DENGAN PROSES HIDRASI LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Untuk Memenuhi Sebaga i Per syar atan
Dalam mempr oleh Gelar Sar jana Teknik
Pr ogra m Study Teknik Kimia
Oleh :
RATIH IRMAWATI
NPM : 0931010038
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
SURABAYA – J AWA TIMUR
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES
HIDRASI LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syar at Untuk
Memper oleh Gelar Sar jana Teknik
Pr ogr am Studi Teknik Kimia
Oleh :
RATIH IRMAWATI
0931010038
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES
HIDRASI LANGSUNG
Oleh :
RATIH IRMAWATI
0931010038
Sur abaya, 12 Apr il 2013
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Lisan
Dosen Pembimbing
Ir . Mu’tasim Billah, MS
Pabr ik Isopr opyl Alkohol Dengan Pr oses Hidr asi Langsung
Oleh :
Rar ih Ir mawati
NPM. 0731010041
Telah diper taha nkan di ha dapan dan diter ima oleh tim penguji pada tanggal
9 Mei 2013
Tim Penguji : Dosen Pembimbing :
1.
Ir .Bambang Wa hyudi,MS Ir .Mu’ta sim Billa h,MT
NIP.19580711 198503 1 001 NIP.19600504 198703 1 001
2.
Ir . Dwi Her y, MT
NIP.19590520 198703 2 001
3.
Dr .Ir .Edy Mulyadi,SU
NIP.1955123 1198503 1 002
Mengetahui
Dekan Fakulta s Teknologi Industr i
Univer sitas Pembanguna n Nasional “ Vetera n” J awa Timur
Ir . Sutiyono,
ALHAM DULILLAH !!! ALHAM DULILLAH !!!ALHAM DULILLAH !!!ALHAM DULILLAH!!!
Tak hent i- hent inya saya ucapkan syukur selalu kepada Allah SWT yang selalu memberikan yang t erbaik dan
paling t erbaik unt uk hambanNYA ,hingga sampai saat ini sampai saya berumur 22 tahun ,untuk
nikmat ,rezeki,kebahagiaan ,kemudahan,keterangan, dan orang-orang yang terbaik yang hamba dapat kan , ALHAM DULILLAH!! Q SAYANG ALLAH
To Nabi M uhammad s.a , dengan doa yang Beliau panjatkan unt uk umat Nya, tauladan yang baik yang harus dit iru oleh umat Nya , sholaw at Nabi yang selalu kami panjatkan untukNya,Saya ucapkan Terimakasih Nabi M uhammad s.a, semoga hamba bisa meniru t auladanmu, mengikuti jejakmu. ALHAM DULILLAH!! Q SAYANG NABI
To malaikat malaikat Allah yang sealu menjaga hamba dari siang sampai malam, dari lahir sampai m at i, melindungi hamba,,, ALHAM DULILLAH!! Q SAYANG KALIAN
To my parent , HJamal dan Hj.Sholikha , Terima kasih untuk semua, t ak bisa saya ucapkan kat a-kat a yang indah karena perilaku sikap sert a hasil keringat dsb lebih dari pada kat a yang indah yang telah kalian berikan pada saya,,saya berjanji bisa membahagiakan at au lebih baik unt uk memper indah senyummu lebih dari ini.seluruh doa yang saya panjatkan hanya untukmu,, TERIM AKASIH, TERIM AKASIH, TERIM AKASIH, TERIM AKASIH!!! Q SAYANG ABA IBU!
To Teman-tem an PB com unnit y,(Ria,TyaraPriz,Tyara
,Yant i,Nirma,Luana,Rat na,Dhea,Bunda,Chintya,yuda,eka,dyo,ayah,pandu,t ommy,arif,adi,aan,blacky, sert a t eman-t em an PB yang udah keluar )
m akasih t eman-tem an at as senang duka qt bersama ngerjakan bersam a bermain bersama belajar
bersam a,,, t ermikasih t eman2, q g akan melupakan kalian semua,, sert a semua t eman-t em an
angkat an 2009 t erim aksih at as bant uan dan kerjasam anya, dari qt g kenal sampai qt w isuda,,,, semga
qt sem ua sukses semua!!! TERIM AKASIH SEM UA! Q SAYANG KALIAN
Khususnya unt uk part ner q RIA part ner PKL dan TA ini,,, maksih sahabat q,, q rasa qt it u saling
melengkapi,,, m aksih yaa, kalo g ad km gmn, km tmenq yg paling rajin dan m aksih at as bantuan dan
ngajarin q yaa,,, maksih dengar curhat q, m aksih nemenin q , m aksih perhat iannya jg,,,, mkasih
semunya,,, maaf udah bikin km marah at o t ersinggung… m akasih Nurria Srikhandhit a, q sayang kamu! M uach!
To Jerapahcu (oco) Andik Ferianto , m akasih sayang yang udah nemenin 2thun lebih ini,
ngejaga perhat ian, bant uin TA ini,nganterin kmn2,n selalu dampingin chi ,,,mkasih sem ua yang udah
co berikan pada chi, mav chi udah suruh2 , marah2, g ngehargain oco,,,,t api chi sayang ma oco
cu,,, m akasih sayang ! m uach
To Sem ua dosen-dosen kampus,pegaw ai kampus, tukang parkir kam pus ,bu kant in kampus,
sert a asdos yang q sayg (m bk icha)…. M aksih bant uan ,dukungan,part isipasi sert a kebaikn yang telah
kalian berikan terhadap saya….
DENGAN PROSES HIDRASI LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Untuk Memenuhi Sebaga i Per syar atan
Dalam mempr oleh Gelar Sar jana Teknik
Pr ogra m Study Teknik Kimia
Oleh :
RATIH IRMAWATI
NPM : 0931010038
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
SURABAYA – J AWA TIMUR
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literature, data – data, dan internet.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunya Tugas Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono,MT , selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Ir. Mu’tasim Billah, MS , selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4. Bapak Ir. I Wayan Warsa, selaku Dosen wali
5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
6. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
8. Semua pihak yang telah membantu, memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Saya menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun saya harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Indusri Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, April 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
INTISARI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR ISI viii
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II-1
BAB III NERACA MASSA III-1
BAB IV NERACA PANAS IV-1
BAB V SPESIFIKASI ALAT V-1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA VI-1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII-1
BAB VIII UTILITAS VIII-1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK IX-1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN X-1
BAB XI ANALISA EKONOMI XI-1
BAB XII KESIMPULAN DAN SARAN XII-1
INTISARI
Perencanaan pabrik Isopropyl Alkohol ini diharapkan dapat berproduksi
dengan kapasitas 30000 ton/tahun dalam bentuk cair. Pabrik beroperasi secara
continuous selama 330 hari dalam setahun.
Propilen dari tangki penampung dikompresikan ke heater sampai suhu
160oC, bersama-sama dengan air proses dikompresikan ke heater sampai suhu
160oC menuju reaktor. Di dalam reaktor terjadi reaksi antara propilen dan air
dibantu katalis resin asam sulfat pada suhu 160oC dan tekanan 60 atm.
