• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Quality Function Deployment dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Pelayanan di Usaha Jasa Bengkel Mufi Mandiri Motor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Quality Function Deployment dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Pelayanan di Usaha Jasa Bengkel Mufi Mandiri Motor."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Meningkatnya jumlah sepeda motor dari tahun ke tahun membuat para pengusaha memanfaatkan peluang bisnis dalam membuka usaha jasa khususnya usaha jasa bengkel. Bengkel merupakan salah satu faktor utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan layanan perawatan dan perbaikan kendaraan yang mereka miliki sehingga konsumen akan selalu mengharapkan pelayanan yang baik sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkannya. Setiap bengkel akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan keinginan konsumen. begitu pula dengan bengkel Mufi Mandiri Motor yang selalu mengutamakan kualitas pelayanan yang baik untuk para pelanggannya. Namum beberapa bulan ini belakangan ini terjadi penurunan jumlah pelanggan, hal ini diperkirakan adanya keluhan yang kurang ditanggapi dengan baik oleh pihak bengkel Mufi Mandiri Motor. Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode yang membantu membuat suatu perencanaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam menghadapi persaingan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk memenuhi harapan tertinggi konsumennya berdasarkan respon teknis yang dimiliki oleh perusahaan untuk dilakukan perbaikan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan atribut kebutuhan konsumen yang dianggap sangat penting yang perlu mendapatkan prioritas untuk dilakukan perbaikan kualitas pelayanan di bengkel Mufi Mandiri Motor yaitu (1) Kenyamanan ruang tunggu bengkel ; (2) Pihak/mekanik memahami akan kebutuhan/keinginan konsumen ; (3) Kebersihan kendaraan setelah perbaikan ; (4) Jam kerja bengkel yang nyaman ; (5) Mekanik yang cepat tanggap dalam menangani keluhan.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The increasing number of motorcycles from year to year making entrepreneurs take advantage of business opportunities in the opening of business services business services specially workshop. Workshop is one of the main factors for the community to meet the need for vehicle maintenance and repair services at their disposal so that consumers will always expect good service in accordance with the needs and wants. Each workshop will always strive to improve the quality of service in accordance with the wishes of consumers. as well as workshop Mufi Mandiri Motor that always put quality good service to its customers. However the past few months is a decline in the number of subscribers, it is estimated there are less complaints properly addressed by the workshop Mufi Mandiri Motor. Quality Function Deployment (QFD) is a method that helps to create a plan to improve the quality of service according to the needs and desires of customers in the face of competition. The purpose of this study was to identify and analyze the company's ability to meet the highest expectations of its customers based on responses technically owned by the company to do repairs.

The results of this study concluded that the attributes of consumer needs that need to be considered very important priority for improving the quality of services performed in the workshop Mufi Mandiri Motor namely (1) Convenience shop waiting room, (2) the mechanicals understanding what are the needs or wants of the consumers, (3) cleanliness of the vehicle after the repair, (4) hours convenient shop, (5) Mechanics response rapidly in dealing with complaints.

(3)

iv

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5

Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1Pengertian Manajemen Operasi ... 12

2.2Keputusan Strategis dalam Manajemen Operasi ... 13

2.3Perancangan Jasa ... 15

2.3.1 Pengertian Jasa ... 15

2.3.2 Karakteristik Jasa ... 17

2.4Kualitas... 18

2.4.1 Pengertian Kualitas ... 18

2.4.2 Dimensi Kualitas Jasa ... 20

(4)

v

Universitas Kristen Maranatha

2.5.1 Pengertian Quality Function Deployment ... 23

2.5.2 Manfaat Quality Function Deployment ... 25

2.6Rumah Kualitas (House of Quality) ... 26

2.6.1 Pengertian Rumah Kualitas (House of Quality) ... 26

2.6.2 Struktur House of Quality ... 27

2.6.3 Membangun House of Quality ... 30

2.7Kerangka Pemikiran ... 37

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 42

3.1Metode Penelitian ... 42

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 44

3.1.3 Variabel yang Diteliti ... 45

3.1.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 48

3.1.5 Populasi dan Sampel ... 49

3.2Objek Penelitian ... 50

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

3.2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 53

3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 54

3.2.4 Proses Pemberian Jasa Perbaikan Berjalan ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1Hasil Penyebaran dan Pengumpulan Kuesioner... 66

