• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEKTIFITAS BERITA POLITIK PRODUKSI CITIZEN JOURNALISM (Studi Analisis isi Objektivitas Berita Politik Pada Situs Media Online Kompasiana.Com Edisi 27 Mei-2 Juni 2013 ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OBJEKTIFITAS BERITA POLITIK PRODUKSI CITIZEN JOURNALISM (Studi Analisis isi Objektivitas Berita Politik Pada Situs Media Online Kompasiana.Com Edisi 27 Mei-2 Juni 2013 )."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

Bambang Suryo Nugroho NPM. 0943010257

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA

TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

BAMBANG SURYO NUGROHO NPM. 094 3010 257

Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 14 November 2013

Pembimbing Tim Penguji :

1. Ketua

Dr. Catur Sur atnoaji., Msi J uwito, S.Sos.,M.Si

NPT. 368049400281 NPT. 3 7107 94 00361

2. Sekretaris

Dra. Dyva Claretta, Msi NPT. 3 6601 94 00251

3. Anggota

Dr . Catur Sur atnoaji., Msi NPT. 368049400281

Mengetahui : DEKAN

(3)

Disusun Oleh:

BAMBANG SURYO NUGROHO NPM. 0943010257

Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Catur Sur atnoadji, M. Si NPT. 3 6804 94 0028 1

Mengetahui, DEKAN

(4)

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T., karena atas segala limpahan Rahmat-Nya dan dengan sekian banyak kendala yang dihadapi akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul objektifitas berita politik produksi citizen journalism (studi analisis isi objektivitas berita politik pada situs media online kompasiana.com edisi 27 mei hingga 2 juni 2013). analisis isi merupakan salah satu metode utama dalam disiplin ilmu komunikasi. Peneliti di bidang ilmu komuniaksi menggunakan analisis isi untuk mengetahui secara sistematis isi dari media (surat kabar, radio, film, internet), iklan, dan materi public relation.

Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang mendalam atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Dalam kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, atas kuasa-MU aku bisa menyelesaikan laporan magang ini. 2. Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur

3. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(5)

7. Specially for Afida Noor Fajarina, yang menemani penulis dengan segala keterbatasan yang dimiliki

8. Teman – teman mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur, terima kasih atas dukungan semangat dan kerjasama yang telah diberikan.

9. Thanks to Samsul, owner cokro coffeee and cake beserta gerombolan

10.Serta pihak lainnya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas partisipasi, dukungan dan kerjasama yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena segala keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun agar proposal penelitian ini menjadi lebih sempurna. Terakhir penulis harapkan agar proposal penelitian ini dapat berguna sebagai salah satu fasilitas dari bahan informasi bagi penulis lain maupun pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surabaya, Juni 2013

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.4.2 Manfaat Praktis... 10

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 11

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Internet Sebagai Media Komunikasi ... 13

2.2.2 Computer Mediated Communication ... 15

2.2.3 Media Online Sebagai New Media ... 17

2.2.4 Berita ... 18

2.2.5 Citizen journalism dan Er a Demokr asi ... 21

2.3 Objektivitas Berita... 26

(7)

2.5 Objektifitas berita politik pada situs medi online komasiana.com ... 29

2.6 Analisis isi Kuantitatif ... 31

2.6 Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional ... 36

3.1.1.Berita Politik Pada Situs Media Online Kompasiana.com……….. ... 38

3.2 Kategorisasi Objektivitas ... 38

3.3 Unit Analisis ... 43

3.4 Subjek dan Objek Penelitian ... 43

3.5 Cara Penentuan Populasi Dan Sampel... 43

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.7 Metode Analisis Data ... 44

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Gambar an Umum Per usahaan ... 45

4.1.1. Gambar an Umum situs Media online kompasiana.com ... 45

4.2 Penyajian Data Dan analisis data ... 50

4.2.1. Objektivitas pemberitaan kompasiana.com ... 51

4.2.1.1 Akur asi pemberitaan ... 55

4.2.1.2 Fairness atau ketidakberpihakan pemberitaan... 62

4.2.1.3 Validitas Pemberitaan ... 64

(8)

5.1. Kesimpulan ... 75

5.2. Sar an ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(9)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat objektif atau tidaknya pemberitaan yang ditulis oleh citizen juornalist pada situs media sosial online kompasiana.com dengan periode yang telah ditentukan.

Definisi operasional merupakan suatu konsep pengukuran-pengukuran variabel penelitian dapat dijelaskan dengan indikator-indikator variabel penelitian dengan mengkategorikan pemberitaan berdasarkan teori yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi yang bersifat kualitatif, dengan analisis tersebut digunakan untuk mengkaji isi objektivitas pemberitaan politik pada situs media sosial online kompasiana.com produksi citizen journalist.

Mengenai obyektivitas pemberitaannya, dari 24 berita periode 27 mei 2013 hingga 2 juni 2013 yang penulis teliti, tidak ada satupun berita yang dikatakan objektif. Jadi kesimpulan yang didapat produksi berita tulisan dari citizen journalist pada situs kompasiana.com masih belum objektif. Objektivitas berita merupakan hal penting dalam penyajian berita. Berita yang disajikan secara tidak objektif dapat menimbulkan berbagai macam interpretasi dan ketidakseimbangan, artinya berita yang disajikan cenderung timpang dan memihak.

(10)

J une 2nd 2013).

The purpose of this study is to reveal the objectivity of news written by citizen journalists on kompasiana.com in certain chosen period.

The operational definition is one of concept of research variable determinations that can be explained by research variable indicators by categorising news based on related theory. This study applies the methodology of qualitative content analysis. This methodology is used to analyse the content of objectivity of news politics on kompasiana.com produced by citizen journalists.

Based on the 24 news period May 27th to June 2nd 2013, the writer did not find any one of those news was objective. According to this explanation, it could be concluded that the news that were produced by citizen journalists on kompasiana.com were not still objective. The objectivity is the most important thing in news because the news which is not produced objectively, it can cause many interpretations and unbalances. It means that the news which is delivered is not pure or prefers to certain party.

(11)

1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi semakin maju dan berkembang menjadikan informasi semakin mudah untuk didapat. Apalagi dengan munculnya media baru seperti internet sebagai media online. dengan kehadiran media online, setiap orang dapat merekam bahkan mencatat setiap kejadian oleh media-media sederhana seperti handphone, handycam, hingga smartphone. Beragam hasil yang dapat diperoleh bisa berupa foto ataupun video amatir yang diambil pada tempat dan waktu yang tepat (Quinn & Lamble, 2008)

Perkembangan teknologi dunia maya semakin mempermudah akses masyarakat dalam menuangkan ide ataupun berpendapat. Dukungan pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik terkait dengan kebebasan menulis pada saat ini cukup dihargai, tentunya dengan konsekuensi yang harus ditanggung oleh para penulisnya.

(12)

Berkembang pada saat kejadian 11 september 2001, citizen journalism mampu menjadi saluran informasi dimana banyak video amatir yang dikirim untuk mengetahui kejadian dari peristiwa meledaknya gedung World Trade Center. Di Korea, ohmynews menjadi pioneers dari citizen journalism yang muncul pada bulan februari tahun 2000 (Quinn&Lamble,2008:43). Ohmynews memiliki ideologi yang mengatakan bahwa seluruh warga adalah seorang reporter. Ohmynews mulai terkenal dipicu oleh kejadian pembunuhan dua mahasiswa korea yang luput dari segala macam pemberitaan media konvensional namun ditampilkan dalam website ohmynews (Kurniawan, M, N. 2007. Jurnalisme warga di indonesia,prospek dan tantangannya. Makara, Sosial Humaniora, 71-78 ). Pada saat ini banyak sekali ditemui tulisan-tulisan masyarakat secara independen di media, baik media cetak maupun media online. Tulisan-tulisan tersebut bisa mengartikan adanya partisipasi masyarakat dalam mengontrol sistem sosial yang berjalan, atau kepedulian masyarakat terhadap isu-isu yang sedang hangat.

