UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING (
CHEST PASS
)
BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR TUTOR
SEBAYA PADA SISWA KELAS X SMA NASRANI 1 MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
SAHAT FERNANDO SIMANGUNSONG
NIM. 608112189
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGATAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan segala puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karuniaNya-lah maka
penulisan proposal ini dapat terselesaikan
Judul proposal ini adalah : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bola
Basket Melalui Penerapan Gaya Mengajar Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X Sma
Nasrani 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 .
Dalam penyusuna proposal ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, peneliti dengan hati terbuka mengharapkan kritik dan saran yang baik dari
pembaca guna penyempurnaan proposal ini.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri, dunia pendidikan jasmani dan olahraga, serta para pembaca pada
umumnya.
Medan, November 2012
Penulis
ABSTRAK
SAHAT FERNANDO SIMANGUNSONG, NIM.608112189 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing (chest pass) Bola basket Melalui Penerapan Gaya Mengajar Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X SMA Nasrani 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
(Pembimbing : AFRI TANTRI)
Skripsi,Medan; Fakultas Ilmu Keolahragaan.UNIMED 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hasil belajar passing dalam permainan bola basket melalui penerapan metode tutor sebaya pada siswa Kelas X-b SMA Nasrani 1Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Nasrani 1Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X-b SMA Nasrani 1Medan yang berjumlah 23 orang siswa, terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes hasil belajar yang dilakukan berdasarkan rubrik penilaian hasil belajar passing bola basket, alat yang dipakai untuk melakukan penilaian dan pengamatan tes hasil belajar adalah dengan menggunakan portofolio. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu: reduksi dan paparan data.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan Tes Hasil Belajar pada tes awal, lalu dilakukan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya yang dilanjutkan dengan Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar passing dalam permainan bola basket sebanyak dua kali pertemuan
pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya (2) dari tes hasil belajar menggunakan metode tutor sebaya I diperoleh 10 siswa (45,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, 13 siswa (56,5%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 66,30. Kemudian dilakukan kembali pembelajaran dengan metode tutor sebaya (3) dari tes hasil belajar siklus II diperoleh 19 siswa (82,6%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, 4 siswa (17,4%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 79,70. Dalam hal inidilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II yaitu sebesar 13,40 dan peningkatan klasikalnya sebesar 37,10%.
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ...8
Hal
BAB II ... 9
LANDASAN TEORITIS ... 9
A. Kajian Teoritis ... 9
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9
2. Hakikat Hasil Belajar ... 11
2.1 Pengertian Belajar ... 11
2.2 Pengertian Hasil Belajar ... 14
3. Hakikat Permainan Bola Basket ... 16
3.1 Lapangan ... 23
3.2 Papan Pantul ... 25
3.3 Keranjang ... 25
3.4 Bola Basket ... 26
4. Hakikat Passing Dalam Permainan Bola Basket ... 27
4.1 Passing ( Chest Pass ) ... 28
Hal
6. Hakikat Metode Tutor Sebaya ... 31
6.1 Keunggulan dan Kelemahan Tutor Sebaya ... 37
B. Kerangka Berpikir ... 37
BAB III ... 40
METODOLOGI PENELITIAN ... 40
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
1. Lokasi Penelitian ... 40
2. Waktu Penelitian ... 40
B. Objek dan Subjek ... 40
1. Objek ... 40
2. Subjek ... 41
C. Metode Penelitian ... 41
D. Desain Penelitian ... 42
1. Siklus I ... 42
2. Siklus II ... 46
Hal
F. Teknik Analisis Data ... 53
BAB IV ... 56
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Deskripsi Data Penelitian ... 56
B. Hasil Penelitian ... 58
1. Siklus I ... 54
2. Siklus II ... 66
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
BAB V ... 80
KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN ... 84
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Perincian Jumlah Siswa Tiap Kelas ... 41
2. Rubrik penilaian hasil belajar passing bola basket ... 52
3. KKM Penjaskes SMA Kurikulum KTSP ... 54
4. Hasil belajar passing bola basket sebelum dan sesduah siklus ... 56
5. Hasil tes awal passing ... 58
6. Hasil observasi untuk guru pada siklus I ... 62
7. Hasil observasi untuk tutor pada siklus I ... 62
8. Hasil observasi siswa pada siklus I ... 63
9. Hasil test siklus I ... 64
10. Hasil observasi untuk guru pada siklus II ... 70
11. Hasil observasi untuk tutor pada siklus II ... 70
12. Hasil observasi siswa pada siklus II ... 71
13. Hasil test siklus II ... 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Lapangan bola basket ... 24
2. Papan pantul ... 25
3. Keranjang bola basket ... 26
4. Bola basket ... 26
5. Chest pass ... 28
6. Cara melakukan chest pass ... 29
7. Desain penelitian tindakan kelas dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan olahraga ... 49
8. Perbandingan ketuntasan belajar pada siklus I ... 65
9. Perbandingan ketuntasan belajar pada siklus II ... 73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap orang. Banyak teori-teori yang dimunculkan oleh para ahli yang membahas tentang
masalah-masalah belajar. Dan yang terpenting ialah pemakaian teori-teori itu dalam praktek kehidupan yang lebih cocok dengan situasi yang sedang dihadapi.
