• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Benda Asing pada Esofagus dan Traktus Trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 – Oktober 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penderita Benda Asing pada Esofagus dan Traktus Trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 – Oktober 2014"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benda asing terus menjadi masalah serius pada anak-anak dan dewasa

dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Cakir et al., 2012). Benda

asing harus dikeluarkan segera mungkin sebelum menimbulkan komplikasi yang

dapat mengancam nyawa (Sahadan et al., 2011). Peristiwa tertelan dan

tersangkutnya benda asing pada esofagus juga terus merupakan masalah utama

pada semua umur (Yunizaf, 2011).

Sekitar 75 sampai 85% kasus aspirasi benda asing terdapat pada anak-anak

dibawah umur 15 tahun, dimana penderita terbanyak adalah anak kurang dari 3

tahun (Ṣentṻrk and Ṣen, 2011). Anak-anak sering meletakkan benda asing di

dalam mulut dan secara tidak sadar akan menelan benda asing tersebut. Benda

asing tersebut akan menetap di dalam esofagus sebanyak 80% dan dapat juga

ditemukan pada saluran nafas sebanyak 20% (Abdurehim et al., 2014).

Jenis benda asing yang sering dijumpai pada traktus trakeobronkial adalah

jenis organik seperti sisa-sisa makanan (jenis kacang-kacangan yang paling sering

dijumpai) dan jenis anorganik seperti plastik (Orji and Akpeh, 2010). Pada

esofagus, koin merupakan benda asing terbanyak yang dapat dijumpai dan diikuti

oleh tulang ayam, tulang ikan, dan peniti (Ekim, 2010).

Pada penderita aspirasi benda asing sering diawali dengan gejala tersedak

(74%), diikuti dengan batuk (73%), mengi (50%), dan sesak nafas (47%) (Orji

and Akpeh, 2010). Gejala lain yang sering ditemukan bila benda asing terdapat

pada esofagus adalah kesulitan menelan, nyeri, dan air liur yang berlebihan

(Ekim, 2010).

Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 3500 – 6000 pasien meninggal

dunia setiap tahunnya akibat aspirasi benda asing dimana 600 orang diantaranya

anak-anak dibawah 15 tahun (Saki et al., 2009). Selain itu, tercatat juga 1500 –

1600 pasien meninggal dunia setiap tahunnya akibat komplikasi dari tertelannya

benda asing (Erbil et al., 2013).

(2)

2

Dari pasien anak yang datang ke Department of Pediatric Otolaryngology,

Phoniatrics and Audiology, Medical University of Lublin pada 1998 sampai

dengan 2010 terdapat 192 kasus benda asing di esofagus. Lokasi terbanyak benda

asing terdapat di sfingter krikofaringeal dan benda asing terbanyak adalah koin

(Rybojad et al., 2012).

Saki et al. (2009) melaporkan di Imam Hospital, Ahwaz Jondishapour

University of Medical Sciences, Ahwaz, Iran, terdapat 1015 kasus aspirasi benda

asing dari tahun 1998 – 2008. Pada kasus ini, 63,5% penderitanya adalah laki-laki

dan 36,5% penderitanya adalah perempuan dengan rentang umur 2 bulan – 9

tahun. Lokasi benda asing ditemukan pada bronkus kanan sebanyak 560 kasus

(55,1%), diikuti pada bronkus kiri sebanyak 191 kasus (18,8%), pada trakea

sebanyak 173 kasus (17,1%), pada pita suara sebanyak 75 kasus (7,4%), dan pada

kedua bronkus sebanyak 16 kasus (1,6%).

Menurut penelitian yang dilakukan di University of Nigeria Teaching

Hospital Enugu pada Januari 2000 sampai Desember 2009 dijumpai komplikasi

berupa asfiksia, edema paru, spasme laring, bahkan kematian. Dapat pula

dijumpai adanya inflamasi jaringan dengan sekresi purulen pada sekitar lokasi

benda asing (Orji and Akpeh, 2010).

Pada Poli THT–KL RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado telah dilaporkan

terdapat 482 kasus benda asing pada Januari 2008 sampai Desember 2011. 218

kasus diantaranya adalah pasien dengan rentang umur 0 – 10 tahun. Benda asing

ditemukan paling banyak pada pasien laki-laki sebanyak 61,82% dan pada pasien

perempuan sebanyak 38,18% (Sosir et al., 2012).

Di bagian THT – KL RSUP Haji Adam Malik Medan mulai Januari 2006

sampai Desember 2010 terdapat 50 kasus benda asing di traktus trakeobronkial,

dengan penderita terbanyak adalah laki-laki sebanyak 36 orang (72%) dan

perempuan sebanyak 14 orang (28%). Pada penelitian tersebut lokasi benda asing

terbanyak dijumpai pada bronkus kanan sebanyak 50% kasus. (Fadhlia, 2011).

Tingginya angka kejadian benda asing pada esofagus dan traktus

trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian ini.

(3)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini adalah bagaimana profil penderita benda asing pada esofagus

dan traktus trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 –

Oktober 2014?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penderita benda asing pada esofagus dan traktus

trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 – Oktober 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui proporsi penderita benda asing pada esofagus dan

traktus trakeobronkial berdasarkan usia.

2. Untuk mengetahui proporsi penderita benda asing pada esofagus dan

traktus trakeobronkial berdasarkan jenis kelamin.

3. Untuk mengetahui proporsi penderita benda asing pada esofagus dan

traktus trakeobronkial berdasarkan lokasi benda asing.

4. Untuk mengetahui jenis benda asing pada esofagus dan traktus

trakeobronkial.

5. Untuk mengetahui gejala klinis yang terjadi pada penderita benda asing

pada esofagus dan traktus trakeobronkial.

6. Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada penderita benda asing

pada esofagus dan traktus trakeobronkial.

7. Untuk mengetahui prognosis yang terjadi pada penderita benda asing pada

esofagus dan traktus trakeobronkial.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

melakukan penelitian.

(4)

4

2. Bagi masyarakat umum, dapat memberikan gambaran dan meningkatkan

pengetahuan tentang kasus benda asing pada esofagus dan traktus

trakeobronkial sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih dini.

3. Bagi praktisi kesehatan, dapat memberikan informasi tentang profil

penderita benda asing pada esofagus dan traktus trakeobronkial di RSUP

Haji Adam Malik sehingga dapat dilakukan tatalaksana secara cepat dan

lebih maksimal serta pencegahan komplikasi yang terjadi.

4. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai informasi tambahan untuk

melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan benda asing

pada esofagus dan traktus trakeobronkial.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Dalam rangka implementasi GERBANGDAYA PROJOTAMANSARI dibentuk kelompok kerja (POKJA) untuk masing-masing sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang dikoordinir

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Pemberian Bantuan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 yang selanjutnya disebut RKPD Tahun 2009, merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode

(3) Untuk memperoleh data yang lengkap dari barang barang tersebut diatas Pemerintsah Daerash harus membuat buku induk Inventaris yang meliputi

Jadwal retensi arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, digunakan sebagai pedoman penyusutan arsip yang berkaitan dengan arsip kepegawaian Pegawai Negeri Sipil dan pejabat negara

First stage: green parks, school gardens and other large open spaces were selected as the evacuation destinations (shelters) to analyse the space accessibility, based on

Berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat 1 anggaran dasar Perseroan dan Pasal 70 dan 71 UUPT, penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember

The above scheme includes detection and extraction of shadow free vegetation features based on spectral properties of digital images using shadow index and NDVI techniques