4.1.1 Profil Responden ... 66

(5)

vi

Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1 Uji Reliabilitas ... 69

4.1.2.2 Uji Validitas ... 70

4.2Tingkat Kinerja Mufi Mandiri Motor akan Atribut Pelayanan ... 74

4.3Urutan Tingkat Harapan Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Mufi Mandiri Motor Menurut Konsumen ... 76

4.4Design Requirements yang Disediakan Mufi Mandiri Motor ... 78

4.5Rancangan House of Quality Untuk Memperbaiki Pelayanan Bengkel Mufi Mandiri Motor ... 81

4.5.1 Customer Requirements ... 81

4.5.2 Design Requirements... 86

4.5.3 Relationship ... 87

4.5.4 Correlation Matrix ... 94

4.5.5 Nilai Target ... 95

4.5.5.1 Penentuan Tingkat Kesulitan Perusahaan Dalam Menjalankan Karakteristik Teknik ... 98

4.5.6 Competitive Assessments ... 100

4.5.6.1 Importance to Customer (ItC) ... 100

4.5.6.2 Customer Satisfaction Performance (CuSP) ... 103

4.5.6.3 Goal ... 106

4.5.6.4 Improvement Ratio (IR) ... 107

4.5.6.5 Sales Point ... 109

4.5.6.6 Raw Weight (RW) ... 112

(6)

vii

Universitas Kristen Maranatha

4.5.6.8 Cummulative Normalized Raw Weight (CNRW) ... 116

4.6Impact dan Relationship ... 118

4.7Priority Design Requirements ... 120

4.7.1 Contribution, Normalized Contribution dan Priority ... 120

4.8Analisa House of Quality ... 125

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 130

5.1Simpulan... 130

5.2Saran ... 133

(7)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Pengunjung ... 7

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Bobot Jawaban Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja ... 45

Tabel 3.2 Variabel Penelitian ... 46

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 67

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 68

Tabel 4.4 Tingkat Reliabilitas Kuesioner ... 69

Tabel 4.5 Uji Validitas Tingkat Kinerja Bengkel Mufi Mandiri Motor ... 70

Tabel 4.6 Uji Validitas Tingkat Harapan Konsumen ... 72

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata Kinerja Bengkel Mufi Mandiri Motor akan Atribut Pelayanan ... 74

Tabel 4.8 Urutan Nilai Rata-rata Harapan Konsumen Bengkel Mufi Mandiri Motor ... 76

Tabel 4.9 Karakteristik Teknik Perusahaan ... 79

Tabel 4.10 Gap Analisis ... 82

Tabel 4.11 Design Requirements ... 87

Tabel 4.12 Hubungan Karakteristik Kebutuhan Konsumen dengan Karakteristik Teknis ... 88

(8)

ix

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.14 Tingkat Kesulitan Perusahaan Dalam Melaksanakan

Karakteristik Teknik ... 99

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Importance to Customer ... 101

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Performance ... 104

Tabel 4.17 Penentuan Nilai Goal ... 106

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Improvement Ratio ... 108

Tabel 4.19 Nilai Sales Point ... 110

Tabel 4.20 Nilai Raw Weight ... 112

Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Normalized Raw Weight... 115