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk membawa peserta didik pada perubahan tingkah laku serta pengetahuan yang bertambah sesuai dengan konsep belajar yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pengertian ini
kelihatan simpel dan sederhana, akan tetapi bila ditelaah lebih dalam lagi, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal ini dapat dipahami karena membawa peserta didik kearah
perubahan yang diinginkan dan akan menjadi pekerjaan yang berat atau sulit. Pekerjaan ini membutuhkan suatu analisis yang tajam serta perencanaan yang matang dan mantab
sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk diterapkan kepada peserta didik. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan suasana belajar yang lebih kondusip, proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh siswa terlibat
secara aktif baik mental, fisik maupun sosial. Oleh karena itu, guru sebagai penggerak serta fasilitator berjalannya proses belajar mengajar mampu memantau tingkat
perkembangan hasil belajar siswa.
Sardiman A.M (1986: 43) mengungkapkan belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya,
sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menagkap makna-maknanya adalah tujuan akhir dari setiap belajar. Comprehension atau pemahaman yang
meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, keterampilan, pengetahuan dan sikap tidak bermakna.
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau
sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya belajar. Kalau belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru.
Dalam penerapan pembelajaran kepada siswa terjadilah interaksi antara berbagai komponen dan masing-masing komponen diusahakan saling mempengaruhi sedemikian hingga dapat tercapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang diharapkan. Salah satu
komponen yang diharapkan adalah siswa, hal itu dapat dipahami karena yang harus mencapai tujuan adalah sistem, oleh karena itu siswalah yang harus belajar. Sehingga
pemahaman terhadap siswa sangatlah penting bagi guru agar dapat menciptakan situasi yang tepat serta memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk dapat belajar dan berhasil.
Permasalahan yang muncul sering kali dijumpai pada saat menyampaikan materi tersebut, dimana penghambat keberhasilan itu ditemukan diantara kedua belah pihak
yaitu pengajar dan siswa. Masalah yang datang dari pengajar misalnya penyampaian materi yang tidak jelas atau bahasa yang formal serta penyampaian yang terlalu monoton sehingga membuat siswa kurang paham, bahkan membingungkan dan untuk
siswa itu sendiri yaitu minat, serta daya tangkap yang berbeda-beda dan akan mempengaruhi hasil proses belajar-mengajar.
motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran). Bloom (1982: 11) mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan. (sumber: http://www.psb-psma.org)
Untuk mencapai hasil belajar penjas yang maksimal dibutuhkan peranan guru
atau pembimbing yang baik dan memang benar-benar bertanggung jawab terhadap siswa yang dibimbingnya. Juga tak kalah pentingnya peranan suatu pembelajaran yang
terprogram, efektif dan sistematis serta dilaksanakan dengan baik.
Slameto (2003: 92) mengatakan mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas
mencari, melihat dan menemukan pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat bahwa bila seorang memiliki motor skill atau mampu dapat
menciptakan puisi atau suatu simponi, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan.
