• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Persediaan Benang di PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries T0 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Persediaan Benang di PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries T0 BAB IV"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

4.1 ANALISIS

4.1.1 Kondisi Perusahaan

Bagian Gudang merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas pengeluaran dan pemasukkan benang yang dikelolanya kepada bagian utama PPC. Transaksi yang dilakukan di gudang benang yakni penerimaan dan pengeluaran

benang untuk proses produksi kain maupun produksi benang twist. Selain pemasukkan dan pengeluaran benang bagian gudang juga menyimpan benang

yang dikembalikan oleh bagian-bagian produksi karena sisa. Informasi yang dilaporkan adalah Laporan pemasukkan dan pengaluaran benang (twist maupun non twist) dan Laporan Stok Benang.

Benang yang disimpan dan dikelola oleh bagian gudang secara umum ada dua macam yakni benang dari pemasok langsung atau biasa disebut bahan baku dan benang twist atau bahan baku yang sudah diolah. Bahan Baku diproduksi di

Bagian Twisting(Twisting I, II, III) untuk dibuat menjadi benang twist dan diproduksi di Bagian Produksi lain seperti Bagian Sizing dan Bagian Weaving

(2)

Gambaran alur pengolahan benang menjadi kain seperti gambar berikut:

Gambar 4.1 Alur Proses Pengolahan Benang

Penjelasan dari proses produksi sebagai berikut:

1. Benang Lusi : Benang anyaman/tenunan dengan arah membujur (diTimatex : ada 2 macam alur proses).

2. Benang Pakan : Benang anyaman/tenunan dengan arah melintang (di

(3)

3. False teisting : disebut juga proses texturizing, yaitu mengubah benang filament (filament yarn/flat yarn) menjadi

textured yarn (DTY).

4. Sizing : adalah proses penganjian /melapisi benang

dengansize/bahan kanji yang dipakai adalah bahan

kimia (PVA+Acrylic).

5. Beaming : Kelanjutan dari proses Sizing, yaitu proses

menggulung benang ke beam/kelos. Yang dimaksud

beam disini adalah beam/kelos yang dipasang dimesin tenun/weaving sebagai tempat gulungan benang lusi.

6. Drawing : adalah proses penyucukan/pemasukan benang pada

lobang gun/held wire, untuk membentuk motif anyaman, serta dilanjutkan dengan penyisiran untuk

menentukan kerapatan/tetal/density benang lusi.

7. Twisting : Proses me-mlintir benang antara 1000 T/M (Twist per

meter) s/d 2400 T/M. Tujuan memberikan efek

drep/jatuh pada kain saat nantinya pada proses pencelupan. Arah plintiran bisa kearah kanan (searah

jarum jam) dan sebaliknya.

8. Sectional Warping : menggulung benang twist kedalam beam/kelosYang

dimaksud beam disini adalah beam/kelos yang

(4)

9. Winding : menggulung benang pakan pada bentuk/sarana

dan benang pakan. Kombinasi bengang lusi dan pakan

di atas berupa (1) x (3) atau (1) x (4) - - - atau (2) x (3) atau (2) x (4)

11. Dyeing : Proses pencelupan dari kain mentah (Greige

hasilweaving) menjadi kain jadi /kain celupan diproses pencelupan ini sebenarnya dibagi dalam

beberapa tahap, namun intinya adalah memproses kain celup yang sipa pakai.

12. Verpacking : Proses packing pada gulungan kain : diberi label,

stampingm dibungkus plastik dsb, kemudian di masukkan Box - - siap kirim.

13. Finishing : Pengecekan barang siap kirim meliputi alamat, jenis

(5)

4.1.2 Prosedur Transaksi Persediaan Benang Yang Sedang Berjalan

Transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku kain/ benang di PT TIMATEX adalah pengeluaran dan penerimaan benang untuk proses produksi

kain dan produksi benang twist.Uraian prosedur- prosedur tersebut sebagai berikut:

 Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

1. Departeman PPC menerima Form Production Order For Weaving dari Kantor Pusat.

2. Berdasarkan Form Production For Weaving, Textile Design, dan Daftar Stock Persediaan Benang, menghitung kebutuhan produksi. Apabila

benang tidak tersedia maka membuat Permintaan Benang.

