• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PRODUK WISATA TAWANGMANGU BERDASARKAN PERSPEKTIF WISATAWAN Pengembangan Produk Wisata Tawangmangu Berdasarkan Perspektif Wisatawan (Studi Kasus Wisata Alam Grojokan Sewu).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PRODUK WISATA TAWANGMANGU BERDASARKAN PERSPEKTIF WISATAWAN Pengembangan Produk Wisata Tawangmangu Berdasarkan Perspektif Wisatawan (Studi Kasus Wisata Alam Grojokan Sewu)."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN PRODUK WISATA TAWANGMANGU

BERDASARKAN PERSPEKTIF WISATAWAN

(Studi Kasus Wisata Alam Grojokan Sewu)

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

RATNA PUSPA WIJAYA

B 100 100 299

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Ilmiah dengan

judul :

PENGEMBANGAN PRODUK WISATA TAWANGMANGU BERDASARKAN PERSPEKTIF WISATAWAN

(Studi Kasus Wisata Alam Grojokan Sewu)

Yang ditulis oleh:

RATNA PUSPA WIJAYA B 100 100 299

Penandatanganan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Ilmiah tersebut telah

memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, November 2014

Pembimbing

(3)

1

PENGEMBANGAN PRODUK WISATA TAWANGMANGU

BERDASARKAN PERSPEKTIF WISATAWAN

(Studi Kasus Wisata Alam Grojokan Sewu) Ahmad Mardalis, Ratna Puspa Wijaya

The Program of Study Management Muhammadiyah University of Surakarta

ABSTRACT

This study aims to determine the level of visitor satisfaction sights, knowing that visitors consider visiting the sights in and determine the attributes that need to be maintained and improved. The research method used in this research is descriptive method. In this study, descriptive method used to determine and assess the service quality measurements with importance-performance analysis. The population in this study is a natural visitor attractions Grojokan Sewu, whereas sample 276 visitors Grojokan Sewu natural attractions with accidental sampling. Based on the survey results revealed that the attributes of order, cleanliness, transportation, and services included in Quadrant A, suggesting that these attributes are thought to affect visitor satisfaction, including service elements that are considered very important, but management has not been carrying out in accordance with the desire of visitors, so visitors disappointed or dissatisfied. Attributes of beauty, security, coolness, environmental friendliness, location, convenience, natural, and parking into the quadrant B, it indicates that the element has been successfully implemented basic services manager, for the obligatory maintained and considered that these attributes are very important and very satisfying. Attributes memories, the price of admission, other supporting facilities, the number of attractions, restaurants, souvenir, promotion, tour guide into the Quadrant C, which indicates that some of these attributes are considered less important, but these attributes still needs to be improved but not in the category urgent. Attributes lodging into the Quadrant D shows that the inn attributes affect customers is less important, but implementation redundant, meaning that this attribute is less important but very satisfying.

(4)

2 PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan keindahan alam dan

beraneka ragam budaya. Masyarakat Indonesia dengan segala hasil budayanya

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjadi titik sentral,

subyek pembangunan dan kekuatan dasar pembangunan dan kekuatan dasar

pembangunan kepariwisataan (Muljadi, 2012: 37). Pada segi keindahan alamnya

dan letaknya yang sangat strategis serta banyak perbukitan, laut dan

pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang

ke negara ini. Keindahan alam ini tidak lepas dari peran pemerintah dan

masyarakat sebagai agen untuk meningkatkan pengembangan dan kemajuan

pada sektor pengembangan khususnya dibidang pariwisata. Pemerintah pada

saat sekarang ini makin gencar mengembangkan sumber daya pariwisata yang

akan direncanakan sebagai sumber devisa, oleh karena itu pemerintah

menyadari pentingnya pariwisata sebagai sektor yang dapat memperbaiki taraf

hidup masyarakat. Keadaan alam di Indonesia merupakan komponen penting

dalam sektor pariwisata di Indonesia. Keadaan alam yang indah tanpa adanya

Potensi pariwisata di Indonesia sangatlah besar yang membentang dari

sabang sampai merauke dengan segala keanekaragaman dan obyek yang

memiliki berbagai seni kebudayaan yang menawan dan ketersediaan sarana

pendukung yang berbeda serta memiliki kekhasan khusus disetiap daerah yang

bisa dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut. Selain itu

Pariwisata juga dijadikan sumber pajak dan pendapatan dibanyak negara, salah

satunya adalah Indonesia. Kepariwisataan merupakan salah satu subsektor

andalan pembangunan nasional Indonesia, yang dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi, dengan meningkatkan perolehan devisa, kesempatan usaha, dan

