BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Perkembangan pajak di Indonesia semakin meningkat dari masa ke
masa. Pajak ditempatkan pada posisi teratas sebagai sumber penerimaan yang
pertama dan utama dalam meningkatkan kas negara. Untuk itu perlu adanya
peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan terciptanya
masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya
target penerimaan negara yang diharapkan dari sektor pajak. Target Pendapatan
Negara dalam APBN tahun 2017 ditetapkan sebesar Rp 1.498,871 triliun, atau
tumbuh sekitar 13-15%, dari perkiraan realisasi penerimaan pajak tahun 2016.
Target Penerimaan perpajakan itu bersumber dari PPh Migas Rp 35,934 triliun,
PPh Nonmigas Rp 751,77 triliun, PPN dan PPnBM Rp 493,888 triliun, PBB Rp
17,295 triliun, Cukai Rp 157,158 triliun, Pajak Lainnya Rp 8,749 triliun, dan
Pajak Perdagangan lnternasionai Rp 34,075 triliun. Menurut Sri Mulyani (2016),
ada beberapa Langkah untuk mencapai target perpajakan didasarkan atas beberapa
kebijakan, yaitu dengan cara implementasi kebijakan amnesti pajak, ekstensifikasi
dan penguatan basis data perpajakan, intensifikasi melalui penggunaan teknologi
informasi, dan implementasi konfirmasi status wajib pajak bagi pelayanan publik.
Langkah terakhir ialah mengarahkan perpajakan internasional untuk mendukung
transparansi dan pertukaran informasi, pertumbuhan investasi, peningkatan
perdagangan, dan perlindungan industri dalam negeri.
disetor. Dalam sistem ini, Wajib Pajak bersifat aktif, sedangkan fiskus hanya mengawasi. (supromo ; damayanti, theresia woro, 2010;4)
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat
Jenderal Pajak selalu berupaya mengoptimalkan pelayanan sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk tertib sebagai
Wajib Pajak, salah satunya dengan melakukan reformasi perpajakan seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi terutama dunia internet yang dijadikan
sebagai salah satu alat pelayanan yang memudahkan Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. Salah satu bentuk perubahan pelayanan
yang dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan-perbaikan yaitu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan menerapkan sistem
e-filing. Melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 pada
bulan Mei tahun 2004 secara resmi diluncurkan produk e-filling. Tepatnya pada
tanggal 24 Januari 2005 bertempat di Kantor Kepresidenan, Presiden Republik
Indonesia bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan produk
e-filling atau electronic e-filling system (Ayu, 2005). Sehingga, dengan adanya sistem
e-filing ini, Wajib Pajak akan lebih mudah untuk melaporkan kewajibannya tanpa
harus mengantri di Kantor-kantor Pelayanan Pajak sehingga dirasa lebih efektif
dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar negeri, tidak
tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur dan tanpa
kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), di mana data akan dikirim
langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang
Dan penggunaan e-filing dapat mengurangi beban proses administrasi laporan
pajak menggunakan kertas.
e-Filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara
elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet
pada website Direktorat Jenderal Pajak (http://www.pajak.go.id) atau Penyedia
Layanan SPT Elektronik atau Application Service Provider (ASP). Layanan
e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak telah terintegrasi dalam layanan
DJP Online
menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dengan menggunakan
Formulir 1770S dan 1770SS dapat mengisi dan menyampaikan laporan SPT-nya
secara langsung pada aplikasi e-Filing di DJP Online. Dengan adanya kemudahan
untuk memenuhi kewajiban perpajakan diharapkan dapat meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, transisi cara penyampaian dan pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT) dapat memudahkan dan memberi manfaat bagi Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) sendiri dalam pengelolaan pajak. Oleh karena itu perlu
dukungan semua pihak secara terus-menerus agar peningkatan pelayanan kepada
wajib pajak terus berjalan dan sekaligus terciptanya administrasi perpajakan yang
modern. Namun saat ini belum semua Wajib Pajak menggunakan e-filing karena
Wajib Pajak masih menganggap bahwa penggunaan sistem komputer dalam
pelaporan SPT sangat membingungkan dan menyulitkan. Hal ini dikarenakan
masih banyak Wajib Pajak yang belum paham 4 tentang pengoperasian e-Filing
dan kemampuan wajib pajak untuk menggunakan e-Filing masih minim selain itu
Penggunaan e-filling memanfaatkan jaringan internet, maka untuk dapat
Namun disisi lain, masyarakat Indonesia yang dapat mengoperasikan internet
dapat dikatakan belum banyak.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penyampaian
SPT secara e-filing ini merupakan upaya dari Ditjen Pajak untuk memberikan
kemudahan pelayanan bagi Wajib Pajak dalam melaporkan jumlah pajak yang
harus dibayarkannya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa efesiensi dan efektivitaskah
penerapan sistem e-Filing ini dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak, maka
penulis akan membahas hal tersebut dalampenelitian yang dilakukan dalam
bentuk skripsi dengan judul : “ Analisis Efisiensi dan Efektivitas Sistem
e-Filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.”