3. Setelah Permintaan Benang diotorisasi oleh Kepala Dep. PPC dan Wakil Pimpinan Perusahaan, dikirim ke Kantor Pusat.

4. Kantor Pusat membuat PurchaseOrder dan dikirim ke Pemasok.

5. Pemasok menghubungi dan melukan penawaran harga. Setah sepakat pemasok menandatangani Purchase Order dan mengirimnya ke Kantor

Pusat. Kemudian Kantor mengirim ke pabrik di Dep. Produksi dan diarsip bersama dengan Permintaan Benang.

 Prosedur Penerimaan Bahan Baku Dari Pemasok.

(6)

2. Bagian Gudang memeriksa barang beserta dokumen yang disertakan, kemudian membuat Bon Penerimaan Barang sebanyank 6 rangkap. 3. Petugas administrasi di gudang mencatat data penerimaan Bahan Baku di

File Stock Bahan Baku. Setelah Bon Penerimaan Barang ditanda tangani dan dicatat, Kemudian Lembar 1 sampai 5 diberikan ke Bagian PPC

beserta Nota Penyerahan, Surat Jalan dan Bukti Timbangan. Bon Penerimaan Barang lembar 6 diarsip oleh Bagian Gudang.

4. Bagian PPC mengisi No. PO, Harga, dan no Kaber di Surat Jalan

berdasarkan dokumen yang diterima dari Gudang dan Purchase Order. Setelah diisi, membuat Pemberitahuan Pemasukan Barang yang terdiri

dari 5 rangkap yang ditandatangani oleh Kepala Dep. PPC. Apabila pemasok dari kawasan berikat, menggunkan Pemberitahuan Pemasukkan Barang BC 4.0, dan jika bukan dari kawasan berikan menggunakan

Pemberitahuan Pemasukan Barang BC 2.3.

5. Pemberitahuan Pemasukkan Barang diperiksa oleh kantor Bea dan Cukai dan ditandatangani oleh pejabat Bea dan Cukai. Kantor Bea dan Cukai

diberi Rangkap 3 dan 4 beserata Bon Penerimaan Barang Rangkap 5. Rangkap 5 Pemberitahuan Pemasukkan Barang diberikan ke Bagian

akuntansi beserta Bon Penerimaan Barang Rangkap 4.

6. Berdasarkan Bon Penerimaan Barang Bagian PPC mencatat ke dalam aplikasi ITInventory, dan mencatat ke catatan Pemasukkan Benang Dari

(7)

Penerimaan Barang rangkap 3. Dokumen-dokumen tersebut kemudian diarsip urut tanggal oleh Bagian PPC.

7. Bon Penerimaan Barang rangkap 1 dan 2 diarsip oleh Kantor Pusat PT

Tiga Manunggal.

 Prosedur Pengeluaran Bahan Baku Untuk Produksi Benang Twist.

1. Bagian Twisting menyipakan Nota Permintaan Twistsebanyak 2 rangkap berdasarkan Jadwal Produksi Twisting. Jadwal Produksi Twisting

tersebut dibuat karena ada Order Twist dari bagian PPC.

2. Nota Permintaan Twist yang sudah ditandatangani oleh kepala Bagian

Twisting, diberikan kepada Bagian Gudang.

3. Bagian Gudang menyiapkan Bahan Baku dan Nota Pengeluaran Ke Bagian sebanyak 4 rangkap. Kepala Bagian Gudang kemudian menandatangni Nota Pengeluaran Ke Bagian dan Nota Permintaan Twist.

4. Bahan Baku dan dokumen diserahkan ke Bagian Twisting. Bagian Twisting memeriksa apakah sudah sesuai permintaan, apabila ada yang tidak sesuai dikembalikan ke gudang untuk disiapkan lagi. Barang yang

sudah sesuai dengan permintaan disimpan oleh Bagian Twisting untuk proses produksi, kemudian membuat Bon Pemasukan Barang sebanyak 3

rangkap. Ka Bagian Twisting menandatangani Bon tersebut dan Nota Pengeluaran Ke Bagian.