Tabel 4.22 Nilai Cummulative Normalized Raw Weight... 117

(9)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 House of Quality ... 28

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 59

Gambar 3.2 Flowchart Proses Pemberian Jasa Perbaikan Berjalan ... 61

Gambar 3.3 Keterangan Simbol Flowchart Standar ... 62

Gambar 3.4 Flow Process Chart Bengkel Mufi Mandiri Motor... 63

(10)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Tingkat Kinerja

Lampiran B Kuesioner Penelitian Tingkat Harapan Konsumen Lampiran C Hasil Kuesioner Penelitian Tingkat Kinerja

Lampiran D Hasil Kuesioner Penelitian Tingkat Harapan Konsumen Lampiran E Pengujian Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kinerja

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan sepeda motor yang ada di indonesia kian bertambah. Khususnya yang tinggal di daerah perkotaan, sepeda motor merupakan alat transportasi yang umum digunakan untuk mendukung berbagai

aktivitas dan untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu sepeda motor menjadi pilihan alternatif alat transportasi kendaraan yang cukup tinggi diminati

dibandingkan mobil, hal ini dapat dilihat berdasarkan berita terbaru yang dikutip dari tempo.com bahwa jumlah kendaraan bermotor di indonesia sampai desember 2011 adalah 50.824.128 unit. Dengan 65% nya adalah jenis kendaraan sepeda motor dan

35% adalah mobil.

Meningkatnya kendaraan bermotor yang semakin lama terus bertambah,

banyak pengusaha memanfaatkan untuk membuka suatu usaha sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Diantara usaha yang mulai menjamur dikalangan bisnis adalah usaha jasa bengkel kendaraan khususnya kendaraan pada roda dua. Bengkel

merupakan salah satu faktor utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan layanan perbaikan dan perawatan kendaraan yang mereka miliki. Usaha jasa

(12)

Universitas Kristen Maranatha | 2 contohnya yang memanfaatkan kesenjangan tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan jasa perbaikan dan perawatan kendaraan.

Seperti bengkel lain pada umumnya, Bengkel Mufi Mandiri Motor berusaha semaksimal mungkin menyediakan suku cadang (spare part) yang lengkap, tenaga

ahli yang berpengalaman, serta peralatan yang mendukung guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumennya, dengan tujuan akhir memberikan

kepuasan sesuai yang diharapkan konsumen sehingga konsumen pun memiliki loyalitas terhadap bengkel tersebut. Namun kenyataannya, pelayanan yang baik tidak hanya menyangkut masalah pelayanan yang diberikan teknisi bengkel saja tetapi juga

dilihat banyak hal, misalnya kenyamanan ruang tunggu bengkel, jam operasional yang nyaman, harga dan kualitas produk atau spare part serta rasa aman selama

memakai jasa pelayanan bengkel.

Pelayanan yang diberikan oleh usaha jasa bengkel Mufi Mandiri Motor dapat mempengaruhi kepuasan sebagian besar pelanggan yang menggunakan jasa

pelayanan bengkel tersebut. Kepuasan konsumen selalu berubah dari waktu ke waktu. Harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa pelayanan tidak akan pernah

sama, bisa naik bahkan turun. Setiap konsumen yang telah menggunakan jasa pelayanan bengkel Mufi Mandiri Motor biasanya memiliki word of mouth yang dapat berdampak kepada bengkel. Ada sisi baik maupun buruk yang dimiliki word of mouth

(13)

Universitas Kristen Maranatha | 3 pelanggan merasa tidak puas maka mereka akan mengeluhkan ketidakpuasannya tersebut kepada pihak bengkel yang bisa berakibat kehilangan banyak pelanggan dan

membuat malapetaka bagi kelangsungan usahanya karena tidak mendorong terciptanya loyalitas konsumen, reputasinya pun dapat menjadi buruk di mata

pelanggan, serta volume pendapatan tidak stabil, cenderung menurun dan hal ini berakibat laba yang diperoleh menurun.

