1. Penggunaan Film Sebagai Media Pembelajaran
Film (Wikipedia bahasa Indonesia) adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie(semula pelesetan untuk
‘gambar bergerak’). Film, secara kolektif, sering disebut ‘sinema’. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk
populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi
dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.
Beberapa film mengkombinasikan hiburan dan pendidikan, agar proses belajar menjadi lebih mudah dan
nyaman. Dalam semua bentuknya, sinema adalah sebuah seni yang indah sebagaimana bisnis, dan para
pembuatnya akan memperoleh kebanggaan tinggi tersendiri akan hasil kreasi mereka.
Untuk membuat film dalam rangka pembelajaran, tentunya berbeda dalam pembuatan film untuk keperluan
pribadi. Cara pembuaan film untuk pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian atau moment menjadi serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang berurutan. Usahakan natural, agar siswa dapat mengikuti atau merasakan kejadian tersebut.
3. Kita harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran bidikan.
4. Bila akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan, hendaknya memberi sisipan bidikan dengan ukuran bidikan yang berbeda mencolok juga dari dua sudut bidik yang berbeda pula.
5. Selain itu, perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya diharapkan siswa. Agar alunan yang wajar dari rangkaian bidikan kita bisa terangkai.
6. Membantu terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah menciptakan kesinambungan bidikan yang sangat berharga. Demikian pula bidikan-bidikan berdasarkan arah pandangan.
7. Membidik satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan. Menunjukkan hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk menggabungkannya, manfaatkan fasilitas fade in/out yang terdapat pada hampir semua perangkat handycam.
8. Untuk memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu dipertahankan paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau menghayati suatu adegan.
Kelebihan Film Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Film termasuk dalam kategori motion media yang mempunyai beberapa kelebihan daripada media-media
pendidikan yang lain seperti media cetak. Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada video film menyebabkan film
sesuai digunakan untuk tujuan pembelajaran, diantara kelebihan itu adalah:
Film adalah satu media pengajaran yang cukup berkesan untuk digunakan dalam pembelajaran karena film
menggabungkan secara baik unsur multi media seperti audio, visual, gerak, warna dan kesan tiga dimensi.
Kelebihan film, dimana penggunaan unsur-unsur gerak, bunyi, warna, dan cahaya menjadi film dapat secara
langsung menarik minat siswa dan seterusnya mendorong pembelajaran siswa. Unsur-unsur dramatik dan
kegiatan yang terdapat dalam film berupaya meningkatkan kesan pasa proses pengajaran dan pembelajaran.
2. Manipulasi perspektif ruang, masa dan ukuran
Penggunaan film dapat memanipulasi ruang. Suatu fenomena dapat ditunjukkan dengan perspektif yang
berbeda secara mikrocosmis atau makrocosmis. Contohnya, siswa ditunjukkan visual secara mikrocosmis
bagaimana seekor nyamuk menghisap darahmanusia secara close-up. Atau secara makrocosmis seperti gerak
bus yang semakin menjauh. Film mempunyai kelebihan dari manipulasi masa, dimana guru dapat melakukan
perubahan kepada masa dengan menggunakan teknik-teknik seperti gerak perlahan , gerak cepat, bingkai demi
bingkai, penyerapan dan ulang tayang. Film turut memampatkan, mempercepat atau meregangkan masa
dengan teknik-teknik seperti penyerapan, pemfokussan atau digelapkan dan sebagainya. dalam realitas
kehidupan banyak perkara yang memakan masa yang agak lama seperti pembangunan jembatan, penghasilan
sebuah kereta atau proses percambahan biji hingga jadi pohon. Melalui film, perkembangan dapat ditunjukkan
dan para siswa dapat mempelajari tentang proses-proses tersebut dalam waktu yang singkat.
3. Penyampaian Pesan Pengajaran
Sebagai satu media komunikasi film dapat digunakan sebagai satu cara penyampaian pelajaran dan dapat
menyampaikan secara terperinci dan konkrit pesan-pesan pendidikan seperti pembelajaran isi kandungan
kurikulum serta pembentukan sikap dan tingkah laku siswa. Disamping itu, film dapat digunakan untuk
menonjolkan relitas kehidupan, dan membangkitkan emosi dan perasaan. Film dilihat sebagai satu media yang
dinamis yang dapat merangsang umpan balik luar dan dalam yang kadang-kadang memengaruhi psikologi
seseorang. Selain itu film bisa digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan berkaitan moral pemimpin dan
sikap pemimpin.
