• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED-INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA

HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA PADA POKOK

BAHASAN STRUKTUR ATOM

Oleh :

Nurbetty Siallagan 409131056 Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan limpahan Rahmat dan Karunianya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)

dengan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Pada Pokok Bahasan Struktur Atom” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.

Penulisan skripsi in tidak lepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Drs. Eddiyanto, Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan didalam penyelesaian skripsi

ini.

2. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik

yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si,

dan Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis.

4. Bapak M.Daud sebagai kepala sekolah SMA N 7 yang telah memberikan

izin penelitian, serta Bapak dan Ibu Guru yang telah banyak membantu

penulis selama penelitian.

5. Teristimewa untuk ayahamda G. Siallagan dan ibunda R. Harianja, yang

memberikan doa, cinta, semangan, dorongan materi dan moril, serta kasih

sayang yang tak terhingga kepada penulis

6. Buat tersayang Johannes Hutabarat S.Kom yang selalu menemani penulis

baik susah maupun senang, memberikan doa, cinta, semangat, kasih

sayang yang tak terhingga kepada penulis.

7. Buat sahabat dan secara khusus teman-teman seperjuangan Kimia 2009

serta adik-adik angkatan 2012, 2013 yang telah banyak memberikan

(4)

v

8. Serta buat semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang ikut

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung

maupun tidak langsung. Semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan

kasih-Nya kepada kita semua.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam peyelesaian skripsi ini,

namun penulis sadar masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupn tata

bahasa. Untuk itu peulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi

ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2014 Penulis,

(5)

iii

Pengaruh Strategi Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Kimia

Siswa Kelas X SMA Pada Pokok Bahasan Struktur Atom

Nurbetty Siallagan (NIM 409131056)

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh stategi POGIL

dengan media handout terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA pada

pokok bahasan struktur atom. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X SMA N 7 Medan. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yang dipilih

secara purposive, kelas eksperimen dibelajarkan dengan strategi POGIL dan

media handout sedangkan kelas kontrol dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional. Sebagai alat pengumpul data digunakan tes objektif yang berjumlah

20 soal yang telah valid dengan reliabilitas adalah 0,926. Penelitian dilakukan

dengan rancangan rancangan eksperimen sungguhan dalam bentuk pretest-postest

control grup design. Dari hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 37,12 dan rata-rata postes kelas eksperimen 75,62 dengan

peningkatan sebesar 61% sedangkan kelas kontrol rata-rata pretes adalah sebesar

36,37 dan postest sebesar 71,37 dengan peningkatan sebesar 54%. Nilai KKM

sekolah adalah sebesar 75, maka rata-rata nilai postes kelas eksperimen telah lulus

KKM sedangkan kontrol tidak. Sedangkan aspek kognitif yang terkembang pada

kelas eksperimen adalah kognitif pengetahuan (C1) sebesar 66%, Pemahaman

(C2) sebesar 60% dan Aplikasi (C3) sebesar 54%. Sedangkan pada kelas kontrol

aspek kognitif yang terkembang adalah Pemahaman (C2), Aplikasi (C3) dan

Pengetahuan (C1) secara berurut sebesar 51%, 54%, dan 53%. Semua data pretes,

postes, berdistribusi normal dan kedua kelas sampel homogen. Sesuai uji-t

diperoleh hasil Ho ditolak yang berarti hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan strategi POGIL dan media handout lebih tinggi daripada siswa yang

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 30

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Siswa Eksperimen dan Kontrol 40

Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postes Siswa Eksperimen dan Kontrol 41

Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Peelitian 43

Tabel 4.4. Pengujian Homogenitas Data Penelitian 43

Tabel 4.5. Pengujian Hipotesis Penelitian 44

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan bangsa

Indonesia. Melalui pendidikan yang baik dan berkualitas dapat melahirkan sumber

daya manusia yang baik dan berkualitas pula. Maka, dapat disimpulkan bahwa

sumber daya manusia yang berkualitas bergantung dari pendidikan dan sistem

pendidikan itu sendiri.

Indonesia masih sangat jauh dari harapan yang telah dimimpikan oleh

semua masyarakatnya terutama dalam hal pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris menempati posisi keenam. Peringkat itu memadukan hasil tes internasional dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki "budaya" pendidikan. (www.edukasi.kompas.com)

Pemerintah sendiri tidak hanya tinggal diam, mereka selalu berupaya yang

terbaik untuk memajukan pendidikan Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan

pemerintah adalah dengan membenahi sistem pendidikan Indonesia antara lain

dengan menyempurnakan kurikulum secara berkala, serta penyediaan buku paket

pembelajaran. Hal ini bukan hanya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas

lulusan tetapi juga agar mampu bersaing dengan kreatifitas tinggi.

