iii ABSTRAK
Tanaman Bambu merupakan salah satu media penciptaan karya seni dan Indonesia
memiliki hampir 88 persen varietas bambu dunia. Stigma masyarakat terhadap tanaman bambu
sudah sedemikian melekat dengan hal-hal yang bersifat tradisi. Bagi bangsa Indonesia
instrumen bambu telah menjadi ciri khas dan budaya, oleh sebab itu generasi penerus diharapkan
dapat mempertahankannya, khususnya instrumen musik yang terbuat dari bambu seperti
angklung, calung, suling, dan karinding. Regenerasi budaya pada saat remaja dapat dilakukan
dengan berbagai cara salah satunya melalui pendidikan musik.
Maka dari itu tujuan perancangan ini adalah untuk memunculkan minat masyarakat
khususnya remaja, dalam mengenal instrumen bambu melalui media informasi yang tepat dan
menarik. Manfaat perancangan ini agar remaja dapat mengenal dan tergerak dalam melestarikan
instrumen bambu sebagai warisan budaya.
Metode yang diguanakan mengajak generasi muda untuk mempelajari instrumen bambu
khas Sunda. Melalui buku, buku tersebut yang akan dimuat dalam satu paket buku (yang
berisikan sejarah, instrumen bambu khas Sunda angklung, calung, suling, dan karinding, cara
memainkannya kecuali karinding yang memainkanya lebih mengguanakan perasaan, dan disertai
game interaktif). Kebutuhan para pengajar musik dalam menyampaikan materi kepada siswa
membutuhkan buku yang memuat informasi secara komprehenship.
iv
ABSTRACT
Bamboo is one of the media creating works of art. Indonesia has almost
88percent of worl’s bamboo variety. People moslty relate bamboo to traditional things.
To the Indonesia people, instrument made of bamboo are cultural signature. That is why
the younger generation should preserve them, expecially musical instruments made of
bamboo such as angklung, calung, suling (the Sundanese flute), and karinding. Cultural
regeneration for younger generation can be done in may ways, one of which is through
education in music.
The goal of this design is to awaken people’s interest, expecially the younger
generation’s, to know bamboo instruments using appopriate and interesting means of
information. The benerit of this design is that teenagers will be able to know and be
encouraged to preserve bambooinstruments as they are cultural heritage.
In order that music teachers can deliver proper teaching materials to their
students thre should be books which contain comprehensive information
viii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN...v
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN...vi
KATA PENGANTAR...vii
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xv
Bab I Pendahuluan ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Permasalahan ...2
1.3 Ruang Lingkup Perancangan ...3
1.4 Tujuan Perancangan ...3
1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...4
1.6 Skema Perancangan ...5
ix
Bab II Landasan Teori ...8
2.1 Pendidikan ...8
2.1.1 Macam-Macam Teori Belajar ...8
2.1.2 Belajar dan Berpikir... ...9
2.2 Teori dan Praktik Pembelajaran ...10
2.3 Layout ...11
2.3.1 Squence ...11
2.3.2 Emphasis ...12
2.3.3 Balance ...12
2.3.4 Unity ...12
2.6 Pengertian Ilustrasi ...15
2.6.1 Fungsi Ilustrasi ...16
2.6.2 Ciri-ciri Ilustrasi ...17
2.7 Pengertian Remaja ...18
2.8 Pisikologi Remaja ... ...19
x
Bab III Data Dan Analisis Masalah...22
3.1 Angklung ...21
3.1.1 Fungsi Angklung ...23
3.1.2 Etimologi ... ...23
3.1.3 Bagian-Bagian Angklung ... ...24
3.1.4 Cara Memegang Angklung ... ...26
3.1.5 Cara Memainkang Angklung ...27
3.2 Calung ... ...28
3.2.1 Fungsi Calung ...29
3.2.2 Jenis Calung ...29
3.3 Suling ... ...31
3.3.1 Bagian Suling ...31
3.3.2 Cara Memainkan Suling ...32
3.4 Karinding ...33
3.4.1 Fungsi Karinding ...34