5. Nota Permintaan Barang rangkap 1, Nota Pengeluaran Ke Bagian

(8)

Bagian Gudang yang sebelumnya Bon Pemasukan Barang juga sudah ditandatangni oleh Kepala Bagian Gudang.

6. Nota Permintaan rangkap 2, Nota Pengeluran Ke Bagian rangkap 4, dan

Bon Pemasukan Barang rangkap 4 diarsip oleh Bagian twisting urut tanggal.

7. Bagian Gudang mencatat ke dalam file Stok Bahan Bahan Baku berdasarkan dokumen yang diterima dari Bagian Twisting dan membuat Laporan Harian . Nota Pengeluaran Barang Ke Bagian rangkap 1 dan 2,

Bon Pemasukan Barang rangkap 1 dan 2 dan Laporan Harian diberikan ke Bagian PPC. Nota Permintaan Barang rangkap 1, Nota Pengeluaran ke

Bagian rangkap 3 dan Bon Pemasukan Barang rangkap 3 diarsip oleh Bagian Gudang urut tanggal.

8. Di Bagian PPC mencatat pengeluaran benang ke dalam aplikasi

ITInventory berdasarkan Nota Pengeluaran Barang rangkap 2 dan Bon

Pemasukan Barang rangkap 2, kemudian diarsip urut nomor di Bagian PPC beserta Laporan Harian.

9. Nota Pengeluaran Ke Bagian dan Bon Pemasukkan Barang rangkap 1 sebagai arsip Kantor Pusat PT Tiga Manunggal.

 Prosedur Penerimaan Benang Twist Dari Bagian Twisting

1. Bahan baku yang sudah diproduksi menjadi benang twist diberikan ke Bagian Gudang beserta Bon Penyerahan Produksi Twisting sebanyak 4

(9)

2. Bagian Gudang memerikasa Barang dengan Bon tersebut, jika sesuai maka Bagian Gudang menyipakan Bon Pemasukan Barang sebanyak 4 rangkap.

3. Kepala Bagian Gudang dan Kepala Bagian Twisting menandatangani Bon Penyerahan Produksi Twisting dan Bon Pemasukkan Barang.

4. Bon Penyerahan Produksi Twisting rangkap 1-3 dan Bon Pemasukan Barang rangkap 4 diberikan ke Bagian Twisting.

5. Bagian Twisting membuat Laporan Produksi Twisting dan

menyerahkannya ke Bagian PPC beserta Bon Penyerahan Produksi

Twisting rangkap 1-2. Bon Penyerahan Produksi Twisting rangkap 3 dan

Bon Pemasukan Barang rangkap 4 diarsip berdasarkan nomor oleh Bagian Twisting.

6. Bagian Gudang mencatat pemasukan Benang twist di file Stock Benang

Twist berdasarkan Bon Penyerahan Produksi Twisting dan Bon

Pemasukan Barang. Bon Penyerahan Produksi Twist rangkap 4 dan Bon Pemasukan Barang rangkap 3 diarsip oleh Bagian Gudang. Bon

Pemasukan Barang rangkap 1 dan 2 dan Laporan Harian diberikan ke Bagian PPC.

4.1.3 Analisis Sistem Informasi Perusahaan

Sistem informasi yang diterapkan di PT Tiga Manunggal khususnya di Departemen Planning, Production and Control(PPC) sudah menggunakan sistem

(10)

untuk memasukkan transaksi penerimaan dan pengeluaran benang yang berasal dari bagian gudang. Selain menggunakan aplikasi Foxpro untuk mencatat transaksi, karyawan yang menangani pekerjaan ini juga bertanggung jawab

kepada Bea Cukai atas pemasukkan dan pengeluaran barang. Pertanggung jawaban ini dilakukan menggunakan web yang terhubung dengan aplikasi. Untuk

mengatasi adanya kesalahan pencatatan di melalui aplikasi, karyawan yang bersangkutan menggunkan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran benang untuk mencocokannya dengan hasil pencatatan melalui aplikasi. Rekapitulasi ini

menggunakan Microsoft Excel yang kemudian dicetak.