Dari reactor hasil dialirkan oleh expansion valve dan tekanan diturunkan
dari 60 atm menjadi 1 atm menuju separator. Di separator pada suhu 40 oC terjadi
pemisahan antara gas dan liquid. Gas buang di tamping d propylene recovery,
sedangkan liquid di pompakan dan dipanaskan oleh heater destilasi sampai suhu
80 oC. Dari heater destilasi liquid dimurnikan lagi ke destilasi I. Komponen yang
mempunyai titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu dan menuju ke atas,
sedangkan komponen yang mempunyai titik didih tinggi akan dipanaskan di
reboiler dan dialirkan masuk ke destilasi I. Di dalam destilasi akan terjadi kontak
anatara liquid dan uap. Produk atas akan didinginkan oleh cooler sampai suhu 35
o
C, menuju tangki penampung DIPE . Sedangkan bottom menuju kolom destilasi
II untuk mendapatkan produk isopropyl alcohol dengan kemurnian 98%. Produk
atas dari destilasi II didinginkan oleh cooler sampai suhu 35 oC menuju tangki
Isopropyl alcohol, sedangkan produk bawah akan didinginkan oleh cooler
Pendirian pabrik berlokasi di Kec.Plaju, Sumatra Selatan dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 140 orang
Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Analisa Ekonomi :
Massa konstruksi : 1 tahun
Umur pabrik : 10 tahun
Fixed Capital Investment (FCI) : Rp 670,923,967,011
Working Capital Investment (WCI) : Rp. 156,854,861,904
Total Capital Investment (TCI) : Rp 827,778,828,915
Biaya Bahan Baku : Rp 623,719,138,615
Biaya Utilitas : Rp. 6,547,748,183
Biaya Produksi Total : Rp. 909,038,872,508
Hasil Penjualan Produk : Rp 1,248,272072,478
Internal Rate of Return : 32%
Rate of Investment : 28%
Pay Out Period : 3.15tahun
Pendahuluan I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang berkembang akan melaksanakan pembangunan
dan pengembangan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri. Dalam
pembangunan, sektor industri makin berperan strategis karena merupakan motor
penggerak dalam pembangunan suatu Negara. Sektor ini di harapkan disamping
sebagai penyerap tenaga kerja terbesar dan penghasil devisa, juga sebagai pemacu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Industri yang tengah dikembangkan di Indonesia yaitu industri kimia.Industri
kimia merupakan industri yang cukup besar kontribusinya dalam menghasilkan devisa
negara dan juga selama ini Indonesia banyak mengimport bahan kimia dari luar
negeri. Selain itu Indonesia kaya akan sumber daya alam yang merupakan bahan
dasar atau bahan baku dari industri kimia.
Salah satu bahan kimia yang masih diimpor adalah Isopropyl alcohol.
Isoprophyl alcohol adalah bentuk kedua dari Alkohol yang lebih sederhana.
Isoprophyl alcohol untuk pertama kali diperkenalkan oleh “Barthelot” pada tahun
1855, dimana reaksi pembentukannya didasarkan pada reaksi Propylene dengan asam
sulfat selanjutnya senyawa tersebut di Hidrolisa dengan menggunakan air dan
selanjutnya senyawa akan terbentuk Alkohol.
Pada tahun 1862 “ Friedel” menemukan Isoprophyl alkohol dengan cara
Pendahuluan I-2
Barthelot maupun Friedel gagal untuk mengidentifikasi secara benar dari senyawa ini.
Baru kemudian pada tahun yang sama, “Kolbe” berhasil mengidentifikasikan secara
benar nama Isoprophyl alkohol.
Isoprophyl alcohol secara umum dianggap sebagai produk Petro kimia yang
pertama. Sebuah pabrik dengan skala Pilotplant telah dibangun oleh “ Melco chemical
company” pada tahun 1919. Tidak lama kemudian “Standart Oil Company” di New
Yersey mempatenkan produk Isoprophyl alkohol yang menggunakan bahan baku
propylene serta pemurnian “Bay Way” .
Walaupun proses pembuatan Isoprophyl alkohol ini mengalami banyak sekali
kemajuan, akan tetapi pada dasarnya masih menggunakan bahan yang sama yaitu
Propylene dan air.
I.2 Per kembangan Industri Kimia di Indonesia
Sampai saat ini Indonesia masih mengimport dari luar negeri guna memenuhi
kebutuhan Isoprophyl alkohol, antara lain berasal dari Amerika Serikat, Jerman,
Belgia serta beberapa negara di Asia.
Bahan baku utama yang digunakan didalam produksi Isoprophyl alkohol ini
adalah gas Propylene dan air. Dimana bahan tersebut sampai saat ini dapat dipenuhi
oleh Pertamina Plaju dan sungai Gerong sedangkan air sangat melimpah.
Mengingat kebutuhan senyawa ini dari tahun ketahun semakin meningkat
maka dengan didirikannya pabrik ini akan menggurangi ketergantungan bahan ini dari
Pendahuluan I-3
Disamping itu juga akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
yang pada akhirnya dapat menekan angka penganguran. Keterkaitan antara sektor
industri dengan sektor ekonomi lainnya diharapkan bisa dicapai subsitusi impor dan
pada akhirnya mampu berorientasi ekspor dengan pemenuhan kebutuhan didalam
negri lebih dahulu.
I.3 Manfaat Didirikannya Pabrik Nor mal Butanol
Manfaat lebih lanjut didirikan pabrik ini diharapkan dapat mendukung dan
mendorong pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran dan memperkuat perekonomian di Indonesia.
Atas pertimbangan – pertimbangan tersebut, maka pendirian pabrik Isoprophyl
alkohol ini masih dapat dilaksanakan di Indonesia.
Tabel 1.1. Import Isoprophyl Alkohol di Indonesia tahun 1998 – 2010
Tahun Volume ( Kg )
2006
2007
2008
2009
2010
38.806.382
44.300.198
43.578.736
42.316.267
Pendahuluan I-4
I.4 Sifat dan Kegunaan
I.4.1 Sifat Bahan Baku dan Produk
1. Propylene (Matheson, gas data book, 1961 ; Kirk Othmer,vol.3, 1964)
Sifat Fisika
a. Rumus molekul : C3H6
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC) : gas tidak berwarna
c. Berat molekul (BM) : 42,081 g/gmol
d. Boiling point (Tbp) : -47,7oC
e. Density (20oC) : 0,609 gr/cm³
f. Critical temperature (Tc) : -91,8oC (-197,2oF)
g. Critical Presure (Pc) : 45,6 atm (670,32 psi)
h. Spesific grafity, gas : 1,49
i. Viscositas, cP (-185oC) : 0.0078
j. Panas penguapan (-47,7 oC), cal/gr : 104,62
k. Panas pembentukkan (25oC), cal/gr : 4,879
l. Panas pembakaran (25oC), cal/gr : 460,428
m. Spesific Heat ratio,cp/cv : 1.145
Sifat Kimia
a. larut dalam alkhohol dan eter, tetapi sedikit larut dalam air
Pendahuluan I-5
2. Air
Sifat Fisika :
a. Rumus kimia : H2O
b. Bentuk : tidak berwarna
c. Berat molekul : 18
d. Densitas : 0,99708 gr/cm3
e. Titik didih : 100 oC
f. Titik lebur : 0 oC
g. Viskositas : 0,8937 cp
h. Spesifik gravity : 1,00
i. pH : 8,5 – 9,5
j. O2 terlarut : 10 ppm
k. Silica maximum : 0,02 ppm
3. Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat Fisika :
a. Rumus molekul : H2SO4
b. Berat molekul : 98,08
Pendahuluan I-6
d. Sifat : korosif terutama pada kosentrasi
tinggi, dapat menimbulkan luka
bakar bila berkontak dengan
kulit.
