• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Korupsi Dalam Pemahaman dan Sikap Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) T2 752013031 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Korupsi Dalam Pemahaman dan Sikap Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) T2 752013031 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

72 BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Ketika korupsi menjadi pertanyaan publik, setiap orang akan senada dalam memberi

jawaban bahwasanya korupsi merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Fenomena kasus

korupsi hingga kini masih subur di tanah Indonesia menjadi penyakit berabad-abad. Perbuatan

ini bukannya dikurangi justru semakin menjadi-jadi bahkan telah dianggap sebagai hal yang

biasa-biasa saja.

Setelah tiba pada titik penyimpulan, penulis menyadari bahwa GPIB belum sepenuhnya

menyikapi korupsi berdasarkan konsep sosiologis dan teologis dengan baik. Namun menjadi satu

ungkapan syukur bagi penulis ketika melakukan penelitian di sinode GPIB, banyak informasi

yang diperoleh tentang pemahaman korupsi oleh Gereja yang didasarkan pada Pemahaman Iman

GPIB dan Kebenaran Firman Tuhan (Hukum Taurat). Gereja tidak melihat korupsi semata-mata

hanya persoalan ekonomi dan bisnis tetapi GPIB melihat jauh kedalam konsep sosiolog korupsi

itu sendiri.

Pemahaman korupsi oleh GPIB sangatlah sosiologis-teologis. Lahirnya pemahaman

seperti ini mengisyaratkan bahwa, GPIB benar-benar hadir tidak hanya bagi warga jemaat tetapi

juga warga masyarakat. Korupsi oleh GPIB adalah tindakan pencurian, penggelapan,

penyelewengan, rasa mengingini apa yang bukan menjadi hak pribadi. Dan tindakan korupsi

yang mengandung aspek-aspek tersebut melahirkan ketidakadilan sosial. Ketidakadilan sosial

dalam Pemahaman Iman GPIB merupakan penyakit sosial , menjadi salah satu konsentrasi

(2)

73 Tentu, dari pemahaman yang dihasilkan akan menjadi acuan lahirnya sebuah sikap. Sama

halnya dalam dunia akademik. Teori memiliki nilai berharga apabila dipraktekkan. Penulis harus

menyatakan bahwa sikap GPIB terhadap korupsi tidak sejalan dengan apa yang dipahami. Dalam

hal ini terkhusus pada peraturan Perbendaharan GPIB yang hanya mengatur tentang harta milik

Gereja berupa harta bergerak dan tidak bergerak. Dengan demikian disimpulkan, peraturan yang

dibuat GPIB sebagai wujud sikap nyata terhadap persoalan korupsi hanyalah mengatur tentang

sistem ekonomi Gereja tidak menyetuh sampai praktek nepotisme, pemberian hadiah dan hal-hal

lain yang berkaitan.

Untuk menciptakan Damai Sejahtera Allah melalui Pemerintahan Gereja di dunia tidak

hanya membutuhkan kematangan teori semata melainkan kematangan dalam bersikap pula.

Teori dan praktek menjadi kedua unsur penting yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain

apabila ingin menciptakan suatu keadaan yang harmonis. Namun, penulis melihat GPIB

membangun harapan-harapan besar untuk mempersiapkan warga jemaat dan masyarakat

berkaitan dengan fenomena ketidakadilan sosial yang sering terjadi di tengah-tengah kehidupan

berbangsa dan bernegara. Semuanya dilakukan dengan tujuan membentuk sosok-sosok umat

Tuhan yang siap menjadi Garam dan Terang-Nya dalam berbagai kondisi keberadaan Indonesia

dengan membentuk satu pemahaman yang berarti kemudian bersikap sesuai dengan apa yang

(3)

74 2. Saran

1. Penulis menyadari bahwa untuk mendobrak pemahaman GPIB tentang korupsi bukanlah

hal yang mudah. Sejalan dengan berkembangnya ide dan pemikiran tentang korupsi,

penulis berharap, Gereja dapat mempelajari dengan baik tentang korupsi sebagai bentuk

ketidakadilan sosial. Sehubungan dengan hal itu korupsi mungkin dapat dijadikan

sebagai bahan-bahan pertimbangan dalam persidangan sinode GPIB untuk dikaji lebih

dalam guna membentuk satu pemahaman yang seragam dan lebih berarti. Di samping itu,

hendaknya sikap GPIB lebih kritis terhadap bentuk ketidakadilan sosial yang dimaksud.

Penulis juga mengharapkan agar refleksi kritis terus dimaksimalkan baik terhadap realita

sosial maupun secara internal di dalam tubuh gereja sendiri.

2. Terkait dengan pemahaman sosiologis-teologis korupsi, peraturan Perbendaharaan Gereja

tidak hanya dibuat untuk mengatur harta milik GPIB berupa benda bergerak dan tidak

bergerak semata. Gereja diharapkan mengatur sikap-sikap nepotisme, bahkan praktek

pemberian hadiah demi tujuan pribadi yang bisa saja terjadi di dalam Gereja. Selebihnya

hal ini mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam persidangan sinode

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam, sampai dengan tahun 2016, dari 556 unit kawasan konservasi yang dikelola, telah dilakukan penataan

Dilleniaceae 2015/11/08 2:23:45 D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa vegetasi lahan kering pamah malar basah Hutan campuran non dipterokarpa

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu untuk mendapatkan gelar sarjana (S–1) pada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah

Dalam penelitian ini bahwa urgensi penelitian ialah untuk mengetahui seberapa besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapat dari setiap daerah untuk dilakukan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan model PjBL pada pokok bahasan hukum Keppler SMA Negeri 1 Gubug didapatkan kesimpulan bahwa model PjBL efektif

untuk latihan, serta seluruh konten materi yang dipelajari siswa. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, artikel ini berusaha menjabarkan adanya nilai responsif gender

 Melengkungnya punggung ke depan akan menyebabkan menyempitnya atau merapatnya tulang belakang bagian depan, sedangkan bagian belakang merenggang, sehingga nucleus

Peta Total Magnetic Intensity hasil survey Airborne Fixed Wing Magnetic dengan efek pencahayaan untuk mempermudah interpretasi strukstur geologi Dari peta-peta ini ditambah data