BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda
yang diberi nama Namlodse venotshap Hendls Vereninging Amsterdam ((NV.
HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami komodity Serat Nenas (Agape Sisalana)
& Serat Pisang (Manila Henep). Semasa Pengembalian Irian Barat ke Indonesia
tahun 1958 Kebun Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan
mulai dikelola oleh bangsa Indonesia. Adapun periodesasi pengelolaannya dapat
dilihat pada Tabel 2.1:
Tabel 2.1. Perkembangan Nama PTPN IV Dolok Ilir
No Periode Kesatuan Keterangan
1. 1915 s/d 1958 NV. HVA
2. 1958 s/d 1968 PPN. Aneka Tanaman Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1959
3. 1968 s/d 1971 PNP-VII Keppress No. 144 tahun
1968
4. 1971 s/d 1994 PTP-VII Peraturan pemerintah No. 29 tahun 1971
5. 1994 s/d 1996 PTP SUMUT II
6. 1996 s/d Okt 2014 PT. Perkebunan
Nusantara IV ( Persero)
Peraturan Pemerintah No. 9/1996
7. 2014 s/d Sekarang PT. Perkebunan
Nusantara IV
Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman kelapa sawit
konversi ini dilakukan secara bertahap dan selesai tahun 1974. Secara Geografis
Kebun Dolok Ilir berada :
1. Sebelah TIMUR Kebun Laras dan Kebun Bandar Betsy
2. Sebelah BARAT Dolok Merawan
3. Sebelah SELATAN Sinaksak – Pematang Siantar
4. Sebelah UTARA Kebun Sibulan, Pabatu & laut Tador
Unit Usaha dolok Ilir berada dikabupaten simalungun Kecamatan Dolok
Batu Nanggar dan Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan.
Sesuai Izin HGU No. 13/HGU/BPN/2006 yang berlaku terhitung mulai tanggal 31
Desember 2005 s/d 31 Desember 2030, luas konsesi Unit usaha Dolok Ilir
7.348,81 Ha.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak
Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel) yang telah dilakukan proses
pengeringan sehingga diperoleh minyak yang diinginkan. Untuk hasil sampingan
pengolahan (ampas) digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam memproduksi
uap. Hasil dari produksi PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir akan dijual kepada
perusahaan yang membutuhkannya sebagai bahan yang akan diolah selanjutnya.
2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan manajemen yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dimana struktur organisasi tersebut harus berkembang, hidup dan
bergerak sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Berdasarkan pembagian
tugas dan tanggung jawab maka struktur organisasi pada PTPN IV Dolok Ilir
adalah merupakan organisasi dengan bentuk lini fungsional yang dipimpin oleh
seorang Manajer Unit. Struktur organisasi pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat
pada gambar 2.1 berikut :
Manajer Unit
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PTPN IV Dolok Ilir Keterangan :
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Salah satu sarana agar organisasi dapat berjalan dengan baik, sehat dan
efisien haruslah melaksanakan azas-azas organisasi yaitu seperti pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun uraian tugas dan tanggung
jawab setiap jabatan pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat dibawah ini :
1. Manajer Unit
a. Menyusun dan melaksanakan manajemen kebun/unit usaha sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direksi
b. Mengkoordinir penyusunan Anggaran Belanja Tahunan
c. Memimpin rapat kerja asisten unit usaha yang dilaksanakan secara
periodik
d. Bertanggung jawab kepada Direksi
e. Mengatur hubungan bidang kemasyarakatan
2. Asisten Kepala Tanaman
a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin operasi dibidang tanaman.
b. Mengkoordinir pelaksanan tugas asisten afdeling masing-masing
c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit
d. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit
3. Masinis Kepala
a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin kegiatan di bidang teknik &
Pengolahan
c. Mengkoordinir tugas-tugas harian asisten harian pengolahan dan asisten
jaga pabrik
d. Mengawasi jalannya kegiatan pabrik
e. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit
4. Asisten Kepala Tata Usaha
a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas di
bidang Administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah, pergudangan
dan laporan-laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.