e. Specifik gravity : 1,834 gr/cm3 pada suhu 180C
f. Melting point (titik cair) : 10,450C
g. Boiling point (titik didih) : 3400C
Sifat Kimia :
a. Larut dalam air pada segala perbandingan
b. Larut dalam alkohol 95%
c. Pada suhu kamar berbentuk lig dan mudah menguap.
d. Cp : 0,3403 kkal/g0C untuk 98%
: 0,5012 kkal/g0C untuk 98%
e. Δ H0f : -193,91 kcal/gmol
Δ H0S : -22,99 kcal/gmol
Spesifikasi Produk
4. Isoprophyl alkohol
Sifat fisika:
a. Rumus molekul : C3H7OH
Pendahuluan I-7
c. Warna : tidak berwarna
d. Bentuk : cairan
e. Titik didih pada 780 mm Hg : 80,3°C
f. Titik leleh : 70,2°C
g. Titik embun : 74,2°C
h. Spesifik gravity (20/20oC) : 0,8169 (minimum)
: 0,8193 (maximum)
i. Spesifik heat pada 27oC : 0,2627 cal/gr °C
j. Panas pembentukan : 120 k cal/mole
k. Surface tention (25oC) : 0,0214 dyne/cm
Sifat kimia:
Uraian Proses II-1
BAB II
URAIAN DAN PROSES
II.1 Macam Proses
Untuk memproduksi Isopropyl Alkohol secara komersial dengan
menggunakan proses hidrasi secara langsung, pada dasarnya terdapat tiga proses yaitu
a. Hidrasi Langsung fase uap
b. Hidrasi Langsung fase cair-uap
c. Hidrasi Langsung fase cair
II.1.1 Hidr asi Langsung Fase Uap
Produksi Isopropyl Alkohol dengan menggunakan proses Hidrasi Katalis
langsung, mulai diperkenalkan pada permulaan tahun 1951 oleh ICI. Katalis yang
digunakan pada proses ini adalah WO3 – ZnO sebagai zat penyokong SiO2. Proses
terjadi pada temperatur dan tekanan yang tinggi yaitu pada 230oC – 290oC dan 200 –
250 atm. Pada tahun yang sama juga diperkenalkan oleh “ Veba – Chemie ” suatu
proses lain dalam memproduksi Isopropyl Alkohol.
Pada prose Veba Chemie ini Propylene – air diuapkan kemudian dilewatkan
pada suatu Bed katalis asam yaitu H3PO4 dengan bahan penyokongnya adalah SiO2.
kondisi operasi pada reaksi ini yaitu pada temperature 240 –260 o C dan tekanan 25 –
Uraian Proses II-2
Aliran gas dari reaktor kemudian didinginkan dan produk Isoprophyl alkohol
dipisahkan dengan menggunakan Scrubber. Untuk proses phase uap ini selektivitas
Isopropyl Alkohol mendekati 100 % dan jumlah Propylene yang tidak bereaksi
jumalahnya sangat rendah ( 4 – 5% ) yang kemudian direcycle. Oleh karena
menggunakan kondisi operasi pada tekanan serta temperatur yang tinggi dan adanya
recycle gas kereaktor maka pada proses ini diperlukan bahan dasar dengan kemurnian
yang tinggi dengan demikian maka biaya operasinya juga tinggi.
Gambar II.1 Flowsheet Uraian Proses Veba Chemie
II.1.2 Hidr asi langsung Fase Cair-uap
Untuk menghindari kerugian serta untuk menekan adanya biaya operasi yang
tinggi maka oleh “ Deutsche – Texco “ dikembangkan suatu program “ Trickle – Bed
“. Didalam proses ini air dan gas propylene dalam perbandingan molar antara 12 – 15
berbanding 1 dimasukkan dalam suatu reaktor Fixed bed lewat bagian atas yang
kemudian akan mengalir sedikit demi sedikit (Trickle) kebawah melalui Resin Ion
Uraian Proses II-3
Reaksi yang terjadi antara phase cair dan phase gas berlangsung antara
temperatur 130 – 160 o C dan tekanan 60 – 100 atm. Selektivitas Isopropyl Alkohol
pada proses semacam ini berkisar antara 98 %. Didalam proses phase cair ini akan
dihasilkan produk samping yang berupa Diisopropyl Ether dan beberapa alkohol.
Gambar II.2 Flowsheet Uraian Proses Deutsce-Texco
II.1.3 Hidr asi langsung Fase Cair
Proses Hidrasi dalam Phase cair dikembangkan oleh Tokuyama – Soda dengan
menggunakan katalis cair asam lemah. Untuk menghindari kerugian pada proses
sebalumnya yaitu phase cair – uap dan phase uap, maka pada proses ini bahan baku
propylene, air, katalis serta recycle larutan terlebih dahulu dipanaskan dan kemudian
dilakukan penekanan didalam suatu reaktor. Katalis kemudian akan dipisahkan dan
kebutuhan akan katalis ini jumlahnya relative sangat kecil kondisi reaksi pada phase
ini yaitu pad tekanan 200 atm serta temperature 270oC . Selektifitas Isopropyl
Uraian Proses II-4
Dengan menggunakan proses ini masalah utama dari perusahaan yaitu korosi
dan pencemaran dapat ditekan, dan kemurnian bahan baku Propylene yang digunakan
adalah 95% berat.
Gambar II.3 Flowsheet Uraian Proses Tokuyama-Soda
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka didalam perencanaan pabrik
ini dipilih proses Hidrasi Langsung pada fase cair – uap. Karena pada proses ini selain
beroperasi pada kondisi yang medium, persyaratan bahan baku juga tidak terlalu
tinggi walaupun Yield relative kecil bila dibandingkan dengan kedua proses (fase)
Uraian Proses II-5
II.2 Seleksi Proses
Tabel II.2. Perbandingan fase uap, cair dan uap-cair dalam proses hidrasi langsung.
FASE UAP
FASE
CAIR-UAP
FASE CAIR
Katalis
Kondisi
operasi
- Suhu
- Tekanan
- Selektivitas
WO3 dan ZnO
sebagai
penyokong SiO2
240-2600C
25-65 atm
100%
Resin ion
exchange asam
kuat H2SO4
130-1600C
60-100 atm
98%
Resin ion
exchange asam
lemah
2700C
200 atm
80-99%
Berdasarkan perbandingan proses pada table 2.1, maka proses yang dipilih
dalam pembuatan Isopropil Alkohol adalah proses hidrasi langsung dalam fase cair.
