• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Game Master.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Game Master."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

Dampak Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasional

terhadap Kinerja Karyawan Game Master

Cinthia Anastassia

Universitas Kristen Maranatha, Bandung

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk menguji apakah kepemimpinan transformasional dan

komitmen organisasional memengaruhi kinerja karyawan Game Master. Penelitian

dilakukan di seluruh cabang Game Master. Jumlah sampel penelitian ini adalah 432

dari 432 data yang dapat digunakan. Beberapa pengujian yang dilakukan sebelum uji

hipotesis adalah pengujian outliers, validitas, reliabilitas, statistik deskriptif dan

korelasi antarkonstruk penelitian. Kedelapan hipotesis diuji dengan menggunakan uji

regresi majemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa idealized influence (attributed),

idealized influence (behavior), inspirational motivation, individualized consideration,

intellectual stimulation, affective, normative dan continuance organizational

commitment memengaruhi kinerja karyawan secara positif. Berbagai implikasi temuan

studi ini dan saran untuk penelitian mendatang akan dibahas lebih lanjut.

Kata kunci: kepemimpinan transformasional; komitmen organisasional; kinerja

(2)

x Universitas Kristen Maranatha

The Impact of Transformational Leadership and Organizational Commitment to

Employee Performance of Game Master

Cinthia Anastassia

Maranatha Christian University, Bandung

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine whether transformational leadership and

organizational commitment affect the performance of Game Master’s employees. The

survey is done at all branches of Game Master. A sample of this study is 432 of 432

usable data. The outliers, validity, reliability, descriptive statistics and interconstruct

correlation tests were conducted before hypotheses are tested. The multiple regression

analysis was used to examine eight hypotheses. The result shows that idealized influence

(attributed), idealized influence (behavior), inspirational motivation, individualized

consideration, intellectual stimulation, affective, normatif and continuance

organizational commitment affect positively to job performance. The implications of this

study were discussed and the suggested research will be advanced during the process.

Keywords: transformational leadership; organizational commitment; employee

(3)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR KEASLIAN TULISAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4 Tempat dan Jangka Waktu Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS .... 8

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Transformasional ... 8

2.1.2 Dimensi-dimensi Kepemimpinan Transformasional ... 10

2.1.3 Ciri-ciri Mentransformasi Kepemimpinan ... 14

2.1.4 Konsekuensi Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan ... 15

2.2 Komitmen Organisasional ... 17

2.2.1 Pengertian Komitmen Organisasional ... 17

2.2.2 Cakupan Komitmen Organisasional ... 19

2.2.3 Dimensi-dimensi Komitmen Organisasional ... 20

2.2.4 Anteseden dan Konsekuensi Komitmen Organasional ... 21

2.3 Kinerja Karyawan ... 25

2.3.1 Pengertian Kinerja ... 25

2.3.2 Komponen Kinerja ... 25

2.3.3 Pengertian Kinerja Karyawan ... 26

2.3.4 Faktor Anteseden Kinerja Karyawan ... 26

2.3.5 Penilaian Kinerja Bagi Karyawan ... 27

2.4 Hubungan antara Konstruk Penelitian ... 28

2.4.1 Hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dan Kinerja Karyawan ... 28

2.4.2 Hubungan antara Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan ... 30

(4)

