• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERFIKIR FILSAFAT DALAM KONTEKS KOMUNIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERFIKIR FILSAFAT DALAM KONTEKS KOMUNIKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Santer terdengar berita mengenai pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia, namun yang cukup besar dan mencengangkan adalah kasus dari Gubernur Riau, Anas Maamun. Anas Maamun (74) di laporkan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan berusia 39 tahun. Ia disebut-sebut sempat menempuh jalan damai, tapi korban tetap tidak terima sehingga dipolisikan.(detik.com, senin 1 september 2013).

Menurut pemberitaan (detik.com), kasus asusila itu terjadi di kediaman sang gubernur pada jumat (30/5/2014), pada saat korban ingin mengurus administrasi seminar yang akan diadakan . Ternyata kasus tersebut bukan kali pertama, berita beredar bahwa Saat masih menjadi Bupati Rokan Hilir, Annas diduga melakukan tindak asusila terhadap S, pembantunya. Kepada sejumlah media pada pertengahan November tahun lalu, perempuan berusia 52 tahun itu bercerita awalnya Annas yang kelihatan capek meminta S memijat beberapa bagian tubuhnya. Lantaran yang meminta itu majikan, S pun manut. Awalnya proses pemijatan tersebut berlangsung sopan layaknya majikan dan pembantu. Namun, belakangan Annas mengajak S berhubungan badan. Seingat S, dua kali mereka pernah benar-benar berhubungan badan.(tempo.co, 5 september 2014)

Beredar kasus ini sangat memengangkan telinga masyrarakat, terutama riau, karena dugaan pelecehan itu di lakukan oleh seorang abdi negara, yang seharusnya menjadi pemimpin, dan panutan bagi wilayah yang di wakilinya. Seperti unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Rakyat Riau menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Riau, pada saat pelantikan anggota DPRD riau dan menuntut agara anggota dewan yang baru di lantik mengusut kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatknan Gubernur Riau Anas Maamun, yang kebertulan juga hadir di dalam acara pelantikan tersebut. (news.okezone.com, 6 september 2014).

Tidak hanya demonstari melalui aksi massa, berbagai spanduk pun bertebaran dengan isi yang kurang lebih mengecam perilaku pelecehan tersebut, seperti dalam (detik.com ,rabu 3 sept 201), Spanduk di kain putih itu bertuliskan 'Riau Darurat Gubernur Cabul, Waria (Warga Riau Peduli Marwah)'. Selanjutnya ada lagi tulisan, 'Kami Malu Punya Gubernur Cabul'. Spanduk – Spanduk tersebut tersebar di jalan protokol, jembatan penyebrangan, dan flyover di kota Pekanbaru.

(2)
(3)

BAB II

Landasan Teori

Komunikasi pada dasar nya adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komuniator, kepada komunikan. menurut Onong Uchjana Effendy, adalah sebuah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu , mengubah sikap, pendapat, ataupun perilaku, baik secara lisan (langsung). De fleur , dan Mc Quails mendefinisikan kembali melalui ruang komunikasi massa, yang mendefinisikan bahwa Komunikasi massa sebagai suatu proses melallui mana komunikator – komunikator menggunakan media massa untuk menyebarluaskan pesan – pesan secara luas dan terus menerus, menciptakan makna, serta di harapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam melalui berbagai macam cara.

Dalam hubungannya komunikasi dengan proses filsafat komunikasi, Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss dalam bukunya yang berjudul Theories of Human Communication, membagi proses filsafat komunikasi menjadi empat tema. Yaitu, epistemology (pertanyaan mengenai pengetahuan), ontology (pertanyaan mengenai eksistensi), dan axiology (pertanyaan mengenai nilai-nilai). Menurut Littlejohn, proses berfikir, bertindak, dan berkomunikasi yang menggunakan landasan-landasan yang filosofis membawa kepada pemahaman, dan pemahaman tersebut akan membawa kepada tindakan yang lebih layak dan manusiawi. (Littlejohn: 2009)

a. Aspek Epistemologi

Adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode adalah tata cara dari suatu kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang dan mapan, sistematis dan logis.

(4)

b. Aspek Ontologi

Adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin kita ketahui keberadaannya. Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut Littlejohn, ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasan kita tentang realitas. Bagi ilmu sosial, termasuk ilmu komunikasi, ontologi memiliki keluasan eksistensi kemanusiaan.

