• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 56

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

BESERTA KERANGKA PENDANAAN

Bagian ini menguraikan kondisi ekonomi tahun lalu (Tahun 2013) dan perkiraan Tahun berjalan (Tahun 2014), mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendanai pembangunan daerah Tahun 2015.

3.1. Kondisi Ekonomi Kota Mataram Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun Berjalan 2014

Gambaran ekonomi Kota Mataram salah satunya dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDRB) mencakup kekuatan ekonomi, sektor yang dominan dan struktur perekonomian Kota Mataram serta pergerakan ekonomi Kota Mataram melalui indikator pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan.

Tabel 3.1

Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Mataram Tahun 2011 s.d 2014 No Indikator Makro Realisasi Bertambah/ Berkurang Proyeksi Tahun (n-3) 2011 Tahun (n-2) 2012 Tahun (n-1) 2013 Tahun 2014 (1) (2) (3) (4) (5 ) (6) (7) 1. PDRB (Harga Berlaku) (milyar) (Dengan Sub Sektor

Angkutan Udara) 5.507,01 6.221,15 714,14 7.403,17 8.498,84 2. PDRB (Harga Berlaku)

(milyar) (Tanpa Sub Sektor

Angkutan Udara 5.306,37 914,78

3. PDRB (Harga Konstan) (milyar)) (Dengan Sub Sektor

Angkutan Udara) 2.358,68 2.454,00 95,32 2.647,87 2.867,64 4. PDRB (Harga Konstan)

(milyar)) (Tanpa Sub Sektor

Angkutan Udara 2.220,32 233,68

5. Tingkat Pertumbuhan

Ekonomi/ PDRB Harga Berlaku tahun tertentu (%)(Dengan Sub Sektor Angkutan Udara)

14,03 12,97 -1,03

19,00 14,80 6. Tingkat Pertumbuhan

Ekonomi/ PDRB Harga Berlaku tahun tertentu (%)(Tanpa Sub Sektor Angkutan Udara)

15,13 17,24 2,11

BAB

(2)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 57 No Indikator Makro Realisasi Bertambah/ Berkurang Proyeksi Tahun (n-3) 2011 Tahun (n-2) 2012 Tahun (n-1) 2013 Tahun 2014 (1) (2) (3) (4) (5 ) (6) (7) 7. Tingkat Pertumbuhan

Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu (%)(Dengan Sub Sektor Angkutan Udara)

7,67 4,04 -3,63

7,90 8,30 8. Tingkat Pertumbuhan

Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu (%)(Tanpa Sub Sektor Angkutan Udara)

9,29 10,52 1,23

9. Tingkat Inflasi (%) 6,38 4,10 -2,28 11,10 6,50

10. Struktur PDRB Pendekatan Produksi (Harga Konstan) (juta) - Pertanian

- Pertambangan dan Penggalian

- Industri Pengolahan - Listrik, Gas & Air Bersih - Bangunan

- Perdag, Hotel & Restoran - Pengangkutan &

Komunikasi

- Keu, Persew & Jasa Perush - Jasa-jasa 92,20 0,24 321,66 20,59 249,77 540,51 492,19 448,17 288,65 99,49 0,27 347,07 22,23 269,50 583,21 531,07 483,57 311,45 107,75 0,29 375,87 24,07 291,87 631,62 575,15 523,71 337,30 11. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 53.736 43.371 10.365 31.221 30.284 12. Tingkat Pengangguran 6,70 (2,26)

Sumber: PDRB Kota Mataram 2013, ICOR Kota Mataram, IPM Kota Mataram, LKPJ Walikota Mataram Tahun 2013

Nilai PDRB yang dicapai Kota Mataram terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun baik dinilai berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan dengan tahun dasar 2000. Demikian pula dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan. Namun nilai PDRB dan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2012 memperlihatkan kontraksi yang cukup berarti bila dibandingkan dengan tahun 2011, terjadi pengurangan nilai produksi yang cukup berarti pada Sub Sektor Angkutan Udara karena pindahnya Bandar Udara dari Bandar Udara Selaparang di Kota Mataram ke Bandar Udara Internasional (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah. Bila memperhitungkan Sub Sektor Angkutan Udara tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2012 ADHK sebesar 4,04%, menurun dibandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi ADHK tahun 2011 sebesar 7,67%. Namun bila Sub Sektor Angkutan Udara dikeluarkan dari perhitungan PDRB, maka tingkat pertumbuhan ekonomi ADHK mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 9,29% menjadi 10,52% pada tahun 2012. Ini memperlihatkan pesatnya pertumbuhan perekonomian sektor lain di Kota Mataram. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Mataram masih jauh berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB pada tahun 2011 yang sebesar 5,2 persen (tidak termasuk sub sektor pertambangan non migas).

(3)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 58 PDRB pada tahun 2014 dan 2015 juga diproyeksikan akan terus meningkat seiring semakin majunya kegiatan perekonomian di Kota Mataram. Pertumbuhan ekonomi secara sektoral juga memperlihatkan sektor-sektor unggulan yang dilihat dari peranannya yang dominan pada pembentukan PDRB.

Sumber: PDRB Kota Mataram Tahun 2012, data diolah

Berdasar data PDRB tahun 2012 dapat dilihat tiga sektor yang mempunyai peranan paling besar adalah sektor Perdagangan (23,27%), sektor Pengangkutan (19,58%), dan sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan (19,07%). Ketiga sektor ini pula yang mengalami pertumbuhan paling pesat dibanding sektor lain yaitu diatas 10%. Jika dibandingkan Tahun sebelumnya, sektor pengangkutan pada tahun 2011 merupakan sektor yang dominan sedangkan di tahun 2012 terjadi pergeseran sehingga menempatkan sektor perdagangan menjadi sektor yang paling dominan terhadap pembentukan PDRB. Hal ini dikarenakan dihentikannya operasional bandara Selaparangdan digantikan dengan Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah. Adapun share PDRB Kota Mataram atas dasar pengeluaran/pendapatan dapat dilihat pada chart dibawah ini (berdasarkan data PDRB tahun 2012):

Sumber: Data BPS Provinsi NTB, diolah Pertambangan 0.01 LGA 1.18 Pertanian 3.43 Bangunan 9.72 Industri Pengolahan 10.08 Jasa-Jasa 13.66 Keuangan 19.07 Pengangkutan 19.58 Perdagangan 23.27 Other 61.92

Pertambangan LGA Pertanian Bangunan Industri Pengolahan Jasa-Jasa Keuangan Pengangkutan Perdagangan

55%

1% 15%

23% 2% 4%

Gambar 4. Share PDRB menurut Penggunaan (%)

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Nirlaba Konsumsi Pemerintah PMTB

Perubahan Stok Net Ekspor Impor

(4)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 59 Terlihat bahwa porsi terbesar masih digunakan untuk konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 55%. Konsumsi rumah tangga sering dijadikan barometer kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Peningkatan konsumsi dan perubahan proporsi pola konsumsi dari makanan menuju non makanan dijadikan indikator peningkatan pendapatan dan kemampuan daya beli yang pada akhirnya dianggap sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan permintaan atau konsumsi juga merupakan pangsa pasar yang dapat menggerakkan sektor usaha untuk memenuhi permintaan tersebut.