v Universitas Kristen Maranatha

Halaman

BAB III METODA PENELITIAN ... 34

3.1 Subjek Penelitian ... 34

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 36

3.2.1 Kinerja Karyawan ... 36

3.2.2 Kepemimpinan Transformasional ... 37

3.2.3 Komitmen Organisasional ... 38

3.3 Variable Kontrol ... 38

3.4 Uji Data ... 39

3.4.1 Uji Outliers ... 39

3.4.2 Uji Validitas ... 40

3.4.3 Uji Reliabilitas ... 41

3.4.4 Uji Statistik Deskriptif dan Korelasi Antarkonstruk Penelitian ... 42

3.4.5 Uji Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Sejarah Perusahaan ... 49

4.1.1 Visi dan Misi ... 50

4.1.2 Struktur Organisasi perusahaan ... 50

4.2 Karakteristik Subjek Penelitian ... 52

4.3 Hasil Analisis Data ... 53

4.3.1 Hasil Uji Outliers ... 53

4.3.2 Hasil Uji Validitas ... 54

4.3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

4.4 Hasil Uji Statistik Deskiptif dan Korelasi Antarkonstruk Penelitian ... 58

4.5 Hasil Uji Hipotesis ... 67

4.5.1 Hasil Uji Hipotesis 1 ... 69

4.5.2 Hasil uji Hipotesis 2 ... 72

4.5.3 Model Penuh (Full Model) ... 78

4.5.4 Model Hasil Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1 Simpulan ... 86

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 90

5.3 Saran bagi peneliti mendatang ... 90

5.4 Saran bagi Pihak Manajemen Game Master ... 91

(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kepemimpinan Transformasional Aditif ... 13

Gambar 2.2 Model Penelitian 1 ... 30

Gambar 2.3 Model Penelitian 2 ... 32

Gambar 2.4 Model Penuh Penelitian yang Dihipotesiskan ... 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 51

Gambar 4.2 Model Hasil Penelitian 1 ... 82

Gambar 4.3 Model Hasil Penelitian 2 ... 83

(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 52 Tabel 4.2 Hasil Uji Outliers Squared Mahalanobis Distance ... 54 Tabel 4.3 Hasil Analisis Faktor untuk Setiap Konstruk dan Butir Instrumen

Penelitian ... 55 Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas untuk Setiap Konstruk dan Butir Instrumen

Penelitian ... 57 Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Korelasi Antrakonstruk

(7)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Pengantar Responden

Lampiran B Kuesioner Kepemimpinan Transfomasional, Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kinerja karyawan merupakan potret dari kinerja organisasi sec ara keseluruhan (Ambarwati, 2003). Pentingnya peran kinerja karyawan dapat dilihat dari intensitas perusahaan-perusahaan melakukan evaluasi atau penilaian kinerja dalam jangka waktu tertentu. Perusahaan selalu ingin menemukan penyebab yang memberi dampak baik maupun buruk terhadap kinerja karyawan mereka. Mahmudi (2005) menyatakan bahwa banyak faktor yang memengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja karyawan tersebut antara lain adalah komitmen organisasional (Novianti, 2010), kompensasi, lingkungan kerja, stress kerja, motivasi dan faktor kepemimpinan (Mangkuprawira dkk., 2007). Dalam studi ini, peneliti membatasi prediktor kinerja karyawan yang akan dibahas yakni gaya kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional.

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha dan kontemporer (Dessa dkk. dalam Hancott, 2005), faktor-faktor ini ada di dalam diri pemimpin transformasional. Kepemimpinan transformasional mampu memicu tingkat motivasi dan kinerja yang luar biasa hingga melebihi harapan (Bass dalam Li & Hung, 2009). Hal ini dibuktikan oleh Geyer dan Steyrer dalam Woerkom dan Reuver (2009) yang menemukan hubungan positif antara kepemimpinan transformasional dan kinerja dengan sampel sebanyak 1.500 orang dalam pengamatan di 20 bank yang berbeda.

Faktor lain yang juga memengaruhi kinerja ialah komitmen organisasional, yang merupakan salah satu tingkah laku dalam organisasi yang banyak dibicarakan dan diteliti (Novianti, 2010). Komitmen organisasional perlu ditumbuhkan dalam diri setiap karyawan untuk menimbulkan perilaku positif yang kuat terhadap organisasi di tempat kerjanya (Handayani, 2008). Nyhan dalam Muhadi (2007) menyatakan bahwa komitmen organisasional yang tinggi pada karyawan biasanya akan meningkatkan kinerja yang tinggi, sekaligus dapat menurunkan tingkat absensi dan sebaliknya jika seorang karyawan memiliki tingkat komitmen rendah maka kinerjanya juga rendah. Scooter (2000) juga menyatakan hal serupa yakni bahwa pekerja dengan komitmen yang tinggi akan lebih berorientasi pada pekerjaan. Berdasarkan penelitian Steers dalam Handayani (2008) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh komitmen terhadap prestasi kerja yang tinggi.

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha organisasi, industri-industri kreatif yang saat ini sangat berkembang dan menjadi perhatian pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha adanya pengaruh positif kepemimpinan transformasional dalam menumbuhkan kreatifitas (Dewo, 2011; Shin & Zhou, 2003) .