Murid-murid , khususnya yang sedang dalam fase penting kehidupannya,

yakni pada tingkat SMP dan SMA, kebanyakan malas belajar. Bagi mereka,

melajar sangat membosankan, menyusahkan, bahkan menyakitkan.

Belajar membuatnya tidak bebas bergaul, bermain, dan berinteraksi

(8)

2

berhadapan dengan teori dan materi yang sulit. Menonton televisi, bermain bebas,

dan menikmati aura kebebasan yang tidak mengikat adalah aktivitas menarik yang

lebih memuaskan.

Maka jadilah mereka sekedar berangkat sekolah tanpa tau tujuan, arti,

fungsi dan nilai penting belajar. Mereka sekedar menjalani rutinitas akademis

tanpa tujuan yang jelas. Mereka mengalami disorientasi akademik. Kalau ada

pelajaran serius, misalnya beratnya bobot pelajaran yang akan diberikan guru,

mereka lebih suka keluar daripada meneruskan. Mereka malas menghadapi

tantangan dalam sekolah dan belajar. (Asmani, 2009).

Guru menjadi tonggak penting dalam proses pembelajaran di sekolah

untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menarik bagi siswanya.

Namun banyak faktor yang mengahambat totalitas guru dalam mengajar. Antara

lain terbatasnya waktu yang dimiliki guru untuk menyampaikan materi. Jadi,

fokus pembelajaran yang diberikan guru kebanyakan berpusat pada bagaimana

caranya mengerjakan soal dengan cepat dan benar, sehingga pola fikir siswa

terbentuk pada bagaimana cara mengerjakan soal dengan cepat dan tepat namun

penguasaan konsep sedikit terabaikan. Akibatnya, kegagalan dalam pembelajaran

dibebankan kepada siswa itu sendiri sebagai akibat dari pribadi si siswa itu

sendiri. Hal ini membuktikan bahwa metode dan strategi yang digunakan guru

sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan

kualitas pengajaran seorang guru adalah memperbaiki pola pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan atau metode belajar dan memaksimalkan penggunaan

media yang dinilai efektif dan efisien.

Struktur atom merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang dipelajari

di SMA kelas X semester satu yang lebih memberikan penekanan pada

penguasaan konsep. Materi ini membahas tentang atom, perkembangan model

atom, struktur atom termasuk partikel penyusun atom dan konfigurasi electron

serta electron valensi. Pokok bahasan ini berisi pengetahuan yang mencakup

konsep-konsep yang nantinya akan lebih diperdalam lagi di kelas XI SMA. Maka

kegagalan atau keberhasilan siswa pada pembelajaran struktur atom di kelas X

(9)

3

struktur atom pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode ceramah,

pengajar lebih ke aktifitas memberikan informasi tentang fakta dan konsep saja

yang berakibat pembelajaran menjadi membosankan.

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut diupayakan suatu cara agar

rancangan pembelajaran kimia yang di sajikan guru dapat menarik minat belajar

siswa. Salah satu cara yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan

menerapkan pembelajaran menggunakan media handout yang dipadukan dengan

strategi POGIL di dalam menyajikan pengajaran kimia.

POGIL merupakan strategi pembelajaran yang melatih keterampilan

beripikir siswa. Keterampilan berpikir siswa dilatihkan melalui tahap-tahap dalam

siklus belajar yang terdiri dari eksplorasi, pembentukan konsep, dan aplikasi.