3.4.2 Instrument Karinding ...34
3.4.3 Cara Memainkan Karinding ...35
3.5 Manfaat Bermain Instrumen Musik ...36
3.6 Hasil Kuesioner ...38
3.7 Analisis Masalah ...43
3.7.1 SWOT ...43
xi
3.8 Mandatory ... ...45
3.8.1 Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ...46
3.9 Tianjauna Karya Sejenis ... ...47
Bab IV Pemecahan Masalah ...49
4.1 Konsep Komunikasi ...49
4.2 Konsep Kreativ ...49
4.2.1 Gaya Gambar ... ...50
4.2.2 Gaya Tipogtafi ...51
4.2.3 Warna ...51
4.3 Konsep Media ... ...51
4.4 Hasil Karya ...52
4.4.1 Tittle Text... ...52
4.4.2 Karakter Instrumen Bambu ...52
4.4.3 Buku Instrument Bambu ...55
4.4.4 Aplikasi Game ...58
4.5 Gimmick ... ... ...61
4.5.1 Pin ... ... ...63
4.5.2 Kaos ...63
4.5.3 Pembatas Buku ...64
4.5.4 Gantungan Kunci ... ...64
xii
Bab V Penutup ...66
5.1
Saran ...66
5.3 Saran dam komentar dosen penguji ...67
Daftar
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema perancangan ...5
Gambar 3.1 Angklung ...21
Gambar 3.2 Bambu ...24
Gambar 3.3 Bagian Angklung ...24
Gambar 3.4 Tabung Suara ...25
Gambar 3.5 Kerangka ...26
Gambar 3.6 Dasar ...26
Gambar 3.7 Calung ...28
Gambar 3.8 Calung Rantay ...29
Gambar 3.9 Calung Jinjing ...30
Gambar 3.10 Suling ...31
Gambar 3.11 Aturan Bermain Suling ...32
Gambar 3.12 Karinding ...33
Gambar 3.13 Memainkan Karinding ...35
Gambar 3.20 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung ...45
Gambar 3.21 Cover Buku Gamelan Pengambuhan ...47
Gambar 3.22 Cover Buku Alat Musik Tradisional ...47
xiv
Gambar 4.1 Gaya Gambar Ilustrasi Vector ...50
Gambar 4.2 Gaya Warna ...51
Gambar 4.3 Title Text ...52
Gambar 4.4 Ilustrasi Orang Bermain Angklung ...52
Gambar 4.5 Ilustrasi Orang Bermain Suling ...52
Gambar 4.6 Ilustrasi Orang Bermain Calung ...53
Gambar 4.7 Ilustrasi Orang Bermain Karinding ...54
Gambar 4.8 Ilustrasi Orang Bermain Instrumen Bambu ...54
Gambar 4.9 Cover Buku Tampak Depan Dan Belakang ...55
Gambar 4.10 Ukuran Cover Buku ...55
Gambar 4.11 Awareness ...56
Gambar 4.12 Pembatas ...56
Gambar 4.13 Ilustrasi ...56
Gambar 4.14 Pembatas Akhir Halaman ...57
Gambar 4.15 Isi Buku Pembelajaran ...57
Gambar 4.16 Home ...58
Gambar 4.17 Isi Memilih Instrumen ...58
Gambar 4.18 Memilih Tipe Permainan ...59
xv
Gambar 4.20 Isi Group ...60
Gambar 4.21 Loading Dan Notif ...60
Gambar 4.22 Menu Bantuan ...61
Gambar 4.23 Tampilan Informasi Cara Memainkan Instrumen ...62
Gambar 4.24 Tampilan Informasi Mengenai Instrumen ...62
Gambar 4.25 Tampilan Menu Kembali ...62
Gambar 4.26 Pin ...63
Gambar 4.26 kaos ...63
Gambar 4.28 Pembatas Buku ...64
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.12 Usia ...39
Tabel 3.13 Gender ...39
Tabel 3.14 Kusioner 1 ...40
Tabel 3.15 Kusioner 2 ...40
Tabel 3.16 Kusioner 3 ...41
Tabel 3.17 Kusioner 4 ...41
Tabel 3.18 Kusioner 5 ...42
Tabel 3.19 Kusioner 6 ...42
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tanaman Bambu merupakan salah satu media penciptaan karya seni dan
Indonesia memiliki hampir 88 persen varietas bambu dunia. Stigma masyarakat terhadap
tanaman bambu sudah sedemikian melekat dengan hal-hal yang bersifat tradisi. Salah
satunya adalah Angklung dari instrumen khas Sunda yang ada dan sudah disahkan oleh
UNESCO pada tahun 2010. United Nattions Educattional, and Culture Organizattion
(UNESCO) sebagai lembaga perlindungan warisan budaya berperan penting dalam
memperkokoh kebudayaan di seluruh dunia. (http://news.detik.com, Kamis18/11/2010)
Bandung merupakan salah satu sentra kesenian yang memiliki karakteristik
kebudayaan yang khas. Kekhasan dan keunikan itu tampak pada ekspresi keseniannya,
termasuk didalamnya kesenian intrumen bambu yang sudah menjadi bagian hidup
masyarakat Sunda sejak jaman nenek moyang.
