PENGARUH KONSELING REALITA UALAM
PENGEMBANGAN PENYESUAIAN UIRI
MAHASISWA ASING
UI FIP UNIMEU
Uiajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Tusilawati 109151066 Bimbingan Konseling
JURUSAN PSIKOLOGI PENUIUIKAN UAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENUIUIKAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa dan Maha Rahman, pemilik jiwa segala makhluk, atas segala nikmat yang diberikan termasuk nikmat kesehatan dan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya dan shalawat beriring salam kepada Rasulullah SAW sang pemberi cahaya dan teladan yang baik. Adapun judul dari penelitian yang akan saya lakukan ini adalah “ Pengaruh Pemberian konseling Realita Terhadap Pengembangan Penyesuaian Diri Mahasiswa Asing FIP Unimed”
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini mulai dari bimbingan judul hingga penyusunan proposal penelitian, antara lain Ibu Nuraini M.S. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing, memberikan ilmu dan meluangkan waktunya, serta Bapak Prof. Dr. Abdul Munir M.Pd, . sebagai ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh pegawai jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan bantuan demi kelancaran skripsi ini.
iii
Secara khusus kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai dan hormati yaitu ayah dan ibu yang sabar, kakak saya Riana, Ningsih dan adik tercinta Andi Dermawan beserta keluarga besar atas do’a, nasihat, kasih sayang, dan dukungannya penulis ucapkan
terima kasih.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu bimbingan konseling.
Medan. Januari 2014
i ABSTRAK
Tusilawati. NIM 109151066. Pengaruh Konseling Realita Dalam Pengembangan Penyesuaian Diri Mahasiswa Asing Di FIP Unimed. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Latar belakang pene;itian ini adalah Mahasiswa asing memiliki beberapa kendala dalam menyesuaikan diri di kelas. Mereka merasa canggung bergaul dengan teman yang tidak satu negara, tidak begitu paham dengan penjelasan dosen karena perbedaan penggunaan bahasa. Dan beberapa dari mahasiswa asing ini memiliki konflik pribadi dengan teman sekelasnya. Untuk itu perlu konseling Realita. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh perbedaan cara berinteraksi mahasiswa Malaysia dengan teman sekelas di lingkungan FIP khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan sebelum dan sesudah diberi layanan konseling realita? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengembangan penyesuaian diri cara berinteraksi mahasiswa Malaysia dengan teman sekelas di lingkungan FIP khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan sebelum dan sesudah diberi layanan konseling realita. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa asing di FIP Unimed dengan jumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara. Instrumen diberikan kepada 10 mahasiswa asing dan terjaring 3 subjek penelitian. Angket diberikan di pra tindakan serta setelah diberi tindakan di pertemuan kedua sampai empat. Teknik analisis data pada penelitian ini dalam bentuk teks naratif yang menjelaskan perkembangan yang terjadi pada konseli berdasarkan pernyataan dari konseli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan konseling realita dalam penyesuaian diri mahasiswa asing di FIP Unimed. Hal ini teruji dari laiseg, laijapen, laijapan serta angket yang diisi konseli. Dari ketiga konseli yang awalnya memiliki penyesuaian diri yang rendah (tidak menunjukkan ketegangan emosional, memiliki pertinbangan rasional dan pengarahan diri, mampu dalam belajar, dan bersikap realistis dan objektif), setelah mendapatkan tindakan konseling realita menjadi berkatagori tinggi. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa pemberian konseling realita mempengaruhi pengembangan penyesuaian diri khususnya cara berinteraksi mahasiswa Malaysia FIP Unimed khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dapat diterima..