Dalam pencatatan persediaan benang di bagian gudang sudah berjalan

lancar, namun pencatatan serta pembuatan laporan yang dikerjakan dirasa kurang efektif dan efisien, selain itu keamanan data yang disimpan masih kurang atau masih dapat diakses oleh orang lain

4.2 Kebutuhan

Permasalahan yang dihadapi oleh bagian gudang khususnya dalam pencatatan persediaan perlu adanya sistem informasi yang terkomputerisasi.

Sistem informasi terkompuertisasi yang akan dikembangkan sekaligus dibahas dalam laporan ini menggunakan Java Netbean dan Jasperreport sebagai

pendukung, dan database MySQL. Dengan menggunakan aplikasi ini transaksi-transaksi yang terjadi di gudang akan dimasukkan secara mudah dan menghasilkan laporan yang otomatis, selain itu dengan pengelolaan data dalam

(11)

Hardware yang tersedia di gudang yakni seperangkat komputer (Windows XP) yang masih dapat digunakan untuk pengembangan sistem informasi ini dan aplikasi yang dibutuhkan untuk digunakan adalah dengan menginstal server

XAMPP untuk menyimpan database MySQL.

4.3 Jadwal

Berikut jadwal perancangan program aplikasi gudang benang dengan target mingguan:

Tabel 4.1 Jadwal Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Bulan Minggu

ke Target Pekerjaan

Januari 2015

1 dan 2 Analisis Kondisi Perusahaan

3 Analisis Sistem Informasi yang digunakan dan analisis permasalahan

4 dan 5 Desain Struktur data, desain database Februari

2015 6

Rancangan DFD, Relasi, Kamus Data, tampilan program

7 Membuat Database, Relasi 8 Menbuat Tampilan Program Maret

2015 9 dan 10

Coding Data Dasar (Simpan, Ubah dan Hapus),

Login 10 dan

11

Coding Transaksi Penerimaan Bahan baku dan

benang 11 dan

12

Coding Transaksi Pengeluaran Bahan baku dan

benang

(12)

4.4 Perancangan

4.4.1 Rancangan Data Flow Diagram

Gambar 4.2 Rancangan DFD Level 0 Pencatatan Bahan Baku Dan Benang

Secara garis besar pembahasan laporan dan analisis sistem informasi mengenai pencatatan persediaan benang. Pada gambar 4.1 merupakan proses pencatatan yang dilakukan di gudang. Seperti yang dikemukakan sebelumnya

bahwa benang di perusahaan ada 2 jenis yakni bahan baku dan benang twist.

(13)

Pada gambar 4.2 merupakan sistem pencatatan persediaan benang non-twist

atau yang biasa disenut bahan baku. Bahan baku yang keluar dapat langsung masuk produksi kain dan ada yang melalui proses twisting di bagian twisting.

Gambar 4.4 Rancangan DFD Level 1 Pencatatan Persediaan Benang

Benang yang merupakan hasil proses twisting lebih dulu disimpan di bagian gudang baru kemudian diproses oleh bagian-bagian produksi kain. Dari transaksi- transaksi tersebut bagian gudang melaporakan informasi pemasukan dan

(14)

4.4.2 Rancanagn Entity Relation Diagram (ERD)

Gambar 4.5 Rancangan ERD

Dari rancangan DFD dapat diketahui entitas-entitas yang terlibat dalam

sistem pencatatan persediaan benang. Dengan ini dapat dibuat sebuah relasi antar entitas yang digambarkan dalam ERD gambar 4.4 diatas.