POGIL membantu penguasaan dan pemahaman konsep siswa karena siswa

dilibatkan dalam proses belajar. Pembelajaran yang memperhatikan keterampilan

proses akan membuat pembelajaran menjadi bermakna. Strategi POGIL

membantu siswa belajar bagaimana memproses informasi, menganalisis situasi

terhadap informasi, dan pengetahuan awal melalui critical key questions untuk

memperoleh konsep yang tepat secara keilmuan. (www.pogil.org)

POGIL didasarkan pada prinsip-prinsip kontruktivis yang memungkinkan

siswa untuk belajar melalui interaksi kelompok dan pemecahan masalah. POGIL

biasanya menggunakan latihan terstruktur. Latihan-latihan kelompok siswa, hadir

dengan masalah dan panduan mereka melalui langkah-langkah yang diperlukan

untuk mengatasi masalah tersebut. siswa kemudian menerapkan pemahaman

mereka terhadap proses untuk masalah baru. (Erik M. dan Derrik H dalam

Saragih, 2012)

Pemilihan media bukanlah (dan tak akan pernah) merupakan sesuatu yang

serba tepat. Pemilihan itu tidak merupakan suatu usaha yang berdiri sendiri, yang

dapat diselesaikan dalam suatu kurun waktu, terlepas daripada proses

instruksional. Latihan yang baik, atau bahkan pendidikan yang berkualitas tinggi,

menggabungkan kiat dan ilmu (Anderson, 1994)

Media handout dapat manjadi salah satu alternative media yang dapat

(10)

4

melalui handout memiliki beberapa peran yaitu dapat sebagai bahan rujukan,

pemberi motivasi, sekaligus membantu siswa belajar secara menarik, ringkas dan

berurutan langkah demi langkah. Setelah siswa memiliki ketertarikan terhadap

materi pelajaran, maka siswa akan lebih mudah diarahkan untuk memahami

materi tersebut daripada siswa yang tidak memiliki ketertarikan sama sekali.

Ada beberapa penelitian yang relevan yang menjadi bahan acuan dalam

penentuan judul penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri

Wahyuna Saragih (2012) dengan judul Pengaruh Strategi Pembelajaran Process

Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) Dengan Animasi Komputer Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Pokok Stoikiometri menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang diberi pemelajaran POGIL dengan animasi computer sebanyak 72%. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran POGIL berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa dalam pokok bahasan stoikiometri.

Sebuah studi di Amerika yang diterbitkan sebelumnya membandingkan

kinerja siswa kimia umum diajarkan menggunakan pendekatan tradisional yang

selama periode 1990-1994 (n=420) kepada siswa diajarkan selama empat tahun

berikutnya oleh instruktur yang sama, tetapi menggunakan pendekatan POGIL

(n=485). (Farrel, Moog and Spencer, 1999). Tingkat putus sekolah menurun dari

21,9% (tradisional) menjadi 9,6% (POGIL). Persentase siswa mendapatkan nilai

A atau B meningkat dari 52% menjadi 64%.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Septi Wahyuningrum dan Suyono

dengan judul Pola Pergeseran Konsepsi Siswa Pada Struktur Atom Setelah

Pembelajaran Dengan Strategi Pogil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

konsepsi siswa bergeser ke arah positif menuju pemahaman tahu konsep

(persentase terbesar 90,91%). Pergeseran ini masih menyisakan sejumlah kecil

siswa mengalami pergeseran menuju ke arah miskonsepsi.

Sebanyak 24,24% siswa masih memahami konsep materi penyusun atom dan

sifat-sifat sistem periodik secara miskonsepsi.

Media handout sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam

(11)

5

tinggi dari media lain seperti peta konsep. Peningkatan yang diperoleh sebesar

6,25% dan terbukti lebih efektif (Erita, 2012). Sementara itu Asriati (2012)

menyimpulkan bahwa pengaruh model Make A Match menggunakan media

handout dapat menguatkan konsep materi hidrokarbon sebesar 30,43%.

.Berdasarkan penelitian sebelumnya, kondisi penggunaan media

pembelajaran saat ini, kondisi sekolah, dan hal lain yang menjadi latar belakang

masalah dalam pembelajaran kimia yang diuraikan diatas, maka penulis

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Strategi Pembelajaran Process Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) dengan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Pada Pokok Bahasan Struktur Atom

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Penggunaan model mengajar yang belum bervariasi pada siswa

2. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan

belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis

3. Penggunaan media belajar dalam proses pembelajaran masih belum

maksimal

1.3. Batasan masalah

Agar penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan maka penelitian ini

dibatasi hanya pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

POGIL dengan media handout pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X

SMA Negeri 7 Medan tahun ajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran

(12)

6

2. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran POGIL dengan

media handout lebih tinggi dari pada yang diajar dengan pembelajaran

kovensional?

3. Apakah ranah kognitif yang terkembangkan oleh siswa dengan menerapkan

strategi pembelajaran POGIL dengan media handout?