Porsi penggunaan yang besar juga terlihat pada PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) yang merupakan investasi dalam konteks PDRB Penggunaan. Terlihat bahwa kontribusi PMTB dalam PDRB Kota Mataram sebesar 23%. Nilai Kontribusi PMTB yang cukup besar dari tahun ke tahun memberikan sinyal yang bagus dalam pembangunan di Kota Mataram. Meningkatnya nilai PMTB sangat dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas pembangunan sarana dan prasarana di Kota Mataram dalam menunjang aktivitas perekonomian.

Geliat ekonomi selalu diikuti oleh peningkatan harga karena terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat sebagai akibat dari peningkatan daya beli. Sehingga peningkatan harga merupakan salah satu pemacu dari proses produksi selanjutnya dan akan meningkatakan perekonomian. Tetapi peningkatan harga yang tidak terkontrol dapat menurunkan daya beli masyarakat jika pendapatan mereka yang berasal dari balas jasa produksi lebih rendah dari peningkatan harga yang terjadi, sehingga dapat menurunkan daya tarik tenaga kerja yang pada akhirnya menurunkan produksi dan penghasilan pengusaha. Untuk memantau peningkatan harga yang terjadi terdapat indikatornya yaitu inflasi. Perkembangan inflasi di Kota Mataram secara umum masih dalam tingkat yang moderat untuk dua tahun terakhir ini. Tahun 2011 inflasi berada pada tingkat 6,38% dan 2012 pada tingkat 4,10%. Ini menandakan tingkat harga di Kota Mataram relatif stabil.

Tingkat efisiensi suatu perekonomian dalam penggunaan modal dapat dilihat dari indikator yang disebut Incremental Capital Output Rasio (ICOR). Adapun ICOR Kota Mataram tahun 2010 sebesar 3,58 yang didasarkan oleh rata-rata ICOR tahun 2008 sampai dengan 2009. Artinya Kota Mataram membutuhkan investasi sebesar 3,58 untuk menghasilkan 1 unit output, sehingga dapat dikatakan bahwa penanaman investasi di Kota Mataram masih belum menghasilkan output yang optimal atau belum bekerja secara

full capacity.

Dalam kaitannya dengan pemerataan pendapatan dengan didasari kriteria ketimpangan Oshima, ketimpangan distribusi pendapatan menurut rasio gini tahun 2008-2010 di Kota Mataram semakin menunjukan perbaikan dengan ditandai oleh pergerakan dari kategori tinggi (diatas 0,5) menjadi kategori sedang (antara 0,3 sampai dengan 0,5). Sedangkan dilihat dari distribusi pendapatan dimana 40 persen penduduk berpendapatan rendah di Kota Mataram pada tahun 2010 menikmati 17,06 persen total pendapatan penduduk di Kota Mataram menunjukan bahwa ketimpangan distribusi penduduk berada pada kategori rendah menurut kriteria Bank Dunia.

(5)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 60

3.2. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 ”Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan”, dengan sasaran yang harus dicapai pada akhir tahun 2015, antara lain: (i) pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 sampai dengan 6,3 persen, (ii) laju inflasi 4,5 dan bertambah atau berkurang 1 persen.Sasaran kuantitatif tingkat pengangguran terbukatahun 2015 diperkirakan sebesar 5,5-5,7 persen pada tahun 2015 dan jumlah penduduk miskin menjadi berkisar antara 9,0-10,0 persen pada tahun 2015.

Kebijakan dan arah pembangunan ekonomi nasional ini selanjutnya akan diterjemahkan oleh daerah dengan menyesuaikan pada kondisi dan kemampuan daerahnya masing-masing khususnya Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kota Mataram.

Sejalan dengan arah pembangunan nasional dan provinsi, prioritas pembangunan dibidang kemiskinan (pro-poor) dan angkatan kerja (pro-job) juga menjadi perhatian pemerintah Kota Mataram melalui peningkatan kualitas angkatan kerja, penataan pemukiman kumuh dan penyediaan layanan Jamkesda bagi kalangan tidak mampu. Dalam MP3EI, Kota Mataram berada pada wilayah koridor percepatan Bali-Nusa Tenggara dengan fokus pada pembangunan pariwisata dan ketahanan pangan. Menangkap peluang yang terjadi, Kota Mataram harus memperkuat posisinya sebagai wilayah penunjang pariwisata dengan meningkatkan fasilitas-fasiltas yang ada untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang mapan (pro-growth) dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan (pro-environment).

Terkait dengan RPJPD Kota Mataram tahapan terakhir, difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia yang didukung oleh membaiknya pondasi makreokonomi. Dalam mewujudkan peningkatan sumber daya manusia pemerintah Kota Mataram berupaya terus meningkatkan efektivitas pelaksanaan program-program pengurangan kemiskinan, serta meningkatkan kesediaan lapangan kerja bagi generasi muda Kota Mataram.

Arah kebijakan ekonomi daerah Kota Mataram, pada hakikatnya, merupakan sinkronisasi program pembangunan yang saling terkait erat satu sama lainnya demi pembangunan di Kota Mataram dan pengentasan kemiskinan serta peningkatan ekonomi. Perekonomian berbasis kerakyatan yang ditopang dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung merupakan kebijakan pembangunan yang tak terpisahkan satu sama lainnya.

Kebijakan-kebijakan pembangunan ekonomi pada tahun 2015 diarahkan untuk dapat merealisasikan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 7 sampai 8% dan sekaligus meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta penciptaan lapangan kerja baru.

Pemerintah Kota Mataram telah melakukan berbagai program untuk mengentaskan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja dengan tetap menyelaraskan terhadap 4 klaster Program Nasional Pro Rakyat. Melalui pemberdayaan ekonomi rakyat

(6)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 61 diupayakan terjadi penciptaan lapangan kerja sehingga jumlah pengangguran dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat ditingkatkan. Untuk mempertahankan daya saing KUMKM (Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah)juga telah diupayakan peningkatan keterampilan SDM usaha kecil dan menengah sehingga mampu menghasilkan produk yang bersaing. Dengan skema ini diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat menghasilkan pembangunan yang lebih berkualitas. Dengan demikian pembangunan ekonomi diarahkan untuk mendukung pemerataan pendapatan masyarakat dan pengembangan industri dalam negeri.

Program pengentasan kemiskinan juga dilakukan melalui pemberian bantuan beasiswa dan bimbingan belajar bagi masyarakat tidak mampu, pemberian bantuan modal usaha dan penataan kembali pemukiman kumuh.Sumber pembiayaan direncanakan berasal dari swadaya masyarakat dan pemangku kepentingan lain yang terkait dengan pembangunan Kota Mataram.

Untuk sektor sarana dan prasarana, pemerintah Kota Mataram terus berusaha meningkatan penyediaan infrastruktur guna mendukung kelancaran pembangunan di bidang ekonomi, termasuk diantaranya pembangunan sarana dan prasarana jalan, serta peningkatan sarana kesehatan dan pendidikan juga mengedepankan desain arsitektur yang dapat mencerminkan budaya Mataram.