4.4.3 Rancangan Kamus Data

Dalam suatu program pengolah data tentu terdapat tempat penyimpanan data yang disusun dalam suatu kumpulan tabel dan mempunyai relasi antara satu

dengan yang lain yakni database. Tabel-tabel program tersebut disusun berdasarkan rancanagan tabel atau kamus data. Dibawah ini merupakan kamus

(15)

1. Nama tabel : user

Tabel 4.2. Tabel User

Field Name Type Size Descripition

id int - Id user (Primery Key)

username varchar 50 Nama User password varchar 50 Kata Sandi

2. Nama tabel : tb_pemasok

Tabel 4.3. Tabel Data Pemasok

Field Name Type Size Descripition

kodepmsk char 3 Kode pemasok (Primery Key) namapmsk varchar 30 Nama Pemasok

alamat varchar 50 Alamat Pemasok

telp varchar 15 No Telepon

3. Nama tabel : tb_bb

Tabel 4.4. Tabel Data Bahan Baku (Benang Non Twist)

Field Name Type Size Descripition

kodebb char 3 Kode pemasok (Primery Key)

Tabel 4.5. Tabel Data Benang twist

Field Name Type Size Descripition

kodebn char 5 Kode Benang Twist(Primery Key) kodebb char 5 Kode Bahan Baku (Foreign Key)

twist varchar 4 Jumlah twist

jtwist varchar 1 Jenis twist (S / Z )

stdr varchar 4 Standard

ket varchar 20 Keterangan benang / Jenis Benang

jmlbobbin int - Jumlah Bobbin

(16)

5. Nama tabel : tb_bgn

Tabel 4.6. Tabel Bagian

Field Name Type Size Descripition

kodebgn char 5 Kode Bagian (Primery Key) namabgn varchar 20 Nama Bagian

6. tb_tbbm

Tabel 4.7. Tabel Detail Bahan Baku Masuk

Field Name Type Size Descripition

nobonbb varchar 25 No bon (Index)

Tabel 4.8. Tabel Detail Bahan Baku Keluar

Field Name Type Size Descripition

nonotabb varchar 25 No nota (Index)

Tabel 4.9. Tabel Detail Retur Bahan Baku

Field Name Type Size Descripition

noretbb varchar 20 No retur bahan baku(Index) kodebb char 5 Kode bahan baku (Foreign Key) tglretbb date - Tanggal benang twistdikembalikan kodebgn char 5 Benang twist dari bagian

(17)

9. tb_tbnm

Tabel 4.10. Tabel Detail Benang Twist Masuk

Field Name Type Size Descripition

nobonbn varchar 25 No bon (Index)

Tabel 4.11. Tabel Detail Benang TwistKeluar

Field Name Type Size Descripition

nonotabn varchar 25 No nota (Index)

Tabel 4.12. Tabel Detail Retur Benang Twist

Field Name Type Size Descripition

noretbn varchar 20 No retur benang twist(Index) kodebn char 5 Kode benang twist(Foreign Key) tglretbn date - Tanggal benang twistdikembalikakn kodebgn char 5 Benang twist dari bagian

(18)

4.4.4 Rancanagn Relasi Tabel

(19)

4.4.5 Rancangan Tampilan Pengguna

1. Login Aplikasi Gudang

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.7 merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat aplikasi dijalankan. Di dalam tampilan ini user diharuskan memasukkan username serta

password sebelum masuk ke bagian utama aplikasi. Tujuan dari tampilan ini agar

data transaksi dalam aplikasi hanya diolah oleh orang yang bertanggungjawab atas data yang disimpan.

2. Tampilan Data Pemasok dan Bagian

(20)

Setelah karyawan berhasil login, maka gambar 4.8 adalah tampilan yang yang akan muncul Pada tampilan ini berisi fungsi dari masing- masing tombol yang berada di bagian atas.

3. Tampian Data Pemasok dan Bagian

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Pemasok dan Data Bagian

Gambar 4.9 merupakan rancangan tampilan daftar pemasok dan daftar bagian yang berhubungan dengan transaksi pemasukan dan pengeluaran benang.

Untuk menambah daftar, mengubah, dan menghapus daftar pemasok maupun bagian melalui tampilan ini. Selain itu pada daftar pemasok karyawan dapat mencetak daftar pemasok. Karena data pemasok dan bagian merupakan data yang

akan digunakan dalam transaksi pemasukan maupun pengeluaran benang, menghapus data hanya bisa digunakan pada data yang belum pernah atau tidak

dipakai dalam transaksi. Untuk mengetahui apakah data pernah digunakan atau belum, dapat dilihat dengan meng-klik pada baris data yang dimaksud.

