• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Menuju Pembangunan Kota Hijau (Studi Kasus di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Menuju Pembangunan Kota Hijau (Studi Kasus di Kota Medan)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU MENUJU

PEMBANGUNAN KOTA HIJAU

(STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk mengembangkan model pengelolaan ruang terbuka hijau menuju pembangunan kota hijau (studi kasus di kota medan) yang secara operasional dielaborasi untuk : (1). Menganalisis perubahan penggunaan lahan yang terjadi di masing-masing kecamatan di Kota Medan selama 10 tahun terakhir (2003-2013) (2). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika perubahan penggunaan lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun di Kota Medan (3). Menyusun dan mensimulasi model dinamis yang mengkaitkan faktor fisik, sosial, ekonomi, dan ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Medan (4). Merumuskan kebijakan yang dapat direkomendasikan untuk pembangunan kota hijau di Kota Medan. Hasil studi menunjukkan : (1). Pada tahun 2003 - 2013 penggunaan lahan yang paling besar perubahannya adalah lahan terbangun (RTB) seperti lahan industri bertambah seluas 122,24 Ha, lahan jasa bertambah seluas 257,45 Ha, dan lahan permukiman bertambah seluas 763,38 Ha, sedangkan untuk lahan yang bervegetasi (RTH), seperti hutan rawa berkurang 160,03 Ha, kebun campuran berkurang seluas 7,45 Ha, lahan sawah berkurang seluas 130,68 Ha, lahan terbuka berkurang seluas 852,04 Ha, dan lahan tegalan bertambah seluas 6,91 Ha (2). Hasil analisis regresi berganda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan, menunjukkan bahwa jumlah permukiman berpengaruh nyata terhadap perubahan RTH dengan nilai p-level kurang dari 0.05 dan bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan jumlah permukiman di suatu kelurahan akan menurunkan luas perubahan RTH menjadi kawasan terbangun sebesesar 0,016 Ha (3). Model analisis dinamik menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antar komponen-komponen biofisik, sosial, dan ekonomi. Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan terjadi penurunan luas RTH selama periode tahun simulasi dari 10.830,06 Ha (2003) menjadi 4.411.,28 Ha (2028). Jumlah penduduk selama periode tahun simulasi yaitu dari 1.993.602 jiwa (2003) meningkat menjadi 2.620.700 jiwa (2028), sedangkan suhu

udara dari 27,80oC (2003) meningkat menjadi 28,50oC (2028), untuk PDRB selama periode tahun simulasi yaitu dari 28.67 miliyar (2003) meningkat menjadi 406,88 miliyar (2028). (4). Hasil analisis AHP pada level kedua memberikan gambaran bahwa aktor utama dalam kebijakan strategi pembangunan RTH menuju kota hijau di Kota Medan baik dalam bentuk kawasan, simpul dan jalur adalah 1. Pemerintah Kota 2. Masyarakat, 3. Perguruan Tinggi, 4. Lembaga Swadaya Masyakat (LSM), dan 5. Swasta.

.

Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Sistem Dinamik, Sistem Informasi Geografis

(2)

GREEN OPEN SPACE MANAGEMENT TOWARD GREEN CITY

DEVELOPMENT

(A CASE STUDY IN MEDAN)

ABSTRACT

This study is aimed to develop a model of green open space management toward green city development (a case study in Medan) which is operationally elaborated to: (1). Analyze changes in land use in every sub-district in Kota Medan in the past 10 years (2003-2013) (2). Analyze factors influencing the dynamics of changes of vegetation land use into build-up areas in Medan (3). Compile and simulate a dynamic model which relates physical, social, economic, and availability factors of green open spacein Medan (4). Formulate policies which can be recommended for green city development in Medan. The study result showed that: (1). In 2003 - 2013, industrial land increased by 122,24 Ha and service land 257,45 Ha, residential land increased by 763,38 Ha. Meanwhile, green open space group showed a very significant decline, i.e. swamp forest declined land by 160,03 Ha, mixed garden land declined by 7,45 Ha, wetland declined by 130,68 Ha, open space declined by 852,04 Ha. Dry land increased by 6,91 Ha. (2). The result of multiple regression analysis on factors influencing land use change showed that the number of settlements significantly influenced green open spacechange with p-value level less than 0.05 and is positive. It showed that every increase of the number of settlements in an urban village will decrease green open spacearea into built-up area by 0,016 Ha (3). Dynamic analysis model showed that biophysical, social, and economic components were related. The simulation result showed a decline of green open spacearea in the simulation period from 10.830,06 Ha (2003) to 4.411.,28 Ha (2028). Total population in simulation period increased from 1.993.602 people (2003) to 2.620.700 people

(2028), while temperature from 27,80oC (2003) to 28,50oC (2028), GDP in simulation period from 28,67 Billion (2003) to 406,88 Billion (2028). (4). Analysis result showed that the priority of public green open space development is a form of urban green open spacewith a weight of 0,45, followed green open spacevertices with a weight of 0,345 and green lane with a weight of 0,251. The result of AHP analysis at the second level or actor level showed that the main actors in the policy of green open space development strategy toward a green city in Medan whether in the form of region, vertex, or lane, were 1. The City Government of Medan, 2. Society, 3. Colleges. 4. NGOs, and 5. Private.

Keywords : Green Open Space, System Dynamic, Geografi Information System

Referensi

Dokumen terkait

Dengan begitu kita akan mengetahui persiapan menghadapi penyakit tersebut, tindakan pencegahan yang harus dilakukan agar penyakit tidak bertambah parah, serta melakukan

bentuk dari gambaran pemetaan input alumni ialah: sarana dan prasarana yang meliputi; fasilitas sarana dan prasarana dan ketersediaan sarana dan prasarana sebagai

Zatim se nazočnima uvodno obratio predsjednik ZOO-a XVII. Ru- žičkinih dana prof. Naglasio je da se u okviru XVII. Ružičkinih dana obilježava 40. obljetnica toga skupa, jer su

Lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran berisi tentang aktivitas guru dalam KBM antara lain: 1) mengucapkan salam; 2) memulai pelajaran dengan memimpin berdoa

Aplikasi motion comic dongeng agama Buddha akan dibuat sesederhana mungkin agar dapat digunakan dengan mudah untuk anak-anak 4-6 tahun. Aplikasi ini akan menampilkan cerita

Kecemasan diri yang sifatnya abstrak akan sulit jika divisualkan secara langsung tanpa ditampilkan secara simbolik. Maka dari itu ungkapan secara simbolik digunakan

3DVDO .LWDE 8QGDQJXQGDQJ +XNXP 3LGDQD PHQ\HEXWNDQ EDKZD EDUDQJVLDSD EHUVHWXEXK GHQJDQ VHRUDQJ ZDQLWD GL OXDU SHUNDZLQDQ SDGDKDO GLNHWDKXL DWDX VHSDWXWQ\D KDUXV GLGXJD EDKZD