Dengan pertimbanan sebagai berikut :
-Harga katalis lebih murah
- Biaya operasi lebih murah
Uraian Proses II-6
II.3 Uraian Pr oses
Reaksi yang digunakan dalam pembuatan Isopropyl Alkohol dengan proses
hidrasi langsung. Tahpan-tahapan proses pra rencana pabrik Isopropil Alkohol
adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan bahan baku.
Propylene yang merupakan umpan segar dari tangki penyimpan yang
bertekanan 15 atm dan bersuhu 30 0C dipompa menuju heater guna
dipanaskan dengan memakai steam. Dengan demikian diperoleh propylene
yang bersuhu 160 0C yang siap dimasukkan ke dalam reaktor.
2. Tahap reaksi.
Campuran propylene dengan air dimasukkan ke reactor pada tekanan
60 atm dan suhu 160 0C dimana didalam reactor juga terdapat resin ion
exchange asam kuat H2SO4 yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya
reaksi.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah :
C3H6(g) + H2O (l) C3H7OH(l)
C3H7OH9(l) [(CH3)2CH]2O (l) + H2O (l)
Reaktor yang digunakan adalah reactor jenis “ Fixed – bed “. Aliran
yang masuk kedalam reaktor terdiri dari uap propylene, diisopropil ether dan
Uraian Proses II-7
Reaksi pembentukan Isoprophyl alkohol adalah reaksi Eksothermis.
Panas yang keluar dari reaksi ini kemudian di hilangkan dengan pendingin sehingga temperatur didalam reaktor dapat dipertahankan pada 130 -160° C.
Produk yang keluar dari reaktor merupakan Isoprophyl alkohol, dimasukkan pada flash drum dengan kondisi operasi pada temperatur 40°C
dan tekanan 1 atm. Flash drum ini berfungsi untuk memisahkan antara fase
uap dan fase cairan.
3. Tahap pemisahan dan pemurnian.
Produk dari reactor lalu dimasukkan dalam flash drum untuk
memisahkan fase liquid dan fase gas. Dalam flash drum terjadi pemisahan
antara propylene, Isopropil Alkohol, H2O dan Diisopropyl Ether. Dimana
propylene menuju keatas sedangkan yang menuju kolom destilasi adalah
Isopropil Alkohol, H2O dan Diisopropyl Ether untuk dimurnikan lebih lanjut.
Isopropyl Alkohol yang dipasarkan berkadar 98% maka produk atas
kolom destilasi I kembali dialirkan ke kolom destilasi II untuk dimurnikan,
sedangkan produk bawah adalah diisopropyl ether yang merupakan hasil
samping yang disimpan dalam tangki penampung.
Kolom destilasi II ini beroperasi pada tekanan 1 atm dan feed masuk
dalam keadaan liquid jenuh. Produk atas dari kolom destilasi II merupakan
produk utama Isopropyl Alkohol dengan kemurnian 98% dan produk bawah
merupakan H2O yang dipompa menuju water proses untuk digunakan kembali
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi = 30.000 ton / tahun ( data Import Indonesia )
Operasi = 330 hari / tahun
Basis Perhitungan = 60 detik
Produksi Isopropyl alkohol = 3787.879 kg / jam
Ratio propylene : air = 1 : 12
1. Reaktor (R-210)
Komponen Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
aliran 1 aliran 2 aliran 3
C3H6 3526.3890 881.5973
C3H8 9.1962 9.1962
CO2 1.4148 1.4148
H2O 18135.7149 17023.7688
IPA 3634.6995
DIPE 122.0382
3537.0000 18135.7149
2. Flash Drum (H-310)
Komponen
Masuk
(kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Aliran 3 Aliran 4 Aliran 5
C3H6 881.59725 881.59725
C3H8 9.1962 9.1962
CO2 1.4148 1.4148
H2O 17023.76884 17023.76884
IPA 3634.699534 3634.699534
DIPE 122.0382479 122.0382479
20780.50662 892.20825
jumlah 21672.7149 21672.7149
3. Distilasi I (D-320)
Komponen
Masuk
(kg/jam
Keluar (kg/jam)
Aliran 4 Aliran 6 Aliran 7
H2O 17023.7688 16257.6992 766.0696
IPA 3634.6995 3616.5260 18.1735
DIPE 122.0382 6.1019 115.9363
19880.3272 900.1794
4. Distilasi II(D-330)
Komponen
Masuk
(kg/jam
Keluar (kg/jam)
Aliran 7 Aliran 9 Aliran 8
H2O 16257.6992 16013.8338 243.8655
IPA 3616.5260 72.3305 3544.1955
DIPE 6.1019 6.0714 0.0305
16092.2357 3788.0915
BAB IV
NERACA PANAS
1. Kompr esor Pr opylane (G-111)
2. Kompr esor Air (G-113)
NERACA PANAS
Masuk Keluar
Komponen kkal / jam Komponen kkal / jam
H2O 40218.4280 H2O 245798.4924
Ws 205580.0643
245798.4924 245798.4924
NERACA PANAS
Masuk Keluar
Komponen kkal / jam Komponen kkal / jam
C3H6 6451.0899 C3H6 15886.0409
C3H8 18.5672 C3H8 45.7706
CO2 1.6915 CO2 4.1554
Ws 9464.6184
3. Heater Propylane (E-112)
4. Reaktor (R-210)
NERACA PANAS
Masuk Keluar
Pr opylene:
C3H6 202768.8267 C3H7OH 205581.8871
C3H8 592.6128 C6H14O 7075.2868
CO2 51.6076
H2O produk 1307.2354
H2O pr oses : C3H6 sisa 50692.2067
H2O 1100829.8179 H2O sisa 1032027.9543
C3H8 592.6128
CO2 51.6076
Δ H reaksi 53721483.1334
Q terserap 53728397.2078
Total 55025725.999 kkal /
jam 55025725.999
kkal / jam
Masuk Keluar
Komponen kkal/jam Komponen kkal/jam
C3H6 15886.0409 C3H6 202768.8267
C3H8 45.7706 C3H8 592.6128
CO2 4.1554 CO2 51.6076
Q steam 197344.2950 Q loss 9867.2148
5. Ekspansi Valve (E-211)
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H6 sisa 50692.2067 C3H6 sisa 109217.4161
C3H8 592.6128 C3H8 924.0785
CO2
51.6076 CO2 149.2836
H2O sisa 1032027.9543 H2O sisa 1318806.4259
C3H7OH 205581.8871 C3H7OH 331970.5529
C6H14O 7075.2868 C6H14O 7151.5639
H2O produk 1307.2354 H2O produk 6276.8338
Q ekspansi 477167.3639
6. Cooler I (E-212)
7. Heater Distilasi (E-312)
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H6 109217.4161 C3H6 4902.2254
C3H8 924.0785 C3H8 56.5196
CO2 149.2836 CO2 5.1245
H2O sisa 374237.9437 H2O sisa 113224.6112
C3H7OH 634075.0391 C3H7OH 20237.3336
C6H14O 10740.9242 C6H14O 684.4073
H2O
produk
12099.9725
H2O produk
143.4178
Q terserap 1002191.0181
Total 1141444.6577 1141444.6577
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 20290.0625 C3H7OH 77613.8008
C6H14O 684.4073 C6H14O 2637.8842
H2O 113368.0291 H2O 417361.4005
Q supply 382390.0910 Q loss 19119.5046
8. Destilasi I (D-320)
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 77613.8008 destilat
C6H14O 2637.8842 C3H7OH 403.0113
H2O 417361.4005 C6H14O 2603.3311
Q supply 1030997.3174 H2O 19468.2458
bottom
C3H7OH 84681.1743
C6H14O 144.7442
H2O 435040.0816
Q loss 51549.8659
Qcondesation 934719.9485
Total 1528610.4028 1528610.4028
9. Cooler I Bottom (E-327)
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 84681.1743 C3H7OH 83184.3173
C6H14O 144.7442 C6H14O 142.1631
H2O 435040.0816 H2O 427744.9711
Q terserap 8794.5487
10. Cooler I Top (E-324)
11. Destilasi II(D-330)
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 403.0113 C3H7OH 67.2669
C6H14O 2603.3311 C6H14O 430.6356
H2O 19468.2458 H2O 3399.3784
Q terserap 18577.3073
Total 22474.5882 22474.5882
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 67.2669 destilat
C6H14O 430.6356 C3H7OH 84457.2954
H2O 3399.3784 C6H14O 0.7367
Q supply 3434463.7771 H2O 6635.0514
bottom
C3H7OH 2149.6189
C6H14O 183.2101
H2O 536493.7086
Q loss 171723.1889
Qcondesation 2636718.2481
12. COOLER II Top (E-334)
13. Cooler II Bottom (E-338)
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 2149.6189 C3H7OH 267.7221
C6H14O 183.2101 C6H14O 22.5517
H2O 536493.7086 H2O 71060.2282
Q terserap 467476.0355
Total 538826.5376 538826.5376
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam) KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH 84457.2954 C3H7OH 13118.3837