Penelitian ini akan dilakukan di perusahaan Game Master yang merupakan salah satu "family entertainment center" di Indonesia. Perusahaan ini bergerak dibidang industri kreatif dengan cabang yang ada di 6 kota, yakni: Bandung, Jakarta, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cirebon (Game Master, 2007). Game Master merupakan anak perusahaan yang dikembangkan oleh PT Budi Rahardja Cahaya, dan perusahaan ini berusaha untuk terus mencari perbaikan dalam memenuhi kebutuhan lingkungan yang berubah cepat sebagai hiburan dan kebahagiaan dalam setiap keluarga dari anak sampai dewasa bahkan orang tua (Game Master, 2007).

Berdasarkan teori, persepsi dan penelitian terdahulu (Geyer & Steyrer dalam Woerkom & Reuver, 2009; Steers dalam Handayani, 2008), maka fokus penelitian ini akan menguji dampak kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan. Oleh sebab itu, judul yang diangkat adalah “Dampak Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasional terhadap

Kinerja Karyawan Game Master.”

1.2 Rumusan Masalah

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha dedikasi (Saba, 2009). Sama halnya dengan kepemimpinan, komitmen pun memegang peran lain dalam memengaruhi kinerja karyawan. Menurut Benkhoff dalam Muhadi (2007), terdapat hubungan positif antara komitmen karyawan terhadap organisasi dan kinerja, komitmen karyawan yang kurang diperhatikan dalam organisasi akan mengakibatkan kinerja memburuk sehingga akan terjadi pemborosan yamg sia-sia.

Berdasarkan beberapa pandangan di atas (Dewo, 2011; Saba, 2009; Benkhoff dalam Muhadi, 2007), maka berbagai masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

A. Bagaimana tingkat kepemimpinan transformasional, komitmen organisasional dan kinerja karyawan Game Master?

B. Bagaimana dampak kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan Game Master?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

A. Untuk menjelaskan bagaimana tingkat kepemimpinan transformasional, komitmen organisasional, dan kinerja karyawan Game Master.

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat sebagai berikut: A. Bagi pihak Perusahaan Game Master

 Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan serta

memberikan masukan dan saran untuk Pihak Manajemen sumber daya insani dalam mengidentifikasi dampak kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan.

 Memberikan manfaat untuk menentukan tindakan selanjutnya dalam

menciptakan keefektifan kinerja dan memberikan motivasi bagi pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya di Game Master.

B. Bagi pihak lain

 Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pihak lain serta

menjadi referensi atau bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang dapat membantu dalam penelitian sejenis.

1.4Tempat dan Jangka Waktu Penelitian

(14)

7 Universitas Kristen Maranatha

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, tempat dan jangka waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini berisi landasan teori dan pengembangan Hipotesis yang terdiri atas pembahasan kepemimpinan transformasional, komitmen organisasional, kinerja karyawan, hubungan antar konstruk penelitian, pengembangan Hipotesis dan model penelitian yang diHipotesiskan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi objek dan subjek penelitian, operasionalisasi variabel, variabel kontrol, uji data yang meliputi: uji outliers, validitas, reliabilitas, statistik deskriptif dan korelasi antar konstruk penelitian, serta uji Hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi karakteristik respondens, pengujian Hipotesis, pembahasan hasil pengujian Hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

(15)

86 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini, penulis akan membahas simpulan, keterbatasan penelitian, saran bagi peneliti mendatang, dan saran bagi perusahaan Game Master.

5.1Simpulan

(16)

87 Universitas Kristen Maranatha Dalam pengujian full model tidak menemukan adanya pengaruh idealized influence (attributed) terhadap kinerja karyawan (Hipotesis 1a tidak didukung), dan

tidak ada pengaruh negatif inspirational motivation terhadap kinerja karyawan (Hipotesis 1c tidak didukung), serta tidak terdapat pengaruh negatif individualized

consideration terhadap kinerja karyawan (Hipotesis 1d tidak didukung). Sehingga

dalam hal ini temuan ini tidak mengkonfirmasi beberapa penelitian terdahulu (Bass & Avolio dalam Dvir dkk., 2002; Barling dalam Hancott, 2005; Bennis dalam Hancott, 2005; Humphreys dalam Nugroho 2006; Rafferty & Griffin dalam Nugroho, 2006) yang menemukan adanya pengaruh antara idealized influence (attributed), inspirational motivation, individualized consideration terhadap kinerja.