B. Tujuan dan Manfaat
Laporan Tugas Akhir merupakan salah satu persyaratan yang wajib
dilaksanakan mahasiswa/i perpajakan dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sumatera Utara.
1. Tujuan
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1.1untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan melalui
sistem e-filing
1.3untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem e-Filing dalam melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan oleh Wajib Pajak
2. Manfaat
Adapun manfaat penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
2.1Bagi Mahasiswa
1. Sebagai media dalam mengaplikasikan teori-teori maupun ilmu
yang telah dipelajari selama masa perkuliahan dalam melakukan
penelitian laporan tugas akhir pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang perpajakan selama
melakukan penelitian laporan tugas akhir pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Timur.
3. Memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai
pentingnya kontribusi masyarakat dalam perpajakan.
4. Membina hubungan yang baik dengan pihak Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Timur.
2.2Bagi Program Studi D-III Administrasi Perpajakan FISIP USU 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara
D-III FISIP USU dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
2. Meningkatkan profesionalisme bahan masukan bagi kurikulum dan
mempromosikan sumber daya mahasiswa/i administrasi perpajakan
Universitas Sumatera Utara.
3. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu
2.3Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
1. Untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan Universitas
Sumatera Utara
2. Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam hal
mensosialisasikan seputar perpajakan terutama sistem e-filing
kepada masyarakat melalui penelitian yang melakukan tugas akhir.
C.Uraian Teoritis 1. Definisi Pajak
Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan no
16 Tahun 2009 menyebutkan “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
2. Fungsi Pajak
Menurut Abdul Halim, dkk (2014:4) , ada dua fungsi pajak, yaitu :
2.1Fungsi Budgetair
Pajak memberikan sumbangan terbesar dalam penerimaan negara,
kurang lebih 60-70 persen penerimaan pajak memenuhi postur APBN.
Oleh karena itu, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan
pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran
pembangunan. Contoh : penerimaan pajak sebagai salah satu sumber
2.2Fungsi Regulerend
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Contoh : memberikan insentif pajak ( tax holiday ) untuk mendorong
peningkatan investasi di dalam negeri.
3. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Abdul Halim, dkk (2014:7), sistem pemungutan pajak dibagi
dalam tiga bagian berikut ini :
3.1Official Assessment System
Sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak menurut perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Ciri-ciri Official Assessment System :
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
b. Wajib Pajak bersifat pasif, dan
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
3.2Self Assessment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Wajib Pajak menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
3.3With Holding System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
4. Pengertian Wajib Pajak
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat
mendefinisikan Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai
hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menurut Mardiasmo (2011: 56) Wajib Pajak memiliki beberapa
kewajiban yang harus dipenuhi yaitu:
a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP.
Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang berada di wilayah tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak, kemudian akan diperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP tersebut yang kemudian digunakan sebagai identitas bagi Wajib Pajak. Pendaftaran NPWP dapat dilakukan secara online melalui e-register.
b. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Wajib Pajak yang merupakan pengusaha yang dikenakan PPN wajib melaporkan usahanya untuk kemudian dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) kepada KPP. Pengukuhan sebagai PKP juga dapat dilakukan secara online melalui e-register.
c. Menghitung pajak terutang, memperhitungkan pajak yang sudah dipotong oleh pihak lain, membayar, dan melaporkan sendiri pajak dengan benar. Sistem perpajakan di Indonesia menganut self assessment system, sehingga Wajib Pajak diharuskan melakukan penghitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak dengan sendiri.
d. Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan. SPT merupakan surat yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran objek pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Batas waktu maksimal yang telah ditentukan untuk melaporkan SPT ke Kantor Pajak adalah tiga bulan setelah akhir tahun pajak untuk SPT PPh tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dan empat bulan setelah akhir tahun pajak untuk SPT PPh tahunan Wajib Pajak Badan.
e. Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan.
Pencatatan merupakan kumpulan data mengenai peredaran dan/atau penghasilan bruto yang digunakan untuk penghitungan jumlah pajak yang terutang. Pembukuan adalah pencatatan yang dilakukan secara teratur yang berupa data dan informasi keuangan serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan meliputi neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.
5. Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
Menurut Abdul Halim, dkk (2014:25), SPT adalah surat yang oleh
pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
6. Pengertian E-Filing
e-Filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT) secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui
internet pada website Direktorat Jenderal Pajak (http://www.pajak.go.id) atau
Penyedia Layanan SPT Elektronik atau Application Service Provider (ASP).
Penyampaian secara elektronik melalui jasa ASP diatur dalam
Peraturan Dirjen Pajak Nomor :
Penyampain Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan
Perpanjangan Surat Pemberitahuan secara elektronik ( E-Filing ) melalui
penyedia jasa aplikasi (ASP). Perusahaan ASP harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Berbentuk Badan
b. Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi (ASP)
c. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan telah dikukuhkan
sebagai pengusaha kena pajak (PKP).
d. menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jendral Pajak
Saat ini penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak,
sebagai berikut :
a
c
Layanan e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak telah
terintegrasi dalam layanan DJP Online
pajak yang hendak menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
dengan menggunakan Formulir 1770S dan 1770SS dapat mengisi dan
menyampaikan laporan SPT-nya secara langsung pada aplikasi e-Filing di DJP
Online
D. Ruang Lingkup Tugas Akhir
Adapun ruang lingkup laporan tugas akhir ini adalah :
1. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaporkan Surat
Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan melalui sistem e-filing.
2. Efisiensi dan Efektivitas dalam penyampaian Surat Pemberitahuan
Pajak melalui sistem e-filing.
3. Kelebihan dan Kelemahan dari sistem e-Filing dalam melaporkan Surat
Pemberitahuan Tahunan oleh Wajib Pajak
E. Metode Laporan Tugas Akhir
Dalam melaksanakan penulisan tugas akhir ini, maka penulis melaksanakan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan persiapan mulai dari penentuan lokasi ,
tema, judul, serta mencari dan mengumpulkan data-data untuk
pembuatan proposal serta melakukan konsultasi dengan pihak dosen
pembimbing tugas akhir.
2. Studi Literatur
perpustakaan, teori-teori, peraturan undang-undang, serta jurnal
penelitian yang berhubungan dengan judul pembahasan laporan tugas
akhir ini.
3. Observasi Lapangan
Pada tahap ini penulis melakukan peninjauan atau pengamatan lapangan
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mengenai laporan
tugas akhir.
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan apa yang dikerjakan pada Penelitian laporan tugas akhir antara
lain :
a. Data Premier
Bersumber dari wawancara terhadap fiskus dan wajib pajak serta dari
KantorPelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
b. Data Sekunder
Bersumber dari bahan-bahan tertulis, SOP, data-data e filing,
peraturan undang-undang yang berhubungan dengan penelitian tugas
akhir ini.
5. Analisis Data dan Evaluasi
Pada tahap ini penulis melakukan analisis dan evaluasi sesuai dengan
fakta-fakta yang ada secara faktual dan cermat mengenai Tingkat kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak
Penghasilan Tahunan melalui sistem e-filing pada Kantor Pelayanan Pajak
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam pelaksanaan laporan tugas akhir ini
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Observasi/Pengamatan
Dalam metode ini penelitian dilaksanakan dengan pengumpulan data secara
langsung kelapangan untuk mengamati dan menyimpulkan hal-hal yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini bisa menggunakan berupa foto-foto.
2. Wawancara
Dalam metode ini penelitian dilaksanakan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan langsung terhadapa pihak Kantor Pelayanan Pajak dan Wajib Pajak
yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi mengenai
laporan tugas akhir ini.
3. Dokumentasi
Dalam metode ini penelitian dilaksanakan dengan berbagai bahan-bahan
tertulis, dokumen-dokumen administrasi, peraturan serta dasar hukum yang
berhubungan dengan tata cara pelaporan surat pemberitahuan menggunakan
sistem e-filing.
G. Sistematika Penulisan
Adapun yang menjadi sistematika penulisan dalam laporan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah,
tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode laporan tugas akhir,
BAB 2 : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai gambaran umum dari Kantor
Pelayanan Pajak Pratam tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi,
uraian tugas pokok dan fungsi, serta gambaran pegawai.
BAB 3 : GAMBARAN DATA
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai Tingkat kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi dalam melaporkan Surat Pemberitahuan melalui sistem
e-filing, Kelebihan dan Kelemahan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
melalui sistem e-filing, serta Perkembangan jumlah Wajib Pajak yang
menggunakan sistem e-filing untuk melaporkan Surat Pemberitahuan.
BAB IV : ANALISIS EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis menguraikan tentang pembahasan dan analisis
mengenai sistem e-filing kemudian mengadakan evaluasi data tersebut.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai kesimpulan tentang
pembahasan sebelumnya serta saran-saran yang menjadi bahan masukan untuk