C6H14O 0.7367 C6H14O 0.1133
H2O 6635.0514 H2O 1082.1355
Q terserap 76892.4510
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
1. TANGKI PENYIMPAN PROPYLEN (F-110)
2. KOMPRESSOR PROPYLEN (G-111)
Fungsi : Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor
Type : rotary sliding vane
Power : 52 hp
Jumlah : 1 buah
Fungsi = menampung gas propylene
Type = silinder horizontal dengan tutup dished ( hemispherical)
Kapasitas = 88481.39 cuft
Tekanan = 15 atm
Diameter = 39.82 ft = 11.68 m
Panjang = 79.6 ft = 23.37 m
Tebal shell = 4 1/2 in
Tebal tutup = 2 2/3 in
Bahan konstruksi = Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
3. KOMPRESSOR AIR(G-113)
Fungsi : Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor
Type : rotary sliding vane
Power : 1.5 hp
Jumlah : 1 buah
4. HEATER GAS PROPYLEN (E-112)
Fungsi : memanaskan bahan sampai suhu 160 °C
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 70 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 12 in
Passes : 1
A : 701.5 ft²
5. EKSPANSI VALVE (E-211)
Fungsi : menurunkan tekanan setelah keluar reaktor dan menuju
separator
Jenis : centrifugal
Power : 41 hp
Jumlah : 1 buah
6. COOLER (E-212)
Fungsi : menurunkan bahan sampai suhu 40 °C
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 480, 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell :
ID : 10.2 in
Passes : 1
7. FLASH DRUM(H-310)
Fungsi : memisahkan gas dan liquid
Type : silinder vertical
Kapasitas : 2020.8.8 cuft
Diameter : 3 m
Tinggi : 7 m
Tebal shell : 3/4 in
Tebal tutup : 3/4 in
Banhan kontruksi : Carbon Stell SA - 283 grade C
Jumlah : 1 buah
8. POMPA (L-311)
Fungsi : mengalirkan IPA, DIPE dan AIR menuju destilasi
Type : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 99.79 gpm
Total dynamic Head : 32.05 ft lbf / lbm
Effisiensi motor : 82%
Power : 6 hp
Jumlah : 1 buah
9. HEATER DESTILASI (E-312)
Fungsi : memanaskan bahan sampai suhu 80 °C
Tube : Number and length : 74 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 12 in
Passes : 1
A : 735.7 ft²
Jumlah : 1 buah
10. DESTILASI I (D-320)
Fungsi : memisahkan DIPE dari AIR dan IPA berdasarkan titik didih
Type : Sieve Tray Coloumn
T operasi : 80 °C
P operasi : 1 atm
Diameter : 3 ft
Tebal shell : 3 / 16 in
Tinggi tutup : 0.25 ft
Tebal tutup : 0.1490 in
Jumlah Tray : 17 plate
Tebal tray : 12 gage
Tray spacing : 24 in
Feed plate : masuk pada plate ke 3
H total tower : 12.5 m
11. KONDENSOR (E-321)
Fungsi : mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 °C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 585 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell :
ID : 10.2 in
Passes : 1
A : 212.7 ft²
Jumlah : 1 buah
12. AKUMULATOR (F-322)
Fungsi : Menampung sementara kondensat dari kondensor
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Volume : 2.47 cuft
Tekanan : 1 atm
Diameter : 0.31 ft
Panjang : 0.92 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
13. POMPA (L-323)
Fungsi : mengalirkan bahan menuju Tangki penampung DIPE
Type : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 4.1385 gpm
Total dynamic Head : 30.9 ft lbf / lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1.1 hp
Jumlah : 1 buah
14. REBOILER (E-326)
Fungsi : menguapkan bahan sampai suhu 80 °C
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 850 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 12 in
Passes : 1
A : 217 m²
15. POMPA (L-327)
Fungsi : mengalirkan bahan menuju distilasi II
Type : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 105.3 gpm
Total dynamic Head : 48.19 ft lbf / lbm
Effisiensi motor : 81%
Power : 10 hp
Jumlah : 1 buah
16. COOLER (E-328)
Fungsi : menurunkan bahan sampai suhu 84oC
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube Number and length : 753 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 10.2 in
Passes : 1
A : 7.3 m²
Jumlah : 1 buah
17. TANGKI PENAMPUNG DIPE (F-325)
Type : silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas :3187.19 cuft
Diameter : 12ft
Panjang : 25 ft
Tebal shell :7/8 in
Tebal tutup : 7/8 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah : 1 buah
18. COOLER (E-324)
Fungsi : mendinginkan suhu menuju Tangki DIPE
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 1 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 10.2 in
Passes : 1
A : 4.5 m²
Jumlah : 1 buah
19. DESTILASI II (D-330)
Fungsi : memurnikan IPA
Type : Sieve Tray Coloumn
P operasi : 1 atm
Diameter : 3 ft
Tebal shell : 3 / 16 in
Tinggi tutup : 0.23 ft
Tebal tutup : 0.1490 in
Jumlah Tray : 17 plate
Tebal tray : 12 gage
Tray spacing : 24 in
Feed plate : masuk pada plate ke – 2
H total tower : 13.11 m
Jumlah : 1 buah
20. KONDENSOR (E-331)
Fungsi : mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 °C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 401 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 10.2 in
Passes : 1
A : 560 ft²
21. AKUMULATOR (F-332)
Fungsi : Menampung sementara kondensat dari kondensor
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Volume : 10.4 cuft
Tekanan : 1 atm
Diameter : 1.88 ft
Panjang : 3.76 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C
Jumlah : 1 buah
22. POMPA (L-333)
Fungsi : mengalirkan bahan menuju destilasi
Type : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 19.8gpm
Total dynamic Head :52.2 ft lbf / lbm
Effisiensi motor : 85%
Power : 6 hp
23. REBOILER (E-336)
Fungsi : menguapkan bahan sampai suhu 84 °C
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 576 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 12 in
Passes : 1
A : 786 ft²
Jumlah : 1 buah
24. POMPA (L-337)
Fungsi : mengalirkan bahan menuju tangki penampung AIR
Type : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 84.41gpm
Total dynamic Head : 32 ft lbf / lbm
Effisiensi motor : 81%
Power : 4 hp
25. COOLER (L-338)
Fungsi : menurunkan bahan sampai suhu 35 °C ,menuju tangki AIR Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 156 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 10.2 in
Passes : 1
A : 212.68 ft²
Jumlah : 1 buah
26. TANGKI PENAMPUNG AIR (L-339)
Fungsi : menampung AIR hasil destilasi
Type : silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas : 65001.25 cuft
Diameter :68.9 ft
Panjang : 34.4ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
27. COOLER (E-334)
Fungsi : mendinginkan suhu menuju tangki penampung sementara IPA
Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube : Number and length : 522 16’0”
OD : ¾ in
BWG : 16
Pitch : 1 in²
Passes : 2
Shell : ID : 10.2 in
Passes : 1
A : 175 m²
Jumlah : 1 buah
28. TANGKI PENAMPUNG IPA (F-335)
Fungsi : menampung IPA hasil destilasi
Type : silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas : 7210 cuft
Diameter : 16.5 ft
Panjang : 33.13 ft
Tebal shell : 1/2 in
Tebal tutup : 1/2 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
29. POMPA (L-340)
Fungsi : mengalirkan bahan dari tangki penampung AIR sebagai
pendingin
Type : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 84.41 gpm