kesempatan kerja, sehingga dalam kesempatan usaha, sehingga dalam

pembinaannya perlu dilaksanakan secara lebih optimal (Muljadi, 2012: 2). Wisata

Negara ini amat sangat menjanjikan keberhasilan bagi investasi Mancanegara.

(5)

3

usaha-usaha untuk menampilkan hal-hal yang menarik seperti pembuatan web

dan blog serta jejaring sosial lainnya yang menyajikan informasi terkini mengenai

perkembangan industri pariwisata di Indonesia dan mengenalkan pada dunia

bahwa Indonesia memiliki banyak keindahan alam sebagai obyek pariwisata.

Wisata alam tersebut disisi lain mempunyai dua tujuan yaitu sebagai sektor

pariwisata dan sebagai pelestarian alam.

Pariwisata sendiri merupakan sebuah perusahaan jasa yang dibentuk oleh

sekelompok masyarakat yang bekerjasama dengan pemerintah untuk membuka

sebuah produk atau bentukan yang sebelumnya telah direncanakan dan

dikembangkan untuk daerah tujuan wisata pada suatu wilayah. Produk ini

dihasilkan secara bersama membentuk sebuah layanan dan promosi/informasi

dengan tujuan untuk memuaskan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Hasil produk pariwisata ini berupa keindahan alam yang sudah dipelihara dan

diperbaiki oleh pemerintah dan masyarakat yang berlangsung secara

berkelanjutan.

Kunjungan terhadap objek pariwisata atau peristiwa budaya tampaknya

sudah selalu menjadi bagian dari sebuah perjalanan wisata, sehingga sulit untuk

membedakan wisata budaya dengan wisata alam. Salah satu sumber dari

sejumlah tulisan mengenai pariwisata budaya menyebutkan bahwa pada akhir

tahun 1970 an, ketika para pakar pemasaran dan peneliti kepariwisataan

mendapati adanya orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan

semata-mata hanya untuk pemahaman mendalam terhadap objek atau peristiwa

budaya disuatu tempat tertentu, barulah dikenali adanya pariwisata budaya yang

secara jelas dapat dikategorikan sebagai salah satu produk kepariwisataan Tighe,

1986 dalam (McKercher, 2002).

Salah satu daerah pariwisata yang menggunakan pendekatan pariwisata

kerakyatan adalah kabupaten Karanganyar tepatnya di tempat wisata Grojokan

Sewu. Kabupaten Karanganyar ditetapkan sebagai salah satu Daerah Tujuan

(6)

4

Kabupaten Karanganyar merupakan wilayah yang memiliki potensi objek

wisata alam dan budaya telah mendapatkan perhatian wisatawan lokal dan

nasional yang ditunjang oleh beberapa faktor antara lain: a) keadaan topografis;

b) keadaan geografis; c) keadaan sosial budaya; d) iklim, fauna dan kekayaan

alam. Dalam konteks pengembangan kawasan pariwisata Kabupaten

Karanganyar saat ini, memiliki kecenderungan bahwasannya hanya Wisata

Grojokan Sewu yang memiliki daya saing yang cukup signifikan. Meskipun

dapat diakui Grojokan Sewu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup

signifikan bagi daerah.

LANDASAN TEORI

Pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan

secara sadar dan direncanakan secara matang untuk memperbaiki produk yang

sedang berjalan atau menambah jenis produk-produk yang baru akan dihasilkan

sesuai dengan perkembangan waktu. Umumnya suatu produk baru yang

dihasilkan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen (tourist). Jadi

produk tersebut harus dapat dipasarkan dan dapat diterima oleh pasar. Agar

produk baru tersebut dapat diterima oleh pasar, maka perlu dilakukan suatu

penelitian pasar (market research) atau analisa pasar (market analysis).