Keberhasilan dalam melaksanakan prioritas pembangunan dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat akanmenciptakan ekonomi kerakyatan yang kuat dan kokoh dalam menopang perkembangan perekonomian regional dan menjaga stabilitas perekonomian nasional.

3.3. Prospek Ekonomi Tahun 2015

Pada tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram diperkirakan sebesar 14 – 15 % atas harga berlaku dan 7–8 % atas dasar harga konstan.Pada sektor 2012, Sektor Perdagangan dan Perhotelan adalah sektor yang dominan memberikan sumbangan yang berarti bagi perekonomian Mataram sebesar 23,27 dengan pertumbuhan riilsebesar 13,73 Persen. Berdasarkan tingkat pertumbuhan tersebut maka angka PDRB atas dasar harga konstan diperkirakan sebesar 6,177 Triliyun Rupiah. Sementara inflasi diperkirakan mencapai angka 3,5–5,5 %.

Pada tahun 2015, kondisi ekonomi Kota Mataram, diproyeksikan sebagai berikut; pertumbuhan ekonomi diatas 7 % atau kurang lebih 7-8 %. Mendasarkan target pertumbuhan tersebut maka nilai PDRB harga berlaku di proyeksikan sebesar Rp. 8,91 Triliyun, sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp. 6,17 Triliyun. Proyeksi ini menitikberatkan metode proyeksi trend pertumbuhan serta memperhatikan geliat pertumbuhan dan ekspansi swasta pada beberapa tahun terakhir diKota Mataram.

Selanjutnya gambaran demografi pada tahun 2015 di proyeksikan bahwa jumlah penduduk Kota Mataram sebesar 432.325 jiwa. Angka ini didasarkan pada asumsi bahwa

(7)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 62 pertumbuhan penduduk sebesar 1,50%. Berkaitan dengan hal tersebut maka PDRB perkapita penduduk Kota Mataram tahun 2015 diperkirakan sebesar Rp. 20,61 juta berdasarkan harga berlaku dan sebesar Rp.14,29 juta berdasarkan harga konstan.

Proyeksi ekonomi tahun 2015 tersebut juga mengakibatkan kebutuhan investasi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha secara proporsional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang ditargetkan menjadi 5,25%, maka dibutuhkan nilai tambah bruto sebesar Rp. 4,010 Triliyun.

3.4. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diperlukan agar dana pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat digunakan secara efektif dan efisien. Dimana Arah kebijakan berisi uraian tentang kebijakan yang akan dipedomani oleh Pemerintah Daerah dalam mengelola pendapatan daerah, belanja daerah,dan pembiayaan daerah.

Pengelolaan Keuangan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mencakup kebijakan pengelolaan Penerimaan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan penerimaan daerah agar ketergantungan pada Pemerintah Pusat dapat diminimalisir. Selain itu kebijakan keuangan daerah juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas potensi ekonomi wilayah dalam rangka memperbaiki struktur ekonomi daerah, meningkatkan kemandirian dan daya saing sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pelayanan publik serta sumberdaya manusia dengan mempertimbangkan sensitivitas gender dan pranata sosial.

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah yang tercermin dalam APBD sesuai dengan maksud yang diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yaitu disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dari setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasar. Asumsi yang dimaksud adalah mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, sejalan dengan urusan yang menjadi kewenangan, perkembangan ekonomi makro.

3.4.1. Analisis dan Perkiraan Sumber-sumber Pendanaan Daerah

Agar pembangunan ekonomi di daerah dapat berlangsung optimal, dukungan pembiayaan daerah dan penetapan belanja daerah harus dapat menyediakan masukan (input) dan keluaran (output) yang terukur dalam mendukung visi dan misi pembangunan daerah. Untuk itu arah kebijakan keuangan daerah dijabarkan dalam; arah kebijakan pendapatan daerah,arah kebijakan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, serta arah kebijakan belanja daerah.

(8)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 63 Sumber pendapatan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah; dengan rincian sebagai berikut:

A. Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari: 1. Pendapatan pajak daerah;

2. Hasil retribusi daerah;

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

B. Dana Perimbangan, terdiri dari: 1. Dana Bagi Hasil Pajak

2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 3. Dana Alokasi Umum

4. Dana Alokasi Khusus

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, terdiri dari: 1. Pendapatan Hibah

2. Dana Bagi Hasil Pajak dan Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 3. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

4. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

3.4.2. Proyeksi Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan

Berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada Peraturan Perundang-Undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi uang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.

APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Jumlah pendapatan yang dianggarkan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Demikian pula dengan pengeluaran, penganggarannya harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup.

Untuk melihat bagaimana proyeksi keuangan dan kerangka pendanaan daerah, dapat kita lihat dari komposisi keuangan yang ada di APBD. Dapat dilihat bahwa tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. Ini ditandai dengan komposisi APBD yang didominasi Dana Alokasi Umum (DAU), sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD sangat rendah (di bawah 10 %), untuk itu diperlukan upaya-upaya kreatif dan terobosan baru untuk meningkatkan pendapatan sehingga dapat mengejar target pada tahun 2015 yaitu kontribusi PAD terhadap APBD diatas 15%.

(9)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 64

3.4.3. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan umum untuk pendapatan daerah diarahkan melalui peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana perimbangan, melalui upaya-upaya:

1. Pemantapan regulasi dan sistem operasional pemungutan pendapatan daerah. 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah.

3. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi pengelolaan aset.

4. Meningkatkan pelayanan masyarakat dan perlindungan konsumen sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak daerah dan retribusi daerah.

5. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan SKPD pengelola pajak.

6. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 dan BPHTB sebagai bentuk kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak.

7. Meningkatkan akurasi data sumber daya alam sebagai dasar perhitungan pembagian dalam dana perimbangan.

8. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam perhitungan alokasi dana perimbangan.

9. Untuk kebijakan dana perimbangan ditambahkan: penggalangan pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBN/ PHLN (khususnya DAK dan Dana Infrastruktur Sarana dan Prasarana/ DISP).

10. Mengoptimalkan kinerja BUMD untuk memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah.

Berikut ini disajikan target perubahan pendapatan daerah Tahun 2011, Tahun 2012, Tahun 2013 dan proyeksi target perubahan pendapatan Tahun 2014 serta proyeksi pendapatan daerah tahun 2015:

Tabel 3.3

Target Dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun 2011 s.d 2015

(dalam Milyar) No. Uraian APBD-P Tahun 2011 (Milyar) APBD-P Tahun 2012 (Milyar) APBD-P Tahun 2013 (Milyar) Proyeksi APBD-P Tahun 2014 (Milyar) Proyeksi Pendapatan Tahun 2015 1 PENDAPATAN 648,862 721,899 864,905 961,096 1.104,04 1.1. Pendapatan Asli Daerah 60,514 78,841 124,957 119,861 190,000

1.1.1 Pajak Daerah 31,358 39,572 71,550 64,330 81,955*

1.1.2 Retribusi Daerah 15,541 15,738 17,824 17,697 20,637* 1.1.3 Hasil pengelolaan keuangan

Daerah Yang Dipisahkan 3,498 4,640 4,640 4,640 5,054 1.1.4 Lain-Lain PAD yang sah 10,115 18,890 30,943 33,195 82,354*

