• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Di Pt Apac Inti Corpora Bawen, Semarang bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Di Pt Apac Inti Corpora Bawen, Semarang bab 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi tahun 2020 mendatang kesehatan dan

keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang di tetapkan dalam

hubungan ekonomi perdagangan dan barang dan jasa antar negara yang

harus di penuhi oleh negara anggotanya termasuk bangsa Indonesia. Untuk

mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat

pekerja Indonesia telah di tetapkan visi Indonesia sehat 2015 yaitu

gambaran derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Ridwan, 2008)

Meningkatnya laju perkembangan industri atau usaha akan

menyebabkan makin banyaknya tantangan-tantangan dan resiko yang

dihadapi baik secara fisik maupun mental yang dialami oleh tenaga kerja

maupun pengusaha. Dengan keinginan untuk mendapatkan hasil produksi

yang tinggi, serta pemakaian peralatan kerja yang semakin canggih yang

menyebabkan meningkatnya jumlah dan jenis bahaya yang ada di tempat

kerja (Lina, 2001)

Di samping itu pembangunan ekonomi, modernisasi, dan

industrialisasi telah menghasilkan kesempatan kerja yang lebih besar,

standar hidup yang lebih tinggi, dan kualitas kehidupan yang lebih baik

bagi rakyat pada umumnya. Namun, kemajuan itu juga telah menimbulkan

(2)

menguntungkan bagi kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan tenaga

kerja secara umum ( Suma’mur, 1991)

Menurut Sutopo Yuwono (1985) disamping kemanfaatan yang

timbul dari setiap proses produksi, kegiatan-kegiatan dalam proses

produksi tersebut selalu disertai faktor-faktor yang mengandung risiko

bahaya terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

Penyakit akibat kerja membawa kerugian bagi pengusaha, tenaga

kerja, pemerintah, dan masyarakat. Antara lain hilang atau berkurangnya

kesempatan kerja, tenaga terampil (Sopar Pandjaitan, 1985).

Berbagai penyakit sehubungan dengan pencemaran lingkungan

maupun penyakit-penyakit yang diperoleh dari tempat kerja atau karena

pekerjaannya di perkirakan akan terus meningkat baik kuantitas maupun

kwalitasnya sehingga di perlukan perencanaan maupun pengembangan

institusi pelayanan yang memiliki kemampuan, mutu pelayanan dalam

satu kerangka system rujukan yang berkesinambungan.

Untuk memperkecil permasalahan yang ada,, maka berbagai upaya

harus dilakukan agar tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat

tercapai. Adanya regulasi yang mengikat hokum pelaksanaan upaya

keselamatan dan kesehatan kerja, maka diharapkan dapat menjawab

kebutuhan pemenuhan hak dasar tenaga kerja untuk mendapatkan jaminan

keamanan dan kenyamanan di tempat kerja.

Industri tekstil yang berkembang di Indonesia terutama adalah

(3)

dan lain sebagainya juga ada yang di gunakan. Perindustrian tekstil di

tinjau dari segi higiene perusahaan dan kesehatan kerja memiliki segi-segi

khusus yang tidak di temui dalam industri lain, misalnya saja tentang

kekhususan penyakit bysinosis dan demam kapas. Selain kelelahan

merupakan segi yang harus mendapat perhatian dari perusahaan tersrebut

(Suma’mur, 1996).

Mengingat perlunya pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja

guna memberikan perlindungan kepadanya dari kemungkinan mengalami

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan

kerja. Maka salah satu upaya yang di lakukan adalah pengadaan pelayanan

kesehatan di perusahaan.

Hal ini tercantum dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan

pada bagian 6 yaitu tentang kesehatan kerja yang menyebutkan bahwa

kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja. Upaya kesehatan kerja pada

hakikatnya merupakan penyerasian kapasitas kerja, beban kerja, dan

lingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan

yang di berikan kepada pekerja sesuai dengan jaminan sosial untuk tenaga

kerja dan mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.

PT. Apac Inti Corpora Semarang merupakan industri tekstil yang

memproduksi benang, kain mentah, kain denim dan jasa laundry yang

(4)

kerja dan mesin-mesin produksi yang serba canggih serta bahan baku

yang berkualitas sehingga dapat menimbulkan potensi bahaya dan faktor

bahaya antara lain : kecelakaan, kebakaran, terjepit, tersengat listrik,

tertabrak oleh penggunaan alat angkat-angkut seperti forklift, kejatuhan

kapas atau bahan produksi, kebisingan, paparan panas lingkungan kerja,

pencahayaan, getaran, serta paparan debu. Apabila tidak di upayakan

pengendalian akan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit

akibat kerja, pencemaran lingkungan kerja yang menimpa tenaga kerja

maupun masyarakat sekitar, sehingga perlu pengendalian, pencegahan dan

penanganan terhadap kecelakaan maupun penyakit akibat kerja

diantaranya melalui pelayanan kesehatan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : “ Bagaimanakah Pelayanan Kesehatan kerja

Di PT. Apac Inti Corpora Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan

Tenaga kerja? ”

C. TujuanPenelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana program

pelayanan kesehatan Kerja sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan

tenaga kerja Di PT. Apac Inti Corpora dan menganalisis apakah sudah

(5)

kerja dan transmigrasi RI No. Per. 03/MEN/ 1982 Tentang pelayan

kesehatan.

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian yang telah di laksanakan diharapkan mampu

memberikan manfaat bagi :

1. Perusahaan.

a. Memberi informasi dan bahan evaluasi serta masukan bagi

pelaksana program pelayanan kesehatan yang telah di

implementasikan.

b. Menciptakan kerjasama yang baik antara perusahaan tempat

magang dengan program D3 Hiperkes dan keselamatan kerja

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Program D3 Hiperkes dan keselamatan kerja.

a. Sarana menjalin kerja sama dengan perusahaan di bidang K3.

b. Sebagai sarana mengembangkan ilmu K3 dan menambah referensi

perpustakaan khususnya tentang pelayanan kesehatan.

3. Penulis.

a. Sebagai sarana untuk memperdalam dan menambah pengetahuan

tentang ilmu K3 khususnya tentang pelayanan kesehatan kerja di

lingkungan kerja secara langsung.

b. Menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman tentang

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai data pembanding perhitungan konsumsi gas alam sebagai bahan baku dan energi pabrik amoniak secara aktual, digunakan data bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Tekanan darah sistolik adalah tekanan maksimum yang dikeluarkan pada aorta, yang terjadi saat ventrikel kiri jantung mengalami... Tekanan darah diastolik

Kebutuhan prasarana drainase perkotaan semakin dirasakan akibat pesatnya pembangunan Kota Padang Panjang tersebut sehingga sistim jaringan drainase yang telah ada tidak

siklus I baru mencapai 68,01%, siklus II mencapai 86,26%, dan pada siklus III meningkat mencapai 90,91%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil kinerja guru

Hanya dua pokok pikiran yang ditulis siswa sesuai dengan bacaan yang telah dibaca,termasuk informasi penting yang didapatkan dari bacaan Keseluruhan pokok pikiran

Peneliti memotivasi siswa agar lebih giat dan rajin serta fokus dalam belajar agar siswa bisa menguasai materi yang akan dipelajari, sehingga mudah dalam menyelesaikan

Banyak aspek yang tercakup dalam hal penerimaan yang harus diperhatikan, mulai dari saat mahasiswa diterima, Hal ini yang menjadikan alasan mengapa diperlukan

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi anggaran memiliki kisaran rerata 21,79 masuk dalam