URGENSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab 1 pasal 1. Pendidikan didefenisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk menwujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Dalam hal ini tentu saja diperlukan pendidik yang profesional dalam upaya mencapai tujuan yang dimaksud.
Untuk melaksanakan tugas profesinya, tentunya tenaga penididik khususnya guru memerlukan aneka ragam pengetahuan psikologis yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutan zaman, kemajuan sains dan teknologi. Maka dari hal itu tenaga pendidik sangat diharapkan mampu menguasai berbagai ragam pengetahuan psikologis, mulai dari psikologi umum, perkembangan anak, psikologi belajar, psikologi pendidikan, psikologi agama, psikologi pendidikan Islam dan cabang-cabang lainnya yang diharapkan dapat menunjang profesionalis guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Makalah ini, merupakan sebagian kecil sumbangsi penulis, yang kiranya dapat membantu dari sekian banyak kebutuhan pendidik dalam menyelami displin ilmu psikologi, khususnya pesikologi Pendidikan Islam. Dalam makalah singkat ini akan dibahas beberapa hal mendasar dari psikologi pendidikan, mulai dari pengertian, ruang lingkup, fungsi dan aplikasi psikologi pendidikan Islam dalam pengajara.
BAB II
URGENSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Psikologi Pendidikan Islam
Sebelum membicarakan pengertian dari psikologi pendidikan Islam secara utuh. Terlebi dahulu penulis mimbacarakan istilah ini secara terpisah. psikologi adalah sebuah kajian yang membahas prilaku dan pengamlan manusia menusia secara sistematis.
hal ini seuai dengan pendapat Zimmer (2003) sebagaimana yang dikutip oleh Prof. Dr. Syamsul Bachri Thalib, menyatakan bahwa psikologi adalah studi ilmiah tentang proses mental dan perilaku manusia[1]. Menurut H.C. Whitherington psikologi pendidikan adalah suatu studi yang sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. [2]
Sedangkan menurut Crow dan Crow mendefenisikan sebagaimana di kutip oleh Dr. Mardianto,M.Pd, Educational psychology deseribesa and explains the learning experiencess of an individual from birth though old age. Its subject
matter is concerned whit the conditions that efect learning.[3]
Crow dan crow menerangkan psikologi merupakan suatu ilmu yang menerangkan masalah pada seorang anak sejak lahir sampai lanjut usia, termasuk didalamnya kondisi yang mempengaruhi belajar.[4]
Sedangkan kata pendidikan dan Islam pada pengertiannya penulis gabungkan dalam satu definisi menjadi pendidikan Islam. Pendidikan Islam adalah suatu proses penciptaan lingkungan dan memungkinkan manusia sebagai peserta didik untuk mengembangkan diri secara fisik dan ruhani untuk dapat berkemampuan merealisasikan syahadah primordialnya kepada Allah Swt, melalui tugas dan fungsi penciptaannya.[5]
Muhammad S.A. Ibrahimy sebagaimana dikutip oleh Sri Minarti mengemukakan, pendidikan Islam dalam pengertian inti belajar adalah suatu sistem pendidikan yang memnungkinkan seorang manusia untuk meminpin hidupnya sesuai dengan ideologi Islam, sehingga ia dengan mudah mampu menjadikan gaya hidupnya sesuai dengan ajaran Islam.[7]
Berdasarkan beberapa defenisi yang telah dipaparkan diatas, dan sesuai dengan pengertian yang dipahamkan dosen pengampu Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, M.A maka dapat disimpulkan psikologi pendidikan Islam adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang manusia berikut dengan potensi-potensinya secara integral dan upaya untuk mengembangkan potensi itu untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam yang pada gilirannya bermuara pada pencapaian kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Psikologi pendidikan Islam merupakan suatu ilmu pengetahuan yang diperuntukkan untuk mengupas tuntas tentang prilaku manusia sebagai pelaku pendidikan berikut potensi dalam upaya pencapaian kesempurnaan dalam hidup manusia itu sendiri sesuai dengan ajaran Islam. Maksud kesempurnaan dalam hal ini adalah tercapainya tujuan pendidikan dengan terwujudnya perkembangan yang secara berkesinambungan pada potensi jasmani dan ruhani atau dimensi al
jismiyahdan dimensi ruhiyah.
B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan Islam
Terkait dengan ruanglingkup psikologi pendidikan, para ahli berbeda padangan dalam menetapkan apa saja yang menjadi titik fokus atau ruang lingkup pada pembahasan ini. Bahkan dari setiap buku psikologi yang ditulis oleh para ahli yang berbeda maka akan berbeda pula pendangannya dalam menentukan ruang lingkup psikologi pendidikan. Maka dari itu berbeda pembahasan dan pengupasan yang didapati.
Hal senada juga disampaikan oleh Slavin bahwa psikologi pendidikan membahas teori perkembangan, perkembangan anak dan remaja, perbedaan individu, teori perilaku dan pembelajaran, dasar konseptual teori kognitif dalam pembelajaran, pendekatan konstruktivisme, pengajaran yang efektif, motivasi belajar, pengelolaan kelas, kebutuhan khusus siswa, penilaian hasil belajar, kepribadian manusia, sifat-sifat khas individu, dan tinjauan psikologis mengenai manusia dalam proses pendidikan yaitu meliputi: masalah belajar, perkembangan individu, faktor dasar pembelajaran, perubahan individu dalam proses belajar, pengukuran dan penilain hasil-hasil belajar.[9]
Secara empiris, Samuel Smith sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryabrata telah melakukan penyelidikan terhadap 18 buah buku-buku tentang psikologi pendidikan yang dipandang baik untuk mendapatkan data yang akurat. Maka dari penyelidikan tersebut Smith mengklasifikasikan persoalan yang dikupas para ahli psikologi pendidikan tersebut kepada 16 macam, yaitu:
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan(the science of educational
psychology).
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
4. Perkembangan siswa (growth).
5. Proses-proses tingkah laku (behavior process).
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning).
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar(factors that condition learning).
8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theoris of learning).
9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan
pengukuran/evaluasi(measurement: basic principles and definitions).
10. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran(transfer of learning subject matters).
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of
measurement).
12. Ilmu statistik dasar (element of statistics).
13. Kesehatan rohani (mental hygiene).
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah (psychology
of secondary school subjects).
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of
elementary school subjects).[10]
[1] Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris
Aplikatif (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hal. 3.
[2] Mustaqim,Psikologi pendidikan(Semarang: Pustaka Pelajar: 2008), hal. 1.
[3] Mardianto, Psikologi Pendidikan landasan untuk pengembangan
strategi pembelajaran (Medan: Perdana Publishing, 2013), hal. 2.
[4] Ibid, hal. 2.
[5] Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2012), hal. 119.
[6] Sri minarti, Ilmu Pendidikan Islam, fakta teoritis-filosofis dan aflikatf
normatif,Cet. I (Jakarta: AMZAH, 2013), hal. 25-26.
[7] Ibid, hal. 26.
[8] Thalib, Psikologi., hal. 5-6.
[9] Ibid, hal. 6
[10] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2007), hal. 2-3.