Untuk indonesia jurnalisme warga mulai tenar saat terjadi bencana alam tsunami di aceh dimana dua orang warga yaitu hasyim muladi dan cut putri, yang mendadak menjadi populer dan dicari-carioleh media nasional maupun media internasional seperti BBC, CNN, Dan NHK (gatra.com, 14 februari 2005).

(13)

halaman khusus yang mengatur rubrik citizen journalism tersebut. Dunia radio juga tidak ketinggalan tren, radio Suara Surabaya adalah radio yang kerap melakukan citizen journalism yaitu dengan melibatkan warganya langsung sebagai pelapor bahkan reporter “dadakan” suatu kejadian. Jika mendengarkan radio Suara Surabaya semua pendengar dapat melaporkan kejadian-kejadian yang dialaminya. Seperti, ketika seorang warga melihat suatu kecelakaan baru saja terjadi di jalan raya maka ia dapat langsung melaporkan kejadian tersebut kepada radio suara surabaya melalui SMS atau telepon.

Media online berkembang pesat untuk saat ini. Hal ini disebabkan cepatnya informasi dunia online yang dimiliki oleh internet. Memiliki karakter tanpa batas ruang dan waktu internet menjelma menjadi media baru dalam dunia jurnalistik modern. Kehadiran internet merubah arus dan sirkulasi infomasi yang selama ini diterapkan media konvensional. Sejak kehadiran internet informasi bisa diakses dan didapatkan dimana saja dan kapan saja. Kecepatan inilah yang membuat media online memiliki keunggulan dibanding media massa lainnya. Internet adalah suatu media yang ideal karena web dapat menampilkan teks, gambar, grafik, audio, dan video sekaligus. Banyak ragam citizen journalism di media online, yang paling populer dan sederhana adalah menulis artikel di blog yang kini kian menjamur di internet.

(14)

hanya dalam ukuran menit bahkan detik. Sekarang sudah banyak situs yang menamakan dirinya situs jurnalisme warga. Sebut saja wikimu.com, balebengong.net, kompasiana.com, dan sebagainya. Kemudian perkembangan citizen journalism tidak berhenti di titik itu saja. Kian berkembangnya media online justru membuat paraktik citizen journalism bagai jamur di musim hujan.

(15)

Kompasiana adalah blog jurnalis kompas yang bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Di kompasiana, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman video amatir. Kompasiana menampung beragam konten dari semua lapisan masyarakat dari beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis kompas gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan.

Gambar 1.1 : Logo kompasiana.com

Dalam kompasiana, setiap orang didorong menjadi jurnalis, atas nama diri sendiri, berkontribusi melaporkan peristiwa yang terjadi atau dialami disekitarnya. Keterlibatan warga secara aktif dalam melaporkan peristiwa diharapkan mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tren citizen journalism seperti ini sudah mewabah di banyak negara maju sebagai efek dari lahirnya era web 2.0 yang memungkinkan pengguna internet berinteraksi kepada sesama dalam bentuk teks, foto,dan video.

(16)

mempertanggung jawabkan tulisannya. Setiap konten yang muncul di kompasiana menjadi tanggung jawab kompasioner sendiri.

Dibandingkan dengan media citizen journalism lainnya blogdetik.com misal, tulisan dan pilihan tema yang diberikan lebih up to date ketimbang blogdetik.com. jika kompasiana sudah banyak memposting tulisan tentang isu politik terkini justru di blogdetik.com sedikit tulisan yang memuat isu-isu politik terkini. Padahal selama ini detik.com merupakan situs berita yang paling banyak dikunjungi di indonesia (sumber: http://www.alexa.com/topsites/countries/Id). Tak cukup itu, kompasiana juga dijadikan referensi disertasi di belanda. Seorang mahasiswi indonesia bernama Siti nurul azkiyah menjadikan artikel kompasioner bernama Rosita elianur dengan judul “indonesia peringkat 10 besar terbawah dari 65 negara peserta PISA”. Ini tentu saja menarik ketika banyak pendapat yang mematahkan keakuratan, kredibilitas, kebenaran, dan kehandalan jurnalisme warga.

(17)

informasi berita dalam online citizen journalism kompasiana.com masih dapat diragukan banyak pihak.

Gambar 1.2 : Tampilan depan kompasiana.com

Kehadiran media konvensional dalam situs berita online tentu lebih dapat dipercaya dibanding tulisan seorang warga biasa yang tidak memiliki latar belakang seorang jurnalis profesional. Situs berita konvensional juga memperhatikan pemakaian-pemakaian bahasa jurnalistik untuk menyampaikan informasi. Di banyak kasus, citizen journalism tidak bisa memberikan kualitas yang sama seperti media-media konvensional (Quinn&Lamble, 2008). Sebenarnya, kredibilitas informasi dapat diraih dari netralitas dan objektivitas (kebenaran informasi) terhadap opini yang ditulis. Jangan sampai keberadaan citizen journalism menjadi wajah ganda,yaitu sebagai kontrol sosial dan sebagai institusi bisnis media.

(18)

tingkat subjekvitasnya tinggi. Kompasiana.com harus menjadi media yang memiliki kebebasan namun bertanggung jawab. Sejauh kompasiana bisa menjaga kredibilitas tulisan kompasioner maka seperti itulah kredibilitas media dinilai. Stephen Quinn dalam bukunya ‘Online Newsgathering’ juga menambahkan bahwa hal yang penting dalam citizen journalism adalah mendapatkan kepercayaan dari audiences-nya dan menjaga credibility dari berita.

Dalam citizen journalism akurasi berita kerap menimbulkan masalah. Contohnya di kompasiana.com yang merupakan situs citizen journalism terbesar di indonesia penulis dalam hal ini kompasioner ternyata tidak mendapat perlindungan hukum dari kompasiana. Informasi yang akan di-posting ternyata tidak melalui editor. Pada kompasiana tanggal 30 november 2011 kompasiana.com mem-posting sebuah tulisan yang berjudul “ klarifikasi saya atas kesalahan saya dalam menulis berita: jadi pegawai negeri tanpa kerja kok digaji ”, tulisan ini dimuat untuk meminta maaf atas berita yang ditulis oleh kompasioner bernama loganue saputra. Dalam tulisan dijabarkan bahwa penulis mengaku salah dalam menyampaikan keakuratan informasi tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Penulis juga menyatakan bahwa tidak ada perlindungan atau tanggung jawab apapun dari kompasiana.com terhadap kesalahan yang dilakukan kompasioner.

(19)

mungkin terjadi. Padahal berita yang tidak akurat, tidak bisa dipegang kebenarannya (Dewabrata, 2004:103).

Kemunculan berita atau isu-isu yang berhubungan dengan politik yang ditulis oleh pelaku citizen journalism kian sering ditemui dalam media online kompasiana. Beragam berita yang ditulis tanpa kaidah profesionalitas jurnalisme menimbulkan beberapa kontroversi di kalangan profesional dan akademis. Background profesi citizen journalism yang beragam menimbulkan silang pendapat tentang ke-objektifitas-an berita yang ditulis.

Karena latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui obyektifitas berita dan informasi politik yang dibuat oleh jurnalis warga dalam situs kompasiana.com. edisi 27 mei 2013 hingga 2 juni 2013. Peneliti memilih fokus penelitian dengan menggunakan metode analisis isi yaitu suatu teknik penelitian yang digunakan untuk menarik kesimpulan dengan cara menemukan karakteristik pesan secara obyektif dan sistematis. Analisis isi menggambarkan secara objektif, sistematik, dan kuantitatif, tentang isi komunikasi yang tersurat.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana objektifitas isi berita politik produksi citizen journalism pada situs media online kompasiana.com?

(20)

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui tingkat objektifitas isi berita politik produksi citizen journalism pada situs media online kompasiana.com.

1.4. Kegunaan penelitian 1.4.1. Manfaat teoritis

Penelitian yang dilakukan dalam konteks analisis isi media online diharapkan dapat memberikan kontruksi pada studi teks media terkait objektifitas isi berita pada situs media online kompasiana.com.

