PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3
MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN
HIDROKARBON
Oleh:
SAHARTA GINTING
NIM. 061244310086
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3
MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN
HIDROKARBON
Oleh:
SAHARTA GINTING
NIM. 061244310086
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuas yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia. Judul yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Penegaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Santo Thomas 3
Medan Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
dalam penyusunan skripsi ini. Buat teman – teman baik adik stambuk maupun kakak stambuk seperti Cornelius Manik, Jhonatan Sianturi, Andriva, Saudur Sianturi, Evi, Astrivo, Ridola, Andreas, Krisnaya,Leo,Passion, Melli, Resta,Dedy serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranyan isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya dan meningkatkan mutu pendidikan.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3
MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN
HIDROKARBON
Saharta Ginting (NIM 061244310086)
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan terhadap hasil belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Santo Thomas 3 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian sebanyak 2 kelas yakni kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa masing – masing kelas sebanyak 40 orang. Kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan M3PK Simson Tarigan, sedangkan kelas kontrol dilakukan pengajaran dengan model konvensional. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif pilihan berganda dengan 5 pilihan yang berjumlah 20 soal.
Dari data yang diperoleh kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil pemberian post-tes diperoleh nilai rata – rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 76 dengan simpangan baku 7,94 sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata – rata post-tes adalah 71 dengan simpangan baku sebesar 6,23. Berdasarkan uji-t pihak kanan diperoleh thitung = 3,14. Harga tersebut kemudian
dikonfirmasi dengan harga ttabel pada taraf signifikan α=0,05 dengan dk=78
sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,67. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa
thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ”Hasil belajar
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Panelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakekat Belajar 7
2.1.2. Hakekat Pembelajaran Kimia 7
2.1.3. Model Mengajar 9
2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 10
2.2.1. Pemikiran Konstruktivisme 10
vii
2.2.4. Konsep – konsep Alternatif 16
2.2.5. Kondisi Untuk Melakukan Perubahan Konsep 17 2.3. Pandangan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Pada
Pengajaran IPA 18
2.4. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 20
2.5. Langkah – langkah Penerapan M3PK 21
2.6. Pembelajaran Konvensional 23
2.7. Materi Bahasan Senyawa Hidrokarbon 24
2.7.1. Identifikasi Unsur C,H dan O dalam Senyawa Organik 24
2.7.2. Kekhasan Atom Karbon 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.5.1. Validitas Tes 43
3.5.2. Reliabilitas Tes 44
3.5.3. Uji Tingkat Kesukaran 44
3.5.4. Uji Daya Beda 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Alat Pengumpul Data 49
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 50
4.3. Analisa Data Hasil Penelitian 50
4.3.1. Uji Normalitas 50
4.3.2. Uji Homogenitas 51
4.3.3. Uji Peningkatan Hasil Belajar 51
4.3.4. Uji Hipotesis 51
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Rumur Molekul dan Rumus Struktur Senyawa Alkana 29
Tabel 2.2. Beberapa Contoh Gugus Alkil 31
Tabel 2.3. Nama dan Rumus Molekul Beberapa Alkena 32 Tabel 3.1. Langkah – langkah Pelaksanaan Penelitian 40
Tabel 3.2. Desain Penelitian 41
Tabel 4.1. Data Perolehan Nilai Kelas Eksperimen 50 Tabel 4.2. Data Perolehan Nilai Kelas Kontrol 50
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data 50
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data 51
Tabel 4.5. Peningkatan Hasil Belajar 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 13 Gambar 2.2. Contoh Modal Perubahan Konsep 15 Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 19
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 42
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 62
Kelas Eksperimen
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 73 Kelas Kontrol
Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 82
Lampiran 5. Kisi – kisi Instrumen Tes 93
Lampiran 6. Soal 94
Lampiran 7. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 95 Lampiran 8. Penilian Lembar Observasi Aktivitas Siswa 97
Lampiran 9. Soal 99
Lampiran 15. Tabel Validitas Instrumen Tes 106
Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas Tes 107
Lampiran 17. Tabel Daya Beda Instrumen Tes 108
Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 109
Lampiran 19. Perhitunga Reliabilitas Tes 111 Lampiran 20. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 112
Lampiran 21. Perhitungan Daya Beda Tes 113
Lampiran 22. Daftar Nama Siswa 116
Lampiran 23. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Kontrol 117 Lampiran 24. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Eksperimen 118 Lampiran 25. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 119
