• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

The stock split carried out based on of two theories. According to the Trading Range Theory, the high stock prices is the driving force for the company to split its shares with the hope of increasing the liquidity of stock trading, put the stock on the optimal trading range and will be more and more investors are investing. Signaling Theory states that a stock split is give the information about performance and prospects to the market. This study aims to obtain empirical evidence about the impact of stock splits on stock prices relative. Data were taken from 13 manufacture companies in Stock Exchange that have a stock split during the years 2008-2012. Stock price data of each company during the five days before and five days after the stock split. The analysis technique used to test the hypothesis is Wilcoxon Signed Rank Test with a confident level of 95 percent (α = 0.05). The results showed that when tested on the total sample as a whole stock split did not bring significant impact stock price.But, especially on the stock price goes up then raise the price of a stock split shares. Meanwhile for share prices falling stock prices reduce the stock split.

(2)

viii

ABSTRAK

Pemecahan saham dilakukan atas dasar dua teori. Menurut Trading Range Theory, harga saham yang tinggi merupakan pendorong bagi perusahaan untuk melakukan pemecahan saham dengan harapan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham, menempatkan saham tersebut pada rentang perdagangan yang optimal dan akan semakin banyak investor yang berinvestasi. Signaling Theory menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan alat pembawa informasi mengenai kinerja dan prospek perusahaan ke pasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai dampak pemecahan saham terhadap harga saham relatif. Data penelitian diambil dari 13 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pemecahan saham selama tahun 2008-2012. Data harga saham masing-masing perusahaan selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah pemecahan saham. Teknik analisis yang digunakan untik menguji hipotesis adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test) dengan confident level 95 persen (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila diuji pada total sampel secara keseluruhan stock split tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Namun khusus harga saham yang naik maka pemecahan saham menaikkan harga saham. Sedang untuk harga saham yang turun pemecahan saham menurunkan harga saham.

(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ...vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Keterbatasan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

(4)

x

2.1.1.1 Instrumen Pasar Modal ... 9

2.1.2 Teori Saham... 10

2.1.2.1 Saham ... 10

2.1.2.2 Harga Saham ... 10

2.1.2.3 Pembentukan Harga Saham ... 11

2.1.3 Jenis- jenis Kebijakan di Pasar Modal ... 13

2.1.4 Teori Pemecahan Saham ... 17

2.1.4.1 Tranding Range Theory dan Signaling Theory ... 17

2.1.4.2Jenis-jenis Pemecahan Saham ... 19

2.1.4.3Tujuan Pemecahan Saham ... 20

2.1.4.4 Manfaat Pemecahan Saham ... 21

2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 23

2.2 Rerangka Pemikiran ... 26

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Objek Penelitian ... 29

3.2 Jenis Penelitian ... 29

3.3 Devinisi Operasional Variabel ... 31

3.4 Populasi dan Sampel ... 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.6 Teknik Analisis Data ... 34

3.6 Alat Analisis Data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

(5)

xi

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sampel ... 39

4.1.2 Analisis Data ... 41

4.1.3 Deskripsi Hasil Pengujian Uji Beda ... 45

4.1.3.1 Uji Beda Penurunan Harga Pasar Relatif Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 45

4.1.3.2 Uji Beda Kenaikan Harga Pasar Relatif Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 46

4.1.3.3 Uji Beda Harga Pasar Relatif Keseluruhan Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 46

4.2 Pembahasan ... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Simpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 57

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I Rerangka Pemikiran ... 13 Gambar II Gambar jendela peristiwa (event window) dan gambar

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Penelitian Terdahulu ... 23 Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 31 Tabel III Perusahaan Manufaktur yang Melakukan Pemecahan Saham

Tahun 2008-2012 ... 33 Tabel IV Kode Saham dan Tanggal Pengumuman

Pemecahan Saham Perusahaan Sampel ... 39 Tabel V Pengujian Normalitas untuk Volatilitas Harga Saham

Sebelum dan SetelahPemecahan Saham ... 41 Tabel VI Persentase Kenaikan/Penurunan Harga Pasar Saham Relatif

Sebelum danSetelah Pemecahan Saham ... 43 Tabel VII Hasil Uji Beda Harga Pasar Relatif

(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Harga Pasar Saham Emiten Selama Lima Hari Sebelum

Sampai Lima Hari Sesudah Stock Split ... 57 Lampiran B Nilai Nominal Saham

Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 58 Lampiran C Rata-Rata Harga Pasar Saham Relatif

Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 59 Lampiran D Harga Pasar Saham Relatif

Sebelum dan Setelah Stock Split ... 60 Lampiran E Output Wilcoxon Signed Rank Test

Harga Pasar Saham RelatifEmiten... 61 Lampiran F Output Wilcoxon Signed Rank Test

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari dalam perusahaan yaitu modal pemilik, maupun laba ditahan, dan dapat diperoleh dari luar perusahaan, yaitu dalam bentuk pinjaman dari pihak lain. Selain pinjaman untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para pemilik modal (investor).

