• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Usia Perusahaan, dan Adopsi IFRS Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Usia Perusahaan, dan Adopsi IFRS Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Persaingan perusahaan bisnis telah berkembang pesat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade terakhir ini. Pengaruh persaingan bisnis tergambarkan dengan cara perusahaan memanfaatkan modal semaksimal mungkin sehingga mampu mempertahankan bisnisnya. Modal merupakan faktor penting dalam rangka membangun, mengembangkan dan mempertahankan berdirinya sebuah perusahaan, sehingga dijadikan instrumen untuk mengantisipasi risiko kerugian perusahaan dan alat untuk melakukan ekspansi usaha (Ekowati dkk, 2012 : 1). Keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis seringkali hanya dilihat dari segi keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Namun, dari segi keuntungan yang dimiliki perusahaan saja tidak cukup untuk membuat para pelaku bisnis bertahan dalam persaingannya.

(2)

Dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi maka akan dapat diperoleh bagaimana cara menggunakan sumber daya lain secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan memberikan keunggulan kompetitif. Berkurangnya atau bahkan hilangnya asset tetap dalam laporan posisi keuangan perusahaan tidak menyebabkan hilangnya perhargaan pasar terhadap mereka.Rupert (1998) mengungkapkan bahwa ini tercermin dari banyaknya perusahaan yang memiliki aktiva berwujud yang tidak signifikan dalam laporan keuangan namun penghargaan pasar atas perusahaan-perusahaan tersebut sangat tinggi.

Tabel 1.1

Market Value and Assets (in billions of dollars)

Company Market

Value

Revenue Profits Net assets Hidden

Value

General Electric 169 79 7.3 31 138 (82%) Coca-cola 148 19 3.5 6 142 (96%)

Exxon 125 119 7.5 43 82 (66%) Microsoft 119 9 2.2 7 112 (94%)

Intel 113 21 5.2 17 96 (85%)

Sumber : Roos, 1997

(3)

produksi suatu perusahaan sampai pada loyalitas pelanggan terhadap perusahaan dan dapat berasal dari budaya pengembangan perusahaan maupun kemampuan perusahaan dalam memotivasi karyawannya sehingga produktivitas perusahaan dapat dipertahankan atau bahkan meningkat (Sawarjuwono dan Kadir, 2003 : 36).Nilai lebih atau hidden value ini yang dianggap para akuntan adalah intellectual capital.Intellectual capital memang masih baru dan belum banyak ditanggapi oleh para pelaku bisnis global, padahal adanya perbedaan antara nilai buku dengan nilai pasar saham (perbedaan ini mencolok untuk knowledge based business) menunjukkan adanya hidden value berupa intellectual capital.

Perusahaan yang masih berbasis tenaga kerja dan belum berpindah ke berbasis pengetahuan menyebabkan rendahnya pengungkapan laporan tahunan, perusahaan dianjurkan untuk menyajikan laporan tahunannya yang mengandung informasi yang diperlukan para stakeholder, tidak hanya terbatas pada laporan keuangan yang mandatory tetapi juga laporan yang bersifat voluntary.

(4)

dalam perusahaan yang apabila dimanfaatkan dan dikelola dengan baik dapat menciptakan nilai bagi perusahaan baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Selain itu intellectual capital juga berguna untuk menjembatani adanya ketidaksesuaian informasi (information gap) yang timbul antara perusahaan dan pengguna laporan keuangan.

Konsep dari Intellectual Capital telah mendapatkan perhatian besar dari para kalangan terutama dari para akuntan. Fenomena ini menuntut mereka untuk mencari informasi yang lebih rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan Intellectual Capital. Pengelolaan tersebut meliputi cara pengidentifikasian dan pengukurannya di dalam laporan tahunan perusahaan. Di Indonesia, fenomena intellectual capital (IC) berkembang setelah muncul PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aset tidak berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual capital (IC), namun lebih kurang intellectual capital (IC) telah mendapat perhatian. Banyak perusahaan yang mulai memperhatikan aset tidak berwujud sebagai strategi bisnisnya untuk mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini yang menyebabkan perusahaan menerapkan knowledge based business.

Model intellectual capital muncul pertama kali di barat, terutama di Eropa dan negara-negara Skandinavia, kemudian konsep ini mulai dikenal diAsia pada tahun 2000 dan sampai sekarang masih menjadi ranah yang banyak memberikan peluang untuk dieksplorasi.Bidang kajian yang banyak mengeksplorasi intellectual capital adalah akuntansi dan manajemen.Penelitian bidang akuntansi biasanya ditujukan untuk mengeksplorasi pengungkapan laporan keuangan yang terkait dengan intellectual capital.

(5)

capital .Menurut PSAK No. 19 ( 2009 : 6) tentang intangible assets, entitas sering kali mengeluarkan sumber daya maupun menciptakan laibilitas dalam perolehan, pengembangan, pemeliharaan atau peningkatan sumber daya tidak berwujud, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang (termasuk merek produk dan judul publisitas).Dalam pernyataan PSAK No 19 tidak terdapat bagaimana perlakuan akuntansinya (pengukuran, penilaian, dan pelaporannya), sehingga diharapkan laporan keuangan yang tersaji lebih relevan untuk pengambilan keputusan baik investor, kreditor, maupun manajemen.