1.4.2. Manfaat praktis

(21)

2.1 Hasil Penelitian Ter dahulu

Dalam penelitian kali ini penulis mengacu pada dua penelitian terdahulu sebagai bahan referensi penulis dalam penelitian. Kedua penelitian terdahulu tersebut memiliki gagasan penelitian yang sama dan penulis dapatkan dari jurnal ilmiah yaitu mengenai objektifitas suatu berita atau informasi.

Pada penelitian pertama yang berjudul pers objektif, media pemberdayaan masyarakat yang efektif terbitan jurnal ikatan sarjana komunikasi indonesia tahun 1998. Pada penelitian pertama tersebut menjabarkan bagaimana suatu objektifitas media bahkan pers ditunggangi oleh beberapa kepentingan-kepentingan yang justru lebih memihak kepada kepentingan pemilik modal atau kepentingan editor berita daripada kepentingan-kepentingan masyarakat yang sesungguhnya. Adanya kelompok kepentingan pertama (pemilik modal dan pekerja media), serta dikuatkan kelompok kepentingan kedua (pemerintah) tidak diimbangi dengan penguatan kepentingan kelompok kepentingan ketiga (masyarakat).

(22)

atas media dan segala informasi yang dibuatnya, termasuk objektifitas di dalamnya.

Hasil penelitian yang didapat dari jurnal pertama adalah bagaimana kepentingan pemilik modal dan kapitalisme mampu merubah pers menjadi organisasi bisnis yang berorientasi profit bukan berorientasi sosial. Objektifitas yang diharapkan tidak muncul, semua telah dikontruksi sesuai “pesanan” pemilik modal. Pers menjadi tidak berdaya ketika nasib dan pekerjaan mereka bergantung pada faktor suka-tidak suka sang pemilik modal.

Penelitian kedua yang penulis ambil untuk dijadikan bahan referensi adalah jurnal tahun 2000 dari seorang akademisi Universitas airlangga dengan judul “menyingkap jurnalisme profesional di indonesia: mengukur objektifitas pemberitaan”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana faktor akurasi, keberimbangan, dan objektifitas menjadi unsur penting dalam sebuah berita. Mengangkat kejadian yang menimpa surat kabar harian jawa pos pada tahun 2000 ketika kantor media terbesar di jawa timur tersebut “digeruduk” oleh massa partisipan PKB dan NU.

(23)

Penelitian ini juga mengedepankan pentingnya suatu analisis isi terhadap suatu berita atau informasi agar tidak terjadi bias yang berlarut-larut. Objektifitas, ternyata walau terdengar mudah namun tidak mudah saat dilakukan terlebih ditunggangi beberapa kepentingan. Bahkan, media sekelas dan sebesar jawa pos pun tak luput dari masalah ke akuratan berita dan objektifitas yang sebenarnya merupakan dasar dalam pers yang bertanggung jawab.

Berdasarkan kedua penelitian diatas maka penulis menarik garis merah bahwa terdapat suatu masalah dalam objektifitas suatu media baik itu konvensional maupun modern. Terlebih munculnya media baru internet yang melahirkan media online. maka peneliti memutuskan untuk meneliti objektifitas isi berita yang ditulis berdasar dua penelitian diatas hanya saja dengan objek yang berbeda.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Internet Sebagai Media Komunikasi

Media tidak hanya sekedar penyebar informasi. Media memiliki sejumlah tanggung jawab aktif melibatkan diri dalam interaksi sosial dan kadangkala menunjukkan arah atau memimpin, serta berperan serta dalam menciptakan hubungan dan integrasi.

(24)

memberikan status dan legitimasi, mendefininisikan dan membentuk persepsi realitas.

Perkembangan teknologi kemudian memunculkan istilah media online. seperti dikatakan perebinosoff (2005), media online di definisikan sebagai jaringan luas komputer, yang dengan perizinan, dapat saling berkoneksi antara satu dengan yang lainnya untuk menyebarluaskan dan membagikan digital files, serta memperpendek jarak negara. Berbeda dengan radio dan televisi yang disiarkan dari satu lokasi untuk diterima di daerah sekitarnya, internet mampu mengkoneksikan antara satu komputer dengan komputer lain, sekaligus sebagai broadcaster dan receiver.

(25)

informasi dan sumber-sumber dan layanan yang tersedia tanpa gangguan dari pemerintah.

Selain fungsi untuk menyebarkan infomasi internet juga dapat menyebabkan bahaya yang cukup berkesinambungan, apabila ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satu kekurangan dari media online adalah apabila digunakan oleh seseorang yang memiliki kepentingan yang tidak baik maka internet menjelma menjadi sesuatu tindak kejahatan seperti, pembajakan, pencemaran nama baik melalui tulisan, dan menyebarkan video porno demi kepentingan komersial. Terlebih lagi media online telah berkembang dengan berbagai fitur yang kian memanjakan para pengguna media online. hal ini menyebabkan kontrol pada media online tidak terlalu ketat karena berhubungan dengan jaringan dan teknologi yang berkembang pesat semakin canggih.

2.2.2 Computer Mediated Communication

(26)

orang-orang, berada dalam konteks yang tebatas, dan saling berkaitan dalam proses membentuk media untuk tujuan yang beraneka ragam).

Marshall Mcluhan pernah mengungkapkan akan sebuah istilah yang bernama global vilage dimana setiap orang di seluruh dunia dapat berinteraksi ibarat dalam satu wilayah. Dunia seolah menciut dan terlipat menjadi lebih kecil. Ide-ide global Mcluhan tentang desa global merupakan tempat yang menarik, tempat yang baik untuk orang-orang yang gemar melakukan kontak dan merasa terlibat satu sama lain dan akan semakin meninggi karena ditunjang pertumbuhan dan perkembangan teknologi. Seiring waktu dan perkembangan zaman menuju era modernisasi, keberadaan internet semakin menjawab dan mempraktekan istilah CMC.

Menurut pakar computer mediated communication yaitu joseph walter dan malcolm parks, terdapat beberapa teknologi menarik di computer mediated communications (Thurlow, Lengel & Tomic, 2004:31)

E-mail, listserve dan mailing list

Newsgroup, bulletin boaard, dan blog

Internet relay chat dan instant messaging Metaworld dan visual chat

Personal homepage dan webcam

(27)

2.2.3 Media Online Sebagai New Media

Buah pikiran desa dunia seolah menjadi realitas ketika muncul internet. Internet sendiri merupakan teknologi perang dingin angkatan udara pada tahun 1962, dimana seorang ilmuwan komputer papan atas dikerahkan untuk mengembangkan alat yang dapat mentransfer informasi di seluruh negeri bahkan ketika suatu daerah sudah dinyatakan hancur. Ide itu awalnya hanya sebuah mitos yang kemudian diterima menjadi sebuah fakta dimana internet awalnya dibangun untuk melindungi ketahanan nasional ditengah ancaman serangan nuklir (Hafner&Lyon dalam baran, 2008:388).

(28)

Belakangan ini kita lebih akrab menggunakan bentuk new media. Seperti diungkapkan Jean folkerts dan Stephen lacy dalam bukunya the media in your life : an introduction to mass communication (2004:12) menerangkan bahwa new media adalah bentuk-bentuk media dan isi media yang diciptakan dan dibentuk oleh perubahan teknologi. Internet adalah salah satu new media di abad 21. Sebagai teknologi baru, bentuk media dan teknologi muncul secara bersamaan, dan disebut media convergence. Media convergence adalah definisi general sebagai kombinasi antara dua atau lebih media tradisional yang menjadi satu proses serta memberi impact bagi media lain dan user-nya.

Media online adalah salah satu bentuk konvergensi new media yang terdiri atas faktor, karakteristik, dan dampak dari new media itu sendiri. Faktor-faktor konvergensi media berdasarkan definisi konvergensi media yaitu adanya penggabungan proses-proses komputer, telekomunikasi, dan media dalam lingkungan digital (Pavlik. Converging media: an introduction to mass communication. 2003:45).

2.2.4 Berita

(29)

mengumumkan, membiat terkenal) dan “vertelen” (menceritakan atau memberitahukan). Sedangkan dalam departemen pendidikan RI istilah berita dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Jadi bisa dikatakan bahwa berita adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang suatu kejadian atau kabar yang sedang berlangsung.