Total dynamic Head : 60.18 ft lbf / lbm
Effisiensi motor : 82%
Power : 10 hp
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
1. REAKTOR (R-210)
Nama alat : Reaktor
Fungsi : untuk mereaksikan propylene dan air
Type : fixed bed multitube
Shell :
Diameter : 6.4498 ft
Tinggi : 13 ft
Tebal shell : 2.51 in
Tebal tutup atas : 1 1/2in
Tebal tutup bawah : 1 1/2 in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C
Tube sheet :
Digunakan tube dengan diameter 1 1/4 in sch 40 IPS
OD : 1.66 in
ID : 1.38 in
Panjang tube : 12.009 ft
Pitch : 1 ¼ triangular
Jumlah tube : 46 buah
Distributor :
Diameter lubang : 1..38 in
Jarak antar lubang : 1 ¼ in
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJ A
VII.I. Instr umentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat – alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat –alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan – peralatan pada awal sampai akhir produksi, dimana
dengan alat insrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap – tiap unit dapat
dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki serta mampu memberikan tanda – tanda apabila terjadinya
penyimpangan selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi – kondisi yang telah
ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan effisiensi yang telah ditentukan dan
kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera
diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan
radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan
aliran fluida, ketinggian liquida, dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti
densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat Instrumentasi adalah :
- Lavel, Range, dan fungsi dari alat instrumentasi.
- Ketelitian hasil pengukuran.
- Konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
- Mudah diperoleh dipasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian
alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada
dasarnya alat – alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perancangan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat
instrumentasi tersebut.
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary element
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur,
misalnya temperatur. Primary element merubah energi yang dirasakan dari
medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca (yaitu dengan
tekanan fluida).
2. Receiving Element / Element Pengontr ol
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan
diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error
detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan –
perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain
yaitu : Error Element Detector, alat ini akan membandingkan besarnya harga
terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila
terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal
yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Signal Error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk
mengoreksi harga variabel manipulasi. Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini:
1. Flow Control (FC)
Mengontrol aliran setelah keluar pompa.
2. Flow Ratio Control (FRC)
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa.
3. Level Control (LC)
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan sebagai
(WC) Weight Control.
4. Level Indicator (LI)
Mengindikasikan / informatif ketinggian bahan didalam tangki.
5. Pressure Control (PC)
Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat.
7. Temperatur Control (TC)
Mengontrol suhu pada aliran / alat
Tabel Instrumentasi Pada Pabrik
N0. Nama Alat Instrumentasi
1. Tangki penampung PI
2. Pompa FC
3. Reaktor TC ; PI
4. Heat exchanger TC
5. Kolom distilasi LC ; PC
6. Compressor PC ; TC
VII.2 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama
yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan
karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan – kerusakan yang besar yang disebabkan
oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu
yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali
jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang
dikerjakan.
Secara umum bahaya – bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia.
3. Bahaya terhadap zat – zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
dan pada pabrik ini pada khususnya.
VII.2.1 Bahaya Kebakaran
a. Penyebab Kebakaran.
1. Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop,
dan lain – lain.
2. Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena konsleting aliran listrik
seperti pada stop kontak, saklar serta instrumen lainnya.
b. Pencegahan.
1. Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses yang
dikerjakan.
2. Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan
3. Memasang kabel atau kawat listrik ditempat – tempat yang terlindung, jauh
dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
4. Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan
cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran.
c. Alat Pencegah Kebakaran.
1. Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
2. Pemakaian portable fire – extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila
terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat
pada tabel.
3. Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida.
4. Karena bahan baku ada yang beracun, maka perlu digunakan kantong –
kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah – daerah
strategis pada pabrik ini.
VII.2.2 Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan
maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk
kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain
mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh
maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena
mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai berikut
a. Vessel.
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan
kerusakan fatal, cara pencegahannya :
1. Menyeleksi dengan hati – hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta
memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan
konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan pengecualian adanya seng dan
tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan,
perpipaan, dan peralatan lainnya dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi
harus sesuai dengan standar ASME (America Society Mechanical Engineering).
2. Memperhatikan teknik pengelasan.
3. Memakai level gauge yang otomatis.
4. Penyediaan manhole dan handhole (bila memungkinkan) yang memadai untuk
inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan tersebut harus dapat diatur
sehingga mudah untuk digunakan.
b. Heat Exchanger
Kerusakan yang terjadi pada ummumnya disebabkan karena kebocoran –
kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
1. Pada inlet dan outlet dipaasang block valve untuk mencegah terjadinya
thermal expansion.
2. Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.