iv
1.2. Mahasiswa Asing Sebagai Komunitas Minoritas ... 8
1.3. Mahasiswa Malaysia Sebagai Mahasiswa asing ... 9
1.4. Motif Mahasiswa Asing ... 9
1.5. Budaya Malaysia ... 11
1.6. Budaya Medan ... 13
1.7. Penyesuain Diri Mahasiswa Malaysia Yang Melanjut kan Studi Ke Medan ... 14
3. Penyesuaian Diri ... 15
2.1 Pengertian Penyesuaian Diri ... 15
2.2 Proses Penyesuaian Diri ... 18
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri .. 21
v
3. Konseling Realita ... 31
3.1. Teori Dan Konseling Dasar ... 32
3.2. Strategi Konseling ... 34
3.3. Langkah-langkah Konseling Realita ... 36
4. Pengaruh Konseling Behavioristik dalam Pengembangan Penyesuaian Diri Mahasiswa Malaysia ... 37
5. Kerangka Konseptual ... 39
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 49
3.5 Teknik Pengumpulan data ... 50
3.6 Teknik Analisis Data ... 53
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 55
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rencana Perangkat Penelitian Siklus I... 43
Tabel 3.2. Rencana Perangkat Penelitian Siklus II ... 46
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Penyesuaian Diri... 52
Tabel 4.1. Hasil Analisis Angket Mahasiswa Asing Yang Bermasalah... 57
Tabel 4.2. Observasi Pertemuan I... 67
Tabel 4.3. Observasi Pertemuan II... 76
Tabel 4.4 Hasil Angket Penyesuaian Diri Pertemuan II... 78
Tabel 4.5 Observasi Pertemuan III... 88
Tabel 4.6. Hasil Angket Penyesuaian Diri III... 90
Tabel 4.7. Observasi Pertemuan IV... 99
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Uji Coba Penyesuaian Diri
Lampiran 2. Angket Valid Penyesuaian Diri
Lampiran 3 Uji Coba Angket
Lampiran 4 Uji Validitas Angket
Lampiran 5 Uji Reabilitass Angket
Lampiran 6 Hasil Angket Awal
Lampiran 7 Hasil Angket Pertemuan II
Lampiran 8 Hasil Angket Pertemuan III
Lampiran 9 Hasil Angket Pertemuan IV
Lampiran 10 Perhitungan Katagori Angket Penyesuaia Diri
Lampiran 11 Satuan Layanan
Lampiran 12 Penilaian Satuan Layanan
Lampiran 13 Laiseg, Laijapen, dan Laijapan
Lampiran 14 Hasil Konseling
Lampiran 15 Absensi Konseling Individual
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keanekaragaman budaya Indonesia memberi arti penting bahwa tradisi yang telah menjelma sebagai perwujudan budaya. Tradisi yang dianut oleh masyarakat Indonesia memiliki makna dan multitafsir, maka disinilah posisi pentingnya sebuah kajian untuk memperoleh gambaran komprehensif terhadap keberagaman tradisi itu. Keanekaragaman budaya merupakan simbol perbedaaan kultur, dan kebanyakan komunitas etnik sering kali memberikan pembenaran pada budaya sebagai identitas mereka. Budaya tidak bisa dipahami sebagai suatu hukum kebiasaan belaka. Keberagaman makna yang terwujud dalam budaya merentang dari citra rasa makanan, desain arsitektur, gaya berbusana, bertutur dengan dialek tertentu, serta berbagai pernik seremonial. Keberagaman ini tidak menjadi halangan untuk tetap bekerja sama dan saling bergantung satu dengan yang lain dalam mewujudkan kehidupan kesatuan bermasyarakat. Tertanam dalam masing-masing suku, ras, agama sikap yang mengakui dan sekaligus menghargai, menghormati, memelihara keharmonisan saat berinteraksi.
asing yang ingin menetap di Indonesia khususnya dari Malaysia. Walaupun bukan hanya itu yang menjadi faktor kedatangan mereka ke negeri garuda ini. Bisa jadi karena letak geografis negaranya berdekatan dengan Indonesia, adanya kepentingan tertentu bagi diri pengunjung misalnya untuk mengikuti pendidikan.
Definisi mengenai kelompok minoritas sampai saat ini belum dapat diterima secara universal. Namun demikian yang lazim digunakan dalam suatu negara, kelompok minoritas adalah kelompok individu yang tidak dominan dengan ciri khas bangsa, suku bangsa, agama, atau bahasa tertentu yang berbeda dari mayoritas penduduk. Minoritas sebagai ‘kelompok’ yang dilihat dari
jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk lainnya dari negara bersangkutan dalam posisi yang tidak dominan. Keanggotaannya memiliki karakteristik etnis, agama, maupun bahasa yang berbeda dengan populasi lainnya dan menunjukkan setidaknya secara implisit sikap solidaritas yang ditujukan pada melestarikan budaya, tradisi, agama dan bahasa.
membentuk persahabatan dengan hubungan sosial yang baru. Mungkin orang tersebut berhasil baik dalam hubungan di lingkungan yang lama, ketika pindah lingkungan yang baru ia menjadi tidak dikenal dan tidak ada yang memperhatikan. Di sini mereka dituntut untuk dapat lebih mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat yang baru, sehingga dia menjadi bagian dari masyarakat yang baru itu. Terlebih di lingkungan pendidikan yang merupakan salah satu modal untuk masa depan. Dalam pendidikan formal yaitu perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan aktif yaitu dapat berinteraksi dengan lingkungan perguruan tinggi seperti dosen dan mahasiswa lainnya.
Menurut Willis (http://one.indoskripsi.com/click./6067/0) Penyesuaian diri adalah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri dilakukan untuk melepaskan diri dari
hambatan-hambatan dan ketidakenakan yang timbul sehingga akan mendapatkan suatu
keseimbangan psikis yang dalam hal ini tentu tidak menimbulkan konflik bagi
dirinya sendiri dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran yang diberikan kepada masing-masing anggota. Untuk itu perlu kenyamanan seseorang dengan teman sekelas dan lingkungannya yang diciptakan melalui penyesuaian diri.
