• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Status C-Organik, Nitrogen dan Tekstur di Kebun Kopi Arabika (Coffea arabica) di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemetaan Status C-Organik, Nitrogen dan Tekstur di Kebun Kopi Arabika (Coffea arabica) di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Survei Dan Pemetaan Tanah

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem, diantaranya adalah sebagai pertumbuhan tanaman, habitat bagi jasad tanah, media bagi konstruksi, sistem daur ulang bagi unsur hara dan sisa-sisa organik serta sistem bagi pasokan dan penyaringan/ penjernihan air. Tanpa tanah manusia tidak dapat bertahan hidup, maka kita harus mengetahui dan hati-hati dalam pengelolaannya serta melindungi tanah dari kerusakan (Rayes, 2007).

Menurut Soil Survey Division Staff (1993), survei tanah mendeskripsikan karakteristik tanah-tanah di suatu daerah, Perbedaaan penggunaan tanah dan bagaimana tanggapan pengelolaan mempegaruhi tanah itulah yang terutama perlu diperhatikan (dalam merencanakan dan melakukan survei tanah). Informasi yang dikumpulkan dalam survei tanah membantu pengembangan rencana penggunaan lahan dan sekaligus mengevaluasi dan memprediksi pengaruh penggunaan lahan terhadap lingkungan seperti pemupukan.

(2)

jenis tanaman, maka dapat diketahui apakah status / kadar unsur hara dalam tanah tersebut sangat rendah (kurang), rendah, sedang, cukup ataukah tinggi, sesuai kriteria sifat kimia tanah Balai Penelitian Tanah 2005

Survei tanah dikenal 3 macam metode survei, yaitu metode grid (menggunakan prinsip pendekatan sintetik), metode fisiografi dengan bantuan interpretasi foto udara (menggunakan prinsip amalitik), dan metode grid bebas yang merupakan penerapan gabungan dari kedua metode survei. Biasanya dalam metode grid bebas, pemeta bebas memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasi secara sistematis menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta (Rayes, 2007).

Setiap satuan peta lahan / tanah yang dihasilkan dari kegiatan survei dan pemetaan sumber daya lahan, data karakteristik lahan dapat dirinci dan diuraikan yang mencakup keadaan fisik lingkungan dan tanahnya. Data tersebut digunakan untuk keperluan interpretasi dan evaluasi lahan bagi komoditas tertentu (Djaenudin, et al., 2011).

(3)

Adapun tujuan dari survei tanah itu sendiri adalah untuk memberikan atau menyediakan informasi kepada pemakai tentang tanah, bentuk wilayah dan keadaan lain yang perlu diperhatikan, Untuk menyediakan informasi yang akan membantu pengambilan keputusan tentang penggunaan lahan dan rencana pengembangan wilayah yang disurvei (Hakim, et al., 1986).

Kopi Arabika (Coffea arabica L.)

Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) termasuk ke dalam genus Coffea dengan famili Rubiaceae (suku kopi – kopian). Tanaman kopi Arabika merupakan jenis tanaman berkeping dua (dikotil) dan memiliki akar tunggang. Pada akar tunggang, ada beberapa akar kecil yang tumbuh ke samping (melebar) yang sering disebut akar lateral. Pada akar lateral ini terdapat akar rambut, bulu–bulu akar, dan tudung akar (Panggabean, 2011).

Kondisi lingkungan tanaman kopi yang paling berpengaruh terhadap produktivitas adalah ketinggian tempat. Penanaman kopi arabika pada lahan dataran rendah produktivitasnya akan menurun dan lebih rentan terhadap penyakit karat daun,dan tipe curah hujan. Sebab itu, jenis tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat dan curah hujan di daerah setempat (Ernawati, dkk, 2008).

Biologi Tanaman Akar

(4)

Arabika tergolong memiliki sifat perakaran dangkal, sebagian besar akarnya terletak di dekat permukaan tanah (0-30 cm).