(10)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 65 No. Uraian APBD-P Tahun 2011 (Milyar) APBD-P Tahun 2012 (Milyar) APBD-P Tahun 2013 (Milyar) Proyeksi APBD-P Tahun 2014 (Milyar) Proyeksi Pendapatan Tahun 2015 1.2. Dana Perimbangan 429,934 530,572 580,130 675,026 708,474*

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi

Hasil Bukan Pajak 37,566 55,241 44,741 58,142 58,142* 1.2.2 Dana Alokasi Umum 366,882 445,894 500,043 564,661 593,931* 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 25,486 29,436 35,346 52,222 56,401

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah

yang Sah 158,413 112,484 159,816 166,208 205,567*

1.3.1 Pendapatan Hibah - - - 9,000 3,000*

1.3.2 Dana Darurat - - - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

34,442 32,040 43,617 26,179 60,000*

1.3.4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 107,438 63,662 98,967 123,497 131,935 1.3.5 Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

16,531 16,531 12,231 7,532 10,632

1.3.6 Pendapatan Lainnya - 0,250 - - -

** Data proyeksi berdasarkan peraturan dan kondisi tahun 2014 (BPKAD Kota Mataram)

Pendapatan Daerah pada tahun 2015 diproyeksikan meningkat dari pendapatan daerah tahun 2014 menjadi Rp. 1.104,040 milyar atau meningkat 14,87 persen dari target pendapatan daerah pada APBD murni TA. 2014 sebesar Rp. 961,096 Milyar dengan rincian:

1. Pendapatan Asli Daerah, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar Rp. 70,138 Milyar atau meningkat 58,52 persen dari alokasi Pendapatan Asli Daerah pada APBD murni TA. 2014 sebesar Rp. 119,861 Milyar sehingga target PAD pada Tahun Anggaran 2015 meningkat menjadi Rp. 190,000 Milyar

2. Dana Perimbangan, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 4.95 persen atau meningkat Rp. 33.447 Milyar dari target APBD murni tahun 2014.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 23,68 persen atau Rp. 39,358 Milyar dari target Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada APBD murni tahun 2014 menjadi Rp. 205,566 Milyar

Adapun prosentase sumber pendapatan daerah di Kota Mataram tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel berikut:

(11)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 66 Tabel 3.4

Prosentase Sumber Pendapatan Daerah Di Kota Mataram No Uraian Tahun (n-3) 2012 (%) (n-2) 2013 (%) (n-1) 2014 (%) (n)**) 2015 (%) 1 PENDAPATAN DAERAH

1.1. Pendapatan Asli Daerah 9.65 11.48 12.47 17.21

1.1.1. Pajak Daerah 52.21 55.85 53.67 43.13

1.1.2. Retribusi Daerah 23.78 18.13 14.76 10.36

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan 5.49 5.13 3.87 2.66 1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 18.52 20.88 27.69 43.34

1.2. Dana Perimbangan 78.13 76.93 70.24 64.17

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 10.41 6.90 8.61 8.21

1.2.2. Dana Alokasi Umum 84.04 88.24 83.65 83.83

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 5.55 4.86 7.74 7.96

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 12.22 11.59 17.29 18.62

1.3.1 Hibah - - 5.41 1.46

1.3.2 Dana Darurat - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 31.55 28.65 15.75 29.19 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 48.54 69.67 74.30 64.18 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 19.92 1.67 4.53 5.17

Sumber: APBD 2011, 2012 dan 2014 (data diolah)

Kemandirian pembiayaan daerah yang dapat dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap komponen pendapatan daerah secara keseluruhan yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 dan 2013 kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah 9.65% dan 11.48%. serta tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp. 119,861 Milyar atau sebesar 12,47% dari total pendapatan. Peningkatan ini menunjukkan semakin besarnya kontribusi Kota Mataram dalam membiayai pembangunan daerah. Untuk tahun 2015, PAD Kota Mataram diproyeksikan akan terus meningkat dengan target sebesar Rp. 190,00 Milyar atau 17.21% dari total pendapatan daerah. PAD ini diharapkan akan tetap meningkat setiap tahun seiring perubahan yang fluktuatif dari dari pos penerimaan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang sah. Rincian sumber-sumber penerimaan PAD Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel berikut:

(12)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 67 Tabel 3.5

Proyeksi Penerimaan PAD Kota Mataram Tahun Anggaran 2015

No URAIAN ANGGARAN (Rp.) +/-

TA. 2014 TA. 2015

1 2 3 4 5 (4 - 3)

PENDAPATAN ASLI DAERAH .. 119.861.547.000 190.000.000.000 70.138.453.000

A Pajak Daerah 64.330.000.000 81.955.00.000 17.625.000.000

1 Pajak Hotel 7.500.000.000 9.500.000.000 2.000.000.000

2 Pajak Restoran 7.500.000.000 9.500.000.000 2.000.000.000

3 Pajak Hiburan 350.000.000 650.000.000 300.000.000

4 Pajak Reklame 1.900.000.000 1.900.000.000 -

5 Pajak Penerangan Jalan 19.000.000.000 21.000.000.000 2.000.000.000

6 Pajak Parkir 425.000.000 650.000.000 225.000.000

7 Pajak Air Tanah 150.000.000 250.000.000 100.000.000

8 Pajak Sarang Burung Walet 5.000.000 5.000.000 -

9 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 15.000.000.000 20.000.000.000 5.000.000.000 10 PBB Perdesaan dan Perkotaan 12.500.000.000 18.500.000.000 6.000.000.000

B Retribusi Daerah 17.696.547.000 20.636.846.000 2.940.299.000

B.1 Retribusi Jasa Umum 12.815.550.000 14.097.000.000 1.281.45.000 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 3.500.000.000 4.000.000.000 500.000.000 2 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 3.568.550.000 4.000.000.000 431.450.000 3 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Capil 700.000.000 - (700.000.000) 4 Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum 1.350.000.000 1.500.000.000 150.000.000

5 Retribusi Pelayanan Pasar 2.850.000.000 3.000.000.000 150.000.000

6 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 597.000.000 597.000.000 -

7 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - - -

8 Retribusi Pelayanan Tera/ Tera Ulang - - -

9 Retribusi Penggantian Cetak Peta - - -

10 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 250.000.000 1.000.000.000 750.000.000

B.2 Retribusi Perizinan Tertentu 3.435.346.000 5.085.346.000 1.650.000.000

1 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 3.000.000.000 4.500.000.000 1.500.000.000

2 Retribusi Izin Gangguan 350.000.000 500.000.000 150.000.000

3 Retribusi Izin Trayek 60.346.000 60.346.000 -

(13)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 68

No URAIAN ANGGARAN (Rp.) +/-

TA. 2014 TA. 2015

B.3 Retribusi Jasa Usaha 1.445.651.000 1.454.500.000 8.849.000

1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 110.000.000 110.000.000 -

2 Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Pertokoan 733.151.000 750.000.000 16.849.000

3 Retribusi Tempat Pelelangan - - -

4 Retribusi Terminal 367.500.000 367.500.000 -

5 Retribusi Tempat Khusus Parkir - 42.000.000 42.000.000

6 Retribusi Rumah Potong Hewan 175.000.000 125.000.000 (50.000.000)

7 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 60.000.000 60.000.000 - C Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4.640.000.000 5.054.011.624 414.011.624