Di samping itu, Bengkel Mufi Mandiri Motor juga harus menghadapi kenyataan bahwa banyak pesaing yang menawarkan jasa yang sama dengan kualitas pelayanan mungkin lebih baik di mata konsumennya sehingga bengkel Mufi Mandiri

Motor harus memikirkan strategi yang tepat untuk dapat bertahan atau bahkan berhasil memenangkan persaingan tersebut. Salah satu strategi yang perlu

diperhatikan bagi bengkel Mufi Mandiri Motor adalah dengan kualitas. Sebab kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen

(Goetsch & Davis, 2006 : 5). Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan sekaligus dapat memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin

ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan bengkel Mufi Mandiri Motor untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Untuk itu

(14)

Universitas Kristen Maranatha | 4 layanan yang dimilikinya untuk menjaga konsumennya agar tidak berpindah ke pesaing lain.

Untuk mengetahui kualitas pelayanan sesuai yang diinginkan, diharapkan dan dibutuhkan konsumennya maka bengkel Mufi Mandiri Motor harus melakukan

pendekatan dengan konsumen. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memenuhi keinginan dari konsumen tersebut adalah dengan mengumpulkan suara

konsumen serta menuangkannya ke dalam suatu perancangan spesifikasi jasa, yakni Quality Function Deployment (QFD). Karena menurut Heizer dan Render dalam bukunya Operation Management (2011:191) Quality Function Deployment

merupakan suatu proses menetapkan keinginan pelanggan (apa yang “diinginkan”

pelanggan) dan menerjemahkannya menjadi atribut (“bagaimana”) agar tiap area

fungsional dapat memahami dan melaksanakannya. Dengan Quality Function Deployment (QFD) perusahaan dapat mengetahui karakteristik teknik kebutuhan pelanggannya dan menerjemahkan ke dalam karakteristik teknik yang dihasilkan oleh

perusahaan. Quality Function Deployment (QFD) sendiri merupakan salah satu bagian dari sepuluh keputusan strategi dalam manajemen operasi, yaitu perancangan

produk atau jasa dan juga kualitas. yang memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kebutuhan pelanggan secara menyeluruh dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut secara efektif dalam bentuk barang dan pelayanan yang diberikan

(15)

Universitas Kristen Maranatha | 5 Dalam upaya memperbaiki kualitas layanan kepada konsumen berdasarkan uraian diatas yang menjadi salah satu cara maka peneliti dapat memberikan masukan

dalam upaya peningkatan kualitas layanan yang dimiliki Bengkel Mufi Mandiri Motor maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hal tersebut dengan

topic Penerapan Metode Quality Function Deployment Dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Pelayanan di Usaha Jasa Bengkel Mufi Mandiri Motor

1.2 Identifikasi Masalah

Persaingan antar bengkel semakin lama semakin banyak dalam merebut

konsumen. konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan menggunakan jasa pelayanan bengkel, yang artinya konsumen akan membeli

produk atau jasa pelayanan sesuai dengan kebutuhannya, selera dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu lebih baik dengan harga yang lebih murah dan jasa pelayanan bengkel yang memuaskan. Oleh karena itu pihak

bengkel harus memahami konsumen, mengetahui karakteristik apa yang dibutuhkannya dan bagaimana mengambil keputusan, sehingga bengkel mampu

(16)

Universitas Kristen Maranatha | 6 Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dalam setiap perusahaan, dengan kualitas pelayanan yang baik dari perusahaan tentu dapat

menjaga loyalitas konsumen untuk tetap setia menggunakan jasa pelayanan tersebut. Namun untuk dapat mengetahui kualitas pelayanan yang diinginkan dan dibutuhkan

konsumen (what customer wants and what customer needs) sesuai dengan harapannya merupakan hal yang tidak mudah karena diperlukan suatu alat untuk

dapat menangkap dengan teliti keinginan yang dinilai sangat penting bagi konsumen dan menentukan aspek–aspek yang harus menjadi prioritas dalam usaha yang perlu diperbaiki oleh bengkel Mufi Mandiri Motor guna upaya pemenuhan sesuai

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan dengan pendekatan

menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Quality Function Deployment berguna untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknis yang relevan, dimana masing – masing area

fungsional dan level organisasi dapat dimengerti dan bertindak.

Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah konsumen Bengkel Mufi Mandiri

(17)

Universitas Kristen Maranatha | 7 Tabel 1.1

Data Jumlah Pengunjung Bengkel Mufi Mandiri Motor

Bulan Januari – September 2012

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah pengunjung Bengkel Mufi Mandiri Motor cukup banyak dan berfluktuatif. Namun hal tersebut tidak menjamin bahwa konsumen akan selalu loyal pada Bengkel Mufi Mandiri Motor. Dalam usaha

memenuhi keinginan konsumennya, Bengkel Mufi Mandiri Motor selalu ingin Bulan Jumlah Pengunjung Bengkel

Januari 666

Februari 691

Maret 693

April 631

Mei 682

Juni 638

Juli 608

Agustus 520

September 622

Total 5751

(18)

Universitas Kristen Maranatha | 8 meningkatkan kualitas pelayanannya. Namun beberapa bulan belakangan ini mengalami adanya penurunan jumlah pengunjung, hal ini diduga karena kompetitor

yang bergerak di bidang usaha jasa yang sama. Untuk itu perusahaan perlu melakukan suatu pendekatan dengan konsumen, hal ini dapat dilakukan dengan cara

wawancara langsung atau dengan cara penyebaran kuesioner/angket. Dari hasil tersebut, dikumpulkan berupa suara konsumen kemudian dituangkan ke dalam

rancangan perbaikan kualitas pelayanan sesuai kebutuhan yang diinginkan konsumen serta kemampuan perusahaan yakni menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD).

Berdasarkan uraian singkat seperti yang telah dikemukakan sebagai latar belakang penelitian, maka permasalahan yang ada dapat di identifikasikan sebagai

berikut :

1. Apa saja karakteristik kebutuhan konsumen yang dinilai sangat penting bagi pelanggan bengkel Mufi Mandiri Motor ?

2. Perbaikan apa saja yang harus dilakukan oleh bengkel Mufi Mandiri Motor untuk memenuhi keinginan para konsumennya ?

1.3 Maksud dan Tujuan

(19)

Universitas Kristen Maranatha | 9 1. Mengetahui karakteristik kebutuhan konsumen yang dinilai sangat penting

oleh pelanggan bengkel Mufi Mandiri Motor

2. Mengetahui perbaikan apa saja yang harus dilakukan oleh Bengkel Mufi Mandiri Motor untuk memenuhi keinginan para konsumennya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sangat penting dirasakan oleh berbagai pihak yang

bersangkutan dengan usaha jasa tersebut. Dengan hasil yang dilihat akan meningkatkan pelayanan yang ada sehingga data - data yang diperoleh dapat

memberikan manfaat untuk pihak perusahaan, penulis, dan pihak-pihak yang terkait.

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk perusahaan jasa khususnya

usaha jasa Bengkel Mufi Mandiri Motor tentang pentingnya mempertahankan pelayanan jasa yang diberikan untuk para konsumennya.

Citra yang terbentuk dari kualitas jasa yang baik akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap jasa yang dirasakan konsumen sehingga dengan banyaknya konsumen yang mempunyai loyalitas tinggi, usaha jasa

(20)

Universitas Kristen Maranatha | 10 bengkel yang dapat dipercaya dan mempunyai kualitas pelayanan yang baik.

2. Bagi Penulis

Dapat mengembangkan wawasan dan kemampuan penulis dalam melihat

masalah yang terkait mengenai pemahaman karakteristik kebutuhan konsumen terhadap mutu layanan yang diberikan dalam usaha jasa.