Didalam dunia pendidikan, terdapat berbagai macam mata pelajaran yang
diajarkan disekolah, salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah adalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Yaitu salah satu pendidikan yang mendidik anak
seutuhnya. Pendidikan ini mampu mengembangkan keseluruhan aspek-aspek yang penting bagi siswa, seperti aspek Psikomotor, kognitif, dan Afektif. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan membahas banyak pokok bahasan yang terkandung didalamnya, seperti
Permainan Bola Besar, Permainan Bola Kecil, Budaya Hidup Sehat, Renang, dan pokok bahasan lainnya. Dalam permainan bola besar, dikenal sebuah permainan yang cukup
Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Bola basket merupakan permainan yang dimainkan
oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang pemain, dimana tiap regu berusaha memasukkan bola kedalam keranjang regu lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/score. Bola dapat dioper, digelindingkan, atau
dipantulkan/didrible kesegala arah, sesuai dengan peraturan permainan bola basket. Untuk dapat melakukan permainan bola basket, pemain harus menguasai
teknik-teknik dasar bola basket yang baik. Pemain yang memiliki teknik-teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain bola basket dengan baik pula. Teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket ada beberapa macam, seperti shooting ( menembak bola ke
keranjang ), passing ( operan ), dribbling ( menggiring bola ). Khususnya dalam teknik passing, pemain harus menguasai teknik yang telah dipelajari dengan baik, karena
teknik passing adalah salah satu teknik yang sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain bola basket.
Berdasarkan pada hasil observasi yang dilakukan pada kelas X SMA Nasrani 1
Medan, memperlihatkan bahwa masih banyak yang belum memahami teknik-teknik dasar bola basket, seperti passing dan dengan melihat dari kenyataan bahwa masih
rendahnya hasil belajar passing pada siswa SMA Nasrani 1 Medan, guru pendidikan jasmani dan kesehatan perlu memberikan perhatian atau respon pada masalah ini.
Pada saat melakukan proses passing siswa sering melakukan kesalahan, seperti
dalam hal memegang bola, kuda-kuda saat melakukan passing, saat melakukan tolakan dan pada beberapa siswa yang lain melakukan passing tanpa fokus pada pandangan
Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal
itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Dalam proses belajar passing ini siswa terkadang sulit untuk mengerti mengenai fase-fase melakukan passing ini karena
sesuai dengan permasalahan yang dijumpai di SMA Nasrani 1 Medan yaitu masalah strategi pembelajaran konvensional dalam melaksanakan proses pembelajarannya.
Dalam proses pembelajaran dengan strategi konvensional ini, proses pembelajaran dilakukan secara soliter, artinya proses pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi pembelajaran siswa dilakukan oleh satu orang
guru. Dan untuk menerapkan beberapa metode pembelajaran dalam satu materi tidaklah maksimal, dengan waktu yang dimiliki sesuai kurikulum untuk proses belajar mengajar
yaitu hanya memiliki dua kali pertemuan dalam seminggu dengan waktu 2×45 menit. Jadi masalah eksternal juga berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar yang baik.
Hal lain yang menjadi masalah adalah faktor internal, yaitu faktor fisiologis dan
psikologis misalnya kecerdasan, motivasi berprestasi, kemampuan kognitif dan daya tangkap siswa untuk melakukan passing tersebut, tidak semua siswa daya tangkapnya
sama, ada yang cepat dalam berhitung dan ada juga yang cepat tangkap dalam keterampilan praktek. Dan disaat siswa tidak mengerti, ada beberapa siswa yang malu untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, sehingga siswa sering mengabaikan
proses passing tersebut, hal ini juga mempengaruhi keterampilan hasil belajar siswa. Jika diperhatikan siswa cukup aktif dalam melakukan passing namun dengan proses
melakukan passing. Dan tentu saja ini berpengaruh pada hasil belajar siswa. Untuk mengatasi masalah belajar siswa tersebut, diperlukan metode pembelajaran yang tepat.
Dalam pembelajaran passing bola basket di SMA Nasrani 1 Medan sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru yang mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yang optimal. Rentang
nilai siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai terlalu mencolok. Untuk itu perlu diupayakan pula agar rentang nilai antar siswa tersebut tidak terlalu jauh yaitu
dengan memanfaatkan/memberdayakan siswa yang pandai untuk menularkan kemampuannya pada siswa lain yang kemampuannya lebih rendah. Tentu saja guru yang menjadi perancang model pembelajaran harus mengubah bentuk pembelajaran
yang lain.