1.5. Tujuan penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dilakukan

adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran

POGIL dengan media handout dan dengan pembelajaran kovensional

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran POGIL dengan media handout dibandingkan yang

diajar dengan pembelajaran kovensional

3. Mengetahui ranah kognitif yang terkembangkan oleh siswa dengan

menerapkan pembelajaran POGIL dengan media handout,

1.6. Manfaaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi para

pengajar kimia tentang bagaimana cara penggunaan POGIL untuk pengajaran

kimia di Sekolah Menengah Atas. Manfaat yang diharapkan dari basil penelitian

ini secara umum dijabarkan sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi para guru tentang bagaimana mendesain model POGIL

dalam pengajaran kimia di sekolah-sekolah yang dapat meningkatkan

kemampuan belajar siswa lebih mandiri.

2. Dapat membantu guru-guru pengelola, pengembang, dan lembaga-lembaga

pendidikan untuk mengembangkan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan media sebagai alat penyelesaian beberapa masalah.

3. Memberi sumbangan kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan

(13)

7

1.7. Defenisi operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami suatu variabel

yang ada dalam penelitian ini. maka perlu diberikan defenisi operasional untuk

mengklarifikasi hal tersebut. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini

adalah:

1. Pembelajaran ceramah adalah pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru.

Dalam pembelajaran ini, guru cenderung berperan lebih aktif dan siswa

berperan pasif. Pembelajaran berpusat pada guru dan semua informasi

mencakup fakta dan konsep diberikan kepada murid. Murid hanya berperan

pasif menerima informasi yang diberikan oleh guru

2. POGIL merupakan strategi pembelajaran yang melatihkan keterampilan

beripkir siswa. Keterampilan berpikir siswa dilatihkan melalui tahap-tahap

dalam siklus belajar yang terdiri dari eksplorasi, pembentukan konsep, dan

aplikasi. POGIL membantu penguasaan dan pemahaman konsep siswa karena

siswa dilibatkan dalam proses belajar. Proses belajar dalam strategi POGIL

mengacu pada keterampilan berpikir dalam mengolah informasi yang diterima

untuk membentuk konsep daripada sekedar menghafal dan mempelajari rumus

3. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Termasuk pada media ajar cetak (printed). Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. (http://chai-chairil.blogspot.com/)

4. Struktur atom adalah materi pokok kimia yang mempelajari tentang sejarah

penemuan atom sampai ke perkembangan model atom. Pengetahuan tentang

struktur atom ini penting karena menjadi dasar untuk beberapa materi kimia

(14)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen adalah 37,12 dan rata-rata nilai postes

kelas eksperimen 75,62 dengan peningkatan sebesar 61% sedangkan kelas

kontrol rata-rata pretes adalah sebesar 36,37 dan postest sebesar 71,37 dengan

peningkatan sebesar 54%. Nilai KKM sekolah adalah sebesar 75, maka

rata-rata nilai postes kelas eksperimen telah lulus KKM sedangkan kontrol tidak.

2. Sesuai uji-t diperoleh hasil Ho ditolak yang berarti hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan strategi POGIL dan media handout lebih tinggi daripada

siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

3. Aspek kognitif yang terkembang pada kelas eksperimen adalah kognitif

pengetahuan (C1) sebesar 66%, Pemahaman (C2) sebesar 60% dan Aplikasi

(C3) sebesar 54%. Sedangkan pada kelas kontrol aspek kognitif yang

terkembang adalah Pemahaman (C2), Aplikasi (C3) dan Pengetahuan (C1)

(15)

49

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Bagi para guru, menerapkan strategi pembelajaran POGIL dengan media

handout dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi pelajaran

kimia.

2. Bagi para pembaca dan peneliti sekaligus guru kimia secara khusus agar dapat

mengalokasikan waktu secara tepat pada proses pembelajaran terkait kepada

langkah langkah pelaksanaan pembelajaran POGIL.

