MAKALAH
HAKEKAT PENELITIAN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH:
NENGAH SIRTE
1118086
AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
FILSAFAT ILMU DAN METODE PENELITIAN terjadi pada zaman sebelum ilmu berkembang. Hasil pemikiran mereka ini kemudian menjadi tantangan bagi para ilmuan selanjutnya, dimana dalam menemukan kebenaran lebih mementingkan penemuan-penemuan empiris. Logika bukan sebagai metode untuk menemukan atau mencari kebenaran tersebut. Melihat lahirnya ilmu adalah ketidakpuasan para ilmuan terhadap penemuan kebenaran oleh para filosof,maka dapat di katakana bahwa ilmu merupakan bentuk-bentuk perkembangan filsafat. Selanjutnya di katakan bahwa ilmu filsafat merupakan induk dari ilmu.
Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama,yakni filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam ( natural science) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam cabang ilmu-ilmu sosial (social sciences). Selanjutnya ilmu-ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok lagi, yakni ilmu alam
(physical sciences) dan ilmu hayat (biological sciences).ilmu-ilmu sosial berkembang agak lambat di bandingkan dengan ilmu-ilmu
alam. Yang mula-mula berkembang adalah
antropologi,psikologi,ekonomi,sosiologi,dan ilmu
ilmu-ilmu politik bercabang-cabang lagi sehimgga sampai pada saat ini terdapat sekitar 650 cabang keilmuan.
a. Mempunyai objek kajian
b. Mempunyai metode pendekatan
c. Bersifat universal (mendapatkan pengakuan secara umum).
Sedangkan filsafat adalah suatu ilmu yang kajianya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta saja, meainkan sampai jauh di luar fakta,sampai batas kemampuan logika manusia. Ilmu mengkaji kebenaran dengan bukti logika atau jalan pikiran manusia. Dengan perkataan lain, batas kajian ilmu adalah fakta, sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab atas pertanyaan ‘’why’’ dan ‘’ how ’’. sedangkan filsafat menjawab pertanyaan ‘’why’’and why and whay’’ dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
ilmu pengetahuan tentang alam dan isinya ini, maka manusia
Dan metode ini di pakai sebagai dasar pengembangan metode ilmiah yang lebih di kenal dengan metode penelitian. Selanjutnja melalui atau menggunakan metode iImiah ini akan menghasilkan ilmu.
August comte (1798-1857) membagi tiga tingkat perkrmbangan ilmu pengetahuan tersebut di atas ke dalam tahap religius, matafisik, dan positif. Hal ini di maksudkan dalam tahap pertama maka asas religilah yang di jadikan postulat atau dalil ilmiah sehingga ilmu merupakan deduksi atau penjabaran dari ajaran religi (deducto). Dalam tahap kedua orang mulai berspekulasi berasumsi, atau membuat hipotesis-hipotesis tentang metafisika (keberadaan) ujud yang menjadi objek penelaahan yang terbahas dari dogma religi, dan mengembangkan system pengetahuan berdasarkan postulat metafisika tersebut (hipotecico). Sedangkan tahap ketiga adalah pengetahuan ilmiah, dimana asas-asas yang dipergunakan di uji secara positif dalam proses verivikasi yang objektif (verivikasi).
Secara visual proses perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, yang selanjutnya merupakan kerangka-kerangka metode ilmiah dapat di gambarkan seperti terlihat dalam skema di bawah:
Skema 1.1
DEDUKSI- berdasarkan pengalaman-pengalaman atau teori-teori atau dogma-dogma yang bersifat umum di lakukan dugaan-gugaan atau hipotesis
HIPOTESIS - adalah dugaan yang di tarik berdasarkan teori, dogma, atau pengalama pengalaman
VERIVIKASI- adalah proses pembuktian untuk hipotesis-hipotesis yang telah disusun melalui kegiatan
INDUKSI- hasil penelitian tersebut di susun ke dalam suatu teori yang umum
C. LANDASAN ILMU
Filsafat ilmu merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat ilmu. Oleh sebab itu filsafat ilmu ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu tersebut, seperti:
1. Objek apa yang di telaah ilmu? Bagaimana ujud hakiki objek tersebut? Bagaimana hubungan objek dengan daya tangkap manusia ( misalnya: berfikir,merasa,mengindra)?
3. Untuk apa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang di telaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana hubungan antara tehnik prosedural yang merupakan oprasionalisasi metode ilmiah dan norma-norma/ professional?
Ketiga kelompok pertanyaan tersebut merupakan landasan-landasan ilmu, yakni kelompok pertama merupakan landasan-landasan ontology,kelompok kedua merupakan landasan epistemology, dan kelompok yang terakhir merupakan landasan aksiologi. Secara singkat uraian landasan ilmu itu adalah sebagai berikut:
a. Landasan ontologism, adalah tentang objek yang di telaah ilmu. Hal itu berarti tiap ilmu harus mempunyai objek telaahan yang jelas. Di karenakan diversifikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahanya, maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan antologi yang berbeda.
b. Landasan epistemology, adalah cara yang di gunakan untuk mengkaji atau menelaah sehingga di peroleh ilmu tersebut. Secara umum metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan induksi-deduksi-verivikasi seperti telah di uraikan di atas.
c. Landasan aksiologi, adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa yang bias dapat di sumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu serta membagi peningkatan kualitas hidup manusia.
D. SARANA BERFIKIR ILMIAH
hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
untuk menggambarkan materi pengetahuanya berdasarkan metode ilmiah. Jelaslah bahwa mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuanya, sebab fungsi sarana berfikir ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah, dan bahkan merupakan ilmu tersendiri.
Skema 1.2
Ilmu dan sarana berfikir ilmiah
Logika matemetika
deduksi
khazanah dunia rasional ramalan
ilmu dunia empiris (hipotesis)
industry pengujian
fakta
DAFTAR PUSTAKA