(21)

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Daftar Benang

Tampilan daftar benang seperti gambar 4.10 dibuat dalam bentuk tab, tab bahan baku dan tab benang twist. Bagian gambar atas adalah tampilan daftar benang twist dan di bawahnya adalah tampilan daftar bahan baku. Secara umum

operasi kedua tampilan ini sama, hanya data yang dimasukkan. Operasi yang dapat dilakuakan adalah menambah, mengubah, dan menghapus. Sama halnya

(22)

5. Tampilan Transaksi Benang

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Transaksi Bahan Baku Masuk

Memasukkan data barang yang masuk dan keluar melalui tampilan seperti

pada gambar 4.11. Keterangan untuk masing-masing tab sebagai berikut :

a. Bahan Baku Masuk : memasukkan data bahan baku masuk dari pemasok

dan retur dari bagian. Untuk membedakan barang dari pemasok dengan retur bagian, cek bok “Retur Bagian” sebagai penanda transaksi tersebut adalah retur barang dari (bagian twisting atau bagian produksi kain).

b. Bahan Baku Keluar : memasukkan data bahan baku keluar baik ke bagian

twisting maupun ke bagian produksi kain.

c. Benang Twist Masuk : memasukkan data benang twist yang masuk dari bagian twisting atau retur dari bagian produksi kain. Penanda retur sama dengan retur yang ada di Bahan Baku Masuk.

(23)

Secara umum cara memasukkan data masing-masing tab sama, dimana saat panel terbuka tombol tambah yang aktif. Perbedaan memasukkan data bahan baku dan benang twist adalah data yang dimasukkan. Setelah data ditambahkan ke

dalam tabel, tombol simpan dan hapus akan aktif. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan transaksi. Setelah tersimpan tombol simpan dan hapus tidak

aktif kembali. Tombol hapus digunakan unuk menghapus data yang ditambah di tabel sebelum disimpan.

6. Tampilan Data Transaksi Yang Telah Dimasukkan

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Rekap Transaksi

Data- data yang telah dimasukkan dapat dilihat melalui tampilan seperti gambar 4.12. Untuk melihat data, terlebih dulu memasukkan periode dengan mengisi tanggal awal dan akhir. Data yang tampil adalah data nota/bon, untuk

melihat detail dari nota/bon melalui tombol detail. Tombol hapus untuk menghapus nota/ bon termasuk detail barangnya. Jenis transaksi yang akan

(24)

7. Tampilan Data Transaksi Yang Telah Dimasukkan

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Mencetak Laporan

Gambar 4.13 merupakan tampilan yang digunakan untuk mencari data

laporan maupun mencetak laporan. Jenis laporan yang akan di tampilkan dipilih melalui combobox Transaksi.

4.5 Implementasi

1. Tampilan Login Awal

(25)

Untuk masuk ke dalam aplikasi dengan cara : 1. Masukkan username dengan “admin”.

2. Masukkan password dengan “admingudang”

3. Tekan tombol Login, apabila username dan password yang dimasukkan sesuai, maka akan muncul Menu Utama.

4. Apabila username dan password salah akan muncul notifikasi bahwa username dan password salah.

Gambar 4.15 Peringatan Login Gagal

2. Data Pemasok dan Bagian

(26)

Setelah berhasil masuk aplikasi, tampilan gambar 4.16 adalah yang akan muncul.

3. Data Pemasok dan Bagian

Gambar 4.17 Daftar Pemasok dan Bagian

Untuk menambahkan data pemasok dan bagian, secara garis besar sama

hanya beda tempat untuk menambahkan. Cara menambah data dengan mengisi semua data sesuai dengan tempat yang disediakan kemudian tekan tombol “Tambah” untuk menyimpan.