Disamping itu, juga diperlukan modifikasi produk-produk lama untuk dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang cendurung berubah-berubah.

Dengan kata lain, mungkin saja produk yang telah lama dipasarkan telah

mengalami masa kejenuhan, sehingga perlu dilakukan modifikasi (Yoeti, 1997)

menyebutkan bahwa perlu diperhatikan beberapa isu dalam rangka

menghasilkan produk-produk yang baru, antara lain:

1. Perkembangan potensial dari pasar produk baru yang akan diproduksikan.

2. Struktur pasar dan keahlihan dalam marketing untuk memasarkan produk

(7)

5

3. Fasilitas keuangan, apakah cukup tersedia dana untuk mengembangkan

produk baru tersebut.

4. Situasi persaingan perlu ditinjau apakah posisi produk baru tersebut cukup

kuat bersaing dengan produk pesaing.

5. Produk baru yang dikembangkan tidak akan merusak produk yang telah ada

dan tidak akan merugikan perusahaan secara keseluruhan.

Mengingat produk industri pariwisata sangat bervariasi dan beragam

jenisnya sesuai dengan keinginan dan kemampuan wisatawan itu sendiri, maka

dalam industri pariwisata, pengembangan produk-produk wisata perlu

direncanakan dan dirancang secara profesional, menonjol, khas, kekikian

menarik sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Dengan demikian, sentuhan

kreatifitas dan inovasi serius dari para ahli atau perencana pariwisata sangat

dibutuhkan, khususnya para pengelola yang terlibat langsung dalam industri

pariwisata.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

mengetahui dan mengkaji pengukuran kualitas layanan dengan

importance-performance analysis yang dilakukan dengan cara merangking berbagai eleman

dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan Customer

Satisfaction Index (CSI) merupakan suatu indeks yang menentukan tingkat

kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan pendekatan yang

memperhatikan tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut-atribut yang diukur.

Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang akan diteliti. Besarnya

populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung obyek wisata alam

Grojokan Sewu. Adapun rata-rata jumlah pengunjung obyek wisata alam

Grojokan Sewu adalah sebanyak 892 orang. Teknik pengambilan sampel dalam

(8)

6

yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap individu populasi untuk

dibilih menjadi anggota sampel. Teknik nonprobability sampling yang digunakan

adalah sampling aksidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang cocok dengan

sumber data, dalam penelitian ini yaitu setiap pengunjung obyek wisata alam

Grojokan Sewu, sehingga diperoleh 276 wisatawan sebagai sampel penelitian.

Analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau Importance and Performance

Analysis (IPA) merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur

atribut dari tingkat kepentingan dan kinerja yang berguna untuk pengembangan

program pemasaran yang efektif. Caranya konsumen diminta untuk menjawab

tingkat kinerja dari berbagai atribut atau dimensi yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan. Total penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja

masing atribut diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor

masing-masing skala dengan jumlah responden yang memilih pada skala Likert.

HASIL PENELITIAN

Pengembangan sektor industri pariwisata saat ini berkembang sangat

pesat salah satunya di Kabupaten Karanganyar khususnya di Kecamatan

Tawangmangu. Perkembangan industri tersebut tidak hanya berdampak pada

peningkatan penerimaan devisa namun untuk meningkatkan kesejahteraa

masyarakat Tawangmangu. Adanya wisata alam Grojokan Sewu membuka

peluang usaha serta memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat dalam

mengurangi permasalahan pengangguran. Di daerah Tawangmangu ini terdapat

beberapa fasilitas dan sarana yang mendukung serta menarik wisatawan untuk

datang ke tempat wisata alam ini, fasilitas tersebut antara lain: grojokan sewu itu

sendiri, penginapan/villa, pasar, dan lainya. Selama ini wisatawan menjadikan

Tawangmangu sebagai icon tempat untuk rekreasi, bagi wisatawan yang belum

pernah berkunjung ke wisata alam Tawangmangu selalu dibuat penasaran akan

(9)