Fakta saat ini mahasiswa Malaysia yang melanjutkan studi ke Medan khususnya Unimed mendapat beberapa kendala dalam penyesuaian diri, maka ia akan merasa canggung dalam bergaul dengan yang tidak satu asal negara, tidak terlalu paham dengan penjelasan dosen karena ada beberapa berbedaan penggunaan bahasa sehingga mempengaruhi kegiatan mahasiswa mengikuti pelajaran dikampusnya. Hal ini disebabkan karena mahasiswa sulit menyesuaikan diri akan merasa canggung karena ia sangat jarang berkomunikasi dengan teman sebelumnya. Dan tak jarang beberapa mahasiswa asing menemui konflik pribadi dengan temannya. Maka secara tidak langsung itu akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Dari 10 mahasiswa Malaysia yang ditemui oleh peneliti ada beberapa orang yang mengalami masalah penyesuaian diri. Untuk menggali lebih dalam tentang permasalahan penyesuaian diri ini penulis memutuskan untuk memberikan layanan konseling realita.
dan Amti, 2004:106). Menurut Prayitno (2004:4), tujuan layanan konseling yaitu dapat memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komperhensif, serta positif, dan dinamis. Sehingga konselor dapat membantu mengembangkan potensi konseli agar mampu bekerja efektif, produktif dan menjadi manusia mandiri.
Dari paparan di atas tampaklah bahwa penyesuaian diri terhadap komunitas dan lingkungan baru tidak selalu mudah. Begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya karena secara jelas banyak perbedaan kebiasaan antara satu pihak dan yang lainnya. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Konseling Realita dalam Pengembangan
Penyesuaian Diri Mahasiswa Asing di FIP Unimed ”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, masalah penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Mahasiswa Asing perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan di jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
2. Pengembangan penyesuaian diri mahasiswa Asing melalui konseling realita
C. Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai keterbatasan yang dialami baik dari segi pengetahuan dan pengalaman maka peneliti mengadakan pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh konseling realita dalam pengembangan penyesuaian diri cara berinteraksi mahasiswa asing dengan teman sekelas di lingkungan FIP yaitu mahasiswa Malaysia khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh perbedaan cara berinteraksi mahasiswa Malaysia dengan teman sekelas di lingkungan FIP khususnya di jurusan Psikologi Pendidikaan dan Bimbingan sebelum dan sesudah diberi layanan konseling realita.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu konseling, khususnya yang membahas konseling realita terutama bagi kelompok minoritas.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Bagi Konselor
Dapat meningkatkan pelayanan konseling realita terhadap mahasiswa Malaysia yang mengalami masalah penyesuaian diri.
b) Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti dalam melakukan konseling terhadap mahasiswa Malaysia dalam hal penyesuaian diri.
c) Bagi mahasiswa Malaysia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Masalah dalam penyesuaian diri dapat dientaskan dengan melihat terlebih dahulu aspek-aspeknya yaitu ketegangan emosional, cara berpikir rasional, mengarahkan diri, sikap terhadap pengalaman serta objektif dan realistis dalam memandang suatu hal 2. Masalah penyesuaian diri dalam berinteraksi dengan teman sekelas dapat diselesaikan
melalui konseling realita
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu , khususnya bidang Bimbingan dan Konseling mengenai upaya menyelesaikan masalah penyesuaian diri dalam berinteraksi dengan teman sekelas
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinekan Cipta.
Ahmadi, Surya. (2005). Culture Shock Yang Dialami Mahasiswa Perantauan
Fisip Uajy Angkatan 2008 Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Kuliah.Skripsi di Jurusan Sosiologi UAJY Yogjakarta: Diterbitkan
Corey, Gerald.2009.Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP Universitas Negeri Medan.
Hariadi, Eko.(2000). Kinerja Konselor di Sekolah Menegah Atas Kota Madya
Medan. Skripsi di Jurusan Bimbingan Konseling Islam IAIN Sumatera
Utara: Tidak diterbitkan
Hurluck, Elizabet, B.1993. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan. (terjemahan Istiyanti dan Soerjarno).
Jakarta : Erlangga
Kumala, Nurul. (2012). Studi Deskriptif Perempuan yang Bekerja sebagaiBuruh
Lepas (Menol) di PT. Perkebunan Nusantara IV Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Skripsi di Jurusan Pendidikan
Sosiologi Unimed Medan:Tidak diterbitkan
Latipun. 1996. Psikologi Konseling. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Lestari, Susi. (2003). Culture Shock Yang Dialami Mahasiswa Asing di
Universitas Sumatera Utara.Skripsi di Jurusan Sosiologi USU Medan:
Tidak diterbitkan
Pratiwi, Karmila.(2001). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuian Diri
Mahasiswa Asing di Universitas Sumatera Utara. Skripsi di Jurusan
Prayitno & Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel W.S dan Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konsling di Institusi Pendidikan. Yogykarta: Media Abadi.
Scneiders, Alexander A. 1984. Personal Adjusment and Mental Health.New York:
Subagyo, Pangestu, Djarwanto Ps. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta.
Yudi . 2010. Penyesuian Diri, (online), dalam
http://marcellinoagatha.blogspot.com. Diakses tanggal 22 Januari 2013
Yongki, Alexander.2011.Info Psikologi, (online)