Sedangkan dalam Mcquail (1989 : 189) menjelaskan bahwa berita merupakan sesuatu yang bersifat metafisik dan sukar dijawab kembali dalam kaitannya dengan institusi dan kata putus mereka yang bersifat rasa dan sulit diraba kehalusannya. Lebih lanjut lagi diterangkan Mcquail (1989 : 190) menjelakan bahwa berita bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek yang telah menonjolkan diri.

Namun tidak sedikit pula definisi mengenai berita disampaikan oleh pakar jurnalistik. Sedia Willing Barus jurnalistik : petunjuk teknis menulis berita (2011:26) menuturkan beberapa definisi berita oleh pakar jurnalistik antara lain:

Willard C . Bleyer: berita dalah suatu kejadian aktual yang diperoleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar karena menarik atau mempunyai makna bagi pembaca

William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian pembaca

(30)

karena berhubungan dengan hal yang menarik dari seseorang atau dalam situasi yang menarik

Eric C. Hepwood: berita adalah laporan pertama dari kejadian penting yang dapat menarik perhatian umum.

Jakob Oetama dalam bukunya perspektif pers indonesia : berita itu bukan fakta, tapi laporan tentang fakta itu sendiri. Suatu peristiwa menjadi berita hanya apabila ditemukan dan dilaporkan oleh wartawan atau membuatnya masuk dalam kesadaran publik dan dengan demikian menjadi pengetahuan publik.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa berita adalah suatu fakta atau opini atau ide yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi masyarakat luas yang terdiri atas pembaca, pendengar, maupun penonton. Jadi, walaupun terdapat fakta namun tidak dinilai penting, aktual, dan menarik oleh sejumlah besar orang maka hal tersebut masih belum bisa dijadikan berita. Fokus utama penyajian berita sendiri adalah menginformasikan peristiwa penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau membaca, mendengar, atau menonton sajian berita tersebut (Muda, 2005 : hal. 22).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa berita adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta yang menarik perhatian dan penting untuk diinformasikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

(31)

2.2.5 Citizen journalism dan Er a Demokr asi

Pasca lengsenya soeharto dari tampuk kekuasaan tahun 1998 membawa angin segar dunia pers dan media tanah air. Sedikit dan perlahan-lahan pers tanah air mulai menemukan makna kebebasan jurnalistik. pers yang di jaman orba dikontrol oleh pemerintah kini tidak perlu lagi takut akan pembredelan. Diberlakukannya UU nomor 40 tentang pers, dimana sistem beredel dan sensor tidak diberlakukan. Hal ini juga dipertegas dalam UUD 1945 yang sudah di amandemen pada tanggal 18 agustus 2000, pasal 28 F, bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan

saluran media yang tersedia (sumber :

http://www.taspen.com/files/humas/UUD%201945.pdf).

Akibat dari diberlakukannya peraturan tersebut kini kebebasan berpendapat dijamin oleh pemerintah. Dalam masyarakat demokrasi, semua orang bebas menyatakan opini,pendapat, gagasan, ide, dan hal-hal yang menarik lainnya kepada masyarakat atau khalayak luas melalui media apapun. Mereka dapat menggunakan media cetak, elektronik, hingga internet. Demokrasi menciptakan ruang baru bagi kebebasan berpendapat yang dahulu seolah hanya menjadi mimpi dan cita-cita utopis.

(32)

diakses dimana saja, kini semua orang berhak menuangkan opininya dalam media apapun termasuk media online. opini yang ditulis oleh warga biasa semakin banyak dan mereka menulis ide atau isu-isu mulai berita politik hingga kesehatan. Hal inilah yang melahirkan istilah citizen journalism yang juga dikenal dengan sebutan jurnalistik warga. Dimana seorang yang tidak memiliki background dalam dunia jurnalistik kemudian menuliskan gagasannya terkait isu atau pemberitaan dan dimuat di media khususnya media online.

Citizen journalism mulai santer dibicarakan saat terjadi peristiwa 11 september 2001 di amerika serikat ketika banyak bermunculan video-video amatir terkait kejadian tersebut yang merupakan hasil rekaman warga biasa lalu ditayangkan di televisi. Trend video amatir kemudian menyebar, anggapan bahwa seorang jurnalis saja yang mampu untuk mengabarkan sebuah berita kini mengalami perubahan paradigma oleh masyarakat amerika yang kemudian menjalar hebat ke seluruh belahan dunia, termasuk indonesia.

(33)

(teks, gambar, video) kepada orang lain. Jadi setiap orang bisa menjadi wartawan (Nurudin, 2009:215).

Sekarang bermunculan media-media seperti metro tv, Tvone, kompastv, dan beberapa media online media online (kompasiana, blogdetik, kaskus) yang mulai terbuka untuk mengkontribusikan karya-karya dari para citizen journalism kepada audiences-nya. Dapat dilihat bahwa indonesia mulai menghargai pendapat-pendapat publiknya. Di indonesia sendiri citizen journalism mulai menjamur pada tahun 2004 saat kejadian bencana tsunami di aceh. Lalu berkembang semenjak 2005.

Dalam citizen journalism masyarakat menjadi objek sekaligus subjek dari berita yang dibuatnya. Citizen journalism ini termasuk di dalamnya publikasi dari gambar atau video yang diambil oleh seorang amatir yang berada di tempat dan waktu yang tepat. Jadi citizen journalism justru membantu kita dalam mendapatkan tambahan informasi, namun keberadaannya tetap tidak dapat menggantikan media konvensional (Quinn&Lamble,2008)

(34)

kritik, saran hingga caci maki. Pada media konvensional hal ini biasa disebut dengan surat pembaca.

Yang kedua yaitu jenis the citizen add-on reporter yang berarti menambah pendapat masyarakat dalam berita yang ditulis jurnalis profesional. Warga diminta untuk ikut menuliskan pada sebuah topik utama liputan yang dilaporkan jurnalis.

Yang ketiga yaitu open-source reporting tahap ketiga ini berisikan kolabarasi antara jurnalis profesional dengan warga masyarakat non jurnalis yang memiliki kemampuan dalam bidang yang dibahas. Semisal, seorang citizen journalismmembantu keakuratan data dari tulisan yang dibuat oleh jurnalis profesional. Biasanya sang citizen journalismadalah seorang ahli dalam bidang yang menjadi bahan tulisan jurnalis

Yang keempat yaitu citizen bloghouse dimana website bisa dibuat sendiri oleh warga, berisi cerita maupun pemikiran pemilik blog. Seperti : wordpress.com, blogspot.com. yang kelima yaitu newsroom citizen ‘transparency’ blogs, merupakan blog yang disediakan untuk upaya transparansi organisasi sebuah media, dimana pembaca dapat menuliskan keluhan, kritik, saran, pendapat, hingga oujian atas kinerja media tersebut

(35)

stand-alone citizen-journalism site: unedited version, pemahaman yang hampir sama dengan jenis citizen journalismnomer 6 hanya saja informasi yang muncul tidak melalui proses editing. Namun memiliki saranan keamanan, yaitu bisa membuang tulisantulisan yang dianggap tidak tepat atau dianggap tidak layak dalam kualitas.

Jenis kedelapan adalah add a print edition yaitu stand alone citizen journalismwebsite dengan tambahan edisi cetak. Konsepnya serupa dengan level 6 dan 7 lalu dibuatkan jenis cetaknya. Biasanya hanya berupa suplemen dari edisi harian atau mingguan media cetak. Tidak penuh jadi berita utama.

Yang kesembilan the hybrid: pro+citizen journalism, dimana suatu perusahaan media menggabungkan kedua kinerja antara jurnalis profesional dan seorang jurnalis warga. Seperti pada Ohmynews , yang mayoritas contentnya diisi oleh warga,dan sisanya diisi oleh jurnalis profesional. Akan tetapi, semua tulisan baik dari jurnalis profesional atau jurnalis warga akan terlebih dahulu disunting oleh editor. Staf editor berfungsi untuk memilih tulisan mana yang akan ditampilkan dan mana yang tidak ditampilkan dan diangkat menajdi halaman utama

(36)

Journalism:where the readers are editor. Pembaca sekaligus bertindak sebagai editor dan setiap orang bisa menulis artikel, serta memberi tambahan atau komentar pada artikel yang muncul.