3. Bagi Pihak - pihak lain

Penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak lain terutama yang berkepentingan dengan pengaruh kualitas

pelayanan dalam melakukan usaha jasa.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah penelitian, menguraikan apa saja

identifikasi dan pembatasan masalah yang akan dibahas juga untuk menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian tersebut serta

(21)

Universitas Kristen Maranatha | 11 BAB II Tinjauan Pustaka

Menguraikan tentang teori - teori yang relevan, kerangka pemikiran dan

metode yang digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian untuk memecahkan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.

BAB III Metodologi dan Objek Penelitian

Menjelaskan gambaran singkat tentang profile perusahaan yang diteliti serta

membahas langkah – langkah yang ditempuh agar penelitian berjalan dengan baik dan diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan serta metode - metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian.

BAB IV Pembahasan

Dalam bab ini, membahas mengenai data yang dikumpulkan hasil pengolahan

data dan analisis yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam identifikasi masalah.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Di akhir bab, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan. Dari hasil kesimpulan maka dapat diberikan saran yang berguna

(22)

130

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan serta berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan :

1. Dari hasil House of Quality, karakteristik kebutuhan konsumen dinilai sangat penting berdasarkan prioritas perbaikan yang sebaiknya dilakukan perusahaan

adalah sebagai berikut (dari yang terpenting):

 Kenyamanan ruang tunggu bengkel

 Pihak/mekanik memahami akan kebutuhan/keinginan konsumen

 Kewajaran harga jasa dan suku cadang

 Kebersihan kendaraan setelah perbaikan

 Jam kerja bengkel yang nyaman

(23)

Universitas Kristen Maranatha | 131

 Bengkel yang dapat dipercaya dan diandalkan dalam menangani masalah

konsumen

 Kesediaan pihak bengkel membantu konsumen

 Bengkel memberikan pelayanan yang cepat dan baik

 Pihak/mekanik bengkel memberikan perhatian secara pribadi terhadap

kepentingan konsumen

 Pelayanan yang sopan dan ramah dari pihak dan mekanik bengkel

 Perasaan aman selama berurusan (service) dengan bengkel

 Kualitas service yang diberikan

 Adanya kejelasan perincian biaya perawatan/perbaikan

 Kejelasan informasi setelah perbaikan oleh mekanik

 Ketersediaan suku cadang

 Peralatan bengkel yang lengkap dan memadai untuk mendukung

kegiatannya

(24)

Universitas Kristen Maranatha | 132

2. Perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan para konsumennya berdasarkan lima dimensi kualiatas jasa karakteristik

kebutuhan konsumen adalah sebagai berikut:

Pada karakteristik kebutuhan konsumen dimensi tangible, meliputi

menyediakan fasilitas bahan bacaan, menambahkan ketersediaan tempat duduk, menjaga kebersihan ruang tunggu dan toilet, memeriksa ulang dan

menjaga kebersihan kendaraan setelah perbaikan, menyediakan peralatan yang canggih untuk mendukung kegiatan operasional, mengganti peralatan yang tidak layak pakai.

Pada karakteristik kebutuhan konsumen dimensi reliability, meliputi

menjawab dan memberikan rincian biaya setelah perbaikan, mengadakan

evaluasi setiap minggu.

Pada karakteristik kebutuhan konsumen dimensi responsiveness, meliputi

melakukan semua tugas dengan baik, melakukan pekerjaan sesuai yang

diinginkan konsumen, mengadakan pelatihan setiap minggu ke-2 & ke-4.

Pada karakteristik kebutuhan konsumen dimensi assurance, meliputi harga

(25)

Universitas Kristen Maranatha | 133

Pada karakteristik kebutuhan konsumen dimensi emphaty, meliputi

berinteraksi dengan konsumen dengan baik, bersikap ramah dan sopan

kepada konsumen, pemberian intensif kepada karyawan bila ada tambahan jam operasional, penambahan jam operasional bengkel.