1 PT. Bank NTB 2.080.000.000 2.494.011.624 414.011.624

2 PDAM Menang Mataram 2.108.000.000 2.108.000.000 -

3 PT. BPR NTB Mataram 452.000.000 452.000.000 -

D Lain Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 33.195.000.000 82.354.142.376 49.159.142.376

1 Penerimaan Jasa Giro 1.000.000.000 1.000.000.000 -

2 Rekening Deposito Bank 7.000.000.000 7.000.000.000 -

3 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) 400.000.000 265.000.000 (135.000.000)

4 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan - - -

5 Pendapatan dari Pengembalian Pajak Penghasilan PPh 21 - - -

6 Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum 150.000.000 150.000.000 -

Fasilitas Umum (Royalti

Mataram Mall) 150.000.000 150.000.000 -

7 Pendapatan dari Dana Kapitasi 1.145.000.000 13.080.424.000 11.935.424.000

Kapitasi BPJS 1.145.000.000 13.080.424.000 11.935.424.000

8 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 500.000.000 500.000.000 -

9 Pendapatan BLUD 23.000.000.000 60.358.718.376 37.358.718.376

Sumber: Dispenda Kota Mataram berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan SKPD Pengelola PAD

Berdasarkan tabel diatas dapat disampaikan bahwa Pendapatan Asli Daerah tahun 2015 diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 70,138 Milyar atau 58.52 persen dengan rincian sebagai berikut:

 Pajak Daerah, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar Rp. 17,625 Milyar dari target Pajak Daerah pada APBD murni TA. 2015 menjadi Rp. 81,955 Milyar

(14)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 69  Retribusi Daerah, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar Rp. 2,940 Milyar dari

target Retribusi Daerah pada APBD murni TA. 2015 menjadi Rp. 20,637 Milyar.

 Hasil Pengelolaan Daerah yang dipisahkan, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar Rp. 414 Juta dengan target Hasil Pengelolaan Daerah yang dipisahkan pada APBD murni TA. 2015 menjadi sebesar Rp. 5,054 Milyar.

 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar Rp. 49,159 Milyar dari target Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada APBD murni TA. 2015 menjadi Rp. 82,354 Miyar.

Guna meningkatkan kapasitas dan kemandirian daerah dalam pendanaan dalam membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah, Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pendapatan selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengelolaan pendapatan daerah, melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah, antara lain : 1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan

Daerah;

2. Melakukan intensifikasi potensi pendapatan daerah khususnya penerimaan dari pajak daerah dan retribusi daerah dengan melakukan:

a. Sosialisasi baik melalui media cetak dan elektronik;

b. Menjaring wajib pajak daerah/wajib retribusi daerah baru melalui pendataan yang dilakukan rutin per triwulan;

c. Merevisi Peraturan Daerah yang menyangkut penambahan obyek pajaknya daerah/retribusi daerah dan atau kenaikan tarif pajak daerah/retribusi daerah; d. Melakukan rapat koordinasi dengan instansi pengelola PAD;

e. Uji petik potensi pajak/ retribusi daerah.

3. Melakukan ekstensifikasi potensi pendapatan daerah yang berkaitan dengan perluasan obyek pajak daerah/retribusi daerah dengan mengacu pada Undang-undang nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan rincian Tabel 3.5.

4. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di Bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat dan Instansi-Instansi yang terkait.

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah.

6. Meningkatkan peran dan fungsi BPMP2T dan SKPD lainnya dalam peningkatan pelayanan dan pendapatan.

7. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah.

3.4.4. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Arah pengelolaan belanja daerah disinkronkan dengan peningkatan akuntabilitas kinerja masing-masing SKPD. Dengan demikian dapat diciptakan akuntabilitas penggunaan anggaran yang baik dan bertanggung jawab. Disamping itu, aspek efisiensi dengan mengendalikan pengeluaran/belanja daerah yang bijak diperlukan untuk dapat

(15)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 70 mengatasi pemborosan anggaran untuk belanja yang tidak bersifat penting atau dibutuhkan dalam menunjang kinerja SKPD.

Kebijakan belanja daerah tahun 2015 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui:

1. Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dengan mendorong proses penetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yang berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai sistem pelaporan yang makin akuntabel.

3. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan terarah, yaitu:

a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil);

b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai pelaksanaan TUPOKSI SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian dan evaluasi, dan perencanaan;

c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD, program/kegiatan yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kota Mataram (committed budget), bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang.

5. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu Common Goals dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung dengan visi dan misi Pemerintah Kota Mataram, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur.

Agar hasil pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, penetapan skema kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah harus disesuaikan dengan aspirasi-aspirasi masyarakat yang tertuang dalam forum MPBM (Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat) yang terbagi menjadi MPBM Informasi, MPBM Perencanaan, MPBM Pelaksanaan dan Pengendalian, serta MPBM Evalusi dan Tindak Lanjut.

Realisasi dan proyeksi belanja daerah tahun 2012 s.d. 2016 dapat dilihat pada Tabel berikut:

(16)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 71 Tabel 3.6

Realisasi Dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2011 s.d 2016 (Dalam Milyar) NO Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2012 (n-3) (Milyar) Realisasi Tahun 2013 (n-2) (Milyar) Tahun Berjalan 2014 (n-1) (Milyar) Proyeksi/ Target pada Tahun Rencana 2015 (n) (Milyar) Proyeksi/ Target pada Tahun 2016 (n+1) (Milyar) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2.1 Belanja Tidak Langsung 448,11 526,574 598,979 654,838 649,023*)

2.1.1 Belanja pegawai 401,84 481.,120 534,989 588,435 601.364*) 2.1.4 Belanja hibah 25,98 23,418 36,726 29,929 22.710*) 2.1.5 Belanja bantuan sosial 17,29 20,134 25,762 30,448 23,448*) 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan

kepada Provinsi/ Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*

- - - - -

2.1.8 Belanja tidak terduga 3,00 2,900 1,500 6,025 1,500*)

2.2 Belanja Langsung 313,68 430,942 485,076 474,201 445.410*)

2.2.1 Belanja pegawai 55,65 67,773 67,901 80,238 67,901*) 2.2.2 Belanja barang dan jasa 104,04 126,799 172,786 195,319 133.120*) 2.2.3 Belanja modal 153,99 236,369 244,389 198,643 244,389*)

TOTAL JUMLAH BELANJA 761,79 957,516 1.084,056 1.129,039 1.094,434*)

Sumber: APBD Kota Mataram dan proyeksi berdasarkan prioritas pembangunan

Dapat dilihat bahwa anggaran belanja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan adanya penyesuaian pada peningkatan harga dan juga peningkatan program dan kegiatan pemerintah daerah. Berdasarkan Tabel diatas, bahwa anggaran belanja APBD murni 2013 sebesar Rp. 957,516 milyar mengalami kenaikan dari anggaran murni 2012 sebesar Rp. 761,79 milyar. Pada tahun anggaran 2014 jumlah anggaran belanja daerah berdasarkan prioritas program pembangunan SKPD meningkat menjadi sebesar Rp. 1.084,056 milyar atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 126,539 milyar dari jumlah anggaran belanja daerah pada tahun 2014. Khusus proyeksi tahun 2015 dan tahun 2016, asumsinya adalah sebagai berikut:

 Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung tahun 2015 dan 2016 dengan asumsi kenaikan gaji pegawai 7% dan 2,5% untuk acrees.