Media yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya pada publik adalah pasar modal. Pasar modal adalah suatu pasar yang mempunyai kegiatan melakukan penawaran umum dan perdagangan efek yang melibatkan perusahaan publik serta lembaga yang berkaitan dengan efek. Dalam hal ini, pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Pasar modal berfungsi sebagai perantara untuk mempertemukan pemilik modal (investor) dengan pihak-pihak yang berupaya memperoleh tambahan dana melalui penjualan sahamnya.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

ditawarkan pada publik dan berbagai isu lainnya yang secara langsung dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa depan.

Harga pasar saham lebih sering dipakai dalam berbagai penelitian dipasar modal, karena harga saham merupakan hal yang paling dipentingkan oleh investor. Harga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut. Oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga pasar sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi juga menimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham suatu perusahaan pada tingkat tertentu dapat menjadi sangat tinggi, hal ini disebabkan adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek yang baik di masa datang. Harga saham yang terlalu tinggi menyebabkan saham bersangkutan tidak liquid.

Makin tinggi harga pasar saham, makin kecil jumlah saham itu dapat dibeli oleh beberapa investor. Manajemen dari perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan lebih luas sangat diperlukan. Karena itu mereka ingin memiliki pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar cara yang bisa dipakai adalah melakukan stock split (Kieso 2005:366).

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

meningkatnya transaksi pembelian atas saham tersebut, sehingga akan membantu perusahaan selaku emiten dari ancaman delisting.

Menurut Marwata (2001), pemecahan saham (stock split) berarti memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Pemecahan saham menyebabkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah modal. Harga per lembar saham baru setelah pemecahan saham adalah sebesar 1/n dari harga sebelum split. Ada banyak sekali pendapat mengenai stock split, pemecahan saham merupakan kosmetika saham, dalam arti bahwa tindakan tersebut merupakan upaya pemolesan saham agar kelihatan lebih menarik di mata investor sekalipun tidak meningkatkan kemakmuran bagi investor. Tindakan pemecahan saham akan menimbulkan efek fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi lebih makmur karena memegang saham lebih banyak. Jadi, pemecahan saham merupakan tindakan yang tidak memiliki nilai ekonomis.

Sutrisno et al. (2000) yang menganalisis pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham perusahaan menyimpulkan bahwa aktifitas split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, volume perdagangan dan persentase spread.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

turun sebelum pemecahan saham maka akan menurunkan harga pasar saham relatif sesudah pemecahan saham. Penelitian serupa juga dilakukan Irmansyah (2001) menyimpulkan bahwa stock split tidak berpengaruh terhadap secara signifikan terhadap harga pasar saham.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang melakukan stock split periode tahun 2008-2012. Peneliti memilih perusahaan manufaktur karena pada umumnya perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang paling dominan di Indonesia sehingga perusahaan di sektor ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.

Mengacu pada berbagai penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak pemecahan saham terhadap harga saham yang difokuskan pada perubahan harga saham relatif sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Berdasarkan pandangan di atas maka penelitian ini berjudul: Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah stock split berpengaruh signifikan terhadap harga saham relatif sebelum dan sesudah stock split secara keseluruhan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

dan sesudah stock split yang mengalami kenaikan harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

c. Apakah stock split berpengaruh signifikan terhadap harga saham relatif sebelum dan sesudah stock split yang mengalami penurunan harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tujuan:

a. Untuk mengetahui pengaruh stock split terhadap harga saham saham relatif sebelum dan sesudah stock split secara keseluruhan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

b. Untuk mengetahui pengaruh stock split terhadap harga saham relatif sebelum dan sesudah stock split yang mengalami kenaikan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi: 1. Perusahaan

Memberi masukan kepada perusahaan mengenai pengaruh stock split untuk dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam keputusan stock split. 2. Investor

Memberikan informasi kepada calon investor sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi ketika terjadi pemecahan saham.

1.5 Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang efek stock split terhadap harga saham relatif . Meskipun demikian, penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, antara lain :

a. Penelitian ini hanya menampilkan harga saham sebagai satu-satunya variabel penelitian. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menguji kembali variabel-variabel lain yang dipengaruhi stock split. Penelitian berikutnya juga dapat mencantumkan laba/rugi perusahaan serta volume perdagangan saham untuk memperjelas pembuktian teori. b. Periode pengamatan harga saham yang relatif singkat, yaitu lima hari

sebelum sampai dengan lima hari sesudah stock split.

(15)

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap 13 emiten selama lima hari sebelum sampai lima hari sesudah stock split periode 2008-2012 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dapat disimpulkan bahwa:

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga pasar saham relatif perusahaan sampel sebelum dan sesudah pemecahan saham.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kenaikan rata-rata harga pasar saham relatif perusahaan sampel sebelum dan sesudah stock split. Maka dapat disimpulkan khusus harga saham yang naik maka pemecahan saham menaikkan harga saham.

