

d) Strategi promosi yang efisien

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri menerapkan strategi promosi dalam menjalankan pemasarannya dengan memakai sistem media online seperti website, blog, media social, brosur, bill board, seragam kerja karyawan. Spanduk dan stiker iklan didalam armada transportasi perusahaan, dan Koran.

2. Kelemahan (Weakness)

(23)

a) Disiplin pegawai rendah

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki beberapa karyawan yang datang tidak tepat waktu dalam bekerja. Misalnya dalam hal pembangunan sebuah proyek, karyawan yang ditugaskan ke lapangan suka datang tidak tepat waktu sehingga ini berdampak pada kegagalan pembangunan proyek tersebut dan juga bisa mengurangi kepercayaan pelanggan yang merasa dirugikan.

b) Armada pengangkut barang yang masih sedikit

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri tidak memiliki fasilitas transportasi yang cukup memadai karena hal ini dilihat dari sedikitnya armada pengangkut barang seperti pick up. Sehingga permintaan konsumen tidak sepenuhnya terpenuhi untuk mengantarkan pesanan barang mereka ke alamat tujuan.

4.3.1.2Lingkungan Eksternal

1. Peluang (Opportunity)

Peluang yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan eksternal perusahaan. Secara garis besar peluang yang dimiliki oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang didapatkan dari analisa lingkungan eksternal adalah sebagai berikut :

a) Berkembangnya teknologi informasi

(24)

b) Kondisi pasar stabil dalam mengembangkan usaha

Ini merupakan salah satu program kerja yang paling utama dalam meningkatkan peluang pengembangan usaha pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri. Pemilik usaha sudah memiliki cukup modal untuk menambah cabang usahanya. Hanya saja target lokasi belum mencapai sasaran sehingga harus menunggu waktu yang sedang direncanakan.

c) Meningkatnya pembangunan properti di sekitar lokasi usaha

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki peluang yang besar ketika banyak berdirinya pembangunan perumahan. Peluang tersebut sangat dimanfaatkan pemilik usaha untuk sekaligus menawarkan jasa kontraktor atau pemasangan produk bahan bangunan.

d) Kerjasama antar para perusahaan dibidang bahan bangunan

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri saat ini sedang menjalin kerjasama dengan Toko CV. Bangun Indah Sejahtera yang juga bergerak dibidang bahan bangunan. Kerjasama itu menjadi salah satu strategi usaha dalam meningkatkan produksi produk sekaligus memenuhi permintaan konsumen.

2. Ancaman (Threats)

(25)

a) Adannya usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan

Adanya usaha sejenis disekitar lokasi usaha akan menjadi ancaman tersendiri bagi setiap usaha dan akan mempengaruhi perkembangan sebuah bisnis seperti halnya omzet penjualan akan meenurun dan berkurangnya minat beli konsumen. Sulit untuk memprediksi kondisi permintaan konsumen akan kebutuhan mereka yang suka berubah-ubah. Sebuah usaha seperti mall Ace Hardware, toko material bangunan (panglong), mini market material bangunan, yang menyediakan banyak produk dengan berbagai jenis varian akan menjadi pilihan tepat bagi konsumen karena produknya yang lengkap dan serba ada. Berbeda dengan toko material bangunan biasa yang hanya menyediakan produk yang terbatas tentu tidak akan menjadi pilihan utama oleh konsumen karena kebutuhannya kurang terpenuhi.

b) Tidak stabilnya harga BBM

Tidak stabilnya harga bahan bakar minyak berpengaruh terhadap biaya pengiriman produk, hal ini mempengaruhi harga produk, naiknya harga bbm mengakibatkan biaya pengiriman ikut naik secara signifikan dan pelanggan dikhawatirkan akan beralih ke toko lain.

c) Daya beli masyarakat yang menurun

(26)

Berikut tabel 4.3 yang merupakan rangkuman dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri.

Tabel 4.3

SWOT Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

1. Strategi

Pengembangan Usaha

A) Product Kualitas dan mutu produk

yang baik

-

B) Price Harga yang kompetitif -

C) Place Lokasi yang strategis -

D) Promotion Strategi promosi yang

efisien

-

E) People - Disiplin pegawai rendah

F) Kelebihan Lainnya - -

G) Kekurangan lainya -

(27)