7

Tawangmangu merupakan salah satu tempat wisata favorit di

Solo/Surakarta. Tawangmangu menyimpan sejuta keindahan alam karena berada

di sisi barat lereng Gunung Lawu atau Gunung Sewu. Secara Geografis,

Tawangmangu merupakan nama Kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa

Tengah. Tawangmangu berada di ketinggian 1200 meter dpl sehingga udara nya

sangat sejuk dan cocok untuk berwisata menghilangkan penat. Dengan cuaca

seperti itu, dataran tinggi Tawangmangu mirip seperti Gunung Tangkuban

Perahu di Bandung. Wisatawan mengunjungi Tawangmangu untuk mendapatkan

suasana baru, menghilangkan kepenatan. Karena adanya keindahan yang

disajikan oleh kawasan wisata alam.

Gambar 1

Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja atau Importance and Performance Analysis (IPA) Kepuasan Pengunjung

Obyek Wisata Grojokan Sewu

Berdasarkan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau Importance and

Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan

pengunjung obyek wisata diketahui bahwa atribut ketertiban, kebersihan,

transportasi dan layanan masuk dalam Kuadran A, hal ini menunjukkan bahwa

atribut-atribut tersebut dianggap mempengaruhi kepuasan pengunjung,

(10)

8

belum melaksanaan sesuai dengan keingingan pengunjung, sehingga pengunjung

kecewa atau tidak puas. Oleh karena itu pihak pengelolah diharapkan senantiasa

meningkatkan terhadap ketertiban dan kebersihan dengan menambahkan

karyawan pada bagian kebersihan dan ketertiban dan memberikan papan

peringatan agar pengunjung senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Pada

faktor transportasi dan layanan masuk dapat semakin ditingkatkan dengan

menambahkan paket wisata bagi para wisatawan yang disediakan langsung oleh

pengelola, sehingga para wisatawan dapat diantar dan dijemput ke lokasi obyek

wisata dan tidak terkendala oleh masalah transportasi dan layanan masuk.

Atribut keindahan, keamanan, kesejukan, keramahan lingkungan, lokasi,

kenyamanan, alamiah, dan parkir masuk ke dalam Kuadran B, hal ini

menunjukkan bahwa unsur jasa pokok telah berhasil dilaksanakan pengelola,

untuk itu wajib dipertahankan dan dianggap bahwa atribut ini sangat penting

dan sangat memuaskan. Upaya yang perlu dilakukan oleh pengelola dalam

mempertahankan aspek keindahan, keamanan, kesejukan, keramahan

lingkungan, lokasi, kenyamanan, alamiah, dan parkir masuk adalah dengan

menyediakan sumber daya manusia khusus yang senantiasa memperhatikan

masalah-masalah tersebut. Nantinya petugas ini akan senantiasa berusaha untuk

menjaga keindahan, keamanan, kesejukan, keramahan lingkungan, lokasi,

kenyamanan, alamiah, dan parkir masuk dan melakukan teguran kepada para

pengunjung yang berusaha untuk merusak keindahan, keamanan, kesejukan,

keramahan lingkungan, lokasi, kenyamanan, alamiah.

Atribut kenangan, harga tiket masuk, fasilitas pendukung lainnya, jumlah

atraksi, rumah makan, cenderamata, promosi, pemandu wisata masuk ke dalam

Kuadran C, yang menunjukkan bahwa beberapa atribut ini dianggap kurang

penting bagi pengunjung, tetapi atribut ini tetap perlu ditingkatkan kualitasnya

tetapi tidak dalam kategori mendesak. Atribut kenangan, harga tiket masuk,

fasilitas pendukung lainnya, jumlah atraksi, rumah makan, cenderamata,

(11)

9

dikarenakan atribut-atribut tersebut bukan merupakan hal pokok yang

diinginkan oleh wisatawan dalam mengunjungi obyek wisata Grojokan Sewu,

sehingga agar atribut-atribut kenangan, harga tiket masuk, fasilitas pendukung

lainnya, jumlah atraksi, rumah makan, cenderamata, promosi, pemandu wisata

masuk bisa lebih dianggap penting oleh para pengunjung diharapkan pengelola

dapat memberikan sentuhan yang lebih menarik pada atribut-atribut di atas,

misalnya dengan pemberikan paket khusus bagi keluarga, membuat tempat yang

dapat meningkatkan kenangan bagi wisatawan serta melakukan promosi dan

iklan yang dapat semakin menarik wisatawan dalam berkunjung di obyek wisata

Grojokan Sewu.