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 53

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik adalah sebagai berikut:

a. Dalam mengambil keputusan investasi, para investor sebaiknya memerhatikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti pengumuman stock split karena dengan adanya informasi stock split tersebut investor dapat menggunakannya sebagai acuan untuk mengambil keputusan investasi yang tepat guna memperoleh keuntungan.

b. Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi emiten bahwa aktifitas stock split tidak menjamin bahwa harga saham akan meningkat sesuai dengan

tujuannya. Oleh karena itu emiten perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang melatar-belakangi hal tersebut seperti kuatnya dominasi faktor-faktor eksternal misalnya ketidakstabilan politik dan ekonomi Indonesia daripada faktor-faktor internal yang berimbas pada sentimen pasar, dan isu-isu menyesatkan yang dapat memengaruhi reaksi pasar.

(17)

DAFTAR PUSTAKA 54

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Aduda, Josiah OmollodanChemarum Caroline. 2010. Market Reaction to Stock Splits: Empirical Evidence From The Nairobi Stock Exchange. Dalam African Journal of Business & Management, 1: h: 165-184.

Chotyahani. 2010. Analisis Pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham pada perusahaan go public. Skripsi diterbitkan. Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Copeland, Thomas E. 1979. Liquidity Change Following Stock Splits. Journal of Finance, Vol. XXXIV, No.1 (march), p.115-141. (http://www.jstor.org/, diakses tanggal 8 September 2013).

Darmadji, T., dan Fakhruddin, H.M. (2006). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Fahmi, Irham., dan Hadi, Yovi Lavianti. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta.

Fatmawati, Sri., dan Asri, Marwan. 1999. Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas Saham yang Diukur dengan Besarnya Bid – Ask Spread di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. XIV, No. 4, Hal 93–110. Husnan, S. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

Ketiga. Unit Penerbit dan Percetakan AMPYKPN Yogyakarta, Yogyakarta. Ikenberry, David L., Rankine, Graeme., Stice, Earl K. 1996. What Do Stock Splits

Really Signal?. Journal of Financial And Quantitative Analysis, Vol. 31, No.3, p. 357–375.

Indriantoro, Nur., dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Irmasyah, D. (2003). Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan

Harga Pasar Saham di Bursa Efek Jakarta.

(http://dspace.widyatama.ac.id/handle/10364/573 di akses pada tanggal 8 September 2013.)

Jogiyanto, (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh, BPFE Yogyakarta,Yogyakarta.

(18)

DAFTAR PUSTAKA 55

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., dan Warfield, T. D. (2005). Akuntansi Intermediate. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kurniawati M. 2003. Analisis Kandungan Informasi Stock split dan Likuiditas: Studi Empiris pada Non-Synchronous Trading. Jurnal Riset Akuntansi, Vol.6, No.3, September: 264-275.

Lestari, dan Sudaryono. 2008. Analisis Likuiditas Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek.

Marwata. 2001. Kinerja Keuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 4, No.2.

Mulyanto, Widodo Hari. 2006. Analisis Kinerja Saham Di Seputar Pengumuman Pemecahan Saham. Tesis diterbitkan. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. (http://eprints.undip.ac.id/, diakses tanggal 8 September 2013).

Pavabutr, Pantisa dan Kulpatra Sirodom. 2008. The Impact of Stock Split on Price and Liquidity on The Stock Exchange of Thailand. Dalam International Research Journal of Finance and Economics, 20: h: 123-131.

Permata N. 2009. Analisis Pengaruh Stock Split pada Harga Saham terhadap Volume Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rahayu R. 2006. Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang terjadi di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Ruslianti, dan Farida. 2010. Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham.

Robert Ang, (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Media Soft Indonesia Rohana, Jeannet, dan Mukhlasin. 2003. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

stock split dan dampak yang ditimbulkannya. Simposium Nasional Akuntansi VI, hal 601-613.

Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sudiro, A.S. 2000. Dampak Pengumuman Stock Split Terhadap Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Di Bursa Efek Jakarta. Tesis diterbitkan. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. (http://eprints. undip.ac.id/, diakses tanggal 25 September 2013).

(19)

DAFTAR PUSTAKA 56

UNIVERSITAS KRISTEN M ARANATHA

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Bandung:Penerbit Alfabeta

Sutrisno, Wang et.al. 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, No.2.

Sustikawati. 2013. Analisis Pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham pada perusahaan go public. Skripsi diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis investasi dan manajemen Portofolio. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.

Zein, Indrawati, dan Hariyani. 2009. Pengaruh Stock Split Terhadap Harga dan Likuiditas Saham. Jurnal Ekonomi, Volume 17, No.2.

www.ksei.co.id

www.duniainvestasi.com

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Setelah adanya perhitungan dapat dilihat bahwa waktu pengamatan pada loket Manajemen lebih besar dari waktu yang diharapkan maka hpotesa yang menandakan bahwa pelayanan loket yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi pemupukan fosfor dan kalium menunjukan adanya interaksi yang berbeda nyata terhadap kadar, serapan P dan K tanaman, kadar

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

[r]

Penulisan ilmiah ini menjelaskan cara membuat website P.D.Jayaremaja dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver MX untuk merancang tampilan website bahasa pemrograman PHP

Semakin tinggi kekuatan beton maka panjang bagian linier semakin bertambah (Edward G nawy, 1990).Pada kurva tegangan regangan bahwa sampai dengan 40% dari f c pada umumnya

[r]