Lampiran 26. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 121 Kelas Eksperimen
Lampiran 27. Uji Normalitas 123
Lampiran 28. Uji Homogenitas 127
Lampiran 29. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 131
Lampiran 30. Uji Hipotesis 133
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Rumur Molekul dan Rumus Struktur Senyawa Alkana 29
Tabel 2.2. Beberapa Contoh Gugus Alkil 31
Tabel 2.3. Nama dan Rumus Molekul Beberapa Alkena 32 Tabel 3.1. Langkah – langkah Pelaksanaan Penelitian 40
Tabel 3.2. Desain Penelitian 41
Tabel 4.1. Data Perolehan Nilai Kelas Eksperimen 50 Tabel 4.2. Data Perolehan Nilai Kelas Kontrol 50
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data 50
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data 51
Tabel 4.5. Peningkatan Hasil Belajar 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 13 Gambar 2.2. Contoh Modal Perubahan Konsep 15 Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 19
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 42
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 62
Kelas Eksperimen
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 73 Kelas Kontrol
Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 82
Lampiran 5. Kisi – kisi Instrumen Tes 93
Lampiran 6. Soal 94
Lampiran 7. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 95 Lampiran 8. Penilian Lembar Observasi Aktivitas Siswa 97
Lampiran 9. Soal 99
Lampiran 15. Tabel Validitas Instrumen Tes 106
Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas Tes 107
Lampiran 17. Tabel Daya Beda Instrumen Tes 108
Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 109
Lampiran 19. Perhitunga Reliabilitas Tes 111 Lampiran 20. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 112
Lampiran 21. Perhitungan Daya Beda Tes 113
Lampiran 22. Daftar Nama Siswa 116
Lampiran 23. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Kontrol 117 Lampiran 24. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Eksperimen 118 Lampiran 25. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 119
Lampiran 26. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 121 Kelas Eksperimen
Lampiran 27. Uji Normalitas 123
Lampiran 28. Uji Homogenitas 127
Lampiran 29. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 131
Lampiran 30. Uji Hipotesis 133
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Tim Penyusun KPPB, 1999). Dari pengertian tersebut maka pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran berupa komunikasi dua arah melalui kegiatan belajar mengajar.
Karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan atau sikapnya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang salah satunya adalah sumber belajar.
lemahnya kemampuan guru dalam menentukan model atau media yang tepat sehingga membuat metode ceramah makin menjamur (Arief, 2003:91). Sehingga banyak siswa yang sulit memahami materi pelajaran yang diberikan guru yang mengakibatkan prestasi belajar siswa tidak optimum.
Menurut Djamarah (2002:21) setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pengajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diperoleh oleh siswa. Apalagi bagi siswa yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu. Salah satu bahan pelajaran yang kurang disukai oleh siswa adalah ilmu kimia, berdasarkan pengalaman pendidikan yang sering dihadapi di sekolah- sekolah adalah bahwa siswa menganggap ilmu kimia sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Apalagi ilmu kimia sarat dengan konsep, dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak.
Hal ini juga dikatakan oleh, Chang (2004) bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang bersifat abstrak dan merupakan pelajaran yang pada umumnya lebih sulit dari pada pelajaran lain karena kimia sangat berbeda dengan pelajaran lainya dimana didalamnya terdapat konsep-konsep yang abstrak. Seperti halnya topik bahasan senyawa hidrokrbon yang merupakan bagian dari pokok bahasan kimia SMA yang relatif luas. Topik yang sarat dengan konsep-konsep dan bersifat abstrak. Siswa tidak dapat melihat secara langsung bentuk utuh materi tersebut. Namun demikian masih sering kita temukan pola pembelajaran yang digunakan tidak efektif seperti penyajian materi dan penyelesaian soal-soal yang berbau rumus dan hafalan, hal ini menyebabkan siswa kurang meminati pelajaran ini dan menganggap kimia adalah pelajaran yang sulit, terkesan menakutkan dan tidak jarang siswa merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Dampak yang timbul adalah banyaknya siswa yang tidak menguasai konsep dasar kimia.
3
Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang pada umumnya bersifat hirarki antara satu materi dengan materi lainya. Kesalahan konsep pada materi tertentu akan mempengaruhi konsep siswa pada materi lainnya. Driver dalam penelitianya menyimpulkan bahwa “ seorang anak, walaupun masih sangat muda sudah memiliki konsep-konsep/ ide-ide tentang hal-hal yang di temuinya dalam kehidupanya. Dan ide ini memainkan peranan penting dalam pengalaman belajar”. Apa yang memungkinkan anak mampu belajar dengan baik adalah apa yang sudah ada dalam benak mereka, menemukan jati diri mereka sendiri. (Tarigan, 1999).