2.3. Objektifitas Berita

Berita harus dilengkapi dilengkapi dengan kelengkapan berita, yaitu memenuhi unsur-unsur 5W+1H (what, who, when, where, why, how). Berita dapat di definisikan sebagai fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca (muda, 2005, hal. 21). Masih dalam dedi iskandar muda dalam bukunya jurnalistik televisi menjadi reporter profesional menyebutkan bahwa berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.

Aturan dalam wacana jurnalisme profesional, kebenaran tidak dapat diklaim hanya oleh satu pihak. Kebenaran satu pihak masih harus dikonfirmasi dengan kebenaran dari pihak lain. Hal tersebutlah yang menjadi tuntutan pemberitaan untuk diungkapkan secara berkeadilan atau memenuhi prinsip-prinsip fairness. Untuk memulai itu media harus melakukan apa yang biasa dikenal dengan cover both side. Prinsip cover both side inilah yang menjadi tuntutan di mana media harus menampilkan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa atau kejadian yang sedang diangkat menjadi berita.

(37)

membuat sensasi semata, melainkan menyatakan fakta atau kejadian jika itu memang fakta, atau pendapat jika itu memang pendapat (siebert dalam rachma ida, 2000: 75). Tuntutan akurasi dalam berita yang ideal adalah memenuhi validitas dan kualitas sebuah informasi. Akurasi merupakan indikator perihal ketelitian dan kecermatan (Dewabrata, 2004:105). Terlebih dalam online journalism kebenaran dan kesalahan semakin kompleks dan bias. Mcquail (1994:148) menyatakan sebuah informasi dikatakan objektif jika memenuhi unsur-unsur akurat, jujur, cukup lengkap, sesuai realitas, dapat diandalkan, dan memisahkan fakta dari opini.

2.4. Kategori Objektivitas

Rachmah ida dalam jurnal yang ditulisnya menjabarkan beberapa pedoman yang dapat dipakai untuk menukur objektifitas pemberitaan. pertama, pengukuran keakuratan berita atau akurasi pemberiaan, atau yang menyangkut kejujuran dalam pemberitaan dapat dilihat dengan memperhatikan kesesuaian judul yang dipakai dengan isi berita. Seperti misalnya, apakah kalimat judul merupakan bagian kalimat pada isi berita? Atau kalimat judul adalah bagian dari kutipan jelas-jelas ada dalam isi berita? Apakah terdapat penggunaan kata atau kalimat denotatif serta penggunaan tanda bacayang mengesankan makna ganda pada kalimat judul (subiakto dalam rachmah ida, 2000).

(38)

merupakan kutipan maka dikatakan tidak ada kesesuaian. Akurasi juga dapat dilihat dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa apakah itu fakta sebuah realitas atau sekedar opini belaka. Akurasi pemberitaan juga mengukur penggunaan data pendukung seperti tabel statistik, grafis, referensi, foto, dll.

Selanjutnya, faktualitas berita juga merupakan salah satu unsur pertimbangan ketika kita akan menilai objektifitas pemberitaan berdasarkan akurasinya. Faktualitas adalah hal-hal yang menyangkut pencampuran fakta atau realitas objektif dengan opini wartawan atau penulis berita, dimana dalam artikel berita itu terdapat kata-kata opinionative, seperti: tampaknya,kemungkinan, diperkirakan, diduga, sekan-sekan, terkesan,seolah, agaknya, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, manuver, sayangnya, dan sebagainya (subiakto dalam rachmah ida, 200: 77)

(39)

Ketiga, untuk mengukur validitas atau tingkat keabsahan pemberitaan, bisa dilakukan dengan cara:

Atribusi, yaitu pencantuman sumber berita secara jelas, baik identitas personal seperti nama, alamat, nomer telpon dan pekerjaan. Atribusi ini juga memungkinkan dilakukannya konfimasi kepada sumber berita

Derajat kompetensi, pihak yang dijadikan sumber berita atau yang mendapatkan informasi yang digunakan untuk mengetahui validitas yang berkaitan dengan kronologis peristiwa. Derajat kompetensi ini dimaksudkan untuk melihat apakah wartawan tersebut melihat sendiri kejadian atau mendapatkannya dari sumber berita yang terlibat persoalan seperti saksi mata, korban, atau orang yang terlibat sendiri dengan kejadian. atau sumber diambil karena kedekatan sumber berita dengan media yang bersangkutan,atau karena jabatan dari narasumber dengan wartawan yang bersangkutan.

2.5 Objektifitas ber ita politik pada situs media online kompasiana.com

Untuk melihat penerapan objektifitas pemberitaan situs media online kompasiana.com,penelitian ini mendasarkan pada skema yang dikemukakan oleh rachmah ida. Berita dikatakan objektif, apabila memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam dimensi sebagai berikut :

(40)

dilihat dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa apakah itu fakta sebuah realitas atau sekedar opini belaka. Akurasi pemberitaan juga mengukur penggunaan data pendukung seperti tabel statistik, grafis, referensi, foto, dll.

Selanjutnya, faktualitas berita juga merupakan salah satu unsur pertimbangan ketika kita akan menilai objektifitas pemberitaan berdasarkan akurasinya. Faktualitas adalah hal-hal yang menyangkut pencampuran fakta atau realitas objektif dengan opini wartawan atau penulis berita, dimana dalam artikel berita itu terdapat kata-kata opinionative, seperti: tampaknya,kemungkinan, diperkirakan, diduga, sekan-sekan, terkesan,seolah, agaknya, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, manuver, sayangnya, dan sebagainya (subiakto dalam rachmah ida, 200: 77)

(41)

Ketiga, untuk mengukur validitas atau tingkat keabsahan pemberitaan, bisa dilakukan dengan cara:

Atribusi, yaitu pencantuman sumber berita secara jelas, baik identitas personal seperti nama, alamat, nomer telpon dan pekerjaan. Atribusi ini juga memungkinkan dilakukannya konfimasi kepada sumber berita

Derajat kompetensi, pihak yang dijadikan sumber berita atau yang mendapatkan informasi yang digunakan untuk mengetahui validitas yang berkaitan dengan kronologis peristiwa. Derajat kompetensi ini dimaksudkan untuk melihat apakah wartawan tersebut melihat sendiri kejadian atau mendapatkannya dari sumber berita yang terlibat persoalan seperti saksi mata, korban, atau orang yang terlibat sendiri dengan kejadian. atau sumber diambil karena kedekatan sumber berita dengan media yang bersangkutan,atau karena jabatan dari narasumber dengan wartawan yang bersangkutan.

2.6 Analisis Isi Kuantitatif

(42)

Eriyanto dalam bukunya analisis isi: pengantar metodelogi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu-ilmu sosial lainnya (2011:15) memaparkan definisi analisis isi dari beberapa pakar.

Menurut Barelson (1952). Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak (manifest).

Holsti (1969). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan.

Riffe, Lacy, dan Fico (1998). Analisis isi adalah pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi dari simbol-simbol komunikasi, di mana simbol ini diberikan nilai numerik berdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis menggunakan metode statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan dan memberikan konteks, baik produksi maupun konsumsi.

2.8 Kerangka Berpikir

(43)

Publik yang semakin kritis mulai kehilangan kepercayaan tehadap media konvensional karena menganggap media konvensional adalah kepanjangan tangan pemilik modal yang digunakan sebagai alat ekonomi politik dalam meraih kekuasaan atau jabatan yang bersifat politis. Publik kini tidak ragu untuk menulis gagasan atau opini di media internet. Hal tersebut memunculkan jenis jurnalisme baru yang disebut citizen journalism. Namun sebagai bentuk jurnalistik baru kegiatan citizen journalism pada media online kompasiana.com harus berpegang pada informasi yang objektif.