Faktor Eksternal Peluang Ancaman

A) Teknologi Berkembangnya teknologi Informasi

-

B) Aspek hokum dan kebijakan

pemerintah

- Tidak stabilnya harga

BBM

C) Ekonomi - Daya beli masyarakat yang

menurun

D) Peluang Lainnya

Kondisi pasar stabil dalam mengembangkan usaha

Meningkatnya pembangunan properti

disekitar lokasi usaha

Kerjasama antar para perusahaan yang bergerak

dibidang bahan bangunan

-

E) Ancaman Lainnya - Adanya usaha sejenis

dengan jarak yang berdekatan

(28)

4.3.2 Internal Strategic Factor Analysis Strategy (IFAS)

Faktor-faktor lingkungan internal perusahaan yang telah teridentifikasi yang mana merupakan kekuatan dan kelemahan, selanjutnya diberi bobot dan rating pada tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analisys Summary) yang nantinya penjumlahan skor masing-masing diperbandingkan dan selanjutnya dipetakan dalam diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan.

Adapun proses analisis lingkungan internal (IFAS) adalah sebagai berikut :

a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item IFAS yang paling penting dalam kolom faktor strategis, tunjukkan mana yang merupakan kekuatan dan kelemahan untuk analisis internal.

b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.

Keterangan : Pemberian bobot dihitung pada lembar kerja. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil dalam usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang merupakan kekuatan maupun faktor-faktor yang menjadi kelemahan harus sama dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai 4 pada kolom “Nilai” : 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; dan 4 = sangat penting.

(29)

dengan jumlah nilai semua faktor dan apabila semua bobot faktor kunci internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu.

c. Hitung rating untuk masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya kecil ratingnya 4.

Rating pada matrik IFAS: 1= merupakan kelemahan utama

2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil 3 = merupakan kekuatan yang kecil

4 = merupakan kekuatan utama

Jadi : rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (out standing) sampai dengan 1,0 (poor).

(30)

Tabel 4.4

Matriks IFAS Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri

FAKTOR – FAKTOR

Total Kekuatan 0.700 2.450

Kelemahan

Total Kelemahan 0.300 0.450

TOTAL S + W 1 2.900

Sumber : Data Diolah, 2016.

Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kekuatan terdapat 7 poin :

1. Kekuatan utama yang pertama Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu lokasi yang strategis dengan skor 0.800 melalui bobot 0.200 (sangat penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Lokasi yang strategis menjadi hal yang sangat penting dan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

(31)

(penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Promosi menjadi kunci sukses sebuah usaha dalam memasarkan setiap produk yang dijual kepada pelanggan.

3. Kekuatan ketiga Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu kualitas mutu dan produk yang baik dengan skor 0.600 melalui bobot 0.200 (sangat penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Kualitas mutu produk sangat penting untuk kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk tersebut serta kualitas layanan dalam pemasangan bahan bangunan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan membantu pelanggan dalam meminimalisir beban pemasangan produk bahan bangunan sendiri.

4. Kekuatan yang terakhir yaitu harga yang kompetitif dengan skor 0.450 melalui bobot 0.150 (penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Harga yang kompetitif ditentukan dari kualitas produk. Hal ini dapat mempengaruhi pelanggan dalam menentukan pilihan produk yang diinginkan.

Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kelemahan terdapat 3 poin : 1. Kelemahan pertama yaitu armada yang masih sedikit dengan skor 0.150 melalui

bobot 0.150 (penting) dan rating 1 (kelemahan utama). Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki fasilitas yang minim seperti kekurangan alat transportasi (pick up). Hal ini dapat menjadi ancaman yang besar untuk toko karena belum dapat memenuhi permintaan konsumen.

(32)

4.3.3 External Strategic Factor Analysis Strategy (EFAS)

Seperti faktor-faktor internal perusahaan, faktor-faktor eksternal yang telah teridentifikasi yang mana merupakan peluang dan ancaman, selanjutnya diberi bobot dan rating pada tabel EFAS (External Strategic Factor Analisys Summary) yang nantinya penjumlahan skor masing-masing diperbandingkan dan selanjutnya dipetakan dalam diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan.

Adapun proses analisis lingkungan dan eksternal (EFAS) adalah sebagai berikut : a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item EFAS yang paling penting dalam

kolom faktor strategis eksternal, tunjukkan mana yang merupakan peluang dan ancaman untuk analisis eksternal.

b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.

Keterangan : Pemberian bobot dihitung pada lembar kerja. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil dalam usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang merupakan peluang maupun faktor-faktor yang menjadi ancaman harus sama dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai 4 pada kolom “Nilai” : 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; dan 4 = sangat penting.