Bagi bangsa Indonesia instrumen bambu telah menjadi ciri khas dan budaya,
oleh sebab itu generasi penerus diharapkan dapat mempertahankannya, khususnya
instrumen musik yang terbuat dari bambu seperti angklung, calung, suling, dan
karinding. Regenerasi budaya pada saat remaja dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satunya melalui pendidikan musik, biasanya diajarkan pada mata pelajaran
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin mengajak
generasi muda untuk mempelajari instrumen bambu khas Sunda yang akan dimuat
dalam satu paket buku (yang berisikan sejarah, instrumen bambu khas Sunda, cara
memainkannya, dan disertai game interaktif). Kebutuhan para pengajar musik dalam
menyampaikan materi kepada siswa membutuhkan buku yang memuat informasi secara
komprehenship.
Pengajaran musik melibatkan panca indra visual, tactile (sentuh) dan bunyi.
Buku hanya dapat memuat hal yang bersifat visual, oleh karenanya diperlukan media
lain yang dapat menyampaikan informasi melalui suara, salah satunya adalah game
interaktif, game sedang menjadi trend dikalangan anak-anak remaja. Game interaktif
dapat mewakili bunyi instrumen asli dan dapat diakses oleh siswa melalui hand phone
pribadi sehingga mempermudah siswa belajar musik baik di sekolah atau di rumah, oleh
karena alasan di atas penulis akan membuat buku yang memuat sejarah, instrument
bambu khas Sunda, cara memainkannya, dan dilengkapi game interaktif sederhana.
1.2Permasalahan
Permasalahan “Merancang buku Mempopulerkan Bambu Instrument Khas Sunda
Sebagai Warisan Budaya Sunda”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah:
1. Bagaimana cara membuat pengajar dan siswa remaja tertarik pada instrumen bambu ?
2. Bagaimana menyampaikan pengajaran musik yang harus ada unsur bunyi agar siswa
Universitas Kristen Maranatha
1.3Ruang Lingkup Perancangan
Ruang lingkup perancangan ditujukan kepada segmen pelajar yang tinggal di
daerah atau kota Bandung, berusia 11-17 tahun yang masih duduk di pendidikan sekolah
menengah pertama dan sekolah menengah atas. Periode ini dikenal sebagai masa
dinamis dan produktif.
Pendapat Manuheim tentang fungsi pemuda (dalam Simanjuntak, 1984, h. 9-10)
bahwa pemuda termasuk sumber-sumber terpendam, yang tersedia bagi tiap pergaulan
hidup, yang gaya-hidupnya bergantung kepada mobilisasi sumber-sumber yang ada di
sekelilingnya. Dengan demikian, ketika ada suatu trend yang sedang berkembang
disekitarnya, mereka akan dengan senang hati mengikutinya dan memberitakannya
kepada yang lain.
Buku yang akan disusun dilengkapi dengan visual dengan target pasar yang akan
ditujukan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Menengah Atas.
1.4Tujuan Perancangan
Tujuan yang hendak dicapai berdasarkan rumusan masalah di atas adalah:
1. Merancang sebuah buku tentang sejarah, instrumen bambu khas Sunda, cara
memainkannya, dan disertai game interaktif digital yang menampilkan visual
Universitas Kristen Maranatha
2. Menyediakan game interaktif untuk menunjang atau mempelajari instrumen
musik, game sebagai media dapat melengkapi kelemahan buku yang bersifat
visual.
1.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1 Studi Kepustakaan
Penulis mencari referensi di perpustakaan untuk dijadikan acuan dalam penulisan
laporan tugas akhir, guna melengkapi data-data yang dibutuhkan selama proses
penulisan dan pembuatan karya.
2 Pengamatan atau Observasi
Penulis berkunjung dan melakukan pengamatan secara langsung pada tempat
pembuatan pengrajinan angklung rumahan di kawasan jalan Padasuka, Bandung
dan tempat pelatihan angklung di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung.
3 Wawancara
Dilakukan kepada Dira Karima selaku penanggung jawab kegiatan ekstra
kurikuler panduan angklung SMAN 3 Bandung, dan wawancara kepada pengrajin
angklung di tempat pembuatan angklung.
