• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

148

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Setelah melakukan analisis dan meninjau secara konprehensif antara hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23/2002 dengan hak anak dalam Islam, penulis dapat mengambil kesimpulan tesis ini sebagai berikut:

1. Hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002.

Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. mengingat anak belum mampu melindungi dirinya dari berbagai penyelewengan maka anak perlu mendapatkan perlindungan dari berbagai perbuatan yang dapat merugikan anak.

(2)

tersebut bermakna anak berhak memperoleh pendidikan. Diantara hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam UU Perlindungan Anak No. 23/2002 antara lain:

a. Hak anak atas hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi secara wajar.

b. Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

c. Hak memperoleh pendidikan luar biasa bagi anak cacat.

d. Hak memperoleh pendidikan khusus bagi anak yang memiliki keunggulan.

e. Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya. f. Hak menerima, mencari, dan memberikan informasi.

2. Tinjauan Islam tentang hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam UU PA No. 23/2002.

Islam merupakan agama yang memuat didalamnya akhlak, system sosial, dan hukum. secara global tujuan hukum Islam/syara’ dalam penetapan hukum-hukum adalah untuk kemaslahatan manusia seluruhnya. Islam memberikan perlindungan bagi semua, termasuk terhadap anak. Perlindungan tersebut dijamin dalam Al Qur’an dan As-Sunnah, adapun tinjauan Islam atas hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam UU No. 23/2002 antara lain:

(3)

pengawasan, Namun hak tersebut menjadi tangung jawab orang tua dan keluarga serta masyarakat dan Negara sebagai pengayom untuk membuat anak tumbuh dan berkembang berdasarkan fitrah anak yaitu ke arah tauhid, sebagaimana dalam Al Qur’an Surat Al Hijr:23, Surat Al Maidah ayat 32 dan hadis bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah dalam Shohih Bukhori Hadis no. 1852

b. Hak anak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, Islam memandang pendidikan anak menjadi kewajiban orang tua, keluarga ,masyarakat, dan Negara sebagai pengayom, tanpa harus menuntut orang tua atas hak pendidikannya, Meskipun dalam kandungan perintah terhadap orang tua untuk mendidik anak terdapat makna anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang layak dari orang tuanya. hal tersebut sebagai konsekwensi atas perintah Allah dalam Surat At Tahrim ayat 6.

c. Hak pendidikan khusus bagi penyandang cacat, Islam memiliki prinsip non diskriminasi, seperti tidak boleh melihat perbedaan ras dan golongan. Prinsip tersebut juga berlaku untuk tidak menghina kekurangan orang lain.

Islam memandang kedudukan orang berilmu memiliki kemuliyaan dibandingkan orang yang tidak berilmu, sebagaimana dalam Al Qur’an Surat Al Hujurat:11. Pendidikan bagi orang cacat tidak

(4)

mengembangkan potensinya secara optimal dan dapat mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak pada umumnya.

d. Hak pendidikan khusus bagi anak yang memiliki keunggulan, kedudukan orang yang berilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi maknanya Islam memacu setiap muslim untuk mengoptimalkan potensinya. Sehingga anak yang memiliki keungulan harus dikembangkan potensinya. Sebagaimana dalam Al Qur’an al Mujadilah ayat 11. Optimalisasi potensi pada setiap muslim juga menuntut untuk setiap muslim menjadi unggul. Untuk itu pendidik harus melihat individu secara yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda.

e. Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. Kebebasan menyatakan pendapat merupakan bagian dari syiar Islam sebagaimana dalam Surat

Ali Imran:104 namun kebebasan dalam Islam diarahkan pada kebebasan

yang bertangung jawab, kebebasan yang terikat dengan norma-norma dalam Al Qur’an dan Sunnah.

f. Hak menerima, mencari, dan memberikan informasi.

(5)

untuk pengembangan fitrah anak. Hal tersebut juga mengingat keutamaan ilmu dan mencari ilmu dalam Islam, sebagaimana dalam

Surat Al ‘Alaq ayat 1-5. Kebebasan mencari dan memberikan

informasi yang dituntut untuk mampu bertanggung jawab. Ketiga hal di atas memerlukan bimbingan orang tua dan keluarga yang bertangung jawab terhadap pendidikan anaknya sehingga anak tidak terbawa pada hal-hal yang negative.

B. Saran-saran.

1. Kepada pemerintah dan pemangku kepentingan:

a. Hendaknya pendidikan diberikan secara menyeluruh, tanpa diskriminasi demi terwujudnya generasi bangsa yang unggul. b. Hendaknya pemerintah memperhatikan pandangan umat Islam

sebagai mayoritas penduduk Indonesia dalam mengambil kebijakan terutama dalam pendidikan, sehingga penyelengaraan pendidikan dapat lebih sinergis untuk tercapainya tujuan pendidikan yang dicanangkan.

2. Kepada masyarakat dan orang tua:

(6)

3. Kepada peneliti dan aktifis pendidikan:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi hak anak dalam pendidikan pada keluarga nelayan di Desa Pecangaan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati

Secara teknis penelitian ini akan mendiskripsikan tentang peran Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya dalam memenuhi hak pendidikan anak berkebutuhan khusus, yang

Dalam hal ini negara tidak hanya bergerak sendiri tapi juga dibantu oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Sosial Kota Padang untuk melindungi hak-hak

Adanya justifikasi terhadap anak angkat dalam Hukum Islam tidak menjadikan anak angkat itu sebagai anak kandung atau anak yang dipersamakan hak-hak dan kewajibannya seperti

Masih banyak anak-anak yang tidak memperoleh haknya dari orangtua mereka seperti;hak mendapatkan perawatan dengan penuh kasih sayang,hak memperoleh pendidikan yang

Hasil dari penelitian bahwa orang tua yang melimpahkan Hak Asuh Anak kebanyakan tidak menjalankan prosedur yang seharusnya dalam penyelesaian pelimpahan Hak Asuh

Dari pemaparan mengenai pendidikan anak dalam keluarga berperspektif Islam, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa Pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam

Pasca perceraian orang tua, anak tetap memiliki hak untuk bertemu dan diasuh oleh kedua orang tuanya sam- pai dirinya dewasa.Tindakan orang tua yang tidak mendapat hak asuh yang