b. Mengkoordinir tugas-tugas administrasi di sentral gudang
c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit
5. Asisten SDM Umum & Keamanan
a. Administrasi pekerja/penduduk di lingkungan unit usaha
b. Administrasi penerimaan karyawan baru & pemberhentian karyawan
c. Perumahan karyawan di Emplasmen
d. Mengawasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah dan
Pramuka (Gudep 015 –016)
e. Mengawasi Kegiatan Pos Yandu (KB, Penimbangan Balita)
f. Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga
g. Membuat Laporan Sistem Informasi Manajemen Karyawan (SIMKAR),
dan Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan ke Kantor
h. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan dan mengusulkan
karyawan yang berdinas 25, 30 & 35 tahun untuk menerima
penghargaan/jubilaris.
i. Surat menyurat kepada Instansi Pemerintah, Sipil, TNI/Polri, dan melayani
pihak-pihak yang berurusasn dengan perusahaan.
j. Mengelola Administrasi BPJS dan administrasi DAPENBUN.
k. Mengelola Administrasi DAPENBUN
l. Urusan sosial dan lain-lain
m.Mengawasi Agraria tingkat unit usaha
n. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Unit.
6. Perwira Pengamanan (Pa.Pam)
a. Mengkoordinir anggota petugas keamanan/hansip/satpam
b. Memimpin tugas pengamanan dalam lingkungan kebun terutama
objek-objek vital yang rawan terhadap gangguan.
c. Bertanggung jawab kepada Asisten SDM Umum & Keamanan
7. Asisten Transport
a. Mengkoordinir kegiatan dibidang tugas pengangkutan yang meliputi
kenderaan truck untuk pengangkutan produksi TBS, kelapa sawit dari
afdeling tanaman ke tempat pengolahan dan mobil dinas untuk
kepentingan Manajer Unit dan Asisten Kepala
8. Asisten Tanaman
a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan
dalam rangka pengelolaan bidang tanaman di afdeling kepada Dinas
Tanaman
b. Mengawasi dan mengelola tenaga kerja di afdeling pada pekerjaan yang
ada di bidang tanaman
c. Mengawasi pekerjaan di afdeling
d. Melaporkan hasil pekerjaan kepada Manajer Unit melalui Kepala Dinas
Tanaman
e. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP
f. Mengevaluasi biaya tanaman di afdelingnya masing-masing
9. Asisten Teknik
a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan
dalam rangka pengolahan Bengkel Teknik Reparasi kepada Masinis
Kepala
b. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan
pekerjaanya masing-masing
c. Mengawasi, mengoreksi/menghentikan operasi mesin dan peralatan
tertentu dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari
Masinis Kepala
d. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP
10. Asisten Pengolahan
a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan
dalam rangka pengolahan di Unit Usaha Dolok Ilir kepada Masinis Kepala
b. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan
pekerjaanya masing-masing
c. Mengerjakan mengoreksi penggunaan dan pemeliharaan bangunan dengan
tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Masinis Kepala
d. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP
e. Mengevaluasi pemakaian biaya di bidang pengolahan
2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam kerja
Untuk mendukung kelancaran proses pengoperasian pabrik PTPN IV
PKS Dolok Ilir memiliki tenaga kerja sebanyak 287 orang. Susunan dan jumlah
tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV Dolok Ilir No Keterangan Jumlah ( Orang)
1 Sentral Kantor 17
2 Kantor Aska 5
3 Kantor Hama 1
4 Sentral Gudang 7
5 Sentral Emplasmen 9
6 SDM & Umum 25
Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV Dolok Ilir
Sumber: PTPN IV Dolok Ilir
Jam kerja karyawan pada bagian produksi pabrik PTP Nusantara IV PKS Dolok
Ilir di bagi atas dua shift, dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Produksi
Sedangkan untuk jam kerja karyawan pada bagian Administrasi dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Administrasi
Senin s/d Kamis
Sumber: PTPN IV Dolok Ilir
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan
Sistem pengupahan pada PTPN IV Dolok Ilir ditentukan berdasarkan
menurut tingkat golongannya. Pekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
karyawan dalam hubungan kerja dengan mendapat gaji pokok. Jika karyawan
melakukan lembur, maka gaji pokok akan ditambah dengan gaji lembur. Jika
perusahaan. Maka gaji bersih yang diterima setiap karyawan adalah gaji
pokok+lembur+intensif.