Intellectual capital terus berkembang di Indonesia ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan strategi berbasis pengetahuan. Kesadaran perusahaan terhadap pentingnya Intellectual Capitalmerupakan landasan bagi perusahaan untuk lebih unggul dan kompetitif. Keunggulan perusahaan tersebut dengan sendirinya akan memberikan value added bagi perusahaan.

(6)

Beberapa manfaat pengungkapan intellectual capital antara lain dapat membantu organisasi merumuskan strategi perusahaan, menilai eksekusi strategi, membantu dalam keputusan diversifikasi dan ekspansi, digunakan sebagai dasar untuk kompensasi dan mengkomunikasikan langkah-langkah bagi stakeholder eksternal.

Penelitian menegenai pengungkapan intellectual capital sudah dilakukan di negara maju dan berkembang beberapa tahun ini meskipun masih terbatas.Seperti penelitian yang dilakukan oleh White et al. (2007) yang meneliti faktor-faktor pemicu (drivers) pengungkapan intellectual capital dan menginvestigasi luasnya pengungkapan sukarela intellectual capital pada perusahaan publik sektor bioteknologi di Australia.Penelitian ini menemukan bahwa komisaris independen, umur perusahaan, leverage, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dalam pengungkapan intellectual capital.

Penelitian lain mengenai pengungkapan intellectual capital di Indonesia dilakukan oleh Mari Wardhani (2010) yang meneliti tentang pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital, sedangkan leverage dan umur perusahaan tidak berpengaruh dalam pengungkapan intellectual capital.

(7)

konsentrasi kepemilikan terhadap intellectual capital disclosure baik secara simultan maupun parsial.

Dari beberapa penelitian di atas terdapat inkonsistensi dari hasil penelitian-penelitian tersebut. Peneliti mencoba melanjutkan penelitian-penelitian dengan variabel yang sama dengan peneliti sebelumnya untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengungkapan intellectual capital setelah adanya peraturan pengadopsian IFRS yang harus dipatuhi oleh seluruh perusahaan agar laporan keuangan perusahaan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, USIA PERUSAHAAN, DAN ADOPSI IFRS TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL”.

1.2Rumusan Masalah

Adanya perbedaan antara nilai buku dengan nilai pasar, memunculkan hipotesis bahwa terdapat nilai tersembunyi yang tidak dapat diungkapkan oleh laporan keuangan. Para peneliti beranggapan bahwa nilai tersembunyi tersebut adalah intellectual capital. Keunggulan kompetitif perusahaan tidaklah cukup hanya ditinjau dari informasi mengenai tangible assets (aset berwujud) yang dimiliki, tetapi juga melalui intangible assets (aset tidak berwujud).

Dari uraian di atas, maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah leverage berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital ?

(8)

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital ?

4. Apakah usia perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital ?

5. Apakah adopsi IFRS berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital ?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya , maka penelitian ini memilki tujuan untuk :

1. Untuk menganalisis pengaruh praktik leverage terhadap tingkat pengungkapan Intellectual Capital dalam perusahaan.

2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital.

3. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital.

4. Untuk menganalisis pengaruh usia perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital.

5. Untuk menganalisis pengaruh adopsi IFRS terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagi peneliti

(9)

wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh praktik adopsi IFRS terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital dalam perusahaan.

2. Bagi kalangan akademik

Dapat menjadi referensi dan sumbangan konseptual sebagai bahan pembelajaran dan menambah wawasan pengetahuan tentang Intellectual capital.

3. Bagi manajemen perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam pengungkapan intellectual capital pada laporan keuangan perusahaan dan proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 4. Bagi pemakai informasi akuntansi

Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi regulator mengenai relevansi dari

pengungkapan intellectual capital dalam annual report karena hingga saat ini

belum terdapat standardisasi mengenai penyajian dan pengungkapan intellectual

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2010-2015, penelitian ini memperoleh hasil yang menunjukkan

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa kualitas hidup sekolah pada siswa yang mengalami status gizi lebih dan status gizi normal memiliki persentase yang

Landasan yang berbeda inilah yang membuat perbedaan mendasar antara ilmu alam dan matematika, sebuah pernyataan di matematika akan benar cukup dengan membuktinya secara logis

instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor. butir dengan skor

Upaya Pemerintah DIY untuk mengatasi masalah backlog perumahan dilakukan melalui Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Pengembangan Perumahan Swadaya, Pengembangan

Penelitian yang dilakukan pada saat ini untuk membuktikan pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya Operasional Pendapatan

[r]

Karena J2ME merupakan suatu profil yang diprediksi oleh banyak ahli akan memberikan suatu revolusi yang cukup signifikan bagi teknologi komunikasi bergerak secara keseluruhan.