5.2 Saran

 Sebaiknya dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen

perusahaan juga perlu memperhatikan kenyamanan konsumen selama berada di dalam bengkel, dengan seluruh karyawan bengkel Mufi

Mandiri Motor harus memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kebersihan ruang tunggu maupun toilet bengkel, memberikan

kelengkapan fasilitas sarana penunjang seperti majalah dan koran kepada konsumen agar konsumen dapat menunggu di ruang tunggu dengan nyaman.

 Perlunya menjaga komunikasi yang intensif di dalam bengkel maupun

komunikasi eksternal dengan konsumen. Interaksi yang baik dengan

(26)

Universitas Kristen Maranatha | 134

 Agar mendapatkan kualitas kinerja yang baik sebaiknya pihak bengkel

perlu memperbaiki kualitas pelayanannya dalam memberikan

pengarahan secara periodik dan evaluasi kerja kepada seluruh karyawan dengan mengadakan program pelatihan berkala kepada mekanik

sehingga dapat menambah pengalaman, ketrampilan dan keahlian mekanik untuk bekerja lebih cepat, baik dan cekatan dalam menangani

keluhan masalah kendaraan konsumen.

 Bengkel Mufi Mandiri Motor perlu melakukan perbaikan secara

terus-menerus (Continuous improvement) dan mengembangkan kebutuhan

konsumen yang diperoleh dari penelitian ini sesuai dengan informasi yang diperoleh atas masukan dari para konsumen.

(27)

135

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Goetsch, David L. and Stanley B. Davis. 2006. 5th Edition. Quality Management.

New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Heizer, Jay. and Barry Render. 2011. 10th Edition. Operations Management. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Jogiyanto, H.M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : UGM

Kotler, Philip. and Keller, Kevin Lane. 2009. 13th Edition. Marketing Management.

New Jersey: Pearson Education, Inc.

Reid, R. Dan. and Nada R. Sanders. 2010. 4th Edition. Operation Management : An Integrated Approach. New Jersey : Wiley International Edition.

Schroeder, R.G., Susan Meyer Goldstein. and M. Johnny Rungtusanatham. 2011. 2nd Edition. Operation Management : Contemporary Concepts and

Cases. New York : Mc Graw Hill International Edition.

Sekaran, U. and Roger Bougie. 2010. 5th Edition. Research Methods for Bussiness :

(28)

Universitas Kristen Maranatha | 136 Stevenson, William J. and Sum Chee Chuung. 2010. Operations Management : An

Asian Perspective. New York : Mc Graw Hill Ryerson, Ltd.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV.Alfabeta

Tjiptono, Fandy Ph.D. dan Gregorius Chandra. Edisi 3. Service Quality &

Satisfaction. Yogyakarta : Andi Publisher.

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

BAB III ANALISIS KEBIJAKAN TENTANG KEWAJIBAN PENYELENGGARAAN TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGEBALAN MENINGITIS BAGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA DI ARAB SAUDI DIKAITKAN DENGAN

Wajib pajak yang tidak memahami peraturan perpajakan secara jelas akan cenderung menjadi wajib pajak yang tidak patuh (Hardiningsih, 2011). Demikian pula sebaliknya, semakin

20 (86,96,17 %) indikator mengalami penurunan, yaitu: 1) Minat terhadap perkuliahan statistika dasar; 2) Kehadiran tepat waktu dalam perkuliahan; 3) Keinginan untuk mengerjakan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR..

Faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa adalah rata-rata siswa ketika ditanya kenapa bisa salah dalam mengerjakan soal tersebut adalah dikarenakan mereka

Brown dan dan Yule (dalam Puji Santosa, dkk. 2006: 34) berpendapat bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan

Pada skala 20m ini, hasil segmentasi menggunakan metode yang diusulkan menunjukkan bahwa objek-objek dalam citra dapat disegmentasi lebih baik dari hasil segmentasi

Untuk menginterprestasikan data yang didapat dari nilai webqual index (WQI) maka digunakan kriteria penilaian indeks korelasi (r) untuk menyatakan tingkat kualitas