Cabang

Kopi Arabika mempunyai dua macam cabang yaitu : cabang ortotrof (tumbuh ke atas, vertical) yang dapat menghasilkan cabang plagiotrof, dan cabang plagiotrof (tumbuh ke samping, horizontal). Cabang plagiotrof primer (tumbuh pada batang pokok) hanya tumbuh sekali, jadi kalau sudah mati tidak pernah tumbuh cabang primer baru di tempat yang sama, Cabang plagiotrof primer dapat menghasilkan cabang plagiotrof sekunder. Di ketiak daun terdapat seri mata tunas, satu seri biasanya terdiri atas 3-5 mata tunas, dan tiap mata tunas dapat menghasilkan 3-5 primordia bunga. Mata tunas dapat berkembang menjadi bunga atau menjadi cabang tergantung kondisi lingkungan. Daun-daun baru kopi Arabika terbentuk dalam waktu antara 3-4 minggu sekali.

Bunga

(5)

Pada kopi Arabika mulai terjadi penyerbukan sampai dengan buah masak memerlukan waktu antara 6-9 bulan, tergantung faktor genetik dan lingkungan tumbuh tanaman.

Biji

Kopi Arabika memiliki daging buah (pulp) yang lebih tebal dan berair serta kulit tanduknya juga lebih tebal jika dibanding dengan kopi Robusta. Dalam keadaan normal satu buah kopi Arabika akan menghasilkan dua biji normal.

Kopi Arabika memiliki biji normal dan biji yang tidak normal biji normal adalah biji yang memiliki satu keping biji dan satu lembaga (calon tunas). Biji gajah adalah biji yang memiliki beberapa keping biji yang dipisahkan oleh kulit ari. Pada saat penggerbusan keping-keping biji tersebut biasanya lepas dan seringkali pecah. Biji segitiga adalah biji yang bentuknya segitiga, dihasilkan dari buah kopi yang memiliki tiga ruas biji. Biji segitiga memiliki satu keping biji dan satu lembaga. Biji kosong adalah biji yang tidak memiliki keping biji. Jadi di dalam kulit tanduk tidak ada isinya (Mawardi, dkk, 2008).

Syarat Tumbuh Curah Hujan

(6)

di isyaratkan untuk kopi arabika ini pun sederhana yaitu tanah yang halus sampai sedang dan mempunyai drainase dan airase yang baik (Djaenudin, et al., 2011).

Ketinggian

Ketinggian tempat yang sesuai untuk pertumbuhan kopi Arabika berada pada sekitar 1.000 – 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl) . Jika berada pada ketinggian < 1000 meter dpl, maka kopi Arabika akan mudah terserang penyakit Hemileia vastatrix, sedangkan jika berada pada > 1.700 meter dpl akan mengakibatkan produksi kopi Arabika menjadi tidak optimal karena pertumbuhan vegetatif lebih besar dari generatif (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).

Jenis Tanah

Tanaman kopi arabika juga banyak ditanam pada tanah Andosol, karena tanaman ini tumbuh dan berproduksi baik di dataran tinggi. Oleh karena itu usahatani tanaman kopi arabika sering disebut sebagai budidaya gunung. Ketinggian tempat juga berkorelasi dengan variable iklim. Serangan penyakit merupakan kendala jika tanaman ini ditanam di dataran rendah. Tanaman ini juga membutuhkan kondisi tanah yang subur (Sukarman dan Dariah, 2014).

Tanaman Pelindung

(7)

yang dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai dengan yang dikehendakinya (Najiyati dan Danarti, 1997).

Selain bermanfaat sebagai pengatur sinar matahari, pohon pelindung juga mempunyai manfaat lain yaitu, pohon pelindung menghasilkan bahan organik berupa daun-daunan yang dapat menyuburkan tanah, akarnya mengandung bintil akar dapat menyerap unsur N dari udara sehingga dapat menyuburkan tanah. Pohon pelindung mempunyai akar yang dalam sehingga mampu menyerap unsur hara dari tana bagian dalam. Unsur hara tersebut akan menyuburkan tanah bagian atas dan dapat diserap oleh tanaman kopi bila daun-daun pohon pelindung gugur dan terurai dalam tanah

(Najiyati dan Danarti, 1997).