Atribut penginapan masuk ke dalam Kuadran D yang menunjukkan bahwa

atribut penginapan mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi

pelaksanaanya berlebihan, artinya atribut ini dianggap kurang penting tetapi

sangat memuaskan. Untuk menanggulangi hal itu diharapkan pihak pengelola

bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan penertiban terhadap

penginapan-penginapan liar yang dianggap merugikan negara karena berdiri

tanpa mendapatkan ijin serta menjadi penyebab utama terjadinya longsor dan

pengikisan tanah.

Pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan

secara sadar dan direncanakan secara matang untuk memperbaiki produk yang

sedang berjalan atau menambah jenis produk-produk yang baru akan dihasilkan

sesuai dengan perkembangan waktu. Umumnya suatu produk baru yang

dihasilkan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen (tourist). Jadi

produk tersebut harus dapat dipasarkan dan dapat diterima oleh pasar.

Agar produk baru tersebut dapat diterima oleh pasar, maka perlu

dilakukan suatu penelitian pasar (market research) atau analisa pasar (market

analysis). Disamping itu, juga diperlukan modifikasi produk-produk lama untuk

dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang cendurung

(12)

10

telah mengalami masa kejenuhan, sehingga perlu dilakukan modifikasi (Yoeti,

1997) menyebutkan bahwa perlu diperhatikan beberapa isu dalam rangka

menghasilkan produk-produk yang baru, antara lain: 1) perkembangan potensial

dari pasar produk baru yang akan diproduksikan; 2) struktur pasar dan keahlihan

dalam marketing untuk memasarkan produk baru tersebut; 3) fasilitas keuangan,

apakah cukup tersedia dana untuk mengembangkan produk baru tersebut; 4)

situasi persaingan perlu ditinjau apakah posisi produk baru tersebut cukup kuat

bersaing dengan produk pesaing; 5) produk baru yang dikembangkan tidak akan

merusak produk yang telah ada dan tidak akan merugikan perusahaan secara

keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, Chafid. 1995. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam.

Yogyakarta: Penerbit Liberty

McKercher, B. dan Hilary, D.C. 2002, Cultural Tourism: The Partnership Between Tourism and Cultural heritage Management, The Haworth Hospitality Press, New York

Muljadi, A.J. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Weaver, David dan Martin Opperman. 2000. Tourism Management. Brisbane, Australia: John Willey and Son.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dalam penelitian ini memfokuskan kajian pada 4 pembahasan yaitu definisi arah menghadap kiblat dalam istilah fiqh, aplikasi teori mana yang sesuai

Seorang prajurit dengan kuda pilihan diminta mendahului untuk memberi tahu istana jika Paduka Yang Mulia Banderang akan segera pulang.. Istana diminta

• Menentukan sistem pertidak- samaan linear dua variabel dari suatu daerah penyelesaian • Menyelesaikan sistem persamaan2. linear

PENGADAAN SARANA PEKERJAAN UMUM DPU!. KABUPATEN

Suatuketika, Raja Pengging yang terkenalsombong dan hauskekuasaan, memerintahkan pada ksatriaperkasabernama Bandung BondowosountukmenyerangkerajaanPrambanan.. "Hai Bondowoso,

1. Bahasa alamiah kurang ringkas. Query yang digunakan penelusur sering berupa kata atau istilah tidak standar sehingga sering terjadi kehilangan informasi saat

Pedagang Kaki Lima selanjutnya disingkat PKL adalah pedagang yang melakukan usaha perdagangan di lahan terbuka dan tertutup, pada sebagian fasilitas umum yang

Definisi Sampah dalam Dinas Kebersihan Kota Kupang, 2005 adalah limbah yang bersifat padat atau setengah padat yang terdiri dari zat organik, berasal dari kegiatan manusia yang