Menurut Onong, ontologi adalah cabang filsafat mengenai sifat wujud (nature of being) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin kita ketahui. Dalam ilmu pengetahuan sosial, ontologi terkait dengan sifat interaksi sosial. Tema ontologi mencakup cara mengkonseptualisasikan komunikasi bergantung pada bagaimana pandangannya terhadap komunikator. (Onong: 2003)

c. Aspek Aksiologi

Adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, logika atau agama. Littlejohn menyebutkan bahwa aksiologi merupakan bidang kajian filosofis yang membahas value (nilai-nilai). Mengenai nilai-nilai ini, dalam tema aksiologi ada tiga persoalan. Pertama, apakah pengetahuan itu bebas nilai. Kedua, sejauh mana pengaruh praktik penyelidikan terhadap objek yang dipelajari, dan yang ketiga, sejauh mana pengetahuan berupaya mencapai perubahan sosial.

Dari tiga persoalan di atas, pada tema aksiologi terdapat dua posisi umum. Yaitu, pertama, ilmu yang sadar nilai (value conscious) mengakui pentingnya nilai bagi penelitian dan teori dan secara bersama berupaya mengarahkan nilai-nilai itu kepada tujuan positif. Kedua, ilmu yang bernilai netral (value-neutral) percaya bahwa ilmu menjauhkan diri dari nilai-nilai, atau dengan kata lain ilmu itu bebas nilai.

(5)

BAB III

PEMBAHASAN

Sebagaimana disinggung dalam Bab II, suatu proses komunikasi dapat dianggap telah berlandaskan filosofis kalau mengacu pada landasan-landasan atau aspek filosofis. Aspek filosofis sendiri ada tiga, yaitu epistemologi, ontologi, dan aksiologi. Masih ada hubungannya dengan kerangka berfikir dan berkomunikasi secara filsafati adalah ethos, pathos, dan logos, serta logika, etika, dan estetika. Dengan demikian, akan kita kaji lebih dalam satu demi satu secara menyaluruh, apakah berita dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gubernur Riau sudah cukup mempertimbangkan aspek-aspek dalam filsafat komunikasi

a. Aspek Epistemologi

Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.

Adalah menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan yang bersangkutan dengan kriteria penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi adalah cara bagaimana pengetahuan disusun. Epistemologi juga bersangkutan dengan metode dalam menguji dugaan-dugaan sementara. Serta, mengkaji instrumen dan teknik dalam rangka memverifikasi sebagai penilaian yang objektif. Dalam pemberitaan kunci utamanya adalah fakta, kejadian nyata. Namun, dalam ranah jurnalistik juga dikenal dengan istilah news value (nilai-nilai berita). Selain faktual, news value yang lainnya adalah aktual, menarik, penting,. (Romli: 2002)

(6)

b. Aspek Ontologi

Adalah berkaitan dengan sifat (wujud) atau keberadaannya dalam interaksi sosial. Dalam hubungannya dengan pemberitaan atas kasus dugaan pelecehan seksual yang di lakukan Gubernur Riau di atas adalah bagaimana keberadaan media massa, dalam hal ini kita ambil televisi di ruang publik. Keberadaan berita di ranah publik dalam interaksi sosial adalah untuk menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan untuk mempengaruhi (to influence).

Mengacu pada contoh kasus di atas, dari sisi mendidik, khususnya apabila kita menggunakan pendekatan efek prososial sebagaimana digagas oleh Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, maka pemberitaan tersebut tidak mendidik (to educate). Faktanya, Implikasi dari kasus tersebut meluas keppada aksi – aksi demonstrasi yang menuntut pengusutan tuntas dalam kasus ini. Dilihat dari sisi menginformasikan, memang jelas media massa, menginformasikan kepada khalayak luas tentang berita ini, sehingga menimbulkan sebuah efek bagi komunikan nya, implikasinya juga terlihat dari news value yang di hadirkan, yaitu ke aktualan informasi,faktor menarik nya informasi tersebut, dalam arti memasukan nama seorang pejabat publik (Gubernur Riau), sebagi terduga. Dpara komunikan nya, namun dalam aspek menghibur, jelas berita ini tidak masuk kedalam ranah hiburan, dan terakhir melalui aspek untuk mempengaruhi, mungkin media massa disini sebagai komunikator bisa mempengaruhi namun efek nya pun beragam dan tidak bisa di generalisasikan.

c. Aspek Aksiologi

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.