Salah satu pohon pelindung tanaman kopi adalah Lamtoro dan Sengon,

Semula .lamtoro banyak digunakan sebagai pelindung tanaman kopi karena hampir seluruh syarat tanaman pelindung dipenuhinya. Sengon merupakan alternatif pohon pelindung yang paling baik pada dataran tinggi dan daerah

kering. Walau demikian bukan berarti sengon tidak memiliki kelemahan.

Kelemahannya adalah mudah terserang penggerek batang dan kayunya tidak

begitu kuat menahan angin. Untuk mengatasi hal ini biasanya sengon

dicampurdengan lamtoro. Dalam hal ini fungsi lamtoro hanya sebagai penahan

angin,sehingga apabila ada risiko terserang kutu loncat, tidak akan menim bulkan

kerugian yang besar. Kelemahan lainnya adalah sengon baru bisa menaungi

(8)

kopi. Untuk mengatasihal ini kita bisa menanam tanaman pelindung pembantu

yang bias meIindungi tanaman kopi sebelum tanaman pelindung nya berfungsi

(Najiyati dan Danarti, 1997).

C-organik

C-organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar karbon dalam bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi (Hakim, et al., 1986).

Bahan organik mempunyai peranan penting untuk meningkatkan aktivitas biologi tanah dan akan mendorong terjadinya perbaikan kesuburan tanah, baik kesuburan fisik, kimia maupun biologi tanah. Perbaikan sifat fisik yaitu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aerasi, retensi air dan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. Perbaikan sifat kimia yaitu, sumber hara N, P, dan S .Perbaikan sifat biologi tanah yaitu mempengaruhi aktifitas mikroflora dan mikro fauna (Balai Penelitian Tanah, 2005).

Nilai prosentase karbon atau C-organik dalam tanah dikelompokkan dalam lima kategori berikut: Sangat rendah < 1,00%; Rendah 1,00 s/d 2,00% ; Sedang 2,01 s/d 3,00% ; Tinggi 3,01 s/d 5,00 %; Sangat tinggi > 5,00%

(Balai Penelitian Tanah, 2005).

(9)

unsur hara yang terimobilisasi di dalam tanah akibat perombakan bahan organik adalah N, P, S, sehingga kadar unsur hara tersebut yang dapat digunakan tanaman berkurang (Winarso, 2005).

Tingkat pelapukan bahan organik (C/N) juga perlu diperhatikan. Penambahan pupuk organik dalam jumlah yang banyak tapi dengan C/N yang masih tinggi dapat mengganggu kadar N di dalam tanah, karena saat proses perombakan bahan organik yang belum melapuk, mikroorganisme tanah banyak membutuhkan N, dimana N tentu diambil dari N tanah, sehingga terjadi kompetisi antara tanaman yang tumbuh diatasnya dengan jasad-jasad renik yang membutuhkan N (Hasibuan, 2009).

Limbah kulit buah kopi dapat dimanfaatkan sebagai ameliorant tanah yang

alami untuk meningkatkan daya dukung tanah bagi pertumbuhan dan produksi

tanaman. Komposisi amelioran 90% pasta kulit buah kopi dengan 10% mineral

memiliki karakter fisik dan kimia yang baik, yaitu memiliki kapasitas retensi air,

KTK, kadar C-organik, dan kadar P yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk

memperbaiki tanah. Amelioran kulit buah kopi dapat meningkatkan pertumbuhan

bibit kopi maupun kakao secara efektif. Terdapat interaksi positif antara amelioran

kulit buah kopi dengan pupuk buatan pada variabel bobot basah dan bobot kering

tajuk kopi maupun kakao. Amelioran kulit buah kopi dengan pupuk buatan

bekerja secara sinergis dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Aplikasi

amelioran kulit buah kopi meningkatkan keefektifan aplikasi pupuk anorganik

(Pujiyanto, 2007)

(10)

Unsur hara banyak dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar adalah nitrogen. Disamping perannya yang penting sebagai nutrisi pada tanah, nitrogen diassimilasikan hampir semuanya pada kondisi inorganik, sebagai nitrat atau amonium. Di sisi lain, sebagian besar nitrogen ditemukan di tanah atau ditambahkan dalam bentuk residu tanaman sehingga tidak tersedia dalam jumlah besar (Alexander, 1977).