(33)

dengan jumlah nilai semua faktor dan apabila semua bobot faktor kunci internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu.

c. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

Rating pada matrik EFAS:

1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar 2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar

3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil

4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

(34)

Tabel 4.5

Matriks EFAS Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri

FAKTOR – FAKTOR c. Kerjasama antar para perusahaan

yang bergerak dibidang bahan bangunan

Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Peluang terdapat 4 poin :

(35)

2. Peluang yang kedua Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu Kerjasama antar para perusahaan yang bergerak dibidang bahan bangunan dengan skor 0.600 melalui bobot 0.200 (sangat penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Kerjasama diperlukan oleh setiap usaha dalam mengembangkan nilai produk, profit, dan mengembangkan usaha.

3. Peluang terakhir Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu kondisi pasar stabil dalam mengembangkan usaha dengan skor 0.450 melalui bobot 0.200 (sangat penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Setiap usaha pasti memiliki misi untuk menambah cabang usaha hal itu berguna untuk meningkatkan profit dan mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Ancaman terdapat 4 poin : 1. Ancaman pertama Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu

tingginya tingkat persaingan dengan skor 0.075 melalui bobot 0.075 (agak penting) dan rating 1 (ancaman yang sangat besar). Tingginya tingkat persaingan seperti bertambahnya usaha sejenis, mall material (Ace Hardware) disekitar lokasi usaha akan menjadi resiko tersendiri bagi setiap usaha. Untuk itu setiap usaha didorong harus mampu menciptakan strategi yang efisien dalam menghadapinya.

(36)

3. Ancaman terakhir Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu tidak stabilnya harga BBM dengan skor 0.250 melalui bobot 0.125 (penting) dan rating 2 (ancaman yang besar). Tidak stabilnya harga BBM akan mempengaruhi biaya distribusi dan mempengaruhi harga jual.

4.3.4 Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT dianalisis dengan menyesuaikan antara kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki usaha, dengan tujuan mengembangkan strategi-strategi alternatif bagi perusahaan yang mendukung strategi agresif sesuai dengan posisi perusahaan pada diagram SWOT. Analisis matrik SWOT Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

(37)
(38)

yang efisien akan dapat menarik perhatian pelanggan.

(S3, S4, T2)

menghadapi pesaingnya. (W2, T1, T2)

Sumber : Hasil Penelitian, 2016.

Berdasarkan matriks SWOT menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Matriks SWOT dapat digunakan sebagai alat yang membantu Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dalam menjalankan usaha dan mengembangkan usahanya. Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai berikut : 1. Strategi SO (Strength dan Opportunity)

Strategi SO yang memanfaatkan seluruh kekuatan internal dan merebut peluang yang ada, alternatif strategi lain yaitu:

a) Memanfaatkan lokasi yang strategis dalam pengembangan usaha.

(39)

b) Dengan mengandalkan kualitas pelayanan dan produk yang bermutu akan dapat meningkatkan pemesanan pada produk.

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harus memanfaatkan kualitas produk yang bermutu dengan design yang bervariasi dan mengandakan pelayanan pemasangan bahan bangunan seperti gypsum untuk atap rumah, puring untuk kerangan atap rumah, cat untuk dinding, serta dalam hal pembangunan proyek gedung, perumahan, sekolahan, kolam renang, dll. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang merasa terpenuhi.

c) Menawarkan produk melalui promosi dengan harga yang terjangkau dapat meningkatkan pemesanan.

Dengan mengandalkan produk yang cukup bervariasi seperti gypsum dengan ukuran berbeda - beda, profil dengan diameter yang berbeda - beda, puring, shunda plafon dengan motif dan warna yang berbeda - beda, dll. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dapat menarik perhatian dari pelanggan melalui strategi promosi dalam membeli produk yang mereka inginkan dengan harga yang sesuai. 2. Strategi WO (Weakness dan Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang - peluang eksternal.

a) Meningkatkan fasilitas dengan menambah armada pick up (pengangkut barang) agar keinginan konsumen bisa terpenuhi dengan baik.

(40)

pengembangan fasilitas tertentu. Hal ini bertujuan untuk mendukung dan memaksimalkan keinginan pelanggan yang terpenuhi.

b) Meningkatkan kedisiplinan pegawai akan mempengaruhi minat beli pelanggan. Kedisiplinan merupakan cerminan untuk setiap orang agar lebih memahami cara beretika yang benar. Demikian halnya dengan pegawai Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harus meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan tugasnya melayani konsumen. Konsumen yang merasa dilayani dengan disiplin yang baik maka akan merasa puas dan akan terus – menerus kembali ke toko untuk membeli produk - produk yang mereka inginkan.

3. Strategi ST (Strength dan Threat)

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

a) Meningkatkan kualitas produk dan layanan pada pelanggan agar menghindari apabila terjadi penurunan minat beli pelanggan.