Tingkat dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional yang dimiliki karyawan Game Master dapat dilihat pada Tabel 4.5, dimana nilai mean dan dispersi menunjukkan: inspirational motivation (M = 3,29; SD = 0,75), individualized consideration (M = 3,08; SD = 0,75), intellectual

stimulation (M = 3,44; SD = 0,70), dan normatif organizational commitment (M =

(17)

88 Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.5 memperlihatkan nilai mean dan dispersi pada dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional yang dimiliki oleh para karyawan Game Master yang berada pada tingkat yang relatif tinggi, yakni: idealized influence (attributed) (M = 3,66; SD = 0,82), idealized influence (behavior)

(M = 3,51; SD = 0,62), affective organizational commitment (M = 3,59; SD = 0,58), dan continuance organizational commitment (M = 3,55 dan SD = 0,63) yang berada pada tingkat nilai mean dan dispersi yang relatif tinggi. Melihat pada tingkat kepemimpinan transfomasional dan komitmen organisasional, Pihak Manajemen Game Master perlu mempertahankan hal ini dan meningkatkan lagi tingkat idealized influence (attributed), idealized influence (behavior), affective organizational

commitment, dan continuance organizational commitment.

(18)

89 Universitas Kristen Maranatha 34,1%, normatif organizational commitment (r = 0,360; p < 0,01) dengan tingkat korelasi 36%, antara kinerja karyawan dan idealized influence (attributed) (r = 0,276; p < 0,01) dengan nilai tingkat korelasi 27,6%, inspirational motivation dan kinerja

karyawan (r = 0,283; p < 0,01) dengan tingkat korelasi 28,3%, antara individualized consideration dengan kinerja karyawan (r = 0,280; p < 0,01), dengan tingkat korelasi

28% dan antara intellectual stimulation dan kinerja karyawan (r = 0,364; p < 0,01) yang memiliki tingkat korelasi 36,4%. Artinya, apabila tingkat kinerja karyawan meningkat, maka affective organizational commitment, continuance organizational commitment, intellectual stimulation, idealized influence (attributed), inspirational

motivation, individualized consideration, dan normatif organizational commitment

juga akan meningkat meskipun korelasinya relatif lemah.

Korelasi yang relatif cukup berarti diperlihatkan (Tabel 4.5) antara: komitmen organisasional dan kinerja karyawan (r = 0,432; p < 0,01) dengan tingkat korelasi 0,432 menunjukkan korelasi yang relatif cukup berarti sebesar 43,2%, antara idealized influence (behavior) dan kinerja karyawan (r = 0,445; p < 0,01), juga

(19)

90 Universitas Kristen Maranatha

5.2Keterbatasan Penelitian

a. Pengumpulan data hanya mengandalkan kuesioner yang diisi oleh para responden, Dalam hal ini penulis hanya mengandalkan jawaban dari kuesioner saja karena penulis tidak melakukan wawancara dan tidak mengamati secara langsung bagaimana kinerja responden.

b. Objek dan subjek penelitian ini hanya di Game Master tanpa membandingkan dengan “family arcade centre” lainnya yang ada di Indonesia.

c. Konstruk penelitian yang memengaruhi kinerja karyawan hanya terdiri atas dua konstruk (kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional).

5.3Saran bagi Peneliti Mendatang

 Selain menggunakan kuesioner, penelitian mendatang dapat menggunakan

wawancara atau observasi langsung kepada setiap responden atau structural perusahaan untuk setiap butir instrumen pengukuran untuk melengkapi dan memperkuat hasil penelitian.

 Penelitian mendatang dapat memasukkan beberapa konstruk penelitian lain yang

(20)

91 Universitas Kristen Maranatha  Objek dan subjek penelitian dapat dilakukan lebih luas yaitu antar lintas profesi

dan industri sehingga hasil studi lebih dapat digeneralisasikan.