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh PTPN IV Dolok Ilir, diantaranya :
1. Perumahan untuk karyawan
2. Asuransi ketenagakerjaan yaitu BPJS
3. Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan hari raya
4. Sarana pendidikan
5. Fasilitas untuk beribadah
6. Rumah sakit
7. Listrik dan air
8. Sarana olah raga
9. Kendaraan kantor bagi manajer dan asisten kepala
Untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan
peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan
keselamatan kerja seperti:
1. Safety shoes
2. Hand gloves
3. Alat pemadam api
4. Helm
5. Masker
2.4. Proses Produksi
2.4.1. Standard Mutu Bahan Baku dan Produk
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi ini adalah buah
kelapa sawit yang disebut Tandan Buah Segar (TBS) yang memiliki kriteria
kematangan yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Standar Mutu Tandan Buah Segar
Parameter Standard
Afkir (F00) adalah tandan buah segar yang
belum membrondol sama sekali Nihil
Mentah (F0) adalah tandan buah segar
membrondol 1-9 butir Nihil
Matang adalah tandan buah segar sudah
membrondol ≥ 10 butir 100%
Jumlah brondolan ≥7%
Tandan bertangkai panjang > 2,5 cm Nihil
Sumber: PTPN IV Dolok Ilir
Produk yang diproduksi oleh PTPN IV Dolok Ilir adalah minyak sawit (CPO) dan
inti sawit (Palm Kernel). Standard untuk mutu minyak sawit (Crude Palm Oil /
CPO) pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Standar Mutu Minyak Sawit Crude Palm Oil
Parameter Standard
ALB (%) <5 maks
Kadar Air (%) 0,15 maks
Kadar Kotoran (%) 0,02 maks
Tabel 2.6. Standar Mutu Minyak Sawit Crude Palm Oil (Lanjutan)
Parameter Standard
β-carotene ≥ 500 ppn
Bilangan Peroksida (m.ek/kg) 5 maks
Bilangan Anisidine (m.ek/kg) 5 maks
Bilangna Iod 51 min
Fe (ppm) 5 maks
Cu (ppm) 0,3 maks
Titik Cair (◦C) (39-41)
Sumber: PTPN IV Dolok Ilir
Standard untuk mutu inti sawit (Palm Kernel) pada PTPN IV Dolok Ilir
dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Standar Mutu Inti Sawit (Palm Kernel)
Parameter Standard
Sumber: PTPN IV Dolok Ilir
2.4.2. Bahan-Bahan yang Digunakan 2.4.2.1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi pada PTPN IV adalah
kebun sendiri maupun diperoleh dari pihak ketiga (milik rakyat atau perusahaan
swasta).
2.4.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan
suatu produk/menyempurnakan hasil produk tapi keberadaannya tidak
mengurangi nilai produk tersebut. Bahan tambahan yang digunakan adalah Steam
uap dan air panas. Uap dihasilkan dari panas air pada boiler (ketel uap) yang
digunakan memutar turbin, untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap bekas
ditampung pada BPV. Air panas diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh
uap bekas pada suatu tangki yang disebut hot water tank. Dari tangki ini air panas
disalurkan pada proses yang memerlukan.
2.4.3. Uraian Proses Produksi
Secara ringkas proses pengolahan kelapa sawit di pabrik pengolahan
PTPN IV Dolok Ilir terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan untuk memperoleh minyak
kelapa sawit yang berasal dari daging buah, sedangkan inti sawit untuk
memperoleh inti dari biji (Nut). Proses pengolahan minyak kelapa sawit terdiri
1. Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station)
Penerimaan Tandan Buah Sawit (TBS) yang diangkut dari kebun sebelum
diterima, ditimbang terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
a. Truk berisi TBS ditimbang dan dinyatakan sebagai bruto.
b. Setelah ditimbang TBS dibongkar di Loading Ramp dan truk kosong
ditimbang kembali dan dinyatakan sebagai tara.
c. Selisih antara bruto dan tara adalah netto dan merupakan berat TBS yang
diterima di pabrik.
TBS yang diterima dimasukan ke dalam Loading Ramp yang sebelumnya
diadakan peyortiran terhadap mutu dan buah kelapa sawit yang dilakukan
sesuai kriteria panen yang diterapkan. Setelah itu buah dikirim ke perebusan
menggunakan conveyor dengan nama Scrapper TBS.
2. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station)
Rebusan merupakan suatu bejana besar terbuat dari besi yang memiliki pintu
masuk Scrapper TBS. Dibagian atas terdapat pipa keluar uap untuk merebus
TBS. Dibagian bawah terdapat pipa pembuangan air kondensat dan dibagian
belakang terdapat pipa pembuangan udara. Untuk merebus buah digunakan uap
air dengan tekanan 3,2 Kg/cm2. Siklus waktu perebusan berkisar 120 menit.
Tujuan Perebusan TBS. :
a. Menghentikan aktifitas enzim pembentuk ALB. Enzim pada umumnya tidak
aktif lagi pada suhu 50 C, karena itu suhu 140 – 150 C menghentikan
b. Melunakkan buah agar brondolan mudah terlepas dari tandannya
c. Menurunkan kadar air dalam buah
d. Memudahkan proses pemisahan minyak dari serabut
e. Mengurangi kadar air dalam inti
Sistem perebusan yang dipakai pada PTPN IV Dolok Ilir memakai sistem 3
puncak (Triple Peak System) atau dikenal dengan sistem tiga kali membuang
angin/uap.
3. Stasiun Bantingan (Threshing Station)
Pada proses ini dilakukan pelepasan buah dari tandan setelah perebusan yang
dilakukan mesin perontok buah. Mesin ini berupa bejana silinder berbentik drui
dari baja berkisi berjarak 40 mm. Untuk meloloskan buah yang terlepas.
Tandan akan terbantung kedinding, pada suatu ketinggian tertentu sehingga
buah menjadi terlepas dari tandan. Tandan dimasukkan dari atas dan karena
letaknya miring maka tandan akan kembali terpental keatas dan terjatuh lagi
kebawah. Tandan sudah sempurna kosong diambil dan yang belum kosong
dipisahkan dan dibawa kembali melalui conveyer untuk direbus ulang. Tandan
kosong melalui confeyor dibawa ketempat penampungan sementara untuk
dibawa ke lapangan sebagai mulsa/pupuk. Setelah dari Thresher station buah
selanjutnya dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri
tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau
4. Pengadukan (Digester)
Buah yang membrondol dari Thresher dimasukkan ke dalam Digester yaitu
tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi
dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.
Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang
berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya,
lama waktu perombakan adalah 20-30 menit. Tujuan dari perombakan daging
buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari
masa adukkan.
5. Stasiun Presan (Pressing Station)
Disini buah akan dilumatkan untuk melepaskan daging buah dari biji melalui
proses pemanasan. Digester berupa bejana yang dilengkapi pisau pengaduk,
Buah yang lepas dari tandan pada proses terdahulu daging buahnya akam
dilumatkan guna memecahkan jaringan sel minyaknya. Untuk pemanasannya
dipakai uap panas, untuk mencapai temperatur tersebut diperlukan 30 menit.
Umpan yang masuk dijaga agar seimbang dengan yang keluar. Massa minyak
yang terbentuk bubur diperoleh dari tanki adukan kemudian dikempa atau
dipress agar minyak terpisah dari ampasnya, alat yang dipakai adalah Srew
Press yang menghasilkan tekanan oleh kerja 2 uliran yang berputar berlawanan
arah. Tekanan sangat menentukan keberhasilan proses ini. Tekanan yang sesuai
harus dapat menghasilkan atau memisahkan minyak yang tinggi dari ampas
– 90 C. Minyak kasar yang keluar ditampung pada bak tertentu melalui
saringan getar untuk memisahkan serabut biji.
6. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Minyak dari pengadukan dan pengempaan dialirkan ke Crude Oil Tank melalui
Sand Trap Tank yang berfungsi menangkap pasir yang terikut dengan minyak
dan Vibrating Screen yang berfungsi memisahkan kotoran berupa sabut dan
kotoran lainnya yang tidak dapat lolos dari saringan/ayakan.
Kemudian minyak dari Crude Oil Tank dipompakan ke stasiun klarifikasi yang
terdiri dari
a. Continuous Settling Tank
Continuous Settling Tank adalah bejana pengendap. Minyak dalam tangki
ini masih bercampur dengan sludge ( Lumpur, air dan kotoran lainnya ).
Pemisahan minyak dari sludge berdasarkan perbedaan berat jenis antar
minyak dengan sludge melalui proses pengendapan. Agar pemisahan
minyak dan sludge dapat berlangsung terus menerus dan sempurna, maka
temperature di dalam tangkiperlu dijaga 950 C dengan mengalirkan uap
melalui pipa pemanas (coil). Minyak dialirkan ke Pure Oil Tank Sludge dan
dialirkan ke Sludge Tank.
b. Pure Tank
Pure Tank adalah bejana penampang minyak sebelum diolah dengan
menggunakan Oil Purifier. Temperatur minyak tetap 900-950 C agar
c. Oil Purifier
Oil Purifier adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari
kotoran dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan
dengan berat jenis dengan cara memberikan gaya Centrifugal. Putaran alat ini
7500 permenit, kemudian minyak yang dihasilkan dipompakan ke Vacum
Drier untuk dikeringkan, sedangkan sludge dialirkan ke fat-fit.
d. Vacuum Drier
Vacuum Drier berfungsi mengeringkan minyak. Proses pengeringan adalah
dengan cara mengabutkan minyak di dalam vacum. Air akan menguap
meninggalkan minyak kemudian minyak yang sudah bebas air ini dipompakan
kedalam tangki timbun.
e. Sludge Tank
Sludge Tank adalah bejana penampung sludge sebelum diolah menggunakan
sludge separator. Temperatur sludge tetap dijaga 900 – 950 C agar tetap
mencair, sehingga mudah diproses.
f. Sludge Separator.
Sludge Sparator adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari
kotoran kasar dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah
berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara memberikan gaya centrifugal.
Minyak yang dihasilkan dipompakan ke Continuous Settling Tank sedangkan
sludgenya dialirkan ke fat –fit. Seluruhnya sludge dari pabrik dialirkan ke
fat-fit untuk mengutip minyak yang masih ada, sisanya berupa limbah yang
2. Pengolahan Inti Sawit
Proses pengolahan inti sawit terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu :
a. Pemisahan Sabuk dari Biji
Pengepresan masa adukan menghasilkan 2 bagian besar, yaitu minyak dan
press cake (bungkil). Press Cake adalah terdiri dari sabut (Fiber) dan inti
(Nut). Bungkil yang sudah terurai ke Separating Columb, oleh fan diisap dan
masuk ke Conveyor bahan bakar ketel uap melalui Fibre Cyclone, sedangkan
biji jatuh dan masuk ke Polishing Drum, proses pemisahan sabut disebut
Depericarper.
b. Pemisahan Inti dan Cangkang
Selama biji berada di dalam Nut Silo diberi panas untuk menurunkan kadar air
biji dengan tujuan agar inti lepas dari cangkangnya. Setelah keluar biji dari Nut
Silo, dipecahkan melalui mesin pemecah biji (Nut Craker), misalnya Sludge
Grading Nut Craker, Ripple Mill dan sejenisnya. Pecahan biji (Cracker Mixer)
diteruskan ke pneumatic system menggunakan conveyor dan elevator.
Pneumatic sistem berfungsi untuk memisahkan inti (Kernel) dari Craker
Mixer. Alat pemisah inti ini ada juga yang menggunakan Hydrocyclone.
c. Pengeringan Inti Sawit
Inti sawit yang sudah terpisah, oleh conveyor dan elevator dibawa dan
dimasukkan ke dalam Kernel Silo, cangkang dan kotoran lainnya diisap oleh
fan dan masuk ke konveyor bahan bakar ketel uap melalui Shell Cyclone dan
sedangkan janjangan yang dibuang dengan truck dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk tanaman Kelapa Sawit.
2.4.4. Mesin Dan Peralatan 2.4.4.1. Mesin Produksi
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam menjalankan proses
pengolahan dari bahan baku sampai bahan setengah jadi yang berupa minyak,
yaitu kelapa sawit dengan bahan bakunya. Beberapa jenis mesin yang digunakan
dalam proses produksi dimana prinsip kerja dari setiap masing-masing mesin
berbeda dalam sistem kerja dan hasil dari mesin produksi yang digunakan.
Adapun mesin dan peralatan yang digunakan PTPN IV Dolok Ilir dalam kegiatan
produksi pengolahan minyak sawit Crude Palm Oil dan Inti Sawit Palm Kernel
adalah sebagai berikut:
1. Sterilizer
- Type : Vertical (2 pintu 900 mm)
- Tinggi : 7.200 mm
- Roundcell : 2.800 mm
- Ukuran pintu : 900 mm
- Kapasitas : 29-30 ton
- Tekanan uap : 3,5 kg/cm2
- Temperatur uap : 145°C
- Asal : Malaysia
2. Automatic feeder
- Panjang : 5860 mm
- Lebar : 3300 mm
- Kapasitas : 35 ton/jam
- Putaran : 24 rpm
- Buatan : PT. Atmindo
- Fungsi : Untuk menggerakkan dan mengatur
kecepatan pada
mesin polishing drum (bantingan).
3. Theresher ( Mesin penebah ) - Diameter : 2057 mm
- Panjang : 5029 mm
- Putaran : 22 – 25 rpm
- Kapasitas : 35 ton/jam
- Buatan : PMT
- Fungsi : Sebagai tempat bantingan agar buah dapat terlepas dari
tandannya.
4. Empty Bunches Conveyor
- Panjang : 25.000 mm 20.000 mm
- Type : Reinold Reinold
- Pitch : 4” 4”
- Panjang rantai : 46.000 mm 40.000 mm
- Daya : 3 Kw 5,5 Kw
- Putaran : 11 rpm 15 rpm
- Fungsi : Membawa janjangan kosong.
5. Empty Bunch Hopper ( Penimbun Janjangan Kosong )
- Tinggi : 5000 mm
- Panjang : 17500 mm
- Lebar : 10000 mm
- Putaran : 27 rpm
- Buatan : PMT
- Fungsi : Untuk membongkar jajangan langsung ke trailer – trailer atau
truk truk yang ditempatkan di bawah hopper.
6. Fruits Elevator ( Timba – timba buah ) - Panjang : 3000 mm
- Kapasitas : 35 ton/jam
- Daya : 5,5 Kw
- P.Timba : 525 mm
- L.Timba : 220 mm
- Buatan : PMT
- Fungsi : Mengangkat buah untuk disuplai ke Fruits distributing Conveyor.
7. Fruits Distributing Conveyor
- Diameter : 600 mm
- Panjang : 7.000 mm
- Daya : 4 Kw
- Putaran : 35 rpm
- Fungsi : untuk membawa berondolan-berondolan menuju digester.
8. Digester
- Internal diameter : 1200 mm
- Tinggi kontener : 3000 mm
- Isi : 3200 ltr
- Kapasitas : 10 ton/jam
- Putaran : 25 rpm
- Daya : 22 Kw
- Type : LD 3200
- Jumlah : 4 unit
- Asal : Jerman
- Fungsi : melumatkan berondolan-berondolan sebelum di
9. Screw Press
- Panjang : 4910 mm
- Lebar : 1478 mm
- Tinggi : 1035 mm
- Kapasitas : 10 – 12 ton/jam
- Putaran : 10 rpm
- Type : LP 10 – 12
- Jumlah : 4 unit
- Asal : Malaysia
- Fungsi : untuk memisahkan buah yang sudah lumat menjadi
minyak dan
cake.
10. Vibrio Separator
- Merek : Takuma
- Diameter : ± 1524 mm (60” )
- Jumlah : 2 unit
- Putaran : 1480 rpm
- Merk : Amco
- Fungsi : untuk memisahkan partikel-partikel besar yang ada
oil yang dialirkan dari sand trap tank.
11. Crude Oil Tank
- Kapasitas : 5 M3
- Jumlah : 1 unit
- Diameter : 5000 m
- Buatan : PMT
- Fungsi : untuk penampungan minyak pertama.
12. Continuous Settling Tank
- Kapasitas : 90 M3
- Jumlah : 1 unit
- Diameter : 5000 m
- Merk : Electrim
-Fungsi : untuk memisahkan minyak dari bahan lain bukan minyak
13. Sludge Tank
- Kapasitas : 24 M3
- Jumlah : 1 unit
- Buatan : PT Atmindo
- Fungsi : untuk mempersiapkan cairan sisa agar lebih
muda diproses
14. Oil Tank
- Kapasitas : 24 M3
- Jumlah : 4 unit
- Buatan : PT Atmindo
- Fungsi : untuk menampung minyak yang berasal dari
continious tank
dan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam
minyak.
15. Sludge Drain Tank
- Kapasitas : 15 M3
- Panjang : 5000 m
- Lebar : 2000 m
- Tinggi : 1500 m
- Buatan : PT Atmindo
- Fungsi : untuk menampung hasil pengutipan minyak
dari sludge
separator.
16. Oil Purifier
- Type : SPT 207
- Kapasitas : 5 ton/ jam
17. Depericarper
- Kapasitas : 30 ton TBS/jam
- Jumlah : 1 unit
- Putaran : 1500 rpm
- Fungsi : untuk memisahkan biji atau nut dari sabut/fibre
dan campuran
lain yang tergolong fraksi ringan.
18. Cake Breaker Conveyor
- Diameter : 700 mm
- Daya : 18,5 Kw
- Putaran : 60 rpm
- Kapasitas : 35 ton TBS/jam
- Jumlah : 1 unit
- Fungsi : untuk memecahkan gumpalan-gumpalan
ampas yang keluar
dari screw press dan juga untuk mengurangi kadar air yang
terdapat dalam ampas agar memiliki persyaratan bagi bahan
bakar boiler.
19. Polishing Drum
-Panjang : 7900 mm
- Putaran : 47 rpm
- Daya : 4 Kw
- Fungsi : untuk memisahkan kernel dengan bahan lain yang
bukan kernel.
20. Fibre Cyclone
- Diameter : 2500 mm
- Tinggi : 2440 mm
- Kapasitas : 35 ton/jam
- Jumlah : 1 unit
- Fungsi : untuk menampung serat-serat yang terangkat
akibat tekanan
isap.
21. Nut Conveyor
- Diameter : 300 mm
- Kapasitas : 5 ton biji/jam
- Putaran : 1440 rpm
- Fungsi : untuk membawa kernel menuju transport
pneumatic biji.
- Kapasitas : 5 ton biji/jam
- Daya : 25 Kw
- Putaran : 2900 rpm
- Jumlah : 1 unit
-Fungsi : untuk membawa kernel menuju Nut Silo.
23. Nut Silo
- Kapasitas : 30 M3
- Jumlah : 2 unit
- Fungsi : untuk tempat penampung nut sebelum dipecahkan.
24. Ripple Mill
- Type : E 450
- Rotor speed : 960 rpm
- Kapasitas : 6 ton nut/jam
- Daya : 7,5 Kw
- Jumlah : 2 unit
- Fungsi : untuk memecahkan nut yang diperoleh dari silo nut.
25. Cracked Mixture Conveyor
- Diameter : 380 mm
- Daya : 2,2 Kw
- Putaran : 35 rpm
- Fungsi : untuk membawa inti agar dipisahkan menjadi
kernel dan sheel.
26. Kernel Pneumatic Separator
- Tinggi I ; 1730 mm
- Diameter : 1830 mm
- Tinggi II : 610 mm
-Diameter : 910 mm
- Jumlah : 2 unit
- Fungsi : untuk memisahkan cracker mixture pada
LTDS, dimana
sheel tenera yang halus dapat dibuang.
27. Claybath Separator
- Panjang : 6.000 mm
- Lebar : 2.006 mm
- Grafity lumpur : 1.11 – 1.14 kg/dm3
- Jumlah : 1 unit
- Fungsi : untuk memisahkan inti dengan cangkang
berdasarkan pada
28. Kernel Silo Dryer
- Kapasitas : 40 M3
- Motor kipas : 15 Kw
- Putaran : 1450 rpm
- Kec. Kipas : 2100 rpm
- Jumlah : 2 unit
- Fungsi : untuk mengeringkan inti dengan jalan
pemanasan dengan
uap dan juga menurunkan kadar air sehingga asam lemak
bebas.
29. Kernel Bulk Silo
- Kapasitas : 400 ton inti
-Jumlah : 1 unit
-Fungsi : untuk gudang penimbunan kernel yang siap untuk dipasarkan.
2.4.4.2. Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada proses produksi di PTPN IV
Dolok Ilir adalah sebagai berikut:
1. Garpu Besi : Mengangkat janjangan ke atas truk
2. Las listrik : Menyambungkan 2 (dua) elemen mesin yang patah (putus) akibat
3. Kunci pas : Mengencangkan atau melepas baut dan mur yang tidak terlalu
kuat momen pengencangannya
4. Obeng : Memasang atau membuka baut
5. Martil : Memukul agar meyeimbangkan baut-baut mesin
dan juga
untuk meluruskan plat ulir elevator dan conveyor
2.5. Utilitas
Utilitas merupakan sarana pendukung yang harus dipenuhi dalam proses
produksi, setiap perusahaan mempunyai peralatan baik itu yang langsung
berhubungan dengan proses produksi maupun peralatan penunjang lainnya. Untuk
menghasilkan produk setengah jadi ataupun produk jadi, untuk itu utilitas harus
dijaga keberadannya untuk mengoptimalkan kerja.
1. Penyedia Listrik
Kebutuhan listrik di PTPN IV Dolok Ilir dipenuhi oleh pembangkit listrik milik
sendiri yaitu PLTA Bah Bolon yang dibangun tahun 1922 dengan kapasitas
terpasang 3x800 Kw.
2. Penyedia Air
Kebutuhan air di PTPN IV Dolok Ilir dipenuhi oleh unit pengolahan air milik
sendiri yang airnya berasal dari mata air di Afdeling 7 tepatnya pada hutan