• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberadaan Bakteri Legionella pada Ruangan Ber AC dan Karakteristik serta Keluhan Kesehatan Pegawai di Kantor Gubernur Sumatera Utara Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keberadaan Bakteri Legionella pada Ruangan Ber AC dan Karakteristik serta Keluhan Kesehatan Pegawai di Kantor Gubernur Sumatera Utara Tahun 2014"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

67

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U.F. 2005. Pencemaran udara dan gangguan penyakit pernapasan non infeksi. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Aditama, T. Y. Hastuti, T. 2002. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Aditama, T.Y. Andarini, S.L. 2002. Sick Building Syndrome. Jurnal Med J Indones Vol.11 No.2. Jakarta.

Arismunandar, W. dan Saito, H. 2002. Penyegar Udara. PT Pradnya Paramitha. Jakarta.

Baechler, Mc, et al. 1991. Sick Building Syndrome : Source, Health Effects,

Mitigation. New Jersey : Noyes Data Corporation.

Benenson, S.A. 1995. Editor, Control of Communicable Desease Manual. 16 th Edition. An official Report of Tha America Public Health Association.

Chandra, B. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. 2001. Pedoman Umum Penyehatan Lingkungan Tempat Umum. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. 2002. Program Pemberantasan Penyakit Menular Dan Penyehatan Lingkungan Terpadu. Depatemen Kesehatan RI. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.

2003. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:

1538/MENKES/SK/XI/2003 Tentang Standar Pengelolaan Spesimen Legionella, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Environmental Protection Agency (EPA). 2003. A Standardized EPA Protocol for Characterization Indoor Air Quality in Large Office Building.

(2)

68

Evans, S.A. Brachman, S.P. 1991. Bacterial Infection of Human, Epidemiology and Control. 2nd edition, Plenum Medical Book Company. New York and London.

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Kasinius. Yogyakarta.

Gandjar, I, et al, 1992. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Dasar. FMIPA UI. Depok.

Harrianto, R. 2008. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Harrop, O.D. 2002. Air Quality Assesment and Management. Spon Press. USA and Canada

Hoffman, P., Herman, F, Mauro, B. 2008. Legionella pneumophila. Spinger Science + Business Media. New York.

Institute of Environmental Epidemiology, Ministry of The Environment. 2001. Code of Practice For the Control of Legionella Bacteria. Singapore.

Jawetz, Melnick & Adelberg’s. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah dan Editor Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Penerbit Salemba Medika. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 261/MENKES/SK/II/1998. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja.

Kusnoputranto. 2002. Kesehatan Lingkungan Permukiman dan Perkantoran. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Malaka, T. 1998. Kualitas Udara Ruangan dan Kesehatan. Di dalam Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXVI. Nomor 8: 440-444.

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Penerbit Media Aescu Lapius FK UI. Jakarta.

(3)

69

Marmot, AF., Aley, J, Stafford, M, Stansfeld., Warwick, E. 2006. Building Health:

an epidemiological study of sick building syndrome in the white hall II study. Occupational Environmental Med; 283-289.

Media Indonesia. Awas Bahaya Legionnaris!. Terbitan 16 Mei 1999.

Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Edisi 2. Airlangga University Pers. Surabaya.

Nazir, M. 2003. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

NIOSH.1989. Indoor Air Quality. Ohio. Selected Reference.

Nursalam. 2000. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Prakash, A. 2004. Water Resources Engineering Civil. The American Society of Engineers Press. Virginia

Pudjiastuti, L. Rendra, S. Santosa, H.R. 1998. Kualitas Udara Dalam Ruang. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Puslitbang Pemberantasan Penyakit Badan Litbangkes Subdit Pengendalian Dampak Pencemaran Udara dan Kebisingan Ditjen PPM-PL. 2001. Modul Pelaksanaan dan Pelatihan Pengendalian Legionellosis Berbasis Lingkungan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Ruth, S. 2009. Gambaran Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Pada Karyawan PT Elnusa Tbk di Kantor Pusat Graha Elnusa Tahun 2009. Skripsi S1 FKM UI. Depok.

Slamet, J.S. 2000. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

(4)

70

Spengler, et al. 2000. Indoor Air Quality Handbook. McGraw-Hill, Companies, Inc. United States of America.

Thorn, E.W. 1998. Hoof’s Mouth Disease. CSS Publishing Company, Inc. Lima Ohio

Tilman, M. 2006, Environmental Toxicants : Human Exposure and Their Health Effects. 2nd edn, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken. New Jersey.

WHO. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga akan ditempatkan dalam pengumuman / atau berita LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Panitia Pengadaan tidak

[r]

KBSN-29/II/BSN-2015 Tanggal 20 Februari 2015, dengan ini menetapkan calon pemenang Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Badan Usaha Pengawasan Pembangunan Gedung Lantai 2

Jadi dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu perangkat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya

FLO akan lebih cepat beradaptasi pada per-ubahan-perubahan yang terjadi dan bersifat proaktif dalam menghadapi perubahan – kemampuan adaptasi dan proaktif ini diperoleh dengan

Sayangnya hasil penelitian pada tabel 2 me- nunjukkan bahwa hanya sebagian kecil res- ponden yang memiliki dukungan keluarga tinggi (12%), sementara lebih dari

Upaya perbaikan tanah salin sebagai media tanam rumput benggala, dengan menggunakan perlakuan kombinasi pupuk kandang gipsum memiliki pengaruh paling baik dibandingkan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diharapkan Kepala sekolah sebagai figur sentral di sekolah yang dipimpinnya harus senantiasa mengupayakan