Dalam penelitian kali ini, pada gambar 2.3 peneliti merangkai sebuah alur berpikir penelitian yang akan dijadikan panduan dalam penelitian. Alur berpikir ini mewakili gagasan penulis dalam menyelesaikan penelitian tentang objektifitas berita pada media online melalui metode analisis isi dengan berpegangan pada kategorisasi objektivitas yang digunakan oleh Rachmah ida.

(44)

Proses CMC

Gambar 2.2: Kerangka berpikir

Demikian halnya dengan berita-berita politik yang diproduksi oleh citizen journalism dalam aktivitas jurnalistiknya di media online kompasiana.com edisi 27 mei hingga 2 juni 2013 yang memiliki perspektif dan sudut pandang beraneka ragam dalam menggambarkan suatu informasi mengenai realitas yang ada.

Prakt ik cit izen

journalism

Objekt ivit as berit a polit ik produksi cit izen journalism di sit us media online

Kompasiana.com edisi 27 mei sampai 2 juni 2013

Kat egori objekt ifit as:

A. Akurasi pemberit aan

I. Kesesuain judul berit a dengan isi berit a

II. Pencantuman

w akt u t erjadinya suat u perist iw a

III. Adanya data pendukung

IV. Pencampuran

fakt a dan opini

B. Fairness

I. Data sumber

C. Validit as

I. At ribut sumber berit a

II. Kompet ensi sumber berit a

(45)

Pemuatan berita-berita politik pada situs media online kompasiana dipilih penulis sebagai subyek penelitian

(46)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu konsep pengukuran variabel-variabel penelitian yang dapat dijelaskan dengan indikator-indikator variabel penelitian dengan mengkategorisasikan pemberitaan berasarkan teori yang ada.

Berdasarkan metodelogi diatas, penelitian ini menggunakan analisis isi yang digunakan untuk menganalisis isi pesan media yang tampak, dengan cara sistematis dan objektif. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematik, faktual, akurat tentang fakta serta sifat yang dimiliki suatu populasi yang diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis isi deskriptif kuantitatif. Penelitian ini memakai tipe analisis isi deskriptif. Analisis isi deskriptif adalah analisi isi yang dimaksudkan menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis isi tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan diantara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik suatu pesan.

(47)

lembar coding (coding sheet). Semua data ini lalu dihitung dan ditabulasi dalam bentuk tabel atau grafik berikut ini :

Gambar 3.1 Tahapan analisis isi (bersumber dari eriyanto, 2011 :57)

KONSEPTUALISASI DAN OPERASIONALISASI

POPULASI DAN SAM PEL LEM BAR CODING (CODING SHEET)

PROSES CODING

(48)

3.1.1. Berita Politik Pada Situs Media Online Kompasiana

Berita politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan berita politik yang ada pada rubrik kolom situs media online kompasiana edisi 27 mei hingga 2 juni 2013. Peneliti menganggap berita politik yang di upload dan di-posting pada situs media online kompasiana. Com memiliki ketertarikan dalam hal pembaca. Banyaknya pembaca dapat dilihat dari setiap postingan tulisan. Diperkuat dengan jumlah member yang berjumlah 127.068 orang (data 9 mei 2013). Berita politik termasuk berita utama dalam kompasiana.com, dapat dilihat dari penempatan rubrik berita politik pada urutan pertama pada main page kompasiana.com. Dengan pertimbangan itu menunjukkan bahwa kompasiana memiliki jumlah pembaca yang besar dan mampu memunculkan opini publik yang cukup signifikan.

3.2. Kategorisasi Objektivitas

Subjek dalam penelitian ini adalah situs media online kompasiana.com. dan objek penelitiannya adalah berita-berita politik pada kompasiana.com sejak tanggal 27 mei hingga 2 juni 2013.

(49)

kategori-kategorinya. Dengan demikian peneliti menggunakan kategorisasi yang digunakan oleh Rachma Ida, PhD.

Kategorisasi objektivitas pemberitaan menurut Rachma Ida PhD (Kriyantono, 2006: 244):

A. Akur asi pember itaan meliputi :

1) Kesesuaian judul berita dengan isi berita, konsep ini dibagi dalam dua kategori :

a) Sesuai, bila judul berita yang dibuat oleh citizen journalist merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita atau kutipan yang jelas-jelas ada di dalam pemberitaan ata ada dalam berita.

b) Tidak sesuai, apabila judul yang dibuat oleh citizen journalist bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita, atau bukan merupakan kutipan yang jelas-jelas ada.

2) Pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa. Kategorisasi dalam konsep ini yaitu :

(50)

b) Tidak dicantumkan waktu, yaitu jika dalam tulisan itu tidak mencantumkan waktu. Baik waktu upload maupun waktu tejadinya peristiwa.

3) Penggunaan data pendukung atau kelengkapan informasi atas kejadian yang ditampilkan antara lain menggunakan : tabel, statistik, foto, ilustrasi gambar dan lain-lain, konsep ini dibagi :

1) Ada data pendukung, bila tulisan yang dibuat oleh citizen journalist dilengkapi dengan salah satu data pendukung, seperti foto peristiwa, tabel, statistik (angka-angka) dan data referensi (buku undang-undang, peraturan pemerintah, dan lain-lain)

2) Tidak ada data pendukung, apabila dalam tulisan yang dibuat oleh citizen journalist sama sekali tidak dilengkapi dengan data pendukung.

4) Faktualitas berita, konsep ini dibagi atas kategori :

a) Ada pencampuran fakta dan opini, yaitu apabila dalam artikel berita yang dibuat oleh citizen journalist dalam situs media sosial online kompasiana.com terdapat kata-kata opinionative , seperti : tampaknya, sepertinya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dam lain-lain. b) Tidak ada pencampuran fakta dan opini, yaitu apabila dalam artikel

(51)

B. Fairness dan ketidakberpihakan meliputi :

1) Ketidakberpihakan, dilihat dari sumber berita yang digunakan yaitu : a) Seimbang, yaitu apabila masing-masing pihak yang diberitakan

dalam artikel berita yang dibuat oleh citizen journalist dalam situs media sosial online kompasiana.com diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya.

b) Tidak seimbang, yaitu apabila masing-masing pihak yang diberitakan dalam artikel berita yang dibuat oleh citizen journalist dalam situs media sosial online kompasiana.com tidak diberi porsi yang sama sebagai sumber berita.

C. Validitas keabsahan pemberitaan diukur dari :

1) Atribusi sumber berita. Konsep ini dibagi menjadi :

a) Sumber berita jelas, yaitu apabila dalam berita politik yang ditulis oleh citizen journalist sumber berita yang dipakai dicantumkan identitasnya seperti nama, pekerjaan, atau sesuatu yang memungkinkan untuk dilakukan konfirmasi.

(52)

2) Kompetensi pihak yang dijadikan sumber berita yang mendapatkan informasi yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu kronologi peristiwa. Kategori ini dibagi dalam :

a) Wartawan, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil pengamatan wartawan secara langsung. Dalam penelitian ini bisa dikatakan pengamatan langsung oleh citizen journalist.

b) Pelaku langsung, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wawancara citizen journalist dengan sumber berita yang mengalami peristiwa tersebut.

c) Bukan pelaku langsung, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wawancara citizen journalist dengan sumber berita yang tidak mengalami langsung peristiwa tersebut. Hanya karena jabatan atau memiliki akses informasi lalu sumber berita. Misalnya petugas humas, juru bicara, kapuspen, atau juga pejabat yang berwenang tetapi tidak berada di lokasi ketika peristiwa itu terjadi.

(53)

3.3 Unit Analisis

Unit analisis isi secara sederhana dapat digambarkan sebagai bagian apa dari dari isi yang kita teliti dan kita pakai untuk menyimpulkan isi dari suatu teks. Bagian dari isi ini dapat berupa kata, kalimat, foto, scene (potongan adegan) paragraf. Dalam penelitian analisisi kali ini penulis menggunakan unit tematik.

Unit tematik, adalah unit analisis yang lebih melihat tema pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara sederhana berbicara mengenai “teks berbicara tentang apa atau mengenai apa”. Unit ini berupa satuan pecahan dan digunakan untuk menganalisa dan mengelompokkan tema berita dengan kategorisasi yang telah ditetapkan.