5.4Saran bagi Pihak Manajemen Game Master

Berdasarkan penelitian ini, maka terdapat beberapa saran yang dapat peneliti berikan kepada Pihak Manajemen Game Master. Pertama, Pihak Manajemen Game Master tentu perlu meningkatkan kinerja karyawan. Dengan mengacu pada penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pihak Manajemen Game Master untuk meningkatkan kinerja, antara lain (Mahmudi, 2005): meningkatkan pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, dan kepercayaan diri karyawan, memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi Game Master, mengajak para karyawan untuk berkomitmen, memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan yang berkualitas, memberikan dan menjaga kepercayaan terhadap sesama anggota tim, menjaga kekompakan dan keeratan anggota tim, Pihak Manajemen Game Master juga dapat memberikan perhatian terhadap sistem kerja dan fasilitas kerja, menjaga kultur kinerja dalam lingkungan kerja, serta perlu mengadakan perubahan lingkungan eksternal dan internal yang berjangka (Andraeni, 2003).

Kedua, Pihak Manajemen Game Master perlu meningkatkan tingkat affective

idealized influence (attributed), idealized influence (behavior), inspirational

motivation, individualized consideration dan intellectual stimulation yang memiliki

(21)
(22)

93 Universitas Kristen Maranatha Ketiga, melihat pada hasil uji dimensi-dimensi komitmen organisasional yang

ditemukan ialah affective, continuance dan normatif organizational commitment memengaruhi kinerja karyawan secara positif, maka Pihak Manajemen Game Master juga perlu meningkatkan komitmen organisasional para karyawan Game Master dengan cara-cara seperti: membuat lingkungan dan cara bekerja yang menyenangkan bagi karyawan sehingga mereka senang berkarier (bekerja) hingga pensiun di Game Master, melibatkan/menyatakan masalah-masalah yang dihadapi Game Master kepada karyawan sehingga karyawan dapat ikut memikirkan masalah seperti masalah mereka sendiri, meningkatkan rasa emosional karyawan terhadap Game Master, menjadikan karyawan sebagai bagian dari keluarga sehingga mereka pun akan melakukan sebaliknya, meyakinkan karyawan bahwa memilih untuk tetap bekerja dan loyal kepada Game Master merupakan keputusan yang terbaik (Meyer & Allen, 2004).

Selain itu, Van Dyne dan Graham dalam Coetzee (2005) juga menyebutkan beberapa hal yang dapat meningkatkan komitmen organisasional:

a. Personal Factors

(23)

94 Universitas Kristen Maranatha b. Situational Factors

Meyakinkan karyawan untuk percaya pada nilai kualitas produk Game Master, agar karyawan terikat pada perilaku yang berperan dalam meningkatkan kualitas sehingga mereka akan lebih bersedia untuk mencari solusi dan membuat saran untuk kesuksesan Game Master. Memastikan para karyawan memperoleh informasi yang penting, meningkatkan perasaan dan kesadaran karyawan terhadap tanggung jawabnya, dan keterikatan terhadap Game Master.

c. Positional Factors

(24)

95 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Allen J, Meyer I. P. (1990). The measurement and antecedents of affective, continuance and normative commitment to the organization. Journal of Occupational Psychology, 91, 1-18.

Ambarwati, S. D. A. (2003). Mengelola perubahan organisasional: Isu peran kepemimpinan transformasional dan organisasi pembelajarn dalam konteks perubahan. Jurnal Siasat Bisnis, 2(8), 155-176.

Anggraeni, Y. (2009). Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Andraeni, N. N. (2003). Pengaruh stres kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan PT H. M. Sampoerna Tbk Surabaya. Tesis yang tidak dipublikasikan, Universitas Airlangga, Surabaya.

Anikmah (2008). Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Ardiansyah, M., A. (2011). Hubungan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan [On-line]. Tersedia pada http://www.asrori.com/2011/04/hubungan-kepemimpinan-terhadap-kinerja.html, akses 9 Februari 2012.

Author, A. (2008). Penilaian kinerja [On-line]. Tersedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja, akses 20 Oktober 2011.

Aynul (2008). Kepemimpinan [On-line, 14 Februari 2012] Situs http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html Baihaqi, F. M. (2010). Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan

kinerja dengan komitmen organisasi sebagai varabel intervening. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Diponegoro, Semarang.

Bass, B. & Avolio, B. (1995). MLQ Multifactor Leadership Questionnaire. Redwood City, CA: Mind Garden.