Jadi sebelum memulai pembelajaran, guru perlu memberikan perlakuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Konsep yang salah pada siswa tentu akan menyebabkan efek yang negatif pada siswa. Untuk itu guru harus mampu meluruskan kembali konsep siswa tesebut dengan cara menerapkan strategi perubahan konsep sehingga siswa dapat melihat kekeliruan konsepnya dan beralih pada konsep baru yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian sejenis seperti Purba (2006) menunjukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan M3PK Simson Tarigan (
X = 7,00 ± 0,833 ) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab (X = 6, 16 ± 1,054 ). Bonarita (2007), pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar 7,53 dengan simpangan baku SD = 1,18 dan pada kelas control diperoleh rata-rata nilai hasil belajar 6,95 dengan simpangan baku SD = 1,07. Oleh karena itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian di SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan untuk melihat apakah dengan menerapkan model mengajar menginduksi perubahan konsep tersebut akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Bertitik tolak dari semua itu peneliti merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Santo Thomas 3
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat belajar siswa untuk mengikuti pelajaran kimia di SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan
2. Penyampaian materi pelajaran cenderung monoton sehingga membosankan siswa.
3. Penggunaan metode atau model yang kurang tepat.
4. Adanya kesalahan konsep yang digunakan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) terhadap hasil belajar kimia siswa SMA kelas X pada pokok bahasan hidrokarbon.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan hidrokarbon kelas X SMA.
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah :
1. Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam hal memilih model mengajar menginduksi perubahan konsep sebagai salah satu model mengajar dalam pengajaran kimia.
2. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi peningkatan kualitas pengajaran serta sebagai pengembangan atau bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran kimia.
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan sebagai motivasi belajar dalam pembelajaran.
1.7. Defenisi Operasional
Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk menginduksi konsep yang benar dan terstruktur kepada siswa. M3PK ini merupakan model pembelajaran yang bersifat konstruktivis. Siswa dituntun membangun pemahaman sendiri atau dengan kata lain siswa menjadi pusat pembelajaran. Di dalam model ini perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu intelligibility yang artinya konsep tersebut memiliki arti atau makna dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah plausible yang artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya benar. Sedangkan aspek yang ketiga adalah fruitfull yang artinya konsep tersebut memberikan “buah” bagi dirinya.
Pembelajaran model konvensional menggunakan:
• Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan
kepada anak didik dilakukan secara lisan
• Metode tanya jawab adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan untuk
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Nilai rata – rata kelas eksperimen yang diajarkan dengan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi yaitu sebesar 76 dibandingkan dengan nilai rata – rata kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional yaitu sebesar 71. b. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian diperoleh thitung (3,14) >
ttabel (1,67) pada taraf nyata α=0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak
yang artinya ”Hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan M3PK Simson Tarigan”.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan adalah : a. Kepada guru – guru khususnya guru bidang studi kimia dapat
menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan sebagai salah satu model pembelajaran pada saat melakukan proses belajar mengajar.
b. Bagi mahasiswa calon guru kedepannya agar dapat menerapkan pembelajaran menggunakan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan lain yang relevan.
c. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.
55
Bonarita, (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A.2007/2008, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan
Chang, R. (2004), Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, Jakarta , Erlangga.
Djamarah dan Zaia, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Hergenhahn, B.R., dan Matthew H. Olson, (2008), Theories Of Learning, edisi ketujuh, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Poppy, K, dkk.,(2009), Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Purba, M.A., (2006), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Mol di kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan
Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Silaban, R., (2009), ” Penerapan Model Pembelajaran Koperatif di Kombinasikan dengan animasi komputer pada pokok bahsan kimia larutan”, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 1-10.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan Slavin, R.E., (2008), Psikologi Pendidikan. PT Indeks, Jakarta.
Sudarma, U, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Phibeta Anela Gama, Jakarta. Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
56
Tarigan, S,. (1999), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu Model Pengajaran IPA, Disertasi, IKIP Bandung.
Tarigan, S., (2005), Langkah-langkah Operasional Penerapan M3PK (Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar, Resume, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.
Tarigan, S., (2005). Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) sebagai salah satu alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 40 (XI), 23-29 UNIMED, Medan
Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok Bahasan Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 27-34
Tim Pendidikan MIPA, (2008), Dasar – Dasar Pendidikan MIPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT. Imperial Bakti Utama, Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1999), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua Cetakan Kesepuluh, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.
Widodo, A., (2007), Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 064: 91-105
http://muhfida.com/pembelajaran-konvensional/
RIWAYAT HIDUP