 Belanja hibah pada tahun 2015 dan 2016 disesuaikan dengan prioritas kegiatan sesuai dengan kemampuan daerah dan peraturan perundang-undangan.

(17)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 72  Belanja Pegawai pada Belanja Langsung disesuaikan dengan prioritas dan

menyesuaikan dengan kenaikan standar satuan harga.

 Belanja barang dan jasa pada Belanja Langsung diproyeksikan mengalami kenaikan disesuaikan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan standar satuan harga.  Belanja Modal pada Belanja Langsung diperkirakan mengalami penurunan sebagai

akibat telah selesainya pembangunan infrasruktur yang didanai oleh dana pinjaman daerah.

Kebijakan belanja daerah pada tahun 2015 tetap diarahkan untuk mencapai target dan sasaran RPJMD melalui program prioritas dengan program-program sebagai berikut : 1) Program Unggulan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Rangka

Peningkatan Daya Saing :

1. Pengembangan mutu dan layanan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas.

2. Penambahan jumlah status Puskesmas dari rawat jalan menjadi rawat inap. 3. Optimalisasi penyelenggaraan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat.

4. Optimalisasi program strategis penanggulangan kemiskinan dan Anjal berbasis Pemberdayaan.

2) Program Unggulan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat : 1. Pengembangan Ekonomi Lokal

2. Penciptaan 25.000 Wira Usaha Baru

3. Pengembangan sistem dan sarana pendukung usaha bagi UMKM 4. Pengembangan pemasaran dan destinasi pariwisata

5. Pemberdayaan kesejahteraan petanidan masyarakat pesisir 6. Penataan struktur dan klaster industri

7. Penataan Pedagang Kreatif Lapangan

8. Pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah 9. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

10. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

3) Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi rakyat

1. Peningkatan akses antar wilayah dan peningkatan jaringan jalan 2. Pengurangan jumlah titik genangan

3. Peningkatan upaya kesiapsiagaan bencana alam

4. Peningkatan kualitas kawasan perumahan dan permukiman 5. Peningkatan pelayanan kebersihan

6. Penambahan kuantitas dan kualitas Ruang Terbuka Hijau

Untuk sasaran, strategi dan program pembangunan Kota Mataram tahun 2015 diuraikan secara detail pada Bab IV, sedangkan rencana program dan kegiatan prioritas tahun 2015 berdasarkan urusan kewenangan pemerintah daerah diuraikan pada Bab V.

(18)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 73

3.4.5. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Kebijakan pembiayaan timbul karena jumlah pengeluaran daerah lebih besar daripada penerimaan daerah sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaan pembiayaan mencakup Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman dan penerimaan kembali pemberian pinjaman.

Untuk pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman.Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya strategis, dan membutuhkan penanganan segera guna mencapai target dan sasaran 3 (tiga) Program Unggulan Pembangunan Kota Mataram sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Mataram tahun 2011-2015.

Kebijakan pembiayaan daerah tahun 2015, diarahkan dengan strategi sebagai berikut:

1. Apabila APBD surplus maka perlu dilakukan transfer ke persediaan kas dalam bentuk penyertaan modal maupun sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. 2. Apabila APBD defisit maka perlu memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa

lebih perhitungan anggaran tahun lalu dan melakukan rasionalisasi belanja.

3. Apabila sisa lebih perhitungan anggaran tidak mencukupi untuk menutup defisit APBD maka ditutup dengan dana pinjaman.

(19)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

74

PRIORITAS dan SASARAN PEMBANGUNAN

Bagian ini menguraikan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2015 berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2013) dan target yang direncanakan dalam RPJMD untuk tahun 2015.

4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

Visi Pembangunan Nasional tahun 2005–2025 mengarah pada pencapaian tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu:

“INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR”. Penjabaran dari Visi adalah:

Mandiri berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan

bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.

Maju berarti Sumber Daya Manusia Indonesia telah mencapai kualitas yang tinggi

dengan tingkat kemakmuran yang juga tinggi disertai dengan sistem dan kelembagaan politik dan hukum yang mantap.

Adil berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik

antarindividu, gender, maupun wilayah.

Makmur berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi

sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsabangsa lain.

Dalam mewujudkan Visi pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hokum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional

BAB

(20)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

75

RPJMN 2015 – 2019 adalah tahap ketiga dari pelaksanaan RPJPN 2005-2025, dimana pembangunan ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat.

Dalam RPMD Provinsi Nusa Tenggara Barat tertuang Visi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018, adalah: “Mewujudkan Masyarakat Nusa

Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera”.

Visi pembangunan tersebut mengandung makna, yakni:

Masyarakat NTB, artinya seluruh warga masyarakat yang hidup dan bermukim di

wilayah Nusa Tenggara Barat.

Beriman, artinya masyarakat yang taat beragama, berbudipekerti luhur dan saling

menghargai satu sama lain dalam keberagaman sosial budaya.

Berbudaya, artinya masyarakat yang mampu berpartisipasi dalam pembangunan

dilandasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Berdayasaing, artinya masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, inovatif, kreatif

agar mampu bersaing secara global.

Sejahtera, artinya masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan dasar secara

ekonomi, sosial dan berkeadilan.

Visi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 tersebut diwujudkan melalui 7 Misi pembangunan, yakni:

1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter 2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal.

3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan.

4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing

5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, dan mengembangkan keunggulan daerah

6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah berbasis tata ruang.

7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 telah ditetapkan, sebagai berikut:

Visi Pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah "Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya",

(21)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

76

a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.

c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance).

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

 Tujuan dan Sasaran pembangunan Kota Mataram tahun 2011-2015, adalah sebagai berikut:

a. Misi Pertama: Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” Misi ini

bertujuan untuk : Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis, dengan sasaran :

1) Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima.

2) Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahan dengan lancar.

3) Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi.

b. Misi Kedua: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal untuk mendorong daya saing daerah. Misi ini bertujuan Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Sedangkan sasaran dari Misi ini adalah :

1) Terwujudnya kesetaraan gender di berbagai aspek

2) Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 3) Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berdaya saing

4) Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha.

5) Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

c. Misi Ketiga: Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang

berkelanjutan. Misi ini bertujuan untuk (i), Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (ii) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah, (iii) Meningkatkan investasi. Sedangkan sasaran dari Misi ini adalah :

1) Terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

2) Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat

3) Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah

4) Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM 5) Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas

(22)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

77

d. Misi Keempat: Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Misi ini bertujuan untuk (i). Meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar; (ii) Meningkatkan kualitas pelayanan; (iii) Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.

Sedangkan sasaran dari Misi ini adalah:

1) Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan. 2) Terwujudnya pelayanan publik yang handal.

3) Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP).

4) Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil.

5) Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.

e. Misi Kelima: Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

perkotaan. Misi ini bertujuan untuk (i) Menurunkan luas wilayah banjir/ genangan dan abrasi di wilayah kota; (ii) Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS); (iii) Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik; (iv) Merwujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Sedangkan sasaran dari Misi ini adalah:

1) Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. 2) Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air.

3) Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya.

4) Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. 5) Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai.

6) Terbentuknya dan berfungsinya kelembagaan penanggulangan bencana daerah.

7) Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan. 8) Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni.

(23)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

78

Kaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Dan Kebijakan

VISI : TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGUS DAN BERBUDAYA

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya

Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang

dilandasi nilai agama dan budaya Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram Peningkatan mekanisme identifikasi dan pemantauan Menurunkan potensi terjadinya pelanggaran Menurunkan gangguan

dan potensi terjadinya pelanggaran tramtib

Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan Peningkatan pemahaman tupoksi dalam pelaksanaan tugas Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi Peningkatan pencegahan

tindakan kriminal Mengoptimalkan peran dan fungsi pengamanan Peningkatan kompetensi

personil Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat Peningkatan pemahaman

berpolitik Meningkatkan peran kelembagaan politik Peningkatan pengawasan

PEMILU/ PILKADA Menurunkan angka pelanggaran Peningkatan pencegahan

dan penanganan konflik Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan & pencegahan terjadinya konflik Peningkatan pencegahan

dan penanganan tindakan pelanggaran hukum dan

HAM

Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan, pencegahan

pelanggaran hukum dan HAM Peningkatan pencegahan

dan penanganan pelanggaran Perda

Mengoptimalkan pengawalan Perda

(24)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

79

Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama

Optimliasasi peran forum komunikasi umat

beragama

Memantapkan hasil kesepakatan forum umat

beragama Peningkatan koordinasi

pencegahan dan penanganan konflik

Optimaliasasi peran lembaga adat keagamaan Meningkatkan kegiatan

keagamaan Memantapkan partisipasi kegiatan keagamaan b. Meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas Meningkatnya kualitas pendidikan Peningkatan kualitas/mutu

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Peningkatan kualitas/mutu

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Peningkatan kualitas/mutu

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Peningkatan kualitas/mutu

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Optimalisasi pelayanan

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Optimalisasi pelayanan

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Optimalisasi pelayanan

pendidikan Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan Peningkatan kualifikasi

guru peluang guru untuk memenuhi Meningkatkan akses dan kualifikasi

Peningkatan akses perpusatakan bagi

masyarakat

Meningkatkan daya dukung dan sosialisasi peran

perpustakaan Peningkatan minat baca

masyarakat Memantapkan peran dan fungsi perpustakaan Meningkatnya kualitas

dan derajat kesehatan masyarakat

Peningkatan pelayanan

kesehatan ibu dan anak Meningkatkan penanganan dan layanan kesehatan ibu melahirkan

(25)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

80

Peningkatan pelayanan

kesehatan ibu Meningkatkan penanganan dan layanan ibu melahirkan Peningkatan kualitas

hidup sehat Meningkatkan usia harapan hidup penduduk Kota Mataram

Peningkatan layanan

kesehatan anak Mengoptimalkan upaya kesehatan masyarakat Peningkatan layanan

kesehatan anak peningkatan kesehatan balita Mengoptimalkan upaya Peningkatan kompetensi

dan jumlah bidan Mengoptimalkan peran dan fungsi Bidan Peningkatan pelayanan

kesehatan dasar Mengoptimalkan peran, fungsi dan layanan Puskesmas Peningkatan pelayanan

kesehatan dasar Mengoptimalkan peran dan fungsi layanan Puskesmas Pembantu

Peningkatan pelayanan RSU Mengoptimalkan pelayanan RSU Peningkatan pelayanan

kesehatan dasar kualitas/kompetensi tenaga Meningkatkan jumlah dan medis

Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pendudk

penerima JAMKESMAS

Mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat

miskin Meningkatkan

pemahaman masyarakat Optimalisasi sosialisasi Peningkatan pembinaan

dan pengawasan HIV Mengoptimalkan sosialisasi HIV Peningkatan pembinaan

dan pengawasan AIDS Mengoptimalkan sosialisasi AIDS Peningkatan pembinaan

dan pengawasan Anti Narkoba

Mengoptimalkan sosialisasi Gerakan Anti Narkoba/NAPZA

(26)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

81

Meningkatnya internalisasi nilai seni

dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal Optimalisasi penyelenggaraan event budaya Meningkatkan frekuensi penyelenggaraan event budaya Peningkatan eksistensi

kebudayaan daerah Meningkatkan keterbukaan dan akses pembentukan kelompok adat Meningkatnya

kesetaraan gender Peningkatan kesetaraan gender Optimalisasi kesetaraan gender Peningkatan akses

perempuan dalam pembangunan

Meningkatkan upaya partisipasi perempuan dalam

pendidikan Peningkatan akses

perempuan dalam pembangunan

Meningkatkan upaya partisipasi perempuan dalam

pemerintahan Peningkatan keterbukaan

akses bagi peran perempuan

Meningkatkan upaya membuka partisipasi perempuan di

sektor swasta Pemantapan penanganan

potensi dan kasus KDRT Menurunkan jumlah kasus KDRT Meningkatnya kualitas

keluarga Peningkatan pendampingan, pembinaan dan penyuluhan kepada keluarga

Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat Peningkatan pendampingan,

pembinaan dan penyuluhan KB

Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB c. Memberdayakan

ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya

pendapatan per kapita Peningkatan daya saing ekonomi daerah Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah Peningkatan daya saing

ekonomi daerah Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah Peningkatan program

(27)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

82

Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat Pengurangan Jumlah

Penduduk Miskin Pemberdayaan Penduduk Rentan Miskin Peningkatan upaya

penanganan PMKS Meningkatkan fungsi dan peran kelembagaan Peningkatan kapasitas

kelembagaan LPM Mengoptimalkan keberadaan LPM Meningkatnya

ketersediaan lapangan kerja

Peningkatan kesempatan

kerja Meningkatkan peluang lapangan kerja Peningkatan kapasitas

penduduk usia produktif Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka Meningkatnya stabilitas

pertumbuhan ekonomi daerah

Pengembangan sistem

ekonomi daerah Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah Pengembangan sistem

ekonomi daerah Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah Peningkatan sistem pembinaan dan penyuluhan

Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan ketahanan

pangan daerah Peningkatan sistem pembinaan dan penyuluhan Meningkatkan dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan daerah Peningkatan cakupan

konsumsi ikan Mengoptimalkan pemahaman manfaat ikan Peningkatan cakupan

konsumsi daging Mengoptimalkan pemahaman manfaat daging Meningkatnya

efektivitas pengembangan potensi

unggulan daerah berbasis sumber daya

lokal

Peningkatan

pengembangan Industri industri dalam pengembangan Mengoptimalkan sektor peluang dan pemasaran Pengembangan klaster

unggulan Meningkatkan daya saing klaster unggulan daerah Peningkatan

pengembangan Industri Rumah Tangga

Mengoptimalkan peluang dan pemasaran IRT

(28)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

83

2. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah 3. Meningkatkan Peningkatan pemahaman

tentang kepariwisataan Mengoptimalkan sosialisasi Peningkatan promosi

kepariwisataan Mengoptimalkan promosi destinasi pariwisata Meningkatnya

Kemandirian Pembiayaan Daerah

Peningkatan manajemen

keuangan daerah Optimalisasi manajemen pendapatan daerah Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah Optimalisasi manajemen pendapatan daerah Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah Optimalisasi manajemen pendapatan daerah Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan

UMKM Peningkatan intervensi program bagi pengembangan usaha mikro/kecil Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan

usaha mikro/kecil Peningkatan asset UMKM Mengoptimalkan besaran dan

pola distribusi bantuan usaha mikro/kecil

Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha

Peningkatan pemahaman untuk membuka lapangan

usaha baru

Meningkatkan upaya promosi dan peluang usaha Pemantapan kelembagaan

pengrajin Mengefektifkan peran lembaga UKM Pemantapan kelembagaan

koperasi Mengoptimalkan manajemen koperasi Peningkatan kapasitas

koperasi koperasi untuk pelayanan Mengoptimalkan peran kebutuhan masyarakat

(29)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

84

investasi Meningkatnya

kepastian berinvestasi Pengembangan promosi investasi Meningkatkan intensitas promosi Pengembangan peluang

investasi Meningkatkan daya saing investasi daerah Peningkatan

potensi/obyek kerjasama daerah

Memantapkan indentifikasi potensi yang dapat

dikerjasamakan Peningkatan manajemen

pelayanan satu atap (one

stop service)

Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance). 1. Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance Peningkatan akses masyarakat dalam pembangunan Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi

stakeholders Peningkatan sistem perencanaan pembangunan sesuai UU Nomor 25 Tahun 2004 Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah Peningkatan sistem

perencanaan pembangunan sesuai UU

Nomor 25 Tahun 2004

Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah Pemantapan pengawasan/

pembinaan SKPD Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/ pembinaan SKPD Pemantapan pengawasan/

pembinaan SKPD Meningkatkan kualitas pengawas Peningkatan manajemen

keuangan daerah Mengoptimalkan sistem keuangan daerah Peningkatan manajemen

(30)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

85

3. Perluasaan akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan,

Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil. Peningkatan Manajemen

Aset Daerah Mengoptimalkansistem pencatatan aset Pemantapan tata arsip

SKPD Mengoptimalkan peran arsip dalam rangka tertib administrasi Peningkatan manajemen pelaporan dan pengendalian pembangunan Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian, pengadaan barang/jasa Peningkatan manajemen

evaluasi Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi Optimalisasi koordinasi Meningkatkan koordinasi Pemantapan pengawasan/

pembinaan PNS Memantapkan mekanisme fungsi pembinaan PNS Penguatan mekanisme

diklat dalam jabatan Meningkatkan cakupan pejabat yang mengikuti diklat dalam jabatan Pemantapan keselarasan fungsi kelembagaan dengan kebutuhan Menyesuaikan kelembagaan SKPD sesuai dengan kebutuhan dan aturan Pemantapan antisipasi

dampak kebakaran Memantapkan penanganan bahaya kebakaran Meningkatnya

efektivitas penerapan SPM dan SOP

Pemenuhan dokumen pelayanan publik yang

berkualitas

Mendorong penyusunan SPM

Pemenuhan dokumen pelayanan publik yang

berkualitas

Mendorong penyusunan SOP Pemantapan penerapan

layanan publik yang transparan dan

berkualitas

Mendorong penerapan SPM oleh SKPD

(31)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

86

Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan

publik

Peningkatan pelayanan

pendidikan dasar Meningkatkan sarpras sekolah Peningkatan pelayanan

pendidikan menengah Meningkatkan sarpras sekolah Peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya Meningkatkan kuantitas sarpras kesehatan Peningkatan pelayanan

kesehatan kesehatan bagi penduduk Optimalisasi pelayanan miskin

Peningkatan layanan air

bersih untuk masyarakat Meningkatkan sarpras air bersih Pemantapan penerapan

Sistem Administarsi Kelurahan

Optimalisasi pelayanan dan administrasi di tingkat

kelurahan Peningkatan akses layanan

transportasi Meningkatkan infrastruktur transportasi Peningkatan akses layanan

persampahan Meningkatkan sarpras persampahan Pemantapan Sistem

Administrasi Kependudukan

Optimalisasi pelayanan dan administrasi kependudukan e. Meningkatkan

kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan

1. Terwujudnya wilayah yang bebas genangan dan abrasi di wilayah kota.

Meningkatnya fungsi

saluran drainase drainase terpadu dalam Pengembangan sistem mengantisipasi banjir

Meningkatkan kuantitas dan pemeliharaan drainase perkotaan Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air Peningkatan upaya

(32)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015

87

2. Meningkatnya

kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS),

3. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik 4. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Optimalisasi penataan sempadan sungai dan

pantai

Peningkatan upaya pengawasan pemanfaatan kawasan sempadan pantai

dan sungai

Meningkatkan sosialisasi, pengawasan, dan pengendalian kawasan sempadan pantai dan

sungai Meningkatnya

penanganan perumahan tidak layak

huni dan kawasan permukiman kumuh

Peningkatan penanganan

rumah tidak layak huni penanganan rumah tidak layak Meningkatkan upaya huni Peningkatan penanganan kawasan permukiman kumuh Meningkatkan upaya penanganan kawasan permukiman kumuh Peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat Meningkatkan sarpras sanitasi Peningkatan layanan

persampahan kualitas, dan pemeliharaan TPS Meningkatkan kuantitas, Meningkatnya

ketersediaan media ekspresi dan ruang

publik

Pengembangan ruang

publik yang memadai Meningkatkan jumlah ruang publik Peningkatan ketersediaan

fasilitas media ekspresi Meningkatkan fasilitas media ekspresi Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup

Peningkatan fungsi RTH Menambah luasan RTH Peningkatan sarpras dasar

masyarakat Meningkatkan pemeliharaan pemakaman Pemantapan fungsi tata

ruang sesuai peruntukannya

Mengoptimalkan pengawasan bangunan

Pengendalian alih fungsi lahan pertanian

Mengoptimalkan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan

lahan pertanian Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah Peningkatan daya dukung penanganan

bencana

Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan

Gambar

Gambar 4. Share PDRB menurut Penggunaan (%)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai manfaat yang diperoleh dari pengelolaan sumberdaya lahan sawah yang digunakan untuk

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian atau populasi merupakan obyek atau subjek yang berada pada suatu

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang sebaiknya dapat

1. Terciptanya pengembangan dan implementasi sistem penjaminan mutu UMKT beserta instrumen-instrumen yang diperlukan. Penyusunan dokumen kebijakan, standar, peraturan dan

bank syari’ah, 2) lembaga keuangan mikro syari’ah, 3) asuransi syari’ah, 4) reasuransi syari’ah, 5) reksadanasyari’ah, 6) obligasi syari’ah dan surat ber- harga berjangka

Menurut Gunadi (2012), rekonsiliasi fiskal adalah suatu cara untuk menyesuaikan atau mengoreksi seperlunya oleh karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan atau

Revisi karena penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk satker BLU terkait perubahan rincian anggaran yang disebabkan panambahan

Jari-jari atom unsur segolongan dari atas ke bawah umumnya makin besar, sedangkan untuk unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atomnya semakin kecil. Nomor