(41)

b) Memilih lokasi yang strategis agar mampu bersaing dengan toko lain.

Pemilihan lokasi yang strategis menjadi faktor utama untuk mendukung kemajuan sebuah usaha. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harus meningkatkan kualitas pelayanan yang baik terhadap pelanggan dengan strategi yang efektif agar mampu menghadapi persaingan.

c) Menawarkaan produk dengan harga yang sesuai melalui promosi yang efisien akan dapat menarik perhatian pelanggan.

Strategi promosi tentu saja menjadi andalan oleh setiap usaha dalam memasarkan produk – produknya. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sudah menerapkan strategi promosi yang efisien seperti website, media sosial, media cetak, dll. Toko juga harus menjual produk dengan harga yang sesuai dengan kualitas dan design produk yang berbeda – beda agar dapat meyakinkan pelanggan dalam melakukan transaksi beli produk.

4. Strategi WT (Weakness dan Threat)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

a) Melakukan pelatihan khusus terhadap pegawai agar lebih disiplin dalam berkerja sehingga kebutuhan pelanggan terpenuhi.

(42)

b) Menambah armada agar mengurangi beban bagi konsumen yang hendak mengirim barang pesanan agar ini menjadi modal usaha untuk mampu menghadapi pesaingnya.

Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harus dapat meningkatkan fasilitas usaha seperti menambah armada (pick up) dan mengajak kerjasama usaha lain agar lebih mudah dalam menambah armada pengangkut barang. Strategi ini diperlukan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif..

4.4Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa indikator utama yang mendukung strategi agresif pengembangan usaha terdiri dari lokasi yang strategis, kualitas produk yang bermutu, harga yang kompetitif, dan penyediaan jasa pemasangan bahan bangunan dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peluang pasar bahan bangunan. Hal ini didukung oleh teori dari Porter yang menyatakan bahwa cara merumuskan strategi tingkat usaha dengan memahami lima kekuatan kompetitif yakni potensi pesaing baru, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti dan persaingan antar kompetitor yang artinya setiap usaha harus memiliki sasaran pasar yang efisien, peluang dan sumber daya yang dapat menunjang posisi perusahaan dari persaingan.

(43)

tidak merasa bosan untuk kedatangan berikutnya. Dengan kualitas produk yang menjamin tidak terlepas dari harga produk yang stabil, lokasi yang strategis, promosi yang lengkap dan pelayanan yang baik mendukung minat beli pelanggan agar tetap loyal dalam berbelanja.

(44)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis strategi pengembangan usaha pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dapat disimpulkan bahwa :

1. Strategi pengembangan usaha yang akan digunakan oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri adalah dengan menggunakan analisis SWOT yaitu lebih mengutamakan lokasi yang strategis dengan menawarkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan menyediakan jasa kontraktor sebagai alat untuk membantu pemasangan bahan bangunan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk itu perlu meningkatkan pelayanan yang ramah dalam mempertahankan loyalitas pelanggan agar mampu dalam menghadapi persaingan. 2. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama adalah lokasi yang strategis, kualitas

(45)

Bangun Cipta Mandiri. Maka diperlukan strategi yang lebih efisien dalam meningkatkan kualitas pelayanan, produk, harga yang terjangkau, lokasi strategis, agar mempu bersaing dengan toko lainnya.

3. Berdasarkan hasil dari tabel matriks IFAS dan matriks EFAS, diketahui bahwa Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memperoleh nilai faktor internal sebesar 2.900 dimana kekuatan lebih besar dari pada kelemahan dan nilai faktor eksternal sebesar 2.600 dimana peluang yang dimiliki lebih kuat dari pada ancaman. Dengan demikian dapat dilihat bahwa Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiriberada dalam Kuadran I, yaitu kondisi pertumbuhan yang agresif. Pilihan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah Agresif strategy , dengan melakukan penetrasi pasar, pengembangan usaha dan pengembangan produk.

5.2 Saran

1. Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini bagi pihak perusahaan dalam mengembangkan usahanya adalah:

a) Memanfaatkan lokasi yang strategis dalam mengembangkan usaha Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri.

b) Meningkatkan kualitas produk yang bermutu dengan harga yang terjangkau dan meningkatkan pelayanan dalam pemasangan bahan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

c) Menawarkan produk melalui promosi dengan harga yang terjangkau dapat meningkatkan pemesanan

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Secara parsial sub variabel bauran eceran produk, suasana toko, dan lokasi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada minimarket di

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah pada Materi Pokok Himpunan

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP KANYOUKU YANG BERMAKNA TERKEJUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan