• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Penegakan Hukum Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anggota Kepolisian (Study Kasus di Wilayah Hukum Boyolali).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SKRIPSI Penegakan Hukum Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anggota Kepolisian (Study Kasus di Wilayah Hukum Boyolali)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN

(Study Kasus di Wilayah Hukum Boyolali)

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh :

WISNU JATI DEWANGGA NIM: C. 100.090.085

FAKULTAS HUKUM

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Wisnu Jati Dewangga

Nim : C 100 090 085

Alamat : Krajan 03/04, Ngenden, Ampel, Boyolali. Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik baik di Universitas Muhamadiyah Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arah dari Dosen Pembimbing Skripsi. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta, 9 Juli 2013

(5)

v MOTTO

$pκ

š

‰r'¯≈tƒ

t

Ï

%

©

!

$#

(#

þ

θ

ã

ΨtΒ#u

$yϑ

¯

Ρ

Î

)

ã



ô

ϑsƒ

ø

:$#

ç

Ž

Å

£

ø

Šyϑ

ø

9$#uρ

Ü

>$|ÁΡF{$#uρ

ã

Ν≈s9

ø

—F{$#uρ

Ó

§

ô

_

Í

ô

Ïi

Β

È

≅yϑtã

Ç

≈sÜ

ø

¤

±9$#

ç

νθ

ç

7

Ï

⊥tG

ô

_$$sù

ö

Ν

ä

3

ª

=yès9

tβθ

ß

s

Î

=

ø è

?

∩⊃∪

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman khamar, judi, berkorban untuk berhala,

mengunci nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keuntungan.”

(Al Maidah 90)

Î

Ž

ó

Çyè

ø

9$#uρ

∩⊇∪

¨

β

Î

)

z≈|¡ΣM}$#

Å

∀s9

A

Ž

ô

£

ä

z

∩⊄∪

āω

Î

)

t

Ï

%

©

!

$#

(#θ

ã

ΖtΒ#u

(#θ

è

=

Ï

ϑtãuρ

Ï

M≈ys

Î

=≈

¢

Á9$#

(#

ö

θ|¹#uθs?uρ

Èd

,ys

ø

9$$

Î

/

(#

ö

θ|¹#uθs?uρ

Î

Ž

ö

9

¢

Á9$$

Î

/

∩⊂∪

“ Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat supaya menaati kebenaran dan nasihat

menasihati supaya menetapi kesabaran.”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, penulis persembahkan kepada:

Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha

penyayang.

Ayah & Ibu tercinta, yang selalu memberi

kasih sayang, nasehat, doa, serta dorongan

bagi penulis dalam mewujudkan cita-cita.

Kakak & Adiku yang saya sayangi.

Saudara-saudaraku.

Teman-temanku.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

É

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Innalhamdalillaah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfirruhu, wana’uudzubillahi min syuruuri anfusina wa min sayyiati a’maalina, may yahdihillahu fala mudzillalah wa may yudlill fala haadiyalah, asyhadu an-laailaaha illallaah wahdahu laa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuuluhu. Amma ba’d.

Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alllah SWT, atas limpahan rahmat serta kemuliaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“ PENEGAKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN (Study Kasus di Wilayah Hukum Boyolali)

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari, penulis tidak sendirian banyak pihak yang memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan, dukungan, dan motivasi yang diberikan para pihak. Oleh karena itu maka dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

(8)

viii

pembimbing II penulis yang berkenan membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak Hartanto, S.H.,M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum Pidana dan selaku Pembimbing I yang telah memberikan koreksi-koreksi, masukan yang sangat mendukung bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Seluruh Dosen Fakultas Hukum yang senantiasa memberikan bekal akademik dan ilmu-ilmu bermanfaat bagi penulis, serta seluruh karyawan Tata Usaha FH UMS yang membantu demi kelancaran administrasi.

4. Bapak ibu tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan semua yang aku minta.

5. Kakakku Bayu dan Irma, adikku Intan serta keponakanku Gerina dan Ola yang tersayang.

6. Sahabatku sekaligus teman seperjuangan Toge (Odi), Jembung (Agung), Gembel (Agus), Parit (Purkek), Rindhi (Bs) terimakasih atas kekompakan dan persaudaraan kalian, bakalan kangen untuk nongkrong dan hapy-hapy bersama.

7. Teman-teman FH UMS angkatan 2009, maaf tidak bisa sebutkan satu-persatu.

(9)

ix

9. Buat teman-temanku di FEB UKSW terimakasih atas dukungan kalian, semoga kita bisa kumpul-kumpul lagi.

10. Buat teman-teman SMA yang masih sering nogkrong, terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis menyadari dalam penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dengan kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi pembaca pada umumnya. Kepada semua pihak yang membantu, yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan kebaikan atas setiap amal yang kita lakukan, Amin. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 9 Juli 2013

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat ... 9

D. Kerangka Pemikiran ... 11

E. Metode Penelitian ... 15

F. Sistematika Skripsi ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 18

A. Tinjauan Umum tentang Hukum Pidana ... 18

(11)

xi

C. Tinjauan Umum tentang Polisi ... 38

D. Tinjauan Umum tentang Kode Etik Profesi ... 41

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi Tempat Penelitian ... 48

1. Polres Boyolali ... 48

2. Kasat Reskrim Narkoba ... 52

3. Kejaksaan Negeri Boyolali ... 54

4. Pengadilan Negeri Boyolali ... 58

B. PEMBAHASAN ... 63

1. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Anggota Kepolisian yang Melakukan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika ... 63