Nitrogen tanah merupakan fraksi organik yang paling utama yang ada di tanah. Atmosfer diatas tanah mengandung 79% nitrogen. Tetapi nitrogen ini hanya dapat digunakan oleh tanaman polong-polongan,yang mempunyai simbiosis nitrogen dengan mikroorganisme, seperti Rhizobium, yang mempunyai bintil di akar. Jumlah nitrogen pada mineral pada umumnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang pada fraksi organik. Nitrogen yang terdapat pada bahan organik pada awalnya diperoleh dari atmosfer melalui tanaman dan mikroorganisme yang terdekomposisis dan meninggalkan senyawa organik yang resistan dan semi resistan pada tanah selama perkembangannya. Bagian terbesar dari nitrogen tanah terdapat pada bagian atas horozon tanah dimana terdapat bahan organik dalam jumlah besar. Bahan organik mempunyai rata-rata 5% nitrogen, pada lapisan tanah olahan, biasanya mengandung dari 0,02% sampai 0,4% nitrogen (Barber, 1984).

Mineralisasi merupakan proses produksi N anorganik. Mikroba didalam tanah juga memerlukan hara Nitrogen untuk membentuk protein, jika sisa tanaman mengandung N yang tinggi maka kebutuhan mikroba akan N juga akan terpenuhi sehingga N organik yang tersedia dilepaskan

(11)

Pengelompokan kelas nilai persentase Nitrogen dalam tanah dikelompokkan dalam lima kategori yaitu : Sangat rendah < 0,10%; Rendah 0,10 s/d 0,20%; Sedang 0,21 s/d 0,50%; Tinggi 0,51 s/d 0,75%; Sangat tinggi > 0,75% (Balai Penelitian Tanah, 2005).

Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dari partikel-partikel atau fraksi- fraksi primer tanah yaitu pasir, debu, liat dan lempung atau di lapangan dikenal dengan rasa kekasaran atau kehalusan dari tanah. Jika beberapa contoh tanah ditetapkan atau dianalisa di laboratorium, maka hasilnya selalu memperlihatkan bahwa tanah itu mengandung partikel-partikel yang beraneka ragam ukurannya, ada yang berukuran koloid, sangat halus, halus, kasar dan sangat kasar (Syamsuddin, 2012).

Pengelompokkan kelas tekstur yang digunakan adalah : Halus (h) : liat berpasir, liat, liat berdebu, Agak halus (ah) : lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, Sedang (s) : lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu lempung berpasir, Agak kasar (ak) : pasir berlempung., Kasar (k) : pasir, Sangat halus (sh) : liat (tipe mineral 2 : 1) (Djaenudin, dkk, 2011).

(12)

(Syamsuddin, 2012).

Tekstur tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan, kemudahan olah, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah- daerah geografis tertentu terjadinya peningkatan sejumlah liat didalam sub soil ternyata dapat meningkatkan persediaan air dan unsur hara pada zona tersebut. Tekstur dan struktur tanah adalah ciri fisik tanah yang sangat berhubungan. Kedua faktor ini dijadikan parameter kesuburan tanah, karena menentukan kemampuan tanah tersebut dalam menyediakan unsur hara (Hakim, dkk, 1986).

Jenis Tanah Andisol

Dalam sistem soil survey staff (2010), ordo Andisols terbagi menjadi delapan sub-ordo, yang dapat dibedakan atas dasar rejim kelembaban tanah, kapasitas menyimpan air, atau kandungan bahan organik. Hydrudands adalah great grup dari order andisol. Hydr berasal dari kata hydor yang berarti air mengandung arti adanya air, ud yang berarti udus mengandung arti regim udik. Hapludand berasal dari kata haplous yang berarti sederhana yang artinya perkembangan horizon yang minimum pada tanah andisol , ud yang berarti udus mengandung arti regim udik.