Untuk metode pembelajaran yang mampu membuat siswa lebih aktif dalam
bertanya tanpa merasa malu dan takut kepada guru, serta membantu siswa yang memiliki daya tangkap yang rendah maka penulis mencoba menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya. Nurgaya (2011:151) bahwa “Metode tutor sebaya adalah
cara mengajar yang dilakukan dengan menjadikan teman dalam kelompok peserta didik yang dipandang memiliki kemampuan atau kompetensi tertentu untuk mengajari teman
lain yang belum menguasai kompetensi tersebut. Dengan metode ini siswa yang kurang mengerti dapat bertanya kepada teman yang sudah mengerti materi passing pada permainan bola basket, dan dengan metode ini siswa dapat memperoleh informasi dari
temannya dengan penggunaan bahasa sehari-hari yang lebih dimengertinya, Pembelajaran dengan penerapan metode tutor sebaya diharapkan mampu mengatasi
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik ingin melaksanakan penelitian dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar passing bola basket melalui penerapan gaya mengajar tutor sebaya pada siswa kelas X SMA Nasrani 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Maslah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi bebeberapa masalah yang timbul antara lain : (1) Bahasa formal dan
berbeli-belit yang digunakan guru terkadang membingungkan siswa. (2) penguasaan kelas oleh guru kurang baik.(3) Daya tangkap siwa yang berbeda. (4) Suasana yang kurang kondusip saat proses belajar mengajar. (5) Kurangnya minat siswa saat
mengikuti proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan penulis memahami ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini maka permasalahan ini dibatasi hanya pada “upaya meningkatkan hasil
belajar passing bola basket melalui penerapan gaya mengajar tutor sebaya pada siswa
kelas X SMA Nasrani 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan gaya mengajar tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing bola
E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar passing bola basket melalui penerapan gaya mengajar tutor sebaya pada siswa kelas X SMA Nasrani 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, disamping itu hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Peneliti menambah wawasan untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih
baik lagi terutama dalam hal passing bola basket.
2. Sebagai masukan dan informasi bagi guru penjas dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan passing bola basket.
3. Bagi siswa untuk mengatasi kesulitan belajar, terutama dalam proses
pembelajaran passing bola basket.
4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan rujukan dalam pembelajaran passing bola
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil tersebut , maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui metode tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar passing (chest pass) pada permainan bola basket pada
siswa kelas X-b SMA Nasrani 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai
berikut:
1. Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani sebaiknya guru
menggunakan metode tutor sebaya dalam pemilihan metode
mengajarnya, karena metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan passing (chest pass) dan memperbaiki, merangsang,
memotivasi dan meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar bola
basket, serta meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani khususnya passing
(chest pass) bola basket dengan menggunakan kegiatan pembelajaran
metode tutor sebaya harapannya agar siswa lebih aktif dan antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Dan bagi sekolah, agar selalu medukung cara pembelajaran yang baru
dengan menyediakan sarana dan prasarana di sekolah demi menunjang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto ( 2006) Prosedur Penelitian, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri (2000) Psikologi Belajar, Jakarta, Penerbit PT. Asdi Mahasatya.
Djamarah, Syaifull Bahri (2010) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.
Gulo, W (2002) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Penerbit PT. Grafindo.
Hamdani (2010) Strategi Belajar Mengajar,Bandung, Penerbit CV. Pustaka Setia
Ibrahim (2012) Bola Basket Dasar, Medan, Diktat FIK Universitas Negeri Medan
Mel Silberman (1996) Active Learning, 101 Strategi pembelajaran aktif,
diterjemahkan oleh Sarjuli dkk (2005) Yogyakarta, Penerbit Pustaka Insan Madani
Mukholid, Agus (2007)Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Surakarta,
Penerbit Yudistira.
Mustaqim, H (2001) Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, Fakultas Tabiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.
Nurgaya (2011) Strategi dan Metode Pembelajaran , Jakarta. Rajawali Pers.
Purwanto (2011) Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta, Penerbit Pustaka Pelajar.
Rusman (2011) Model-Model Pembelajaran, Jakarta, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada
Slameto (2010) Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.
Subadiman, Beny (2007) Pendidikan Jasmani Adaptif, Medan, PPs Unimed.
Sudjana (2006) Metoda Statistika, Bandung, Penerbit Tarsito
Wissel (2003) Bola Basket,Jakarta, PT Rajagrafindo persada
http://ahmesabe.wordpress.com
http://penjaskespendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com
http://suyuti-soppeng.blogspot.com
www.perbasi.or.id