4. Memudahkan Pembelajaran Dan Pencapaian Objektif Pengajaran
Film dapat membantu guru menerangkan tentang sesuatu konsep yang abstrak atau sukar untuk diterangkan.
Film dapat membawa masalah sebenarnya ke dalam tempat yang sama dengan perkara yang telah berlalu atau
yang sedang terjadi tanpa batasan waktu, jarak dan tempat. Film dapat meningkatkan pemahaman pelajar,
menghindari salah penafsiran dan memudahkan pembelajaran. Film dan tayangan televisi seperti drama,
dokumentasi, iklan hiburan, majalah dan sebagainya dapat digunakan untuk mencapai objektif pengajaran
tertentu. Bentuk drama misalnya dapat digunakan untuk perubahan sikap, pandangan dan emosi. Bentuk iklan
dapat dieksploitasikan untuk menanam nilai-nilai murni dan sebagainya. bentuk dokumentari atau rencana dapat
digunkan untuk pemahaan dunia dan budaya suatu masyarakat. Penggunaan film film tertentu dapat diulang
2. Menggunakan film sebagai alternatif mengajar guru yang kreatif
Film yang baik ada dimana saja, ia bisa dengan mudah ditemukan di youtube dan pada kepingan CD atau DVD.
tugas guru untuk menghadirkan film yang berkualitas sebagai sarana mengajar dengan kreatif.Menonton film
adalah salah satu cara membuat siswa mengerti akan sebuah konsep atau mendapatkan lebih dari yang
gurunya informasikan di kelas. menggunakan film sebagai alat pembelajaran bukan sebuah ide yang datang
tiba-tiba, karena ia mesti dipikirkan dan direncanakan. Apa jadinya ketika film yang kita sajikan dikelas ternyata
tidak sesuai atau malah terdapat adegan yang diluar konteks.
Berikut ini cara yang bisa guru kreatif tempuh dalam menggunakan film sebagai alat pembelajaran.
Sebelum
Pilih film yang ingin anda sajikan, lihat kategori umur dan ringkasan cerita. Perhatikan juga
simbol-simbol kategori film.
Pilih sumber film apakah akan download dari youtube atau DVD yang beredar di pasaran atau memilih
film dari perpustakaan.
Jika ingin download dari youtube pilih sesuai dengan waktu mengajar, karena kebanyakan singkat namun cukup kuat untuk menyampaikan pesan pengetahuan.
Minta bantuan ornang yang mengerti caranya bisa sesama guru atau operator warnet terdekat dirumah anda.
Putar dulu di kelas sebelum jam pelajaran, sendirian tanpa siswa, cek suara dan cek juga apakah
komputer anda sediakan pemutar .flv atau .mp4. Apakah film bisa dimaju mundurkan?
Minta siswa mnyediakan buk untuk mereka menulis kata kunci dan bukan kalimat sebagai hal atau info
yang mereka dapatkan dari film.
Buat kesepakatan dengan siswa apa yang boleh dan tidak boleh saat menonton
Saat Menonton
Berikan pengantar dahulu pada siswa, film ini tentang apa?
Minta mereka memgang buku atau kertas sebagai catatan
Beri contoh pada siswa, sebagai guru anda memegang catatan, artinya anda juga menulis dan
menyimak.
Beri tugas salah satu siswa sebagai operator untuk mundur atau maju tayangan yang penting
Bentikan menonton sebentar jika siswa mulai gaduh
Inti dari kegiatan pengajaran kreatif dengan menonton film adalah guru ‘didampingi’ oleh film dalam menjelaskan
sebuah pengetahuan pada anak. Guru tetap ada dan mengajar, dengan demikian film benar-benar bisa dijadikan
sumber pengetahuan yang baru dan aktual.
Referensi :
1. http://blog.elearning.unesa.ac.id/windha-silviana/penggunaan-video-sebagai-media-pembelajaran
2. http://gurukreatif.wordpress.com/2012/01/16/menggunakan-film-sebagai-alternatif-mengajar-guru-yang-kreatif/
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Film