4 Kuesioner
Penulis menyebarkan kusioner untuk mendapatkan validitas dan fakta, juga situasi
yang sebenarnya melalui media google doc, yang menampung hasil dari
kuesioner yang disebarkan melalui jejaring sosial yang menargetkan pelajar SMP
Universitas Kristen Maranatha
1.6 Skema Perancangan
Universitas Kristen Maranatha
1.7Kerangka Penulisan BAB I PENDAHULAN
Berisi tentang instrumen bambu khas Sunda yang salah satu dari instrumen
tersebut yaitu angklung telah disahkan oleh (UNESCO). Bab1 juga menjelaskan tentang
fenomena permasalahan serta maksud dan tujuan dari penulisan. Dijabarkan bahwa
budaya instrumen bambu adapun dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui
wawancara yang berkaitan dengan instrumen bambu khas Sunda.
BAB II LANDASAN TEORI
Penjelasan teori atau dasar pemikiran yang digunakan sebagai pijakan. Sebagai
panduan untuk menguraikan dan mendukung pembuatan buku instrumen bambu.
Teori-teori media yang digunakan diharapkan dapat menarik minat remaja terhadap instrumen
bambu.
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
Berisi uraian hasil survei data di lapangan dan hasil penelitian dengan
menggunakan dasar pemikiran yang menghasilkan kesimpulan bahwa sebagian besar
remaja kurang tertarik mempelajari instrumen bambu hal ini disebabkan kurangnya
informasi dan teori yang mereka dapatkan dan belum ada visual yang menarik untuk
Universitas Kristen Maranatha
BAB IV PEMECAHAN MASALAH
Penjelasan mengenai strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan atas hasil pengumpulan data dan analisis tentang media yang
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bagi anak bangsa, instrumen bambu seperti angklung, calung, suling, dan
karinding telah menjadi ciri khas, simbol, dan warisan bangsa Indonesia yang wajib
untuk dilestarikan agar tidak diakui oleh negara lain sebagai miliknya. Untuk dapat
melestarikan maka penanaman budaya perlu diwariskan dari generasi ke generasi
selanjutnya. Maka diperlukan pengenalan instrumen bambu sedini mungkin supaya
masyarakat Indonesia mengenal instrumen bambu dengan baik dan lambat laun tumbuh
rasa cinta terhadap instrumen bambu tersebut, khususnya remaja. Penanaman budaya
pada remaja dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui pendidikan formal
maupun non-formal.
Minimnya buku-buku mengenai instrumen bambu yang dapat diperoleh,
membuat remaja maupun masyarakat kurang memahami tentang instumen bambu.
Karena itu perlu adanya buku yang memiliki visual menarik buku tersebut berisi tentang
sejarah, instrumen bambu khas Sunda, cara memainkannya, dan disertai game interaktif
digital yang menampilkan visual menarik. Diharapkan dengan adanya perpaduan atara
buku dan game interaktif maka remaja dapat langsung untuk mepelajarinya dan
sekaligus mempraktikannya.
5.2 Saran
Generasi muda, khususnya remaja seharusnya lebih sadar akan pentingnya
mempelajari dan melestarikan budaya bangsa, khususnya instrumen bambu. Untuk lebih
menarik minat remaja akan instrumen bambu, diperlukan berbagai inovasi dalam
sosialisasinya. Pada kesempatan kali ini penulis menggunakan buku dan game sebagai
inovasi dalam pengenalan instrumen bambu kepada remaja-remaja Indonesia. Para
Universitas Kristen Maranatha
Penulis berharap dengan cara ini remaja Indonesia dapat lebih dalam mengenal
instrumen bambu, tidak hanya sekedar peralatan musik tradisional.
Pemerintah harus mau bersedia memanfaatkan media untuksavana sosialisasi
instrumen bambu. Banyak alternatif yang dapat ditempuh untuk mengenalkan instrumen
bambu pada masyarakat Indonesia, misalnya membuat pengenalan instrumen bambu
melalui film animasi, permainan edukasi-interaktif, maupun melalui buku cerita
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Buku
Surianto Rustan, S.Sn. Tipografi Dasar Dan Penerapannya. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Littlefield, Adams & Do. Educational Psychology An Outl Ne. Brooklyn Collge.
Tonny D, Widiastono. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta : Buku Kompas.
Michael Morrison. Beginning Mobile Phone Game Programming.
Sihombing, Danton., Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Sumber Lain
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/15/angklung/ Diakses 17 Febuary
2014
http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=category&l
ayout=blog&id=49&Itemid=72/ Diakses 17 Febuary 2014