3. Pengecekan dan pngujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri –
4. Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu
juga rate aliran harus benar – benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas
yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase didalam pipa.
c. Peralatan yang bergerak.
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati – hati, maka akan
menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan
dengan :
1. Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.
2. Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang
gerak.
d. Perpipaan.
Selain ditinnjau dari segi ekonomisnya, perpipaan juga harus ditinjau dari segi
keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat
membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti tebentur, tersandung
dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal – hal
yang tidak diinginkan seperti kebocoran – kebocoran bahan kimia yang
berbahaya. Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan tersebut, maka
dapat dilakukan dengan cara :
1. Pemasangan pipa (untuk ukuran yang tidak besar hendaknya pada elevasi yang
tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadi
2. Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai konstruksi
dari steel.
3. Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap
kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena perubahan suhu, begitu
juga harus dicegah terjadinya over stressing atau pondasi yang bergerak.
4. Pemberian warna pada masing – masing pipa yang bersangkutan akan dapat
memudahkan apabila terjadi kebocoran.
e. Listrik
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik
dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya
dapat dilakukan :
1. Alat – alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat
warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
2. Pemasangan alat remote shut down dari alat – alat operasi disamping starter.
3. Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak
mengalami kesulitan dalam bekerja.
4. Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas
generator set mencukupi untuk penerangan dan proses.
5. Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
6. Meletakkan jalur – jalur kabel listrik pada posisi aman.
7. Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo, dan lain sebagainya.
f. Isolasi.
Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan dari
kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu
1. Pemakian isolasi pada alat – alat yang menimbulkan panas seperti reaktor,
exchanger, kolom distilasi dan lain – lain. Sehingga tidak mengganggu kosentrasi
pekerjaan.
2. Pemasangan pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada
pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
g. Bangunan pabr ik.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik adalah:
1. Bangunan – bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika
tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu mercu suar.
2. Sedikitnya harus ada dua jalan keluar dari dalam bangunan.
VII.2.3 Bahaya Karena Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja
tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia
seperti bahan – bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sulit
diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan
pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia
tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah memberikan tanda – tanda atau gambar –
gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat – alat yang berbahaya,
sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal –
hal tersebut diatas, usaha – usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam
pabrik ini adalah memperhatikan hal – hal seperti :
2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang
alasnya berpaku.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang
memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar terlindung
dari kemungkinan kejatuhan barang – barang dari atas.
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus disediakan
kacamata tahan uap, masker penutup wajah, dan sarung tangan yang harus
BAB VIII
UTILITAS
Unit utilitas adalah sarana yang sangat penting bagi kelangsungan proses
produksi. Unit utilitas yang diperlukan pada pra-rencana pabrik Isopropil Alkohol
ini meliputi :
1. Unit penyediaan air
2. Unit penyediaan steam
3. Unit penyediaan listrik
4. Unit penyediaan bahan bakar
1. Unit Penyediaan Air
a. Air Sanitasi
Air ini digunakan untuk karyawan, laboratorium, taman dan lain-lain.
Kebutuhan air sanitasi dapat diperinci sebagai berikut :
Kebutuhan karyawan = 50 liter/hari per orang
Jumlah karyawan = 140 orang
Jam kerja untuk karyawan adalah 8 jam, sehingga pemakaian air sanitasi untuk
setiap karyawan sebanyak 140 orang adalah
= 50 x 140/3
= 7000 liter/hari = 97. 92 liter/jam (97.92 kg/jam)
Laboratorium dan taman
Air untuk kebutuhan laboratorium dan taman diperkirakan 50 % dari kebutuhan
karyawan, maka :
= 50 % x 97.92 kg/jam
Jadi kebutuhan air untuk sanitasi adalah
= 97.92 + 78.33 = 176.25 kg/jam
Untuk pemadam kebakaran dan cadangan air diperkirakan 40 % excess, sehingga
total kebutuhan air sanitasi
= 1,4 x 176.5 kg/jam = 246.75 kg/jam ≈ 247 kg/jam
b. Air Pemanas (steam)
Air pemanas digunakan pada peralatan-peralatan berikut :
No Nama peralatan Steam (kg/jam)
1 Heater propylene 429.4198
2 Heater distilasi 832.678
3 Boiler 1 2143.443
4 Boiler 2 7773
total 10978.31
Total air untuk keperluan pemanas sebesar 10978.31 kg/jam.
Direncanakan banyaknya steam yang disuplay adalah 10 % excess, maka :
Kebutuhan steam = 110 % x 10978.31
= 12076.14 kg/jam
Air pendingin digunakan pada peralatan-peralatan berikut :
No alat massa air
pendingin
1 reakt or
2 cooler 1 66812.73454 4 coler 1(D1) 586.3032482
5 cooler 2 (D1) 1238.487156 7 cooler 1(D2) 5126.163398 8 cooler2(D2) 31165.06903
Tot al 104928.7574
Total air untuk keperluan pendingin sebesar 104928.75 kg/j. Direncanakan
banyaknya air pendingin yang disuplay dengan excess 20 %, maka kebutuhan air
pendingin adalah