3.4 Subyek Dan Obyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah situs citizen journalism media online kompasiana.com. sedangkan obyek pada penelitian ini adalah berita politik pada situs media online kompasiana sejak tanggal 27 mei hingga 2 juni 2013.

3.5 Cara Penentuan Populasi Dan Sampel

(54)

pengambilan sampel dengan menggunakan system total sampling. Sampel yang didapat pada kompasiana.com sebanyak 24 item.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari sumber berita. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber berita adalah berita dari kolom politik sejak 27 mei hingga 2 juni 2013 di kompasiana.com. berita-berita tersebut kemudian dikumpulkan selama satu minggu dan dicatat sesuai kategorisasi yang telah dibuat untuk dimasukkan ke dalam lembar coding, proses melakukan coding sama seperti melakukan wawancara. Bedanya, dalam wawancara, pewawancara berhadapan dengan orang. Semnetara dalam analisis isi, coder berhadapan dengan isi teks. Dalam penelitian analisis isi dengan unit analisis tematik ini coding tidak hanya mengukur dan menghitung namun juga memberi penilaian.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Data yang telah didapatkan dari penilaian coder terhadap kategori-kategori pada lembar coding dimasukkan dalam tabel frekuensi.

(55)
(56)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar an Umum Per usahaan

4.1.1. Gambar an Umum Situs Online Kompasiana.Com

Kompasiana merupakan blog jurnalis kompas yang kemudian bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Dalam kompasiana, setiap orang maupun warga negara dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.

Nama Kompasiana diusulkan oleh Budiarto Shambazy, wartawan senior Kompas yang biasa menulis kolom "Politika". Nama ini pernah digunakan untuk kolom khusus yang dibuat pendiri Harian Kompas, PK Ojong, berisi tulisan mengenai situasi mutahir pada masanya. Kumpulan rubrik Kompasiana yang ditulis PK Ojong itu sendiri sudah dibukukan.

(57)

Pada tanggal 1 September 2008, Kompasiana mulai online sebagai blog jurnalis. Pada perjalanannya, Kompasiana berkembang menjadi Social Blog atau blog terbuka bersama para jurnalis harian Kompas dan Kompas Gramedia (KG) serta beberapa orang penulis tamu dan artis. Antusiasme para blogger dan netizen untuk ikut ngeblog di Kompasiana mendorong dibuatnya satu menu khusus bernama Publik. Pada 22 Oktober 2008, Kompasiana sebagai blog sosial resmi diluncurkan.

Dalam tahun pertama, Kompasiana mengalami perubahan besar-baik dari segi tampilan maupun format dan konsep keseluruhan. Dari sebatas jejaring blog jurnalis menjadi sebuah bentuk media sosial baru yang bisa diakses dan dikelola oleh semua orang.

Kompasiana menampung beragam konten dari semua lapisan masyarakat dari beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan.

(58)

pengguna internet (netizen) menempatkan dan menayangkan konten dalam bentuk teks, foto dan video.

Kompasianer (sebutan untuk orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana) juga dapat menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Setiap konten yang tayang di Kompasiana menjadi tanggungjawab Kompasianer yang menempatkannya.Selain itu, Kompasiana menyediakan ruang interaksi dan komunikasi antar-anggota. Setiap Kompasianer bisa menjalin pertemanan dengan Kompasianer lain. Mereka juga dapat berkomunikasi lewat email, komentar dan fitur interaktif lainnya.

Fasilitas dan fitur Kompasiana hanya bisa digunakan oleh pengguna internet yang telah melakukan registrasi di www.kompasiana.com/registrasi. Begitu proses registrasi selesai, pengguna akan mendapatkan blog pribadi. Tanpa registrasi, pengguna hanya bisa membaca konten Kompasiana. Dengan beragam fitur dan fasilitas interaktif tersebut, Kompasiana yang mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (sharing. connecting.) telah menjadi sebuah Media Sosial.

Kompasiana memiliki beberapa rubrik dalam halamannya. Rubrik pada Kompasiana terdiri dari:

• Berita

Berisi informasi dan berita hasil liputan warga.

(59)

Berisi tulisan-tulisan opini dan reportase warga yang berkaitan dengan persoalan politik.

• Humaniora

Berisi tulisan-tulisan di bidang humaniora dan masalah sosial di Indonesia, mis: persoalan kemiskinan, busung lapar, gelandangan sampai dengan reportase yang berhubungan dengan prostitusi.

• Ekonomi

Berisi tulisan seputar persoalan ekonomi.

• Hiburan

Berisi tulisan-tulisan yang berkaitan dengan dunia hiburan, tak terkecuali humor.

• Olahraga

Berbagai tulisan yang berhubungan dengan olahraga dan isu-isu yang di seputarnya.

• Gaya hidup/Lifestyle

(60)

• Wisata

Berisi tulisan pengalaman dan tips perjalan wisata serta liputan dan fitur mengenai berbagai objek wisata.

• Kesehatan

Berisi informasi liputan, pengalaman, tips, dan opini di bidang kesehatan dan pelayanan medis.

• Tekno

Berisi informasi dan tips yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

• Media

Berisi informasi, opini, tips, dan kritik seputar perkembangan jurnalisme dan media massa.

Green

Rubrik yang ditujukan bagi pemerhati lingkungan serta seluruh masyarakat yang peduli terhadap masalah-masalah lingkungan.

(61)

Rubrik ini menampung berbagai tulisan dalam genre fiksi. Beberapa Kompasianer telah membukukan karya-karya yang mereka tayangkan di Fiksiana, baik secara perorangan maupun kolektif.

• Lipsus

Rubrik ini didedikasikan khusus untuk reportase warga terkait acara-acara, moment, atau kejadian khusus yang diangkat sebagai topik liputan oleh pengelola Kompasiana.

Terdapat beberapa tokoh yang aktif menulis di Kompasiana, di antaranya mantan wakil presiden, Jusuf Kalla, juga Prof. Kusmayanto Kadiman, mantan Rektor ITB dan mantan Menristek. Selain juga beberapa tokoh dari kalangan militer seperti Chappy Hakim (Marsekal purnawirawan TNI-AU, mantan KSAU, penulis buku Cat Rambut Orang Yahudi), Prayitno Ramelan (Penasihat Menteri Pertahanan Bidang Intelijen, juga penulis buku Intelijen Bertawaf).

Menurut salah seorang pendiri Kompasiana, Pepih Nugraha, pada Juli 2011, terdapat 75.000 anggota terdaftar, 600-800 tulisan perhari dan dengan 6-7 juta pengunjung setiap bulannya.

4.2. penyajian data dan analisis data

(62)

4.2.1 Objektivitas pemberitaan kompasiana.com

Objektivitas dalam penyajian berita merupakan salah satu nilai yang ahrus dipenuhi oleh jurnalis dalam rangka pemenuhan informasi serta penyampaian informasi yang benar kepada khalayak ataupun masyarakat. Teori ini didasari atas pandangan bahwa sebuah kebenaran di media tidaklah bisa diklaim oleh salah satu pihak saja, namun harus dikonfirmasikan menurut kebenaran dan pandangan dari pihak lain yang bersangkutan.

Merujuk pada hal diatas itulah mengapa pemberitaan baik cetak maupun inline dituntut untuk mengungkapkan kebenaran sacara fairness.objektivitas juga sering disebut sebagai pemberitaan cover both side, dimana wartawan menyajikan semua pihak yang terlibat sehingga jurnalis mempermudah pembaca menemukan kebenaran. Selainfairness, jurnalis juga dituntut melakukan pemberitaan yang akurat, tidak bohong, menyatakan fakta bila itu memang fakta, dan pendapat bila memang itu pendapat.

