• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume bab Kurikulum 2013 dan Hakikat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume bab Kurikulum 2013 dan Hakikat "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME MATA KULIAH BELAJAR PEMBELAJARAN “PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI DAN DSI-PK”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Husamah, S.Pd

Oleh :

Nama : LELY SHULTHONNAH NIM : 201310070311149

Kelas : 2 – D Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

BAB 3. PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

Kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam suatu pekerjaan atau lintas industri, sesuai dengan standar kinerja yang diisyaratkan. Kompetensi dimunculkan dengan harapan agar lulusan sekolah mampu menjadi lulusan yang memiliki keterampilan sehingga dia mampu “hidup” kapan dan dimanapun berada, untuk menghasilkan lulusan tersebut dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk membuktikan keprofesionalannya.

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung empat unsur pokok, yaitu : 1) Pemilihan kompetensi yang sesuai, 2) Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, 3) Pengembangan sistem pembelajaran, 4) Penilaian.

Langkah – langkah pengembangan pembelajaran tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Elam adalah, sebagai berikut :

1. Spesifikasi asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar 2. Mengidentifikasi kompetensi

(3)

BAB 4. DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENCAPAIAN KOMPETENSI (DSI-PK)

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Dalam proses pembelajaran, terjadinya perilaku belajar pada pihak peserta didik dan perilaku mengajar pada pihak guru tidak berlangsung satu arah, melainkan harus terjadi secara timbal balik (interaksi dua arah dan multi arah). Kedua pihak tersebut harus berperan secara aktif.

Desain Sistem Instruksional atau pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK) adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran baik mengenai proses maupun bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam upaya pencapaian kompetensi. Menurut Sanjaya, prosedur pengembangan DSI-PK terdiri dari tiga bagian penting, yaitu :

1. Analisis Kebutuhan, merupakan proses penjaringan informasi tentang kompetensi yang dibutuhkan anak iddik sesuai dengan jenjang pendidikan. 2. Pengembangan, merupakan proses mengorganisasikan materi pelajaran dan

pengembangan proses pembelajaran. Materi pelajaran disusun sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

3. Pengembangan Alat Evaluasi, memiliki dua fungsi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk melihat sejauh mana efektivitas program yang telah disusunoleh guru, sedangkan evaluasi sumatif digunakan untuk memperoleh inofrmasi keberhasilan siswa mencapai kompetensi.

(4)

Implementasi dalam suatu pembelajaran menurut Suryani mencakup tiga tahap yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun juga faktor-faktor yang dapat mendukung efektivitas berjalannya model DSI-PK disekolah, yaitu sebagai berikut :

1. Sarana dan prasarana yang memadai,

2. Kebijakan kepala sekolah untuk membantu kreativitas guru dan peserta didik,

3. Dukungan dan keterlibatan banyak pihak di sekolah sehingga mengakibatkan komitmen untuk menyukseskan implementasi DSI-PK.

Sebaliknya, disamping ada faktor pendukung pasti juga ada faktor penghambat dalam implementasi DSI-PK, yaitu sebagai berikut :

1. Pemahaman guru terhadap konsep DSI-PK minim atau kurang, 2. Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan hal yang cukup rumit, 3. Keterllibatan peserta didik dalam proses pembelajaran kurang,

4. Sarana dan prasarana belum memadai.

Adapun beberapa solusi yang layak diajukan dan dapat dilakukan untuk mengatasi penghambat DSI-PK, yaitu seperti :

1. Untuk mengatasi pemahaman guru dalam model DSI-PK yang minim, perlu diadaklan pelatihan-pelatihan, seperti penataran atau workshop.

2. Untuk mengatasi penilaian hasil belajar dan pelapporan yang rumit, harus diarahkan tidak hanya sebatas memahami materi pada spek kognitif, tetapi lebih ditekankan pada aspek perilaku dan sikap peserta didik.

3. Untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam mencerna pelajaran, dapat dilakukan dengan mendesain model DSI-PK secara sederhana.

4. Solusi untuk mengatasi sarana dan prasarana yang belum memadai, guru harus kreatif mencari bahan – bahan yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis terhadap jenis- jenis ikan indigenous di perairan Waduk Penjalin, menunjukkan bahwa sumber daya pakan alami yang dimanfaatkan oleh ikan terdiri atas

5.1 Pemanfaatan Hasil Analis Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi dan Nilai Puisi Pupujian ……..

Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta... Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama

Pada besaran gaya vertikal maupun gaya horizontal ada yang kami peroleh dengan hasil negatif, hal ini menandakan arah gaya karena gaya merupakan besaran

[r]

Berdasarkan pada tujuan dan hipotesis yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka metode analisis data yang dapat diterapkan adalah analisis regresi

akibat telah selesainya pembangunan infrasruktur yang didanai oleh dana pinjaman daerah. Kebijakan belanja daerah pada tahun 2015 tetap diarahkan untuk mencapai target

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diuraikan bahwa faktor motivasi memegang peranan penting dalam mencapai kesuksesan belajar