Cara memperbaharui dan menghapus data berbeda dengan cara menyimpan. Yakni dengan cara :

1. Pilih data pada tabel / menuliskan kode data yang akan diperbaharui. 2. Tekan tombol cari untuk menampilkan detail dari kode.

3. Setelah data yang diperbaharui, tekan tombol “Ubah” untuk mennyimpan perubahan.

(27)

4. Data Benang Non-twist dan Benang Twist

Gambar 4.18 Tampilan Daftar Bahan Baku (Benang Non-Twist)

Gambar 4.18 merupakan tampilan daftar barang. Cara menambah,

mengubah dan menghapus sama dengan cara yang ada pada daftar pemasok dan daftar bagian.

(28)

5. Input Transaksi Pemasukkan dan Pengeluaran Barang

Gambar 4.20 Tampilan Memasukkan Transaksi

Gambar 4.21 Tampilan Cari Barang

(29)

Cara untuk memasukkan data pemasukan bahan baku sebagai berikut: 1. Masukkan semua data sesuai tempat yang disediakan. Apabila Bahan Baku

yang diterima merupakan barang retur (khusus data pemasukkan (barang),

pastikan untuk meng-klik ceckbox.

2. Untuk mengisi data barang dengan menekan tombol “CARI” dan akan

tambil data barang seperti gambar 4.21.

3. Setelah data barang tampil, isi jumlah barang dan tekan tombol “TAMBAH” untuk memasukkan barang ke dalam tabel. Apabila terjadi

kesalahan, data yang tampil di tabel dapat dihapus dengan dengan meng-klik data yang dimaksud, kemudian tekan tombol “HAPUS”.

4. Apabila data barang sudah dimasukkan semua tekan tombol SIMPAN untuk menyimpan transaksi.

Cara memasukkan data transaksi lain seperti “Bahan Baku Keluar”,

“Benang Masuk”, dan “Benang Keluar” sama dengan cara yang ada diatas.

(30)

6. Data Transaksi Benang Masuk dan Keluar

Gambar 4.23 Tampilan Rekap Pemasukkan dan Pengeluaran Barang

Data transaksi yang sudah dimasukkan pada panel transaksi dapat dilihat memalui tampilan gambar 4.23. Untuk melihat data dengan cara :

1. Pilih jenis transaksi yang akan ditampilkan.

2. Masukkan tanggal mulai sampai tanggal akhir transaksi yang akan dilihat. Apabila data yang akan ditampilkan hanya satu hari, masukkan kedua

tanggal dengan tanggal yang sama.

3. Tekan tombol cari, maka data akan tampil pada tabel. Untuk melihat detail transaksi, klik transaksi yang ingin dilihat atau tekan tombol “DETAIL”.

(31)

Implementasi Relasi Tabel

Gambar

Gambar 4.1 Alur Proses Pengolahan Benang
Tabel 4.1 Jadwal Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Minggu
Gambar 4.2 Rancangan DFD Level 0 Pencatatan Bahan Baku Dan Benang
Gambar 4.4 Rancangan DFD Level 1 Pencatatan Persediaan Benang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tsara Nurul Mufidah, 2015. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Bahasa dan Sastra. Universitas Pendidikan Indonesia. Verba merupakan salah satu jenis kata yang

Yang dimaksud strategi adaptif adalah usaha kreatif BPR untuk memelihara kondisi kehidupan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi karena adanya ekspansi kredit UMKM

Persyaratan desain dari kipas sentrifugal besar adalah untuk memenuhi kondisi aliran dan tekanan yang dibutuhkan pada titik tertinggi efisiensi, nilai

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Tsara Nurul Mufidah 2015 Universitas

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah negara dan kendaraan dinas jabatan bagi Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, kepada

Penerapan media pembelajaran pada siswa SMK Farmasi Samarinda dapat menarik perhatian siswa, hal ini dapat dilihat pada saat pembelajaran simulasi digital

A pilot study was carried out with the aim of examining the physiological (heart rate) and physical (motion analysis) responses of beach soccer players during competitive

Rahayu, Putri Rizkia. “ Penggunaan Permainan Labyrinth Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman”. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung. Kosakata