= 1,2 x 104928.75 kg/j
= 125914.5 kg/j
d. Air proses
Air proses digunakan pada peralatan-peralatan berikut :
No Nama alat Jumlah (kg/jam)
1 Reaktor ( R-110 ) 18135.71 T o t a l 18135.71
Jadi total air yang harus disuplay adalah :
Nama alat Jumlah (kg/jam)
Air sanitasi Air pemanas Air pendingin Air proses
Pra rencana pabrik Isopropil Alkohol ini menggunakan air sungai yang masih
perlu diproses (treatment) untuk memenuhi kebutuhan air sanitasi, air pemanas,
air pendingin, air proses. Peralatan yang digunakan pada bagian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pompa (L-211)
Fungsi : Mengalirkan air dari sungai ke bak sedimentasi (F-212)
Type : centrifugal pump
Rate aliran = 156373.36kg/j = 3447.40.7 lb/j =95.7 lb/dt
Densitas (ρ) = 62,2 lb/ft3
Viskositas (µ) = 0,85 cp = 2,0562 lb/ft.j= 0.000571 lb/ft.s
Asumsi : aliran turbulen
Dari fig. 14-2 Peters and Timmerhouse hal 498 diperoleh
ID optimum = 13.4 in
Standarisasi ID = 14 in sch 30 (table 11 Kern)
ID = 13.25 in = 1.104 ft
OD = 14 in
Flow area = 138 in2 = 0.966 ft2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa :
ft/menit 916
. 293 ft
966 . 0
/menit ft
92 . 283 A Q
v 2
3
= =
= = 4.89 ft/det
/men ft 1170
/j ft 7026 62,2
ρ
m Q volumetrik Rate
3
3
=
= =
Cek aliran dengan Bilangan Reynold 6 . 588991 t lb/ft.meni 0343 . 0 0 ) lb/ft 62,2 ft/menit)( 916 . 293 ft)( (1.104 μ D.v.ρ N 3
Re = = =
NRe ≥ 2100 aliran turbulen (asumsi benar)
Perpipaan
Dianggap panjang pipa lurus = 100 ft
Elbow 90 sebanyak 3 buah
L/D = 32 (Tabel 1 Peters and Timmerhouse hal 484) L = 3 x 32 x 1,75 = 168 ft
Gate valve sebanyak 1 buah
L/D = 7 (Tabel 1 Peters and Timmerhouse hal 484) L = 7 x 1,75 = 12,25 ft
Globe valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (Tabel 1 Peters and Timmerhouse hal 484) L = 300 x 1,75 = 525 ft
Ltotal = 500 + 168 + 12,25 + 525 = 1205,25 ft Untuk jenis comersial steel didapat ε = 4,6 x 10-5
m = 1,81102 x 10-3 in
0,00008522 in 25 , 1 2 in 10 1,81102 D ε maka 3 = × = −
Dari fig. 2.10-3 Geankoplis hal 88 didapat f = 0,004
Friction loss dari system perpipaan
1. Friksi pada pipa lurus
m f 2
2
f 0,6608ft.lb /lb
2(32,174) (1,9643) 1,75 1205,25 4(0,004) 2gc V D Δ L 4f
F = × × = × × =
m f 2
2
c
c 0,0329ft.lb /lb
2(32,174) (1,9643) 0,55
2gc V K
h = × = × =
3. Friksi pada 3 elbow
m f 2
2
f
f 0,1349ft.lb /lb
2(32,174) (1,9643) 0,75
3 2gc
V K 3
h = × × = × × =
Total friksi (ΣF) = 2.42+ 0,14 + 0.372
= 2.95 ft.lbf /lbm
Hukum Bernoulli
Beda ketinggian = 15 ft
Beda tekanan = 0 psi
Faktor turbulensi (α) = 1
wp = -15 + 2.95 + 100 + 0.372 = 78.324
Hp = 0.673
Efisiensi pompa 10 % , sehingga :
BHP = 0.6738
Power motor 80% sehingga :
Power motor = 1 hp
Dimensi pompa
Fungsi : mengalirkan air dari sungai ke bak sedimentasi (F-212)
Type : centrifugal pump
Daya pompa : 1 hp
Bahan konstruksi : cash iron
2. Bak Sedimentasi (F-212)
Fungsi : menampung air dari sungai sekaligus sebagai tempat pengendapan
sementara.
Rate aliran : 156373.36kg/j = 3447.40.7 lb/j =95.7 lb/dt ρair = 995,68 kg/m3
/j m 1989 kg/m
995,68
kg/j 871 . 1981349 volumetrik
Rate = 3 = 3
Waktu tinggal = 12 jam
Volume air = 1989 m3/j x 12 jam = 23879.35 m3
Direncanakan bak berisi air 80 %, maka :
3 3
m 298949 0,8
m 605 . 23879 bak
Volume = =
Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 1 : 2 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T
4 X3 = 2355.7
X3 = 1810.2 m3
X = 8 m
Maka :
• Panjang = 2 x 8 m = 16 m
• Lebar = 2 x 8 m = 16 m
Dimensi bak
Fungsi : menampung air dari sungai sekaligus sebagai tempat pengendapan
sementara.
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (16 x 16 x 8) m3
Bahan : beton bertulang
Jumlah : 1 buah
3. Pompa sedimentasi (L-213)
Fungsi : Mengalirkan air dari bak sedimentasi ke bak skimer
Type : centrifugal pump
Rate aliran = 156373.36kg/j = 3447.40.7 lb/j =95.7 lb/dt Densitas (ρ) = 62,2 lb/ft3
Viskositas (µ) = 0,85 cp = 2,0562 lb/ft.j= 0.000571 lb/ft.s
Asumsi : aliran turbulen
Dari fig. 14-2 Peters and Timmerhouse hal 498 diperoleh
ID optimum = 13.4 in
Standarisasi ID = 14 in sch 30 (table 11 Kern)
ID = 13.25 in = 1.104 ft
OD = 14 in
Flow area = 138 in2 = 0.966 ft2 /men ft 1170
/j ft 7026 62,2
436808
ρ
m Q volumetrik Rate
3
3
=
= =
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa : ft/menit 916 . 293 ft 966 . 0 /menit ft 92 . 283 A Q v 2 3 = =
= = 4.89 ft/det
Cek aliran dengan Bilangan Reynold
6 . 588991 t lb/ft.meni 0343 . 0 0 ) lb/ft 62,2 ft/menit)( 916 . 293 ft)( (1.104 μ D.v.ρ N 3
Re = = =
NRe≥ 2100 aliran turbulen (asumsi benar)
Perpipaan
Dianggap panjang pipa lurus = 100 ft
Elbow 90 sebanyak 3 buah
L/D = 32 (Tabel 1 Peters and Timmerhouse hal 484) L = 3 x 32 x 1,75 = 168 ft
Gate valve sebanyak 1 buah
L/D = 7 (Tabel 1 Peters and Timmerhouse hal 484) L = 7 x 1,75 = 12,25 ft
Globe valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (Tabel 1 Peters and Timmerhouse hal 484) L = 300 x 1,75 = 525 ft
Ltotal = 500 + 168 + 12,25 + 525 = 1205,25 ft Untuk jenis comersial steel didapat ε = 4,6 x 10-5
m = 1,81102 x 10-3 in
0,00008522 in 25 , 1 2 in 10 1,81102 D ε maka 3 = × = −
Dari fig. 2.10-3 Geankoplis hal 88 didapat f = 0,004
4. Friksi pada pipa lurus
m f 2
2
f 0,6608ft.lb /lb
2(32,174) (1,9643) 1,75 1205,25 4(0,004) 2gc V D Δ L 4f
F = × × = × × =
5. Kontraksi pada keluaran
m f 2
2
c
c 0,0329ft.lb /lb
2(32,174) (1,9643) 0,55 2gc V K
h = × = × =
6. Friksi pada 3 elbow
m f 2
2
f
f 0,1349ft.lb /lb
2(32,174) (1,9643) 0,75 3 2gc V K 3
h = × × = × × =
Total friksi (ΣF) = 2.42+ 0,14 + 0.372
= 2.95 ft.lbf /lbm
Hukum Bernoulli
Beda ketinggian = 15 ft
Beda tekanan = 0 psi
Faktor turbulensi (α) = 1
wp = -15 + 2.95 + 100 + 0.372 = 78.324
Hp = 0.673
Efisiensi pompa 10 % , sehingga :
BHP = 0.6738
Power motor 80% sehingga :
Power motor = 1 hp
Dimensi pompa
Fungsi : mengalirkan air bak sedimentasi ke bak skimer (F-214)
Type : centrifugal pump
Daya pompa : 1 hp
Jumlah : 1 buah
4. Bak Skimer (F-214)
Fungsi : menampung air dari sungai sekaligus sebagai tempat pembersihan
kotoran-kotoran yang terapung dalam air.
Rate aliran : 156373.36kg/j = 3447.40.7 lb/j =95.7 lb/dt ρair = 995,68 kg/m3
/j m 1989 kg/m
995,68
k