(63)

Keyakinan untuk menyajikan berita yang objektif disampaikan juga oleh dennis McQuail seorang pakar komunikasi yang mengembangkan konsep objrktifitas ini dari pola objektifitas pemberitaan milik Jurgen Westertahl dengan membagi dimensi objektivitas ke dalam imparsialitas dan faktual. Wien Charlotte, seorang dosen komunikasi dari Denmark juga memiliki ketertarikan yang sama terhadap teori objektivitas ini. Dalam disertasinya dinyatakan bahwa jurnalis saat ini hanya memandang objektivitas sebagai kepercayaan yang ada namun kurang berperan dalam tindakan praktis sebagai jurnalis dalam menulis berita.

Kini, ketika arus informasi dan teknologi semakin berkembang pesat maka otomatis akan menimbulkan dampak terhadap suatu berita. Jika dalam era konvensional berita hanya ditulis melalui cetak kini berita juga dapat ditulis melalui media online. dan yang sekarang menjadi fenomena adalah kemunculan jurnalis warga (citizen journalist) sebagai dampak dari kencangnya arus perkembangan digital dan teknologi informasi.

(64)

berkontribusi dalam membentuk opini dan kontruksi realitas di masyarakat modern.

Berangkat dari pertimbangan yang didasari pada pandangan/paradigma klasik dimana para jurnalis dalam menyajikan berita selalu mengacu pada fakta yang bersifat objektif dalam menyajikan liputan menjadi sebuah berita, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kategorisasi yang dibuat dan digunakan oleh rachmah ida.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media sosial warga kompasiana.com sebagai subyek penelitian dengan materi seluruh berita politik pada situs media sosial warga kompasiana.com periode 27 mei-2 juni 2013.

Berita politik pada kompasiana.com semakin berkembang dan diminati masyarakat indonesia. Kehadiran media warga sebagai wadah dalam menuliskan pendapat melahirkan para jurnalis warga yang peka dan menaruh perhatian pada isu-isu perkembangan politik. Aktivitas jurnalis warga (citizen journalism) yang diberi wadah oleh kompasiana memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat modern yang kini sibuk mencari informasi melalui cara0cara digital. Walaupun tata dan gaya penulisan jurnalis warga masih jauh dari standar jurnalistik namun para jurnalis warga ini mampu memberikan informasi yang tidak ada atau tidak dimuat di media konvensional seperti koran dan televisi.

(65)

menajdi rahasia umum bagi masyarakat bahwa tidak ada media yang netral dalam membela kepentinagn publik. Ceruk-ceruk ketidak percayaan itulah yang kemudian membangun masyarakat dalam komunitas yang lebih luas dalam mengakses informasi. Tulisan warga di media online dianggap jauh dari kepentingan ekonomi politik penguasa atau pemilik modal. Para citizen jurnalis yang tergabung dalam kompasiana pun tak luput dalam menyoroti perkembangan isu politik yang sedang hangat.

Melalui dimensi akurasi didapatkan sub dimensi kesesuaian judul berita dengan isi berita. Dikatakan bahwa sebuah judul berita sesuai dengan isi beritanya bilamana dalam isi pemberitaan ditemukan kata-kata yang sama seperti judul ataupun kata-kata yang menerangkan dari judul berita.

Ada tidaknya pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa yang diberitakan yang dapat berupa angka maupun kata-kata yang menunjuk pada tanggal peristiwa. Penggunaan data pendukung yang dapat berbentuk daftar tabel, foto pendukung berita, ilustrasi gambar serta data-data lain dari sumber yang terkait dengan peristiwa yang diberitakan. Yang terakhir adalah ada tidaknya pencampuran antara fakta dan opini.

(66)

4.2.1.1. Akur asi Pemberitaan

Akurasi pemberitaan itu meliputi kesesuaian antara judul berita denagn isi berita, kategorisasi pencantuman waktu atau tanggal peristiwa, terdapat data pendukung, serta tidak ada pencampuran fakta dan opini dari wartawan yang dalam hal ini citizen jurnalis

Tabel 4.1

Fr ekuensi berdasar kan akurasi pemberitaan

NO Akurasi Berita Politik Pada Situs Media Online Kompasiana.Com Edisi 27

Mei-2 Juni 2013

Jumlah

F %

1 Kesesuaian judul berita dengan isi berita.

Sesuai 12 50

Tidak sesuai 12 50

jumlah 24 100

2 Pencantuman waktu terjadinya peristiwa

Dicantumkan waktu 24 100

(67)

Jumlah 24 100

3 Penggunaan data pendukung, kelengkapan informasi yang

ditampilkan

Ada data pendukung 4 16,7

Tidak ada data pendukung 20 83,3

Jumlah 24 100

4 Faktualitas berita

Ada pencampuran fakta dan opini

15 62,5

Tidak mencampurkan fakta dan opini

9 37,5

Jumlah 24 100

(68)

Perbandingan dengan seluruh sampel dari total sampel 24 belum menunjukkan akan kesadaran citizen jurnalis terhadap kejujuran yang tidak hanya mengejar sebuah judul yang bombastis agar menarik pembaca. Namun, jumlah prosentase citizen jurnalis yang peduli terhadap kesesuaian judul dengan isi juga mencapai 50%. Kesesuaian judul yang ada pada berita yang ditulis telah mengacu pada aspek relevansi, yakni kalimat judul yang ada merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita, sebagai contoh:

Kode Berita no 2.

“ Citra partai demokrat menurun akibat duet bapak-anak”

M enanggapi survey it u, mant an Sekret aris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Part ai

Demokrat , Ian Zulfikar, mengat akan, anjloknya elektabilit as Part ai Demokrat t ak lain

karena duet maut ant ara bapak dan anak yakni SBY dan Edhie Baskoro Yudhoyono

(Ibas). ( Paragraf 2 baris 8) .

Kode berita no. 9

“Caleg artis, masyarakat masih ragu”

(69)

Selain it u dalam judul at au isi berit a, apakah t erdapat penggunaan kat a at au

kalimat det onat if sert a pengunaan t anda baca yang mengesankan makna ganda.

Ket epatan mengacu pada judul ut ama headline, bukan sub judul.

Tabel 4.2

Akurasi pemberit aan berdasarkan pencantuman w akt u t erjadinya perist iw a

Pencantuman w aktu Jumlah

F %

Dicantumkan 6 25

Tidak dicant umkan 18 75

Jumlah 24 100

Sumber : Data prim er

Berdasarkan t abel 4.2 pada kat egori pencant uman w akt u kejadian sudah

mem enuhi unsur penulisan berit a secara objekt if, w akt u adalah konsep untuk melihat

akurasi fakt a at au opini. Dalam hal ini pencant uman t anggal uplad dan post ing sert a

pencant uman t anggal t erjadinya suat u perist iw a sudah mencapai 100%. Dalam hal

pencant uman w akt u dan t anggal cit izen journalist t elah memiliki kesadaran untuk

menyert akan t anggal dan w akt u.

Kode berit a no. 22

“Tanggapan jokow i-ahok t ent ang kunker DPRD DKI jakart a Rp 1,8 milyar”

“ Saya t idak mau jaw ab. Tanya sana (ke DPRD). Toh it u t idak menggunakan uang

(70)

Gambar

Gambar 1.2 : Tampilan depan kompasiana.com
Gambar 2.2: Kerangka berpikir
Gambar 3.1 Tahapan analisis isi (bersumber dari eriyanto, 2011 :57)
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Nafkah yang seharusnya jadi tanggung jawab suami tidaklah sepenuhnya dilaksanakan oleh suami, di Desa Bumi Agung Kota Pagar Alam Kecamatan Dempo Utara terdapat

Ganitri selain bermanfaat sebagai pohon pelindung jalan raya (hutan kota), kayunya digunakan untuk pertukangan dan bahan baku alat musik (gitar, piano), selain itu

upward buoyant force equal in magnitude to the weight of the fluid displaced by the object...

[r]

Penyelenggaraan kejuaraan nasioanal junior bolavoli dilakukan untuk mempesiapan tim bolavoli nasional junior Indonesia, jadi tim nasional bolavoli junior Indonesia itu

, investor merespon sebagai sinyal negatif pengumuman dividen meningkat yang diberikan oleh perusahaan tidak bertumbuh (terima Ha 5 ). Kata kunci

Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada wanita yang memasuki usia madya dini