2. Penegakan Pelanggaran Kode Etik Kepolisian Terhadap Anggota Kepolisian yang Melakukan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika ... 89

BAB IV PENUTUP ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(12)

xii

Penegakan Hukum Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anggota Kepolisian. Wisnu Jati Dewangga C. 100. 090. 085. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang sejelasnya terhadap penegakan tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anggota polisi dalam penegakannya di dalam lingkup peradilan umum dan penegakan hukum di lingkup Institusi Kepolisian. Penelitian ini termasuk penelitian yuridis empiris karena penelitian ini pertama-tama membahas peraturan penegak hukum terhadap penyalahgunaan narkotika oleh anggota kepolisian kemudian dilanjutkan dengan melihat praktek penegakannya di Polres Boyolali.

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Proses penegakan hukum terhadap anggota polisi yang terjerat kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana dalam proses penegakan baik yang dilakukan di tingkat kepolisian (tahap penyelidikan dan penyidikan), ditingkat kejaksaan (tahap penuntutan) sampai di tingkat peradilan ( putusan hakim), keseluruhan sama seperti apabila yang melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika masyarakat umum. (2) Bahwa semua orang dimata hukum sama, bahkan dalam penegakan hukum yang tersangkanya adalah anggota polisi penjatuhan pidananya bisa lebih berat. Hal tersebut dikerenakan tersangka adalah aparat penegak hukum yang seharusnya menjalankan perintah jabatan untuk melawan narkotika, akan tetapi dia terlibat dalam kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Proses hukum terhadap polisi yang melakukan tindak pidana sudah sesuai dengan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. (3) Proses penegakan kode etik profesi kepolisian terhadap anggota kepolisian yang terjerat kasus pidana penyalahgunaan narkotika masih belum dilaksanakan semaksimal mungkin dimana polisi tidak langsung menindak tegas anggota yang terjerat kasus pidana penyalahgunaan narkotika, seakan-akan pihak kepolisian masih melindungi anggotanya dan dianggap setelah anggotanya sudah diadili di peradilan umum dan dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana narkotika.

(13)

xiii

Penegakan Hukum Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika yang Dilakukan oleh Anggota Kepolisian. Wisnu Jati Dewangga C. 100. 090. 085. Faculty of Law, University of Muhammadiyah Surakarta.

ABSTRACT

This study aims to gain a clear picture of the enforcement of drug abuse offenses committed by police officers in their enforcement within the general scope of the judicial and law enforcement institutions in the scope of the police. This research includes empirical legal research for this study first discuss the rules of law enforcement against drug abuse by police members followed by a look at the practice of police enforcement in Boyolali.

Based on the discussion, it can be concluded that: (1) Law enforcement officers are indicted for criminal cases substance abuse is in conformity with the legislation in force, in which the enforcement process is done at the level of both the police (the investigation stage), level attorney (prosecution stage) reached the level of the judiciary (judges decision), the same as if the overall crime drug abuse public. (2) That all men equal before the law, even the law enforcement officers that the suspect is the imposition of criminal can be more severe. Suspect it is the law enforcement officers who should run the command position to fight narcotics, but he was involved in criminal cases drug abuse. Legal proceedings against the police officers who commit criminal acts are in accordance with Article 29 paragraph (1) of Act No. 2 of 2002 on the Indonesian National Police. (3) The process of enforcement of the code of professional conduct of members of the police who police caught the criminal cases substance abuse is still not implemented as much as possible where the police did not immediately take action against members of the tangled case of criminal abuse of narcotics, as if the police are still protecting its members and considered after members had be tried in a general court and found guilty of having committed the criminal narcotics.

Referensi

Dokumen terkait

Membaca Akta pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang menyatakan bahwa pada tanggal 10 Agustus 2017 sebagai pihak

Lebih lanjut, Permendagri ini menyatakan bahwa ada mixed- approach sebagai pengejawantahan prinsip-prinsip tersebut, “Orientasi Proses Pendekatan Perencanaan Politik (penjabaran

PENENTUAN ATRIBUT PRODUK Suatu jenis produk tertentu yg memiliki pembeda dgn produk lainnya Atau Faktor-faktor yang dipertimbang- kan pembeli pada saat membeli produk.

Bagi mencapai matlamat ini, peruntukan sebanyak RM1.2 bilion telah disediakan di bawah RMKe-9 dalam mana sejumlah 6,300 orang pensyarah akan melanjutkan pengajian di peringkat PhD

Peranan seorang pemimpin sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan terutama berkaitan dengan peran Hukum Tua dalam mewujudkan good governance .Cara kerja

Oleh karena itulah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menge- tahui perbedaan hasil kualitas hidup antara berbagai metode manajemen nyeri pada pasien nyeri

Dari keseluruhan aspek penilaian tersebut diibaratkan bahwa semua pegawai memiliki tingkat kemampuan dan latar belakang yang sesuai dengan tuntutan kerja

Berdasarkan pandangan tersebut, maka tidak heran jika tato dianggap sebagai perbuatan yang menyimpang dari masyarakat luas yang dapat membahayakan atau bahkan