Adalah yang berkaitan dengan nilai-nilai dari pengetahuan tersebut. Selain nilai, aspek lain yang masuk dalam kajian aksiologi adalah logika, etika, estetika, atau agama. Dari kajian ini, dilihat dari aspek logika, untuk mencari kebenaran atau kesalahan dalam kasus ini mungkin belum jelas terlihat, namun banyak nya media yang memberitaan secara negatif dari salah satu sisi jelas menyudutkan posisi si Gubernur Riau, walaupun kebenaran / fakta sebenarnya dari kasus ini masih dalm proses penyelidikan pihak berwajib.

(7)

persepsi negatif terhadap pandangan seorang pemimpin, yang notabene padaa saat ini pun banyak masyarakat yang kecewa dengan tindakan para pemimpin nya.

Sedangkan dari sisi estetika, tujuannya adalah mencari keindahan, dengan nilai-nilai indah dan jelek. Faktanya, dalam kasus ini pun segi keindahan tidak terpenuhi, karena berkaitan dengan tindakan asusila, maka akan menjurus kepada hal negatif / jelek. Dari pandangan agama pun menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak di benarkan . Dengan demikian aspek – aspek tersebut tidak terpenuhi di dalam kasus ini.

d. Aspek Ethos, Pathos, dan Logos

Dari sisi ethos, yang berkaitan dengan sumber kepercayaan, belum tentu terpenuhi, karena hal tersebut masih merupakan dugaan, dan belum ada fakta yang di ungkapkan secara menyeluruh dari kasus ini, selain itu berita ini hanya mengambil dari satu sisi si pelapor, atau korban saja, tidak mencakup kedua belah pihak.

Dari sisi pathos, yakni yang berkaitan dengan unsur afeksi, kemampuan membangkitkan semangat/rasa, efek pemberitaan tersebut cenderung lebih banyak mengarah kepada hal-hal yang berbau negatif. Seperti dalam bab I di atas dengan adanya aksi demonstarasi, serta penuntutan untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh.

Sedangkan dari aspek logos, yang berkaitan dengan pertimbangan-pertimbangan nalar maupun rasional di dalam pengambilan keputusan untuk penayangan berita melaui news value memang aktual, tetapi ada batasan sampai mana untuk menjaga privasi, seperti memblur wajah korban, yang terlihat tidak dilakukan oleh media yang terang – terangan menyebutkan nama pelaku dan korban secara gamblag.

(8)

BAB IV

KESIMPULAN

(9)

BERFIKIR FILSAFAT DALAM KONTEKS KOMUNIKASI

(Dalam Kasus Dugaan Pelecehan Gubernur Riau)

Oleh : Rezka Judittya Dian Pratama

NIM : 55214110015

Magister Ilmu Komunikasi

U n i v e r s i t a s M e r c u B u a n a

Referensi

Dokumen terkait

Ibu yang telah diberikan penyuluhan gizi mengalami perubahan sikap sebanyak 36 responden (100%) dan yang tidak mengalami perubahan sikap tidak ada.Hasil analisis data uji

masyarakat yang tagihan listriknya tidak terlalu besar, bisa membayar tagihan listrik dengan sampah mereka. Sebelumnya, untuk menjadi anggota Bank Sampah JWProject

Analisis dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data sesuai dengan faktor penyebab terjadinya campur kode dari data tersebut sehingga dapat diketahui faktor apa

Alasan-alasan penolakan Hadhrat Khalifah ‘Utsman (ra) kepada berbagai Sahabat yang mendesak memerangi para pemberontak: [1] jika mengobarkan perlawanan dan

Bentuk dan makna majas dalam lirik lagu album “Seperti Seharusnya” Band Noah ini menggambarkan rasa cinta terhadap wanita yang dicintainya, majas dalam lirik

Pengguna bangunan adalah pemilik bangunan dan/atau bukan pemilik bangunan berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan, yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan

Kasut formal yang menutupi bahagian depan dan belakang kaki (selipar, capal dan kasut sukan tidak dibenarkan). Graduan dan tetamu diminta bekerjasama mematuhi peraturan berpakaian

Sasaran Strategis/Pr ogram/Kegia tan Indikator Kinerja Cara Perhitungan Indikator Target Realisasi Capaian Predikat Satuan Tahun 2020 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8