Cashin, J., Crewe, P., Desai, J., Desrosiers, L., Pangeran, J., dangkal, G. & Slaney, S. (2000). Kepemimpinan transformasional [On-line]. Tersedia pada http://www.mun.ca/educ/ed4361/virtual_academy/campus_a/aleaders.html, akses 30 Desember 2011.

Coetzee, M. (2005). Employee commitment [On-line]. Tersedia pada

(25)

96 Universitas Kristen Maranatha Department of Culture, Media and Sports (DCMS). (2001). [On-line]. Tersedia pada

http://www.culture.gov.uk/, akses 5 Oktober 2011.

Dessler, G. (2000). Human resource management. (8th ed.). Florida Hall Internasional, Inc. Florida International University.

Dewo, K. T. (2011). Kreativitas dalam gaya kepemimpinan transformasional pada PT Pamindo Prima Utama Mandiri. Hasil riset yang tidak dipublikasikan, Universitas Gunadarma.

Djati, P. S & Khusaini, M. (2003). Kajian terhadap kepuasan kompensasi, komitmen organisasi dan prestasi kerja. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(1), 25-41.

Dongoran, J. (2001). Komitmen organisasi: Dua sisi sebuah koin. Dian Ekonomi, 7(1), 35-56.

Dvir, T., Eden, D., Aviv, R., Avolio. J. B., Shamir, B. (2002). Impact of transformational leadership on follower development and performance: A Field Experiment. The Academy of Management Journal, 45(4), 735-744.

Game Master (2007). About us (Game Master) [On-line]. Tersedia pada http://www.gamemaster.co.id, akses 19 Oktober 2011.

Hancott, D. E. (2005). The relationship between transformational leadership and organizational performance in the largest public companies in Canada. Disertasi doctoral yang tidak dipublikasikan, Capella University.

Handayani, W. (2008). Dampak komitmen organisasi, self efficacy terhadap konflik peran dan kinerja karyawati PT HM SAMPOERNA, Tbk. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 69-78.

Hasan, I. (2003). Pokok-pokok materi Statistik 1 (Statistik deskriptif). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, M. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hou, Y. (2011). Organizational commitment and creativity: The influence of thinking

styles. Annals of Economics and Finance, 12(2), 41-431.

Hay, I. M. (2002). Transformational leadership: Characteristics and criticisms. E Journal of Organizational Learning and Leadership, 5(2), 25-43.

Irawan, P. (2000). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: STIA-LAN Press. Jogiyanto (2004). Metodologi penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE.

(26)

97 Universitas Kristen Maranatha Laura (2008). Pengaruh adversity quotient terhadap kinerja karyawan. Skripsi yang

tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Laura & Sunjoyo (2009). Pengaruh adversity quotient terhadap kinerja karyawan. Proceeding Seminar Nasional Universitas Kristen Maranatha, p. 368.

Li, C. K. & Hung, C. H. (2009). The influence of transformational leadership on workplace relationships and job performance. Social Behavior and Personality, 37(8), 1129-1142.

Mahmudi (2005). Manajemen kinerja sektor publik, MaUPP. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Mangkunegara, A. A. (2000). Manajemen sumber daya manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(2005). Evaluasi kineja sumber daya manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Mangkuprawira, Syafri dan Vitalaya, A. (2007). Manajemen mutu sumber daya manusia. Bogor: Galia Indonesia.

Mathis, R. L. & Jackson, J. H. (2006). Human resource management. Jakarta: Salemba Empat.

Meyer, J. P & Allen, J. N. (2004). TCM employee commitment survey. Hasil riset yang tidak dipublikasikan, The University of Western Ontario.

Mitchell, T. R. (1982). Motivation: New Directions for Theory, Research, and Practice. The Academy of Management Review, 7 (1), 80-88.

Muhadi (2007). Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam memengaruhi kinerja karyawan. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Diponegoro, Semarang.

Muhidin, A. S. (2010). Komitmen organisasi [On-line]. Tersedia pada sambasalim.com/manajemen/komitmen-organisasi.html, akses 5 November 2011.

Mondy, R.W. (2008). Manajemen sumber daya manusia. Buku 1. Edisi 10. Jakarta: PT Erlangga.

Mowday, R. T., Porter, L. W., & Steers, R.M., (1982). Employee-organization linkages: the psychology of commitment, absenteeism and turnover. New York: Academic Press.