(13)

dikeringkan. Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa tanah Andosol selain memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, berat isi rendah, daya menahan air tinggi, total porositas tinggi, tetapi juga tanah ini bersifat gembur dengan konsistensi kurang plastis dan tidak lekat. Tanah ini bila basah bersifat berminyak (greasy) dan menyemir (smeary) (Sukarman dan Dariah, 2014).

Andosol atau dalam sistem klasifikasi Taksonomi Tanah Soil Survey Staff dikenal sebagai Ordo Andisols. adalah tanah berwarna hitam atau coklat tua, struktur remah, kadar bahan organik tinggi, licin (smeary) jika dipirid. Tanah bagian bawah berwarna coklat sampai coklat kekuningan, tekstur sedang, porous, pemadasan lemah, akumulasi liat sering ditemukan di lapisan bawah. Andosol hanya dijumpai pada bahan vulkanik yang tidak padu, pada ketinggian 750 sampai 3.000 m di atas permukaan laut (m dpl) (Rachim dan Arifin, 2011).

(14)

Tanah andisol memiliki tekstur yang bervariasi dari berliat sampai berlempung

kasar. Reaksi tanah umumnya agak masam , lapisan organik lapisan atas sedang sampai

tinggi dengan rasio C/N yang tergolong rendah, KTK tanah sebagian besar sedang sampai

tinggi, dengan KB sedang, dengan demikian potensi kesuburan Andisol dinilai tergolong

sedang sampai tinggi (Damanik, dkk, 2011).

Ultisol

Ultisol merupakan tanah yang telah mengalami perkembangan lanjut, miskin unsur hara dan kesuburan tanah tergolong rendah. Tanah ini umumnya terbentuk dari bahan induk sedimen, metamorf dan volkan tua. Kedalaman tanah bervariasi sedang sampai sangat dalam, tekstur sedang sampai halus, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah, dan reaksi tanah masam sampai sangat masam (Busyra dan Firdaus, 2010).

Kandiudults adalah tanah dalam Ordo Ultisols, kandiudults berasal dari kata kandit yang berarti jenis mineral 1:1 yang berarti liat silikat lapis 1:1, ud asal kata udus yang berarti lembap yang berarti regim kelembapan udik, selain mempunyai kejenuhan basa yang kurang dari 35% dan kelembaban tanah udik dan menurut klasifikasi disebut sebagai podsolik merah kuning

(Rachim dan Arifin, 2011).

(15)

penambahan pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik serta kapur untuk memperbaiki reaksi tanah dan menekan kejenuhan Al

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan dari sisi harga, jumlah halaman, kecepatan terbit atau tiba di pelanggan maupun konten serta desain, surat kabar harian Tribun Timur memiliki banyak

Kaupallisen alan työttömiä työnhakijoita alal- la oli Pirkanmaalla vuonna 2014 keskimäärin noin 2 340 kuukaudessa (noin 1 710 vuonna 2006).. Vuonna 2014 selvästi eniten työttömiä

[r]

Game Magic Lines ini memiliki beberapa kelebihan seperti tampilan menu utama dan macam model permainannya dan dapat dimainkan melalui jaringan. Dari sisi penulis program ini

Penulisan ilmiah ini menggambarkan cara pembuatan Web Site Show Room Toyota dengan menggunakan PHP &amp; MySQL dan bekerja di bawah system operasi Windows 2000. Dalam mendesain Web

Dengan ini hasil prakualifikasi Seleksi Sederhana Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Pemasangan Saluran Air (optimalisasi) Balai Besar Latihan Kerja Industri Medan

dan solusi penerapan metode STAD dalam peningkatan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang pecahan pada kelas IV SDN 3 Jatirejo yaitu (a) Guru masih

dan kepuasan yang baik akan memberikan kesetiaannya terhadap perusahaan atau. bank