3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut dengan menggunakan strategi

pembelajaran POGIL dan media handout agar meneliti pada pokok bahasan

yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan

perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan

(16)

50

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M.2013. Pengertian Pendekatan Konvensional.http://www.masbied.com/

2013/02/25/pengertian-pendekatan-konvensional/ (Diakses: Februari 2013)

Anderson, R.H.1994.Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,

Jakarta:Rajawali Pers

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Asmani, J.M.2009.Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA. Jogjakarta:

Diva Press

Asriati.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match dengan Media

Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon di SMA Kelas X. Universitas Negeri Medan. Medan

Erita.2012. Perbandingan Penggunaan Media Handout dengan Media Peta

Konsep Bentuk Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Periodik Unsur dan Struktur Atom di SMA Kelas X. Universitas Negeri Medan. Medan

Farrell,J. J., Moog, R, S, S., and Spencer, J. N.1999. A Guided Inquiry General

Chemistry Course. J.Chem. Educ., 76,570-574

Firmansyah, R. A.2013.Implementasi Process Oriented Guided Inquiry Learning

(POGIL) dalam Perkuliahan dan Science Writing Heuristic (SWH) dalam Praktikum: Telaah Peranan Pendidikan Kimia dalam Mensukseskan Green Chemistry .http://www.labpendidikan.net/?p=1343

Ginarwan, R.2013.Bercermin Pada Sang Guru Pendidikan. http://kampus.

okezone.com/read/2013/03/25/367/781365/bercerminkepada-sang-guru-pendidikan (Diakses April 2013)

Istarani.2012.Kumpulan 39 Metode Pembelajaran.Medan:CV. ISCOM MEDAN

Purba, M.2006.Kimia IA Untuk SMA Kelas X Semester I.Jakarta:Erlangga

Rintyastini, Y.2012.Handout Sebagai Media Pembelajaran Print Based System.

http://sma-gs.tarakanita.or.id/artikel/2012/09/25/handout-sebagai-media-pembelajaran-print-based-systemyulita-rintyastini-spd-8ba022b4.html

(17)

51

Sanaky, H.A.H.2011.Media Pembelajaran. Buku Pegangan Wajib Guru dan

Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Sanjaya, W.2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Operasional.Jakarta:Bumi Aksara

Saragih, S.W.2012.Pengaruh Strategi Pembelajaran Process Oriented

Guided-Inquiry Learning (POGIL) dengan Animasi Komputer dan Hasil Belajar

Siswa SMA Pada Materi Pokok Stoikiometri. http://digilib.unimed.ac.id (diakses : Febrruari 2013)

Silitonga,P.M.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan,Medan:Universitas Negeri

Medan

__________2010.Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan:

Universitas Negeri Medan

Sulastriningsih dan Suranta.2013. Pengaruh Model Process Oriented Guided

Inqiury Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V Gugus IX Kec. Ruleleng.Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Utami, Budi.2009. Praktis Belajar Kimia.Pusat Perbukuan Nasional. http://www.bse.kemendikbud.go.od/buku/20090610173717/ (diakses:

Januari 2014)

Wahyunigrum, S dan Suyono.2013. Pola Pergeseran Konsepsi Siswa Pada

Struktur Atom Setelah Pembelajaran dengan Strategi POGIL.UNESA Journal of Chemical Education.vol.2,No.1, pp.43-50 januari 2013 (ISSN :

2252-9454)

Wena, M.2009.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual. Jakarta:Bumi Aksara

Wiyono, N.I. 2013. Menentukan Elektron Valensi Unsur dari Konfigurasi

Elektron.http://nurmungil.com/sample-page (Diakses : Januari 2014) Yuliawati, A.2013.Teori Atom.

http://allabout3l.blogspot.com/2013/02/teori-atom.html (diakses :April 2013)

Anonim.2012. http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/27/15112050/Sistem.

(18)

52

http://www.learner.org/courses/physics/visua;/visual.html?shortname

=bohr_model (diakses : Januari 2014)

Gambar

Tabel  3.1. Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 35 ayat (2)

Teks yang telah diketik akan disimpan baik ke dalam disket/harddisk dengan perintah.... Teks yang diketik dapat diperbanyak (duplikasi) pada halaman/gambar yang sama/berbeda dengan

Perlu kami sampaikan bahwa dikarenakan adanya kekeliruan dalam proses pengadaan barang terhadap paket tersebut dengan metode penunjukan langsung yang seharusnya dilakukan dengan

18.Mira suka makan sepotong kue coklat, tetapi dia tidak suka makan makanan yang pedas.. 19.Ayah saya mendengarkan radio kesukaannya

[r]

Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas :.. Menurut Peter Drucker, seorang manajer dalam setiap operasinya lebih

Dalam rangka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi Jambi Tahun 2017, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Menurut Husein & Pambekti (2014) hal lain yang dapat kita lihat pada model Zmijewski adalah bahwa model Zmijewski menekankan besarnya utang dalam memprediksi