Novianti, W. (2010). Pengaruh trait kepribadian dan komitmen organisasi afektif terhadap organizational citizenship behavior. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

(27)

98 Universitas Kristen Maranatha Nurhayati, I. (2007). Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasional afektif pada Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Panggabean, M. S. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Pareke, F. (2004). Kepemimpinan transformasional dan perilaku kerja bawahan: Sebuah Agenda Penelitian. Hasil riset yang tidak dipublikasikan. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.

Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan kinerja karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Saba, A. (2009). Ekonomi Kreatif dan Budaya Perusahaan [On-line]. Tersedia pada http://kem.ami.or.id/2011/09/ekonomi-kreatif-dan-budaya-perusahaan, akses 18 Desember 2011.

Sari, M. N. (2011). Pengaruh stress terhadap kinerja kerja yang dimoderasi oleh komitmen organisasional afektif di Asia Shoes Bandung. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Scooter, V. J. R. (2000). Relationship of task performance and contextual performance with turnover, job satisfaction, and affective commitment. Human resources management reviews, 10 (1), 79-95.

Sekaran, U. (2006). Research methods for business: A skill-building approach. 3rd Edition. NY: John Wiley & Sons, Inc.

Shin, S. J., & Zhou, J. (2003) Transformational Leadership, Conservation, and Creativity: Evidence from Korea. Academy of Management Journal, 46 (6), 703-714.

Subekti, H. (2008). Indikator kinerja [On-line]. Tersedia pada http://subektiheru.blogspot.com, akses 2 Desember 2011.

Subagyo, P. (2003). Statistik deskriptif. Edisi 4. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Sugiyono (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: PT

Alfabeta.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: PT ANDI.

Sulianti, D. (2009). Pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, 11(1), 31-37.

(28)

99 Universitas Kristen Maranatha (2008). Dampak Gaya Kepemimpinan, Manajemen Konflik, Dan Keterampilan Intuitif Terhadap Leading Change, Laporan Riset Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Sunjoyo & Rantika, R. (2012). Pengaruh konflik kerja-keluarga terhadap komitmen organisasional yang dimediasi oleh kepuasan kerja pada profesi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta. Laporan riset yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Trisnaningsih, S. (2007). Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai mediasi pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar 26-27 Juli 2007.

Vandenberg R & Lance C. (1992). Satisfaction and organizational commitment. Journal of Management, 18, 153-167.

Wahyudi (2008). Kinerja [On-line]. Tersedia pada

http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja, akses 20 Oktober 2011.

Woerkom, M., & Reuver, R. S. M. (2009). Predicting excellent management performance in an intercultural context: a study of the influence of multicultural personality on transformational leadership and performance. The International Journal of Human Resource Management, 20(10), 2013-2029.

Referensi

Dokumen terkait

Return On Investment (ROI) merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana

Keberhasilan orangtua dalam melakukan proses pembelajaran di rumah tidak lepas latar belakang pendidikan orangttua baik pendidikan formal, non formal mapun

Uno (2012) dalam bukunya model membaginya menjadi 3 model pembelajaran sosial, yaitu (1) model pembelajaran bermain peran, (2) model pembelajaran simulasi sosial dan

Syamsul Arifin, Kepala SMP Al Falah Ketintang Surabaya, wawancara pribadi, Surabaya, 14 Mei 2012.. bukunya Administrasi Pendidikan bahwa kepala sekolah di Sekolah Menengah

Perkembangan hokum pada era ulama yang datang kemudian sangat pesat, karena ekspansi Islam semakin meluas yang berdampak pada kompleksitas dan pluralitas masalah

Abstrak : Pondok pesantren yang menjadi cerminan bagi lembaga pendidikan lainnya dalam masalah perbaikan sikap, memiliki beban tugas yang sangat penting dalam

Perlakuan 4 ppm 2,4-D + 0,5 ppm BAP merupakan konsentrasi optimum dalam menginduksi kalus krisan ( C. morifolium ) secara in vitro pada kondisi gelap yang memiliki tekstur

Dalam menyelesaikan tugasnya, terdapat struktur pengurus DSN- MUI yang terbagi atas Pengurus Pleno dan Badan Pelaksanaan Harian (BPH). Pengurus Pleno ada 45 orang